BAB 11-12 ekman

3
BAB 11. PENETAPAN HARGA DALAM PRAKTIK Marginalist Pricing pada Keadaan Ketidakpastian Ada 3 cara untuk menerapkan marginalist pricing dalam keadaan ket pastian. Sbb: 1. Penggunaan Taksiran Kurva Permintaan dan MC 2. Penggunaan Taksiran Elastisitas Harga dan MC 3. Penggunaan Taksiran Biaya dan Penerimaan Inkremental Rule of Thumb Pricing Cara rule-of-thumb pricing ini dianggap sebagai metode jalan pint dalam pembuatan keputusan agar menghemat biaya dan waktu si pembuat keputusan. Cara ini biasanya menghasilkan keputusan di bawah optimum j dibandingkan dengan keputusan yang di ambil dengan informasi yang lebi lengkap. Markup Pricing Adalah cara penentuan harga melalui penambahan suatu presentase tertentu pada biaya langsung(biaya variabel rata-rata= AVC) dari suatu Markup pricing ini seringkali dianggap bahwa besarnya markup tersebut tergantung pula pada keadaan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan Markup Pricing Sebagai Suatu Alat Koordinasi Kebijaksanaan markup pricing yang diterapkan dalam suatu industri berperan sebagai suatu alat koordinasi jika diperlukan perubahan-perub harga. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR Dalam pasar yang telah mapan, tingkat harga umum bisa dinaikan at diturunkan oleh pemimpin harga atau perusahaan-perusahaan secara umum perusahaan tersebut dianggap perlu.

Transcript of BAB 11-12 ekman

BAB 11. PENETAPAN HARGA DALAM PRAKTIK Marginalist Pricing pada Keadaan Ketidakpastian Ada 3 cara untuk menerapkan marginalist pricing dalam keadaan ketidak pastian. Sbb: 1. Penggunaan Taksiran Kurva Permintaan dan MC 2. Penggunaan Taksiran Elastisitas Harga dan MC 3. Penggunaan Taksiran Biaya dan Penerimaan Inkremental Rule of Thumb Pricing Cara rule-of-thumb pricing ini dianggap sebagai metode jalan pintas dalam pembuatan keputusan agar menghemat biaya dan waktu si pembuat keputusan. Cara ini biasanya menghasilkan keputusan di bawah optimum jika dibandingkan dengan keputusan yang di ambil dengan informasi yang lebih lengkap. Markup Pricing Adalah cara penentuan harga melalui penambahan suatu presentase tertentu pada biaya langsung(biaya variabel rata-rata= AVC) dari suatu produk. Markup pricing ini seringkali dianggap bahwa besarnya markup tersebut tergantung pula pada keadaan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan. Markup Pricing Sebagai Suatu Alat Koordinasi Kebijaksanaan markup pricing yang diterapkan dalam suatu industri bisa berperan sebagai suatu alat koordinasi jika diperlukan perubahan-perubahan harga. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR Dalam pasar yang telah mapan, tingkat harga umum bisa dinaikan atau diturunkan oleh pemimpin harga atau perusahaan-perusahaan secara umum jika perusahaan tersebut dianggap perlu.

Positioning Harga Jumlah maksimum yang akan dibayar oleh pembeli untuk suatu produk dikenal sebagai harga reservasi (reservation price) dari pembeli tersebut. Demikian pula, seorang pembeli akan mempunyai harga reservasi untuk atributatribut yang akan ditawarkan oleh produk tersebut. Penetapan Harga untuk Menduga Kualitas Produk-produk baru merupakan alat ideal untuk menunjukan hubungan kualitas harga sepanjang harga merupakan satu-satunya indikator riil untuk mengetahui kualitas tersebut karena tidak ada informasi awal! Bagi konsumen kendati mereka melakukan riset. Penentuan Harga Produk dalam Satu Paket Pembundelan produk (product budiling) adalah cara penjualan satu produk atau lebih secara bersama-sama sebagai suatu paket dengan harga tunggal. Potongan Kuantitas Perusahaan harus mempertimbangkan penawaran produk-produknya sebaik-baiknya dalam bundelan maupun secara terpisah, sebab pembundelan diharapkan meningkatkan laba perusahaan. Penetapan Harga Promosi Penetapan harga promosi juga disebut dealing, merupakan penawaran potongan harga kepada konsumen dengan cara mengobral produk (on sale) selama periode tertentu. Ada beberapa alasan mengapa cara penjualan seperti ini dilakukan oleh perusahaan. Pertama, mungkin perusahaan tersebut memiliki kelebihan persediaan dan ingin mengurangi biaya penyimpanannya. Kedua, pemasok perusahaan tersebut memberikan barang-barang dengan diskon dari harga grosir sehingga penjualan promosi tersebut bisa dilakukan, dalam upaya memperluas pangsa pasar.

BAB 12. KEPUTUSAN INVESTASI KAIDAH-KAIDAH LAINNYA Walaupun ekonom mengatakan bahwa kaidah NPV merupakan kriteria invesatsi yang paling benar, masih ada beberapa kriteria lainnya yang tersedia bagi para manajer. Ada 3 yaitu: 1. Kaidah Payback Jangka waktu kembalian (payback period) dari suatu proyek invesatsi adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan tersebut untuk mengembalikan investasi awalnya. 2. Kaidah Return on Investment (ROI) Tingkat kembalian rata-rata (average return) dari suatu proyek investasi adalah tingkat kembalian rata-rata dari investasi tersebut dibagi dengan investasi rata-rata(averagae investment) pada proyek tersebut. Kemudian dengan menggunakan ROI, keputusan kita apakah akan melakukan investasi atau tidak dibuat dengan cara membandingkan ROI proyek tersebut dengan terget kembalian perusahaan tersebut. Internal Rate of Return (IRR) IRR dari suatu proyek investasi adalah tingkat diskonto yang menghasilkan NPV dari poyek tersebut sama dengan nol. Untuk mengadakan IRR tidaklah semudah menghitung karena IRR membutuhkan tingkat diskonto yang menghasilkan NPV sama dengan nol. PENCATUAN KAPITAL (Capital Rationing) Dalam perspektif yang paling luas, capital rationing tidak perlu dilakukan oleh seorang manajer; tidak ada kendala eksternal berapa jumlah proyek yang dapat dikerjakan oleh suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan mempunyai proyek yang dapat meningkatkan nilai dari perusahaan, proyek tersebut dilaksanakan.