Bab 2 Endokrin
-
Upload
ferli-hasanah -
Category
Documents
-
view
61 -
download
15
Transcript of Bab 2 Endokrin
BAB XIII
SISTEM ENDOKRIN bagian 1
A. Pengertian
1. Pengertian Sistem Endokrin
“Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk memengaruhi organ-organ lain.” Menurut Anonim C. (2007:1)
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah
ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan"
tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain
dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa
hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa
mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme
umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah
memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat
pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa
diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung,
terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah: Sel-sel penghasil insulin pada
pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak Sel-sel
paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat. Medulla adrenal
(bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan
langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon,
tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa
190
191
organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya,
sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama
terbatas pada sistem saraf.
2. Kelenjer Yang Terdapat Pada Sistem Endokrin
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri
dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini
dinamakan 'endokrin' karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang
dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada
saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah
bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui
pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari :
a. Kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor
pituitary glanrl) yang terletak di dalam
rongga kepala dekat dasar otak.
b. kelenjar tiroid (thyroidglanrl) atau kelenjar
gondok yang terletak di leher bagian depan.
c. Kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat
kelenjar tiroid.
d. kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang
terletak dikutub atas ginjal kiri-kanan.
e. pulau Langerhans (islets of langerhans) di
dalam jaringan kelenjar pancreas.
f. Kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan
indung telur pada wanita. Placenta dapat juga
dikategorikan sebagai kelenjar endokrin
karena menghasilkan hormon.
Gambar 45. Letak kelenjer endokrin (Anonim C,
2007: 5)
192
3. Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di
dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon
harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu
ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka
merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk
merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target
dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui
bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan
hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada
dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi
yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita
melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap
bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya
mengalami turun-naik setiap bulannya. Mekanisme pasti dari pengendalian
oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat
dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap
semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin
(hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar
susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu
merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi
juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya
saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada
dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan
193
apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya
kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah
gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan
turun sampai sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada
pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum
sepenuhnya dimengerti.
4. Perbedaan Kelenjer Endokrin Dengan Eksokrin Serta Sistem Saraf
Mikrajuddi, dkk (2011 :86), mengemukakakn bahwa perbedaan dari
endokrin dan eksokrin adalah sebagai berikut :
Tabel 10. Perbedaan antara kelenjar endokrin dengan kelenjar eksokrin
No Kelenjar endokrin Kelenjar eksokrin
1 Mensekresikan hormone Mensekresikan enzim
2 Disebut kelenjar buntu karena tidak
memiliki saluran
Memiliki saluran tempat yang
mengalirkan hasil sekresinya
kelokasi tertentu
3 Hormon disekresikan dalam jumlah
sedikit
Enzim disekresikan dalam jumlah
banyak
4 Hormon disekresikan setiap saat Disekresikan saat tertentu
Sumber : Mikrajuddi, dkk(2011 :86)
Selain itu, Anomin A (2009: 4-5) juga mengemukakan tentang perbedaan
dan persamaan sistem saraf dan sistem endokrin sebagai berikut :
Tabel 11. Perbedaan antara antara system syaraf dengan system endokrin
No Sistem syaraf Sistem endokrin
194
1 Respons terhadap rangsang cepat Respons terhadap rangsang lambat
2 Pembawa impuls adalah neuron Pembawa impuls adalah aliran darah
3 Responsnya langsung terhadap
rangsang dari luar
Responnya tidak langsung terhadap
rangsang dari dalam
Sumber : Anomin A (2009: 4)
Tabel 12. persamaan antara system syaraf dengan system endokrin
No Sistem syaraf Sistem endokrin
1 Membantu mengatur dan
memelihara homeostasis
Membantu mengatur dan
memelihara homeostasis
2 Mensekresikan messenger kimiawi
neurohumor
Mensekresikan messenger kimiawi
hormone
Sumber : Anomin A (2009: 5)
B. Hormon
1. Pengertian hormon
Endokrinologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang
hormon dan aktivitasnya.” Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman -
"yang menggerakkan"). adalah zat pengontro,yang dihasilkan oleh kelenjer
tanpa duktus atau sekumpulan sel, yang diangkut dalam sirkulasi sel
sasaran.” Menurut bresnick, stephen D (1996:99).
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan
antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah
fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara
keseluruhan: Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan,
perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual Hormon mempengaruhi cara tubuh
dalam menggunakan dan menyimpan energi Hormon juga mengendalikan
volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon
yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH dihasilkan oleh
195
kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan
hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini
mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau
pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di
seluruh tubuh.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel
target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein
reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.
Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan
memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,
termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan
serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan
sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru
(misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan
(misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat
mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur
siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan
oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.
Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga
jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak
langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke
sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus
(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang
lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-
kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu
mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus
anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls
saraf ke lobus posteriornya.
196
2. Hormon Utama
Adapun jenis-jeis hormon yang utama terdapat dalam tubuh manusia
menurut anonim B (2008 : 12) adalah sabagai berikut :
a. Hormon Aldosteron -Kelenjar adrenal – Membantu mengatur
keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta
membuang kalium.
b. Hormon antidiuretik- Kelenjar hipofisabelakang - Menyebabkan ginjal
menahan air.
c. Vasopresin Bersama dengan aldosteron- membantu mengendalikan
tekanan darah.
d. Kortikosteroid – Kelenjar adrenal -Memiliki efek yg luas di seluruh
tubuh, terutama sebagai: Anti peradangan , Mempertahankan kadar
gula darah, tekanan darah & kekuatan otot. Membantu mengendalikan
keseimbangan garam & air
e. Kortikotropin – Kelenjar hipofisa -Mengendalikan pembentukan &
pelepasan hormone oleh korteks adrenal.
f. Eritropoietin – Ginjal-Merangsang pembentukan sel darah merah
g. Estrogen – Indung telur -Mengendalikan perkembangan ciri seksual &
sistem reproduksi wanita.
h. Glukagon – Pankreas- Meningkatkan kadar gula darah
i. Hormon pertumbuhan (Somatotrop)- Kelenjar hipofisa –
Mengendalikan pertumbuhan & perkembangan Meningkatkan
pembentukan protein
j. Insulin – Pankreas – Menurunkan kadar gula darah , Mempengaruhi
metabolism glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh.
k. LH (luteinizing hormone) – Kelenjar hipfise anterior
l. FSH (follicle-stimulating hormone) Kelenjar hipofisa anterior
Hormon 11 dan 12 Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan
sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi ,
Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut,
197
pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan
mungkin sifat kepribadian).
m. Oksitosin – Kelenjar hipofisa – Menyebabkan kontraksi otot rahim &
saluran susu di payudara.
n. Hormon paratiroid – Kelenjar paratiroid – Mengendalikan
pembentukan tulang Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat.
o. Progesteron – Indung telur -Mempersiapkan lapisan rahim untuk
penanaman sel telur yg telah dibuahi Mempersiapkan kelenjar susu
untuk menghasilkan susu.
p. Polaktin – Kelenjar hipofisa – Memulai & mempertahankan
pembentukan susu di kelenjar susu.
q. Renin & angiotensin – Ginjal – Mengendalikan tekanan darah.
r. Hormon tiroid – Kelenjar tiroid – Mengatur pertumbuhan,
pematangan & kecepatan metabolism
s. TSH (tyroid-stimulating hormone)- Kelenjar hipofisa bagaian medior
– Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid
3. Struktur Penyusun Hormon
Scanlon, Valerie C. (2000:203) mengemukakan bahwa susunan kimia
hormon berdasarkan struktur kimianya sebagai berikut :
a. Amina
Hormon ini merupakan variasi susunan asam amino tirosin.
Kelompok ini mmeliputi tiroksin dari kelenjer tiroid dan epinefrin
dan neropinefrin dari medula adrenal.
b. Protein
Hormon ini merupakan rantai asam amimno. Insulin dari
pangrkeas, hormon pertumbuhan dari kelenjer hipofisis anterior, dan
kalsitonin dari keenjer tiroid, semua tergolong protein. hormon
antidiuretik dan oksitoisin, yang di sintesis oleh hipotalamus,
merupakan hormon peptida.
c. Steriod
198
Merupakan prekorsor hormon hormon sterid yang meliputi kortisol
dan aldosteron dari korteks adrenal, estrogen dan progesteron dari
ovarium, dan testosteron dari testis.
4. Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang
berlawanan, contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat
turun, pankreas akan memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi.
Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin
untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.
5. Hubungan sistem hormon dengan sistem saraf
Hubungan Saraf dan Hormon Sistem saraf dan sistem hormon merupakan
sistem koordinasi. Kedua sistem ini mengatur dan mengendaluikan semua
aktivitas tubuh secara langsung maupun tidak langsung. Pengaturan dan
pengendalian tersebut dilakukan dalam bentuk penyampaian dan pengolaha
sistem informasi uyang kemudian dijawab dalam bentuk respon atau
tanggapan. Antara sistem saraf dan sistem hormon terdapat hubungan yang
erat. Sistem hormon dapat bekerja jika ada pengendalian dari sistem saraf.
Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf menurut Yusnia (2009: 8)
adalah sebagai berikut :
Tabel 13. perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
No. Aspek
pembeda
Sistem hormon Sistem saraf
1 Aksi Bersifat lambat Bersifat
cepat/segera
2 Pengaturan Jangka panjang,
misalnya
pertumbuhan dan
perkembangan
Jangka pendek,
misalnya denyut
jantung dan
kontraksi otot
199
3 Sekresi Hormon Neurotransmitter
4 Komunikasi Komunikasi antar
neuron melalui
synapsis
Komunikasi
melalui sistem
sirkulasi
Sumber : Yusnia (2009: 8)
6. Faktor Regulasi
Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah
hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim
ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor
regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang menyebabkan kelenjar
pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting
factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh
adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang
menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.
C. Hormon Sebagai Messenger
Baik vertebrata maupun invertebrata mempunyai jaringan khusus yang
mensekresikan zat pengatur yang langsung disalurkan ke dalam darah. Jaringan
khusus ini dikenal sebagai kelenjar endokrin, sedangkan zat pengatur yang
disekresikan ini disebut hormon. Istilah hormon mula-mula diperkenalkan oleh
E.H. Starling pada tahun 1905 yang dalam bahasa Greek diartikan sebagai
“membangkitkan”. Pada saat ini telah diketahui bahwa banyak hormon bertindak
sebagai messenger pertama yang merupakan seri dari messengeryang berurutan
sehingga mengarah kepada adanya respons spesifik di sel target. Dalam
perjalanannya di dalam darah dan cairan interstitial, hormon ini akhirnya bertemu
dengan reseptor yang khas untuk hormon tersebut. Reseptor ini terdapat di
permukaan atau di dalam sel target. Interaksi antara hormon dengan reseptor akan
menimbulkan seri langkah yang mempengaruhi satu atau lebih aspek fisiologi
atau metabolisme dari suatu sel. Meskipun semua hormon mengadakan kontak
dengan semua jaringan di dalam tubuh, hanya sel jaringan yang mengandung
200
reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh oleh hormon
tersebut. Karena jumlah hormon yang dihasilkan oleh kelenjer endokrin sangat
sedikit, kadar hormon di dalam hormon sangat rendah. Tetapi reseptor di sel target
sangat peka teQrhadap hormon, kenyataannya ada hormon yang jumlahnya hanya
sebesar 10-12 mol masih mampu untuk menimbulkan respons terhadap reseptor.
D. Ciri-Ciri Hormon
Kartolo (2007:231 ), mengemukakan bahwa ciri-ciri hormon sebagai
berikut :
1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin
dalam jumlah sangat kecil
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapoat di sel
target
3. Hormon diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
4. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
5. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,tetapi dapat
juga mempengaruhi beberapa sel target belainan.
E. Klasifikasi Hormon
Anonim E (2011:5), mengemukakan bahwa hormon dapat diklasifikasikan
melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi
reseptor :
1. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Senyawa Kimia Pembentuknya
a. Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
b. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
c. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
→Thyroid,Katekolamin
d. Golongan Polipeptida/Protein →Insulin,Glukagon,GH,TSH
2. Berdasarkan Sifat Kelarutan Molekul Hormon
201
a. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
b. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
3. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Struktur Kimia
a. Hormon protein : jumlah asam aminonya bervariasi tergantung
pada spesies dan terdiri atas polimer asam amino yang tidak larut
dalam lemak
b. Hormon steroid : dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi
kolesterol yang mengandung 27 atom karbon dan larut dalam
lemak
c. Hormon asam amino : berasal dari asam amoino yang mengalami
modifikasi
d. Zat kimia yang menyerupai hormon
4. Berdasarkan Lokasi Reseptor Hormon
a. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor
intraseluler
b. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma
membran)
Selain menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor, Anonim
D (2011 :7 ) mengkasifikasikan hormon menurut fungsinya.
5. Berdasarkan Fungsinya
a. Hormon perkembangan hormon yang memegang peranan di dalam
perkembangan, pertumbuhan dan reproduksi.
b. Hormon metabolisme :hormon yang mempunyai peranan dalam
proses metabolisme.
c. Hormon trofik :hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang
merangsang kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.
202
d. Hormon pengatur metabolisne mineral dan air :hormon yang
mengatur homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.
e. Hormon pengatur sistem KARDIOVASKULER :hormon yang
mengatur aktivitas konduksi dan kontraksi jantung.
Selain itu ke lima klasifikasi di atas Kartolo (2007: 231) manambahkan
pengklasifikasian hormon sebagai berikut :
6. Klasifikasi Hormon Atas Dasar Struktur Molekul
Dalam usaha mengklasifikasikan hormon, kita harus berasumsi bahwa
masih ada hormon yang belum diketemukan. Jadi tidak ada klasifikasi
hormon yang lengkap, namun demikian kita dapat mengelompokkan
hormon atas dasar kelompok molekul menjadi amin, prostaglandin, steroid
dan polipeptida & protein. diantara kelompok hormon tersebut di atas
amin merupakan kelompok hormon yang paling sederhana dan termasuk
yang pertama kali diketemukan, dalam contoh ini adalah epinefrin.
Kelompok hormon berikutnya yang agak rumit adalah prostaglandin,
merupakan asam lemak siklik tidak jenuh. Hormon steroid merupakan
derivat hidrokarbon siklik yang dibuat dari prazat kolesterol steroid.
Kelompok hormon yang macamnya paling banyak dan paling rumit adalah
polipeptida & protein.