BAB 2 dalam bahasa stratos atau tentara dan ego atau...

22
BAB 2 TELAH KEPUSTAKAAN 2.1. Strategi Pengertian Startegi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh beberapa para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa yunani merupakan gabungan dari stratos atau tentara dan ego atau pemimpin.Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju.Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus padatujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau bagaimana berupaya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan- kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yangutuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan,

Transcript of BAB 2 dalam bahasa stratos atau tentara dan ego atau...

BAB 2TELAH KEPUSTAKAAN

2.1. StrategiPengertian Startegi ada beberapa macam

sebagaimana dikemukakan oleh beberapa para ahlidalam buku karya mereka masing-masing. Katastrategi berasal dari kata Strategos dalam bahasayunani merupakan gabungan dari stratos atau tentaradan ego atau pemimpin.Suatu strategi mempunyaidasar atau skema untuk mencapai sasaran yangdituju.Jadi pada dasarnya strategi merupakan alatuntuk mencapai tujuan.

Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikansebagai suatu proses penentuan rencana parapemimpin puncak yang berfokus padatujuan jangkapanjang organisasi, disertai penyusunan suatu caraatau bagaimana berupaya agar tujuan tersebut dapatdicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikanstrategi adalah suatu bentuk atau rencana yangmengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatuorganisasi menjadi suatu kesatuan yangutuh. Strategidiformulasikan dengan baik akan membantupenyusunan dan pengalokasian sumber daya yangdimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unikdan dapat bertahan. Strategi yang baik disusunberdasarkan kemampuan internal dan kelemahanperusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan,

serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.

Dari kedua pendapat diatas, maka strategi dapatdiartikan sebagai suatu rencana yang disusun olehmanajemen puncak untuk mencapai tujuan yangdiinginkan. Rencana ini meliputi : tujuan, kebijakan,dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatuorganisasi dalam mempertahankan eksistensi danmenenangkan persaingan, terutama perusahaan atauorganisasi harus memiliki keunggulan kompetitif.

Bush Colemen (2008:119) mengemukakanorganisasi atau lembaga pendidikan memerlukanstrategi untuk mewujudkan tujuan-tujuan yangditetapkannya. Dengan kata lain strategi itumerupakan alat untuk mencapai tujuan.

Akdon (2007:69) menjelaskan untukmendapatkan strategi yang tepat, lembaga pendidikanmemerlukan pengenalan dan penguasan terhadapberbagai informasi lingkungan strategisnya.Lingkungan strategis lembaga pendidikan itu akanselalu berubah dan mempengaruhi eksistensinya.Karena itu lembaga pendidikan perlu melakukananalisis dengan cermat denga lingkungan strategisnya.Analisis dimaksudkan untuk mengenali kekuatan dankelemahan internal lembaga serta memahami peluangdan ancaman eksternalnya, sehingga dapat melakukanantisipasi terhadap perubahan yang mungkin terjadi.Selain itu analisis lingkungan tersebut jugadimaksudkan untuk memberikan informasi yang bisa

dijadikan sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah dalam jangka panjang.

Dalam membuat model pengembangan ekstrakurikuler, strategi mempunyai peranan yang sangatpenting. Oleh karena itu lembaga pendidikan dalam halini sekolah perlu terlebih dahulu mengetahuilingkungan strategisnya secara cermat sebelummenentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan,sehingga tujuan perencanaan yang diinginkan dapattercapai dengan baik.

2.2. Pengertian KonflikSuatu masyarakat yang dinamis adalah suatu

masyarakat yang terus menerus mengalami perubahandalam masyarakat adalah proses yang meliputih seluruaspek kehidupan masyarkat. Perubahan-perubahansuatu masyarakat dapat menegnai nilai-nilai sosial,norma-norma sosial, pola prilaku organisasi, susunanlembga msyarakat, kekeuasaan dan wewemang,Stoner dan Freeman (1989:392) dalam Zumaeroh(2010:134) membagi pandangan menjadi dua bagian,yaitu pandangan tradisional (Old view) dan pandanganmodern (Current View):1. Pandangan tradisional. Pandangan tradisional

menganggap bahwa konflik dapat dihindari. Hal inidisebabkan konflik dapat mengacaukan organisasidan mencegah pencapaian tujuan yang optimal.Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan yangoptimal, konflik harus dihilangkan. Konflik biasanyadisebabkan oleh kesalahan manajer dalam

merancang dan memimpin organisasi. Dikarenakankesalahan ini, manajer sebagai pihak manajemenbertugas meminimalisasikan konflik.

2. Pandangan modern. Konflik tidak dapat dihindari.Hal ini disebabkan banyak faktor, antara lainstruktur organisasi, perbedaan tujuan, persepsi,nilai-nilai, dan sebagainya. Konflik dapatmengurangi kinerja organisasi dalam berbagaitingkatan. Jika terjadi konflik, manajer sebagaipihak manajemen bertugas mengelola konfliksehingga tercipta kinerja yang optimal untukmencapai tujuan bersama.

3. Konflik tidak selamanya berkonotasi buruk, tapibisa menjadi sumber pengalaman positif (Stewart &Logan, 1993:342). Dalam Felix (1999:28)menjelakan bahwa konflik dapat menjadi saranapembelajaran dalam memanajemen suatu kelompokatau organisasi. Konflik tidak selamanya membawadampak buruk, tetapi juga memberikan pelajarandan hikmah di balik adanya perseteruan pihak-pihak yang terkait. Pelajaran itu dapat berupabagaimana cara menghindari konflik yang samasupaya tidak terulang kembali di masa yang akandatang dan bagaimana cara mengatasi konflik yangsama apabila sewaktu-waktu terjadi kembali.Setiap konflik yang terjadi mempunyai dampak

yang besar dalam proses kehidupan masyarakat yangdinamis, dimana sebagian konflik dapat dihindarinamun disisi yang berbeda terdapat konflik yangsangat sulit dihindari. Namun pada dasarnya dengan

adanya konflik juga memberikan pelajaran dan hikmahdi balik adanya perseteruan.

Dari pandangan diatas bahwa konflik dapat dihidar oleh oleh siswa, apabila siswa dapat memahamibenar tujuan dari sekolah dan konflik maka konflik itudapat di hindari demi terwujudnya pendidikanperdamain di sekolah

Robbin (1984:155) menyatakan konflik adalah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

mengimbangi usaha-usaha orang lain dengan cara

merintangi yang menyebabkan frustrasi dalam

mencapai tujuan atau meningkatkan keinginannya.

Konflik juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan

yang di dalamnya terdapat kecekcokan maksud antara

nilai-nilai atau tujuan-tujuan, berpacu menuju tujuan

dengan cara yang tidak atau kelihataanya kurang

sejalan sehingga yang satu berhasil sementara yang

lainnya tidak, juga merupakan konflik. Dari penjelasan

diatas dapat diartikan bahwa dalam menciptakan

pendidikan perdamaian perlu proses yang panjang dan

usaha-usaha dalam menyeibangi apa yang akan terjadi

pada lingkungan sekolah untuk itu perlu sekolah

mempunyai startegi jangka panjang dan jangka pendek

untuk untuk menghadi hal-hal yang akan terjadi dalam

menghabat terciptnya pendidikan perdamaian baik

lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat

tinggal.

2.3. Pengertian Manajemen KonflikIstilah manajemen berasal dari bahasa Italia

Maneggiare Haney dalam Mardianto (2000) yangberarti melatih kuda-kuda atau secara harfiah tohandle yang berarti mengendalikan, sedangkan dalamkamus Inggris Indonesia

Wirawan (2010:131) Manajemen konflik sebagaiproses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketigamenyusun strategi konflik dan menerapkannya untukmengendalikan konflik agar mengahasilkan resolusiyang diinginkan. Dari defenisi tersebut, terdapatsejumlah kata kunci yang perlu mendapatkanpenjelasan lebih jauh.a. Pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga,

manajemen konflik bisa dilakukan oleh pihakyang terlibat konflik untuk menyelesaikan konflikyang dihadapinya. Dalam menghadapi konflik,pihak yang terlibat konflik berupaya mengelolahkonflik untuk menciptakan soslusi yangmenguntungkan dengan menggunakan berbagaisumber terkecil dan seefisien mungkin.Manajemen konflik juga dapat digunakan olehpihak ketiga-mediator, arbiter, ombudSMAn-yangmendapat tugas dari pihak-pihak yang terlibatkonflik untuk menyelesaikan konflik

b. Strategi konflik. Manajemen konflik merupakanproses penyusunan strategi konflik sebagairencana untuk manajemen konflik. Jika tidakdikendalikan, konflik bisa berkembang menjadikonflik destruktif, dimana masing-masing pihak

akan mengfokuskan perhatian, tenaga, danpikiran serta sumber-sumber organisasi bukanmengembangkan produkvitas, tetapi untukmerusak dan menghancurkan lawan konfliknya,hal ini berarti merusak potensi produkvitasmereka akibatnya kinerja mereka akan menurunsehingga menurukan produkvitas sistem sosial.

c. Mengendalikan konflik. Bagi pihak-pihak yangterlibat konflik, manajemen konflik merupakanaktifitas untuk mengendalikan dan mengubahkonflik demi menciptakan keluaran yangmenguntungkannya (atau, minimal, tidakmerugikannya). Bagi pihak ketiga, manajemenkonflik merupakan upaya untuk mengarahkankonflik dari konflik destruktif menjadi konflikkonstruktif. Konflik konstruktif mengembangkankreaktifitas dan inovasi pihk-pihak yang terlibatkonflik untuk menciptakan win & win solution.Dalam menerapkan pendidikan perdamaian di

sekolah perlu adanya manajemen dalam hal ini adalah

program-program ekstra kurikuler untuk menambah

pemahaman dan kesadaran siswa tenatang pendidikan

perdamaian sebagai win solition sebagai bentuk

pengembangan ekstra kurikuler sebagai pendidikan

perdamaian, untuk dapat mengenendalaikan pihak-

pihak yang bertikai supaya konflik tidak berkembang

dari lingkungan masyarakat tidak dapat masuk pada

lingkungan sekolah, untuk menjawab permasalahan

tersebut sekolah mempersiapkan program-program

untuk menjawab persoalan-persoalan konflik destruktif

menjadi konflik konstruktif.

(Echols dan Shadily 2000:132) dalam managementberarti pengelolaan dan istilah manager berartitindakan membimbing atau memimpin, sedangkandalam bahasa Cina, manajemen adalah kuan lee yangberasal dari dua kata yaitu kuan khung (mengawasiorang kerja) dan lee chai (manajemen konfliksi uang).Mardianto (2000:135) manajemem dapat didefinisikansebagai mengawasi atau mengatur orang bekerja danmenmanajemen konfliksi administrasi dengan baik.

M.A. Rahim (1983) dalam Wirawan (2010:144)mengembangkan model gaya manajemen konflikberdasarka dua dimensi : (1) memperhatikan oranglain, pada sumbuh horinzontal: sampai beberapa tinggipihak yang terlibat konflik memperhatikan lawankonfliknya dalam menghadapi situasi konflik dan (2)memperhatikan diri sendiri: sampai seberapa tinggipihak yang terlibat konflik memperhatikan dirinyasendiri dalam menghadapi situasi konflik.

Manajemen merupakan proses penting yangmenggerakkan organisasi karena tanpa manajemenyang efektif tidak akan ada usaha yang berhasil cukuplama. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapatdisimpulkan bahwa manajemen sebuah tindakan yangberhubungan dengan usaha tertentuh dan penggunaansumberdaya secara efektif untuk mencapai spiritualtujuan, untuk menciptakan pendidikan perdamaian disekolah

2. 4. Pengertian Manajemen PendididkanBurhanudin (2013) menjelaskan Manajemen

pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yangusianya relatif masih muda sehingga tidak aneh apabilabanyak yang belum mengenal. Istilah lama yang seringdigunakan adalah administrasi. Istilah administrasilebih menunjuk pada pekerjaan tulis menulis. Sebagaicontoh “ongkos administrasi penguruan suratketerangan adalah sepuluh ribu rupia”. Tetapi berbedadengan istilah administrasi manajemen yang lebihcendrung pada suatu pekerjaan yang dilakukan olehpemimpin jadi lebih menunjuk pada kegiatan sebuahorganisasi. Manajemen adalah seni untukmelaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lainStoner (1995) dalam Felix (1999:30) mengemukakanbahwa manajemen adalah proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalianupaya anggota organisasi dan penggunaan semuasumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemenmerupakan suatu usaha yang dilakukakan untukmencapai sasaran yang telah dirumuskan sebelumnyayang kegiatannya banyak terdapat pada organisasiperusahan, bisnis, kesehatan dan pendidikan.

Dalam pengertian ini manajemen bukan hanyapengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis–menulis, tetapi pengertian dalam arti luas. Pada waktuini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjukpekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen,pengelolaan, pengaturan dan sebagainya, yang

didefenisikn oleh beberapa ahli secara macam-macamyang kiranya ada manfaatnya disandur maknanya ataudi kutip dari sumbernya sebagai berikut:1. Menurut Leonard D White dalam Burhanudin

(2013:29) manajemen adalah segenap proses,biasanya terdapat pada semua kelompok baikusaha Negera, pemerinth atau swasta, sipil ataumiliter secara besaran-besaran atau secara kecil-kecilan.

2. Menurut The Liang Gie, dalam Burhanudin(2013:29) manajemen adalah segenap prosespenyelenggaran dalam setiap usaha kerjasamakelompok manusia untuk mencapai tujuantertentu.

2.5. Pengertian Manajemen KesiswaanManajemen peserta didik dapat diartikan sebagai

usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai daripeserta didik tersebut masuk sekolah sampai denganmereka lulus sekolah. Knezevich (1961) dalamSolehhamdani (2013:10) mengartikan manajemenpeserta didik ataupupil personnel administration sebagaisuatu layanan yang memusatkan perhatian padapengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelasdan diluar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran,layanan individual seperti pengembangan keseluruhankemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang disekolah Manajemen kesiswaan atau manajemenkemuridan (peserta didik) merupakan salah satubidang oprasional MBS. Manajemen kesiswaan adalah

penatan dan pengaturan terhadap kegiatan yangberkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampaidengan kelurnya peserta didik tersebut dari suatusekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanyaberbentuk pencatatan data peserta didik, melainkanmeleputi aspek yang lebih luas yang secara oprasionaldapat membantu upaya pertumbuhan danperkembangan peserta didik melalui proses pendidikandi sekolah.

Slameto (2009:17) mengartikan manajemenkesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagaikegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatanpembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar,tertib dan teratur serta mencapai tujuan pendidikansekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, bidangmanajemen kesiswaan setidaknya memeliki tiga tugasutama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaansiswa baru, kegiatan kemajuan belajar, sertabimbingan konseling dan pembinan disiplin.Berdasarkan tiga tugas utama tersebut tanggung jawabkepalah sekolah dalam mengelola bidang kesiswaanberkaitan dengan hal-hal berikut:1. Kehadiran murid di sekolah, dan masalah-masalah

yang berhubungan dengan itu;2. Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukan

murid ke kelas dan progran studi;3. Evaluasi dan kemajuan belajar;4. Program supervisi bagi murid yang mempunyai

kelainan, seperti pengajaran, perbaikan, danpengajaran luar biasa;

5. Pengendalian disiplin murid;6. Program bimbingan dan konseling;7. Program kesehatan dan keamanan;8. Penyesuain pribadi, sosial dan emosional

Jadi manajemen kesiswaan dapat diartikansebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulaidari peserta didik tersebut masuk sekolah sampaidengan mereka lulus sekolah. Yang diatur secaralangsung adalah segi-segi yang berkenaan denganpeserta didik secara langsung dalam menciptakanpendidikan perdamain di sekolah, dan segi-segi lainyang berkaitan dengan peserta didik secara tidaklangsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selainpeserta didik dimaksudkan untuk memberikan layananyang sebaik mungkin terhadap peserta didik.

2.6. Pengertian PerdamaianSecara umum dalam studi konflik dan

perdamaian kontemporer memilah perdamaian menjadidua, yaitu perdamaian positif dan perdamaian negatif.Perdamaian dalam pengertian efek struktural jugadisebut sebagai perdamaian positif. Webelmenyebutkan istilah durable peace yang maknanyahampir sama dengan perdamaian positif GaltungWebel, (2007:9) dalam Novri (2009:130) Perdamaianpostitif berarti terpenuhinya rasa aman dan keadilanekonomi dari sistem yang berlaku, samapi terhapusnyadiskriminasi ras, etnis, dan agama oleh struktursosial. Perdamaian dalam pengertian secara langsungbisa disebut juga sebagai perdamaian negatif, dimana

orang-orang tidak terancam mengalami luka-lukabahkan nyawa dari tindakan orang atau kelompok lain

Tampake (2011:21) Damai diartikan dalam duaperspektif, yaitu perspektif yang tegas (positiv) dansangkalan (negativ). Secara tegas (positiv) damaimelibatkan pembangunan dan pengembanganmasyarakat sehingga terhindar dari kekerasanlangsung dan kekerasan struktural atau ketidakadilansosial. Dalam hal ini damai berarti suatu kualitaskehidupan individu dan masyarkat yang sesuai denganharkat, martabat dan hak-hak asasinya sebagaimanusia sehingga memungkinkan mereka untukberinteraksi dengan adil, setara dan rukun. Secarasangkalan (negativi)damai berarti ketiadaan kekerasanragawi (physical violence) dalam sekala besar danketiadaan keadaan perang (condition of war) didalamsebuah masyarakat

Perdamaian tidak hanya berkaitan dengan usahamereduksi kekerasan langsung tetapi jugapengembangan vertikal sosial yang bertanggung jawabterhadap hubungan-hubungan hierarkis diantaraorang-orang. Konsep perdamaian positif (positivepeace),berdasarkan pada pemahaman dasar dari kondisi–kondisi sosial, cara menghapus kekerasan strukturalmelampaui tiadanya kekerasan langsung. Jeong(2003:25) Dalam Novri (2009:31) mengatakanperdamaian ini memberikan dampak strategiperdamaian yang diaktifkan yaitu dengan mengadakanusaha perubahan disktriminasi struktural. Tuntutanpersamaan dalam mendapatkan perlaukan oleh sistem

yang ada baik dalam bidang ekonomi, politik, dansosial merupakan strategi tindakan dari perdamaianpositif. Barash dan Webel menekankan perdamaianpositif adalah kondisi yang dipenuhi oleh keadilansosial.

Perdamaian menyeluruh adalah upayamelakukan penggabungan konsep perdamaian positifdan negatif. Pandangan perdamaian menyeluruhadalah usaha mengontrol progaram ekstrakurikulerdan mengelola program ekstrakurikuler kehidupansecara kontinyu dari pada yang sesaat (parsial), denganmereduksi seluruhnya pada bentuk-bentuk yangsederhana. Mencari inner atau perdamaian komunalberarti lebih dari ketidak hadiran kekerasanterorganisasi. Perdamaian menyeluruh ini menjadinarasi besar dalam membangun pendidikanperdamaian di sekolah melaluai programekstrakurikuler.

2. 7. Pengertian Pendidikan PerdamaianPendidikan perdamaian adalah pendidikan

budaya, pengembangan karakter dan pribadi danmasyarakat sehingga nilai-nilai seperti integrasi,tenggang rasa, saling menghargai, menghormati danmelihat konflik sebagai yang positif dapat diaplikasikandalam kehidupan sehari-hari.Pendidikan perdamaian Zamroni, (2008:173) adalahsuatu bentuk pemberdayaan manusia denganketerampilan, tingkah laku dan pengetahuan yangmeliputi hal-hal sebagai berikut:

• Membangun, menegakkan dan memperbaikihubungan di semua level interaksi manusia

• Mengembangkan pendekatan-pendekatan yangbersifat positif untuk menyelesaikan konflik,dimulai dari personal sampai internasional

• Menciptakan lingkungan yang aman, baik secarafisik maupun emosinal, yang dibutuhkan semuaindividu

• Membangun lingkungan yang aman secaraberkelanjutan dan melindunginya dari adanyaekspoitasi dan perang.

• Pendidikan perdamaian didasarkan pada filosofiuntuk mengajar tanpa kekerasan, penuh cinta,mengembangkan perasaan belas kasih,kepercayaan, kejujuran, keadilan, kerjasama danpenghormatan kepada seluruh umat manusiadan semua kehidupan di bumi ini.Johan Galtung (2003:45) mengartikan studi

perdamaian adalah kerja untuk mengurangi kekerasandengan cara-cara damai. Salah satu jalan untuktransformasi studi perdamaian adalah lewatpendidikan. Proses pendidikan menjadi sebuah upayapembentukan peserta didik yang dapatmengembangkan diri pada dimensi intelektual, moraldan psikologis mereka Konsep "Pendidikan untukPerdamaian" ialah mengarahkan anak didik agar luwesdalam memandang hubungannya dengan beragamidentitas. Dia berpendapat pelajar perlu memilikiperspektif terbuka pada segala bentuk identitaskultural agar mudah memahami persepsi orang lain.

"Dunia akan terasa lebih luas bagi para pelajar jikamereka mudah menerima pertukaran perspektif untuksaling melengkapi,"

Pendidikan perdamaian adalah pengembangankarakter tenggang rasa, saling menghargai,menghormati dan melihat konflik sebagai yang positifdapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,semua ini adalah proses baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat yang memeliki perspektifterbuka terhadap damai, jika lingkungan masyarkatsudah di bentuk dengan perbedaan pasca konflik makakarakter di sekolah pun akan terbawa oleh lingkunganyang membetuk untuk itu, sekolah lembaga yangmembentuk karakter yang baik perlu memahami benardan mempunyai strategi dalam menyekapi permaslahantentang pendidikan perdamaian agar siswa dapatmengaplikasikan perdamain baik di lingkungan rumahdan sekolah.

2.8. Pengertian Ekstra kurikulerPengertian Kegitan Ekstra kurikuler Berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RepublikIndonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang PembinaanKesiswaan (2008) kegiatan ekstra kurikuler merupakansalah satu jalurpembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswabaik di sekolah maupun di luar sekolah.a. Fungsi dan Tujuan Ekstra kurikuler Fungsi

kegiatan ekstra kurikuler yang dijelaskan olehMumuh Sumarna (2006:52) menjelaskan kegiatan

ekstra kurikuler yang dimaksudkan untuk lebihmengaitkan antara pengetahuan yang diperolehdalam program kurikulum dengan keadaan dankebutuhan lingkungan.

b. Keterlibatan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Roni Nasrudin (2010: 18) menjelaskanbahwa karakteristik siswa remaja yang mengikutikelompok/karakteristik siswa aktifis sekurang-kurangnya memiliki hal-hal berikut ini. (1)Keikutsertaan atau keterlibatan pada salah satuorganisasi dalam hal ini adalah salah satu unitkegiatan ekstra kurikuler. (2) Adanya peranansiswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, meliputiposisi mereka dalam struktur berorganisasidantanggung jawab serta loyalitas terhadap kegiatan.(3) Adanya tujuan yang jelas dalam kegiatan ekstrakurikuler, baik tujuan yang bersifat kepentinganpribadi, sosial maupun akademis. (4) Adanyamanfaat yang mereka rasakan dari kegiatan yangmereka ikuti, baik manfaat yang bersifat pribadi,sosial maupun akademis. (5) Adanya dukungandalam keikutsertaan siswa pada kegiatan yangmereka dikuti, baik itu dukungan diri sendiri,guru, maupun teman. (6) Adanya prestasi yangpernah diraih.

Kegiatan ekstra kurikuler merupakan bagian daripengembangan institusi sekolah. Berbeda daripengaturan kegiatan intrakurikuler yang secara jelasdisiapkan dalam perangkat kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah. Secara

yuridis, pengembangan kegiatan ekstra kurikulermemiliki landasan hukum yang kuat, karena diaturdalam surat keputusan menteri yangharusdilaksanakan oleh sekolah. Kegiatan ekstra kurikulerdiselenggarakan diluar jam pelajaran. Selainmembantusiswa dalam mengembangkan minat, juga dapatmembantu siswa agar mempunyai semangat baru danrasa tanggung jawab untuk lebih giat belajar.

Inti dari kegiatan ekstra kurikuler adalahmengembangkan kepribadian peserta didik. Olehkarena itu kepribadian yang dewasa dapat menjaditujuan utama dalam kegiatan ekstra kurikuler, dewasaberarti mengaktualisasikan diri dalam perwujudansegala perilaku (pikiran, ucapan, dan tindakan). Untukmenjalankan kegiatan ekstra kurikuler, dibutuhkanproses atau tahapan agar kegiatan dapat berjalandengan baik. Proses tersebut adalah sebagai berikut:Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuanorganisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan,dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasiEder & Parker dalam Mahoney, (2003) menjelakanbahwa Kesadaran banyak manfaat yang bisa diperolehdari kegiatan ekstra kurikuler akan meningkatkanminat siswa terhadap kegiatan ekstra kurikuler Minatmengikuti kegiatan ekstrakurikuler merupakankecenderungan siswa untuk mengikuti kegiatanakademik yang diselenggarakan sekolah di luarjampelajaran. Remaja yang memiliki minat yang tinggidalam kegiatan ekstra kurikuler menguasai

keterampilan intelektual dan konsep yang penting bagikecakapan sosial

Menurut Rusli Lutan (1986:72) ekstrakurikuleradalah Program ekstrakurikuler merupakan bagianinternal dari proses belajar yang menekankan padapemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatanintra kurikuler dan ekstra kurikuler sesungguhnyatidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler perpanjangan pelengkap atau penguatkegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat ataupendorong perkembangan potensi anak didik mencapaitarap maksimum.

Ekstra kurikuler bukan hanya sebagai kegiatanyang ingin mengembangkan minat dan bakat siswaserta menabah ilmu pengetahuan akan tetapi sebagaiProses pengelolaan yang mempertimbangkan hubungantimbal balik antara kegiatan manusia dan lingkunganbaik pada lingkungan sekolah maupun lingkunganmasyarakat, kegiatan ekstra kurikuler merupakansuatu proses yang mempersatukan ataumengharmoniskan kepentingan antara siswa dan siswadalam meningkat kesadaran siswa tentang pendidikanperdamaian dan siswa mengimplementasikan disekolah dan di lingkungan masyarakat.

1. 10. Pengembangan Program EkstrakulikulerKegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di

sekolah sebagai wahana penyaluran bakat siswa.Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan(1984:6) ekstrakurikuler adalah kegiatan yang

dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka,dilakukandi sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkayadan memeperluas wawasan pengetahuan dankemampuan yang telah dipelajari dari berbagaimatapelajaran. Dalam kurikulum, keputusan MenteriPendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 Bab V Pasal 9Ayat 2 menyatakan bahwa pada semester satu dan duasekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni(Porseni), karyawisata, lomba kreativitas atau praktikpembelajaranyang bertujuan untuk mengembangkanbakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas siswadalam rangka mngembangkan pendidikan anakseutuhnya. Ekstra kurikuler dapat sebagai wahanauntuk mengembangkan nilai-nilai yang erathubungannya dengan kehidupan sehari-hariberkelanjutan, karenanya penting untuk menanamkannilai-nilai yang mendorong terciptanya masa depanyang lebih berkelanjutan. Nilai-nilai dimaksud, antaralain adalah:a. Menghargai nilai-nilai diseluruh planet bumi dan

komtmen terhadap keadilan sosial dan ekonomibagi semua

b. Menghargai hak-hak asasi manusia genarasimendatang dan komitmen terhadap tanggung jawabantar generasi

c. Menghargai dan peduli pada kehidupan komunitasdengan keanekaragamannya yang mencakupperlindungan dan perbaikan terhadap ekosistemplanet bumi

d. Menghargai keanekaragaman budaya dan komitmenuntuk membangun toleransi budaya lokal danglobal, perdamaian, dan non-violence.Upaya merealisasikan pembangunan berkelanjutan

dapat ditempuh melalui pendidikan, yakni sebagaiusaha sadar atau disengaja dan terencana untukmentransformasikan nilai-nilai ESD kepada pesertadidik. Tujuannya adalah agar peserta didik berkembangke arah pembentukan insan cerdas komprehensif dankompetitif yang berwawasan nilai-nilai ESD, baik dalamkonteks kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,kecerdasan spritual, kecerdasan sosial, dan kecerdasankinestetik.Selain itu Peraturan Menteri pendidikanNasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008.Tentang pembinaan kesiswaan meliputi Bab I pasal 1ayat b tentang : Memantapkan kepribadian Siswauntuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagailingkungan pendidikan sehingga terdindar dari usahadan pengaruh negatif dan bertantangan dengan tujuanpendidikan. Pasal 3 ayat 1 tentang: Pembinaan siswadilaksanakan melalui kegiatan ekstra kurikuler dankokurikuler. Pasal 3 ayat 2 tentang: materi pembinaansiswa meliputi: e. Demokrasi, hak asasi manusia,pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dantoleransi sosial dalam konteks masyarakat plural.Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 39 Tahun 2008 tnggal 22 Julli tentang: MateriPembinaan Kesiswaan no 4 melalui pembinaan prestasiakdemik, seni, dan/atau olaraga sesuai bakat danminat, antara lain; c. Mengikuti kegiatan seminar,

diskusi panel yang bernuasa ilmu pengetahuan danteknologi.

2. 11. Kerangka berfikir

Pasca konflik yang terjadi di kota Ambon memberidampak tidak baik pada siswa, sehingga perluh adanyapenarapan model pendidikan perdamaian melaluiprogran ekstrakuler sebagai wahana meningkatkanpemahaman dan kesedaran siswa serta menjadijembatan dalam pendidikan perdamaian di sekolahmaupun di lingkungan tempat tinggal sebagai strategidalam pembinaan siswa pasca konflik yang terjadi disekolah SMA Negeri 3 Ambon.

Pascakonflik

Dampakkonflikterhadapsiswa

Pengembangan modelprogram ekstrakurikulersebagai strategipembinaan dalammeningkat pemahamandan kesedaran tentangpendidikan perdmaian

Modelprogramekstrakurikuler sebagaipendidikanperdamaian

Krisis moral,penguatansolidaritas in-group, stigmanegatif antaraorang katong dandong, danterjadintatawuran dilingkungasekolah SMANegeri 3 Ambon