BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video...

61
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang dapat mendukung perkembangan baik dari segi konsep cerita maupun visualisasi Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 2.1.1 Media Cetak Pengambilan data dari media cetak atau buku yang mendukung konsep cerita yang bersifat teknis untuk memperkuat teori yang akan diangkat, buku novel yang dijadikan referensi adalah buku novel yang berjudul “SKRIPTSHIT” yang dikarang oleh Alitt Susanto. 2.1.2 Website Data yang bersangkutan dengan konsep yang diambil dari situs dan blog - blog yang ada di internet, seperti blog blog yang ditulis oleh mahasiswa kos. 2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan tentang satu orang, referensi yang saya ambil dari film ini adalah narasinya dan sedikit cara penceritaannya. 3

Transcript of BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video...

Page 1: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Data dan informasi yang dapat mendukung perkembangan baik dari segi konsep

cerita maupun visualisasi Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :

2.1.1 Media Cetak

Pengambilan data dari media cetak atau buku yang mendukung konsep cerita yang bersifat

teknis untuk memperkuat teori yang akan diangkat, buku novel yang dijadikan referensi

adalah buku novel yang berjudul “SKRIPTSHIT” yang dikarang oleh Alitt Susanto.

2.1.2 Website

Data yang bersangkutan dengan konsep yang diambil dari situs dan blog - blog yang ada di

internet, seperti blog blog yang ditulis oleh mahasiswa kos.

2.1.3 Video

Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan

penceritakan tentang satu orang, referensi yang saya ambil dari film ini adalah narasinya dan

sedikit cara penceritaannya.

3

Page 2: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

2.2. Data Umum tentang Animasi

Animasi adalah illusion of motion yang dibuat dari image statis yang ditampilkan

secara berurutan untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Atau berdasarkan arti

harfiah, Animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang

tidak bisa bergerak sendiri. Pada video atau film, animasi mengacu pada teknik dimana

setiap frame dalam film dibuat secara terpisah. Frame bisa dihasilkan dari komputer, dari

fotografi atau dari gambar lukisan. Ketika frame-frame tersebut digabungkan, maka

terdapat ilusi perubahan gambar, sesuai dengan teori yang disebut dengan persistance of

vision.

Gambar 2.1 Ilusi perubahan gambar

4

Page 3: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

2.2.1 Sejarah Animasi

Kata “animasi” sebenarnya merupakan penyesuaian dari kata

“animation” yang berasal dari kata dasar “to animate”, dalam kamus umum Inggris-

Indonesia berarti “menghidupkan”. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan

menghidupkan menggerakan benda mati; suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan,

semangat dan emosi agar menjadi hidup dan bergerak atau memberikan kesan seakan benda

mati itu hidup. Istilah atau sebutan untuk orang yang mengerjakan animasi adalah animator.

Comic Strip yang sering kita lihat sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tampilan

pada dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum masehi, menceritakan banyak hal

yang terjadi di Mesir waktu itu dari mulai tata cara kehidupan keseharian, pemerintahan

sampai adu gulat antar prajurit. Leonardo Da Vinci juga menampilkan gerakan tangan yang

berputar pada karya besarnya yaitu Vitruvian Man. Illustrasi malaikat-malaikat pada mural

gereja karya Giotto juga memperlihatkan repetisi gerakan yang kontinyu. Di Jepang orang

menggunakan gulungan gambar untuk menceritakan cerita panjang sama seperti layaknya

Wayang Beber di Jawa. Pada tembok Candi Borobudur juga terdapat urutan cerita tentang

perjalan tiga babak Sidharta Gautama.

Namun seiring dengan perjalanan waktu manusia mencoba tidak hanya

menangkap gambar tapi juga berupaya membuat karya artistiknya menjadi hidup dan

bergerak. Sejak mula gambar babi hutan di dinding gua Altamira-Spanyol Utara hingga

perjalanan kematian para Firaun adalah sebuah kronologi panjang yang dicoba untuk

dikumpulkan sebagai bahan awal mula dari animasi.

5

Page 4: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Animasi, sebenarnya tidak akan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai

prinsip fundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance of

Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul Roget (1828), penemu

Thaumatrope. Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara

kedua sisinya. Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya. Satu sisi bergambar burung,

satu sisi lainnya bergambar sangkar burung. Ketika kepingan berputar maka burung seolah

masuk kedalam sangkarnya. Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu,

sehingga mengekspose gambar tersebut menjadi gerak.

Gambar 2.1 Thaumatrope

Dua penemuan berikutnya semakin menolong mata manusia. Phenakistoscope,

ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu berbentuk lingkaran

dengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar berbentuk obyek tertentu. Mata

akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan pegas membuatnya berputar sehingga satu

serial gambar terlihat secara progresif menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang

sama di tampilkan pada alat bernama Zeotrope, ditemukan oleh Pierre Desvignes (1860),

berupa selembar kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah tabung.

6

Page 5: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Gambar 2.2 Zoetrope

Pengembangan kamera gerak dan projector oleh Thomas Alfa Edison serta para

penemu lainnya semakin memperjelas praktika dalam membuat animasi. Animasi akhirnya

menjadi suatu hal yang lumrah walaupun masih menjadi “barang” mahal pada waktu itu.

Bahkan Stuart Blackton, diberitakan telah membuat membuat film animasi pendek tahun

1906 dengan judul “Humourous Phases of Funny Faces”, dimana prosesnya dilakukan

dengan cara menggambar kartun diatas papan tulis, lalu difoto, dihapus untuk diganti modus

geraknya dan di foto lagi secara berulang-ulang. Inilah film animasi pertama yang

menggunakan “stop-motion” yang dihadirkan di dunia.

Pada awal abad ke dua puluh, popularitas kartun animasi mulai menurun

sementara film layar lebar semakin merajai sebagai alternatif media entertainment. Publik

mulai bosan dengan pola yang tak pernah berganti pada animasi tanpa didalamnya terdapat

story line dan pengembangan karakter. Apa yang terjadi pada saat itu merupakan kondisi

dimana mulai terentang jarak antara film layar lebar dan animasi, kecuali beberapa karya

7

Page 6: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

misalnya Winsor McCay yang berjudul Gertie the Dinosaur, 1914. McCay telah memulai

sebuah cerita yang mengalir dalam animasinya ditambah dengan beberapa efek yang mulai

membuat daya tarik tersendiri. Hal ini juga mulai terlihat pada karya Otto Messmer, Felix

the Cat.

Pada era ini, cerita animasi masih banyak terpengaruh pola cerita klasik,

mungkin masih terasa hingga saat ini. Tipikal ceritanya selalu dengan tokoh yang menjadi

hero dan musuhnya. Industri animasi mulai kembali menanjak di Amerika manakala

komersialiasi mulai merambah dunia tersebut. Cerita and strory line pun mulai beragam

disesuaikan dengan demand publik. Industri-industri film raksasa mulai membuat

standardisasi animasi yang laku di pasaran. Biaya produksi pun dapat ditekan dan tidak

setinggi dulu. Akhirnya kartun mulai memasuki era manufaktur dipertengahan abad ke dua

puluh.

8

Page 7: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

2.2.2 Data Mahasiswa Kos

Mahasiswa dan siswa sekolah sangat berbeda, dapat dilihat dari tingkatan tanggung

jawab dan tingkatan kerjaannya. Pada waktu masih sekolah maupun kita tidak masuk kelas,

tidak mengerjakan tugas, tidak mendengarkan guru menerangkan dampaknya tidak terlalu

berat karena itu sebagian besar ada terdapat dibuku yang kita beli, dampaknya mungkin kita

hanya dimarahi atau ditegur guru karena nilai kita turun, bias dilihat kalau orang banyak

berbicara “masa sma masa pencarian jati diri”. Ketika kita naik ketingkatan universitas dan

menjadi mahasiswa kita menemukan bahwa banyak masalah baru yang kita temui, seperti

tanggung jawab yang besar, deadline tugas bertubi tubi yang kita terima lebih banyak, segala

apa yang kita lakukan sehari hari akan berdampak ke depannya, umur kitapun semakin

bertambah dan sudah memikirkan bahwa setelah lulus kuliah kita harus mencari kerja.

Karena itu banyak mahasiswa atau mahasiswi yang mencari tempat tinggal dekat

dengan universitasnya dengan berniat ingin meningkatkanfokus kepada perkuliahan, tanpa

disadari masalah dan pengalaman baru yang akan dihadapi didepannya. Mahasiswa yang

tinggal dirumah atau biasa diliahat berangkat pulang pergi dari rumah ke universitas

menjalani kehidupan rutinnya dirumah, seperti makan malam dirumah, masalah keuangan

mudah diperolah dalam keadaan mendadak, dan mungkin masih adapun yang masih full di

monitori oleh orang tua, ketika kita memutuskan untuk kos ia melihat kebebasan yang luas

didepan mata, karena ia akan hidup sendiri tidak akan ada yang memprotes ketika

melakukan sesuatu, tanpa disadari sebagian dari kebebasannya menjadi masalah yang akan

dihadapi kedepannya nanti. Ketika beberapa minggu merasakan hidup sendiri, ia mulai

merasakaan bahwa uang yang dia keluarkan terlalu tidak ia saring, masalah waktu ketika ia

masuk pagi tidak dan ia tidur malam tidak ada yang mengingatkan, dan ketika ia sakit ia

9

Page 8: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

harus mengantisipasi sendiri untuk beli obat, belum ketika ada masalah dirumah dan kita haru

pulang secepatnya dan terlihat tugas masih menumpuk, dan masih banyak masalah yang ia

hadapi maupun sisi perkuliahan ataupun masalah pribadi.

Di dalam kehidupan kos kita tidak bisa terus menerus mengandalkan orang sekitar,

apalagi orang yang jauh jaraknya dari kita, dan dari situpun kitaharus belajar untuk harus

dapat berhasil menghadapi semua masalah itu, dan ketika kita sudah dapat menghadapi

masalah itu semua kita akan menjadikan itu sebuah pengalaman.

Film animasi pendek ini di produksikan data yang sebagian diperoleh dari buku novel

“SKRIPSHIT” dikarang oleh alit susanto dan data yang dieroleh dari wawancara

mahasiswa/mahasiswi kos yang tinggal di sekitar wilayah universitas. Karena film ini

ditunjukan untuk mahasiswa yang baru saja lulus sma, saya memakai teknik yang 2D yang

cocok untuk ditontonkan ke anak remaja keatas seperti video musik dari prancis Le Peuple

de l'Herb yang berjudul Parler le fracas.

10

Page 9: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Gambar 2.2.2 Contoh referensi teknik pewarnaan dan shading, Video musik Le Peuple de

l'Herb yang berjudul Parler le fracas.

11

Page 10: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

2.3 Data Pembanding

2.3.1 Analisa fim Fight Club

Fight Club film yang menceritakan 2 karakter yang berbeda sifat

bertemu di suatu tempat dan mereka bersahabat yang akhirnya membangun

sesuatu organisasi yang berawal membuat kumpulan orang untuk bertarung

bebas, dan tak lama kemudian organisasi tersebut bermisi membuat kekacauan di

kota, Dan pada akhirnya 2 karakter tersebut adalah 1 orang yang mempunyai

sifat yang berbeda.

2.3.2 Keunggulan Dan Kelemahan

2.3.2.1 Keunggulan

Keunggulan dari film pendek animasi “Anak Kos” ini bercerita tentang

pengalaman anak kos yang belajar hidup mandiri dengan sendirian ketika

menghadapi masalah, isi dari cerita ini dikumpulkan dari beberapa wawancara

yang di kumpulkan dari beberapa mahasiswa yang tinggal sendiri di daerah

universitas, dan cerita ini juga memasukan sedikit pengalaman dan komedi dari

novel yang berjudul “skripshit” yang dikarang oleh Alitt Susanto.

Film dapat dilahat bagaimana sang pemeran utam menerima masalah dan

menghadapinya hingga berhasil, guna ditunjukkan kepada mahasiswa dan siswa

sma yang baru mau masuk kuliah dan ingin mengabil tempat tinggal daerah

universitas agar mereka bisa menggunakan cara ini untuk menghadapinya jika

mereka mendapat masalah serperti tersebut.

12

Page 11: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Dan untuk menambah kenyaman menonton saya juga memakai sedikit

infografik animasi menggunakan tipografi kinetik untuk penjelasan info, karena

animasi infografik sangat sering digunakan di video video animasi zaman

sekarang, dan saya akan menambahkan musik latar yang menampilkan emosi

tiap scene agar menambah kenyamanan dan penjelasan emosi lebih jelas.

2.3.2.2 Kelemahan

Ada juga kelemahan dari film pendek animasi “Anak Kos” dari sang

penulis merancang cerita dan adegan tiap scene, dan juga cara penjelasan emosi

dalam film tersebut, penulis akan trus mencari cara agar film dapat di mengerti

dan mengerti akan pengunaan infografik agar dapat nyaman di tonton.

2.3.3 Faktor Pendukung Dan Penghambat

2.3.3.1 Faktor Pendukung

a. Tingginya minat masyarakat saat ini terhadap tayangan animasi.

b. Teknologi software animasi yang semakin memudahkan

penggunanya.

c. cerita anak kos selalu menjadi tontonan menarik akan pengalamannya

dan adegan komedinya

d. Narasumber yang kooperatif dan supportif.

13

Page 12: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

2.3.3.2 Faktor Penghambat

a. Jangka waktu pembuatan yang sempit.

b. Kinetic typography belum terlalu dikenal luas di kalangan masyarakat.

c. Spesifikasi komputer penulis yang belum memadai.

d. Lokasi narasumber yang berjarak jauh dari tempat tinggal penulis.

e. Kurangnya pengalaman penulis dalam membuat membuat cerita.

f. kurangnya skill dalam menganimasikankan gerakan karakter.

14

Page 13: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

BAB 3

MASALAH DAN TUJUAN DESAIN

3.1 Identifikasi Masalah

a. Banyak sekali film atau buku yang bertema anak kos tapi hanya menceritakankan percintaan

dalam wilayah kos atau masalah pertemanan. Biasanya penceritaan tentang anak kos berkarakter

lebih dari satu orang, tapi di film pendek ini saya meminimaliskan menjadi satu orang agar dapat

menceritakan tentang banyak perbedaan kehidupan anak kos dengan yang tidak.

b. Berencana ingin mengembangkan pergabungan film scene dengan infografik.

3.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang komunikasi audio visual yang berbentuk film pendek animasi 2

dimensi yang bertemakan mahasiswa kos yang dapat memberikan pengetahuan pengalaman dan

serta hiburan untuk penonton.

3.3 Tujuan Desain

1. Memberi penonton hiburan melalui visualisasi penyampaian alur sebuah cerita

mahasiswa kosan dalam bentuk film animasi pendek dengan dengan alur penceritaan

melalui sudut pandang yang berbeda.

2. penonton akan lebih mengerti tentang situasi dan kondisi remaja belajar hidup mandiri

dengan hidup sendiri, dengan memberitahukan masalah yang di hadapi dana bagaimana

penyelesaiannya.

15

Page 14: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Film

Film adalah cerita yang disampaikan dengan gambar bergerak. Gambar-

gambar tersebut direkam dengan menggunakan kamera, atau dengan membuat

gambar dengan menggunakan tekhnik animasi atau efek visual . Proses

pembuatan film telah berkembang menjadi sebuah seni bentuk dan industri .

secara garis besar film dapat dibagi atas dua unsur pembentuk yakni, unsur

naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berkesinambungan satu

sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing masing unsur tersebut tidak

akan dapat membentuk film jika hanya berdiri sendiri. Bisa kita katakan bahwa

unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah, sementara unsur

sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya.

Unsur sinematik atau juga sering diistilahkan gaya sinematik adalah

merupakan aspek-aspek teknis pembentuk film. Unsur sinematik terbagi

menjadi empat elemen pokok yakni

16

Page 15: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.1.1 Mise-en-scene

Yaitu segala hal yang terletak di depan kamera yang akan diambil

gambarnya dalam sebuah produksi film. terdiri dari empat aspek utama,

yaitu setting (latar), kostum dan tata rias (make up), pencahayaan

(lighting), para pemain dan pergerakannya (akting).

4.1.1.2 Sinematografi

Yaitu mencakup seluruh perlakuan sineas terhadap kamera dan stok

filmnya. Unsur Sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga

aspek, yakni : kamera dan film, framing serta durasi gambar. Kamera dan

film mencakup tekni-teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok

film nya, seperti warna, penggunaan lensa, kecepatan gerak gambar dan

sebagainya. Framing adalah hubungan kamera dengan objek yang diambil,

seperti batasan wilayah gamabr atau frame, jarak, ketingian, pergerakan kamera

dan seterusnya. Sementara durasi gambar mencakup lama nya sebuah objek

diambil gambarnya oleh kamera.

4.1.1.3 Editing

Definisi editing pada tahap produksi adalah proses pemilihan serta

penyambungan gambar yang telah diambil. Sementara definisi editing setelah

filmnya jadi (pasca produksi) adalah teknik-teknik yang digunakan untuk

menghubungkan tiap shoot-nya

17

Page 16: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.1.4 Suara

Seluruh suara yang keluar dari gambar, seperti dialog, musik, dan efek

suara.Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film.Setiap film pasti

memilih unsur-unsur seperti tokoh, konflik, masalah, lokasi, waktu serta lainnya. Seluruh

element tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan dan saling berinteraksi

serta berkesinambungan satu sama lain untuk membuat sebuah jalinan peristiwa yang

yang memiliki maksud dan tujuan. Seluruh jalinan peristiwa tersebut terikat oleh sebuah

aturan yakni. Hukum kausalitas(logika sebab akibat). Aspek kausalitas bersama unsur

dan waktu adalah elemen-elemen pokok pembentuk naratif.

Sebuah film yang memiliki cerita yang kuat bisa menjadai tidak berarti tanpa

penyampaian sinematik yang memadai. Begitu pula film yang memiliki cinematik yang

baik belum tentu berhasil jika tidak memiliki penyampaian naratif yang memadai. Bahasa

film adalah kombinasi bahasa suara dan bahasa gambar.

18

Page 17: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.2 Teori Animasi

4.1.2.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi

Prinsip-prinsip animasi ini digunakan para animator sebagai pegangan untuk

mengeksploitasi imajinasi mereka sehingga bisa secara baik diterima oleh masyarakat

yang menontonnya. Prinsip Film animasi ini merupakan aturan dasar yang

memungkinkan karakter yang diciptakannya dapat bergerak dan hidup wajar, dalam arti

dapat diterima oleh akal manusia, meskipun karakter tokoh ciptaan merupakan hasil

imajinasi yang tidak mungkin dapat diterima secara rasio. Dalam buku “Art of

Animation” Disney mengeluarkan 12 prinsip dasar animasi:

4.1.1.1 Pose to pose

Pose to pose atau penentuan posisi gambar key animation dan inbetween adalah

cara menentukan posisi gerak karakter dari posisi awal gerak, posisi gerak selanjutnya

hingga pada posisi akhir gerak. Penentuan posisi-posisi gerak disebut sebagai key

animation. Penentuan key animation ini dimaksudkan untuk menentukan gerak dan arah

gerak yang tepat dan baik, sesuai dengan sketsa cerita yang direncanakan, sehingga dapat

diketahui kurang lebih jumlah gambar animasi yang dibutuhkan dan terkendali, baik

kualitas gambar maupun efisiensi waktu kerja yang dibutuhkan.

19

4.1.1.2 Timing

Page 18: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Seperti yang telah disebutkan pada pengertian dasar film, bahwa suatu gambar

dimungkinkan hidup dan bergerak, karena serangkaian gambar di mana terdapat suatu

perubahan beruntun, dan bila diputar pada mesin proyektor dalam satuan waktu tertentu

akan memperlihatkan suatu gerak dari gambar tersebut. Satuan waktu tersebut disebut

dengan timing, di mana telah disepakati dalam satuan standar pembuatan film, bahwa

dalam satu detik terdapat 24 frame gambar pada pita film.

4.1.1.3 Stretch and Squash

Stretch and squash merupakan prinsip animasi yang memberikan sentuhan

kelenturan pada suatu benda tertentu sesuai dengan karakter materialnya, sehingga

memberikan kesan obyek tersebut memiliki bobot dan muatan tertentu bila sedang

melakukan gerak animasi. Stretch adalah salah satu bentuk kelenturan suatu objek yang

mengalami sedikit penekanan pada tubuhnya ketika sedang bergerak dengan cepat.

Adapun, squash adalah bentuk kelenturan sebuah objek benda animasi yang sedang

bergerak cepat kemudian berbenturan dengan benda lain yang lebih kuat, sehingga objek

benda tersebut mengalami tekanan berat akibat dari gaya gerak tubuhnya yang tertahan

oleh benda lain yang berbenturan dengannya.

20

Page 19: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.1.4 Anticipation

Anticipation adalah suatu gerak ancang-ancang ketika hendak

melakukan gerak utama. Seperti sistem kerja sebuah panah, bila hendak

menembak anak panah meleset ke depan, perlu menarik busur panah ke

belakang, sejauh kecepatan melesat anak panah yang diinginkan.

4.1.1.5 Secondary Action

Secondary action atau aksi kedua merupakan gerakan yang muncul

dikarenakan adanya akibat suatu gaya dari gerakan atau aksi pertama sebuah

objek benda animasi, setelah gerak atau aksi pertama itu berhenti dengan tiba-

tiba. Contohnya, bila sebuah anak panah meluncur dengan cepat dan tiba-tiba

menancap pada sebatang kayu, maka ekor dari anak panah tersebut akan

bergetar dengan keras. Ekor anak panah yang bergetar itulah yang disebut

dengan gerakan kedua atau secondary action.

4.1.1.6 Follow through dan over lapping action

Prinsip ini melibatkan dua benda yang bisa saja sama atau berbeda

namun saling berkaitan satu dengan yang lain dan dapat saling mempengaruhi

dalam setiap gerakannya. Benda A, misalnya, akan selalu mengikuti gerak

benda B yang telah lebih dulu bergerak, prinsip ini disebut follow through.

Namun, karena perbedaan waktu dalam setiap pergerakan yakni benda B

21

Page 20: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

bergerak terlebih dahulu, kemudian benda A bergerak menyusul kemudian

dalam jeda waktu yang berbeda, maka akan

terjadi tumpang tindih gerakan, antargerakan benda A dengan gerak

benda B. Prinsip ini disebut overlapping action atau gerakan yang tumpang

tindih.

4.1.1.7 Easy in and easy out

Prinsip animasi easy in and easy out merupakan suatu kaidah animasi

yang berprinsip pada dasar hukum ilmu fisika yang berlaku yang berkaitan

sekali dengan gerak animasi. Misalnya mobil, bila dalam kecepatan tertentu,

terkesan mobil itu tertarik ke belakang atau seakan terseret (terbawa) dengan

suatu daya yang cukup kuat, sehingga dapat menarik mobil tersebut. Tapi

apabila mobil dengan kecepatan tertentu itu tiba-tiba berhenti maka sisa daya

yang masih ada di mobil itu masih ada dan mendorong bagian mobil lain,

sehingga seakan-akan ada gerak berlebihan yang mendorong bagian lain dari

mobil itu.

4.1.1.8 Arch

Prinsip animasi arch membuat gerak karakter animasi tampak

menjadi luwes, dinamis, hidup dan indah. Seperti gerakan menari,

melompat, berayun, berbelok atau gerakan memutar. Dengan gerakan

melengkung akan terkesan benda itu memiliki bobot dan terpengaruh

oleh gaya gravitasi seperti alam nyata, sehingga karakter itu tampak lebih

22

Page 21: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

hidup seperti dalam dunia nyata dan logis dapat diterima akal oleh

penonton yang melihatnya.

4.1.1.9 Exaggeration

Teknik exaggeration adalah teknik yang mendramatisasi adegan

agar tampak lebih ekspresif dan komunikatif, meskipun gerakannya dibuat

agak berlebihan bahkan sangat ekstrim. Seperti mencoba

mengekspresikan wajah yang sangat terkejut, dengan mulut yang terbuka

lebar dan mata yang terbelalak, bila perlu bola mata sampai keluar.

4.1.1.10 Staging

Pada film animasi, prinsip animasi staging tidak jauh berbeda dengan

staging dalam penataan panggung pertunjukan, hanya terletak pada penentuan

tata letak objek gambar pada bidang (frame) gambar dengan format standar

film atau televisi. Jelasnya, pada prinsip ini, pembuat film animasi harus

memahami teknik bahasa film, seperti jarak pengambilan gambar, sudut

pengambilan gambar, gerak kamera dan lain-lain.

4.1.1.11 Appeal

Prinsip appeal merupakan cara yang baik untuk menyampaikan

sesuatu pesan dalam bentuk kesan yang menarik, cantik dan komunikatif

dari sebuah karakter yang ingin disampaikan. Sehingga tanpa perlu

dibeberkan dengan kata-kata, sudah tersampaikan maknanya dalam bentuk

gambar-gambar pesan apa yang akan disampaikan.

23

Page 22: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.1.12 Personality

Karakter tokoh film animasi akan lebih kuat, bermakna, hidup dan

berkarakter apabila dipahami terlebih dahulu segala sesuatunya tentang karakter

tersebut, seperti sifat fisik, sifat psikis, latar belakang ekonomi, sosial budaya,

ataupun historisnya, sehingga dapat dideskripsikan dengan baik bentuk karakter

apa yang akan dikembangkan. Penelusuran pemahaman karakter semacam ini

disebut dengan personality, sebagai suatu bentuk prinsip animasi yang perlu

dipahami.

4.1.3 Teori Warna

Dalam sebuah film, Penggunaan warna yang tepat sangatlah penting

untuk bisa menyampaikan komunikasi terhadap penonton. Menurut Martha Gill,

makna warna pada setiap orang bisa diartikan berbeda-beda, Hal ini

dipengaruhi oleh :

4.1.3.1 Basic Personality

Bagaimana kepribadian orang tersebut ( apakah memiliki suatu pola

pikir tertentu, memiliki selera warna tertentu, dapat menerima hal baru, dan

lain-lain ).

24

Page 23: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.3.2 Culture

Pemaknaan suatu warna tergantung dari kebudayaan yang berlaku

disuatu tempat untuk menafsirkan warna itu sendiri, seperti bagi indonesia

merah melambangkan keberanian, sedangkan Putih mayoritas diartikan

'suci' bagi masyarakat Indonesia.

4.1.3.3 Trend

Suatu tren yang berkembang dalam suatu masyarakat dapat menjadi

suatu tolak ukur bahwa suatu warna memiliki makna tertentu, misalnya pada

musim Pemilu, warna - warna cerah lebih cenderung mengacu pada atribut

partai - partai politik.

4.1.3.4 Age

Usia juga mempengaruhi makna warna bagi setiap pribadi. Karma

setiap perjalanan usia akan melalui berbagai macam peristiwa yang

tentunya inembawa makna tersendiri dari masing-masing hal, termasuk

warna.

25

Page 24: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.4 Teori Komunikasi

Di dalam kehidupan sosial manusia tidak akan terlepas dari

komunikasi, semakin lama orang-orang semakin sadar akan kebutuhannya

terhadap komunikasi. Dengan komunikasi manusia dapat berinteraksi

secara timbal balik dan menciptakan pengertian kerja sama satu sama lain.

Kenyataannya saat ini, komunikasi sendiri berkembang secara

keilmuan dan teknologi. Karena perkembangan jaman menjadikan

kebutuhan manusia akan berkomunikasi sebagai kebutuhan primer. Oleh

sebab itu kompleksitas yang dihadapi berkembang menjadi sebuah ilmu

yang berguna bagi manusia.

4.1.4.1 Pengertian Komunikasi

Definisi komunikasi dijelaskan bahwa “Istilah komunikasi berasal

dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang

berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna”.

Komunikasi pada prinsipnya harus bersifat dua arah yaitu antara

pembicara dan pendengar dalam rangka pertukaran pemikiran (idea) dan

informasi menuju pada terbentuknya pengertian bersama

Komunikasi terjadi karena ada pengirim pesan kepada orang lain.

Pesan atau informasi dikirimkan melalui suatu saluran atau media. Sesuai

pengertian ini, maka secara umum komunikasi terdiri dari unsur-unsur

yaitu :

26

Page 25: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.1.4.2 Sumber komunikasi (Komunikator)

Kredibilitas komunikator sangat mempengaruhi efektifitas

penerimaan pesan. Kemampuan komunikator dalam mengekspresikan

pesan juga sangat berpengaruh.

4.1.4.3 Pesan

Yaitu agar datang dan menonton atau menyaksikan pagelaran

drama musik tersebut. Pesan yang disampaikan diengaruhi oleh validitas,

aktualitas serta aktualitas serta kemasan yang menarik.

4.1.4.3.2 Media atau saluran komunikasi

Hal-hal yang mempengaruhi efektivitas penyampaian pesan dalam

kaitannya dengan saluran komunikasi agar mendapat umpan balik.

27

Page 26: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi merupakan rancangan perencanaan

komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari Animasi pendek

Anak Kos

4.2.1.1 Fakta Kunci

1. Mahasiswa yang bertempat tinggal kos, jauh dari penglihatan

orang tua, atau penjagaan dari orang tua

2. Rata rata Mahasiswa yang bertempat tinggal kos tidak terlalu

peduli tentang kesehatan dan pola hidup mereka, seperti contoh pola

makan atau pola tidur.

3. Rata rata mahasiswa yang baru saja tinggal di kos pola hidup

lebih rusak pada waktu mereka belum beradaptasi tinggal sendiri.

4. Rata rata mahasiswa yang menyempatkan waktunya lebih

banyak bermain dibanding belajar akan lebih parah jika tinggal sendiri

28

Page 27: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.2.1.2 Target Audiens

4.2.1.2.1 Target Primer

Demografis: Laki-laki /perempuan, siswa Sekolah Menegah Atas

yang baru lulus ujian dan mahasiswa universitas, umur 17-21 tahun,

status ekonomi B-A+.

Psikografis: siswa dan mahasiswa yang ingin berniat tinggal di

tempat daerah universitas pilihannya ( apartement/rumah kos/kontrak )

Geografis: Siswa dan mahasiswa yang bertempat tinggal jauh dari

universitas pilihannya

4.2.1.2.2 Target Sekunder

Demografis: Laki-laki /perempuan, umur di atas 17+ tahun, status

ekonomi B- A+.

Psikografis: Orang orang yang ingin mengetahui kehidupan dunia

anak kos, tapi kurang berminat untuk tinggal di daerah unviersitas

Geografis: orang orang yang berketempat tinggal dekat dengan

daerah universitas pilihannya

29

Page 28: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.2.1.3 Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi film animasi pendek yang berjudul anak kos ini adalah

menyampaikan pada penonton tentang kehidupan mahasiswa kos yang lebih

menyempatkan waktunya untuk bermain dibanding belajar dan dalam tugas akhir yang ia

sedang jalani bagaimana ia menyadarkan dirinya untuk berjuang melawan rintangan yang

ada didalam dirinya sendiri.

Strategi komunikasi akan dilakukan dengan cara :

1. Menggambarkan suasana kehidupan mahasiswa kos yang pola

kehidupannya terlantar.

2. Membuat perubahan karakter yang dari hidupnya urak urakan menjadi

rapi pada waktu ia sudah dapat merubah karakternya

3. Penceritaan yang memperlihatkan dari awal masalah sampai penyelesaian

dan diakhiri dengan ending

4. Penulis menambahkan sedikit adegan adegan komedi dan drama agar

nyaman untuk ditonton oleh pemirsa.

30

Page 29: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.2.1.4 Masalah di Komunikasi

Isu yang akan dikomunikasikan dalam film animasi pendek Anak Kos ini adalah

bagaimana cara membuat film animasi pendek ini layak dan nyaman untuk di tampilkan

ke penonton, bagaimana cara sang penulis menyajikan suasana mahasiswa kos yang

berpola kehidupannya sesuai dengan pa yang akan disampaikan, bagaiman penulis

menceritakan dan memvisualkan masalah dan bagai mana menceritakan cara

penyelesainnya dengan layak dan nyaman untuk di tonton.

4.2.1.5 Keyword

Kata kunci yang menjadi koridor dalam animasi film pendek diatas adalah “anak

kos, kehidupan anak kos, mahasiswa kos”

4.2.1.6 Karakter

1. Beni ( sebelum )

Gender : Laki laki

Sifat : Mahasiswa yang gemar mempergunakan waktunya untuk bermain dibanding

belajar., urak urakan, tidak pernah peduli dengan keadaan sekitar.

31

Page 30: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Beni baru memulai kehidupannya di lingkungan kos baru 2 tahun yang lalu, ia

sangat senang berimajinasi tentang sesuatu, karena itu ia sangat gemar bermain game,

dan karena ia sangat suka bermain game ia sering melupakan tugas kuliahnya. Pemeran

utama dalam film pendek Anak kos.

2. Beni (Setelah)

Gender : Laki laki

Sifat : senang dengan kerapihan, tegar, bertanggung jawab.

Karena ia telah menghadapi kekritisannya pada waktu ia beradapan dengan masalah

di tengah saat menjalani tugas akhirnya ia berusaha memaksakan merubah karakternya

menjadi lebih disiplin. menjadikan game, film, dan buku menjadi referensinya untuk

berimajinasi ataupun dalam membuat sesuatu. Pemeran utama dalam film pendek Anak

kos

32

Page 31: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

3. Rana

Gender : perempuan

Sifat : Tegas, baik hati, senang bercanda

Rani adalah kakak Beni yang orang yang paling dekat dengan Beni, beni sering

berbicara dengan rani ketika sedang ada masalah, Rani adalah kakak Beni satu satunya di

dalam keluarganya.

4. Robbi

Gender : Laki laki

Sifat : Bersahabat, senang berimajinasi dan menonton film, baik

Robbi adalah teman Beni yang paling cocok dengan beni, ia senang berimajinasi

dengan Beni, Robbi adalah teman baik Beni.

33

Page 32: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.2.1.7 Screenplay

Intro

INT. Kamar Kos Beni, malam

Memperlihatkan beni yang sedang duduk berada

didepan layar memainkan game computer. Beni

melihat kearah samping dan mengambil buku yang

memperlihatkan proposal tugas akhir.

(MONOLOG)Beni

“TA, atau tugas akhir yang mentukan nasib gw di

kehidupan perkuliahan selama 4 tahun, bercampur

aduk antara semangat yang membara dan perasaan

mencekam”

Setelah menempatkan kembali proposal tersebut beni

menyandarkan punggungnya ke kursi dan merasa

santai. Beni kembali keposisi semula dan

melanjutkan kembali game yang iya mainkan

sebelumnya.

34

Page 33: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Beni

“ eaah masih lamaa.. sebulan lagi haha”

(MONOLOG)Beni

“Masih lama, jeda waktu sebulan memanglah tidak

dekat, seperti jarum detik yang terus berputar

sangat pelan, terus berputar, sehingga tak

terasa waktu cepat berganti.”

Memperlihatkan beni sedang menatap komputernya dan

mengetik komputernya dengan pandangan yang kosong.

(MONOLOG)Beni

“ malam sebelum sidang konsep, pandangan kosong,

seakan akan tenang tetapi didalam hati terasa

panik, disamping itu data yang ingin disajikan

belum lengkap, rencana berjalan lancar yang telah

dibayangkan jauh jauh hari terasa hancur begitu

saja”

35

Page 34: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Memperlihatkan beni mengetik seakan tidak berhenti.

(MONOLOG)Beni

“ Waktu terasa sangat lama, jarum panjang di jam

berputar terasa sangat lambat, otak terasa lelah,

tangan seperti keram, jari jari terasa tidak dapat

dikendali, mengetik trus mengetik tidak berhenti

seperti ada seseorang yang mengendalikan, ingin

rasa berhenti sejenak tetapi ketika menmikirkan

batas waktu hingga sidang, terasa seperti di pecut

kembali untuk mengerjakan.”

(Fade to)

EXT. Didepan Pintu Masuk Kelas, Pagi

36

Page 35: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Memperlihatkan situasi lingkungan universitas,

terlihat banyak mahasiswa yang mennunggu di depan

kelas. Beni keluar dari pintu ruangan kelas.

Beni

“Makasi pak”

(memberi salam ketika membuka pintu untuk keluar)

Beni menutup pintu dan berjalan kearah tempat duduk

dan berdiam diri sebentar memikirkan sesuatu dengan

muka yang musam. Beni menyandarkandirinya, dan kepa la

menghadap ketas kearah langit.

37

Page 36: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

(MONOLOG)Beni

“dalam waktu 3 hari mengerjakan, dalam keadaan pani k

akan sadarnya waktu menyempit, kalau dilihat kembal i,

gw mengerjakannya hanya asal slesai dan tepat waktu .

Kalau saja gw mengerjakan dari hari hari sebelumnya ,

mungkin hasil kerjaan akan lebih baik dan apa yang

seperti gw inginkan, itu yang ada didalam isi otak gw

pada waktu itu, penyesalan selalu datang diakhir.”

Scene 3

INT. Kamar kos beni

Beni Memasuki kamar kosnya, menempatkan tasnya di

atas pakaian kotor, beni duduk di kursinya dan

menyalakan power computer dengan sedikit lemas,

setelah itu ia terdiam melihat ke monitor dengan

tatapan kosong memikirkan sesuatu.

38

Page 37: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

(MONOLOG)Beni

“ini bukan pertama kali nya gw seperti ini,

menyepelekan masalah dan berusaha memperbaiki dan

menyepelekan lagi, ini juga bukan pertama kalinya g w

merenungkan seperti ini, setelah berusaha merubah

diri pasti gw menjadi diri gw yang dulu lagi.”

Beni mengarahkan crusor mousenya ke game yang biasa

ia mainkan.

(MONOLOG)Beni

“tapi apakah gw harus seperti ini trus ?, apaini

memang pola hidup yang cocok untuk gw ?,tapi apa

“dengan seperti ini mimpi gw bisa terwujud ?,atau

apakah benar tidak semua mimpi akan terwujud ?“

39

Page 38: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Beni melepaskan tangannya dari mouse dan keyboard.

Dan ketika ia terdiam sebentar bunyi telefon masuk

dari handphone beni dan beni mengambil dan menganka t

handphonenya setelah mendengarnya.

Beni

“ hem.. halo “

Rana

“ Woi lagi apa Ben ? pulang ga minggu ini?? “

Beni terlihat tersenyum ketika setelah mendengar

kata kata rana.

40

Page 39: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

(MONOLOG)Beni

“ Kak Rana dan gw Cuma dua bersaudara di dalam

keluarga, Wanita ini bersifat sedikit egois dari

kebanyakan wanita yang gw kenal, susah mau kalah, d an

termasuk wanita dengan kategori kasar.”

Beni

“ nggak tau nih, ntar kabarin lagi deh “

Rana

“ dirumah ada banyak snack tuh, nggak pulang diabis in

papa lho”

Beni

“hahaha kakak kali yang ngabisin “

Rana

“ hahaha, eh dah nonton film ini blom ben “

41

Page 40: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

(MONOLOG)Beni

“ tetapi selama gw hidup dengan kak Rana dari kecil

sampai sekarang hubungan kami selalu baik, meskipun

sering bertengkar karena masalah kecil tapi kami

pasti cepat akur, Kami berbeda umur 4 tahun kak Ran a

lebih tua, kak rana selalu membimbing gw kalau gw

lagi ada masalah, yah meskipun terkadang dengan car a

tidak manusiawi, Tapi bisa dibilang kak Rana adalah

orang yang paling gw percaya dari semua orang yang gw

kenal.”

Rana

“hahaha udah ah, dah malem besok kerja gw, tidur l. .”

Beni

“kak”

44

Page 41: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Rana

“mm ?”

Beni

“kakak pernah ngelakuin kesalahan yang berulang ula ng

dalam ngerjain sesuatu ga ?, trus kakak udah berhas il

coba benerin, tapi kakak ngelakuin kesalahan itu la gi

waktu kakak menerima kejadian yang sama.

Rana

“mm lagi ada masalah ya ben ?, TA ?“

Beni

“ hehe “

Rana

“mm.. nggak usah mikirin apa apa, yang udah kejadia n

dibiarin lewat aja, yang penting apa yang mesti

dilakuin buat perbaikin kesalahan yang kamu buat”

45

Page 42: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Beni

“hmm..”

Rana

“yang paling penting dan kamu harus inget apa tujua n

kamu setelah hadapin masalah itu, apa hasil yang ka mu

inginin. Misalnya, TA ?, apa yang kamu kejer untuk

ini, lulus kan ?, dan lulus kamu itu untuk apa ?.

inget ben kamu udah umur 22 sekarang”

Beni

“Hmm..”

(mengangguk perlahan)

46

Page 43: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Rana

“ kamu pernah cerita ke kakak tentang mimpi kamu

ingin jadi pembuat film animasi terkenal kan ?,

semangat donk !

Beni

Hmmm..

(tersenyum)

(MONOLOG)Beni

“mungkin karena perbedaan kami 4 tahun jadi sangat

mudah gw mempercayai kak Rana,atau mungkin kami han ya

2 bersaudara di keluarga.

Rana

“hahaha udah ah tidur gw”

47

Page 44: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Beni

“kak”

Rana

“mm apa lagi ?”

Beni

“makasi ya”

Rana

“mm semangat yaa !!, tutup nih”

Beni

“mm..”

Setelah beni menutup telfon iya memikirkan sesuatu

sebentar.

48

Page 45: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Beni

“harus ngerubah diri ya”

dan ia melihat sekeliling isi kamarnya yang

berantakan.

(MONOLOG)Beni

“waah manusia nih tinggal disini ? itu pikiran gw

pada saat itu”

Beni sedikit tertawa sendiri. Beni bergerak ke arah

pakaian kotor dan mengambilnya.

Beni

“Bener, kalo mau total ngerubah diri emang dari

dasarnya dulu.”

49

Page 46: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Melihatkan beni memasukkan semua pakain kotornya

kedalam ember, merapihkan tempat tidurnya, dan

membersihkan mejanya. Setelah itu beni melihat

kamrnya dengan pandangan puas.

Beni

“waah gini toh, lebih nyaman jadinya”

Beni melihat jam yang sudah menunjukan jam 10:30, i a

memasang alaram di jam nya untuk bangun pagi dan

bergegas tidur.

50

Page 47: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Scene 4

INT. Kamar Kos Beni, siang

Memperlihatkan beni yang sedang menulis sesuatu di

meja komputernya. Ia membuat sebuah agenda atau

pipeline kerja ia dari sekarang sampai pada waktu

sidang akhir. Memperlihatkan beni mengerjakan denga n

giat di siang hari.

EXT. Didepan Pintu Masuk Kelas, Pagi

Beni keluar dari pintu kelas, puas akan hasil

kerjanya.

INT. Kamar Kos Beni, malam

51

Page 48: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Memperlihatkan beni mengerjakan dengan giat di mala m

hari. Beni mencentang garis ke 4 di pipelinenya, da n

melihat dengan tatapan aneh, terasa pandangannya

berbayang atau tidak jelas. Memperlihatkan beni

memakai kacamata.

INT. Kamar Kos Beni(depan kamar kos), malam

Beni keluar dari wc dan berjalan kea rah kaca,

mengecek penampilannya dan pergi kearah kiri,

beberapa detik kemudian ia kembali ke depan kaca

mengecek penampilannya dengan rambut yang pendek.

INT. Kamar Kos Beni, malam

Beni duduk didepan layar computer, terlihat krusor

mouse diarah kea rah tulisan render, dan beni

merender film yang iya sajikan untuk sidang akhir,

beni santai dengan mensenderkan punggung,

52

Page 49: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

(MONOLOG)Beni

“ kalau gw masih terjebak di sifat gw yang dulu ”

Beni menguap dan berbalik arah ketempat tidur.

(MONOLOG)Beni

“ gak yakin gw bisa sampe disini “

FADE OUT

INT. Dalam Ruangan kelas, Pagi

Zoom out kacamata beni yang memperlihatkan 3 dosen

yang sedang duduk didepannya.

53

Page 50: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

(MONOLOG)Beni

“Dalam 3 bulan terakhir ini gw mendapat jati diri

yang baru, tetapi apakah gw akan kembali lagi menja di

diri gw yang dulu”

Beni keluar dari ruang kelas dan dengan gembira

kearah teman temannya.

(MONOLOG)Beni

“mungkin gw gak harus mikir kayak gitu, yang pentin g

bagaimana cara gw untuk mempertahankan sifat gw yan g

sekarang dan terus mengembangkannya”.

Fade out

THE END

54

Page 51: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.2.1.8 Sinopsis

Beni adalah mahasiswa tingkat smester akhir yang sedang menghadapi jenjang

tugas akhir. Beni tipe orang yang suka bermain dan berimajinasi, ia bukannya orang yang

sangat pemalas tapi ia lebih memperbanyak waktunya dengan bermain dari pada belajar

dan akhirnya ia jadikan itu kebiasaan. Ia mengambil jurusan Disain Komunikasi Visual

Animasi karena ia ingin mengambil kerja setelah lulus kuliah sejalan dengan hobinya, ia

memilih kehidupan kos di tahun ke 2 di kuliah agar dapat lebih kosentrasi dalam

perkuliahan dalam bayangannya. Tetapi nyatanya ia lebih banyak bermain pada saat ia

hidup sendiri, sedangkan ia yang sekarang sedang menghadapi tugas akhir yang masa

paling penting dalam jenjang perkuliahan. Dan tiba tiba dipertengahan tugas akhirnya ia

mengalami kesulitan dalam cerita dan berkasnya yang belum lengkap, disitulah dia

berusaha mensadarkan diri untuk terus berjuang di tugas akhirnya sampai ia menghadapi

deadline sidang akhir.

4.2.1.9 Penetapan Judul

Menetapkan film animsi pendek yang berjudul “Anak Kos”, yang berarti

menceritakan kehidupan satu orang anak yang bertempat tinggal di kos, penulis

memberikan judul tersebut karena ingin menyampaikan bahwa film ini memfokuskan

penceritaan tentang segala apapun yang akan dialami oleh seorang anak yang bertempat

tinggal di kos tersebut.

55

Page 52: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.2.2 Produk

4.2.2.1 Treatment Film Pendek

Treatment cerita film pendek animasi yang berjudul anak kos agar terlihat lebih

menarik, penulis akan membuat alur flashback, film yang diawali 2 scene sebelum scene

terakhir dan waktu memutar kembali, dan pada saat masalah sudah mulai diatasi scene

yang diawal akan terulang kembali dan terus berlanjut hingga ending. Di samping

penceritaan penulis akan memainkan cinematography 2D dan pemilihan musik agar dpat

nyaman untuk ditonton. Mungkin secara kamera akan lebih memainkan depth memakai

benda benda sekitar scene.

4.2.2.2 Mood

Mood warna dalam film iniakan lebih dikeraskan di pewarnaan dan penempatan

bayangan, karena juga mengikuti tipe penceritaan, kondisi, dan target audience yang

meliputi remaja keatas, mungkin akan memakai shading yang sedikit agak real seperti

referensi yang diambil dari Video musik Le Peuple de l'Herb yang berjudul Parler le fracas.

56

Page 53: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Gambar 4.2.2.2 tipe pewarnaan mood agak mendekati seperti Video musik Le Peuple de

l'Herb yang berjudul Parler le fracas

4.2.2.3 Visual style

Gaya penggambaran untuk film animasi pendek Anak Kos ini dieksekusi dengan

gaya animasi 2D, yang di gerakan full di software aftereffect, menggunakan tambahan

tambahan layer didalamnya seperti tambahan layer warna, lighting, komposisi. Bayangan

dan warna agak sedikit real dan keras, karena film ini ditunjukan ke target audience

remaja keatas agar lebih menarik untuk ditonton. Penulis menggambarkan bentuk

karakter yang simple tapi bayangan yang agak kearah realis. Seperti di Video musik Le

Peuple de l'Herb yang berjudul Parler le fracas.

57

Page 54: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.3 Strategi Disain

4.3.1 Disain Judul

Penulis memakai font dasar Century selain jelas untuk dibaca juga untuk

memberitahukan secara ambigu tentang kehidupan mahasiswa normal yang tinggal di kos

di tahun ke 4nya ia kuliah. Font Century biasa dipakai untuk majalah, Koran dan buku

buku pada banyaknya, sangat cocok dengan diberikan background hitam dan fontnya

berwarna putih memberikan arti ada harapan dibalik suramnya hidup.

58

Page 55: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.3.2 Disain Karakter

4.3.2.1 Beni (Sebelum)

Beni yang sedang menjalani tugas akhir di tahun ke empatnya dalam perkuliahan,

bersifat malas, sering membuang buang waktu, meremehkan segala hal, gemar bermain

game computer. Ia sering terkena masalah dan ia berhasil mengatasinya dengan merubah

sikapnya tetapi tidak lama ia kembali menjadi dirinya yang malas.

4.3.2.2 Beni (Sesudah)

Setelah ia mendapat masalah yang fatal dalam ia menjalani tugas akhir akhirnya

ia memutuskan untuk berubah dan benar benar ingin merubah sifatnya yang malas,

dengan yakin kalu ingin benar benar merubah diri ia harus merubah dari dasarnya dulu

dan melihat lebih luas tak lama kemudian ia merubah penampilannya menjadi lebih

rapih.

59

Page 56: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.3.2.3 Robbi

Karakter Robbi tidak terlalu menonjol di film ini, karena film ini menfokuskan

lebih ke kehidupan pemain utama yaitu beni. Robbi teman dekat Beni yang sedikit

mempunyai kesamaan sifatnya dengannya,senang menyukai film animasi dan sama sama

malas.

60

Page 57: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.3.3 Disain Latar

Adegan banyak digunakan di tempat kamar kos beni, karena penulis ingin

memperlihatkan sifat dan kehidupan pemain utama, film anak kos ini juga memakai latar

dalam dan luar yang lain seperti ruangan kelas, depan pintu kelas, koridor kos Beni.

61

Page 58: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

4.3.4 Visulisasi Akhir

Background yang hasil mentah akan di edit ulang pada waktu pengerakan

karakter, seperti pemakain warna, penambahan cahaya, pemakaian kamera. Berikut

contoh screenshot hasil terakhir.

62

Page 59: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Indonesia sebenarnya berpotensi dalam membuat film animasi. Sayangnya masih

sedikit animasi di Indonesia yang dapat berkenan di benak anak-anak dan dapat

menyampaikan pesan yang baik juga ke penontonnya. Tidak jarang dilihat sejian film

Sinetron yang tidak mendidik, kurang adanya pendalaman emosi di tiap karakternya dan

tidak memiliki pelajaran atau pesan baik dalam cerita untuk penonton.

Di dalam film pendek “Anak Kos” menceritakan sebuah mahasiswa yang

berusaha merubah diri setelah ia menyadari kesalahan yang ia perbuat dan

mengakibatkan dampak buruk dalam kehidupan perkuliahannya. Pelajaran yang dapat

diambil dari film ini adalah sikap sang pemain utama pada waktu menerima cobaan dan

berusaha merubah dirinya menjadi lebih baik.

5.2 Saran

Penulis menyarankan akan lebih baik apabila Indonesia memikirkan kreatifitas

bagi negara dengan cara memperhatikan perkembangan film animasi di Indonesia. Jelas

perkembangan film animasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan negara. Hampir

setiap negara memiliki tokoh animasi yang dijadikan sebagai panutan bagi penontonnya.

Bagaimana dengan Indonesia? Sebenarnya Indonesia sangat berpotensi dalam hal

peranimasian, namun kendala utama Indonesia adalah dana.

63

Page 60: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Dalam mengerjakan animasi penulis hanya dapat menyimpulkan, bahwa hal yang

paling penting dalam proses pengerjaan animasi adalah ketelatenan. Pembuatan film

animasi membutuhkan jiwa yang telaten. Apabila sesorang telah dapat mengatur

ketelatenan dalam dirinya tentu akan menghasilkan kualitas film animasi yang baik.

Manajemen waktu juga berpengaruh penting dalam pembuatan film animasi. Pada akhir

kata dapat disimpulkan bahwa ketelatenan dan manajemen waktu yang benar adalah

esensi penting dari seorang animator.

64

Page 61: BAB 2 DATA DAN ANALISAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01206...2.1.3 Video Referensi video yang saya ambil dari film, “Fight Club” film yang memfokuskan penceritakan

Daftar Pustaka

1. Alitt Susanto(2012). Skripshit : Kisah Sesat Mahasiswa Abadi.

2. Cowan, Finley (2006). Drawing & Painting Fantasy Figures From The Imagination To

The Page.Singapore: Page One.

3. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/09/06/cerita-anak-kost-di-sudut-kota-

negeri-sakura-393634.html

4. Eiji Yoshikawa. Shin Suikode. Japan : Kanasha Books

5. Williams, Richard.(2001). The Animator’s Survival Kit. London: Faber and Faber.

6. http://vimeo.com/42830522

65