BAB 13

20
BAB II PEMBAHASAN CHAPTER 13: INVESTASI ASING LANGSUNG A. Pengertian Foreign Direct Investment (FDI) Keputusan investasi ke luar negeri merupakan hasil dari proses yang kompleks yang berbeda dari investasi di dalam negeri. Investasi di luar negeri biasanya di dasari oleh pertimbangan strategic, pertimbangan perilaku dan pertimbangan ekonomis yang kompleks. Menurut Krugman (1991) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri. FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Hal ini bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%. Panayotou (1998) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable. Dan dia menyebutkan bahwa lebih dari 80% modal swasta dan 75% dari FDI sejak Manajemen Keuangan Internasional 1

Transcript of BAB 13

Page 1: BAB 13

BAB IIPEMBAHASAN

CHAPTER 13: INVESTASI ASING LANGSUNG

A. Pengertian Foreign Direct Investment (FDI)Keputusan investasi ke luar negeri merupakan hasil dari proses yang kompleks

yang berbeda dari investasi di dalam negeri. Investasi di luar negeri biasanya di dasari oleh pertimbangan strategic, pertimbangan perilaku dan pertimbangan ekonomis yang kompleks. Menurut Krugman (1991) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri.

FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Hal ini bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.

Panayotou (1998) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable. Dan dia menyebutkan bahwa lebih dari 80% modal swasta dan 75% dari FDI sejak tahun 1990 mengalir ke negara-negara dengan pendapatan menengah (middle income countries). Untuk kawasan Asia nilainya mencapai 60% dan Amerika Latin sebesar 20%. World Bank (1999) memperkirakan bahwa investasi asing di negara-negara berkembang akan tumbuh pada tingkat 7 – 10% per tahun sampai akhir dekade. Hal ini didorong oleh dampak liberalisasi, privatisasi, inovasi teknologi, penurunan biaya trasportasi, telekomunikasi, mobilitas modal dan pertumbuhan integrasi keuangan.

B. Tujuan Foreign Direct Investment (FDI)

Tujuan setiap FDI tidaklah sama, perusahaan investor tergerak oleh berbagai ragam alasan untuk berinvestasi di luar negeri. Mereka memiliki proses pengambilan keputusan dan prioritas yang berbeda – beda saat memilih sebuah lokasi investasi. Terdapat empat tujuan utama FDI (Foreign Direct Investment) yaitu:

Pencari sumber daya, Pencari pasar, Pencari efesiensi dan

Manajemen Keuangan Internasional 1

Page 2: BAB 13

Pencari asset strategi.

Motif untuk Investasi Asing Langung:

Motif Berhubungan dengan Pendapatan1. Mencari permintaan sumber daya baru, terutama ketika potensi untuk bertumbuh

di dalam negeri terbatas.2. Memasuki pasar yang menguntungkan 3. Memanfaatkan keuntungan monopolistik, terutama untuk perusahaan yang

memiliki sumber daya atau kemampuan yang tidak tersedia untuk persaingan perusahaan.

4. Bereaksi untuk restriksi perdagangan

Motif Berhubungan dengan Biaya1. Keuntungan penuh dari lingkungan ekonomi, terutama untuk perusahaan yang

menggunakan banyak mesin.2. Penggunaan faktor-faktor produksi negara asing yang lebih murah3. Menggunakan bahan baku murah di negara asing, terutama jika MNC

merencanakan untuk menjual produk jadi kembali ke konsumen dalam negeri.4. Menggunakan teknologi asing5. Bereaksi untuk pergerakan kurs mata uang, seperti ketika kurs asing tampak

undervalue. DFI dapat juga membantu mengurangi eksposur MNC untuk fluktuasi nilai tukar mata uang.

6. Diversifikasi penjualan/produksi secara internasional.

Metode optimal untuk perusahaan melakukan penetrasi pasar negara asing adalah secara parsial tergantung dalam karakteristik pasar. Sebagai contoh, jika konsumen menggunakan pembelian produk domestik, kemudian susunan lisensi dan joint ventures mungkin lebih tepat.Sebelum berinvestasi pada negara asing, keuntungan potensial harus dipertimbangkan terhadap biaya dan risiko. Ketika kondisi berubah dari waktu ke waktu, beberapa negara mungkin menjadi lebih menarik untuk target DFI, sedangkan negara lain menjadi kurang menarik.

Perubahan Distribusi DFIPada Perusahaan-Perusahaan di AS

C. Keuntungan Difersifikasi Internasional

Manajemen Keuangan Internasional 2

Page 3: BAB 13

Kunci dari difersifikasi internasional adalah untuk memilih proyek negara asing yang menyediakan/menunjukan level tidak berkorelasi tinggi dengan perubahan waktu ke waktu.

Contoh Kasus:

Merrimack Co. adalah salah satu perusahaan AS yang mempertimbangkanLokasi dari proyek investasi baru.

Karakteristik pengusulan proyek jika lokasi berada:

Amerika Serikat InggrisTujuan proyek diharapkan untuk return setelah pajak per tahun

25% 25%

Standar deviasi return proyek 0.09 0.11Korelasi return proyek dengan return bisnis yang berada di AS

0.80 0.02

Penjelasan untuk contoh kasus keuntungan diversifikasi pada Merrimack Co. Pada terminologi return, tidak ada dari proyek baru yang mempunyai

keuntungan Dengan melihat risiko, proyek baru diharapkan untuk menunjukan sangat

sedikit variabilitas pada return jika lokasi di AS Andaikan bahwa proyek menetapkan 30% dari total dana Merrimack, dan

standar deviasi dari return Merrimack dalam bisnis AS adalah 0.10 Jika proyek baru berlokasi di AS, varians portofolio untuk keseluruhan

perusahaan

¿W A2 σ A

2 +W B2 W B

2 +2W A W B σ A σB CORRAB

¿0.702 0.102+0.302 0.092+2 (0.70 ) (0.30 ) (0.10 ) (0.09 ) (0.80 )=0.008653

jika proyek baru berlokasi di UK, varians portofolio perusahaan secara keseluruhan

¿W A2 σ A

2 +W B2 W B

2 +2W A W B σ A σB CORRAB

¿0.702 0.102+0.302 0.112+2 (0.70 ) (0.30 ) (0.10 ) (0.11 ) (0.02 )=0.0060814

Dengan demikian, secara keseluruhan, Merrimac akan menghasilkan lebih banyak return stabil jika proyek baru berada di UK.

suatu MNC mungkin tidak terpisah dari krisis global, sejak banyak negara terkena dampaknya. Bagaimanapun, seperti yang dapat dilihat pada tahun 1997-1998 krisis Asian, MNC telah diversifikasi antara negara-negara Asia lebih kuat beroperasi daripada fokus pada satu negara. Bahkan akan lebih baik jika diversifikasi antara benua.

Manajemen Keuangan Internasional 3

Page 4: BAB 13

Pertumbuhan Real GDPUntuk Ekonomi Asia

Pertumbuhan Real GDPUntuk Ekonomi Non-Asia

Seperti beberapa proyek yang termasuk dalam portofolio, varians portofolio harus lebih kecil dari rata-rata, hingga point tertentu.Bagaimanapun, mengurangi derajat risiko pada portofolio global lebih besar daripada portofolio domestik, karena korelasi yang lebih rendah antara retrun proyek yang diterapkan pada perusahaan yang berbeda.

Manajemen Keuangan Internasional 4

Page 5: BAB 13

Rata-Rata Varian Return Untuk Diversifikasi Portofolio Domestik Dan Glob

Portofolio proyek sepanjang batas efisien menunjukan risiko minimum untuk return tertentu yang diharapkan

Dari portofolio yang efisien ini, suatu MNC boleh memilih satu yang dihubungkan untuk kesediaanya menerima risiko.

D. Pandangan Pemerintah Domestik pada DFI

Untuk pemerintah, DFI yang ideal memecahkan masalah seperti pengangguran dan kekurangan teknologi tanpa mengambil alih bisnis dari perusahaan lokal Pemerintah boleh menyediakan dorongan untuk bentuk-bentuk DFI yang dikehendaki, dan menghilangkan pencegah rintangan atau kondisi-kondisi pada bentuk DFI yang tidak diinginkan. Kemampuan pemerintah untuk menarik DFI tergantung pada sumber daya dan pasar suatu negara, seperti halnya regulasi dan insentif

Insentif umum yang ditawarkan pemerintah termasuk potongan pajak, discounted rent untuk tanah dan bangunan, pinjaman dengan bunga rendah, subsidi energi, dan mengurangi restriksi dari lingkungan. Penghalang umum yang diadakan oleh Pemerintah termasuk kekuatan untuk menghalangi sebuah merger/akuisisi, restriksi kepemilikan mayoritas asing, persyaratan prosedur dan dokkumentasi yang berlebihan, dan kondisi operasional.

Hal – hal yang perlu di perhatikan untuk dapat menarik investasi asing antara lain adalah:

1. Memahami Investasi Asing Langsung (FDI), perusahaan investor tergerak oleh berbagai ragamlasan untuk berinvestasi di luar negeri. Mereka memiliki proses pengambilan keputusan dan prioritas yang berbeda – beda saat memilih sebuah lokasi investasi. Terdapat empat jenis utama FDI yaitu pencari sumber daya, pencari pasar, pencari efesiensi dan pencari asset strategi.

2. Membangun sebuah Badan Promosi Investasi, IPA berperan sebagai tuan rumah investasi dalam upaya nasionaluntuk memasarkan lokasinya. Suatu daerah / lokasi menggunakan berbagai cara untuk menarik para investor. Salah satu

Manajemen Keuangan Internasional 5

Page 6: BAB 13

pendekatan paling penting dan umum digunakan adalah memakai institusi khusus sebuah badan promosi investasi (IPA).

3. Menciptakan Strategi Promosi Investasi, Strategi promosi investasi adalah peta untuk membantu sebuah IPA mencapai tujuan yang di tetapkan. Strategi ini harus dimulai dengan sebuah pengertian awal mengenai apa yang dapat ditawarkan oleh lokasi kepada para calon investor. Strategi promosi harus tidak hanya berfokus pada sektor industri apa yang akan di bidik dalam jangka pendek, tetapi juga harus mencerminkan apa yang akan di bidik dalam jangka menengah dan idealnya dalam jangka panjang, dengan asumsi adanya perbaikan dalam lingkungan investasi.

4. Membangun kemitraan yang efektif, Keberhasilan dalam promosi investasi membutuhkan kerjasama yang efektif antara perantara promosi investasi dan organisasi lain. Saat membangun strategi promosi investasi juga harus mempertimbangkan badan pemerintahan ataupun swasta lainnya sebagai mitra kerja yang cukup berpotensi untuk membantu mengembangkan serta menyampaikan pembangunan citra, pembangkit investasi, dan layanan jasa investasi

5. Memperkuat citra daerah /lokasi, Kegiatan membangun kesadaran dan citra merupakan dasar dari promosi investasi. Jika para investor mempunyai presepsi negatif yang tidak benar atau hanya mengetahui sedikit informasi tentang sebuah daereah / lokasi dan keuntungan yang di tawarkan, maka upaya yang harus dilakukan untuk menarik investasi akan menjadi kurang efektif.

6. Membidik dan membangkitkan peluang investasi, Membangun dan memelihara hubungan dengan bisnis yang menghasilkan investasi merupakan fungsi dasar perantara promosi investasi di seluruh dunia. Salah satu gambaran paling umum yang berhubungan dengan investasi adalah menghubungi calon investor untuk membahas peluang di daerah / lokasinya.

7. Pelayanan investor, dimulai pada saat seorang investor memutuskan untuk mengunjungi sebuah lokasi. Ini adalah titik awal dimana aktifitas layanan jasa bagi para investor dimulai. Dengan mengusai dan mengintegrasikan layanan bagi para investor berarti meningkatkan kemungkinan secara signifikan untuk mengubah kunjungan para investor menjadi sebuah investasi yang sesungguhnya.

8. Memonitor dan mengevalusi aktifitas dan hasil.Memantau dan melakukan evaluasi tidak dapat mendorong atau membantu investasi, namun merupakan kegiatan pendukung yang penting dalam menilai keaktifan badan promosi serta untuk mengembangkan ukuran kinerja kualitatif dan kuantitatif.

9. Memanfaatkan teknologi informasi. Meningkatnya penggunaan dan perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara berbisnis pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia, hal ini berlaku juga untuk promosi investasi.

Dampak keputusan DFI pada nilai perusahaan:

Keputusan DFI pada jenis dan lokasi bisnis

Manajemen Keuangan Internasional 6

Page 7: BAB 13

Value=∑t=1

n {∑j=1

m

[ E (CF j ,t ) xE ( ER j , t )]

(1+k )t } Keterangan:

E (CFj.t) = arus kas yang diharapkan pada mata uang j untuk diterima oleh perusahaan induk AS pada akhir periode t

E (ERj.t) = nilai tukar yang diharapkan pada mata uang j dapat dikonversi ke dollar pada akhir periode t

k = rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan induk.

CHAPTER 14: PENGANGGARAN MODAL MULTINASIONAL

Manajemen Keuangan Internasional 7

Page 8: BAB 13

A. Pengertian Penganggaran Modal MNC

Alat analisis yang digunakan MNC untuk mengevaluasi penanaman modal asing adalah analisis penganggran modal. Alat ini dipergunakan untuk mempertimbangkan apakah suatu rencana penanaman modal layak atau tidak untuk dilaksanakan (Yulianti dan Handoyo, 1998:325). Penganggaran modal untuk suatu proyek luar negeri menggunakan kerangka teoritik yang sama dengan proyek dalam negeri. Aliran kas dari proyek didiskonto pada rata-rata tertimbang dari biaya modal, atau tingkat penghasilan (rate of return) yang diharapkan dari proyek tersebut, untuk menetukan nilai bersih saat ini (net present value) (Kuncoro, 2001:397-398).

Suatu perusahaan yang akan melakukan investasi di luar negeri (Foreign Investment) biasanya selalu melakukan analisis International Capital Budgeting dengan membandingkan dua pendekatan (approach) untuk menentukan kelayakan investasinya dengan cara sebagai berikut :

Pendekatan Mata Uang Domestik (Home Currency Approach) Pendekatan Mata Uang Luar Negeri (Foreign Currency Approach)

Dalam hal ini beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi di luar negeri antara lain :

Nilai Investasi Awal (Initial Investment) Usia proyek Arus cash flow per tahun yang diharapkan Risk Free rate di dalam dan luar negeri Required Return yang diperlukan Nilai tukar atau current exchange rate 

Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.

Aturan keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus kas investasi yang telah disesuaikan dengan risiko berdasarkan tingkat suku bunga yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan. Umumnya, perusahaan dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan melakukan investasi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif. Ketika mempertimbangkan pilihan yang sifatnya saling lepas atau saling tidak bergantung (mutually exclusive), perusahaan yang rasional akan memilih opsi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang paling maksimum.

Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam huokum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi,

Manajemen Keuangan Internasional 8

Page 9: BAB 13

Arus kas dihasilkan oleh subsidiari

Arus kas dikirimkan oleh subsidiari

Laba ditahan oleh subsidiari

Pajak perusahaan yang dibayarkan untuk pemerintah

Arus kas dihasilkan oleh subsidiari

Arus kas after tax untuk subsidiari

kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk. Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1) menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional. Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategic, yang langkah ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan.

Sudut Pandang perusahaan subsidiari versus perusahaan induk

apakah penganggaran modal untuk proyek multinasional diselenggarakan dari sudut pandang subsidiari yang administer proyek, atau perusahaan induk yang menyediakan sebagian besar pembiayaan?

Hasil mungkin berbeda dengan perspektif tertentu karena kas masuk bersih setelah pajak untuk perusahaan induk dapat berbeda pada hakekatnya dari perusahaan subsidiarinya.

Perbedaan arus kas masuk karena:

Perbedaan pajako Berapa tingkat pajak pada dana yang dikirimkan?

Regulasi yang membatasi pembayaran (pengiriman uang) Pembayaran (pengiriman uang) yang berlebihan

o Perusahaan induk mungkin membebankan perusahaan subsidiarinya

administrasi fee yang sangat tinggi. Pergerakan nilai tukar

Perspektif Subsidiari versus Perusahaan Induk

Perspektif perusahaan induk adalah tepat ketika mengevaluasi suatu proyek, sejak beberapa proyek yang dapat menciptakan NPV untuk perusahaan induk harus menaikkan nilai perusahaan. Bagaimanapun, satu pengeculian untuk peran ini mungkin terjadi ketika subsidiari asing tidak secara keseluruhan dimiliki oleh perusahaan induk.

Pengiriman Pendapatan Perusahaan Subsidiari untuk Perusahaan Induk

Manajemen Keuangan Internasional 9

Arus kas after tax untuk subsidiari

Page 10: BAB 13

Arus kas untuk perusahaan induk

B. Dasar-Dasar Penganggaran Modal

Dalam sebuah perusahaan MNC yang akan melakukan investasi harus membuat daftar kemungkinan investasi yang akan dilakukan. Dari daftar tersebut kemudian kan diseleksi kemungkinan investasi mana yang akan dipilih. Proses seleksi ini tergantung pada kriteria keputusan dan tujuan yang akan dicapai manajer. Umumnya manajer memilih investasi yang memberikan nilai sekarang neto (net present value) yang terbesar, atau bisa pula berdasarkan aliran kas masuk bersih terbesar dan nilai sekarang yang disesuaikan (Yulianti dan Handoyo, 1998:325). 

1. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)

NPV didefinisikan sebagai selisih antara nilai aliran kas masa depan yang tealah dinilai sekarangkan dan di diskonto dikurangi aliran kas keluar untuk untuk membiayai proyek (initial net cash outlay). Proyek yang bernilai NPV positif akan diterima sedangkan proyek yang bernilai NPV negatif akan ditolak. Apabila dua proyek investasi bersifat saling meniadakan (mutually exclusive), proyek dengan NPV yang lebih tinggi akan diterima. Tingkat diskonto atau biasa dikenal dengan biaya moda (cost of capital) adalah tingkat harapan kembalian (expected rate of return) proyek yang memiliki risio sejenis. Model NPV lebih memfokuskan pada keuntungan ekonomis daripada keuntungan akuntansi dan lebih menekankan pada biaya kesempatan (opportunity cost) dari dana yang diinvestasikan. Model ini konsisten dengan tujuan memaksimumkan kekayaan pemegang saham. 

2. Aliran Kas Tambahan

Manajemen Keuangan Internasional 10

Page 11: BAB 13

Hal terpenting dan merupakan bagian yang paling sulit dalam analisis investasi adalah menghitung aliran kas dari proyek yang akan dilakukan, antara lain biaya pendanaan proyek, aliran kas masuk selama proyek berlangsung, dan nilai akhir proyek. Dalam melakukan investasi, pemegang saham selalu mempertimbangkan berapa banyak tambahan dana yang aka diterima di masa mendatang atas dana yang ditanamkan. Karena itu, aliran kas per periode tidak begitu penting bagi pemegang saham, yang lebih penting adalah aliran kas tambahan yag akan dihasilkan dari suatu investasi.

3. Nilai Sekarang yang Disesuaikan (Adjusted Present Value)

Analisis penganggaran modal standar meliputi perhitungan aliran kas setelah pajak dari investasi yang layak dilakukan, dan perhitungan nilai sekarang aliran kas investasi dengan memasukan faktor diskonto. Tingkat diskonto yang biasa dipergunakan adalah Weighted Average Cost of Capital (WACC). WACC dihitung berdasarkan struktur modal perusahaan.

Input untuk Penganggaran Modal Multinasional

Peramalan berikut biasanya dibutuhkan:

1. Investasi awal2. Permintaan konsumen 3. Harga produk 4. Biaya variabel5. Biaya tetap 6. Umur Proyek7. Nilai yang diselamatkan (likuidasi)8. Restriksi transfer dana9. UU pajak10. Nilai tukar 11. Tingkat return yang disyaratkan

Penganggaran Modal Multinasional

Penganggaran modal adalah kebutuhan untuk semua proyek jangka panjang yang pantas dipertimbangkan. Salah satu metode umum analisis performa adalah untuk mengestimasi arus kas dan nilai salvage untuk diterima oleh perusahaan induk, dan menghitung net present value (NPV) proyek.

NPV = - pengeluaran awal

+∑t=1

narus kas periode t

(1+k )t

+nilai salvage

(1+k )n

Manajemen Keuangan Internasional 11

Page 12: BAB 13

Keterangan:

k = tingkat return yang disyaratkan pada proyek

n = umur proyek dalam artian periode

jika NPV > 0, maka proyek dapat diterima.

Analisis Penganggaran Modal

Periode t1. Permintaan (1)2. Harga per unit (2)3. Total pendapatan (1) x (2) = (3) 4. Biaya variabel per unit (4)5. Total biaya variabel (1)x(4)=(5)6. Pengeluaran biaya sewa tahunan (6)7. Pengeluaran tetap secara periodik yang lain (7)8. Pengeluaran non kas (depresiasi) (8)9. Total Pengeluaran (5)+(6)+(7)+(8)=(9)10. Pendapatan sebelum pajak perusahaan subsidiari (3) – (9)=(10)11. Pajak pemerintah tingkat pajak x(10)=(11)12. Pendaptan setelah pajak perusahaan subsidiari (10) – (11)=(12) 13. Arus kas bersih untuk subsidiari (12)+(8)=(13)14. Pengiriman untuk perusahaan induk (14)15. Pajak pada dana yang dikirimkan tingkat pajak x(14)=(15)16. pengiriman setelah pajak with held (14) – (15) = (16)17. nilai salvage (17)18. nilai tukar (18)19. arus kas untuk perusahaan induk (16)x(18)+(17)x(18)=(19)20. investasi oleh perusahaan induk (20)21. arus kas bersih untuk perusahaan induk (19) – (20)=(21)22. PV arus kas bersih untuk perusahaan induk (1+k)- t x (21)=(22)23. Kumulatif NPV ∑PVs = (23)

C. Penganggaran Modal dari Sudut Pandang Perusahaan Anak dan Perusahaan Induk 

Argumen teoritis yang kuat selalu dilontarkan untuk mendukung analisis proyek luar negeri dari sudut pandang perusahaan induk. Aliran kas kepada perusahaan induk pada intinya merupakan dasar bagi dividen untuk pemegang saham, reinvestasi di negara lain, pembayaran utang perusahaan, dan tujuan-tujuna lain yang mempengaruhi kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan perusahaan (steak-holders).Evaluasi

Manajemen Keuangan Internasional 12

Page 13: BAB 13

suatu proyek dari sudut pandang lokal dapat bermanfaat namun sebaiknya dimasukkan sebagai bagian dari evaluasi ari perspektif perusahaan induk.

Dalam mengevaluasi kinerja suatu proyek luar negeri dibanding proyek lain yang potensial di negara tuan rumah yang sama, perhatian harus ditujukan kepada keuntungan lokal dari proyek itu (Kuncoro, 2001:399-400). Perbedaan sudut pandang tersebut disebabkan berbagai faktor, yaitu (Yulianti dan Handoyo, 1998:327-328):

a) Perbedaan PajakApabila tingkat pajak yang dikenakan pemerintah tempat beradanya perusahaan anak sangat rendah, sedangkan pajak yang dikenakan oleh pemerintah negara asal sangat tinggi, maka proyek lebih layak di analisis dari sudut pandang perusahaan anak. Tingginya pajak dana yang dikirim perusahaan anak ke perusahaan induk akan menyebabkan pendapatan yang diterima oleh perusahaan induk lebih kecil daripada yang diterima oleh perusahaan anak, untuk proyek yang sama. 

b) Pembatasan Repatriasi PendapatanKadangkala pemerintah host country membatasi jumlah repatriasi pendapatan proyek oleh perusahaan anak ke perusahaan induk, pada tingkat persentasi tertentu. Karena perusahaan induk tidak dapat menerima keseluruhan dana yang diperoleh dari proyek, maka proyek tersebut menjadi tidak menguntungkan bagi perusahaan induk. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah membiarkan perusahaan anak membiayai sendiri proyek tersebut. Pendapatan yang diperoleh perusahaan anak kemudian dapat digunakan untuk membiayai proyek selanjutnya. 

c) Pengenaan Biaya Administrasi yang Terlalu MahalTerkadang perusahaan induk mengenakan biaya administrasi yang tinggi kepada perusahaan anak apabila manajemen yang diterapkan adalah sentralisasi. Bagi perusahaan anak, biaya administrasi tersebut merupakan pendataan. Dalam kasus ini, pendataan dari proyek aan terlihat kecil dari sudut pandang perusahaan anak dan tinggi dari sudut pandang perusahaan induk. Karena itu, dari sudut andang perusahaan induk proyek tersebut menjadi lebih menguntungkan.

d) Perubahan Kurs Valuta AsingKetika pendapatan MNC dikirimkan ke perusahaan induk, maka pendapatan tersebut akan dikonversikan ke mata uang negara asal. Karena itu jumlah dana yang akan diterima perusahaan induk akan dipengaruhi oleh perubahan kurs. Apabila pembiayaan proyek dilakukan dari sudut pandang perusahaan anak, maka aliran kas yang diperoleh perusahaan anak tidak akan dipengaruhi oleh kurs karena tidsk perlu dikonversikan ke mata uang negara asal. 

D. Faktor-Faktor untuk Mempertimbangkan didalam Penganggaran Modal

1. Fluktuasi nilai tukar. Berbeda skenario harus dipertimbangkan bersama dengan probabilitas mereka yang terjadi

Manajemen Keuangan Internasional 13

Page 14: BAB 13

2. Inflasi. Meskipun harga/biaya peramalan secara implisit mempertimbangkan inflasi, inflasi dapat sangat mudah berubah dari tahun ke tahun di beberapa negara

3. Penyusunan pembiayaan. Biaya finansial biasanya didapat dari diskon rate. Bagaimanapun, beberapa proyek di negara asing secara parsial pembiayaan oleh perusahaan subsidiari asing.

4. Penghalangan dana. Beberapa negara membutuhkan pendapatan untuk diinvestasikan kembali secara lokal untuk suatu periode waktu tertentu sebelum dana tersebut dikirim ke perusahaan induk.

5. Ketidakpastian nilai salvage. Nilai salvage secara khusus mempunyai dampak signifikan pada NPV proyek, dan MNC menginginkan untuk menghitung break even nilai salvage.

6. Dampak proyek pada arus kas yang berlaku. Investasi baru bersaing dengan bisnis yang ada untuk konsumen yang sama.

7. Dorongan pemerintah domestik. Hal ini juga harus dipertimbangkan dalam analisis.

Menyesuaikan Penaksiran Proyek terhadap Risiko

Jika suatu MNC tidak percaya arus kas dari proposal proyek, itu membutuhkan penyesuaian penaksiran untuk risiko ini.

Salah satu metode yang digunakan adalah risk-adjusted discount rate. Lebih besar ketidakpastian, lebih besar diskon rate yang digunakan/aplikasikan.

Banyak software komputer juga menyediakan untuk menunjukan analisis sensitifitas dan simulasi.

Dampak Penganggaran Modal Multinasional Pada Nilai MNC

Value=∑t=1

n {∑j=1

m

[ E (CF j ,t ) xE ( ER j , t )]

(1+k )t }Keterangan:

E(CFj.t) = arus kas yang diharapkan pada kurs j untuk diterima oleh Perusahaan induk AS pada akhir periode t

E(ERj.t) = nilai tukar yang diharapkan pada kurs j yang dapat dikonversi ke dollar pada akhir periode t

k = rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan induk

Manajemen Keuangan Internasional 14