BAB 1 rental office
description
Transcript of BAB 1 rental office
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arus globalisasi yang secara signifikan mempengaruhi persaingan usaha
masyarakat pada akhirnya mengakibatkan perubahan dalam berbagai hal. Salah
satunya peningkatan kegiatan perkantoran sebagai aktivitas pendukung usaha.
peningkatan tuntutan hidup manusia memicu lahirnya diversifikasi usaha sebagai
upaya pemenuha tuntutan penghasilan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
individu. Selanjutnya, di versivikasi usaha ini menuntut ruang-ruang baru sebagai
wadah kegiatan, yang sering berjalannya waktu terus meningkat secara signifikan.
Peningkatan kebutuhan ruang usaha ini merupakan salah satu latar belakang
tumbuhnya kantor sewa (rental office) Namun, tingginya permintaan terhadap
ruang tidak dapat diimbangi dengan keterbatasan lahan. Hal ini memicu
peningkatan nilai lahan, terutama di lokasi-lokasi srategis.
Kondisi tersebut memicu perkembangan bangunan secara vertikal sebagai
upaya pemaksimalan ruang dalam keterbatasan lahan. Tren ini juga mewarnai
perkembangan ruang-ruang usaha maupun perkantoran. Pemilihan lokasi di
jakarta setatan, memiliki beberapa faktor yaitu tingginya kegiatan ekonomi,
tingginya harga lahan, persebaran pembangunan yang kuurang merata dalam satu
wilayah khususnya di jakarta selatan.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembangunan Rental Office di jakarta
selatan adalah :
1. Mengharapkan agar setiap masyarakat dapat belajar dan mampu
mengetahui tentang dunia usaha.
2. Menyediakan bangunan agar memenuhi kebutuhan pemakai.
1.3 Masalah Perancangan
Dalam hal ini permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses
perencanaan dan perancangan bangunan Rental Office ini, terdapat beberapa
masalah yang cukup mendasar yang menjadi pokok bahasan diantaranya adalah :
1.3.1 Permasalahan Site
1. Pengolahan terhadap site terutama dalam penzoningan.
2. Peninjauan terhadap jalan utama sebagai view yang diutamakan.
3. Bagaimana Pengaruh bangunan terhadap linkungan sekitar.
4. Pencapaian Sirkulasi kendaraan dan manusia.
1.3.2 Permasalahan Bangunan
1. Masalah penampilan karakter bangunan dan fasilitas yang dapat
memperlihatkan ciri suatu bangunan kantor yang mempunyai
suasana dan karakter, terbuka, tertib dan mengundang.
2. Sistem struktur dan konstruksi yang cocok untuk daerah sekitar.
3. Pengolahan massa banguan dengan tidak merusak lingkungan
sekitar.
4. Bidang penutup atap yang dirancang setidaknya dapat bertahan
untuk kurun waktu yang lama, karena harus dirancang untuk
memenuhi berbagai variasi kebutuhan organisasi suatu kantor.
2
5. Perlengkapan ruang dalam (interior), yakni berupa alat-alat
penunjang ruang dalam yang sedapatnya disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
6. Pola pengaturan tata letak, yakni penempatan dan pengaturan
kembali letak elemen- elemen dalam ruang.
7. Penempatan sistem utlitas.
8. Pemilihan orientasi bangunan yang sesuai.
1.4 Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan berdasarkan masalah perancangan yang ada
diantaranya adalah :
1. Aspek Fungsional.
2. Aspek Kenyamanan.
3. Aspek Estetika.
1.5 Lingkup / Batasan
Batasan yang ada dalam penulisan tugas akhir ini diantaranya adalah :
1. Bangunan kantor sewa dibangun untuk membangun tingkat
perekonomian khususnya di Jakarta selatan.
2. Terdapat 5 tipe sewa ruang kantor, yaitu service floor area, rentable
floor area, gross area system, net area system, semi gross sistem.
3
1.6 Kerangka Berpikir
1.7 Metode Pembahasan
4
Site
Jl. Tb. Simatupang
Jakarta Selatan
Judul
Rental Office di Jakarta Selatan
Latar Belakang
Meningkatnya kebutuhan perekonomian
Maksud dan Tujuan
Menyediakan bangunan agar memenuhi kebutuhan pemakai
Masalah Perancangan
- Permasalah pada site - permasalah bangunan
Lingkup dan Batasan
- Untuk membangun perekonomian di Jakarta selatan
- Terdapat 5 tipe
Analisa Data
Mencari data
Konsep Perancangan
Pendekatan
- Fungsional- Kenyamanan- estetika
Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah
dengan metode deskriptif, yaitu dengan memaparkan, menguraikan dan
menjelaskan baik data data primer maupun sekunder yang kemudian dijabarkan
dan analisa sesuai dengan kaidah arsitektur dalam hal ini mengenai design
requipment (persyaratan desain) dan design determinant (ketentuan desain) untuk
menghasilkan sebuah kesimpulan tersebut dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan dan perancangan kantor sewa dijakarta selatan.
1.7.1 Data Sekunder
Merupakan data yang meliputi literatur buku-buku dan sumber-sumber
tertulis yang membahas khusus tentang perencanaan dan perancangan kantor
sewa, peraturan peraturan yang menyangkut lokasi atau tapak terpilih juga peta
yang dapat mendukung sebuah perencanaan dan perancangan Rental Office di
Jakarta Selatan. Berikut ini merupakan komponen pokok sebuah design
requirement dan design determinant meliputi :
a. Lokasi Tapak
Pembahasan mengenai lokasi dan tapak, dilakukan dengan terlebih dahulu
mengumpulkan data yang dibutuhkan yang mendukung dalam penentuan suatu
tapak yang layak sebagai perencanaan dan perancangan Rental Office di Jakarta
Selatan, adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Data tata guna lahan pada wilayah perencanaan dan perancangan kantor
sewa di Jakarta selatan, yang dpat diperoleh melalui pemkot kota Jakarta
selatan.
Data potensi fisik geografis, topografi, iklim, persyaratan bangunan yang
dimiliki oleh lokasi atau tapak tersebut, dan yang menunjang perencanaan
dan perancangan kantor sewa di Jakarta selatan nantinya. Setelah
memperoleh data dari tapak, kemudian dianalisa dengan menggunakan
nilai bobot terhadap kriteria lokasi dan tapak yang telah ada kemudian
5
ditentukan tapak saat ini sudah memenuhi kebutuhan lahan atau perlu adanya
relokasi.
b. Program Ruang
Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan terlebih dahulu
mengumpulkan data yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Rental
Office di Jakarta Selatan, yaitu dilakukan dengan pengumpulan data mengenai
pelaku ruang itu sendiri beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi
lapangan baik studi kasus maupun dengan studi banding, serta dengan
standar/literatur perencanaan dan perancangan kantor sewa meliputi office
building dan office planning dan design, architect’s data, A.J.Metric Handbook,
Time Saver Standarts for Building Types dan dimensi manusia dan ruang interior.
Persyaratan ruang yang didapat melalui studi banding dan standar perencanaan
dan perancangan Rental Office di Jakarta Selatan kemudian di olah sesuai dengan
kebutuhan dan persyaratan ruang, sehingga akan diperoleh program ruang yang
akan digunakan pada perencanaan dan perancangan Rental Office di Jakarta
Selatan.
1.8 Sistematika Laporan
Secara garis besar sistematika laporan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, yang meliputi :
1.1. Latar Belakang (Pemilihan lokasi di jakarta setatan, memiliki
beberapa faktor yaitu tingginya kegiatan ekonomi, tingginya harga
lahan, persebaran pembangunan yang kuurang merata dalam satu
wilayah khususnya di jakarta selatan ).
6
1.2. Maksud dan Tujuan (Mengharapkan agar setiap masyarakat dapat
belajar dan mampu mengetahui tentang dunia usaha. Menyediakan
bangunan agar memenuhi kebutuhan pemakai.
1.3. Masalah Perancangan ( Dalam hal ini permasalahan-permasalahan
yang timbul dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan
Rental Office ini, terdapat beberapa masalah yang cukup mendasar
yang menjadi pokok bahasan diantaranya adalah :
1.4. Pendekatan (Aspek Fungsional, Aspek Kenyamanan, Aspek
Estetika ).
1.5. Lingkup / Batasan (Bangunan kantor sewa dibangun untuk
membangun tingkat perekonomian khususnya di Jakarta selatan.
Terdapat 5 tipe sewa ruang kantor, yaitu service floor area, rentable
floor area, gross area system, net area system, semi gross sistem ).
1.6. Kerangka Berpikir (Mencari data, Konsep Perancangan dan
Analisa Data ).
1.7. Sistematika Laporan (BAB I Pendahuluan, BAB II Deskripsi
Proyek, BAB III Elaborasi Tema, BAB IV Analisis, BAB V
Konsep Perancangan ).
BAB II Deskripsi Proyek, yang meliputi :
2.1. Umum. ( lokasi, luas lahan, peraturan KLB / KDB, luas dan tinggi
bangunan, pemilik, sumber dana, kelengkapan fasilitas).
2.2. Program Kegiatan. ( mencakup tentang program kegiatan seperti :
Penyewa, tamu/pengunjung, pengelola bangunan ).
2.3. Kebutuhan Ruang. ( ruang display/etalase, ruang transaksi, ruang
penerimaan barang, gudang dll ).
2.4. Studi Banding Proyek Sejenis. ( mencakup tentang studi banding
proyek ).
7
BAB III Elaborasi Tema, yang meliputi :
3.1. Pengertian Tema. (mencakup area yang berkaitan dengan masalah
bentuk, teknologi, lingkungan, budaya dan perilaku ).
3.2. Interpretasi Tema. (Arsitektur ekologis merupakan pembangunan
berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam
semaksimal mungkin. Infolingkungan Kualitas arsitektur biasanya
sulit diukur, garis batas antara arsitektur yang bermutu dan yang
tidak bermutu).
BAB IV Analisis, yang meliputi :
4.1. Analisis Fungsional ( organisasi ruang, sirkulasi, permintakatan,
program ruang, persyaratan teknis ).
4.2. Analisis Kondisi Lingkungan ( lokasi, kondisi dan potensi lahan,
orientasi, lalu lintas, peraturan, bangunan sekitar, sarana dan
prasarana, karakter lingkungan, dll ).
4.3. Kesimpulan.
BAB V Konsep Perancangan, yang meliputi :
5.1. Konsep Dasar Perancangan ( filosofi bangunan ).
5.2. Konsep Tapak (zoning, tata letak, gubahan massa, respons
lingkungan, pencapaian, sirkulasi dalam tapak, penataan parker,
tata ruang luar, lansekap, dll ).
5.3. Konsep Bangunan ( penataan ruang, persyaratan ruang, sirkulasi
dalam bangunan, bentuk dan ekspresi bangunan, interior, sistem
struktur, bahan bangunan, sistem utilitas, dll ).
8