BAB 10

3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak manusia dilahirkan pada dasarnya sudah sepantasnya untuk dilatih berpikir dengan jelas , tajam dan terang rumusannya , hal itu juga supaya lebih tangkas dan kreatif . dengan demikian kita sebagai generasi penerus bangsa perlu belajar berpikir tertip , jelas , serta tajam. Hal yang sangat penting juga adalah belajar membuat deduksi yang berani dengan salah satu cara untuk melahirkannya adalah silogisme. . Hal ini diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapat melihat konsekwensi dari sesuatu pendirian atau pernyataan yang apa bila di telaah lebih lanjut, sebenarnya pendirian atau pernyataan itu tadi self – destructive. Mungkin hal itu bisa terjadi karena tidak mau menghargai kebenaran dari sesuatu tradisi atau tidak dapat menilai kegunaannya yang besar dari sesuatu yang berasal dari masa lampau, ada juga sebagian orang yang mengatakan atau menganggap percuma mempelajari seluk beluk silogisme . Tetapi mungkin juga anggapan itu didasarkan pada kenyataan bahwa biasanya dalam proses penulisan atau pemikiran hanya sedikit orang saja yang dapat mengungkapkan pikirannya dalam bentuk silogisme. Akan tetapi , proses pemikiran kita menurut kenyataanya mengikuti pola silogisme jauh lebih sering dari pada yang kita duga. Misalnya ucapan “ Saya tidak senang kepada pegawai itu karena ia biasa datang terlambat ke kantor “ Proses pemikiran tersebut haya bisa

description

BAB 10

Transcript of BAB 10

Page 1: BAB 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejak manusia dilahirkan pada dasarnya sudah sepantasnya untuk dilatih berpikir dengan

jelas , tajam dan terang rumusannya , hal itu juga supaya lebih tangkas dan kreatif . dengan

demikian kita sebagai generasi penerus bangsa perlu belajar berpikir tertip , jelas , serta tajam.

Hal yang sangat penting juga adalah belajar membuat deduksi yang berani dengan salah satu cara

untuk melahirkannya adalah silogisme. . Hal ini diperlukan karena mengajarkan kita untuk dapat

melihat konsekwensi dari sesuatu pendirian atau pernyataan yang apa bila di telaah lebih lanjut,

sebenarnya pendirian atau pernyataan itu tadi self – destructive.

Mungkin hal itu bisa terjadi karena tidak mau menghargai kebenaran dari sesuatu tradisi

atau tidak dapat menilai kegunaannya yang besar dari sesuatu yang berasal dari masa lampau,

ada juga sebagian orang yang mengatakan atau menganggap percuma mempelajari seluk beluk

silogisme . Tetapi mungkin juga anggapan itu didasarkan pada kenyataan bahwa biasanya dalam

proses penulisan atau pemikiran hanya sedikit orang saja yang dapat mengungkapkan pikirannya

dalam bentuk silogisme. Akan tetapi , proses pemikiran kita menurut kenyataanya mengikuti

pola silogisme jauh lebih sering dari pada yang kita duga. Misalnya ucapan “ Saya tidak senang

kepada pegawai itu karena ia biasa datang terlambat ke kantor “ Proses pemikiran tersebut haya

bisa di uji dan di kaji apabila kita beberkan dalam bentuk silogisme karena bentuk silogismelah

setiap langkah dari proses tersebut menjadi terbuka .

Filsafat melalui salah satu cabangnya, memberikan jalan keluarnya dengan istilah logika yang

juga banyak dikenal di dunia Islam dengan istilah mantiq, yang juga memiliki cabang alat

berfikir runtut yang dikenal dengan silogisme.

Penulis berupaya menawarkan dalam pemahaman masyarakat ilmiah untuk memiliki pola

berfikir yang baik sebagaimana disebutkan di atas dengan membahas masalah silogisme dan

manfaatnya dalam kehidupan.

Page 2: BAB 10

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk mencapai penulisan karya ilmiah yang benar, maka penulis meletakkan

beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian/term?

2. Apakah yang dimaksud dengan pernyataan?

3. Apakah yang dimaksud dengan penyimpulan?

4. Apakah penggolongan dan definisi?

5. Apa sajakah macam-macam proposisi, pembalikkan dan perlawanan?

6. Apakah yang dimaksud sillogisme kategoris dan silogisme hipotetis?

1.3 TUJUAN

Dari rmusan masalah di atas, maka penulis memiliki tujuan penulisan sebagai berikut:

7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian/term

8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pernyataan

9. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyimpulan

10. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penggolongan dan definisi

11. Untuk mengetahui macam-macam proposisi, pembalikkan dan perlawanan

12. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sillogisme kategoris dan silogisme

hipotetis

1.4 MANFAAT

Untuk mengetahui macam-macam proposisi, pembalikkan dan penyimpulan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.