Bab 13 Siklus Produksi

download Bab 13 Siklus Produksi

of 41

Transcript of Bab 13 Siklus Produksi

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    1/41

    BAB XIII

    SIKLUS PRODUKSI

    Kasus Integratif: Alpha Omega Electronics

    LeRoy Williams, wakil direktur utama bagian produksi di AOE, khawatir dengan masalah

    yang terkait dengan perubahan misi strategis perusahaan. Dua tahun yang lalu, pihak

    manajemen puncak AOE telah memutuskan untuk menggeser strategi bisnis perusahaan

    dari posisi tradisionalnya sebagai produsen berbiaya rendah untuk produk elektronik

    sehari-hari, ke arah strategi diferensiasi produk. Sejak itu, AOE telah meningkatkan variasi

    ukuran, gaya, dan fitur lini-lini produknya.

    Guna mendukung pergeseran dalam fokus strategis ini, AOE telah menanamkan

    investasi besar pada otomatisasi. Akan tetapi, sistem akuntansi biaya AOE belum diubah.

    Contohnya overhead pabrik masih dialokasikan berdasarkan jam tenaga kerja langsung,

    walaupun otomatisasi telah secara drastis mengurangi jumlah tenaga kerja langsung yang

    digunakan untuk membuat sebuah produk. Akibatnya, investasi perlengkapan dan mesin

    baru menghasilkan peningkatan dramatis dalam tarif overhead pabrik. Situasi ini telah

    menimbulkan masalah-masalah berikut:

    1. Para supervisor produksi mengeluhkan tidak masuk akalnya sistem akuntansi

    tersebut. Mereka diberi penalti karena melakukan investasi yang meningkatkan

    efisiensi keseluruhan. Memang, dengan menggunakan perlengkapan baru yang

    canggih tersebut harga pokok produksi beberapa produk kini lebih mahal. Akan tetapi

    perlengkapan baru tersebut telah meningkatkan kemampuan produksi dan secara

    simultan mengurangi produk cacat.

    2. Para eksekutif bagian pemasaran dan desain produk memiliki semua informasi harga

    pokok produk tetapi tidak dapat menggunakannya untuk menetapkan harga atau

    untuk menetapkan potensi tingkat laba produk baru. Bahkan, beberapa pesaing telah

    mulai memberikan harga pada produk mereka di bawah harga pokok produk AOE.

    3. Walaupun beberapa langkah telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas, sistem

    akuntansi biaya tidak memberikan ukuran yang memadai untuk mengevaluasi

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    2/41

    pengaruh langkah-langkah tersebut dan untuk menunjukkan area yang membutuhkan

    perbaikan lebih lanjut. Bahkan, LeRoy merasa frustasi dengan ketidakmampuannya

    untuk menghitung pengaruh peningkatan kualitas yang telah terjadi.

    4. Laporan kinerja terus berfokus terutama pada ukuran keuangan. Akan tetapi, para

    manajer lini di pabrik mengeluh bahwa mereka membutuhkan informasi yang lebih

    akurat dan tepat waktu atas aktivitas fisik, seperti unit yang diproduksi, tingkat

    produk cacat, dan waktu produksi.

    LeRoy telah menyampaikan kekhawatirannya pada Linda Spurgeon, direktur

    utama AOE, yang setuju bahwa masalah-masalah tersebut sangat serius. Linda kemudian

    mengadakan pertemuan dengan LeRoy, Ann Brandt, wakil direktur utama bagian sistem

    informasi; dan Elizabeth Venko, kontroler AOE. Pada pertemuan tersebut, Elizabeth dan

    Ann setuju untuk mempelajari bagaimana mengubah sistem akuntansi biaya perusahaan

    agar dapat lebih akurat mencerminkan proses produksi AOE yang baru. Guna memulai

    proyek ini, LeRoy setuju untuk mengantar Elizabeth dan Ann keliling pabrik agar mereka

    dapat melihat serta memahami bagaimana teknologi yang baru tersebut telah

    mempengaruhi aktivitas siklus produksi perusahaan.

    Seperti yang digambarkan dalam kasus ini, kekurangan sistem informasi yang

    digunakan untuk mendukung aktivitas siklus produksi dapat menimbulkan masalah bagisebuah organisasi. Ketersediaan informasi terbaru dan akurat mengenai biaya produksi

    merupakan hal yang sangat penting untuk dapat secara efektif mengelola siklus produksi.

    Saat Anda membaca bab ini, pikirkan cara bagaimana pengenalan teknologi baru dalam

    siklus produksi mungkin membutuhkan juga perubahan dalam sistem akuntansi biaya

    perusahaan.

    PENDAHULUAN

    Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data

    terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Gambar 13-1

    memperlihatkan siklus produksi dihubungkan dengan subsistem lainnya dalam SIA suatu

    perusahaan. Sistem informasi siklus pendapatan (lihat Bab 11) memberikan informasi

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    3/41

    (pesanan pelanggan dan prediksi penjualan) yang digunakan untuk merencanakan

    produksi serta tingkat persediaan. Sebaliknya, sistem informasi siklus produksi

    mengirimkan informasi ke siklus pendapatan mengenai barang jadi yang telah dibuat dan

    tersedia untuk dijual. Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem

    informasi siklus pengeluaran (lihat Bab 12) dalam bentuk formulir permintaan pembelian.

    Sebagai gantinya, sistem siklus pengeluaran memberikan informasi mengenai perolehan

    bahan baku dan juga mengenai pengeluaran lain yang dimasukkan ke dalam overhead

    pabrik. Informasi mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber

    daya manusia (lihat Bab 14), yang selanjutnya akan memberikan data mengenai biaya dan

    ketersediaan tenaga kerja. Terakhir, informasi mengenai harga pokok penjualan akan

    dikirim ke sistem informasi buku besar dan pelaporan (lihat Bab 15).

    Gambar 13.1 Diagram Konteks Siklus Produksi

    SIA sebuah perusahaan memainkan peran penting dalam siklus produksi.

    Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam

    keputusan mengenai hal-hal berikut ini:

    Bauran produk (apa yang akan diproduksi)

    Penetapan harga produk

    Alokasi dan perencanaan sumber daya (contohnya, apakah akan membuat atau

    membeli suatu produk, tingkat laba relatif berbagai produk)

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    4/41

    Manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan biaya produksi,

    mengevaluasi kinerja)

    Keputusan-keputusan ini membutuhkan lebih banyak informasi terinci mengenai

    biaya daripada data yang dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang

    sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted

    Accounting Principles-GAAP). Jadi, desain SIA siklus produksi perusahaan harus

    mencakup informasi yang jauh lebih banyak daripada hanya demi memenuhi persyaratan

    pelaporan keuangan ke pihak luar.

    Bab ini diatur berdasarkan tiap fungsi utama SIA dalam siklus produksi. Bagian

    pertama menjelaskan aktivitas siklus produksi dan membahas bagaimana data mengenai

    biaya aktivitas tersebut akan dikumpulkan dan diproses. Bagian kedua membahas tujuan

    pengendalian utama dalam siklus produksi dan menjelaskan bagaimana SIA dapat

    didesain untuk mencapai tujuan tersebut. Bagian terakhir membahas keputusan penting

    siklus produksi dan menyajikan model data yang memperlihatkan bagaimana SIA dapat

    secara efektif dan efisien menyimpan serta mengatur informasi yang dibutuhkan untuk

    membuat keputusan tersebut.

    AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI

    Gambar 13-2 memperlihatkan empat aktivitas dasar dalam siklus produksi: desain

    produk, perencanaan dan penjadwalan, operasi produksi, serta akuntansi biaya. Gambar

    13-2 juga memperlihatkan informasi penting yang mengalir di antara setiap aktivitas

    tersebut dan siklus SIA lainnya. Walaupun keterlibatan utama para akuntan adalah pada

    langkah keempat, yaitu akuntansi biaya, mereka juga harus memahami proses dan

    informasi yang dibutuhkan dalam langkah-langkah lainnya. Pengetahuan ini akan

    memungkinkan mereka untuk bekerja bersama dengan fungsi sistem informasi untuk

    memastikan bahwa SIA dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola

    empat aktivitas dari siklus produksi tersebut.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    5/41

    Gambar 13-2 DFD level 0 Siklus Produksi

    Desain ProdukLangkah pertama dalam siklus produksi adalah desain produk (lingkaran 1.0

    dalam gambar 13-2). Tujuan aktivitas ini adalah mendesain sebuah produk yang

    memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan

    meminimalkan biaya produksi. Beberapa kriteria ini saling bertentangan satu sama lain,

    hingga membuat desain produk merupakan tugas yang menantang.

    Dokumen, Formulir, dan Prosedur

    Aktivitas desain produk menciptakan dua dokumen utama. Pertama adalah daftar

    bahan baku (bill of materialsBOM) yang menyebutkan nomor bahan baku, deskripsi,

    serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit

    produk jadi. Kedua adalah daftar operasi, yang menyebutkan kebutuhan tenaga kerja dan

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    6/41

    mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Daftar operasi kadang kala

    disebut sebagai lembar pergerakan karena menunjukkan bagaimana sebuah produk

    bergerak di sepanjang pabrik, menyebutkan apa yang dilakukan di setiap langkah dan

    berapa banyak waktu yang dibutuhkan oleh aktivitas tersebut.

    Peran akuntan

    Para akuntan harus terlibat dalam desain produk karena 65 hingga 80 persen biaya

    produk ditentukan pada tahap proses produksi ini. Para akuntan dapat memberikan

    informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya

    produksi dan tingkat laba. Misalnya, dimungkinkan untuk mengurangi biaya produksi

    suatu lini produk-produk yang berkaitan dengan meningkatkan jumlah komponen

    bersama yang digunakan dalam masing-masing produk. SIA juga harus mampu

    memberikan data tentang penggunaan bahan baku dalam berbagai produk dan proyeksi

    biaya penggunaan komponen alternatif. Dalam cara yang hampir sama, berbagai aspek

    kompleksitas produk, seperti jumlah komponen yang berbeda dan cara perakitan, dapat

    secara signifikan mempengaruhi waktu dan biaya produksi. Oleh karenanya, SIA harus

    didesain untuk mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai biaya penyetelan

    mesin dan penanganan bahan baku yang lerkail dengan berbagai allernalif desain produk.

    Terakhir, data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk

    yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik. Data ini harus

    dikumpulkan dalam siklus pendapatan. Kuncinya adalah mendesain SIA agar informasi

    tersedia bagi para desainer produk. Perhatikan bahwa dalam semua contoh ini, akuntan

    menambah nilai bukan hanya dari mengukur biaya, tetapi dengan menggunakan

    informasi biaya secara proaktif untuk meningkatkan laba jangka panjang.

    Perencanaan dan Penjadwalan

    Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan

    (lingkaran 2.0 dalam Gambar 13-2). Tujuan langkah ini adalah mengembangkan rencana

    produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi

    permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    7/41

    Metode Perencanaan

    Dua metode perencanaan produksi yang umum adalah perencanaan sumber daya

    produksi (manufacturing resource planning= MRP-II) dan sistem produksijust in time. MRP-

    II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku (lihat Bab 12) yang

    mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku

    untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem MRP-II sering disebut sebagai

    push manufacturing, karena barang diproduksi sebagai ekspektasi atas permintaan

    pelanggan.

    Seperti halnya MRP-II yang merupakan perpanjangan dari sistem pengendalian

    persediaan MRP, sistem produksi just-in-time (JIT) memperluas prinsip sistem

    pengendalian persediaanjust-in-time (lihat Bab 12) untuk seluruh proses produksi. Tujuan

    produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang

    dalam proses, dan barang jadi. JIT sering kali disebut sebagai pull manufacturing, karena

    barang diproduksi sebagai tanggapan atas permintaan pelanggan. Secara teoretis, sistem

    produksi JIT hanya berproduksi sebagai tanggapan atas pesanan pelanggan. Dalam

    praktiknya, kebanyakan sistem produksi JIT mengembangkan rencana produksi jangka

    pendek. Contohnya, Toyota mengembangkan rencana produksi bulanan agar dapat

    memberikan jadwal yang tetap kepada para pemasoknya. Strategi ini memungkinkan

    para pemasok merencanakan jadwal produksi agar mereka dapat mengirimkan produk

    mereka ke Toyota pada waktu yang tepat saat dibutuhkan. Jadi, baik MRP-II maupun

    sistem produksi JIT merencanakan produksi di depan. Akan tetapi, MRP II dan JIT

    berbeda dalam segi lamanya rentang waktu perencanaan. Sistem MRP-II dapat

    mengembangkan rencana produksi hingga untuk 12 bulan ke depan, sementara sistem

    produksi JIT menggunakan rentang waktu perencanaan yang lebih pendek.

    Dokumen, Formulir, dan Prosedur

    Jadwal induk produksi (master production scheduleMPS) menspesifikasikan

    seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan

    produksi tersebut harus dilakukan (lihat Gambar 13-3). Informasi mengenai pesanan

    pelanggan, prediksi penjualan, dan tingkat persediaan barang jadi digunakan untuk

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    8/41

    menetapkan tingkat produksi. Walaupun bagian jangka panjang MPS dapat diubah

    berdasarkan perubahan kondisi pasar, rencana produksi harus tetap untuk beberapa

    minggu ke depan agar dapat memberikan waktu yang cukup guna mendapatkan bahan

    baku, perlengkapan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Selanjutnya, kompleksitas

    penjadwalan meningkat secara dramatis sejalan dengan semakin banyaknva jumlah

    pabrik.

    Gambar 13-3 Contoh Jadwal Induk Produksi (MPS)

    Perusahaan besar seperti Motorola dan General Motors harus mengkoordinasikan

    produksi di beberapa pabrik berbeda dalam berbagai negara berbeda. Beberapa pabrik

    tersebut memproduksi komponen dasar seperti tube gambar (komponen TV) dan papan

    sirkuit; sedangkan pabrik lainnya merakit produk jadi. Sistem informasi produksi harus

    mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas ini untuk meminimalkan ketidakseimbangan

    pasokan dan membuat persediaan barang setengah jadi.

    MPS digunakan untuk mengembangkan jadwal terinci yang menspesifikan

    produksi harian dan menetapkan apakah bahan baku perlu dibeli atau tidak. Guna

    melakukan hal ini, kita perlu "melebihkan" daftar bahan baku agar dapat menetapkan

    permintaan jangka pendek bahan baku untuk memenuhi tujuan produksi yang tercantum

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    9/41

    dalam MPS (lihatTabel 13-1). Permintaan ini dibandingkan dengan tingkat persediaan saat

    ini, dan jika bahan baku tambahan dibutuhkan, permintaan pembelian akan dihasilkan

    serta dikirim ke bagian pembelian untuk memulai proses perolehan bahan.

    Tabel 13-1 Contoh Melebihkan Daftar Bahan Baku

    Gambar 13-2 memperlihatkan bahwa aktivitas perencanaan dan penjadwalan

    menghasilkan tiga dokumen lainnya: perintah produksi, permintaan bahan baku, dan

    kartu perpindahan. Perintah produksi akan mensahkan produksi jumlah yang ditetapkan

    dari suatu produk. Perintah tersebut menyebutkan operasi yang perlu dilakukan, jumlah

    yang akan diproduksi, serta lokasi tempat barang jadi harus dikirim. Perintah ini juga

    mengumpulkan data mengenai setiap aktivitas tersebut (lihat Gambar 13-4).

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    10/41

    Gambar 13-4 Contoh Perintah Produksi

    Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang

    dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan. Dokumen

    ini berisi nomor perintah produksi, tanggal pembuatan, dan berdasarkan pada daftar

    bahan baku, nomor barang serta jumlah semua bahan baku yang dibutuhkan (lihat

    Gambar 13-5). Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan

    didokumetasikan dalam kartu perpindahan, yang mengidentifikasi bagian-bagian yang

    dipindahkan lokasi perpindahannya, serta waktu perpindahan (lihat Gambar 13-6).

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    11/41

    Gambar 13-5 Contoh Permintaan Bahan Baku

    Gambar 13-6 Contoh Kartu Perpindahan

    Peran Akuntan

    Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya

    secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan. Hal ini mungkin

    membutuhkan perubahan pada SIA ketika teknik perencanaan baru digunakan.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    12/41

    Contohnya, AOE sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi pendekatan JIT untuk

    produksi. Produksi dengan JIT menekankan kerja tim dan bertujuan memaksimalkan

    efisiensi serta sinergi semua tim yang terlibat dalam pembuatan suatu produk tertentu.

    Mengumpulkan dan melaporkan varian tenaga kerja pada tingkat individual atau tim

    dapat menimbulkan insentif disfungsional untuk memaksimalkan kinerja lokal dengan

    mengorbankan kinerja keseluruhan pabnk. Oleh karenanya, perlu mendesain ulang SIA

    perusahaan agar dapat mengumpulkan dan melaporkan biaya dengan cara menekankan

    pada kontribusi bersama semua tim yang membuat produk tersebut.

    Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT

    untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi

    perusahaan. Apabila permintaan produk perusahaan dapat diprediksi dan produk

    tersebut memiliki siklus hidup yang panjang, maka pendekatan MRP-II dapat dibenarkan.

    Sebaliknya, pendekatan JIT mungkin akan lebih tepat jika produk perusahaan

    dikarakterisasikan dengan siklus hidup yang pendek, permintaan yang tidak dapat

    diprediksi, serta seringnya potongan atas kelebihan persediaan. Jadi, para akuntan harus

    mendesain SIA untuk menyediakan informasi rinci semacam ini mengenai penjualan

    produk.

    Operasi Produksi

    Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk

    (lingkaran 3.0 dalam Gambar 13-2). Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai

    perusahaan, perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat

    otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.

    Penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin

    yang dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai computer-integrated manufacturing

    (CIM). CIM dapat secara signifikan mengurangi biaya produksi. Contohnya, Northrop

    Corporation dahulu menggunakan 16.000 lembar kertas yang berisi instruksi kerja dasar

    yang berhubungan dengan manufaktur badan pesawat. Ketika terminal on-line diinstal di

    setiap lokasi perakitan, peniadaan arus kertas dan peningkatan efisiensi mengurangi biaya

    sebesar 30 persen.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    13/41

    Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli dalam setiap segi CIM, tetapi

    mereka harus memahami bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah satu

    pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi massal ke produksi sesuai pesanan.

    Contohnya, setiap produk Northrop Grumman dirakit sesuai pesanan. Akan tetapi, setiap

    produk dapat menggunakan sekitar 256.000 komponen terpisah. Jadi, untuk

    meminimalkan biaya gudang, SIA Northrop harus memelihara catatan persediaan

    perpetual yang akurat. SIA perusahaan tersebut harus memiliki kemampuan untuk

    mengintegrasikan pesanan penjualan dengan sistem produksi dan menelusuri status

    semua pesanan. Jadi, SIA perusahaan tersebut harus secara penuh mengintegrasikan

    informasi dari siklus pendapatan, pengeluaran, dan produksi. Sistem ERP memberikan

    cara integrasi semacam ini.

    Walaupun sifat proses produksi dan keluasan CIM dapat berbeda diberbagai

    perusahaan, namun setiap perusahaan membutuhkan data mengenai empat segi berikut

    ini dari operasi produksinva: bahan baku yang digunakan, jam tenaga kerja yang

    digunakan, operasi mesin yang dilakukan, serta biaya overhead produksi lainnya yang

    terjadi.

    Akuntansi BiayaLangkah terakhir dari siklus produksi adalah akuntansi biaya (lingkaran 4.0 dalam

    Gambar 13-2). Tiga tujuan utama sistem akuntansi biaya adalah (1) memberikan informasi

    untuk perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi produksi; (2) memberikan

    data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga

    serta keputusan bauran produk; dan (3) mengumpulkan dan memproses informasi yang

    digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul

    di laporan keuangan perusahaan.

    Agar dapat berhasil mencapai tujuan pertama, Fokus 13-1 menjelaskan bahwa SIA

    harus didesain untuk mengumpulkan data real-time mengenai kinerja aktivitas produksi

    agar pihak manajemen dapat membuat keputusan tepat pada waktunya. Guna mencapai

    kedua tujuan lainnya, SIA harus mengumpulkan biaya berdasarkan berbagai kategori dan

    kemudian membebankan biaya-biaya tersebut ke produk tertentu dan unit organisasional

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    14/41

    tertentu. Hal ini membutuhkan pengkodean yang hati-hati atas data biaya selama

    pengumpulan, karena sering kali biaya yang sama dapat dialokasikan dalam beberapa

    cara, untuk beberapa tujuan berbeda. Contohnya, biaya supervisoran pabrik dapat

    dibebankan ke beberapa departemen untuk tujuan evaluasi kinerja, tetapi ke produk

    tertentu untuk menetapkan harga dan keputusan bauran produk.

    Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya

    Sebagian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan proses

    untuk membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke

    batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu, dan digunakan ketika produk atau jasa

    yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat diidentifikasi secara terpisah.

    Contohnya, perusahaan kontraktor menggunakan perhitungan biaya pesanan untuk

    setiap rumah yang dibangun. Dalam cara yang hampir sama, kantor akuntan publik dan

    firma hukum menggunakan perhitungan biaya pesanan untuk menghitung biaya setiap

    audit atau kasus terkait.

    Sebaliknya, perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, atau

    pusat pengerjaan, dalam siklus produksi, kemudian menghitung biaya rata-rata untuk

    semua unit yang diproduksi. Perhitungan biaya proses digunakan ketika barang atau jasa

    yang hampir sama diproduksi dalam jumlah massal dan unit terpisah tidak dapat dengan

    mudah diidentifikasi. Contohnya, perusahaan bir mengakumulasi biaya yang

    berhubungan dengan berbagai proses (seperti, pelumatan, fermentasi awal, penyaringan,

    pembotolan) dalam memproduksi satu batch jenis bir tertentu, dan kemudian menghitung

    total biaya per unit rata-rata untuk produk tersebut. Sama halnya, bank mengakumulasi

    biaya-biaya yang terkait dengan penanganan setoran dan penarikan nasabah, serta

    kemudian menghitung biaya per unit untuk transaksi-transaksi tersebut.

    Pemrosesan Informasi

    Gambar 13-7 memperlihatkan SIA on-line umum untuk siklus produksi. Spesifikasi

    dari departemen teknis untuk produk-produk baru menimbulkan pembuatan catatan

    baru dalam daftar bahan baku dan file daftar operasi. Guna mengembangkan spesifikasi

    tersebut, bagian teknis mengakses kedua file tersebut untuk mempelajari desain produk

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    15/41

    yang hampir sama. Bagian tersebut juga mengakses file buku besar dan persediaan untuk

    informasi mengenai biaya desain produk alternatif. Departemen penjualan memasukkan

    prediksi penjualan dan informasi pesanan khusus pelanggan. Bagian perencanaan

    produksi menggunakan informasi tersebut dan data tingkat persediaan saat ini untuk

    mengembangkan jadwal induk produksi. Catatan baru kemudian ditambahkan ke file

    perintah produksi untuk mensahkan produksi barang yang ditentukan. Pada saat yang

    sama, catatan-catatan baru ditambahkan ke file barang dalam proses untuk

    mengakumulasi data biaya. Daftar operasi yang akan dilakukan ditampilkan untuk

    bengkel kerja terkait. Perintah yang terkait juga dikirimkan ke interface CIM untuk

    menuntun operasi mesin terkomputerisasi dan robot. Terakhir, permintaan bahan baku

    akan dikirim ke bagian penyimpanan persediaan untuk mengotorisasi pelepasan bahan

    baku ke bagian produksi.

    Sistem yang diperlihatkan di Gambar 13-7 dapat digunakan untuk

    mengimplementasikan baik sistem perhitungan biaya berdasarkan proses maupun

    pesanan.

    Gambar 13-7 Sistem Informasi Siklus Produksi On Line

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    16/41

    Kedua sistem tersebut membutuhkan akumulasi data mengenai empat jenis biaya:

    bahan baku, tenaga kerja langsung, mesin dan peralatan, serta overhead pabrik. Pilihan

    perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang

    digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode

    pengumpulan data. Mari kita mempelajari bagaimana keempat kategori data biaya ini

    dikumpulkan.

    Bahan Baku

    Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit

    barang dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi. Apabila bahan

    baku tambahan dibutuhkan, debit tambahan akan dilakukan pada barang dalam proses.

    Sebaliknya, barang dalam proses akan dikredit untuk bahan baku yang tidak digunakan

    dan dikembalikan ke persediaan. Sebagian besar bahan baku diberi kode garis agar data

    penggunaan dapat dikumpulkan dengan cara memindai produk tersebut ketika

    dilepaskan dari, atau dikembalikan ke persediaan. Staf administrasi bagian persediaan

    menggunakan terminal on-line untuk memasukkan data penggunaan bagi barang yang

    tidak diberi kode garis.

    Tenaga Kerja Langsung

    Dahulu, banyak perusahaan masih menggunakan dokumen kertas yang disebut: kartu

    waktu kerja untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas tenaga kerja. Dokumen ini

    mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan

    tertentu. Kini, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 13-7, para pekerja memasukkan

    data ini dengan menggunakan terminal on-line di setiap bengkel kerja pabrik. Guna

    meningkatkan efisiensi proses, perusahaan mempertimbangkan untuk berganti ke kartu

    identifikasi berkode, yang harus digesekkan para pekerja ke alat pembaca kartu atau

    pemindai kode garis ketika mereka memulai dan mengakhiri tugas apa pun.

    Penghematan waktu dengan menggunakan kode garis untuk mengotomatiskan

    pengumpulan data dapat signifikan. Contohnya, Consolidated Diesel Company, sebuah

    perusahaan bersama antara Cummings Engine Company dan J.I. Case, menemukan

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    17/41

    bahwa menggunakan pemindai kode garis untuk mengambil data mengenai penggunaan

    bahan baku dan operasi tenaga kerja menghemat sekitar 12 detik per bengkel kerja,

    hingga menghasilkan peningkatan permanen sebesar 15 persen atas produktivitas.

    Mesin dan Peralatan

    Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses

    produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya berhubungan dengan mesin dan peralatan

    yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Data mengenai penggunaan mesin dan

    peralatan dikumpulkan di setiap tahap proses produksi, sering kali untuk sekaligus

    mendapatkan data tentang biaya tenaga kerja. Contohnya, ketika para pekerja mencatat

    aktivitas mereka di bengkel kerja tertentu, sistem tersebut dapat juga mencatat informasi

    yang mengidentifikasi mesin dan peralatan yang digunakan serta durasi setiap

    penggunaan.

    Overhead Pabrik

    Biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara langsung

    ke pekerjaan atau proses tertentu, dianggap sebagai overhead pabrik. Contohnya meliputi

    biaya penggunaan air, listrik, dan utilitas lainnya; perlengkapan lain-lain; sewa, asuransi,

    dan pajak gedung untuk pabrik; serta gaji supervisor pabrik. Sebagian besar dari biaya-

    biaya ini dikumpulkan melalui sistem informasi siklus pengeluaran (lihat Bab 12), dengan

    pengecualian gaji supervisor, yang diproses dalam sistem informasi siklus sumber daya

    manusia (lihat Bab 14).

    Para akuntan dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan biaya

    overhead dengan hati-hati menilai bagaimana perubahan bauran produk dapat

    mempengaruhi total overhead pabrik. Akan tetapi, mereka harus melakukan lebih dari

    hanya mengumpulkan data dan mengidentifikasi faktor-faktor dasar yang menggerakkan

    perubahan biaya total. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan

    rencana produksi dan tata letak pabrik.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    18/41

    Menghitung Aktiva Tetap

    Sejauh ini, kita telah memusatkan perhatian untuk menghitung biaya yang berhubungan

    dengan pembuatan persediaan. SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai

    gedung, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Bahkan, aktiva

    tetap semacam ini mewakili bagian yang signifikan dari total aktiva banyak perusahaan,

    dan karenanya merupakan hal yang penting untuk mengawasi investasi ini.

    Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat

    dan periodik atas database aktiva tetap. Paling tidak, setiap organisasi harus memelihara

    informasi berikut ini mengenai setiap aktiva tetap: nomor identifikasi, nomor seri, lokasi,

    biaya, tanggal pembelian, nama dan alamat penjual, perkiraan umur ekonomi, perkiraan

    nilai sisa, metode depresiasi, depresiasi sampai akhir, perbaikan dan jasa perawatan yang

    dilakukan.

    Perusahaan harus dengan hati-hati mengawasi investasi dalam mesin, pabrik, dan

    gedung, seperti juga pelepasan aktiva semacam ini.

    TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR PENGENDALIAN

    Fungsi kedua dari SIA yang didesain dengan baik adalah untuk memberikan

    pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi berikut ini:

    1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.

    2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.

    3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

    4. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.

    5. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.

    6. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

    Dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang dijelaskan dalam bagian

    sebelumnya, memainkan peranan penting dalam mencapai tujuan-tujuan ini. Dokumen

    yang sederhana dan mudah dilengkapi dengan perintah yang jelas akan memfasilitasi

    pencatatan yang akurat dan efisien dari data transaksi. Memasukkan pengendalian

    aplikasi yang sesuai, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan field (format), akan

    lebih jauh meningkatkan akurasi entri data ketika menggunakan dokumen elektronis.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    19/41

    Memberikan tempat di dokumen kertas dan elektronis untuk mencatat siapa yang mengisi

    dan siapa yang menelaah formulir tersebut akan memberikan bukti bahwa transaksi

    tersebut telah diotorisasi dengan benar. Memberikan nomor tercetak ke semua dokumen

    akan memfasilitasi pemeriksaan bahwa semua transaksi telah dicatat. Membatasi akses ke

    program yang membuat dokumen dan, jika dokumen kertas masih digunakan, ke

    dokumen kosong, akan mengurangi risiko transaksi yang tidak sah.

    Tabel 13-2 menyebutkan ancaman-ancaman dan eksposur-eksposur utama dalam

    siklus produksi beserta prosedur pengendalian tambahan, di samping dokumen serta

    catatan yang memadai, yang harus ada untuk mengurangi ancaman dan eksposur

    tersebut. Seperti yang akan Anda lihat dalam diskusi berikut ini, setiap perusahaan, apa

    pun lini bisnisnya, menghadapi ancaman-ancaman ini. Oleh karenanya, merupakan hal

    yang penting untuk memahami bagaimana SIA dapat didesain untuk mengatasinya.

    Tabel 13-2 Berbagai Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Produksi

    Proses/ aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat

    diterapkan

    Desain produk

    Perencanaan dan

    penjadwalan

    1. Desain produk yang

    kurang baik

    2. Kelebihan produksi

    atau kekurangan

    produksi

    3. Investasi yang tidak

    optimal dalam aktiva

    tetap

    Perbaiki informasi tentang pengaruh

    desain produk atas biaya.

    Data terinci mengenai biaya jaminan

    dan produk.

    Sistem perencanaan produksi yang

    lebih baik

    Tinjau dan setujui perolehan aktiva

    tetap; pengendalian anggaran

    Operasi

    produksi

    4. Pencurian dan

    perusakkan persediaan

    dan aktiva tetap

    Batasi akses fisik ke persediaan dan

    aktiva tetap

    Dokumentasikan semuaperpindahan persediaan sepanjang

    proses produksi

    Identifikasi semua aktiva tetap

    Dokumentasi yang memadai dan

    tinjau semua transaksi yang

    melibatkan pembuangan aktiva

    tetap

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    20/41

    Proses/

    aktivitas

    Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat

    diterapkan

    Akuntansi

    Biaya

    Ancaman

    umum

    5. Kesalahan pencatatan dan

    memasukkan data

    mengakibatkan data biaya

    yang tidak akurat.

    6. Hilangnya data

    7. Kinerja yang kurang baik

    Pengendalian edit entri data;

    penggunaan pemindai kode garis jika

    memungkinkan; rekonsiliasi jumlah

    yang tercatat dengan perhitungan fisik

    secara periodik

    Buat cadangan dan perencanaan

    pemulihan dari bencana; batasi akses

    ke data biaya.

    Pelaporan yang lebih baik dan tepat

    waktu.

    Desain Produk

    Desain produk yang kurang baik akan menaikkan biaya dalam beberapa hal.

    Menggunakan terlalu banyak komponen khusus ketika memproduksi produk yang

    hampir sama akan meningkatkan biaya yang berhubungan dengan pembelian dan

    pemeliharaan persediaan bahan baku. Hal ini sering kali juga mengakibatkan proses

    produksi yang tidak efisien karena banyaknya kerumitan dalam perubahan produksi dari

    suatu jenis produk ke produk lainnya. Produk yang didesain kurang baik akan lebih

    banyak menimbulkan biaya jaminan dan perbaikan.

    Desain produk dapat diperbaiki melalui data yang akurat tentang hubungan antara

    komponen dengan barang jadi. Contohnya, produsen mobil telah mendapatkan

    penghematan biaya yang signifikan dengan menaikkan jumlah komponen bersama dalam

    dan lintas lini produk. Analisis atas jaminan dan biaya perbaikan dapat mengidentifikasi

    penyebab utama kegagalan produk. Informasi itu dapat kemudian digunakan untuk

    mendesain ulang produk agar dapat meningkatkan kualitas.

    Perencanaan dan Penjadwalan

    Dua ancaman yang saling berkaitan dalam proses perencanaan dan penjadwalan

    adalah kelebihan produksi atau kekurangan produksi. Kelebihan produksi dapat

    mengakibatkan kelebihan pasokan barang atas permintaan jangka pendek, hingga

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    21/41

    menciptakan potensi masalah arus kas karena sumber daya terikat dalam persediaan.

    Kelebihan produksi juga meningkatkan risiko menanggung persediaan yang tidak

    terpakai. Sebaliknya, kekurangan produksi dapat mengakibatkan kehilangan peluang

    penjualan dan ketidakpuasan pelanggan.

    Perencanaan produksi yang lebih akurat dapat mencegah kelebihan dan

    kekurangan produksi. Perbaikan membutuhkan prediksi penjualan yang akurat dan baru

    serta data mengenai jumlah persediaan, semuanya adalah informasi yang dapat

    disediakan oleh sistem siklus pendapatan dan pengeluaran. Sebagai tambahan, informasi

    mengenai kinerja produksi, terutama yang berhubungan dengan tren total waktu

    produksi setiap produk, harus dikumpulkan secara teratur. Sumber-sumber data ini dapat

    digunakan secara periodik untuk meninjau dan menyesuaikan jadwal induk produksi.

    Akan tetapi, risiko kelebihan dan kekurangan produksi lebih tinggi untuk produk

    baru yang inovatif, seperti busana butik, daripada bahan kebutuhan pokok dan sehari-

    hari, seperti kebanyakan bahan makanan, karena produk inovatif tersebut secara inheren

    lebih sulit untuk secara akurat diperkirakan permintaannya daripada produk lainnya.

    Oleh karenanya, perusahaan yang memproduksi produk-produk baru yang inovatif harus

    berinvestasi untuk rantai pasokan fleksibel agar dapat dengan cepat meningkatkan atau

    menurunkan produksi sebagai tanggapan atas permintaan yang didapat.

    Persetujuan dan otorisasi yang memadai atas perintah produksi adalah

    pengendalian lainnya untuk mencegah kelebihan produksi barang tertentu. Salah satu

    caranya adalah membatasi akses ke program penjadwalan produksi dengan

    menggunakan password dan matriks pengendalian akses. Merupakan hal yang juga

    penting untuk memastikan bahwa perintah produksi yang benar telah dikeluarkan.

    Verifikasi closed-loop dapat memenuhi pengendalian ini: Perencana produksi memasukkan

    nomor produk dan sistem tersebut akan menarik deskripsi, jumlah pesanan, dan data

    lainnya yang relevan, serta meminta pemakai untuk memverifikasi perintah produksi

    yang benar yang akan dikeluarkan.

    Ancaman lainnya adalah perolehan tidak sah aktiva tetap, yang dapat

    mengakibatkan kelebihan investasi dan mengurangi tingkat laba. Prosedur yang

    dilibatkan dalam mensahkan pembelian aktiva tetap berbeda, tergantung dari ukuran

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    22/41

    permintaan pembelian. Seorang supervisor atau manajer, yang memberikan rincian

    mengenai arus kas yang diperkirakan dan biaya-biaya lain serta manfaat dari pengeluaran

    yang diajukan, harus yang pertama merekomendasikan pengeluaran modal yang besar.

    Semua rekomendasi semacam ini harus ditinjau oleh eksekutif senior atau oleh komite

    eksekutif, dan berbagai proyek akan diurutkan berdasar prioritas. Pengeluaran modal

    yang lebih kecil (contohnya, untuk yang berbiaya $10,000 atau kurang) biasanya dapat

    dibeli secara langsung di luar anggaran departemen, yang akan menghindarkan dari

    proses persetujuan formal. Menyerahkan tanggung jawab pada para manajer atas

    pengembalian departemen mereka untuk aktiva tetap akaft memberikan insentif

    tambahan untuk mengendalikan pengeluaran semacam ini.

    Oleh karena besarnya ukuran pembelian aktiva tetap, perusahaan harus

    mengundang beberapa pemasok barang yang sama untuk memberikan tawaran. Sebuah

    dokumen yang disebut permintaan untuk proposal (request for proposalRFP), yang

    menspesifikasikan properti aktiva yang diinginkan, akan dikirim ke setiap vendor. Komite

    investasi modal harus meninjau tanggapan-tanggapan dari vendor dan memilih tawaran

    yang terbaik.

    Begitu seorang pemasok telah dipilih, perolehan aktiva dapat ditangani melalui

    proses siklus pengeluaran yang biasa, seperti yang dijelaskan dalam Bab 12. Secara

    khusus, pesanan pembelian formal akan dibuat, penerimaan aktiva akan secara formal

    didokumentasikan dengan menggunakan laporan penerimaan, dan voucher pengeluaran

    digunakan untuk mengotorisasi pembayaran ke pemasok. Rangkaian pengendalian

    pemrosesan yang sama dan pemeriksaan edit yang diterapkan pada pembelian lainnya

    juga harus digunakan untuk perolehan aktiva tetap (untuk rincinya, lihatlah kembali

    diskusi dalam Bab 12).

    Operasi Produksi

    Pencurian persediaan dan aktiva tetap adalah ancaman utama bagi perusahaan

    manufaktur. Sebagai tambahan dari hilangnya aktiva, pencurian juga mengakibatkan

    kelebihan saldo aktiva, yang dapat mengarah pada analisis yang salah atas kinerja

    keuangan dan dalam kasus persediaan, kekurangan produksi.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    23/41

    Guna mengurangi risiko kehilangan persediaan, akses fisik ke persediaan harus

    dibatasi dan semua perpindahan persediaan harus didokumentasikan. Jadi, permintaan

    bahan baku harus digunakan untuk mensahkan pelepasan bahan baku ke bagian

    produksi. Baik staf administrasi bagian pengendalian persediaan maupun pegawai bagian

    produksi yang menerima bahan baku, harus menandatangani permintaan tersebut untuk

    mengakui pelepasan barang ke bagian produksi. Permintaan tambahan bahan baku di

    luar jumlah yang disebutkan dalam daftar bahan baku juga harus didokumentasikan dan

    disahkan oleh personel tingkat supervisor. Kartu perpindahan harus digunakan untuk

    mendokumentasikan perpindahan selanjutnya persediaan di sepanjang berbagai tahap

    proses produksi. Pengembalian bahan baku apa pun yang tidak digunakan dalam

    produksi juga harus didokumentasikan.

    Pemisahan tugas yang memadai merupakan hal yang penting untuk menjaga

    persediaan. Memelihara penyimpanan fisik persediaan bahan baku dan barang jadi

    adalah tanggung jawab bagian penyimpanan persediaan. Supervisor departemen atau

    pabrik terutama bertanggung jawab atas persediaan barang dalam proses. Fungsi

    otorisasi, yang dicerminkan melalui pembuatan perintah produksi permintaan bahan

    baku, dan kartu perpindahan, adalah tanggung jawab perencana produksi, atau, akhir-

    akhir ini, menjadi tanggung jawab sistem informasi itu sendiri. Pemindai kode garis dan

    terminal on-line digunakan untuk mencatat perpindahan persediaan, sehingga dapat

    memelihara catatan persediaan perpetual yang akurat. Konsekuensinya, pengendalian

    akses yang baik dan uji kesesuaian adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa

    hanya personel yang berhak sajalah yang memiliki akses ke catatan-catatan tersebut.

    Terakhir, seorang pegawai yang tidak memiliki tanggung jawab penyimpanan harus

    secara periodik menghitung persediaan yang dimiliki. Perbedaan apa pun antara

    perhitungan fisik ini dengan jumlah yang dicatat harus diselidiki.

    Pengendalian yang hampir sama dibutuhkan untuk menjaga aktiva tetap. Seperti

    telah dijelaskan sebelumnya, aktiva tetap harus diidentifikasi dan dicatat. Para manajer

    harus diserahkan tanggung jawab dan akuntabilitas untuk aktiva tetap yang berada di

    bawah kendalinya. Ukuran keamanan harus ada untuk mengendalikan akses fisik ke

    aktiva tetap. Pelepasan aktiva tetap harus disahkan dengan benar dan didokumentasikan.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    24/41

    Sebuah laporan mengenai semua transaksi aktiva tetap harus dicetak secara periodik dan

    dikirim ke kontroler, yang harus memverifikasi bahwa setiap transaksi telah disahkan dan

    dilaksanakan dengan benar.

    Terakhir, persediaan dan aktiva tetap juga dapat terkena risiko kehilangan karena

    kebakaran atau bencana lainnya. Oleh karenanya, asuransi yang mencukupi harus dibuat

    untuk memberikan perlindungan atas kehilangan semacam ini dan memberikan

    penggantian atas aktiva tersebut.

    Akuntansi Biaya

    Pencatatan dan pemrosesan data aktivitas produksi yang tidak akurat dapat

    menurunkan efektivitas penjadwalan produksi dan merusak kemampuan pihak

    manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan operasi produksi. Contohnya, data

    biaya yang tidak akurat dapat mengakibatkan keputusan yang tidak tepat tentang produk

    mana yang diproduksi dan bagaimana menetapkan harga jual saat ini. Kesalahan dalam

    catatan persediaan dapat mengarah baik pada kelebihan maupun kekurangan produksi

    barang. Ketidakakuratan dalam laporan keuangan dan laporan manajerial dapat

    membiaskan analisis kinerja di masa lampau dan keinginan investasi di masa mendatang

    atau perubahan dalam operasi.Prosedur pengendalian terbaik untuk memastikan bahwa entri data akurat adalah

    dengan mengotomatiskan pengumpulan data dengan menggunakan pemindai kode garis,

    pembaca kartu, dan alat lainnya. Ketika semua hal ini tidak memungkinkan untuk

    dilakukan, terminal on-line haras digunakan untuk entri data. Password dan ID pemakai

    harus digunakan untuk membatasi akses hanya ke pegawai yang berhak saja. Sebagai

    tambahan, matriks pengendalian akses harus digunakan untuk membatasi akses hanya ke

    bagian database tertentu yang dibutuhkan pegawai tertentu untuk melakukan tugas yang

    diberikan. Pemeriksaan digit dan verifikasi closed-loop harus digunakan untuk memastikan

    bahwa informasi mengenai bahan baku digunakan, operasi dilakukan, dan nomor

    pegawai dimasukkan dengan benar. Pemeriksaan validitas, seperti membandingkan

    nomor barang bahan baku dengan yang tercantum dalam file daftar bahan baku,

    memberikan kepastian lebih. Terakhir, untuk memverifikasi akurasi catatan database,

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    25/41

    perhitungan fisik secara periodik atas persediaan harus dilakukan dan dibandingkan

    dengan jumlah yang dicatat.

    Seperti juga dengan persediaan, pemeriksaan periodik dan perhitungan atas semua

    aktiva tetap harus dilakukan, dan angka-angka tersebut harus direkonsiliasi dengan

    jumlah yang dicatat. Kelebihan nilai aktiva tetap meningkatkan biaya melalui depresiasi

    tambahan dan pajak gedung yang lebih tinggi. Kekurangan nilai aktiva tetap juga dapat

    menimbulkan masalah; contohnya, perhitungan yang tidak akurat atas jumlah komputer

    yang digunakan, dapat menyebabkan perusahaan secara tidak sadar melanggar

    persyaratan lisensi software.

    Ancaman Umum

    Seperti dalam siklus lainnya, dua ancaman umum dalam siklus produksi adalah

    hilangnya data dan kinerja yang kurang baik. Hilangnya data produksi akan menghalangi

    pengawasan persediaan dan aktiva tetap, sehingga menyusahkan untuk memastikan

    bahwa aktivitas produksi telah dilakukan secara efisien dan efektif. Oleh karenanya,

    catatan persediaan dan barang dalam proses harus dilindungi dari kehilangan sengaja

    atau tidak sengaja, atau dari kerusakan. Pembuatan cadangan secara rutin atas semua file

    data juga merupakan keharusan. Kopi tambahan atas file utama penting, seperti perintahproduksi yang belum diselesaikan dan persediaan bahan baku, harus disimpan di luar

    lokasi perusahaan. Guna mengurangi kemungkinan penghapusan tidak sengaja file-file

    yang penting, semua disket dan tape haras memiliki baik label internal maupun eksternal.

    Pengendalian akses juga merupakan hal yang penting, karena kehilangan rahasia

    dagang produksi, dapat menghancurkan perusahaan. Contohnya, seorang pelanggan

    Recon Optical di Barrington, Illinois, mendapatkan akses ke database produksi

    perusahaan, mencuri rahasia dagang perusahaan, dan menggunakan informasi itu untuk

    bersaing dengan Recon. Sebagai akibatnya, Recon Optical terpaksa memberhentikan 800

    dari 1.000 pegawainya. Walaupun perusahaan yang menjadi korban karena hal ini dapat

    menuntut penipunya, kompensasi keuangan apa pun akan terlambat didapatkan untuk

    mengembalikan bisnisnya.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    26/41

    Akses tanpa otorisasi juga meningkatkan risiko kerusakan file data yang penting.

    Penggunaan sistem password dan ID dapat membatasi akses ke file-file yang sensitif.

    Selanjutnya, pengendalian akses juga harus berlaku untuk berbagai terminal. Contohnya,

    sistem harus diprogram untuk menolak usaha apa pun untuk mengubah catatan

    persediaan dari terminal yang berlokasi di departemen teknis. Terakhir, daftar semua

    aktivitas, terutama tindakan apa pun yang melibatkan persetujuan dari pihak manajemen,

    seperti permintaan tambahan bahan baku atau lembur, harus dicatat dan dipelihara untuk

    nantinya ditinjau sebagai bagian dari jejak audit.

    Ketidakefisienan dalam operasi produksi juga mengakibatkan kenaikan beban.

    Masalah pengendalian kualitas juga dapat meningkatkan beban dan bahkan mengurangi

    penjualan di masa mendatang. Jadi, aktivitas produksi harus diawasi secara dekat dan

    tindakan yang tepat harus dilakukan untuk memperbaiki penyimpangan apa pun dari

    standar. SIA dapat membantu mengendalikan efisiensi dan kualitas dengan membuat

    laporan kinerja yang sesuai. Sebagai tambahan atas perbandingan tradisional dari kinerja

    yang dianggarkan dengan yang, sebenarnya, SIA harus menghasilkan ukuran

    pengendalian kualitas danvhasil (throughput).

    Hasil: Sebuah ukuran efektivitas produksi

    Hasil mencerminkan jumlah unit barang yang diproduksi dalam suatu periode waktu

    tertentu. Hasil ini terdiri dari tiga faktor, yang masing-masing faktor dapat dikendalikan

    secara terpisah, seperti yang diperlihatkan dalam rumus berikut ini:1

    Hasil = (total unit yang diproduksi/waktu pemrosesan) x (waktu

    pemrosesan/ total waktu) x (barang yang sempurna/total unit)

    Kapasitas produktif, adalah syarat pertama dalam rumus tersebut, menunjukkan jumlah

    maksimum unit yang dapat diproduksi dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini.

    Kapasitas produktif dapat ditingkatkan dengan memperbaiki efisiensi tenaga kerja dan

    mesin, melalui pengaturan ulang tata letak pabrik untuk melancarkan perpindahan bahan

    baku, atau dengan cara menyederhanakan spesifikasi desain produk.

    Waktu pemrosesan produktif, adalah syarat kedua dalam rumus tersebut,

    menunjukkan persentase total waktu produksi yang digumakan untuk membuat produk

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    27/41

    tersebut. Waktu pemrosesan produktif dapat ditingkatkan dengan meningkatkan

    pemeliharaan untuk mengurangi waktu kegagalan mesin atau dengan cara lebih efisien

    menjadwalkan kiriman bahan baku dan perlengkapan untuk mengurangi waktu tunggu.

    Perolehan, adalah syarat ketiga dalam rumus tersebut, menunjukkan persentase unit

    barang (yang tidak rusak) yang dihasilkan. Dengan menggunakan bahan baku berkualitas

    lebih baik atau meningkatkan keahlian pekerja, dapat meningkatkan perolehan.

    Informasi mengenai pengendalian kualitas

    Informasi mengenai biaya kualitas dapat membantu perusahaan menetapkan

    pengaruh tindakan-tindakan yang diambil untuk meningkatkan perolehan dan

    mengidentifikasi area-area yang harus ditingkatkan lebih jauh. Biaya pengendalian

    kualitas dapat dibagi dalam empat area:

    1. Biaya pencegahan berhubungan dengan perubahan proses produksi yang didesain

    untuk mengurangi tingkat kecacatan produk.

    2. Biaya pemeriksaan berhubungan dengan pengujian untuk memastikan bahwa produk

    memenuhi standar kualitas.

    3. Biaya kegagalan internal dihubungkan dengan pengerjaan ulang, atau pembuangan,

    produk-produk yang diidentifikasi sebagai cacat sebelum penjualan.

    4. Biaya kegagalan eksternal terjadi ketika produk dijual ke pelanggan. Biaya tersebut

    meliputi biaya klaim keandalan produk, jaminan dan biaya perbaikan, hilangnya

    kepuasan pelanggan, dan kerusakan reputasi perusahaan.

    Tujuan utama dari pengendalian kualitas adalah untuk meminimalkan jumlah

    keempat jenis biaya ini. Tujuan ini mengakui fakta bahwa terdapat trade-offantar kategori.

    Contohnya, meningkatkan biaya pencegahan dapat menurunkan biaya pemeriksaan dan

    juga biaya kegagalan internal serta eksternal. Pengalaman Lockheed Martin di pabrik Pike

    County yang berada di Troy, Alabama, menggambarkan potensi manfaat peningkatan

    perhatian pada kualitas. Para pekerja pabrik di pabrik diatur dalam tim. Para anggota tim

    secara terus-menerus mengawasi jumlah ukuran kualitas dan membahas berbagai cara

    untuk menghemat waktu dan uang. Setiap langkah baru dalam proses produksi dimulai

    dengan memverifikasi kualitas tahap sebelumnya. Dengan cara ini, masalah kualitas apa

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    28/41

    pun segera menjadi perhatian orang yang melakukan kesalahan tersebut. Kedua orang

    tersebut kemudian akan bekerja sama memperbaiki masalah tersebut, hingga dapat

    mengajarkan satu sama lain cara untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik.

    Pihak manajemen menilai prosedur semacam ini dengan cara memotong tingkat

    kecacatan hingga 82 persen agar kecacatan yang kini timbul hanyalah 0,0003 kali per

    sejuta operasi. Pengaruhnya pada laba atas kualitas semacam ini adalah bahwa pabrik

    tidak pernah mengalami penolakan dari pelanggan atas suatu produk yang dikirim.

    Elizabeth Venko setuju dengan LeRoy Williams bahwa para manajer produksi AOE

    harus menerima baik laporan hasil maupun biaya kualitas. Dia juga berdiskusi bersama

    LeRoy tentang pengaruh keperilakuan atas pelaporan kinerja. Contohnya, mengukur total

    produksi dapat mendorong penumpukan persediaan. Dalam cara yang hampir sama,

    mengganti biaya departemen atas buangan dan pengerjaan ulang dapat menjadi kurang

    efektif untuk mendorong usaha pengendalian kualitas daripada mengukur serta memberi

    penghargaan pada departemen berdasarkan perolehan. Berdasarkan diskusi ini, LeRoy

    menyadari bahwa dia mungkin perlu mengawasi secara dekat pengaruh laporan kinerja

    baru apa pun dan membuat perubahan yang sesuai atas laporan-laporan tersebut.

    KEBUTUHAN INFORMASI SIKLUS PRODUKSI DAN MODEL DATA

    Fungsi ketiga dari SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk

    pengambilan keputusan. Dalam siklus produksi, pemakai internal dan eksternal

    membutuhkan informasi biaya. Secara internal, pihak manajemen menggunakan

    informasi mengenai biaya untuk membuat keputusan mengenai penetapan harga dan

    bauran produk, selain untuk mengevaluasi kinerja. Secara eksternal, biaya harus

    dicocokkan dengan benar ke pendapatannya ketika menyiapkan laporan keuangan.

    Dahulu, sebagian besar sistem akuntansi biaya didesain terutama untuk memenuhi

    kebutuhan pelaporan keuangan dan hanya memberikan sedikit perhatian untuk

    memenuhi kebutuhan para manajer produksi. Akibatnya, pada tahun-tahun terakhir ini,

    sistem biaya tradisional telah dikritik karena tidak memberikan informasi yang memadai

    untuk mengelola operasi produksi dalam sebuah lingkungan produksi modern. Dua kritik

    utama dari sistem akuntansi biaya tradisional dicerminkan dalam isu-isu yang diangkat

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    29/41

    dalam kasus pembuka bab untuk AOE: Biaya overhead dialokasikan secara tidak tepat ke

    produk, dan ukuran kinerja tidak secara akurat mencerminkan pengaruh otomatisasi

    pabrik.

    Kritik 1: Alokasi yang Tidak Tepat Biaya Overhead

    Sistem biaya tradisional menggunakan basis yang digerakkan volume, seperti jam

    tenaga kerja langsung atau jam mesin, untuk membebankan biaya overhead ke produk.

    Akan tetapi, banyak biaya overhead tidak berubah secara langsung dengan perubahan

    volume produksi. Biaya pembelian, contohnya, berubah sejalan dengan jumlah

    pengiriman dari pemasok. Biaya penyetelan dan penanganan bahan baku dapat berubah

    tergantung dari jumlah batch yang dijalankan, bukan berdasarkan jumlah total unit yang

    diproduksi. Jadi, mengalokasikan jenis biaya overhead ini ke produk berdasarkan pada

    volume output akan melebihkan biaya produk yang dibuat dalam jumlah besar. Hal ini

    juga akan terlalu merendahkan biaya produk yang dibuat dalam batch kecil.

    Sebagai tambahan, mengalokasikan overhead berdasarkan pada input tenaga kerja

    langsung dapat mendistorsi biaya antar produk. Sejalan dengan peningkatan dalam

    otomatisasi pabrik, jumlah tenaga kerja langsung yang digunakan dalam produksi akan

    menurun. Akibatnya, jumlah biaya overhead yang dibebankan per unit tenaga kerja akan

    meningkat secara dramatis. Hasilnya, perbedaan kecil jumlah tenaga kerja yang

    digunakan untuk menghasilkan dua produk dapat mengakibatkan perbedaan yang

    signifikan dalam biaya produk.

    Pemecahan untuk Kritik 1: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas

    Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costingABC) dapat

    memperbaiki dan meningkatkan alokasi biaya di bawah sistem biaya berdasarkan proses

    dan pesanan. Perhitungan ini mencoba untuk menelusuri biaya ke berbagai aktivitas yang

    menimbulkannya, seperti penghalusan dan pelapisan, dan secara berurutan hanya

    mengalokasikan biaya-biaya tersebut ke produk atau departemen. Tujuan yang mendasari

    perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah untuk menghubungkan biaya ke strategi

    perusahaan. Strategi perusahaan menghasilkan keputusan tentang barang dan jasa apa

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    30/41

    yang akan dibuat. Aktivitas harus dilakukan untuk nenghasilkan barang dan jasa ini, yang

    selanjutnya akan menimbulkan biaya. Jadi, strategi perusahaan menentukan biaya. Oleh

    karenanya, dengan mengukur biaya aktivitas dasar, seperti penanganan bahan baku atau

    pemrosesan pesanan pembelian, ABC dapat memberikan informasi pada pihak

    manajemen untuk mengevaluasi konsekuensi keputusan strategisnya.

    Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas vs sistem biaya tradisional

    Berikut ini adalah tiga perbedaan utama antara ABC dan pendekatan tradisional ke

    perhitungan biaya produk:

    1. Sistem ABC mencoba untuk secara langsung menelusuri lebih banyak biaya overhead

    ke produk. Kemajuan dalam TI membuat hal ini memungkinkan. Contohnya,

    pemberian kode garis memfasilitasi penelusuran berbagai bahan yang digunakan

    dalam setiap produk atau tahapan proses. Ketika mengimplementasikan sistem ABC,

    para akuntan mengamati operasi produksi dan mewawancarai para pekerja pabrik

    dan supervisor untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana

    biaya berhubungan dengan produksi.

    2. Sistem ABC menggunakan lebih banyak pool biaya untuk mengakumulasi biaya tidak

    langsung (overhead pabrik). Sementara sebagian besar sistem biaya tradisional

    menyatukan semua biaya overhead menjadi satu, sistem ABC membedakan overhead

    ke dalam tiga kategori terpisah:

    Overhead yang berhubungan dengan batch. Contoh meliputi biaya penyetelan,

    pemeriksaan dan penanganan bahan baku. Sistem ABC mengakumulasi biaya-

    biaya ini untuk satu batch dan kemudian mengalokasikannya ke unit yang

    diproduksi dalam batch tersebut. Jadi, produk yang dihasilkan dalam jumlah

    besar akan memiliki biaya overhead yang terkait dengan batch, lebih rendah

    untuk per unitnya daripada produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil.

    Overhead yang berhubungan dengan produk. Biaya-biaya ini dihubungkan ke

    berbagai lini produk perusahaan. Contoh-contohnya meliputi penelitian dan

    pengembangan, pelepasan, pengiriman dan penerimaan, peraturan lingkungan,

    serta pembelian. Sistem ABC mencoba untuk menghubungkan biaya-biaya ini ke

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    31/41

    produk tertentu jika memungkinkan. Contohnya, apabila sebuah perusahaan

    memproduksi tiga lini produk, salah satunya menghasilkan limbah berbahaya,

    sistem ABC akan membebankan semua biaya yang sesuai dengan peraturan

    lingkungan hanya ke satu rangkai produk tersebut. Biaya-biaya lainnya, seperti

    pembelian bahan baku, dapat dialokasikan antar produk berdasarkan jumlah

    relatif pesanan pembelian yang dibutuhkan untuk membuat setiap produk.

    Overhead keseluruhan pabrik. Kategori ini meliputi biaya-biaya seperti sewa atau

    depresiasi. Biaya-biaya ini berlaku untuk semua produk. Jadi, sistem ABC

    biasanya mengalokasikan biaya dengan menggunakan tarif departemen atau

    pabrik.

    3. Sistem ABC mencoba untuk merasionalisasikan alokasi overhead ke produk dengan

    mengidentifikasi penggerak biaya. Penggerak biaya adalah apa pun yang memiliki

    hubungan sebab-akibat dengan biaya. Contohnya, jumlah pesanan pembelian yang

    diproses adalah salah satu penggerak biaya dari biaya bagian pembelian; yaitu biaya

    total pemrosesan pesanan pembelian (contohnya, gaji bagian pembelian, perangko),

    dapat sangat berbeda sejalan dengan jumlah pesanan pembelian yang diproses.

    Seperti dalam contoh ini, penggerak biaya dalam sistem ABC sering kali merupakan

    variabel nonkeuangan. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya tradisional sering kali

    menggunakan variabel keuangan, seperti nilai uang pembelian, sebagai dasar untuk

    mengalokasikan overhead pabrik.

    Manfaat dari sistem ABC

    Sistem ABC lebih mahal untuk dijalankan daripada sistem biaya tradisional karena sistem

    ini membutuhkan pengumpulan data yang lebih terkait dengan produksi dan lebih

    terinci. Sistem ABC juga lebih rumit, sebagian karena lebih banyak dasar yang digunakan

    untuk mengalokasikan overhead pabrik. Pendukung sistem ABC berargumentasi bahwa

    kenaikan biaya dan kerumitan tersebut memberikan dua manfaat: Data biaya yang lebih

    akurat menghasilkan bauran produk serta keputusan penetapan harga yang lebih baik,

    dan data biaya yang lebih terinci dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk

    mengendalikan serta mengelola total biaya.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    32/41

    Keputusan yang lebih baik. Sistem biaya tradisional cenderung membebankan

    terlalu banyak overhead ke beberapa produk dan terlalu sedikit ke produk lainnya,

    karena terlalu sedikitnya pengumpulan biaya yang digunakan. Hal ini mengarah pada

    dua jenis masalah, yang keduanya dialami oleh AOE. Pertama, perusahaan dapat

    menerima kontrak penjualan untuk beberapa produk dengan harga di bawah biaya

    produksi yang sesungguhnya. Akibatnya, walaupun penjualan meningkat, laba menurun.

    Kedua, perusahaan dapat menetapkan harga produk lainnya terlalu mahal, hingga

    mengundang pesaing baru untuk memasuki pasar. Ironisnya, apabila data biaya yang

    lebih akurat tersedia, perusahaan akan menemukan bahwa mereka dapat memotong

    harga untuk mencegah masuknya pesaing dari pasar dan tetap mendapatkan laba untuk

    setiap penjualan. Sistem ABC menghindarkan dari terjadinya masalah ini karena biaya

    overhead dibagi ke dalam tiga kategori dan dibebankan menggunakan penggerak biaya

    yang berhubungan sebab-akibat dengan produksi. Oleh karenanya, data biaya produk

    akan lebih akurat.

    ABC juga menggunakan data untuk memperbaiki desain produk. Contohnya,

    biaya yang berhubungan dengan pemrosesan pesanan pembelian dapat digunakan untuk

    menghitung biaya overhead yang berkaitan dengan pembelian yang terkait dengan tiap

    komponen yang digunakan dalam barang jadi. Departemen teknis dapat menggunakan

    informasi ini, bersama dengan data mengenai pemakaian relatif berbagai komponen antar

    produk, untuk mengidentifikasi komponen-komponen khusus yang dapat digantikan

    dengan bagian yang lebih rendah biayanya dan umum.

    Terakhir, data ABC meningkatkan pengambilan keputusan manajerial dengan

    menyediakan informasi mengenai biaya yang berhubungan dengan aktivitas tertentu,

    daripada hanya mengklasifikasikan biaya-biaya itu berdasarkan kategori laporan

    keuangan. Tabel 13-3 menunjukkan sebuah contoh tentang bagaimana pengaturan data ini

    dapat meningkatkan analisis manajerial dengan memfokuskan perhatian pada proses

    utama.

    Peningkatan Pengelolaan Biaya. Para pendukung berargumentasi bahwa manfaat

    lain dari ABC adalah secara jelas mengukur hasil tindakan manajemen atas keseluruhan

    tingkat laba. Apabila sistem biaya tradisional hanya mengukur pengeluaran untuk

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    33/41

    memperoleh sumber daya, sistem ABC mengukur baik jumlah yang dikeluarkan untuk

    memperoleh sumber daya maupun konsumsi sumber daya tersebut. Perbedaan ini

    dicerminkan dalam rumus berikut ini:

    Biaya kapabilitas aktivitas = Biaya aktivitas yang digunakan + Biaya

    kapasitas yang tidak digunakan

    Tabel 13-3 Perbandingan Perhitungan biaya Berdasarkan Aktivitas dan Alokasi Biaya

    Tradisional untuk Departemen Sistem Informasi

    Sebagai gambaran, bayangkanlah fungsi penerimaan dalam perusahaan

    manufaktur seperti AOE. Biaya total pegawai bulanan di bagian penerimaan, termasuk

    gaji dan kompensasi, mencerminkan biaya untuk memberikan fungsi ini, yaitu menerima

    pengiriman dari para pemasok. Asumsikan bahwa biaya gaji bagian penerimaan adalah

    $100.000, dan asumsikanlah bahwa jumlah pegawai cukup untuk menangani 500 kiriman.

    Biaya per kiriman akan sebesar $200. Terakhir, asumsikanlah bahwa 400 kiriman benar-

    benar diterima. Sistem ABC akan melaporkan bahwa biaya aktivitas penerimaan yang

    digunakan adalah $80,000 ($200 x 400 kiriman) dan bahwa sisanya sebesar $20,000 dalam

    biaya gaji mencerminkan biaya kapasitas yang tidak digunakan.

    Dalam cara ini, laporan kinerja dengan sistem ABC akan membantu mengarahkan

    perhatian manajerial ke bagaimana kebijakan dalam suatu area mempengaruhi biaya di

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    34/41

    area lainnya. Contohnya, manajer bagian pembelian dapat saja memutuskan untuk

    meningkatkan jumlah pesanan minimum untuk mendapatkan diskon yang lebih besar

    bagi pembelian dalam jumlah besar. Hal ini akan mengurangi jumlah kiriman datang,

    yang seharusnya ditangani oleh bagian pembelian, hingga meningkatkan kapasitas yang

    tidak digunakan. Dalam cara yang hampir sama, tindakan yang dilakukan untuk

    meningkatkan efisiensi operasi, seperti meminta para penjual untuk mengirimkan produk

    dalam kontainer berkode garis, akan meningkatkan kapasitas praktik dan menghasilkan

    tambahan kapasitas yang tidak digunakan. Dalam kasus yang manapun, laporan kinerja

    ABC akan menekankan kelebihan kapasitas ini untuk menjadi perhatian pihak

    manajemen. Pihak manajemen kemudian dapat mencoba untuk meningkatkan laba

    dengan menggunakan kapasitas yang tidak digunakan tersebut untuk aktivitas penghasil

    pendapatan lainnya.

    Kritik 2: Pengukuran Kinerja yang Tidak Akurat

    Di dalam lingkungan produksi modern, fokus harus dipusatkan pada manajemen

    kualitas total. Akibatnya, para manajer membutuhkan informasi mengenai seberapa baik

    proses produksi berlangsung, termasuk tingkat kecacatan, frekuensi kerusakan mesin,

    persentase barang jadi yang diselesaikan tanpa pengerjaan ulang, serta persentasekecacatan yang ditemukan oleh pelanggan. Walaupun banyak dari informasi ini

    dikumpulkan dalam sistem informasi siklus produksi, di dalam sistem akuntansi biaya

    tradisional tidak diintegrasikan dengan data biaya. Oleh karenanya, ukuran kinerja

    operasi tidak secara langsung dihubungkan dengan konsekuensi keuangan mereka.

    Bahkan, dalam banyak perusahaan, sistem akuntansi biaya telah dipisahkan dari

    sistem informasi operasi produksi. Sistem akuntansi biaya tersebut mengumpulkan data

    mengenai biaya produksi, menyimpan informasi itu dalam file barang dalam proses.

    Sistem informasi biaya produksi akan mengumpulkan data mengenai berbagai aspek fisik

    operasi produksi, menyimpan informasi itu dalam file perintah produksi yang belum

    diselesaikan. Akan tetapi, kedua jenis data berhubungan dekat dan keduanya dibutuhkan

    untuk secara efektif mengelola proses produksi. Contohnya, informasi real-time mengenai

    kualitas produksi memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi dan memperbaiki

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    35/41

    kecacatan dengan segera, sebelum tenaga kerja dan bahan baku tambahan digunakan.

    Oleh karenanya, baik data biaya maupun operasi harus diintegrasikan ke dalam satu

    sistem. Bahkan dalam sistem ABC biasanya membutuhkan kedua jenis data tersebut,

    dengan menggunakan data operasi sebagai penggerak untuk membebankan biaya ke

    produk.

    Solusi untuk Kritik 2: Model Data Siklus Produksi Terpadu

    Gambar 13-8 adalah model data untuk sikus produksi perusahaan manufaktur seperti

    AOE. Data dikumpulkan mengenai empat kegiatan utama berikut ini:

    1. Pengeluaran bahan baku

    2. Penggunaan tenaga kerja dalam produksi

    3. Penggunaan mesin dan perlengkapan dalam produksi

    4. Produksi barang jadi baru, diwakili dengan kegiatan barang dalam proses

    Diagram REA juga memasukkan tiga jenis entitas abstrakdaftar bahan baku, daftar

    operasi pekerjaan, dan daftar operasi mesinyang akan dijelaskan di bawah ini.

    Membaca diagram E-R

    Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya dan pengambilan keputusan,data siklus produksi harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah. Oleh karenanya,

    entitas kegiatan yang diperlihatkan dalam Gambar 13-8 tidak sesuai dengan proses yang

    diperlihatkan dalam tingkat 0 DFD untuk siklus produksi yang disajikan sebelumnya.

    Bahkan, hal ini mewakili aktivitas terinci yang terjadi selama tahap operasi produksi

    (lingkaran 3.0 dalam Gambar 13-2).

    Mari kita pelajari Gambar 13-8 lebih dekat untuk melihat apa yang

    diungkapkannya mengenai sifat siklus produksi ini. Entitas abstrakdaftar bahan baku

    digunakan untuk menyimpan informasi mengenai bahan baku yang digunakan untuk

    membuat barang jadi. Entitas ini meliputi data mengenai jumlah standar setiap bahan

    baku yang harus digunakan untuk membuat produk itu. Dalam cara yang hampir sama,

    entitas abstrak daftar operasi pekerjaan dan operasi mesinmenspesifikasikan aktivitas

    tenaga kerja serta mesin yang akan dilakukan untuk membuat setiap barang jadi. Kedua

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    36/41

    entitas tersebut menyimpan data mengenai waktu standar yang harus dilewati untuk

    melakukan operasi-operasi tersebut.

    Gambar 13-8 Sebagian Diagram REA untuk Siklus Produksi

    Data mengenai bahan baku yang digunakan dalam produksi disimpan dalam

    entitas pengeluaran bahan baku. Dalam cara yang hampir sama, informasi mengenai

    tenaga kerja aktual dan operasi mesin yang dilakukan, lermasuk jumlah aktual waktu

    yang digunakan setiap aktivitas, masing-masing akan disimpan dalam entitas operasi

    pekerjaan dan operasi mesin terkait. Kinerja dapat dievaluasi dengan membandingkan

    data dalam ketiga entitas kegiatan ini dengan informasi standar yang disimpan dalam

    entitas abstrak daftar bahan baku, daftar operasi pekerjaan, dan daftar operasi mesin).

    Entitas barang dalam proses digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum

    data mengenai bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang digunakan untuk

    memproduksi barang. Hubungan antara barang dalam proses dan ketiga entitas tersebut

    .idalah satu-ke-banyak, yang mencerminkan fakta bahwa setiap proses produksi dapat

    mencakup sejumlah pengeluaran bahan baku, operasi tenaga kerja, dan operasi mesin.

    Akan tetapi, setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses produksi tertentu.

    Gambar 13-8 juga mencerminkan hubungan banyak-ke-satu antara pegawai dan

    supervisor. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini di AOE setiap pegawai ditugaskan ke

    supervisor tertentu. Namun, setiap supervisor bertanggung jawab untuk banyak pegawai.

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    37/41

    Jika AOE akan mengubah gaya matriks organisasi, di mana setiap pegawai melapor ke

    beberapa supervisor, maka hubungan antara pegawai pabrik dan supervisor akan

    dimodel menjadi banyak-ke-banyak.

    Entitas pelayanan pegawai adalah sumber daya waktu pegawai yang tersedia

    untuk pekerja. Kita akan membahas entitas ini secara lebih rinci pada Bab 14.

    Akhirnya, perhatikan bahwa Gambar 13-8 berbeda dari diagram REA sebelumnya

    dalam hal diagram tersebut memperlihatkan hanya satu pelaku yang terkait dengan

    kegiatan operasi pekerjaan dan operasi mesin. Kegiatan-kegiatan internal ini berbeda dari

    kegiatan-kegiatan lainnya yang telah didiskusikan sepanjang buku ini karena tidak

    melibatkan pertukaran atau transfer sumber daya. Malahan, kegiatan-kegiatan internal ini

    mencerminkan konsumsi atau penggunaan setiap sumber daya seperti waktu pegawai

    tertentu atau penggunaan jenis perlengkapan tertentu. Oleh karenanya, kegiatan tersebut

    dihubungkan dengan pelaku (pegawai atau jenis perlengkapan) yang ingin dikumpulkan

    informasinya untuk penetapan biaya produk serta tujuan evaluasi kinerja oleh pihak

    manajemen.

    Manfaat model data

    Pengamatan atas atribut model data yang diperlihatkan dalam Gambar 13-8 menunjukkan

    bahwa model data secara efektif mengintegrasikan baik ukuran keuangan maupun

    nonkeuangan dari aktivitas siklus produksi. Jadi, model data REA memberikan para

    manajer akses ke data biaya keuangan tradisional yang dapat digunakan untuk

    mengevaluasi kinerja dan ke data operasi yang dapat digunakan untuk merencanakan

    perubahan dalam metode produksi. Contohnya, manajemen dapat dengan mudah

    menelusuri selisih yang terakit dengan penggunaan bahan baku, aktivitas tenaga kerja,

    dan operasi mesin. Analisis entitas daftar bahan baku dapat mengidentifikasi komponen

    mana yang digunakan hanya untuk beberapa barang jadi. Informasi ini kemudian dapat

    digunakan untuk mengeksplorasi kemungkinan perubahan desain yang akan

    menggunakan lebih banyak komponen bersama. Sebagai tambahan, model data yang

    diperlihatkan dalam Gambar 13-8 mendukung perhitungan biaya berdasarkan aktivitas

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    38/41

    karena model tersebut mengambil data kinerja serta biaya berdasarkan setiap penggerak

    biaya (operasi pekerjaan, operasi mesin, dan pengeluaran bahan baku).

    Gambar 13-9 memperlihatkan kelebihan lain model data REA: kemampuan untuk

    dengan mudah berbagi data di antara siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, dan

    sumber daya manusia. Jadi, ketika sebuah pesanan pelanggan baru diterima, sistem

    tersebut dapat dengan cepat memeriksa tingkat persediaan saat ini. Apabila produksi

    tambahan diperlukan untuk memenuhi pesanan tersebut, data tersebut akan segera

    diteruskan ke modul perencanaan dan penjadwalan, dan kemudian kebutuhan atas

    tenaga kerja dapat ditentukan. Informasi ini dibagi dengan sistem manajemen sumber

    daya manusia untuk mengidentifikasi kebutuhan mempekerjakan pegawai sementara

    atau menjadwalkan lembur. Pada saat yang sama, informasi dalam daftar bahan baku

    digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bahan baku; data dikirim ke sistem

    pengendalian persediaan, yang akan membandingkannya dengan tingkat persediaan saat

    ini, dan jika perlu, membuat pesanan pembelian untuk meminta barang tersebut. Jadi,

    model data yang didesain dengan baik akan memfasilitasi integrasi berbagai sistem

    informasi perusahaan agar dapat secara optimal merespons pesanan baru dari pelanggan.

    Manfaat koordinasi dan berbagi informasi seperti ini dapat sangat dramatis. Contohnya,

    Foxboro, sebuah produsen pengendalian proses dan sistem untuk penyulingan minyak

    dan bahan kimia, memotong waktu siklus produksinya dari 16 minggu menjadi 6 minggu

    setelah mengimplementasikan database siklus produksi yang terintegrasi. Software baru

    tersebut memungkinkan bagian desain, teknis, pembelian, dan produksi untuk berbagi

    berbagai jenis data, termasuk informasi mengenai spesifikasi produk, status pesanan

    pembelian, dan jadwal produksi. Dengan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu,

    semua penundaan dalam jadwal produksi tidak akan ada. Selain itu, akan lebih mudah

    untuk menyesuaikan jadwal produksi sebagai respons atas perubahan permintaan dari

    pelanggan. Selanjutnya, pengurangan waktu siklus tersebut tidak hanya meningkatkan

    kepuasan pelanggan, tetapi juga mengurangi tingkat persediaan barang dalam proses

    sebanyak 76 persen.

    Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat ini, sangat tergantung dari akurasi

    informasi dalam model data, yang berarti bahwa, di dalam lingkungan database, edit entri

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    39/41

    data dan pengendalian pembaruan database sangatlah penting. Bahkan, akurasi, atau

    ketidaktepatan, dapat menimbulkan biaya yang mahal. Contohnya, Elizabeth Venko

    mengingat bacaan yang menyebutkan bahwa Red Devil, sebuah produsen peralatan dan

    perlengkapan untuk pembuatan model ulang rumah mandiri, secara rutin menumpuk

    persediaan karena tidak mempercayai akurasi angka persediaannya. Setelah

    mengimplementasikan sistem database terintegrasi yang secara akurat menelusuri

    persediaan, Red Devil mampu mengurangi persediaan sebanyak $2 juta. Elizabeth

    mengira-ngira apakah peningkatan akurasi atas database siklus produksi AOE dapat

    memberikan penghematan yang sama.

    Gambar 13-9 Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk Produksi

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    40/41

    RlNGKASAN DAN KESIMPULAN KASUS

    Siklus produksi terdiri dari empat aktivitas dasar: desain produk, perencanaan dan

    penjadwalan produksi, operasi produksi, dan akuntansi biaya. Perusahaan dapat secara

    terus-menerus berinvestasi dalam TI untuk meningkatkan efisiensi ketiga aktivitas

    pertama tersebut. Akan tetapi, agar sebuah usaha bisa mendapatkan semua manfaat dari

    perubahan-perubahan ini, modifikasi terkait harus dilakukan atas bagian akuntansi biaya

    dari SIA.

    Bahkan, setelah menyelesaikan kunjungan keliling di pabrik, Elizabeth Venko

    diyakinkan bahwa beberapa perubahan besar dibutuhkan untuk sistem akuntansi biaya

    AOE. Contohnya, walaupun operasi produksi di AOE sebagian besar otomatis, biaya

    overhead pabrik masih dialokasikan berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Hal ini

    menyebabkan distorsi biaya produk karena perbedaan kecil antara jumlah tenaga kerja

    yang digunakan untuk merakit setiap bagian. Elizabeth memutuskan bahwa jalan

    keluarnya adalah melakukan lebih dari hanya mengubah dasar alokasi. Sebagai gantinya,

    AOE akan mengimplementasikan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Beberapa pool

    biaya berbeda akan digunakan untuk mengakumulasi biaya overhead, dan penggerak

    biaya yang tepat akan diidentifikasi untuk digunakan dalam pembebanan biaya ke

    produk rertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, termasuk pembicaraan

    dengan kontroler dari perusahaan lain yang baru-baru ini mengimplementasikan sistem

    ABC, Elizabeth yakin bahwa perubahan ini akan mengatasi masalah AOE berkaitan

    dengan penetapan harga produk dan keputusan bauran produk. Sebagai tambahan,

    laporan yang dibuat oleh sistem ABC akan lebih adil menyajikan tindakan supervisor

    pabrik.

    Elizabeth juga memutuskan bahwa dua perubahan besar dibutuhkan dalam

    laporan yang dihasilkan SIA. Pertama, data mengenai semua biaya yang berkaitan dengan

    pengendalian kualitas, bukan hanya yang melibatkan pengerjaan ulang dan pembuangan

    saja yang harus dikumpulkan. Kedua, laporan kinerja harus meliputi ukuran keuangan

    dan nonkeuangan.

    Ann Brandt menyadari bahwa kedua perubahan ini akan membutuhkan desain

    ulang database siklus produksi AOE. Berdasarkan pengalamannya terdahulu sewaktu

  • 8/13/2019 Bab 13 Siklus Produksi

    41/41

    mendesain ulang sistem informasi pendapatan dan pengeluaran AOE, Ann merasa bahwa

    hal ini dapat dicapai dengan baik melalui pembangunan model data yang hampir sama

    dengan yang diperlihatkan dalam Gambar 13-8.

    Elizabeth dan Ann menyajikan rencana mereka untuk pertemuan eksekutif

    berikutnya. LeRoy Williams puas bahwa perubahan-perubahan memang diarahkan pada

    keluhannya tentang sistem informasi siklus produksi AOE saat ini. Linda Spurgeon,

    mendukung proposal tersebut dan setuju untuk mendanai perubahan yang dibutuhkan.

    Peter Wu, wakil direktur utama bagian sumber daya manusia, juga terkesan dengan

    rencana Elizabeth dan Ann. Bahkan, dia membiarkan pertemuan tersebut membentuk

    kerja sama untuk mengubah sistem informasi siklus manajemen sumber daya manusia/

    penggajian di AOE.