Bab 1 - Uji Toksisitas

download Bab 1 - Uji Toksisitas

of 2

description

uji toksistas

Transcript of Bab 1 - Uji Toksisitas

3BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polusi atau pencemaran adalah keadaan dimana suatu lingkungan sudah tidak alami lagi karena telah tercemar oleh polutan. Misalnya air sungai yang tidak tercemar airnya masih murni dan alami, tidak ada zat-zat kimia yang berbahaya, sedangkan air sungai yang telah tercemar oleh detergen misalnya, mengandung zat kimia yang berbahaya, baik bagi organisme yang hidup di sungai tersebut maupun bagi makhluk hidup lain yang tinggal di sekitar sungai tersebut. Polutan adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan. Lingkungan perairan yang tercemar limbah deterjen kategori keras dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut. Selain itu banyak dari kita yang belum tahu bahaya atau dampak yang ditimbulkan dari bahan-bahan kimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.Selama hidupnya pula manusia akan membuang kotoran ataupun limbah ke lingkungan. Limbah tersebut akan kembali ke udara, air ataupun tanah. Telah menjadi sifat manusia untuk selalu meningkatkan taraf hidupnya. Maka dengan akal pikirannya lahir berbagai inovasi agar dapat mempermudah kegiatan mereka. Perkembangan tersebut semakin meningkatkan limbah yang dibuang oleh manusia, dan dengan sendirinya akan meningkatkan potensi terjadinya penularan penyakit/wabah dan/ataupun keracunan. Salah satu hasil inovasi dari manusia adalah pemutih dan pemakaian pakaian yang ditujukan agar mempermudah manusia dalam kegiatan mencuci pada setiap rumah. Padahal limbah dari pemutih dan pewangi yang banyak dibuang ke lingkungan perairan dapat menyebabkan keracunan terutama untuk organisme airnya.Pada akhirnya buangan yang bertambah banyak dan seringkali tidak bersifat alamiah, membuat lingkungan tidak mampu membersihkan akibat racun yang terdapat pada buangan tersebut. Maka pengelolaan kualitas lingkungan sangat diperlukan agar semua kegiatan manusia tidak kembali merugikan manusia.Air limbah detergen maupun softener termasuk polutan atau zat yang mencemari lingkungan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS (alkyl benzene sulphonate) yang merupakan deterjen tergolong keras. Deterjen dan softener tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan (Anonimous, 2009).Surfaktan sebagai komponen utama dalam deterjen dan softener memiliki rantai kimia yang sulit didegradasi (diuraikan) alam. Pada mulanya surfaktan hanya digunakan sebagai bahan utama pembuat deterjen. Namun karena terbukti ampuh membersihkan kotoran, maka banyak digunakan sebagai bahan pencuci lain. Surfaktan merupakan suatu senyawa aktif penurun tegangan permukaan yang dapat diproduksi melalui sintesis kimiawi maupun biokimiawi. Sifat aktif permukaan yang dimiliki surfaktan diantaranya mampu menurunkan tegangan permukaan, tegangan antarmuka dan meningkatkan kestabilan sistem emulsi. Hal ini membuat surfaktan banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti industri sabun, deterjen, produk kosmetika dan produk perawatan diri, farmasi, pangan, cat dan pelapis, kertas, tekstil, pertambangan dan industri perminyakan, dan lain sebagainya (Scheibel J, 2004).Dengan makin luasnya pemakaian deterjen dan softener maka risiko bagi kesehatan manusia maupun kesehatan lingkungan pun makin rentan. Limbah yang dihasilkan dari deterjen dan softener dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan yang selanjutnya akan mengganggu atau mempengaruhi kehidupan masyarakat (Heryani dan Puji, 2008).

1.2 TujuanAdapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui pengaruh toksisitas detergen dalam berbagai konsentrasi terhadap ikan1Universitas Sriwijaya2

Universitas Sriwijaya