Bab 1 Resusitasi

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan bayi terutama pada masa perinatal merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang juga dapat menekan angka kematian perinatal. Dimana penyebab utama kematian perinatal biasanya disebabkan oleh aspiksia, komplikasi BBLR, tetanus neonatorum, dan trauma kelahiran terutama di negara berkembang .Dengan pemeriksaan prenatal care yang baik ,hanya lebih kurang 5% bayi baru lahir memerlukan pertolongan resusitasi dan 1,25% diantaranya memerlukan intubasi. Angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 40 per 1000 kelahiran hidup. Banyak faktor yang mempengaruhi angka tersebut, antara lain penyakit dan perkembangan kesehatan ibu dan janin serta 1

description

resusitasi gadar

Transcript of Bab 1 Resusitasi

3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasalah kesehatan ibu dan bayi terutama pada masa perinatal merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang juga dapat menekan angka kematian perinatal. Dimana penyebab utama kematian perinatal biasanya disebabkan oleh aspiksia, komplikasi BBLR, tetanus neonatorum, dan trauma kelahiran terutama di negara berkembang .Dengan pemeriksaan prenatal care yang baik ,hanya lebih kurang 5% bayi baru lahir memerlukan pertolongan resusitasi dan 1,25% diantaranya memerlukan intubasi.Angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 40 per 1000 kelahiran hidup. Banyak faktor yang mempengaruhi angka tersebut, antara lain penyakit dan perkembangan kesehatan ibu dan janin serta semua hal yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan baik langsung maupun tidak langsung.Pemeriksaan antenatal memegang peranan yang amat penting untuk dapat mengenal faktor risiko secepatnya sehingga dapat dihindari kematian atau penyakit yang tidak perlu terjadi. Semua kendala di atas perlu ditangani melalui konsep pelayanan yang jelas sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam usaha menurunkan kematian perinatal dan meningkatkan mutu generasi yang akan datang.

Resusitasi diperlukan oleh neonatus yang dalam beberapa menit pertama kehidupannya tidak dapat mengadakan ventilasi efektif dan perfusi adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi dan eliminasi karbondioksida, atau bila sistem kardiovaskular tidak cukup dapat memberi perfusi secara efektif kepada susunan saraf pusat, jantung dan organ vital lain. (Gregory, 1975)Deteksi dini faktor resiko dan kelainan yang ditemukan pada bayi baru lahir bahkan janin, sangat membantu agar tidak terjadi kerugian dikemudian hari. Antisipasi penangganan dini bayi aspeksia dapat menghindarkan bayi tersebut dari kecacatan dan dampak yang merugikan. Resusitasi yang memadai dapat mengurangi akibat yang merugikan pada BBL yang menderita kegawatan napas, karena dampak jangka panjang aspeksia neonatorum ataupun hipoksia akibat gawat napas tergantung selain lamanya terjadi aspeksia atau beratnya hipoksia , lokalisasi kerusakan gangguan metabolisme juga tergantung kecepatan penangganan .Yang paling penting adalah mencegah terjadinya aspeksia dengan perinatal care yang baik .Sedangkan apabila sudah terjadi aspeksia atau kegawatan napas yang lain .semakin cepat ,tepat dan akurat penangganan ,semakin baik . Oleh karena itu ,kita perlu mengetahui dan mempelajari cara-cara resusitasi yang benar,untuk menolong bayi baru lahir dengan kegawatan napas.Sebagian besar bayi baru lahir tidak memerlukan bantuan apapun agar dapat bernapas dengan efektif setelah dilahirkan, dan apabila mereka memerlukannya, sebagian besar hanya membutuhkan bantuan minimal. Beberapa memerlukan intubasi dan ventilasi sementara kebutuhan untuk menggunakan obat dan kompresi dada jarang diperlukan. Kurang lebih 10% dari semua neonatus memerlukan bantuan pada waktu dilahirkan, hanya 1% yang memerlukan resusitasi lanjut. Diperkirakan asfiksia perinatal merupakan penyebab seperlima semua kematian neonatal di seluruh dunia, tindakan resusitasi sederhana dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan asfiksia perinatal.

1.2. TujuanPembuatan makalah ini ditujukan agar mahasiswa dapat memahami tentang : a. Persiapan resusitasi bayi baru lahir.b. Penilaian segera untuk dilakukan resusitasi.c. Mengetahui langkah-langkah resusitasi.d. Mengetahui asuhan pasca resusitasi.1