bab-17-1977-cek__20090203163443__1810__16

109
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

description

efewr

Transcript of bab-17-1977-cek__20090203163443__1810__16

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI,PENELITIAN DAN STATISTIK

B A B XVII

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIANDAN STATISTIK

A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN 1. Pendahuluan

Kebijaksanaan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dan dalam Repelita II diarah- kan pada pengembangan kemampuan nasional dalam ilmu dan tekno- logi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan serta prioritas dalam pembangunan.

Adapun titik berat kebijaksanaan tersebut dalam Repelita II ialah

a. Pengembangan nasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Penerapan ilmu pengetahuan dam teknologi untuk pembangunan.

Landasan dan pangkal tolak kebijaksanaan adalah fungsi kemasyarakatan dari penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatankegiatan tersebut harus mempunyai relevansi dengan kebutuhan masyarakat, baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.

Untuk jangka pendek perhatian dipusatkan pada prioritas-priori- tas penelitian di tiga sektor utama yang menonjol, yaitu sektor per- tanian, sektor industri dan sektor pertambangan. Penelitian di ketiga sektor termaksud harus ditunjang oleh penelitian yang bersifat lintas sektoral yang meliputi transpor-komunikasi, sosial, agama, pendidikan, kesehatan, perdagangan, kependudukan, tenaga kerja dan lain-lainnya.

Untuk jangka panjang, perhatian dipusatkan pada penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang untuk mendapatkan gam-baran yang lebih mantap dan kwantitatif mengenai perkembangan unsur-unsur sumber daya manusia, sumber daya alam dan perkem

bangan teknologi serta interaksi antara unsur-unsur tersebut, demikian pula tekanan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat sampai tahun 2000.

Hasil-hasil berbagai kegiatan dalam bidang penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi baik yang diarahkan untuk jangka pendek, maupun untuk jangka panjang merupakan bahan-bahan pertim- bangan yang sangat penting bagi kebijaksanaan nasional. Di satu fihak untuk menunjang perumusan kebijaksanaan dan di lain fihak untuk menunjang pelaksanaan kebijaksanaan tersebut.

2. Pelaksanaan Kegiatan Penelitiana. Prioritas dan arah kebijaksanaan penelitian

Pengarahan kebijaksanaan di bidang penelitian, berarti penentuan prioritas-prioritas kegiatan penelitian. Oleh karma itu sejak tahun 1973 telah dijajagi usaha untuk mengembangkan mekanisme guna menunjang pengarahan kebijaksanaan tersebut. Usaha tersebut dilan-jutkan dan disempurnakan lagi pada tahun 1974 dan tahun 1975. Pemakaian Daftar Prioritas diterapkan ke dalam proses pengusulan dan alokasi APBN dalam. sektor Pengembangan Ilmu dan Teknologi, Penelitian dan Statistik. Mekanisme untuk menunjang pengarahan kebijaksanaan Pemerintah yang menyangkut penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut terus diperbaiki dan disempurnakan, dengan tujuan pemantapan, dalam penyesuaian antara aspek perencanaan ilmiah aspek kerangka kelembagaan dan proses administrasi pembangunan Nasional.

Dalam tahun 1976/77 dilakukan pemantapan usaha-usaha yang telah diselenggarakan dalam tahun-tahun sebelumnya. Khususnya telah diusahakan penyempurnaan pola kebijaksanaan dan tata cara kerja yang dianggap lebih tepat untuk :

Pertama, peningkatan pengarahan, koordinasi dan pelaksanaan kebijaksanaan di bidang penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih efektif.

Kedua, peningkatan pelaksanaan berbagai sifat penelitian, pemberian jasa-jasa ilmiah serta kegiatan penerapan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam perkembangan masa depan.

Ketiga, peningkatan pemenuhan kebutuhan masyarakat ilmiah dan kebutuhan para tenaga peneliti ilmiah serta peningkatan kesa- daran masyarakat tentang peranan penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pengembangan.

(1) Kebijaksanaan jangka pendek.

Kebijaksanaan jangka pendek menitik beratkan kepada penelitian dan pengembangan yang menunjang pembinaan dan pembangunan sektor-sektor pertanian, perindustrian dan pertambangan yang dapat mengungkapkan data bagi pengembangan kebijaksanaan dalam bi- dang pangan, sandang dan energi.

Penelitian di tiga sektor utama tersebut ditunjang oleh penelitian yang bersifat lintas sektoral yang meliputi bidang transpor/komunikasi sosial, agama, pendidikan, kesehatan, perdagangan, kependudukan, tenaga kerja dan lain-lain.

Kegiatan penelitian sebagai penunjang pertanian dalam arti yang luas, meliputi penelitian sumber daya alam hayati. Kecuali untuk pengembangan pertanian juga mendukung pembangunan industri dan bidang kesehatan.

Usaha pemuliaan mutasi tanaman pangan baik secara konvensio- nil maupun melalui radiasi tetap dilanjutkan. Dalam hubungan ini dapat dimasukkan penelitian terhadap kesuburan tanah dan efisiensi penggunaan pupuk, hubungan antara tanah dan jenis tanaman serta peranan mikrobiologi dalam produksi tanaman pangan. Penelitianpeneiitian lainnya meliputi pemberantasan hama, pemantapan hasil dan peningkatan pendapatan petani.

Penelitian di bidang ilmu pengetahuan alam (biologi) sebagai penunjang pertanian, diarahkan untuk mengungkapkan data sumber daya hayati, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui dan meliputi inventarisasi dan evaluasi terhadap tanah, air, hutan dan tanaman maupun hayati perairan dan energi. Hasil- hasil evaluasi atas data tersebut akan merupakan bahan bagi peru- musan kebijaksanaan pendayagunaan sumber-sumber daya tersebut demi menjamin kelestariannya.

773

Penelitian-penelitian sebagai penunjang bidang perikanan pada umumnya melanjutkan kebijaksanaan yang ditujukan pada peningkatan tehnik pembenihan, dan peningkatan mutu ikan melalui seleksi induk serta peningkatan teknologi pengolahan hasil.

Penelitian-penelitian penunjang bidang peternakan melanjutkan usaha pencarian teknik peningkatan mutu bibit, mutu ransum dan ma- kan ternak, serta cara pemberantasan hama. Beberapa instansi melanjutkan Penelitian tentang teknologi pemanfaatan sisa produksi sampingan di bidang pertanian, perikanan dan peternakan, baik secara kimiawi, radiasi maupun dengan cara-cara lainnya.

Pada dasarnya kebijaksanaan yang ditempuh dalam penelitian bidang industri dan teknologi, seperti dinyatakan dalam Repelita II, adalah bersifat pemberian jasa maupun bersifat penelitian untuk pengembangan teknologi. Akan tetapi di dalam pelaksanaannya diperhatikan pula perkembangan teknologi di luar negeri dengan ke- mungkinan penerapannya di Indonesia.

Usaha-usaha tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai ber- ikut :

a) di bidang instrumentasi, penelitian-penelitian mencakup pembe- rian jasa dalam perencanaan, instalasi dan perbaikan instrumen- tasi, serta penelitian-penelitian instrumentasi ilmiah optika dan instrumentasi pendidikan serta peralatan untuk pengukuran/ pengendalian yang berhubungan dengan bahan-bahan radio-aktif dan industri.

b) di bidang elektronika diutamakan penelitian-penelitian yang dapat menghasilkan alat elektronika dalam negeri yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Penelitian-penelitian ini meliputi sektor komponen, sektor telekomunikasi dan peralatan listrik bagi industri (industrial electronics),

c) di bidang metalurgi diprioritaskan penelitian jenis-jenis mineral yang mempunyai arti ekonomi dan strategi penting seperti misal- nya masalah korosi.

d) di bidang fisika diutamakan penelitian fisika terapan, yang berkaitan dengan inventarisasi amber daya nasional, industri listrik dan lain-lain.

di bidang pertambangan. penelitian-penelitian diarahkan kepada bahan mineral untuk ekspor, inventarisasi dan perumahan eksploi- tasi cadangan, proses pengolahan bahan tambang serta studi masa depan sumber daya mineral dan energi.

f) di bidang kimia di samping mengutamakan penelitian-penelitian masalah protein yang dititik beratkan pada kedelai dan bahan pangan berprotein tinggi, juga diarahkan pada penelitian per- masalahan bahan baku kimia serta metode analisa kimia.

g) di bidang penerbangan dan antariksa diprioritaskan penelitian yang meliputi pengembangan teknologi dan teknik pemanfaatan antariksa untuk menunjang Program Inventarisasi dan Evaluasi kekayaan alam, dan meliputi penelitian teledeteksi sumber alam, observasi cuaca serta komunikasi antariksa. Selanjutnya di bidang teknologi angkasa dilakukan usaha-usaha persiapan kearah peningkatan pengetahuan tentang satelit, peroketan dan teknologi penerbangan.

Di bidang survey dan pemetaan, kebijaksanaan jangka pendek diarahkan untuk memenuhi kebutuhan akan berbagai jenis peta tentang kondisi dan potensi sumber daya alam di seluruh Indonesia, yang meliputi sumber daya tanah dan air, tanaman dan pepohonan, hayati perairan dan energi serta bahan-bahan mineral. Dalam hubungan ini diharapkan bahwa pada tahun 1980 seluruh permukaan bumi Indo- nesia selesai dipetakan dengan skala 1 100.000.

Demikian pula akan diusahakan pemetaan bagi keperluan navigasi sebelum sesuatu alur pelayaran dibuka. Survey sumber daya diarahkan untuk mendapatkan suatu sistem informasi sumber daya dan lingkung- an yang terintegrasi.

Penelitian mengenai sosial-ekonomi-budaya di dalam negeri mencakup studi perspektif perekonomian jangka panjang dan sum- ber daya ekonomi, struktur perekonomian daerah Sumatera Utara, inventarisasi masalah penting seperti industrialisasi, kewira-swastaan/ entrepreneurship, neraca pembayaran, pertumbuhan sistim politik, masalah kependudukan dan transmigrasi, perubahan struktur masya

rakat suku bangsa dan peranan agama Islam dan kehidupan agama. Mengenai perkembangan sosial-ekonomi luar negeri perhatian ditu- jukan kepada keadaan politik ekonomi negara-negara ASEAN, Asia Timur dan Eropa, khususnya mengenai pengaruhnya terhadap pembangunan Indonesia dan kebijaksanaan di bidang Internasional.

Di samping kegiatan penelitian tersebut di atas dilakukan pula penelitian lintas sektoral yang antara lain meliputi bidang-bidang transpor, komunikasi, agama, pendidikan, ketenaga kerjaan dan lain- lain, sebagai penunjang sektor-sektor utama tersebut di atas. Juga telah dihasilkan berbagai penerbitan berupa monografi daerah/ pro-pinsi, bibliografi beranotasi penulisan-penulisan tentang Pancasila dan lain-lainnya.

(2) Kebijaksanaan jangka panjang

Kebijaksanaan jangka panjang di bidang penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan kepada tujuan-tujuan pokok sebagai berikut

(a) Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan kwantitatif mengenai perkembangan unsur-unsur sumber daya manusia, sumber daya alam dan perkembangan teknologi serta interaksi antara unsur-unsur tersebut. Demikian pula untuk mengetahui tekanan pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat pada masa waktu sampai tahun 2.000.

(b) Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih banyak, jelas, cermat, mutahir mengenai berbagai kondisi dan potensi sum- ber daya alam di seluruh wilayah tanah air.

(c) Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keadaan yang tidak seimbang baik kwantitatif maupun kwalitatif antara kebutuhan dan tersedianya tenaga ilmiah/peneliti ilmiah diper- bagai sektor pembangunan.

(d) Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistim dokumen- tasi dan informasi ilmiah secara nasional serta meningkatkan peranannya sebagai salah satu unsur penunjang utama bagi pe-

ngembangan penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.

(e) Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistim nasional untuk standardisasi dan kalibrasi, instrumentasi dan metrologi (SKIM) serta meningkatkan peranannya sebagai salah satu un- sur penunjang utama bagi pengembangan penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan industri pada khusus- nya dan pembangunan nasional pada umumnya.

Penelitian-penelitian jangka panjang meliputi proyek-proyek sebagai berikut:

(a) Penelitian Perspektif jangka panjang perekonomian Indonesia.

Penelitian ini mencakup unsur-unsur kegiatan penelitian sebagai berikut :

Proyeksi perkembangan makro-ekonomi Indonesia 1975 1985 yang sudah selesai, hasil-hasilnya disempurnakan dan dilanjutkan dalam rangka penyusunan proyeksi menjelang tahun 2000.

Dalam hubungan dengan penelitian tentang pembagian pendapat-an di Indonesia yang meliputi tahun 1925 1969, dalam tahun 1976/ 77 telah dilanjutkan dengan pengumpulan data 1970 1976 dan an- tara lain meliputi data serta faktor-faktor pokok yang berpengaruh terhadap pola pembagian pendapatan rumah tangga. Di samping itu dimulai pula perumusan proyeksi perkembangan pembagian pendapat- an di Indonesia sampai tahun 2000.

Penelitian keadaan sumber energi di Indonesia dalam jangka panjang meliputi perbaikan proyeksi keadaan energi sampai tahun 1985 untuk dapat disejajarkan dengan proyeksi perkembangan mak- ro-ekonomi, Indonesia sampai tahun 2000. Penelitian proyeksi kon- sumsi bahan bakar meliputi, baik bahan bakar fosil, maupun berba- gai jenis mineral. Suatu studi literatur dengan pengumpulan bahan-bahan statistik meliputi konsumsi dan sumber daya energi dunia.

Penelitian perkembangan perekonomian dunia diarahkan kepa- da persiapan penjajagan dan pengumpulan data tentang faktor dina- mika eastern dan implikasinya bagi Indonesia, khususnya dalam

hubungannya dengan gagasan terwujudnya suatu Tata Ekonomi Internasional Baru dan perkembangan kerja sama ekonomi negara-negara ASEAN.

Dalam tahun yang lulu (1975/76) telah dimulai persiapan-per- siapan studi-studi sektoral pertanian, pertambangan dan perindustri- an dan studi perkembangan sosial. Dengan studi pertama diharapkan dapat dipelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkat- an efisiensi dan produktivitas kerja dan peningkatan daya tampung angkatan kerja di Indonesia, sedang dalam studi kedua diharapkan dapat dikumpulkan dan dipelajari faktor-faktor sosial yang diduga dapat menghambat perekonomian Indonesia dan cara-cara untuk mengatasinya.

(b) Penelitian potensi sumber daya ekonomi

Penelitian ini meliputi lima (5) sumber daya, yaitu sumber daya perairan, sumber daya energi, sumber daya kehutanan, sumber daya tumbuh-tumbuhan ekonomi dan sumber daya tanah. Sasaran yang akan dicapai adalah mendapatkan gambaran tentang potensi sumbersumber daya tersebut dalam hubungannya dengan potensi perminta- an dan kebutuhan dunia, maupun kebutuhan dalam negeri. Dalam tahun 1976/77 penelitian yang dilakukan meliputi :

i. Sumber daya perairan

(i) Penyusunan dan penterjemahan sebuah monografi pengetahuan tentang perairan Teluk Jakarta meliputi sifat-sifat fisik, sumber kekayaan alam, pengelolaan dan pengembangannya.

(ii) Pengumpulan data untuk memperinci perumusan suatu sistim suaka alam perairan di Indonesia dan penterjemahannya.

(iii) Pengumpulan data untuk memperinci kemungkinan-kemungkin- an pemanfaatan sumber-sumber akuatik.

ii. Sumber daya energi

(i) Pengumpulan data sejarah eksplorasi dan geologi beberapa cekungan terpilh di seluruh dunia dan penyelesaian studi ke- pustakaan mengenai model penggarapan cekungan serta penyu-sunan suatu model untuk Indonesia.

778(ii) Perkiraan cadangan dan peranan masa depan gas bumi di In- donesia.

(iii) Penyusunan program investasi batu bara.

(iv) Penelitian perintis tentang tenaga matahari.

(v) Sumber daya kehutanan

Studi ini melanjutkan penghimpunan data potensi, data pema-saran sumber daya hutan untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

(vi) Sumber daya tumbuhan ekonomi

Sasaran penelitian ini meliputi penyusunan bibliografi berano- tasi mengenai tanaman tertentu antara lain berbagai jenis bu- ah-buahan, polong berbijian, anggrek, tanaman hias, pohon peneduh, tanaman industri, rempah-rempah dan kayu. Suatu survey meneliti potensi pengembangan nabati buah dan ka

cang-kacangan di beberapa daerah dekat kota-kota besar di Jawa Barat (Cibinong, Depok, Parung) dan DKI Jakarta (Condet, Pasar Minggu) selain kegiatan penelitian polinasi.

(vii) Sumber daya tanah

Studi pada tahun 1976/77 merupakan penerapan model untuk mengidentifikasi dan inventarisasi tanah kritis di daerah aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah dan evaluasi data guna penyusun- an cara penanggulangan tanah kritis di daerah tersebut.

Tingkat pelaksanaan dari beberapa studi tersebut masih pada tahap pengumpulan data lapangan yang meliputi baik data primer maupun data skunder, atau tahap persiapan pelaksa- naan.

(c) Pengembangan Program Penelitian Inter-Disipliner

Penelitian ini mencapai tahap kedua dan terakhir dalam tahun 1976/77.

Dalam tahap kedua ini telah diadakan penelitian di ke-10 wi- layah pembangunan regional dan dewasa ini sedang dirumuskan:

(i) situasi potensi regional (ditinjau dari segi sumber alam, sosial ekonomi dan budaya) sehubungan dengan pengembangan masingmasing wilayah itu sendiri.

(ii) sistem penelitian inter disipliner terintegrasi.

Dalam tahun 1976/77 telah diambil sebagai kasus penelitian perintis proses pengambilan keputusan dalam bidang Pengembangan Daerah di Kabupaten Malang/Jawa Timur.

Pengembangan sistem Penelitian Inter-disipliner terintegrasi dida- sarkan pada kasus penelitian terhadap masalah pertambahan pen- duduk sehubungan dengan ketenaga-kerjaan, kesempatan kerja di sektor pertanian maupun sektor lainnya, mobilitas dan penyebaran penduduk, keberhasilan Program Keluarga Berencana yang dianalisa dalam hubungannya dengan pembangunan pada umumnya.

(d) Penelitian Wilayah

Peningkatan Penelitian Wilayah/Studi kawasan ini bertujuan mempelajari pengaruh dunia luar terhadap perkembangan Indonesia. Hasil-hasil penelitian yang telah dibukukan dan diterbitkan antara lain adalah mengenai Masalah Internasional, Kolonialisme di Asia Tenggara dan Islam di Asia Tenggara. Peranan Jepang dalam pem-bangunan Indonesia dan Pengembangan Ilmu dan Teknologi di wila- yah Organization for Economic Cooperation & Development (OECD).

b. Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pembangunan.

Masalah pemilihan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuh- an Indonesia berhubungan erat sekali dengan masalah pemindahan teknologi, yang selama ini banyak terjadi melalui berbagai proyek dan kegiatan pembangunan, khususnya dalam hubungan kerja sama dengan luar negeri.

Landasan dasar untuk pengembangan dan penerapan teknologi terletak pada pemeliharaan, dan pengembangan penelitian ilmiah dan pada tingkat perkembangan pelayanan ilmiah yang sudah ada dewasa ini. Pada umumnya penelitian-penelitian tersebut diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dalam pembuatan prototipe dengan meng

gunakan bahan baku dalam negeri. Di samping itu diusahakan pula untuk mendapatkan metode atau proses pengolahan yang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Penelitian-penelitian adaptasi tek-nologi tersebut meliputi antara lain bidang-bidang elektronika, instrumentasi, metalurgi, fisika dan kimia.

Dalam rangka peningkatan daya guna ilmu, teknologi dan pe- nelitian telah dilakukan pula peningkatan koordinasi dan penyempur- naan mekanisme yang menunjang kebijaksanaan Pemerintah yang te- lah ditetapkan. Sebagai langkah pertama dan berdasarkan Keppres No. 43/1976, mulai dilaksanakan pembangunan suatu Pusat Peneli- tian, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Serpong yang dalam tahap pertamanya merupakan perwujudan fisik bagi pengembangan suatu masyarakat ilmiah.

Tugas Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah :

(1) Meningkatkan perencanaan dan pengembangan yang terarah da- lam masalah tenaga ilmiah di bidang penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Mengadakan pengawasan mengenai perkembangan penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia, serta penyaringan teknologi agar menjadi teknologi yang tepat bagi kondisi Indonesia.

(3) Berfungsi sebagai wahana konsultasi dan pusat pemikiran ber- bagai bidang ilmu pengetahuan.

(4) Berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pengolahan serta pela- yanan ilmiah dan teknologi, yang diperlukan oleh dunia usaha maupun masyarakat luas.

Rencana Induk yang telah disusun mengutamakan pembangunan fasilitas-fasilitas Reaktor Uji Material, Laboratorium Uji Konstruksi, Laboratorium Instrumentasi dan Kalibrasi, Pusat Seminar dan Konperensi, Pemukiman Ilmiawan beserta fasilitas sosialnya.

Sarana-sarana tersebut selain diadakan guna meningkatkan koor-dinasi dalam bidang penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi, juga dimaksudkan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masya- rakat ilmiah serta meningkatkan kesadaran masyarakat umum ten- tang bidang-bidang ini.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam tahun 1976/77 meliputi penyediaan tanah di Serpong dan penyusunan suatu Rencana Induk Bangunan serta kegiatan-kegiatan persiapan kelembagaan bagi pelaksanaan proyek.

c. Pengembangan Sarana Ilmu Teknologi dan Penelitian.

(1) Pemeliharaan dan peningkatan fasilitas fisik penelitian

Peningkatan mutu tenaga peneliti dan pembantu peneliti dilaku- kan melalui pendidikan dan latihan, baik di dalam maupun di luar negeri dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sesuai dengan kebu-tuhan jumlah tenaga peneliti yang mendapatkan pendidikan/latihan di luar negeri khususnya untuk lembaga-lembaga penelitian non Departemen adalah 112 orang, 36 orang dalam pelbagai bidang ilmu pengetahuan alam dan sosial, 58 orang dalam bidang nuklir, 18 orang dalam bidang kedirgantaraan dan seorang dalam bidang pemrosesan data fotogrametri. Peningkatan kemampuan peneliti di dalam negeri dilakukan melalui penataran dalam bidang pengelolaan riset sebanyak 31 orang, bidang ilmu-ilmu alam dan sosial 30 orang, bidang nuklir 110 orang, bidang kedirgantaraan 66 orang, bidang fotogrametri dan kartografi 34 orang, dan bidang komputer/fortran 17 orang. Begitu pula dilakukan penataran terhadap tenaga-tenaga penunjang peneliti sejumlah 30 orang. Dalam tahun 1975/76 telah dimulai perencanaan pengembangan tenaga peroketan dan satelit dan dalam tahap pertama akan diikuti oleh 15 tenaga dalam bidang peroketan.

Ceramah-ceramah ilmiah diadakan untuk memperluas pengeta- huan peneliti oleh penceramah-penceramah tamu baik dari dalam maupun luar negeri. Di samping itu oleh beberapa lembaga penelitian diadakan seminar, lokakarya dan symposium yang membahas pelbagai masalah-masalah ilmiah panting dalam bidang masing-masing.

Pendidikan/eksperimentasi praktis dalam tingkat laboratorium dilakukan guna meningkatkan kemampuan pemanfaatan ilmu dalam penelitian dan pemanfaatan praktisnya seperti dalam bidang geodesi dan kartografi dan dalam bidang tenaga nuklir.

Tenaga-tenaga yang dikirim ke luar negeri dari berbagai lembaga penelitian berjumlah 69 orang, yaitu 17 orang dari LIPI untuk bidangpendidikan teknologi, 19 orang untuk bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan 5 orang untuk bidang Ilmu Pengetahuan Sosial. Dari LAPAN 4 orang dikirim untuk penambahan pengetahuan dalam bidang tele- deteksi sumber daya slam, 1 orang dalam bidang telekomunikasi satelit, 2 orang dalam bidang meteorologi, 2 orang dalam bidang sta- tistik dan 1 orang dalam bidang teknik film. BAKOSURTANAL telah mengirim 6 orang untuk bidang interpretasi foto satelit imagery interpretation dan survey terpadu. BATAN telah mengirim 12 orang untuk pelbagai bidang teknologi nuklir antara lain bidang ketenagaan nuklir 4 orang, bidang aplikasi nuklir 3 orang, bidang teknologi reaktor dan metalurgi nuklir, teknologi instrumentasi nuklir, dan perencanaan proyek nuklir masing-masing 4 orang.

Pada tahun 1976 peningkatan kemampuan tenaga peneliti/ilmiah yang dilakukan di dalam negeri meliputi penataran-penataran dalam pelbagai bidang. LIPI telah. menatar 23 orang untuk bidang admi- nistrasi, khususnya mengenai cara pengambilan keputusan, 33 orang untuk bidang pengelolaan pengembangan dan penelitian dan 7 orang untuk pengetahuan teknik. LAPAN telah menatar 5 orang sebagai mekanik, 11 orang untuk orientasi dalam bidang meteorologi, 2 orang untuk bidang komputer, 15 orang untuk bidang peroketan (instru- mentasi dan propulsi). 42 orang untuk operasi roket, 11 orang bidang manajemen. BAKOSURTANAL telah menatar 37 orang untuk pen- didikan operator fotogrametri dan kartografi dan 31 orang untuk bidang interpretasi foto udara. BATAN telah menatar 25 orang dalam bidang bahasa Inggris dan Perancis, 1 orang untuk statistik, 17 orang memperoleh tugas belajar pada pelbagai perguruan tinggi antara lain STIA-LAN, UGM Yogyakarta, ITB-Bandung, dan 2 orang telah me- ngikuti kursus pengadaan dan pengurusan barang.

Teknik ceramah untuk memperluas pengetahuan tenaga pene- liti telah dilakukan 6 kali yaitu di Jakarta, Bandung dan Bogor. Pen- ceramah adalah tokoh ilmu pengetahuan di dalam atau dari luar negeri. Lokakarya, simposium dan seminar mengenai pelbagai masa- lah ilmiah dalam berbagai bidang telah diadakan yaitu antara lain dalam bidang Ekologi dan Pengelolaan lingkungan, Penerapan SKSD II dan pengaruhnya terhadap masyarakat, Teknik dan Aplikasi Ther- mal Scanner, Penerapan Sistem Proyeksi (dalam pemetaan/Universal

Thaverse Mercator) dan Rapat Kerja Internasional tentang nama- nama geografi di Asia Tenggara.

Penambahan ruang kerja sarana-sarana physik pelbagai lembaga penelitian dilakukan sesuai dengan tahap kemajuan penelitian-peneli- tian dan kebutuhannya. LIPI melanjutkan penyelesaian gedung-gedung PDIN dan Sumber Genetika. Pembangunan fasilitas-fasilitas BATAN meliputi lanjutan pembangunan biological shielding reactor, labora- toria instrumentasi, radio kimia, pengolahan sampah nuklir, bengkel sentral dan suatu perpustakaan di Pusat Penelitian GAMA Yogya- karta. Dalam pada itu dilanjutkan pembangunan suatu gedung laboratoriurn isotop di Pusat Reaktor Bandung, gedung-gedung laboratoria standardisasi dan pengolahan bahan nuklir di Jakarta. Laboratorium untuk BAKOSURTANAL kini telah mencapai penyelesaian disainnya. Penambahan fasilitas untuk LAPAN meliputi lanjutan pembangunan laboratorium percobaan trowongan angin, bengkel modifikasi dan perakitan roket, Stasiun Satelit Cuaca Resolusi Tinggi dan Stasiun Bumi Satelit Komunikasi.

(2) Pembinaan dan, pengembangan iklim yang mendorong peningkatan kesadaran nasional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mengingat pengaruh kesadaran masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap laju kemajuan pembangunan, peningkatan terus dilaksanakan dalam pembinaan iklim pengembangan dan penye-baran kesadaran tersebut secara nasional melalui koordinasi dana maupun tenaga dari pelbagai instansi.

Sebagai kelanjutan usaha-usaha tahun sebelumnya, pembinaan meliputi tiga kelompok kegiatan yaitu pembinaan Himpunan-himpun- an Ilmiah Remaja, pameran dan popularisasi ilmu dan teknologi me- lalui media massa. Walaupun kegiatan tersebut masih belum meli- puti seluruh wilayah nasional, namun dibandingkan dengan keadaan tahun-tahun sebelumnya terlihat adanya perluasan wilayah kegiatan. Melalui sistem pemusatan koordinasi, pembinaan meliputi 6 pusat di Jawa,. 2 pusat di Sumatera, 2 pusat di Sulawesi, 1 pusat di Maluku Himpunan Ilmiah Remaja (HIR) di Kalimantan Timur dan Kaliman- tan Barat masih dibina secara langsung melalui korespondensi dari

Jakarta. Dengan demikian secara keseluruhan terjadi peningkatan popularisasi ilmu pengetahuan bagi remaja sehingga mencapai 466 kelompok HIR yang dalam laporan tahun yang lalu baru berjumlah 199 buah.

Usaha lain dalam bidang pembinaan remaja juga memperlihatkan perluasan geografis. Loka karya, seminar dan diskusi yang dalam tahun-tahun sebelumnya pada umumnya terpusat di Jakarta, kini me- nyebar pula ke lain-lain kota atau daerah, seperti Ambarawa, Surabaya dan Bandung dengan peserta dari pelbagai daerah. Tema yang di- bahas pada umumnya mengenai permasalahan ekologi dan masalah perobahan lain yang menentukan bagi perkembangan kehidupan di kemudian hari. Lomba karya, pertemuan ilmiah, penerbitan majalah, komunikasi melalui siaran radio/TV diusahakan pemantapan orga- nisasinya maupun penganekaragaman kegiatannya, dengan maksud da- pat mencakup spektrum ilmu yang lebih luas.

Pameran-pameran dilakukan di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur, di Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan. Pada pameran- pameran tersebut diperlihatkan antara lain contoh-contoh hasil per- alatan yang berhasil dikembangkan sendiri.

Peningkatan kemampuan penulisan karya ilmiyah popular di- usahakan melalui sayembara penulisan, loka karya (di Surabaya) bagi wartawan dan masyarakat luas.

(3) Pengembangan Sistem Jaringan Nasional untuk dokumentasi dan informasi

Untuk PDIN LIPI telah dibangun gedung yang lebih luas dan lebih baik, sehingga dapat terjamin penyimpanan koleksi nasional bidang ilmu dan teknologi untuk masa jangka panjang. Peralatan di- perluas dengan realisasi program film mikro, sehingga laporan-laporan riset dan survey badan-badan Pemerintah dapat dilestarikan dalam bentuk film mikro tersebut.

Alat-alat bibliografi, indeks, alat referensi seperti Katalog Induk Majalah (KIM) yang mencerminkan koleksi majalah perpustakaanperpustakaan besar di Indonesia, telah diterbitkan dan tetap diperba- harui untuk memungkinkan setiap peminat mengetahui tempat pe-nyimpanan suatu judul majalah ilmiah.

TABEL XVII 1PERKEMBANGAN JUMLAH PERSONALIA LEMBAGA-LEMBAGA PENELITIAN NON DEPARTEMEN

1974 S/D 1976

786Dalam KIM sudah tercatat 810 judul majalah bidang biologi dan pertanian, 1.280 judul majalah bidang kesehatan dan kedokteran, 3.481 judul majalah bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan, 3.385 judul majalah bidang ilmu dan teknologi.

PDIN yang kini telah ditunjuk menjadi depot dari penerbitan British Standard memiliki 1.556 standard. Pemakai perorangan dari jasa informasi mengalami kenaikan 47,33%, dan tercatat berasal dari berbagai daerah yaitu sebagai perorangan dari Jakarta maupun luar Jakarta. Pemakai lembaga mengalami kenaikan 223,08%.

Untuk menunjang jasa informasi tersebut koleksi PDIN meliputi :

Koleksi film mikro ditekankan kepada pembelian disertasi di luar negeri tentang Indonesia dan laporan-laporan survey serta monografi-monografi di bidang industri dari negara-negara berkembang. Selain itu sejak tahun 1960 PDIN secara kontinu menerbitkan Indeks Ma- jalah Ilmiah setiap tahun.

(4) Pengembangan Sistem Nasional untuk Standardisasi dan Pengawasan Mutu

Usaha lanjutan dalam pengembangan Sistem Nasional untuk standardisasi mencakup kegiatan dalam penyusunan konsep-konsep baku dan usaha penyebaran kesadaran menggunakan hasil pembaku- an tersebut. Di samping inventarisasi permasalahan standardisasi, dikumpulkan pula data-data dan kepustakaan serta dilakukan studi pengolahan bahan dan data sebagai dasar penentuan prioritas penyusunan standar serta penyusunan konsepnya.

Penyusunan konsep standar yang telah dicapai dewasa ini mencakup :

(a) Bidang Listrik 10 standar, antara lain untuk transformator ja- ringan distribusi, komponen-komponen penelitian hubungan un- tuk tegangan rendah dan tegangan tinggi, antene penerima dan pemancar, keselamatan radio, alat penerima radio/telekom, pe- mancar radio/telekom dan diesel listrik serta istilah tehnik listrik.

(b) Bidang Satuan 3 standar, antara lain untuk satuan dan besaran listrik dan magnetik, mekanika dan akustik, fisika atom dan nuklir, reaksi nuklir dan radiasi mengion, tabel-tabel SI dan industri serta perdagangan. Di samping standar-standar tersebut telah dapat disusun pedoman-pedoman antara lain tentang Stan- dardisasi Internasional (SI) untuk universitas, SLP/SLA, dalam bidang faktor konversi non SI ke SI.

(c) Bidang Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi 2 standar, antara lain untuk informasi minimum judul halaman buku, un- tuk diskripsi bibliografi. Di samping standar tersebut telah di- susun pula pedoman-pedoman antara lain mengenai pencatatan tambahan, mengenai penyingkatan judul penerbitan berseri, me- ngenai "pelaporan statistik koleksi, mengenai "penunjukan" dalam katalog/bibliografi.

Penyebaran kesadaran akan standardisasi' dilakukan melalui ter- bitan Warta Standardisasi dan ceramah-ceramah.

(5) Pengembangan sistem Nasional untuk Kalibrasi, Instru- mentasi dan Metrologi

Dalam rangka pengembangan Sistem Nasional Induk Standardi- sasi dan Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi (SKIM) telah di- ambil beberapa langkah sebagai berikut :

(a) Pengembangan suatu standar fisik dan standar konsensus untuk berbagai barang dan jasa, serta pengembangannya untuk melin- dungi kepentingan masyarakat pemakai, produsen maupun ling- kungan. Sedang dijajagi pengadaan suatu jaringan Nasional ka- librasi. Survey perintis telah dilakukan di Jawa di mana terdapat paling banyak lembaga/instansi yang memiliki fasilitas kalibrasi.788

Survey ini meliputi pelbagai instansi, yaitu di Bandung (14), Ja- karta (6), Yogyakarta (2) dan Surabaya (4). Dalam bidang pe- nelitian kalibrasi telah diteliti alat untuk kalibrasi pirometri optik. Kini sedang diusahakan pola pembuatan peralatan yang diperlukan untuk kalibrasi pirometri radiasi.

Mempelajari teknik pengelasan thermokopel untuk membuat sambungan dan teknik kalibrasi dengan cara perbandingan. Thermometer klinik yang memerlukan pengujian secara khusus dan kalibrasinya.

Kalibrasi volumetri yang kini masih mengalami pertimbangan pembuatan alat khusus untuk mengkalibrasi alat-alat volumeter. Untuk itu kini sedang dipelajari secara terperinci norma-norma untuk pembuatan alat-alat volumetri, untuk kemudian mempelajari teknik-teknik kalibrasinya. Dalam hal ini kini sedang dikumpulkan informasi yang langka dari luar negeri, istilah-istilah dan terminologi dalam bahasa Indonesia (untuk penyusunan norma), permasalahan tehnik dalam hubungannya dengan kalibrasi volumetri, antara lain dalam hal menentukan .pemakaian komputer ruangan dan lain-lain norma yang sesuai dengan kondisi tropis.

(b) Dalam usaha penyusunan UU Metrologi telah dibentuk panitia yang bertugas untuk mempelajari permasalahan yang berhubungan dengan KIM dan mencoba merumuskan masalah-masalah ukuran berat dan panjang serta besaran-besaran fisik lainnya. UU tersebut diharapkan dapat mencakup keperluan nasional yang berhubungan dengan kepentingan-kepentingan pemakaian alat-alai ukur, instrumen dan pemakaian satuan-satuan dalam rangka sistem satuan internasional (SI).

(c) Dalam hubungannya dengan penerapan sistem KIM telah dila-kukan penataran dalam bidang-bidang pengetahuan KIM, standar fisik dan aspek-aspek ekonomi dari kegiatan kalibrasi. Penataran diikuti oleh 14 orang wartawan dari Jakarta, Medan dan Ujung Pandang, terutama dengan maksud penyebar-luasan pengertian-pengertian pokok dalam bidang KIM melalui media-massa. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menjembatani komunikasi antara pusat-pusat kalibrasi sebagai pemberi jasa dan masyarakat sebagai pemakai jasa kalibrasi tersebut.

d. Penelitian diberbagai Bidang

(1) Penelitian dalam Biding Sosial Ekonomi

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bahan-bahan pemikiran dalam bidang sosial dan ekonomi, mengembangkan ilmu pengetahuan tentang beberapa aspek kehidupan masyarakat Indonesia dan untuk dijadikan bahan bagi perumusan kebijaksanaan pemba-ngunan daerah.

Adapun penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan dapat dikelompokkan dalam bidang kemasyarakatan, ekonomi dan kependudukan.

Dalam bidang kemasyarakatan penelitian yang dilaksanakan ada- lah tentang agama dan perobahan sosial dalam kehidupan keluarga. Dua penelitian telah diselesaikan yaitu tentang pengaruh dan ajaran tarikat di Sumatera Barat dan Jawa Timur dan inventarisasi pendapat ulama-ulama tentang berbagai masalah sosial di Sulawesi Selatan.

Dalam bidang ekonomi telah diselenggarakan survey ekonomi regional Sumatera Utara untuk mencari model yang sesuai bagi perencanaan daerah serta menemukan metodologi yang tepat dalam mengadakan survey ekonomi daerah. Demikian pula telah dikerjakan evaluasi tentang pelaksanaan proyek pengembangan pengangkutan laut. Penelitian perspektif jangka panjang perekonomian Indonesia bertujuan untuk memperoleh gambaran yang nyata dan lebih kwanti- tatif dalam perkiraan masa depan mengenai sumber tenaga manusia, sumber kekayaan alam dan perkembangan teknologi serta tekanan pengaruh dari perkembangan hubungan antara ketiga faktor tersebut terhadap pendapatan nasional, lapangan kerja, ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hasil-hasil penelitian yang telah diselesaikan dalam rangka peningkatan perspektif perekonomian jangka panjang adalah mengenai proyeksi perkembangan ekonomi makro Indonesia sampai dengan tahun 1985 untuk selanjutnya dijadikan dasar proyeksi perkembangan ekonomi makro menjelang tahun 2000.

Penelitian tentang kepincangan pembagian pendapatan (kepin- cangan relatip), kemiskinan mutlak dan faktor-faktor yang menen- tukan proyeksi perkembangan tersebut sampai dengan tahun 1985 disejajarkan dengan proyeksi tentang perkembangan ekonomi makro Indonesia sampai dengan tahun 2000. Penelitian tentang konsumsi dan sumber-sumber energi dunia, telah meneliti faktor-faktor dinamika ekstern dan implikasinya bagi Indonesia. Penelitian potensi sumber daya ekonomi dilanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui dan men- jajagi berbagai kemungkinan sumber-sumber daya ekonomi di bidang kehutanan dan sumber daya tumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan penelitian potensi sumber daya tanah sedang dalam tarap penyelesai- an.

(2) Penelitian dalam Bidang Tenaga Kerja

Dalam tahun anggaran 1976/77 telah dilakukan penelitian-pene- litian :

(a). Cara-cara produksi dalam bidang perikanan yang banyak menye- rap tenaga kerja.

(b). Peningkatan kesejahteraan buruh dan keluarga di perkebunan.

(c). Perkiraan kesempatan kerja yang diciptakan di beberapa proyek pembangunan.

Penelitian tentang cara-cara berproduksi dalam bidang perikanan dilakukan karena adanya peningkatan jumlah perahu bermotor se- banyak 399% dalam tahun 1975 (14.867 perahu bermotor) dibanding- kan dengan keadaan tahun 1960 (1.456 perahu bermotor)

Peningkatan produksi perikanan non-perahu bermotor hanya mencapai 65% bila dibandingkan data tahun 1960 (167.975 perahu) dengan keadaan tahun 1975 (242.221 perahu). Mengingat pengaruh teknologi perikanan yang barn ini, penelitian berusaha menemukan rekomendasi-rekomendasi kebijaksanaan untuk meningkatkan produksi perikanan. Selain itu penelitian ini mencari pula indikator-indikator sebagai akibat pemanfaatan teknologi perikanan yang baru ini terha- dap kehidupan sosial dan ekonomi nelayan.

(3) Penelitian dalam bidang Pengembangan Kesehatan

Penelitian-penelitian dalam bidang kesehatan diarahkan kepada masalah-masalah penyakit serta gangguan terhadap kesehatan, masalah lingkungan hidup, tehnis kesehatan, pelayanan kesehatan, tatalaksana pembangunan kesehatan, obat-obatan dan keluarga berencana.Dalam rangka usaha menanggulangi masalah penyakit dan gang- guan terhadap kesehatan, penelitian ditujukan untuk memperoleh data epidemiologis dan untuk mengetahui dengan jelas, permasalahan kese- hatan yang dihadapi, agar dapat menentukan cara-cara penanggulangan yang tepat. Sehubungan dengan permasalahan ini telah dilakukan penelitian mengenai penyakit-penyakit Dengue Haermorhagic Fever, Filariasis, Schistosomiasis, Diarrhea dan T.B.C. paru-paru. Selanjutnya juga diadakan penelitian gangguan terhadap kesehatan yang berhu- bungan dengan masalah kekurangan gizi, kalori & protein, defisensi vitamin A, anemi gizi dan penyakit gondok endemik.

Penelitian untuk membantu memecahkan masalah lingkungan hidup, meliputi penelitian lingkungan hidup di daerah transmigrasi Way Abung, Baturaja, Martapura dan di Luwu

Mengenai masalah tehnis kesehatan, pengembangan dan pene- litiannya ditujukan untuk menangani masalah-masalah di sekitar cara- cara pengawasan dan cara-cara pemeriksaan produk biologi seperti vaksin dan serum di samping masalah teknis-teknis pemeriksaan di laboratorium pada umumnya. Untuk penanggulangan masalah ini telah diadakan 4 kelompok penelitian yang mencakup penelitian standardi- sasi biologi dan immunologi, penelitian virus dan rechttsia, penelitian bakteriologi dan parasitologi dan penelitian kimia klinis.

Dalam usaha untuk menentukan berbagai standar yang diperlukan bagi pelayanan kesehatan dilakukan penelitian standardisasi produk- produk biologi, cara-cara pemeriksaan di laboratorium untuk menen- tukan obat-obat standar untuk Puskesmas, Balai Pengobatan, K.I.A. dan Rumah Sakit Kabupaten.

Beberapa usaha penelitian lainnya yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan, adalah penelitian buku pedoman Puskesmas, dana sosial, promosi kesehatan desa, pengembangan Paket K.I.A. serta792

pelayanan kesehatan yang timbul dari partisipasi masyarakat, pengembangan sistem informasi untuk manajemen Puskesmas, pelayanan ke-sehatan dengan pendekatan secara Operational Research and System Analysis (ORSA) serta menentukan standar pelayanan Asuransi Kese-hatan.

Penelitian di bidang ekonomi dan tatalaksana dalam pembangunan kesehatan meliputi penelitian sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi.

Dalam rangka penanggulangan masalah obat-obatan dilakukan penelitian pemanfaatan potensi alam Indonesia untuk farmasi, mekanisme harga dan periklanan obat, monitoring efek sampingan obat, buku standar dan metode pemeriksaan obat, stabilitas dan bio- availabilitas obat, metode kwalitas obat-obatan, pedoman pengobatan dan diagnosa (sebagai suatu peninjauan kembali), penyebaran sampel, metode pemeriksaan narkotika, pestisida dan obat berharga dan beracun, khasiat dan segi-segi keamanan obat-obat asli, pemeriksaan laboratorium klinik dan perundang-undangan mengenai obat-obatan.

Untuk menunjang usaha-usaha keluarga berencana telah dilakukan survey untuk mengetahui sikap dan praktek K.B. pada golongan WNI, efektivitas penggunaan kontrasepsi, gangguan-gangguan psikologi dan terhadap wanita-wanita yang sudah menikah.

(4) Penelitian dalam bidang Pertanian

Penelitian dalam bidang pertanian antara lain meliputi usaha peningkatan mutu dan produksi pangan, usaha-usaha pembangunan pertanian non-pangan, usaha-usaha peningkatan kemakmuran masyarakat pedesaan serta peningkatan pendapatan petani dan usaha-usaha penyokong transmigrasi.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam usaha peningkatan mutu dan produksi pangan adalah pelepasan dua varitas unggul padi gogo yang diberi nama Gata dan Gati Tiga varitas unggul lainnya untuk dataran tinggi diberi nama Adil, Makmur dan Gema. Peningkatan mutu ubi kayu telah menghasilkan dua varitas ubi kayu kenjah, satu varitas ubi jalar dan satu varitas kacang hijau.

Untuk menunjang usaha-usaha pembangunan pertanian non-pangan seperti karet, kopi, teh, cengkeh, lada dan lain-lain, prioritas dan orientasi penelitian telah digeser pada usaha-usaha pembaharuan perkebunan rakyat. Sehubungan dengan kebijaksanaan ini maka penelitian terutama diarahkan untuk menunjang penyediaan jenis-jenis unggul baru dan bahan tanaman yang bermutu, penekanan biaya produksi, proteksi tanaman dan kestabilan produksi, perbaikan dan standardisasi mutu hasil, perbaikan pemasaran hasil dan peningkat- an keuntungan perkebunan.

Peningkatan penelitian tentang segi-segi sosio-ekonomi telah diarahkan kepada penunjangan usaha-usaha peningkatan kemakmuran masyarakat pedesaan dan peningkatan pendapatan petani pada umum-nya dalam bidang perkebunan, peternakan dan nelayan. Penelitian tentang identifikasi hambatan-hambatan peningkatan keuntungan terus dilaksanakan.

Kegiatan penelitian dan pemetaan tanah telah dipusatkan pada jalan lintas Sumatera, daerah Luwu (Sulawesi Selatan), daerah Rawa Topo (Sulawesi Tengah), daerah Poso Pesisir dan Ampibopo (Sula- wesi Tengah) dan daerah aliran Citarum bagian atas (Jawa Barat) untuk menyokong usaha-usaha transmigrasi, perluasan areal pengairan dan areal pertanian, program penghijauan serta reboisasi.

Penelitian dan pengembangan pola bertanam khusus untuk me-nunjang suksesnya transmigrasi lebih diintensifkan.

(5) Penelitian dalam Bidang Perindustrian dan Tehnologi.

Peningkatan penelitian dalam bidang ini meliputi penelitianpenelitian instrumentasi, elektronika, kimia metalurgi dan fisika.

Penelitian dalam bidang instrumentasi diarahkan kepada instrumentasi ilmiah, industri, fisika dan instrumentasi pendidikan. Hasil- hasil yang telah dicapai dalam bidang instrumentasi ilmiah ialah kemampuan membuat alat ukur elektronika sederhana untuk tujuan bio-medis, pembuatan unit elektronik dan optik pada bagian ERTS densitometer, dan taraf pengujian prototipe vektor volt-meter. Untuk keperluan industri telah dibuat prototipe instrumentasi yang mampu bekerja di iklim tropis. Perencanaan sistem pengendalian jarak jauh

dan sistem komunikasi data jarak jauh untuk pengelolaan irigasi telah dapat dirumuskan. Dalam bidang optika telah dibuat peren- canaan-perencanaan periskop hot cell untuk membantu operator me- lihat ke dalam hot cell, lensa objective-type lister untuk alat kete- litian tinggi dan lensa-lensa eyepiece-type Kellner. Untuk bidang instrumentasi pendidikan telah dibuat prototipe-prototipe modul pem- buat aparat elektronika, radio penerima modulasi frekwensi, modul praktek fisika optik mekanik, alat penerima TV transistor hitam putih, praktek rangkaian logik dan simulasi sistem pengatur tekanan.

Hasil-hasil yang dicapai dalam bidang elektronika adalah reali- sasi proses monolithis sebagai filter alat komunikasi dan pembuatan pilot plan untuk pembuatan kwartz dan kristal. Penyempurnaan pro- totipe pesawat modul untuk 1200, 4800 bit penelitian sistim PCM untuk 24 Kanal dan testing lapangan prototipe tersebut untuk meng- uji kemampuan terhadap berbagai gangguan saluran. Pembuatan front and low noise amplifier untuk gelombang mikro bagi daerah- daerah lintas tipis untuk menerima dari satelit domestik, sistem re- ceive-only untuk televisi dan telepon dari satelit domestik.

Kegiatan penelitian kimia pada dasarnya adalah kegiatan pene- litian yang bersifat lintas sektor dan memerlukan penanganan secara multidisipliner. Peningkatan penelitian jangka pendek diarahkan ke- pada masalah protein, bahan baku kimia, pengembangan metode analisa dari penyebar luasan hasil-hasil penelitian. Hasil-hasil pene- litian di bidang protein ialah penelitian kacang kedelai, sehingga di- dapat data dari seluruh Indonesia tentang kedelai saat ini baik me- ngenai cara-cara bercocok tanam, cara berproduksi, tatalaksana dan tataniaga, cara pemasaran, pemanfaatan serta jenis dan keadaan peralatannya. Dengan demikian data ini dapat dipakai guna pengarah- an kebijaksanaan perbaikan program kedelai di Indonesia.

Penelitian pengolahan kedelai secara fermentasi memberikan hasil tentang modifikasi proses, prosedur dan inokulum yang dipakai sehingga nilai gizi meningkat yang dinyatakan dalam total protein, asam amino dan vitamin D-nya. Penelitian perbaikan proses pem- buatan kecap memberikan hasil tidak hanya terhadap perbaikan sa- rana alat-alatnya tetapi juga terhadap seleksi jasad renik serta proses

nya. Waktu pembuatan kecap dapat dipersingkat dengan menggabungkan proses hidrolisa kimiawi dengan proses fermentasi. Pene- litian bahan baku kimia, ditekankan pada pemanfaatan tetes dari hasil sampingan pabrik gula untuk pembuatan asam nitrat dan asam asetat.

Dalam penelitian metode analisa kimia ditekankan penggunaan alat yang modern dan juga memungkinkan prosedur analisa kimia yang cocok, cepat dan murah.

Kegiatan penelitian metalurgi terutama diprioritaskan kepada penelitian secara menyeluruh jenis-jenis mineral yang mempunyai arti ekonomi dan strategi bagi Indonesia. Jenis-jenis mineral yang sedang dalam proses penelitian ialah bijih laterit, bijih mangan, bijih tem- baga, seng, timah hitam, bijih ilmenit dan korosi logam.

Penelitian fisika diarahkan kepada kegiatan-kegiatan kelompok utama penelitian fisika material dan geofisika.

(6) Penelitian dalam bidang Sumber Daya Energi.

Penelitian dan pengembangan sumber daya energi ditujukan pada usaha memenuhi kebutuhan energi di masa depan dengan me-ngembangkan berbagai sumber daya energi yang tersedia dan dapat dimanfaatkan. Kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan nasional dalam bidang ketenagaan dan biaya. Sumber daya energi yang ditingkatkan kegiatannya adalah minyak dan gas bumi, batubara dan nuklir.

Di bidang minyak dan gas bumi kegiatan penelitian dan pengembangan terus ditingkatkan, baik yang diselenggarakan oleh Departemen, Lembaga Pemerintah non Departemen maupun oleh Pertamina dan perusahaan-perusahaan dalam rangka penanaman modal asing. Data dan informasi mengenai perkembangan minyak bumi pada tingkat internasional terus dikumpulkan, dianalisa dan dieva- luasi untuk dijadikan bahan pelengkap kebijaksanaan Pemerintah.

Di bidang batubara penelitian dan pengembangan diarahkan ke-pada penggunaan batubara sebagai bahan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan industri dan masyarakat umum. Data dan informasi yang dikumpulkan antara lain meliputi statistik produksi, konsumsi dan deposit baik untuk dunia internasional maupun untuk Indonesia.

Di bidang nuklir penelitian dan pengembangan diarahkan untuk tujuan-tujuan damai. Dalam situasi dan kondisi dewasa ini pene- litian utama diarahkan pada usaha peningkatan kemampuan tenaga dan peneliti ilmiah serta para tehnisi, baik dalam jumlah maupun dalam mutu ketrampilan.

(7) Penelitian dalam bidang Geologi dan Pertambangan

Penelitian dan pengembangan di bidang geologi dan pertam- bangan pada dasarnya ditujukan untuk menunjang. program inven- tarisasi dan evaluasi kekayaan alam.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam bidang geologi dan pertambangan adalah tersedianya peta induk sumber daya nasional Indonesia dengan skala 1 : 5.000.000 dan peta induk tematik wilayah Indonesia dengan skala 1 : 7.500.000. Dalam rangka usaha penyempurnaan me- tode eksplorasi telah dibuat peta tematik dengan skala 1 : 1.000, skala 1 : 100.000 dan skala 1 : 500.000 yang bersifat survei pendahuluan geologi, penggunaan tanah, pemantusan (drainage), tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Penelitian-penelitian yang telah selesai antara lain meli- puti sandi stratigrafi Indonesia untuk mencarikan kaitan antara klasi- fikasi bumi tersiex Indonesia dengan klasifikasi dunia, kandung fauna Foraminifere di daerah Cibinong dan Kalipucang Jawa Barat. Dalam rangka pembuatan peta tematik telah dilakukan penelitian dengan menggunakan interpretasi data satelit LANDSAT yang meliputi daerah seluruh Jawa Barat. Usaha yang dilakukan untuk pembinaan perusa- haan-perusahaan tambang swasta, dilakukan melalui penelitian terha- dap endapan klirom di daerah Sulawesi Selatan (Barru) yang meliputi perpetaan, geologi secara terperinci, petrogafi, analisa geologi, geomag- nit dan tahanan jenis batuan.

Selanjutnya masih diteliti jenis endapan sengtimbel di beberapa daerah seperti G. Sawah dan endapan timah di pulau Singkep dalam rangka mencari suatu perpaduan methode eksplorasi yang optimum. Demikian pula telah dilakukan penelitian sumber-sumber daya mineral dan energi yang dewasa ini belum diusahakan akan tetapi mengandung potensi untuk diusahakan di kemudian hari seperti di Klirong dan Ser- pik di Karangbolong.

797

(8). Penelitian dalam Bidang Tenaga Atom

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, penyediaan tenaga merupakan salah satu faktor yang menentukan. Dalam hubungan ini BATAN telah ditugaskan mengembangkan bidang ketenagaan nuklir di Indonesia.

Usaha mengoperasikan PLTN dalam tahun 1985 meliputi:

(a) Penelitian tentang prospek peranan tenaga nuklir dalam jaringan listrik di pulau Jawa dalam-tahun 1973 1977. Prospek peran- an nuklir dalam tahun 2000 diduga akan meliputi 60% dari kapasitas tenaga listrik yaitu 17.400 34.200 MW.

(b) Seleksi lokasi PLTN-I di Indonesia.

(c) Pencaharian bahan galian nuklir melalui eksplorasi di Sumatera Barat dan Utara, Lampung, Kalimantan Barat dan Irian Jaya.

(d) Studi dan penelitian pembuatan bahan bakar nuklir serta pemurniannya dalam skala laboratorium.

(e) Pengembangan tenaga ahli nuklir yang dalam tahun 1976/ 77 meningkat dari 520 orang menjadi 645 orang berarti suatu peningkatan dengan 24%.

Selain itu pelayanan masyarakat dalam bidang nuklir meliputi kegiatan standardisasi dan pengawasan. Pengawasan dan standardisasi dianggap penting untuk menjaga keselamatan orang dari bahaya radi- asi nuklir. Pelayanan ini berupa inspeksi ke daerah-daerah dan pengawasan, agar dalam penggunaan bahan radio aktif, faktor proteksi de- ngan syarat-syarat minimum telah diperhatikan.

Inspeksi yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

(a) Pemeriksaan las pipa-pipa dan ketel uap PLTU di Ujung Pandang dan Sulawesi Selatan.

(b) Pemeriksaan terhadap dudukan mesin giling, gigi soda, as dan lain-lain dari pabrik-pabrik gala.

(c) Pemeriksaan terhadap sambungan las pipa dan tangki penyimpan- an dari pabrik liquid natural gas di Aceh (Arun), pemeriksaan las pipa penyalur minyak dan ketel uap. di Soroako, pemeriksaan

las dari sepatu Kiln atau silo penyimpanan di pabrik Semen To- nasa dan Cibinong.

(d) Pemeriksaan sambungan plat kapal, las kapal, pegangan as baling- baling kapal di berbagai galangan kapal di Tanjung Priok, Se- marang dan Cirebon.

Dalam kegiatan pelayanan masyarakat secara tidak langsung ter-. masuk pula penelitian hidrologi. Penelitian hidrologi yang telah dilaksanakan adalah di sungai Cimanuk, penelitian air di Gresik pada pro- yek Petro kimia, pembersihan pipa air di Wonokromo, penelitian tanah di pabrik liquid natural gas Bontang di Kalimantan Timur. Di Plum-bon/Cirebon telah dilakukan pengujian terhadap kecepatan perembes- an air pada petak sawah dengan menggunakan radioisotop. Bersamaan dengan kegiatan pelayanan masyarakat secara langsung, telah dilaku- kan pula penelitian aplikasi tehnik. Penelitian aplikasi tehnik dilaku- kan melalui teknologi radiasi, analisa kimia dan masalah lingkungan, bidang pertanian serta bidang peternakan dan biologi hewan.

Dalam biding teknologi radiasi telah dilakukan polimerisasi ra- diasi dalam usaha pengawetan ikan, terhadap kerusakan beras dan dalam bidang kedokteran. Dalam bidang analisa kimia dan masalah lingkungan telah digunakan generator neutron untuk tehnik perunutan (tracer), guna mempelajari residu pestisida. Dalam bidang pertanian telah dilakukan mutasi guna pemuliaan padi. Tiga nomor galur mutan telah diajukan kepada Team Penilai dan Pelepas varitas sebelum dile- pas sebagai jenis unggul. Demikian pula telah dilakukan pemuliaan mutasi guna memperoleh jenis berkadar tinggi protein, serta penelitian terhadap pupuk renik Zn. Dalam bidang Peternakan dan Biologi He-wan telah dilakukan penelitian terhadap metabolisme umum pada he-wan ternak memamah biak. Demikian pula telah diteliti peranan unsur renik selenium pada ternak unggas. Penelitian melalui radio vaksin cocei diyois telah mencapai tingkat lapangan, terutama pada ayam petelur jenis kimber dan white leghorn.

(9) Penelitian dalam Bidang Pemetaan Dasar dan Inventarisasi Sumber Daya Alam

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang lebih banyak, jelas cermat dan mutahir tentang sumber daya slam, pembuatan peta dasar nasional, pengukuran dan penegasan pelataran Internasional dan penentuan posisi Doppler serta titik gravitasi. Peta-peta dasar sangat diperlukan sebagai bahan untuk penjajagan pendahuluan maupun perencanaan. regional dan bagi pembuatan peta khusus. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari Wilayah Indo-nesia masih belum dipetakan menjadi peta dasar (topografi) dalam skala 1 250.000 maupun skala 1 : 50.000. Peta yang sudah adapun masih perlu diperbaharui, karena sudah tidak sesuai lagi dengan keada- fan sekarang. Kegiatan pemetaan dasar nasional mendahulukan pem-buatan peta skala 1 : 50.000 yang sekaligus akan merupakan peta da- sar bagi pembuatan peta-peta tematik.

Untuk realisasi peta dasar nasional dengan skala 1 50.000 terse-vai geodesi, pengolahan data, kegiatan fotogrametri dan kartografi, pengecekan medan, pencetakan peta, dan kemudian pengujian kete- but sudah dilaksanakan suatu survai pendahuluan, survai udara, sur- litian. Survai pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan peninjauan me- dan untuk perencanaan dan pengumpulan data penunjang untuk perencanaan. Daerah-daerah yang telah diselesaikan adalah sebagian dae- rah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Jawa dan Irian Jaya.

Survai udara meliputi disain jalur penerbangan dan konfigurasi titik kontrol, pemotretan udara, pengolahan dan pencetakan foto-foto udara. Daerah-daerah yang telah diselesaikan adalah Sumatra Tengah seluas 46.000 km2 dan Irian Jaya seluas 140.000 km2.

Survai geodesi meliputi disain jaring kontrol horizontal, jaring, kontrol vertikal dan gaya berat, pengukuran triangulasi/trilaterasi dan traverse, baik di darat maupun dari udara (aerodist), pengukuran ting- gi, penentuan posisi dengan satelit Doppler, penentuan secara astronomis, pengukuran gaya berat dan pasang surut bumi dan pengukuran pasang surut laut. Daerah yang telah diselesaikan adalah Irian Jaya seluas 158.000 km2.

Pengolahan data meliputi kegiatan-kegiatan peralatan blok foto udara, perataan jaring-jaring kontrol mendatar, perhitungan posisi de

ngan satelit Doppler, perhitungan posisi secara astronomis, perhitung- an dan perataan posisi tinggi, perhitungan gaya berat pada titik-titik medan, transformasi koordinat, keadaan sistim proyeksi peta dan perhitungan geodesi lainnya. Daerah yang telah diselesaikan adalah Su- matera Tengah seluas 46.000 km2 dan Irian Jaya seluas 140.000 km2.Fotogrametri dan kartografi meliputi kegiatan-kegiatan tata letak isi dan keterangan peta (design maplayout), penggambaran peta secara fotogrametri (plotting fotogrametris), merangkai peta-peta udara (kompilasi peta), perencanaan (drafting), penggambaran peta di atas plastik dengan berbagai warna (serbing and color separation). Daerah yang telah selesai adalah Sumatera Selatan dan Lampung .sebanyak 62 lem- bar peta induk (sheet) dengan luas 756 km2 per lembar peta. Penge- cekan medan (field completion) meliputi kegiatan-kegiatan pengecekan di lapangan, pemberian nama geografi dan melengkapi data geografi. Daerah yang telah diselesaikan adalah Aceh seluas 60.000 km2.

Penggandaan (reproduksi) meliputi kegiatan-kegiatan pembuatan plate untuk offset dan mencetak (berwarna). Pekerjaan yang telah se- lesai dilakukan adalah daerah Sumatera Selatan dan Lampung seba- nyak 62 lembar peta dengan luas per lembar peta 756 km2.

Pengujian dan Pengendalian mutu (test & quality control) meli- puti kegiatan-kegiatan percobaan matematik dan pengawasan mutu peta. Daerah yang telah diselesaikan adalah Kalimantan Barat seba- nyak 109 lembar peta dengan luas 65.000 km2.

Penelitian bidang inventarisasi sumber daya alam dipusatkan ke- pada kegiatan-kegiatan penggunaan tehnik penginderaan jauh (remote sensing), sistem informasi sumber daya dan lingkungan serta pembuat- an atlas sumber daya nasional.

Hasil-hasil yang telah dicapai untuk kegiatan penggunaan tehnik penginderaan jauh adalah peta vegetasi dengan skala 1 : 250.000 dan peta foto dengan skala 1 : 250.000 serta skala 1 : 500.000 sebagai hasil interpretasi rekaman LANDSAT untuk beberapa daerah Suma- tera bagian Selatan. Telah selesai dibuat peta sumber daya yang me- liputi bidang-bidang geologi, geomorfologi, tanah pertanian, hidrologi,

iklim dan aspek-aspek sosial di daerah Muaratebo, Lahat, Bintuhan, Martapura dan Riau daratan dari rekaman LANDSAT dengan skala 1 : 250.000 seluas 105 juta HA.

Disain informasi sumber daya lingkungan telah mulai dikembangkan yang mencakup sistim kode penunjuk geografis (geographical referencing) dan cara mengatur dan menyimpan dokumen-dokumen. Disain sistem informasi daerah telah dicoba diterapkan di daerah lembah sungai Serayu di Jawa Tengah.

Selanjutnya telah dapat dimasukkan. peta pendidikan dasar dari D.I. Yogyakarta dan data sumber daya alam daerah Muarabungo ke dalam sistem "Grid Cell". Pembuatan peta induk atlas sumber daya Indonesia dengan skala 1 : 5.000.000 telah dapat diselesaikan yang mencakup bidang-bidang geologi, kehutanan, tata guna tanah, indus- tri perhubungan dan penduduk. Demikian pula telah diselesaikan peta index tematik wilayah Indonesia dengan skala 1 : 7.500.000 yang mencakupfoto udara, SLAR, peta topografi, peta tanah, peta tata guna tanah dan peta geologi.

Demikian pula telah dilakukan pengukuran dan penegasan internasional mengenai batas wilayah Indonesia dan Kerajaan Malaysia di Kalimantan sebagai perkembangan perjanjian lebih lanjut antara Pemerintah Hindia, Belanda dan Pemerintah Kerajaan Inggris dalam masa lampau. Pada waktu itu ditentukan bahwa batas wilayah adalah batas pemisah aliran sungai (watershed). Kegiatan-kegiatan pengukuran dan penegasan kembali perbatasan ini dilakukan melalui penentuan garis batas di lapangan dengan mendirikan tugu-tugu sepanjang per

batasan. Prioritas pertama adalah daerah-daerah yang sudah berkem- bang atau pada waktu dekat akan dikembangkan dan meliputi daerah

sepanjang 174 km batas Kalimantan Barat Serawak dan sepan- jang 272 km batas Kalimantan Timur Sabah.

Hasil-hasil yang telah dicapai adalah penegasan perbatasan sepanjang 154 km dan penanaman tugu batas sebanyak 826 buah sepan-jang perbatasan Kalimantan Barat Sarawak serta 199,7 km dan penanaman 1.217 buah tugu batas sepanjang perbatasan Kalimantan Timur Sabah.

Penentuan posisi Doppler yang bertujuan menentukan titik pasti guna menetapkan jaring kontrol bagi pemetaan yang dimulai tahun 1973 telah dapat menyelesaikan sebanyak 78 buah posisi di Irian Jaya, 2 buah di Kalimantan, 6 buah di Sumatera dan 2 buah pengamat astronomis di Bukit Serati dan Padang Base point 1884. Selanjutnya telah selesai dipasang 5 titik gravitas masing-masing 3 buah di Jakarta dan 2 buah di Bandung.

(10) Penelitian dalam Bidang Penerbangan Dan Antariksa

Kegiatan-kegiatan penelitian penerbangan dan antariksa diarah- kan kepada peningkatan dan pendayagunaan kemampuan dalam bi- dang pemanfaatan antariksa, teknologi dirgantara, ilmu pengetahuan atmosfir dan antariksa serta studi permasalahan dirgantara.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam pemanfaatan antariksa ialah peningkatan kemampuan teledeteksi sumber-sumber alam dengan menggunakan peralatan (perekaman gambar) dwi saluran dan kamera multi-spektral, pengolahan data otomatis secara analog hitam-putih. Dengan peralatan yang sama telah dilakukan juga percobaan-percobaan pengamatan polusi air, pencarian sumber-sumber geotermal serta sumber-sumber air tawar. Interpretasi data dari percobaan ini men- jelaskan bahwa polusi air laut di teluk Jakarta terutama merupakan akibat pembuangan sampah-sampah minyak.

Selain itu sudah diketahui bahwa di daerah Tangkubanperahu dan Gunung Kidul terdapat banyak sumber-sumber geotermal dan langkah selanjutnya adalah penentuan lokasinya yang tepat. Selain itu ternyata bahwa di daerah Gunung Kelud yang gersang itu, terdapat suatu sungai di bawah tanah dengan debit air yang cukup besar untuk dapat dimanfaatkan bagi keperluan air minum dan pertanian.

Dalam bidang peningkatan kemampuan tehnologi dirgantara telah diselesaikan survei kemampuan fasilitas dan tenaga kerja indus- tri penerbangan dan pendidikan dalam bidang penerbangan. Penelitian ini dilakukan bersama-sama dengan suatu team Negeri Belanda. Pene- litian yang sejenis dalam bidang antariksa telah dilaksanakan dengan suatu team Amerika Serikat.

Untuk dapat berswadaya di bidang satelit domestik dan roket pengorbitannya, diusahakan pengembangan 3 (tiga) sistem kegiatan. Sistem kegiatan yang dimaksud ialah kegiatan stasiun bumi (ground-station), satelit dan roket. Di antara ketiga sistem kegiatan ini yang paling sukar diwujudkan ialah swadaya roket.

Dari sekian banyak jenis-jenis roket yang telah diciptakan oleh negara-negara maju, dipilih roket RC-741 sebagai titik tolak dari pe-nelitian roket, karena roket ini dapat digolongkan pada roket kelas menengah dan roket ini yang masih terdapat di Indonesia. Penelitian terhadap roket RC-741 meliputi modifikasi, pembuatan prototip dan merobah payload. Melalui modifikasi, roket perang RC-741 ini telah diubah menjadi roket untuk kebutuhan sipil. Langkah selanjutnya adalah melakukan percobaan di tempat (static test).

Analisa pembuatan prototipe/Roket RC-741 antara lain telah berhasil menganalisa material, cara pembuatannya dan secara berta- hap membuat motor reaksi roket. Roket RC-741 yang aslinya memuat (payload) bahan peledak di ujung roket (nose cone) telah dapat di- rubah dengan melalui peralatan pemisahan muatan dengan roketnya (separation system).

Pembangunan fasilitas stasiun Cuaca Resolusi Tinggi (H.R.P.T.) di Cijantung akan berfungsi sebagai penerima dan tempat pengolahan data satelit sarana interpretasi dan analisa, aplikasi data dan pengembangan sistem satelit cuaca. Kini setiap hari data satelit cuaca telah dapat diterima yang meliputi 2 3 orbit. Data tersebut kemudian diolah menjadi gridding (bentuk garis-garis lintang dan bujur). Data yang telah diolah ini disimpan dalam bentuk pita tik, film, foto dan gambar awan.

Pemanfaatan semaksimal mungkin data satelit cuaca dilakukan melalui penelitian meteorologi dan klimatologi serta interpretasi dan analisanya yang direkam dalam peta-peta awan (mean cloud cover) dari kepulauan Indonesia yang dibuat secara mingguan, bulanan dan tahunan. Peta-peta awan ini bermanfaat untuk perhubungan, karena memberikan pedoman tentang cuaca yang buruk bagi penerbangan domestik dan internasional. Bidang pertanian memanfaatkannya juga karena memberikan petunjuk tentang musim-musim secara teliti. Be

gitu pula dengan bidang hidrologi karena memberikan petunjuk ten- tang air di sungai. Satelit cuaca yang menerima baik sinar tampak (visible light) maupun infra merah (infra-red) melalui penentuan lokasi dan posisi awan, setiap harinya mengirim data ke lapangan terbang Kemayoran dan Halim untuk kepentingan penerbangan. Usaha-usaha lain yang telah dilakukan ialah pembuatan antena pene- rima yang berfungsi sebagai A.P.T. mobil (Mobile Automatic Trans-mission).

Dalam rangka peningkatan penelitian dan pengembangan sistim komunikasi dan teledifusi antariksa telah dibangun sebuah Stasiun Bumi Penelitian Teledifusi dan Komunikasi Antariksa LAPAN di desa Ranca Bungur, Kabupaten Bogor.

Fungsi utama Stasiun Bumi Penelitian ini adalah untuk meneliti, melakukan pengukuran-pengukuran, menganalisa dan memberikan evaluasi terhadap berbagai sifat perambatan gelombang renik (microwave), mengembangkan subsistim/peralatan stasiun bumi serta mempelajari berbagai sistim modulasi komunikasi dan teledifusi an- tariksa di daerah tropis pada umumnya dan dikawasan Indonesia pada khususnya.

Data-data hasil penelitian ini sangat diperlukan untuk merawat dan menjamin kontinuitas pelayanan jasa komunikasi dan teledifusi serta mengadakan seleksi yang tepat di dalam pengadaan peralatan stasiun bumi di masa mendatang. Di samping itu data-data ini dapat pula dimanfaatkan oleh pihak industri elektronika di dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan industri dalam negeri.

Dalam rangka memperdalam pengertian tentang potensi kegu- naan dirgantara, telah diadakan studi-studi mengenai beberapa ma- salah seperti pengaruh lingkungan antariksa terhadap jasad hidup di bumi, tenaga dorong kendaraan angkasa yang bersifat anti gra- vitasi, keuntungan letak geografis Indonesia dalam bidang pelun- curan roket pengorbitan satelit dan inventarisasi masalah hukum dirgantara. Tahap persiapan yang telah dicapai ialah pembuatan disain alat yang akan ditumpangkan pada balon dan roket stratosfir untuk mengetahui pengaruh lingkungan antariksa terhadap jasad hidup di bumi.

Dalam rangka penelitian tentang tenaga dorong kendaraan ruang angkasa, telah dapat dibuat alat yang akan digunakan untuk me- nyelidiki kemungkinan elektro-gravitasi bumi sebagai tenaga dorong. Studi tentang keuntungan-keuntungan letak geografis Indonesia dalam peluncuran roket pengorbitan satelit, menghasilkan informasi bahwa tenaga dorong yang diperlukan oleh wahana dirgantara di daerah khatulistiwa, adalah lebih kecil dibandingkan dengan tenaga dorong

yang dibutuhkan di daerah luar khatulistiwa, sehingga lebih meng- untungkan.

Hukum antariksa yang dibahas adalah masalah penyiaran mau- pun pengumpulan data melalui sistim komunikasi satelit domestik dan melalui kegiatan satelit teledeteksi sumber alam ke negara-negara lain yang berbatasan atau dilalui satelit.

(11) Penelitian dalam bidang Oseanologi

Penelitian dalam bidang Oseanologi (ilmu kelautan) bertujuan untuk mengembangkan dan mengkaji kemungkinan pemanfaatan sumber kekayaan laut serta peningkatan kemampuan penyediaan data dan informasi Oseanologi. Dalam usaha penyediaan data dan informasi, penelitian diarahkan kepada penelitian biologi dan inven- tarisasi sumber Jaya laut di Teluk Jakarta, Teluk Semangka, Teluk Luar Ambon dan perairan Seram bagian Barat dan Selatan. Demi- kian pula penelitian ekologi di bagian Teluk Jakarta dan Teluk Luar Ambon, kemudian percobaan akuakultur rumput laut serta peneli- tian pertumbuhan dan perkembang biakan rajungan. Penelitian po- pulasi dan makanan ikan layang serta distribusi bidang pemijah dari udang windu di pantai Jepara, Pulau Bawean, Probolinggo dan Pa-narukan juga dilakukan dan selanjutnya penelitian arus tegak diper- airan Teluk Bone, Teluk Tomini dan Laut Seram.

Penelitian inventarisasi daya hayati laut bertujuan untuk menge- tahui secara tepat dan menyeluruh kekayaan hayati laut untuk dimanfaatkan. Lokasi yang telah diteliti adalah Teluk Jakarta dan Teluk Semangka di Sumatera Selatan. Hasil-hasil penelitian ini telah se- lesai dipetakan dan mencapai tahap evaluasi.

Penelitian ekologi perairan Indonesia bertujuan untuk menge- tahui sifat fisika, kimiawi serta daya produktivitas perairan Indo- nesia. Lokasi penelitian adalah Laut Flores dan Teluk Bone. Pene- litian selanjutnya meliputi pengamatan suhu dan penentuan kadar garam, kadar fosfat, nitrat silikat dan plankton sebagai pencerminan kemampuan produktivitas perairan. Hasil-hasil penelitian ini telah dihimpun di dalam suatu laporan pelayaran. penelitian laut dan akan dievaluasi dengan data oseanologis dari perairan yang lain untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang pergerakan masa air dan kemampuan produktivitasnya.

Penelitian biologi laut yang berpotensi ekonomi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat biologis serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi Obyek penelitian adalah ikan layang dan udang laut niaga. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa eksploitasi dan dorongan ekspor udang yang meningkat dengan cepatnya pada tahun terakhir ini, ternyata telah mulai mengakibatkan penurunan populasi udang di beberapa perairan. Dewasa ini sedang diusahakan kebijaksanaan yang tepat demi untuk menjaga kelestarian sumber alam tersebut.

Penelitian pendayagunaan sumber daya hayati laut bertujuan untuk mengetahui cara-cara yang effektif dan effisien di dalam usaha pendayagunaan sumber tersebut dengan memperhatikan segi-segi kelestarian yaitu balk pendayagunaan dari stock alami maupun melalui usaha budidaya. Usaha budidaya biota laut adalah usaha yang padat karya dengan modal yang kecil dan tehnologi sederhana. Oleh karena itu dapat membantu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup ne- layan pada umumnya. Sasaran percobaan adalah penanaman rumput laut jenis Eucheuma Spinosa dan percobaan budi daya rajungan. Hasil-hasil percobaan terhadap rumput laut menunjukkan bahwa ka- rena kenaikan pertumbuhan mencapai 2 3% setiap harinya, maka setelah 2 3 bulan dapat dipanen. Menurut perhitungan setiap hektar dapat menghasilkan antara 4 5 ton rumput laut kering setiap tahunnya. Percobaan rajungan di bak-bak dan akuria, telah berhasil memaksa rajungan berpijah dan telurnya menetas dengan jumlah sampai ratusan ribu kor. Tahap berikut dari penelitian ini

ialah usaha mengurangi kematian anak-anak rajungan tersebut untuk dibesarkan di bak-bak maupun digoba-goba (lagoon).

Penelitian tata lingkungan perairan Maluku bertujuan untuk me-rintis pengembangan kegiatan penelitian Oseanologi di perairan Indonesia bagian Timur. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan adalah inventarisasi sumber daya hayati, penelitian osea- nografi perairan Teluk Ambon, Teluk Piru dan sekitarnya dan pe- nelitian biologi terhadap ikan umpan. Salah satu hasil penelitian menunjukkan adanya bahaya pencemaran taut di Teluk Ambon khususnya di Teluk Dalam yang mengakibatkan menghilangnya ikan umpan yang penting bagi usaha penangkapan ikan cakalang di per- airan Maluku.

B. STATISTIK

1. Pendahuluan

Untuk memperbaiki sistim perstatistikan nasional dalam rangka pengembangan statistik, perhatian terutama diberikan kepada (a) mutu dan relevansi dari segenap keterangan yang dikumpulkan dan dikomunikasikan, (b) kegiatan dan proses atau perubahan yang berlangsung selama sistim itu berlaku, (c) hubungan kerja yang serasi baik antara berbagai badan, maupun antara fihak pengumpul data dan masyarakat, dan (d) metode dan cara kerja dalam mengatur berfungsinya sistim tersebut.

Dewasa ini sistim perstatistikan nasional menghadapi suatu perkembangan baru. Dengan makin meningkatnya kegiatan pembangunan, meningkat pula permintaan terhadap data statistik yang lebih banyak, lebih luas, lebih teliti, dan dalam waktu yang singkat. Sebelum itu statistik pada umumnya ditujukan secara khusus dan terpisah kepada masalah dan kebutuhan data tertentu, atau bahkan kepada masing-masing tahap operasi dalam tiap masalah. Penanganan secara parsiil ini kemudian dirasakan kurang efektif dan kini lebih disadari bahwa semua tahap dalam proses statistik harus dikerjakan dan di-kembangkan secara simultan, dan harus diperhatikan hubungannya

antara yang satu dengan yang lain. Di samping itu sistim statistik harus disesuaikan dan diarahkan kepada keperluan serta perubahan-perubahan dalam keperluan dari fihak pemakai.

2. Kebijaksanaan dalam perstatistikan

Karena banyaknya macam statistik yang diperlukan, maka di-usahakan pengurangan terjadinya pengusahaan dua kali (doublures) untuk data yang sama. Dalam rangka usaha ini, diadakan pembinaan koordinasi dalam pengumpulan data sehingga dapat terpenuhi keper- luan berbagai instansi akan data yang hampir serupa tanpa banyak membebani masyarakat.

Hal lain yang juga diperhatikan ialah pembinaan suatu sistim pengumpulan data yang lebih sesuai dengan keadaan di negara kita. Rumah tangga tidak hanya merupakan kesatuan yang mengadakan pengeluaran-pengeluaran konsumsi, melainkan juga merupakan kesa- tuan yang berproduksi. Di samping itu rumah tangga juga merupakan sumber tenaga kerja. Dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan keadaan tersebut, maka pengumpulan data tentang perikehi- dupan rumah tangga dapat menghasilkan berbagai macam statistik mengenai kehidupan sosial dan ekonomi.

Pengembangan serta penyesuaian statistik ini memerlukan penggunaan pendekatan sistim yang kompleks dan kwalifikasi tenaga yang trampil dalam pengumpulan, pengolahan dan analisa statistik. Di samping itu mereka juga harus kompeten dalam mengolah data, memimpin proyek statistik, menganalisa sistim dan sebagainya. De- ngan demikian diperlukan sekali tenaga-tenaga yang mampu mengintegrasikan berbagai tahap kegiatan, dari perencanaan, "piloting", pengolahan, sampai kepada analisa.

Dalam batas-batas sumber keuangan, material dan tenaga tram- pil yang tersedia disusun program kerja yang optimal dan skala prioritas yang dianggap tepat. Program kerja jangka panjang disusun terlebih dahulu, yang secara berkala disesuaikan dengan prioritas jangka pendek. Bagi pelaksanaan program jangka pendek ini kemudi- an disediakan sumber pembiayaannya. Peninjauan kembali atau pe

nyesuaian secara berkala ini diperlukan karena sering terjadi penyim-pangan-penyimpangan dalam keperluan para pemakai dari rencana semula. Penyimpangan-penyimpangan ini dapat berupa perubahan dalam frekwensi penyajian data, perluasan ruang lingkup, atau ke- perluan untuk memenuhi aplikasi tertentu yang semula belum diperkirakan. Dalam hal ini badan perstatistikan berusaha untuk melayani keperluan para pemakai data statistik tersebut sejauh mungkin tanpa mengadakan perubahan yang besar dalam program yang sudah di- susun.

3. Pelaksanaan kegiatan di bidang perstatistikan tahun 1976/77

a. Registrasi Penduduk

Untuk mendapatkan data tentang penduduk dalam tahun-tahun di mana tidak diadakan sensus, maka secara teratur diadakan pengumpulan data statistik penduduk melalui registrasi penduduk yang diadakan pada, akhir tahun yang bersangkutan. Data pokok yang dikumpulkan adalah mengenai kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk antar kecamatan di seluruh Indonesia. Di samping statistik penduduk disusun pula statistik tenaga kerja dan upah yang memberi- kan data mengenai jumlah karyawan dan upah di sektor perkebunan, industri besar dan sedang, serta statistik jumlah pegawai negeri sipil.Berkaitan dengan masalah di atas juga dilakukan penelitian metode untuk memperoleh kriteria yang lebih tepat guna penentuan daerah perkotaan yang dapat dipakai sebagai dasar perencanaan sensus dan survey di masa mendatang. Data statistik penduduk dan statistik dinamika penduduk, yaitu data tentang kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan perpindahan diperoleh dari Sensus Penduduk, Survey Penduduk dan Registrasi Penduduk. Sejak tahun 1974/75 telah diadakan pembinaan antara ketiga sumber tersebut di atas secara berdampingan dan saling isi-mengisi berupa (a) per- baikan sistim Registrasi Penduduk, dan (b) proyek percobaan dalam bentuk penelitian percobaan di beberapa daerah yang disebut Sam-

ple Registrasi Penduduk. Sample Registrasi Penduduk ini dilakukan di sepuluh daerah penelitian yang terletak di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tengga- ra Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan penelitian tersebut pada tahun 1975/76 telah diselesaikan laporan tentang besarnya ketidak-lengkapan dari laporan rutin tentang Statis- tik Vital (kelahiran dan kematian). Dalam tahun yang sama telah dike-luarkan publikasi statistik penduduk dan tenaga kerja dengan judul "Penduduk Jawa dan Madura Hasil Registrasi Penduduk 1974".

Dalam tahun 1976/77 telah dilaksanakan penelitian Sample Registrasi Penduduk untuk pertengahan dan akhir tahun 1976 dan telah disusun suatu angket mengenai KAP (Knowledge, Attitude and Practice) bagi para penduduk dan Kepala Desa di daerah penelitian. Di samping itu telah disajikan hasil analisa dan evaluasi proyek Sample Vital Registrasi Penduduk tahun 1974/75 dan telah dikelu- arkan publikasi "Penduduk Jawa dan Madura Hasil Registrasi Pen- duduk 1975".

b. Survey Penduduk Antar Sensus

Dalam tahun 1975/76 mulai dilakukan Survey Penduduk Antar Sensus yang merupakan kerjasama antara Biro Pusat Statistik dan BKKBN. Survey ini juga mendapat bantuan untuk pelaksanaan la- pangan dari USAID, Ford Foundation, East West Center Hawaii dan World Fertility. Survey ini dimaksudkan sebagai jembatan anta- ra Sensus Penduduk 1971 dan Sensus Penduduk 1981 yang akan datang, untuk memperkuat dan memperbaiki penaksiran penduduk dan ciri-cirinya.

Kegiatan lapangan untuk seluruh Indonesia kecuali Propinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya telah dilaksanakan dalam tahun 1975/76. Oleh karena itu semua kegiatan yang diren- canakan dan dilaksanakan dalam tahun 1976/77 hanya berupa Sur- vey Penduduk Antar Sensus untuk Propinsi Nusa Tenggara Timur,

Maluku dan Irian Jaya dan pengolahan hasil survey untuk seluruh Indonesia.

c. Survey Sosial Penduduk

Untuk memperoleh keterangan tentang ciri-ciri sosial penduduk masyarakat Indonesia serta perkembangannya diperlukan berbagai indikator sosial yang relevan, baik yang menyangkut penduduk mau- pun daerah lingkungan hidupnya. Indikator-indikator yang dimaksud adalah antara lain (i) keadaan sosial penduduk masyarakat, seperti keadaan perumahan beserta fasilitasnya, komposisi keluarga dan pendidikannya, (ii) keadaan angkatan kerja, tingkat pengangguran, ting- kat penggunaan tenaga kerja ditinjau dari hubungannya dengan kehidupan rumah tangga, dan (iii) pelayanan sosial masyarakat desa se-perti adanya fasilitas kesehatan, pendidikan, keagamaan, komunikasi dan sebagainya.

Survey Sosial Penduduk ini mencakup kegiatan-kegiatan pokok Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia secara sample survey. Demikian pula diadakan penyelidikan konsumsi/pengeluaran rumah tangga dari sebagian rumah tangga yang terkena SAKERNAS dengan menggunakan daftar SUSE- NAS, dan Statistik Fasilitas Sosial Desa (FASDES) yang dilaksanakan di seluruh desa di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera dan Sulawesi Selatan.

Jumlah rumah tangga yang diselidiki dalam rangka SAKERNAS adalah sebanyak 119.250, yaitu 70.000 buah di Jawa dan 49.250 buah di luar Jawa. Banyaknya desa yang diselidiki dalam rangka FASDES adalah 43.242 buah, yaitu 21.477 buah di Jawa dan 21.765 buah di luar Jawa. Banyaknya rumah tangga yang dicacah dengan daftar SUSENAS adalah sebanyak 18.256 buah, yaitu 10.038 di Jawa, dan selebihnya sebanyak 8.218 buah di luar Jawa.

Hasil secara fisik yang telah dicapai dalam tahun 1976/77 ada- lah (i) hasil pencacahan SAKERNAS sebanyak 87.492 rumah tangga, yang berarti 73% dari yang direncanakan, (ii) hasil pencacahan FAS- DES sebanyak 96% dari seluruh desa yang d rencanakan dan (iii)

hasil pencacahan SUSENAS sebanyak 17.054 rumah tangga, atau 93% dari yang direncanakan. Pengolahan baik secara manual mau- pun dengan komputer sedang dalam tahap penyelesaian dan data pokoknya diperkirakan akan segera dapat diterbitkan.

d. Statistik Pertanian

Dalam usaha memperbaiki sistim pengumpulan data Statistik Tanaman Bahan Makanan, maka dalam tahun 1976/77 dilanjutkan penggunaan/pengetrapan daftar-daftar untuk pengumpulan data padi, polowijo, sayur-sayuran dan buah-buahan, yang disesuaikan menurut sifat kekhususan cara bercocok tanam di tiap-tiap daerah. Dalam ta- hun itu juga dilanjutkan kegiatan Survey Pertanian untuk sub-babak 21, 22, dan 23 dengan menggunakan metode Sample Rumah Tangga guna mendapatkan bahan-bahan bagi penghitungan produksi, input-output dan data lain yang diperlukan dalam penghitungan Penda- patan Nasional sektor pertanian.

Dalam rangka penyusunan kebijaksanaan pengadaan pangan maka berdasarkan data yang dikumpulkan di kecamatan-kecamatan (oleh Mantri Statistik dan Mantri Pertanian), oleh Biro Pusat Statistik disajikan angka ramalan produksi dalam tiga tahap ramalan, yaitu ramalan I pada tanggal 15 Pebruari 1976, ramalan II pada tanggal 15 Juni 1976 dan ramalan III pada tanggal 15 Oktober 1976. Meng- ingat angka ramalan produksi tersebut harus tepat pada waktuny