Uji Toksisitas Akut Revised

download Uji Toksisitas Akut Revised

of 20

Transcript of Uji Toksisitas Akut Revised

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    1/20

    1

    UJI TOKSISITAS AKUT LOGAM TEMBAGA (Cu)

    TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP LARVAAr temia spDANDaphnia sp

    Lies Ambarwatie, Irfan Herdiawan, Irenne Azaria , M. Fiqi Fadillah

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

    Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21, Jatinangor 45363

    ABSTRAK

    Toksisitas dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik

    atau racun. Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan

    organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Laporan ini

    bertujuan untuk mengetahui pengaruh logam tembaga (Cu) terhadap kelangsungan hidup larva

    Artemiasp. danDaphniasp. Percobaan ini dilakukan di laboratorium Fisiologi Hewan Air FPIK

    Unpad. Metode yang digunakan dalam percobaan ini ialah metode toksisitas uji akut larva

    Artemiasp. danDaphniasp.

    Hasil Percobaan ini menunjukan bahwa Daphnia sp. mengalami kematian lebih tinggi

    dibandingkan dengan Artemiasp. dengan persentase mortalitas Daphnia sp. yaitu 16,67% pada

    kontrol dan masing-masing 100% pada konsentrasi ppm tertentu, untuk persentase mortalitas

    pada Artemia sp. yaitu 16,67% pada kontrol, 23,3% pada 0,05 ppm, 66,67% pada 0,2 ppm dan

    36,67% pada 1 ppm. Hal ini dapat diartikan bahwa persentase mortalitas Artemia sp. lebih

    rendah dibandingkan dengan Daphniasp. karena Artemia sp. membutuhkan logam Cu untuk

    pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai kofaktor kerja enzim.

    Kata kunci : Toksisitas, Tembaga, Logam Berat, mortalitas,

    ABSTRACT

    Toxicity can be defined as a condition that indicates the presence of toxic or toxic effects.

    The presence of heavy metals in waters, either directly harmful to living organisms, as well as

    indirect effects on human health. This report aims to determine the effect of copper (Cu) on the

    survival of larvae of Artemia sp. and Daphnia sp. The experiment was conducted in the

    laboratory of Animal Physiology Water FPIK Padjadjaran University. The method used in this

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    2/20

    2

    experiment is a method of acute toxicity test larvae of Artemia sp. and Daphnia sp.

    The results of this experiment showed that Daphnia sp. experiencing a higher mortality

    compared withArtemia sp. the percentage mortality ofDaphnia sp. ie 16.67% in the control and

    100% respectively on a certain ppm concentration, for the percentage of mortality inArtemia sp.

    ie 16.67% in controls, 23.3% at 0.05 ppm, 66.67% at 0.2 ppm and 36.67% at 1 ppm. This may

    imply that the percentage mortality of Artemia sp. lower than that of Daphnia sp. because of

    Artemia sp.require Cu to the growth and development of the life that is as enzyme cofactors.

    Keywords : Toxicity, copper, heavy metal,

    mortality

    PENDAHULUAN

    Toksisitas dapat diartikan sebagai

    suatu keadaan yang menandakan adanya efek

    toksik atau racun yang terdapat pada suatu

    bahan sebagai sediaan dosis tunggal atau

    campuran (Hodgson 2010 dalam Eka 2011).

    Toksisitas akut sifatnya mendadak, waktu

    singkat, biasanya reversibel, yang secara

    statistik dapat menyebabkan kematian 50%dari hewan percobaan, dinyatakan dengan

    LC50 (Lu 1995).

    Nilai LC50 sangat berguna untuk

    menentukan klasifikasi zat kimia sesuai

    dengan toksisitas relatifnya. LC50 (Median

    Lethal Concentration) yaitu konsentrasi yang

    menyebabkan kematian sebanyak 50% dari

    organisme uji yang dapat diestimasi dengan

    grafik dan perhitungan, pada suatu waktu

    pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam

    dan LC5096 jam (Dhahiyat dan Djuangsih

    1997 dalam Rossiana 2006) sampai

    waktu hidup hewan uji.

    Tabel 1. Klasifikasi lazim (Lu 1994)

    Adanya logam berat di perairan,

    berbahaya baik secara langsung terhadap

    kehidupan organisme, maupun efeknya secara

    tidak langsung terhadap kesehatan manusia.

    Berdasarkan sifat kimia dan fisikanya, maka

    tingkat atau daya racun logam berat terhadap

    hewan air dapat diurutkan (dari tinggi ke

    rendah) sebagai berikut merkuri (Hg),

    kadmium (Cd), seng (Zn), timah hitam (Pb),

    Kategori LC 50

    Supertoksik 5 mg / kg atau kurang

    Amat sangat toksik 550mg / kg

    Sangat toksik 50500 mg / kg

    Toksik sedang 0,5

    5g / kgToksik ringan 515g / kg

    Praktis tidak toksik > 15 g / kg

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    3/20

    3

    krom (Cr), nikel (Ni) dan kobalt (Co)

    (Sutamihardja dkk 1982).

    Tujuan penulisan laporan ini adalah

    untuk mengetahuipengaruh logam tembaga (Cu)

    terhadap kelangsungan hidup larvaArtemia sp.

    danDaphniasp.

    DATA DAN PENDEKATAN

    Metode yang digunakan dalam

    percobaan ini ialah metode toksisitas uji akut

    larva Artemia sp. dan Daphnia sp. yang

    dilakukan oleh Meyer et.al (1982) dan

    prosedurnya dimodifikasi. Percobaan ini

    dilakukan di laboratorium Fisiologi Hewan

    Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Universitas Padjadjaran pada hari Rabu pukul

    10.0012.00 WIB.

    Larva Artemia sp di dekapsulisasi dan

    menyiapkan Daphnia sp. Selanjutnya 3 botol

    vial diisi air laut sebanyak 9 ml dan 3 botol

    vial lagi diisi air tawar sebanyak 9 ml yang

    untuk kemudian dimasukkan masing-masing

    10 ekor larva Artemiasp. ke dalam botol vial

    berisi air laut dan Daphniasp ke dalam botol

    vial berisi air tawar.

    Bahan uji toksik yang digunakan oleh

    kelompok kami adalah tembaga (Cu) dengankonsentrasi 0,05 ppm menggunakan

    micropippet sebanyak sebanyak 1 ml

    Setelah itu dilakukan pengamatan

    dengan cara menghitung mortalitas organisme

    (menghitung organisme uji yang mati) selama

    24 jam dengan selang waktu pengamatan 15

    menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam dan 8

    jam.

    Pengenceran dilakukan secara

    bertahap, untuk mendapatkan konsentrasi

    bahan toksik (Cu) sebesar 0.05 ppm, perlu

    dilakukan sebuah pengenceran dari larutan

    stok ke dalam botol vial yang memiliki

    volume 10 ml. Konsentrasi larutan stok

    sebesar 5 ppm, maka volume yang diambil

    dari larutan stok adalah sebesar 0.1 ml

    sehingga pada akhirnya akan diperoleh

    konsentrasi larutan Cu sebesar 0.05 ppm. Hal

    ini dapat dibuktikan dengan menggunakan

    rumus penghitungan pengenceran yakni V1.N1

    = V2.N2

    Data mortalitas hewan uji utama

    merupakan angka acuan untuk menghitung

    nilai lethal consentration dengan analisa

    probit. Hubungan nilai logaritma dan

    konsentrasi bahan uji dengan nilai pobit dari

    persentase mortalitas hewan uji merupakan

    fungsi linear dariy = a=bx

    HASIL DAN DISKUSI

    Berdasarkan hasil percobaan

    pemaparan bahan toksik tembaga (Cu) 0,05ppm selama 8 jam menyebabkan kematian

    pada hewan uji baik Daphnia sp. maupun

    Artemiasp.

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    4/20

    4

    Tabel 2. Data pengamatan mortalitas hewan

    uji bahan toksik tembaga (Cu)

    Kematian pada hewan uji disebabkan

    oleh ketidakmampuan hewan uji dalam

    mentolerir toksisitas logam tembaga (Cu).

    Toksisitas yang dimiliki Cu akan bekerja dan

    memperlihatkan pengaruhnya bila logam ini

    masuk kedalam tubuh organisme dalam

    jumlah yang besar atau melebihi nilai toleransi

    organisme terkait (Palar 1994).

    Jika dilihat dari tabel diatas, jumlah

    individu Daphnia sp. yang mengalami

    kematian lebih tinggi dibandingkan dengan

    Artemia sp. Hal ini dikarenakan Daphnia sp.

    merupakan organisme yang sensitif terhadap

    bahan pencemar yang di buang ke perairan.

    Tabel 3. Persentase mortalitas Daphnia sp.

    setelah pemaparan 8 jam bahan toksik

    tembaga (Cu)

    Data rata-rata persentase mortalitas

    padaDaphniasp. menggunakan bahan toksik

    tembaga (Cu) kontrol dengan tiga konsentrasi

    yang berbeda menunjukkan perbedaan yang

    nyata. Persentase mortalitas yang rendah pada

    kontrol dikarenakan pada kontrol tidak

    diberikan bahan toksik akut tembaga (Cu)

    sehingga media (air tawar) masih terjaga

    kualitasnya.

    Kualitas air yang baik tentu akan

    mendukung pertumbuhan hewan uji, adapun

    kematian pada Daphnia sp. control dapat

    disebabkan kurangnya oksigen (O2) pengaruh

    vial yang ditutup rapat sehingga pemasukan

    oksigen berkurang. Mobilitas dan guncangan

    pada hewan uji juga merupakan salah satu

    faktor menyebabkan kematian pada Daphnia

    sp.

    Waktu

    Dedah

    Artemia Daphnia

    (1) (2) (3) (1) (2) (3)15 menit 1 - 1 4 2 1

    30 menit - - - 1 - -

    1 jam 1 1 - - 2 3

    2 jam 1 - 1 4 6 6

    4 jam - 1 - 1 - -

    6 jam - - - - - -

    8 jam - - - - - -

    Jumlah 3 2 2 10 10 10

    UlanganKonsentrasi

    Kontrol 0,05 ppm 0,2 ppm 1 ppm

    1 20 10 10 10

    2 10 10 10 10

    3 20 10 10 10

    rata-rata 16.67% 100% 100% 100%

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    5/20

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    6/20

    6

    ( )

    Tabel 6. Data Analisis Probit Daphnia dengan bahan toksik Tembaga (Cu) menggunakan

    metode hubert

    D n R p (%) X Y Xy X2

    0,05 30 30 100 -1,30103 8 -10,408 1,69268

    0,2 30 30 100 -0,69897 8 -5,5918 0,48856

    1 30 30 100 0 8 0 0

    Jumlah -2 24 -16 2,18124

    Perhitungan Hubert:

    ()

    ( )

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    7/20

    7

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat

    disimpulkan :

    1. Kematian pada hewan uji disebabkan

    oleh ketidakmampuan hewan uji

    dalam mentolerir toksisitas logam

    tembaga (Cu). Toksisitas yang

    dimiliki Cu akan bekerja dan

    memperlihatkan pengaruhnya bila

    logam ini masuk kedalam tubuh

    organisme dalam jumlah yang besar

    atau melebihi nilai toleransi

    organisme terkait

    2.

    Persentase Mortalitas pada larvaDaphnia sp menunjukan 16,67%

    pada control, 100% pada 0,05 ppm,

    100% pada 0,2 ppm dan 100% pada

    1 ppm. Hal ini dikarenakanDaphnia

    sp. merupakan organisme yang

    sensitif terhadap bahan pencemar

    yang di buang ke perairan

    3. Persentase Mortalitas pada larva

    Artemia Sp. menunjukan yaitu

    16,67% pada kontrol, 23,3% pada0,05 ppm, 66,67% pada 0,2 ppm dan

    36,67% pada 1 ppm. karenaArtemia

    sp. membutuhkan logam Cu untuk

    pertumbuhan dan perkembangan

    hidupnya yaitu sebagai kofaktor

    kerja enzim.

    4. Akumulasi logam berat dalam tubuh

    organisme tergantung pada

    konsentrasi logam berat dalam tubuh

    organisme tergantung pada

    konsentrasi logam berat dalam

    air/lingkungan, suhu, keadaan

    soesies dan aktifitas fisiologis.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ambara. 2007. Toksisitas Senyawa

    Kimia.http://id.wordpress.com/ Toksisitas

    Senyawa Kimia Biologi.html(diakses Oktober 2014)

    Pararaja, Arifin. MENGENAL

    LOGAM BERAT (Heavy Metal). 2009.

    http://smk3ae.wordpress.com/ Mengenal-

    Logam Berat Heavy Metal.html (diakses

    Oktober 2014)

    Rossiana, Nia., Supriatun, Titin.,

    Dhahiyat, Yayat. 2007. Fitoremediasi

    Limbah Cair Dengan Eceng Gondok

    (Eichhornia crassipes) (Mart) Solms) dan

    Limbah Padat Industri Minyak Bumi

    Dengan Sengon (Paraserianthes falcataria

    L. Nielsen) Bermikoriza. Jatinangor:

    Universitas Padjadjaran.

    Darmono. 2006. Lingkungan Hidup

    dan Pencemaran. Jakarta : UI PRESS

    Rahman, A. 2005. Kandungan

    Logam Tembaga (Cu) pada Karang Tipe

    Branching di Perairan Kepulaua Krakatau.

    Fakultas MIPA Univesitas Lambung

    Mangkurat.

    Palar, h. 2004. Pencemaran dan

    Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta.

    Jakarta

    http://id.wordpress.com/%20Toksisitashttp://id.wordpress.com/%20Toksisitas
  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    8/20

    8

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Data Persentase Artemia dan Daphnia dengan berbagai bahan toksik

    Kelas Perikanan B

    Tabel 1. Data Presentase Mortalitas (P) Artemia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Timbal (Pb)

    Ulangan

    Konsentrasi (ppm)

    5 25 50

    1 90 100 100

    2 90 100 100

    3 100 100 100

    Rerata 93,3% 100% 100%

    Tabel 2. Data Presentase Mortalitas (P) Daphnia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Timbal (Pb)

    UlanganKonsentrasi (ppm)

    5 25 50

    1 100 100 100

    2 100 100 100

    3 100 100 100

    Rerata 100% 100% 100%

    Tabel 3. Data Presentase Mortalitas (P) Artemia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Merkuri (Hg)

    Ulangan

    Konsentrasi (ppm)

    0,005 0,01 0,1

    1 100 60 90

    2 100 80 100

    3 100 10 100

    Rerata 100% 80% 96,7%

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    9/20

    9

    Tabel 4. Data Presentase Mortalitas (P) Daphnia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Merkuri (Hg)

    Ulangan Konsentrasi (ppm)

    0,005 0,01 0,1

    1 30 80 10

    2 10 70 10

    3 80 60 60

    Rerata 70% 70% 86,7%

    Tabel 5. Data Presentase Mortalitas (P) Artemia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Tembaga (Cu)

    UlanganKonsentrasi (ppm)

    0,05 0,2 1

    1 30 60 40

    2 20 70 50

    3 20 70 20

    Rerata 23,3% 66,7% 36,7%

    Tabel 6. Data Presentase Mortalitas (P) Daphnia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Tembaga (Cu)

    UlanganKonsentrasi (ppm)

    0,05 0,2 1

    1 100 100 100

    2 100 100 100

    3 100 100 100Rerata 100% 100% 100%

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    10/20

    10

    Tabel 7. Data Presentase Mortalitas (P) Artemia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Krom (Cr)

    UlanganKonsentrasi (ppm)

    1 10 25

    1 60 0 100

    2 10 0 100

    3 10 0 100

    Rerata 26,7% 0% 100%

    Tabel 8. Data Presentase Mortalitas (P) Daphnia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Krom (Cr)

    Ulangan Konsentrasi (ppm)

    1 10 25

    1 100 100 100

    2 60 100 100

    3 100 100 100

    Rerata 86,7% 100% 100%

    Tabel 10. Data Presentase Mortalitas (P) Artemia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Besi (Fe)

    UlanganKonsentrasi (ppm)

    0,1 5 10

    1 20 20 50

    2 20 20 20

    3 80 20 40

    Rerata 40% 20% 36,7%

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    11/20

    11

    Tabel 11. Data Presentase Mortalitas (P) Daphnia Setelah Pemaparan 8 Jam Bahan Toksik

    Besi (Fe)

    Ulangan Konsentrasi

    (ppm)

    0,1 5 10

    1 90 90 80

    2 80 60 70

    3 80 50 60

    Rerata 83,3% 66,7% 70%

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    12/20

    12

    Lampiran 2. Perhitungan LC50-8h hewan uji Artemia dan Daphnia

    1. Perhitungan LC50-8h pada hewan uji Artemia dan Daphnia dengan bahan toksik

    Timbal (Pb)

    Tabel 12. Data Analisis Probit Artemia Dengan Bahan Toksik Timbal (Pb)

    Menggunakan Metode Hubert

    D n R p (%) X y xy X2

    5 30 28 93,3 0,699 6,48 4,5293 0,4886

    25 30 30 100 1,3979 8 11,184 1,9542

    50 30 30 100 1,699 8 13,592 2,8865

    Jumlah 3,7959 22,48 29,305 5,3293Perhitungan Hubert:

    ()

    ()

    ( )

    ( )

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    13/20

    13

    Tabel 13. Data Analisis Probit Daphnia Dengan Bahan Toksik Timbal (Pb)

    Menggunakan Metode Hubert

    D n R p (%) X y xy X2

    5 30 30 100 0,69897 8 5,59176 0,488559

    25 30 30 100 1,39794 8 11,18352 1,954236

    50 30 30 100 1,69897 8 13,59176 2,886499

    Jumlah 3,79588 24 30,36704 5,329294

    Perhitungan Hubert:

    ()

    ()

    (

    (

    2. Perhitungan LC50-8h pada hewan uji Artemia dan Daphnia dengan bahan toksik

    Merkuri (Hg)

    Tabel 14. Data Analisis Probit Artemia Dengan Bahan Toksik Merkuri (Hg)

    Menggunakan Metode Hubert

    D n R p (%) X Y xy X2

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    14/20

    14

    0,005 30 30 100 -2,30103 8 -18,408 5,2947

    0,01 30 24 80 -2 5,84 -11,68 4

    0,1 30 29 96,67 -1 6,88 -6,88 1

    Jumlah -5,30103 20,72 -36,968 10,295

    - Perhitungan Hubert:

    ()

    ()

    ( )

    ( ( )

    Tabel 15. Data Analisis Probit Daphnia dengan bahan toksik Merkuri (Hg)

    menggunakan metode hubert

    D n R p (%) X Y xy X2

    0,005 30 21 70 -2,30103 5,52 -12,702 5,2947

    0,01 30 21 70 -2 5,52 -11,04 4

    0,1 30 26 86,67 -1 6,13 -6,13 1

    Jumlah -5,30103 17,17 -29,872 10,295

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    15/20

    15

    - Perhitungan Hubert

    ()

    ( )

    ()

    ( )

    (

    3. Perhitungan LC50-8h pada hewan uji Artemia dan Daphnia dengan bahan toksik

    Tembaga (Cu)

    Tabel 16. Data Analisis Probit Artemia Dengan Bahan Toksik Tembaga (Cu)

    Menggunakan Metode Hubert

    D n R p (%) X Y xy X2

    0,05 30 7 23,33 -1,30103 8 -10,408 1,69268

    0,2 30 20 66,67 -0,69897 5,44 -3,8024 0,488559

    1 30 11 36,67 0 4,07 0 0

    Jumlah -2 13,71 -9,2667 2,18124

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    16/20

    16

    Perhitungan Hubert:

    ()

    ( )

    Tabel 17. Data Analisis Probit Daphnia dengan bahan toksik Tembaga (Cu)

    menggunakan metode hubert

    D n R p (%) X Y Xy X2

    0,05 30 30 100 -1,30103 8 -10,408 1,69268

    0,2 30 30 100 -0,69897 8 -5,5918 0,48856

    1 30 30 100 0 8 0 0

    Jumlah -2 24 -16 2,18124

    Perhitungan Hubert:

    ()

    ( )

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    17/20

    17

    4. Perhitungan LC50-8h pada hewan uji Artemia dan Daphnia dengan bahan toksik

    Krom(Cr)

    Tabel 18. Data Analisis Probit Artemia Dengan Bahan Toksik Krom (Cr)

    Menggunakan Metode Hubert

    D n R p (%) X Y xy X2

    1 30 8 26,67 0 4,39 0 0

    10 30 0 0 1 0 0 1

    25 30 30 100 1,39794 8 11,18352 1,954236

    Jumlah 2,39794 12,39 11,18352 2,954236

    - Perhitungan Hubert:

    ()

    ( )

    Tabel 19. Data Analisis Probit Daphnia Dengan Bahan Toksik Krom (Cr)

    Menggunakan Metode Hubert

    D n R p (%) X Y Xy X2

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    18/20

    18

    1 30 26 86,67 0 6,13 0 0

    10 30 30 100 1 8 8 1

    25 30 30 100 1,39794001 8 11,18352 1,9542

    Jumlah 2,39794 22,13 19,1835 2,9542

    - Perhitungan Probit

    ()

    ( )

    -

    5. Perhitungan LC50-8h pada hewan uji Artemia dan Daphnia dengan bahan toksik

    Besi (Fe)

    Tabel 20. Data Analisis Probit Artemia dengan bahan toksik Besi (Fe) menggunakan

    metode hubert

    D n R p (%) X Y xy X2

    0,1 30 12 40 -1 4,75 -4,75 1

    5 30 6 20 0,699 4,1 2,865777 0,4886

    10 30 11 36,7 1 4,07 4,07 1

    Jumlah 0,699 12,92 2,1858 2,4886

    Perhitungan Hubert:

    ()

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    19/20

    19

    ( )

    Tabel 21. Data Analisis Probit Daphnia dengan bahan toksik Besi (Fe) menggunakan

    metode hubert

    D n R p (%) X Y Xy X2

    0,1 30 25 83,3 -1 4,75 -4,75 1

    5 30 20 66,7 0,699 4,1 2,8658 0,4886

    10 30 21 70 1 4,07 4,07 1

    Jumlah 0,699 12,92 2,1858 2,4886

    - Perhitungan Hubert:

    ()

    ( )

  • 8/10/2019 Uji Toksisitas Akut Revised

    20/20

    20

    Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan

    Peralatan praktikum Pengamatan

    Bahan Praktikum

    Pengambilan Sampel

    Pengamatan

    Sampel yang sudah diberi perlakuan