BAB 11 Konsep Kebidanan.docx2
Transcript of BAB 11 Konsep Kebidanan.docx2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakangTeori adalah seperangkat konsep atau pertanyaan
yang dapat menguraikan dengan jelas fenomena yang penting dlam suatu disiplin.Konsep adalah fenomena teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat diuji melalui observasi atau penenlitian. Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu. Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberi asuhan kebidanan .
Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Model adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang mempengaruhinya.
B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian teori dan model konsep kebidan ?2. Apa itu komponen model kebidan ?3. Sebutkan teori yang mempengaruhi model kebidanan ?4. Sebutkan pelayanan kebidanan?5. Apa itu paradigma sehat ?
C. Tujuan 1. Tujuan umum:
Meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu , bayi/anak balita .
2. Tujuan khusus1. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan
memberikan asuhan kebidanan yang efektif sesuai
1
kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan evidence based.
2. Sebagai pedoman cara pendokumentasian dari setiap usaha kebidanan yang diberikan pelayanan kesehatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN
1. Pengertian
a. Konsep
Penopang sebuag teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang
dapat di uji melalui obserpasi atau penelitian.
b. Model
Contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.
c. Model kebidanan
Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakn kerangka kerja
seorang bidan dalam membrikan asuhan kebidanan.
d. Konseptual model
1) Gambaran abstarak suatu ide yang menjadi dasar suatu
disipin ilmu
2) Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep
kerangka kerja, sistem dan sekema. Menunjukkan pada
ide global tentang indifidu kelompok, situasi, dan
kejadian yang menrik untuk suatu ilmu. Konseptual
model biasanya berkembang dari wawasan intuitif,
keilmuan dan sering kali di simpulkan dalam kerangka
acuan disiplin ilmu ang bersangkutan.
2
( Fawcett 1992) sehingga konseptual model
memberikan gambaran abstrak atau ide yang
mendasari suatu disiplin ilmu.
3) Model memberi kerangka untuk memahami dan
mengembangkn peraktik untuk membimbing tindakan
dalam pendidikan untuk mengidentipikasi pertanyaan
yang harus di jawab dalam penilitian. Konsep model di
tunjukkan dengan banyak cara yaitu mental model,
pisikal midl dan simbolik ( Lancaster and Lavcaster).
2. Konseptual Model Kebidanan.
Dalam memberikan suatu gambaran tentang pelyanan dalam peraktik
kebidanan dan memberi jawaban-jawaban atas pertanyan, apa yang
merupakan praktik kebidanan. Model dalam kebidanan berdasarkan
pada empat elmen:
a. Orang ( wanita, ibu, pasangan, dan orang lain)
b. Kesehatan
c. Lingkungan
d. Kebidanan
3. Kegunaan Model
a. Untuk menggambarkan beberapa aspek ( kongkerit maupun
abstrak) dengan mengatikan persamaannya seperti struktur,
gambar, diagram, dan rumus. Model tidak seperti teori, tidak
mempokuskan pada hubungan antra dua penomena tanpa lebih
mengarah pada steruktur dan pungsi. Sebuah model pada
dasarnya analogi atau gambar simbolik sebuah ide ( Wilson
1985).
b. Merupakan gagasan mentak sebagai bagian teori yang
memberikan bantun ilmu-ilmu sosial dalam konsep
menyamakan aspek-aspek dalam peroses sosial ( Galt dan
Smith 1976).
3
c. Menggmbarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak sehingga
banyak di gunakan oleh disiplin ilmu lain sebagai parameter
garis besar prektit( Bernner 1984).
4. Model kebidanan dapat di gunakan untuk:
a. Menyatukan data secara lengkap.
1.Tindakan sebagai bantuan dalam komonikasi antra bidan dan
pimpinan.
2. Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program
belajar.
3. untuk komunikasi bidan dengan klien.
b. Menjalaskan siapa itu bidan, apa yang di kerjkan, keinginan, dan
kebutuhan utuk:
Mengembangkan propesi
Mendidik siswi bidan
Komuniksi dengan klien dan pinpinan
5. Konponen dan macam model kebidanan.
a. Memonitor kesejahteraan ibu
b. Mempersiapkan ibu dngan menberikan pendidikan dan
konseling.
c. Interfensi tehnologi seminimal mungkin.
d. Mengindentipikasi dan memberi bantuan obstetrik.
e. Lakukan rujukan
B. MACAM MODEL KEBIDANAN
1.Model dalam mengkaji kebutuhan dalam peraktik kebidanan.
Model ini memiliki empat unit yang penting yaitu:
a. Ibu dalam keluarga.
b. Konsep kebutuhan.
c. Parnersip
4
d. Paktor kedokteran dan keterbukaan.
2.Model medical
Merupkan salah satu model yang di kembangkan untuk membantu
manusia dalam memahami proses sahat sakit dalam arti kesehatan.
Tijuannya adalah sebagai kerangka kerja untuk pemahaman dan
tindakan sehingga pertanyakan dalam model ini adalah “ dapatkah dengan
mudah di pahami dan dapatkah di pakai dalan praktik.
3. Model sehat untuk semua / Healty For All (HFA)
Model ini di cetuskan oleh WHO dalam deklarasi Alma atta tahun
1978. Pokus pelayanan di tujukan pad wanita, keluarga dan masyarakat
serta sarana komunikasi dari bidan-bidan negara lain.Tema HFA menurut
Euis dan simmet( 1992).
a. Mengurangi ketidaksamaan kesehatan
b. Perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif
c. Partisipasi masyarakat
d. Kerjasama yang baik pemerintah dengan sektor lain yang terkait
Primary Health Care ( PHC ) adalah dasar pelayanan utama dari sistem
pelayanan kesehatan. FHC adalah pelayanan keshatan pokok yang di dasarkan
pada prakik, ilmu pengetuhuan yang logis dan motode sosial yang tepat erta
tehnologi universal yng dapat di peroleh oleh indifidu dan keluarga dalam
komunitas melalui partisipasi dan merupakan suatu palue dalam masyarakar dan
negara yang mampu menjaga setiap lamgkah perkembangan berdasarkan
kepercayaan dan ketentuannya. Dari model HFA dan definisi PHC terdapat lima
konsep ( WHO, 1998).
5
a. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi universal dengan
penyedia asuhan berdasarkan kebutuhan .
b. Pelayanan promotif , preventif , kuratif dan rehabilitatif dimana
pelayanan dapat memenuhi segala macam tipe – tipe kebutuhan yang
berbeda harus disediakan dalam satu kesatuan ( semua pelayanan dalam
satu tempat ) .
c. Pelayanan harus efektif , dapat diterima oleh norma , dapat
menghasilkan dan diatur , yaitu pelayanan harus dapat memenuhi
kebutuhan yang dapat diterima oleh masyarakat dan pelayanan harus
dimonitor dan diatur secara efektif ,\.
d. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan , penentuan pemonitoran
pelayanan , yaitu penentuan asuhan kesehatan merupakan tanggung jawab
semua komunitas dan kesehatan dipandang sebagai faktor yang berperan
untuk pengembangan seluruh lapisan masyarakat .
e. Kolaborasi antar sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan
kesehatan tidak dapat bergantung pada pelayanan kesehatan saja tetapi
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : perumahan , polusi
lingkungan , persediaan makanan dan metode pubikasi .
Delapan area untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC ,
delapan area ini adalah:
a. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum dan metode penjegahan dan
pengentrolannya.
b. Promosi kesehatan tentang persediaan makanan dan nutrisi yang layak.
c. Persediaan air yang sehat dan sanitasi dasar yang adekuat.
d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana.
e. Imunisasi.
f. Pencegahan dan pengawasan penyakit endemic.
g. Pengentrolan yang tepat terhadap kecelakaan dan penyakit umum.
h. Persediaan obat-obat esensial( morley at all 1989).
6
4. Model sistem maternitas di komunitas yang ideal.
Unuversity of southeer Queensland
a. Model kurikulum konseptual patnership dalam
praktik kebidanan berdasarkan pada model
pelayanan kesehatan dasar. ( Guiilland dan
pairman, 1995)
b. Petnership kebidanan adalah sebuah fillosopi
prospektif dan sutu model kepedulian ( model of
care ) sebagai model fillosofi prospektif
berpendapat bahwa wanita dan bidan dapat
berbagi pengalaman dalam proses persalinan.
c. Persalinan merupakan proses yang sangat
normal.
d. Sebuah hubungan petnership menggambarkan
dua orang yang bekerja sama dan saling
menguntugkan.
e. Bidan bekerja keras bahwa bidan tidak
memaksakan suatu tindakan melainkan
membantu wanita untuk mengambil keputusan
sendiri.
f. Konsep “ wanita” dalam asuhan kebidanan
melipui mitra perempuan tersebut, keluarga,
kelompok dan budaya.
g. Konsep bidan dalam asuhan kebidanan meliputi
bidan itu sendiri, mitranya atau keluarga,
budaya/subkulur bidan tersebut dan wewenang
profesional bidan.
h. Dengan membentuk hubungan antara bidan dan
wanita akan membawa meraka sendiri sebagai
manusia kedalam suatu hubungan patnership
yang mana akan mereka gunakan dalam
7
teurapetik. Badan harus mempunyai self
knowing, self nursing, dan merupakan jaringan
pribdi dan kolktip yang mendukung.
i. Sebagai model of care the midewifery patership
di dasarkan pada prinsip midewifery care
berikut ini:
1. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan
antara badan, pikiran, jiwa, pisik, dan
lingkungan kultur social( holism)
2. Berasumsi bahwa mayoitas kasus wanita yang
bersalin dapat di tolong tamp adanya intevensi.
3. Mendukung dan meningkatkan proses perslinan
alami tersebut.
4. Bidan menggunakan suatu pendekatan
pemecahan masalah dengan seni dan ilmu
pengetahuan.
5. Relationship- based dan kesimambungan dalam
motherhood.
6. Woman centered dan bertukar pukiran antara
wanita.
7. Kekusaan wanita aitu berdasarkan tanggung
jawab bersama untuk sutu pengambilan suatu
keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol
atas keputusan terakhir mengenai keadaan diri
dan bayinya.
8. Dibatai oleh hukmdan ruang lingkup praktek
individu:
Dengan persetujuan wanita bidan merujuk
fsilitas pelaynan kesehatan yang lebih
berkualitas.
Hubungan antara wanita,bidan dan dokter
harus didasari oleh rasa hormat,timbal balik dan
8
saling percaya,bidan boleh mempertanyakan
masalah medis atau perlindungan hukum untuk
wanita untuk alasan apapun apapun,jika wanita
tersebut tidak mampu berbicara atas namanya
sendiri.
Persepsi mahasiswa kebidanan di tentukn
olh bidan di bagian pelayanan utuk
mengantisipasi siswa dalam menghadapi kasus
yang di temukan dalam tim, tetapi praktik siswa
akan di batasi oleh bidan dan akan
menagajarkan beberapa pelayanan khusus
kebidanan yang akan meningkatkan kemampuan
dan keterampilan siswa, peran perseptor akan
semakin berkurang dalam perpraktik dan hanya
akan menjadi penasehat dan pendukung.
C. PARADIGMA KESEHATAN
1. Konsep tentang sehatPada hakekatnya sehat atau kesehatan dapat diartikan sebagai kondisi yang normal dari kehidupan manusi. Sehat atau kesehatan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sudah dengan sendirinya begitu. Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi meliputi seluruh aspekkehidupan manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik , emosu, sosial, dan spiritual
2. Definisi Sehata. WHO/World Health Organization (1957)
Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki
b. WHO (1974)
9
Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya penyakit atau kelemahan
c. Parkins (1938)Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya
d. White (1977)Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (fisikologis , intelektual, spritual, dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik , sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatan.
a. Sehat fisik Diartikan sebagai kondisi badan yang serasi dengan tanda-tanda utama kulit yang bersih , mata yang bersinar, rambut yang subur, otao-otot bidang yang kuat, tidur yang nyenyak, tidak terlalu gemuk, nafas yang segar, nafsu makan yang baik, buang air besar dan kecil yang teratur, dan gerak badan yang supel, mudah dan terkoordinasi, semua organ badan dalam ukuran yang sebanding dan berfungsi normal, semua alat indra berfungsi lengkap, denyut nadi dan tekanan darah dalam keadaan istirahat dan dalam gerakan (exercise)ada dalam batas-batas normal menurut unur dan jebis kelaminnya.
b. Sehat mentalDalam badan yang sehat terletak jiwa yang kuat. Sehat fisik dan mental adalah dua hal yang tidak terpisahkan.
10
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan sehat mental yaitu :
1) Ia harus merasa puas dengan dirinya sendiri. Mereka bahagia, gembira ria dan tenang. Tidak konflik dengan dirinya sendiri. Tidak menyalakan dirinya sendiri.
2) Ia harus dapat menyesuaikan dirinya dengan orang lain dalam lingkungannya. Dapat menerima kritik dan tidak cepat tersinhggung. Harus bisa mengerti perasaan orang lain.
3) Ia harus dapat mengendalikan dirinya dengan baik tidak emosional, tidak mudah tercekang oleh rasa takut yang berlebihan, rasa marah, rasa iri, rasa dosa, dan keraguan. Ia harus dapat menghadapi masalah hidup sehari-hari serta dapat mengatasinya secara wajar
c. Sehat sesualMenekankan pada kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat di lingkungannya dengan penuh rasa kebersamaan, tolong menolong, saling menghormati dan saling menghargai. Hidup bersama ini untuk saling memenuhi kebutuhan hidup yang menunjang kesehatan itu sendiri
d. Sehat spiritualManusia sebagai makhluk yang berbudaya dan berakal akan merasakan lengkapan dari cara hidupnya tanpa pegangan kepada sesuatu yang bukan fisik, mental atau sosial, tapi super natural. Sehat secara spiritual adalah penting untuk masyarakat.indonesia yang ajaran hidupnya adalah Pancasila, dimana sila pertamanya ketuhanan yang maha esa
3. Model sehat a. Model rentang sehat
Menurut Neuwman (1990) menyatakan bahwa :
11
Sehat adalah suatu rentan yang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal , dengan energi yang paling maksimum , sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total .
Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik , emosional , intelektual , sosial , perkembangan dan spiritual yang sehat .
Dengan model ini bidan dapat menentukan kesehatan klien sesuai dengan rentang sehatnya , sehingga faktor resiko klien yang merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengidentifikasikan tingkat kesehatan klien .
Faktor – faktor resiko itu meliputi variabel genetik dan psikologis . Kekurangan dari model ini adalah sulitnya menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang ada diantara dua titik ekstrim pada rentang itu ( kesejahteraan tingkat tinggi kematian ) . Misalnya , apakah seseorang yang mengalami fraktur kaki tapi ia mampu melakukan adaptasi dengan keterbatasan mobilitas .
Model ini efektif jika digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan sebelumnya . Sehingga bermanfaat bagi bidan dalam menentukan tujuan pencapaian tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang akan datang .
b. Model kesejahteraan tingkat tinggi ( Dunn )Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi sehat pada individu melalui perubahan prilaku .Model ini berhasil diterapkan untuk perawatan lansia , dan juga digunakan dalam perawatan keluarga dan kebidanan komunitas .
12
c. Model Agen – Pejamu – Lingkungan ( Leavell at all )Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan oleh hubungan dinamis antara agen , pejamu , dan lingkungan .Model ini menyatakan bahwa sehat dan sakit ditentukan oleh interaksi yang dinamis dari ketiga variabel tersebut .
d. Model Keyakinan – Kesehatan Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku sehubungan dengan kesehatan mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan .Terdapat tiga komponen dari model Keyakinan – Kesehatan antara lain : 1. Persepsi individu tentang kerentanan dirinya
terhadap suatu penyakit .2. Persepsi individu terhadap keseriusan penyakit
tertentu .3. Persepsi individu tentang manfaat yang diperoleh
dari tindakan yang diambil .Model ini membantu bidan memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi persepsi , keyakinan , dan prilaku klien , serta membantu bidan membuat rencana kebidanan yang paling efektif untuk membantu klien , memelihara , dan mengembalikan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit .
4. Model peningkatan kesehatan Fokus model ini adalah menjelaskan alasan keterlibatan klien dalam aktivitas kesehatan .
4. Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan dua konsep yang berhubungan serta dan pada pelaksanaannya ada beberapa hal yang menjadi saling tumpang tindih satu sama lain .
13
Peningkatankesehatan merupakan upaya memelihara atau memperbaiki tingkat kesehatan klien saat ini .sedangkan penyakit mertupakan upaya yang bertujuan untuk melindunggi klien dari ancaman kesehatan yang bersipat aktual maupun potensial.
Kegiatan peningkatan kesehatan dapat bersipat aktip maupun pasif :
a. Peningkatan kesehatan pasif Merupakan strategi peningkatan kesehatan dimana individu akan memperoleh manfaat dari kegiatan yang dilakukan oleh orang lain tanpa harus melakukannya sendiri
b. Peningkatan kesehatan aktif Pada strategi ini setiap individu diberikan motipasi untuk melakukan program kesehatan tertentu .
Cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersipat holistik,proaktif,antisifatip,melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi banyak faktor secara dinamis dan bersipat lintas sektor dalam satu wilayah.paradikma sehat merupakan model pembangunan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan,pemeliharaan, dan peningkatan penduduk sehat bukan hanya penyembuhan pada orang sakit.
14
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Model konseptual bidan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberi asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang mempengaruhinya Komponen model kebidanan
1. Membantu kesejahteraan ibu.2. Memberi pendidikan pada ibu dengan pendidikan
dan konseling
B. Saran.Di harapkan dapat membantu bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada kelien dan salah satu acuan untuk dalam memulai asuhan kebidanan mungkin di perlukan kombinasi dalam prakteknya. Sehingga sesuai dengan fiosopi asuhan kebidanan.
15
16