Bab 1,2,3,4

21
Arsitektur Organik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Alam merupakan sumber kehidupan, alam menyediakan berbagai hal yang diperlukan untuk makhluk yang hidup di dalamnya. Manusia merupakan salah satunya, manusia amat bergantung dengan alam untuk memenuhi kebutuhan mereka selama hidup di dunia. Alam menyediakan berbagai hal. Mulai dari makanan hingga tempat untuk berlindung.. Selama berabad-abad manusia amat memuja alam dan menjadikan alam sebagai dasar pikiran dalam menjalani kehidupan dalam berbagai aspek. Dalam bidang arsitektur alam menyediakan kebutuhan mulai dari batu, kayu hingga tanah liat sebagai material awal pembentukan bidang dalam arsitektur, Karena sadar bahwa alam merupakan sumber dan guru terbaik di dunia. Manusia mulai mencoba untuk berkreasi dalam arsitektur , mereka mencoba untuk mengembangkan bentuk yang ada di alam ke dalam bidang arsitektur. Banyak arsitek yang mencoba melakukan ini disetiap abad nya, salah satu yang dilakukan beberapa arsitek adalah dengan mengkreasikan bangunannya dengan alam sebagai sumber inspirasinya. Para arsitek melihat bahwa struktur pada alam merupakan struktur terbaik. Oleh karenanya mereka mencoba untuk mengaplikasikannya pada bangunan yang dirancangnya. Namun tidak hanya dengan berkreasi dengan alam sebagai sumber inspirasinya saja, manusia diharapkan untuk bisa menjaga keselarasan dengan alam. Bisa menjadi bagian di dalamnya. Arsitektur organik adalah sebuah aliran dalam arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis, pengertian lain mengatakan bahwa arsitektur organik adalah sebuah konsep arsitektur dimana ruang dan bentuk dipadukan. Ruang menjadi pusat pemikiran. Arsitektur organik secara konseptual menggabungkan konsep tempat tinggal manusia dengan lingkungan alam.dipersatukan dan saling berhubungan. Istilah arsitektur organik ini diciptakan oleh Frank Lloyd Wright (1867-1959) untuk menjawab keadaan sosial dimasa itu dimana manusia mulai tidak peduli dengan alam dan cenderung mengeksploitasi tanpa dilakukan usaha pembaharuan atau perbaikan. Arsitektur organik juga diterjemahkan ke dalam semua proses desain Frank Lloyd Wright. Bahan, motif, dan prinsip-prinsip dasar yang bersumber dari alam terus 1

description

arsitektur organik

Transcript of Bab 1,2,3,4

Arsitektur Organik

Arsitektur Organik

BAB 1PENDAHULUAN1.1.LATAR BELAKANG

Alam merupakan sumber kehidupan, alam menyediakan berbagai hal yang diperlukan untuk makhluk yang hidup di dalamnya. Manusia merupakan salah satunya, manusia amat bergantung dengan alam untuk memenuhi kebutuhan mereka selama hidup di dunia. Alam menyediakan berbagai hal. Mulai dari makanan hingga tempat untuk berlindung.. Selama berabad-abad manusia amat memuja alam dan menjadikan alam sebagai dasar pikiran dalam menjalani kehidupan dalam berbagai aspek. Dalam bidang arsitektur alam menyediakan kebutuhan mulai dari batu, kayu hingga tanah liat sebagai material awal pembentukan bidang dalam arsitektur, Karena sadar bahwa alam merupakan sumber dan guru terbaik di dunia. Manusia mulai mencoba untuk berkreasi dalam arsitektur , mereka mencoba untuk mengembangkan bentuk yang ada di alam ke dalam bidang arsitektur. Banyak arsitek yang mencoba melakukan ini disetiap abad nya, salah satu yang dilakukan beberapa arsitek adalah dengan mengkreasikan bangunannya dengan alam sebagai sumber inspirasinya. Para arsitek melihat bahwa struktur pada alam merupakan struktur terbaik. Oleh karenanya mereka mencoba untuk mengaplikasikannya pada bangunan yang dirancangnya. Namun tidak hanya dengan berkreasi dengan alam sebagai sumber inspirasinya saja, manusia diharapkan untuk bisa menjaga keselarasan dengan alam. Bisa menjadi bagian di dalamnya. Arsitektur organik adalah sebuah aliran dalam arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis, pengertian lain mengatakan bahwa arsitektur organik adalah sebuah konsep arsitektur dimana ruang dan bentuk dipadukan. Ruang menjadi pusat pemikiran. Arsitektur organik secara konseptual menggabungkan konsep tempat tinggal manusia dengan lingkungan alam.dipersatukan dan saling berhubungan. Istilah arsitektur organik ini diciptakan oleh Frank Lloyd Wright (1867-1959) untuk menjawab keadaan sosial dimasa itu dimana manusia mulai tidak peduli dengan alam dan cenderung mengeksploitasi tanpa dilakukan usaha pembaharuan atau perbaikan. Arsitektur organik juga diterjemahkan ke dalam semua proses desain Frank Lloyd Wright. Bahan, motif, dan prinsip-prinsip dasar yang bersumber dari alam terus berulang di seluruh bangunan secara keseluruhan. Ide arsitektur organik mengacu tidak hanya untuk mengenai hubungan antara bangunan terhadap alam sekitarnya, tapi juga bagaimana desain bangunan tersebut dapat seolah-olah menjadi bagian dari alam dan menjadi organisme terpadu. Dikutip pada wikipedia.org, Ahli teori David Pearson mengusulkan daftar aturan perancangan arsitektur organik yang dikenal sebagai piagam Gaia untuk Arsitektur dan Desain Organik. Isi aturan tersebut adalah: Terinspirasi dari alam dan berkelanjutan Membiarkan desainnya apa adanya Membentang pada suatu organisme Mengikuti arus dan menyesuaikan diri Mencukupi kebutuhan sosial, fisik dan rohani Tumbuh keluar dan unik Menandai jiwa muda dan kesenangan Mengikuti irama

1.2.TUJUAN PEMBAHASAN

Arsitektur organik adalah sebuah aliran dalam arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam melalui desain yang mendekatkan dengan harmonis. Dalam perkembangannya arsitektur organik dapat digolongkan menjadi dua jenis,arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf. Penggolongan ini dibedakan berdasarkan cara untuk mencapai sebuah keharmonisan dengan alam . Arsitektur organik geometrik merupakan aliran yang untuk mencapai keselarasan dengan cara menyesuaikan diri dengan lingkungan tapaknya. Gaya arsitektur organik geometrik berusaha agar kehadiran bangunan tersebut tidak memberi dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya dan bisa menjadi bagian dari lingkungannya. Sedangkan gaya arsitektur organik amorf adalah dengan menerapkan permodelan dari alam untuk digunakan menjadi sumber inspirasi untuk merancang sebuah bangunan. Tujuan akhir dari pembahasan ini adalah dapat merumuskan pemikiran akan arsitektur organik yang dari masa ke masa terus berkembang di dunia. Mampu membandingkan antara dua jenis Arsitektur organik yang ada yaitu arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf.1.3. METODE PEMBAHASAN1.3.1.Pengumpulan Data

Penulisan ini menggunakan metode qualitative reasearch. Dalam pengumpulan data-data dalam pembahasan ini, penulis menggunakan studi kepustakaan (library research). Dengan merujuk kepada artikel, buku-buku, internet, dan berita-berita media yang relevan. Dalam pengumpulan data-data tersebut penulis lebih mengacu kepada data-data dari internet. Karena keterbatasan penulis dalam mencari data-data yang original yang berkaitan dengan arsitektur organik dan dua gaya yang ada di dalamnya, yaitu arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf.

1.3.2AnalisisMengidetifikasi data yang diperoleh dari studi literatur dan studi observasi yang berkaitan dengan arsitektur organik, dan dua gaya yang ada didalamnya, yaitu arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf. 1.3.3Penarikan KesimpulanMenarik kesimpulan dilakukan untuk mendapatkan hasil dari analisis yang membahas mengenai arsitektur organik, dan dua gaya yang ada di dalamnya, yaitu arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf.

1.4.LINGKUP STUDI

Pembahasan dibatasi pada lingkup disiplin ilmu arsitektur untuk mendapat jawaban dari tujuan pembahasan yang telah ditetapkan mengenai arsitektur organik, dan dua gaya yang ada didalamnya, yaitu arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf. Penyelesaian penekanan studi pada arsitektur organik akan dilakukan dengan menganalisa hasil literatur temuan.

1.5.SISTEMATIKA PEMBAHASANSistematika pembahasan pada makalah ini adalah sebagai berikut: Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, tujuan pembahasan, metode pembahasan, lingkup studi, dan sistematika penulisan makalah yang dibuat mengenai arsitektur organik, dan dua gaya yang ada di dalamnya, yaitu arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf.

Tinjauan Teori Berisi tentang tinjauan umum arsitektur, tinjauan arsitektur organik

Pembahasan Berisi tentang Perbedaan antara arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan mengenai arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf.

BAB 2TINJAUAN ARSITEKTUR ORGANIK2.1. TINJAUAN UMUM ARSITEKTURArsitektur adalah seni dan teknik dalam merancang bangunan.dalam artian yang lebih luas, seni mencakup seni bangunan, bentuk dan ragam hiasnya. Sedangkan teknik mencakup perancangan, konstruksi, struktur. arsitektur secara umum merupakan kegiatan merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabotdandesain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Arsitektur lahir dari naluri akan kebutuhan tempat tinggal, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Arsitektur berkembang dengan mempertimbangkan Fungsionalitas, daya tahan terhadap alam , serta material pembentuknyaDikutip dari Wikipedia.org di dapat bahwa ,menurut Vitruvius seorang filsuf asal Yunani berpendapat bahwa bangunanyang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis. Arsitektur adalah holak, termasuk didalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, : Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Pentingnyateoriuntuk menjadi rujukanpraktiktidak boleh terlalu ditekankan, meskipun sudah cukup banyakarsitekmengabaikan teori sama sekali.Vitruviuspernah berujar: "praktikdanteoriadalah akar arsitektur.Praktikadalah perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuahproyekatau pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi bahanbangunandengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahanbangunanmenjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktik tanpa dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih. Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktik hanya berpegang kepada "bayangan" dan bukannya substansi.Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktik, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan". Ini semua tidak lepas dari konsep pemikiran dasar bahwa kekuatan utama pada setiap Arsitek secara ideal terletak dalam kekuatan idea.

2.1.1. Fungsi Arsitektur`Dikutip dari materi presentasi mata kuliah Pengantar Arsitektur pada Universitas Gunadarma pertemuan ketujuh, di dapat bahwa berikut merupakan fungsi dari arsitektur menurut beberapa ahli :1) Fungsi dalam Arsitektur oleh Geofrrey Broadbent:a. Environmental Filter yaitu Arsitektur sebagai saringan dan pengontrol alam dalam hubungannya dengan kenyamanan kegiatan-kegiatan manusia dalam suatu bangunan.b. Container of activities yaitu Arsitektur sebagai wadah dari aktivitas manusia.c. Symbolik Function yaitu Arsitektur sebagai sebuah simbol ( agama atau budaya )d. Behaviour Modifier yaitu Arsitektur mampu mempengaruhi / mengubah perilaku manusia.e. Aesthetic Function yaitu Arsitektur sebagai keindahan.2) Fungsi dalam Arsitektur oleh Christian Norberg Schultz:a. Physical Control yaitu Arsitektur sebagai kontrol dari lingkungan ( iklim, geografis wilayah dll )b. Functional Frame yaitu Arsitektur mewadahi kegiatan dengan membentuk fungsi orang.c. Social Milleu yaitu Arsitektur mampu membentuk lingkungan, Sebagai contoh arsitektur mampu menegaskan hirarki sosial dalam masyarakat.3) Fungsi dalam Arsitektur oleh Larry R. Ligo:a. Structural Articulation yaitu Arsitektur mampu menunjukkan kejujuran contohnya pengeksporan material dan metode konstruksi, atau eksterior suatu bangunan adalah hasil dari interior bangunan tersebut.b. Physical Function yaitu Arsitektur sebagai pengontrol lingkungan dan mengakomodasi aspek-aspek fisik manusia.c. Psychological Function yaitu Arsitektur mampu menciptakan atmosfer yang memberi efek kepada manusia penggunanyad. Social Function yaitu Arsitektur mampu membuat suatu bangunan mampu menegaskan perannya dalam suatu komunitas masyarakat.e. Cultural/ Existensial Function yaitu Arsitektur sebagai wujud konkrit dari sebuah kebudayaan.4) Fungsi dalam Arsitektur oleh Jan Mukarowsky:a. Referential Function yaitu Arsitektur sebagai refrensi.b. Aesthetic Function yaitu Arsitektur sebagai sebuah keindahan.c. Allusory Function yaitu Arsitektur sebagai pembangkit kenangan.d. Territorial Function yaitu Arsitektur sebagai sebuah tandae. Expression Function yaitu Arsitektur sebagai penunjuk identitas.2.1.2. Perkembangan ArsitekturDikutip dari Wikipedia.org, Gaya-gaya arsitektur berkembang, dan karya tulis mengenai arsitektur mulai bermunculan. Karya-karya tulis tersebut menjadi kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam pembangunan arsitektur religius. Contoh kanon ini antara lain adalah karya-karya tulis oleh Vitruvius, atauVaastu ShastradariIndiapurba. Di periodeKlasikdanAbad PertengahanEropa,bangunanbukanlah hasil karya arsitek-arsitek individual, tetapi asosiasi profesi (guild) dibentuk oleh para artisan / ahli keterampilanbangunanuntuk mengorganisasi proyek. Pada masaPencerahan, humaniora dan penekanan terhadap individual menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek-arsitek individual diantaranya adalah Michaelangelo,Brunelleschi,Leonardo da Vinci dan kultus individu pun dimulai. Namun pada saat itu, tidak ada pembagian tugas yang jelas antaraseniman,arsitek, maupuninsinyuratau bidang-bidang kerja lain yang berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat merancang jembatan karena penghitungan struktur di dalamnya masih bersifat umum. Pada saat ini pula muncul bahan-bahanbangunanbaru serta teknologi, seorang arsitek menggeser fokusnya dari aspek teknisbangunanmenuju ke estetika. Sementara itu, pada saat yang samaRevolusi Industrimembuka pintu untuk konsumsi umum, sehingga estetika menjadi ukuran yang dapat dicapai bahkan oleh kelas menengah. Dulunya produk-produk berornamen estetis terbatas dalam lingkup keterampilan yang mahal, menjadi terjangkau melalui produksi massal. Produk-produk sedemikian tidaklah memiliki keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari sebuah proses produksi. Ketidakpuasan terhadap situasi sedemikian pada awal abad ke-20 melahirkan pemikiran-pemikiran yang mendasariArsitektur Modern, antara lain,Deutscher Werkbund(dibentuk 1907) yang memproduksi obyek-obyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik merupakan titik lahirnya profesi dalam bidangdesain industri. Setelah itu, sekolahBauhaus(dibentuk di Jerman tahun 1919) menolak masa lalu sejarah dan memilih melihat arsitektur sebagai sintesa seni, ketrampilan, dan teknologi. Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakangarda depandengan dasar moral, filosofis, dan estetis. Kebenaran dicari dengan menolak sejarah dan menoleh kepada fungsi yang melahirkan bentuk. Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan, arsitektur menjadi lebih mutlidisiplin daripada sebelumnya . Secara garis besar perkembangan arsitektur dibagi dalam beberapa bagian, berikut merupakan tahap tahap perkembangan arsitektur :2.2. TINJAUAN ARSITEKTUR ORGANIKIstilah arsitektur organik mulai marak terdengar pada awal abad ke-20. Padahal sebenarnya pengaplikasian arsitektur organik sudah dilakukan sejak zaman primitif terdahulu melalui manusia manusia purba yang memanfaatkan alam dan berselaras dengan alam. Dan berlanjut ke masa klasik dengan sistem proporsinya yang biasa dikenal sebagai golden section, hingga ke era ArtNouveau dengan pengaplikasian bentuk.Dikutip dari (Rasikha, 2009) dalam skripsi berjudul Arsitektur Organik Kontemporer, Arsitektur organik terinspirasi dari ketidaklurusan organisme biologis. Bentuk-bentuk organisme tidak ada yang lurus di alam ini. Arsitektur organik dapat terlihat puitis, radikal, istimewa dan peduli akan lingkungannya. Oleh karena itu, arsitektur organik terlihat unik. Arsitektur organik membubuhkan harmoni antara tempat, manusia dan material. Dalam segi bentuk, arsitektur organik menekankan pada keindahan dan harmoni pada bentuk bebas yang mengalir dengan bentuk-bentuk ekspresif yang berpengaruh pada psikologi manusiaArsitektur organik tidak dibatasi oleh ruang lingkup tertentu, melainkan terjadi di setiap belahan dunia, dengan dasar sebagai filosofi dalam arsitektur yang mengangkat hubungan keselarasan antara manusia dengan alam, arsitektur organik dapat di praktekan disetiap tempat tanpa mengenal waktu, karena arsitektur organik tidak mengenal masa, hanya baru populer istilahnya pada abad ke-20.alam arsitektur organik, arsitektur tidak hanya dilihat sebagai ekspresi dari kehidupan budaya dan sosial, tetapi juga dlihat sebagai suatu yang mempengaruhi kehidupan dalam dan luar dari manusia, yaitu alam, dengan bisa menyadari bahwa manusia berkaitan erat hubungannya dengan alam

Gambar 2.1. Frank Lloyd Wright (sumber:google.com)Frank Lloyd Wright (1869-1959) yang disebut sebagai bapak arsitektur organik, menulis essai pertama tentang subyek ini sekitar tahun 1910. Frank Lloyd Wright mendeskripsikan apa yang ia maksud dengan arsitektur organik dalam essainya yang berjudul In the Cause of Architecture pada tahun 1908, Ia memaparkan bahwa arsitektur organik berkembang dari dalam keluar, guna menyelaraskan dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Selain itu ia pun berpendapat bahwa kepekaan dengan alam sangat diperlukan dalam menjadi arsitek, karena dengan kepekaan tersebut arsitek dapat mengembangkan desain yang dibuat menjadi lebih peduli terhadap alamKepekaan ini dapat menjadikan arsitektur organik sebagai sebuah pendekatan dalam perancangan arsitektur yang dapat diaplikasikan pada bagian atau keseluruhan bangunan. Secara visual arsitektur ini dilihat bagaikan atau seperti alam dalam hal kemiripannya dengan organisme baik dari segi harmoni, karakter, dan kesatuan, atau karena wujud dan strukturnya berasal dari bentuk-bentuk alam dan berpadu dengan alam, atau meniru proses-proses atau hasil keluaran alam. dengan ini akan menimbulkan kesan bahwa bangunan merupakan bagian dari alam dan tumbuh pada tapak.Arsitektur organik memiliki keharmonisan dengan tapak dan peduli akan lingkungan2.3. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ARSITEKTUR ORGANIKPenggunaan konsep arsitektur organik sebenarnya sudah berlangsung semenjak awal peradaban manusia, Pemanfataan kekayaan alam untuk disegala segi kehidupan telah diterapkan, terutama pada bidang arsitektur. Pada peradaban Yunani Kuno mulai banyak pemikiran akan bentuk-bentuk yang berasal dari alam dan tubuh manusia, mereka berpendapat Gambar 2.2. Golden Section (sumber:google.com)bahwa alam memiliki kaidah geometri dan proporsi, yang dianggap memiliki keterkaitan dengan ilmu matematika. Peradaban Yunani Kuno mempelajari bentuk-bentuk alam dan mereka menggunakan bentuk lingkar an elips, segitiga, dan kotak untuk memperoleh proporsi tertentu pada bangunan yang mereka buat.yang kini kita kenal dengan istilah Golden Section. Setelah di dapatnya perhitungan akan proporsi alam tersebut, mereka mulai mencoba membangun bangunan sebagai pengaplikasian dari proporsi tersebut pada setiap bangunan di eranya salah satu penerapannya pada bangunan Parthenon di Acropolis,Yunani. Perkembangan arsitektur berikutnya terjadi ketika terdapat suatu keinginan untuk bebas dari aturan klasik. Masyarakat mulai jenuh dengan arsitektur klasik yang monoton. Dengan terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang biologi memberi pengaruh terhadap arsitektur organik. Kemajuan pesat dalam bidang biologi diawali sekitar tahun 1750. Pada saat itu muncul ide atau tulisan-tulisan mengenai klasifikasi tumbuhan, dan akibat klasifikasi tanaman, muncullah istilah organik. Istilah organik pertama kali di perkenalkan oleh Xavier Bichat di tahun 1800. Arsitektur organik yang berkembang pada masa ini bertujuan untuk dapat mengekspresikan proses perkembangan yang ada di alam agar dapat diaplikasikan pada bangunan namun lebih ekspresif tidak hanya terhenti pada proporsi. Pada masa Art Nouveau pengaplikasian bentuk bentuk organik sangat terlihat, khususnya pada seni dekoratifnya, namun ada juga yang mengaplikasikan bentuk organik tersebut menjadi sebuah struktur.

Gambar 2.3. Casa Batllo di Barcelona (sumber:http://dsignlicious.files.wordpress.com/) Salah satu contohnya pada akhir abad ke-19 Pengaplikasian gaya ArtNouveau di eropa khususnya di spanyol sangat kental, Gaya organik sendiri sangat kental terlihat dalam gaya arsitektur Art Nouveau pada masa itu.Dikutip dari (Rasikha,2009) dalam skripsi berjudul Arsitektur Organik Kontemporer, Istilah Art Nouveau datang dari toko S. Bing di Paris yang dibuka pada tahun 1895, kemudian juga dari jurnal Jerman pada tahun 1896, muncul istilah Jugendstil. Karakteristik yang muncul pada Art Nouveau adalah karakter bentuk asimetris seperti api yang menyala-nyala, dan penolakan terhadap hubungan apapun dengan masa lampau. Para perancang Art Nouveau memilih alam sebagai inspirasinya karena mereka membutuhkan bentuk-bentuk baru untuk mengekspresikan sesuatu yang dapat tumbuh, bukan buatan manusia, sesuatu yang organik namun bukan bentuk-bentuk kristal. Karakter Art Nouveau antara lain menghindari garis lurus, menghindari masa lalu, dan sangat personal. Art Nouveau memiliki kesamaan karakterisrik yang utama dengan arsitektur organik, yakni penolakan terhadap garis lurus. Hanya saja, Arsitektur Art Nouveau lebih menekankan pada gaya floral, atau inspirasi lebih banyak datang dari tumbuh-tumbuhan, di Barcelona Seperti bisa di lihat pada salah satu karya dari arsitek asal Barcelona yaitu Antoni Gaudi pada karyanya yaitu Casa Batllo, sangat terlihat penerapan Art Nouveau dan arsitektur organik yang berciri penolakan pada garis lurus serta penerapan bentuk bentuk alam pada karyanya tersebut. Pada karya ini sang arsitek, Gaudi dapat menunjukan bahwa pendefinisian organik tidak hanya berasal pada keindahan dan pemanfatan bentuk-bentuk alam saja namun terlihat pada material serta struktur yang berasal dari alam sekitar dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga tercipta karya yang luar biasa..Pada belahan dunia yang berbeda Arsitek Frank Lloyd Wright yang juga terkenal sebagai arsitek yang menggunakan penerapan dengan bentuk-bentuk organik ini beranggapan bahwa bangunan merupakan bagian dari alam, bangunan terkesan seolah-olah muncul dan tumbuh dari alam atau tapak dimana bangunann tersebut dibangun. Wright tidak menyukai simetri yang statis, ia lebih menyukai kedinamisan alam yang tidak beraturan. Jadi, menurut seorang Frank Lloyd Wright arsitektur organik lebih menekankan pada harmonisasi antara alam dengan bangunan, arsitektur yang tumbuh dari dalam keluar serta kedinamisan yang dihasilkan oleh ketidakteraturan. Namun arsitektur organik tampaknya mulai memudar setelah perang dunia kedua. Bentuk-bentuk organik diyakini kurang praktis dan ekonomis, sehingga memyebabkan penolakan terhadap gaya organik pada bangunan.

Gambar 2.5. Turning Torso (sumber:google.com)Gambar 2.4. Sydney Opera House (sumber:google.com)Pada tahun 1950an, dengan mulai jenuhnya masyarakat terhadap arsitektur modern yang membosankan, arsitektur organik mengalami kebangkitan kembali dengan di tandai oleh mulai bermunculannya karya-karya yang menstransformasikan karakter geometri kaku menjadi lebih hidup dan organik.Misalnya bangunan Sydney Opera House (1957) oleh Jorn Utzon, untuk merancang bangunannya ini Utzon memadukan berbagai aspek dalam karyanya. Espresi organik yang ia gunakan yaitu dengan simbolisme. Ia pun membuka jalan dengan tata bahasa baru dalam arsitektur organik dengan cara sedikit memutar bentuk-bentuk struktur dan menyelesaikannya. Transformasi karakter geometris untuk menjadi karakter yang lebih hidup dan lebih organik dilakukan oleh John Utzon guna merancang Sydney Opera House yang ada di Austalia ini yang tepatnya di tepi sungai di Sydney.Bangunan lain yang muncul dan menjadi kebangkitan dari arsitektur organik pada era modern ini adalah karya dari Santiago Calatrava, yang merupakan arsitek asal spanyol dan juga merupakan penggemar dari Antoni Gaudi sosok dibelakang perkembangan modernista di spanyol pada masa sebelumnya. dalam karyanya yaitu Turning Torso di Malmo, Swedia. Calatrava berhasil menggabungkan arsitektur organik dengan teknologi yang terlah berkembang pada masa itu. Dengan terinspirasi dari tubuh manusia , Calatrava dapat memecahkan masalah yang ada di tapak dimana pergerakan udara yang kencang diharuskan agar bangunan dapat m enyesuaikan diri dengan bisa membelokan pergerakan udara.

BAB 3ARSITEKTUR ORGANIK GEOMETRIK DAN AMORF

Pada Dasarnya inti dari paham arsitektur organik adalah mencapai keselarasan dengan alam serta lingkungan sekitar, pencapaian keselarasan pada arsitektur organik dapat di golongkan menjadi dua katagori, yaitu arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf, pada bab ini akan membandingkan akan ide atau karakteristik antara arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf. 3.1. Arsitektur Organik GeometrikArsitektur Organik Geometrik merupakan cabang dari paham Arsitektur Organik yang mencapai keselarasan dengan alam dengan cara menyesuaikan diri dengan site yang ada. Frank Lloyd Wright merupakan salah satu arsitek yang menggunakan paham arsitektur organik geometrik, salah satu contoh karyanya yang terkenal adalah Falling Water di Southwestern Pennsylvania, Amerika. Bangunan ini merupakan kediaman dari Edgar Kaufmann seorang wirausahawan dan direktur dari Kaufmann Departement Store. Anaknya, Edgar Kaufmann Jr, merupakan murid dari Frank Lloyd Wright pada saat itu.

Gambar3.2. Falling Water atas (sumber: wright-house.com)Gambar 3.3. Detail Falling Water (sumber:google.com)Gambar 3.1. Falling Water (sumber :Wrighthouse.com)Bangunan tersebut didirikan pada tahun 1935, lokasi pembangunan dari Falling Water berda tepat diatas air terjun di daerah Pennsylvania. Bentuk-bentuk yang diterapkan oleh Frank Lloyd Wright pada saat itu merupakan bentukan bentukan yang merupakan ciri dari desainnya sendiri yaitu penggunaan elemen horizontal dan elemen vertikal yang kuat dan tegas. Selain itu Wright menerapkan juga paham dari arsitektur organik geometrik di bangunan ini, dengan cara bangunan yang ada tidak menggangu atau merusak tatanan yang ada di air terjun tersebut. Pada gambar 3.1. terlihat bahwa bangunan yang dibangun tidak merusak tatanan yang ada pada air terjun tersebut. Sedangkan pada gambar 3.2. Terlihat bahwa Frank Lloyd Wright berusaha tetap mempertahankan tatanan yang ada termasuk pohon yang ada pada tapak eksisting.Hal ini merupakan penerapan dari Arsitektur Organik Geometrik

Gambar 3.4. Kaca Pada Falling Water (sumber: Wright-house.com)Untuk menciptakan suatu keselarasan Frank Lloyd Wright berupaya agar hubungan ruang luar dengan ruang dalam dapat terjaga dan tidak berjarak, hal ini disiasati oleh Wright dengan penggunaan material kaca sebagai dinding pada bangunan Falling Water ini, karena sifatnya yang transparan atau tembus pandang, memungkinkan pengguna di dalam bangunan tetap dapat melihat bagian luar bangunan, hal ini dapat menjaga kesatuan hubungan ruang luar dengan ruang dalam pada site. Dengan cara ini keselarasan pun dapat tercipta.

Gambar 3.5. Interior Falling Water (sumber : Google.com)

Untuk semakin mencapai keselarasan dengan alam dan lingkungan sekitar Frank Lloyd Wright turut mempergunakan material lokal sebagai bagian dari bangunan, pada gambar 3.5. terlihat bahwa Wright menggunakan batuan alam sebagai dinding. Dengan penggunaan material lokal, selain dapat mencapai kesinambungan antara bangunan dengan lingkungan, juga dapat mengefisienkan energi yang dikeluarkan jika dibandingkan mendatangkan material dari luar site.

Gambar 3.6. Perspektif Haus Schminke (sumber: Google.com)Tidak hanya Frank Lloyd Wright yang menerapkan arsitektur organik geometrik, ada arsitek kebangsaan jerman, Hans Scharoun yang cukup gencar dalam penerapan arsitektur organik geometrik. Salah satu karya yang cukup terkenal adalah Haus Schminke, sebuah bangunan rumah tinggal multifungsi yang dibangun pada tahun 1932. Jika dilihat pada gambar 3.6. terlihat bahwa letak dari Haus Schminke tidak berada dikontur yang datar, namun berada dikontur yang begitu kontras perbedaan ketinggian nya. Namun kontur yang rumit seperti ini tidak diubah oleh Hans Scharoun, bahkan ia menganggap bahwa tapak seperti ini merupakan suatu potensi untuk bisa dikembangkan lebih lanjut, selain itu juga dengan tidak merubah kontur pada site, turut dapat menyelaraskan diri dengan tapak yang ada. Lalu jika diamati dari dalam Haus Schminke, nampak jelas dominasi dari penggunaan material kaca sebagai dinding pembatas antara ruang luar dengan ruang dalam, hal ini dimaksud kan sama dengan yang dilakukan oleh Frank Lloyd Wright yaitu untuk menjaga keterkaitan antara ruang luar dengan ruang dalam. Dengan penggunaan kaca akan tetap terdapat pembatas antara ruang luar dan ruang dalam namun tetap menjaga hubungan dengan baik.

Gambar 3.7. Interior Haus Schminke (Sumber: Google.com)3.2. Arsitektur Organik AmorfCabang dari paham arsitektur organik yang kedua adalah arsitektur organik amorf, amorf sendiri berasal dari kata a yang berarti tidak, dan morf yang berarti bentuk. Jadi dalam paham arsitektur organik amorf ini untuk mencapai keselarasan dengan alam dengan berkeyakinan bahwa alam tidak memiliki bentuk geometri murni jadi bisa digolongkan tidak berbentuk, seperti yang pernah dikatakan oleh Antoni Gaudi bahwa Alam tidak mengenal garis lurus. Beberapa arsitek besar turut menerapkan paham ini di eranya masing-masing, salah satunya adalah Antoni Gaudi, seorang tokoh besar dibelakang perkembangan aliran Art Nouveau atau biasa disebut modernista di Spanyol. Dalam perjalanan karirnya, desain Gaudi selalu berlandaskan kepada alam, karena menurutnya alam merupakan sumber inspirasi terbaik, hal ini diyakini oleh Gaudi sampai akhir hayatnya sehingga semua karya-karyanya begitu kental dengan bentuk-bentuk yang terinspirasi dari alam. Dalam karyanya gaudi memadukan antara alam, seni, dan keteknikan atau ketukangan yang ia miliki. Hal ini terlihat pada salah satu karyanya yaitu Casa Mila, sebuah apartemen yang berada di jantung kota Barcelona. Casa Mila dibangun mulai tahun 1906-1912, Casa Mila pun merupakan salah satu kara terakhir dari Gaudi sebelum dirinya mengabdikan diri pada perancangan dari Sagrada Familia. bangunan ini memiliki fasad bangunan yang paling berbeda jika dibandingkan dengan bangunan disekelilingnya yaitu dengan fasad batu bergelombang, pemilihan batu sendiri dikarenakan bahwa wilayah Barcelona merupakan daerah dengan persediaan batu alam yang cukup melimpah, hal ini dimanfaatkan oleh seorang Antoni Gaudi dalam melakukan perancangan untuk casa mila, berbekal dengan kemampuan ketukangan yang telah ia Gambar 3.8. Casa Mila (sumber:arietravel.com)pelajari saat muda, Antoni Gaudi mencoba mengekspresikan bentukan alam pada karyanya tersebut. Dengan keyakinannya dia bahwa alam tidak mengenal garis lurus, ia menjadikan fasad batu bergelombang pada bangunan Casa Mila menjadi seakan-akan tumbuh dari tapaknya, dan seperti bukan buatan manusia. Jika dilihat pada gambar 3.9. terlihat bahwa interior dari Casa Mila pun bergelombang, gelombangnya pun terlihat begitu ekspresif ditambah penggunaan warna pada bagian atas ruang, menambah kesan alam dari bangunan ini. selain itu material lokal seperti batu pun tetap menjadi yang dominan pada interior bangunan menjadikan Casa Mila menjadi begitu selaras dengan tapak yang ada.

3.3. Perbandingan Arsitektur Organik Geometrik dan Amorf

Gambar 3.9. Interior Casa Mila (sumber:arietravel.com)Baik paham organik geometrik maupun paham organik amorf memiliki caranya masing-masing dalam pencapaian keselarasan dengan alam, Jika Organik Geometrik menyesuaikan dengan tapak menjadi caranya untuk dapat mencapai keselarasan dengan alam, Organik amorf menjadikan dirinya menjadi tidak berbentuk sesuai dengan citra dari alam yang tidak memiliki bentuk geometris murni. Walaupun dengan berbeda cara namun tetap pada satu tujuan nya yaitu untuk dapat bisa selaras dengan alam,keselarasan ini terbukti dari tidak adanya perubahan dan tidak timbulnya gangguan yang diterima oleh alam dari pembangunan yang dilakukan manusia.

BAB 4PENUTUP4.1.KESIMPULANAlam merupakan sumber inspirasi terbaik dalam pencarian bentuk, karena bentuk-bentuk pada alam terdapat prinsip efisiensi, baik efisiensi energi maupun efisiensi material. Arsitektur organik merupakan paham arsitektur yang humanis, artinya turut memperhatikan keberadaan manusia di dalamnya, selain itu bentukan dari arsitektur organik bukan sekedar imitasi dari alam, melainkan berdasarkan pada kesatuan atar ruang luar dengan ruang dalam, hal ini bertujuan untuk dapat berhubungan dengan alam. Perkembangan arsitektur pun turut berkembang dan menjadikan alam sebagai inspirasinya, mulai pada masa penggunaan rasio alam, atau biasa dikenal dengan sebutan golden section, lalu menjadikan alam sebagai inspirasi dalam pencarian bentuk dan dekorasi, hingga pada pemanfaatan alam sebagai inspirasi pemecahan permasalahan yang terjadi di tapak.Pada arsitektur organik geometrik dan arsitektur organik amorf kriteria ini pun berlaku, namun disetiapnya memiliki penekanan yang berbeda. Arsitektur organik gemetrik memiliki penekanan pada: Beradaptasi dengan tapak. Mengikuti pola lingkungan sekitar Seolah-olah tumbuh dari tapak. Penggunaan material lokal. Material tembus pandang seperti kaca sebagai penghubung tuang dalam dengan luar AsimetrisSedangkan pada arsitektur organik amorf penekanan lebih kepada: Tidak berbentuk Asimetris Material lokal Menghindari garis lurus Ekspresif Inspirasi bentuk dari alam.Namun keduanya paham arsitektur organik ini tetap pada satu tujuan akhir yaitu mempertimbangkan faktor ekologis, demi tercapai bangunan yang tidak merusak ekosistem alam atau tapak, serta dapat memanfaatkan potensi dan prospek juga mengatasi problem yang ada dengan bijak.13