Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

43
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN Bab 1. Pengantar Evaluasi Lahan Purwandaru Widyasunu Laboratorium Tanah/ Manajemen Sumberdaya Lahan Faperta Unsoed

Transcript of Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Page 1: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN

Bab 1. Pengantar Evaluasi Lahan

Purwandaru Widyasunu

Laboratorium Tanah/

Manajemen Sumberdaya Lahan

Faperta Unsoed

Page 2: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

1.1. Latar Belakang dan ManfaatLatar Belakang:

a. Jenis tanah beragam karena proses genesa

tanah beragam dan menghasilkan sumberdaya

lahan beragam karena perbedaan geografi,

iklim, waktu,dan manajemen oleh manusia.

b. Kondisi planet berubah sehingga terjadi

perubahan tanah, air, lahan, dan atmosfer.

c. Genesa tanah, perubahan lahan merubah

kemampuan lahan, bentuk konversi lahan.

d. Kemajuan Iptek bertambah dinamik, sehingga

pengelolaan sistem pertanian berubah seiring

perubahan penggunaan lahan dan komoditas

pertanian.

e. Point a s/d d membutuhkan iptek Evaluasi

Lahan agar terjadi penata gunaan lahan yang

baik dan benar.

Page 3: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Manfaat:

a. Mengetahui dan menguasai teknik survei (dan

evaluasi) tanah/lahan.

b. Perencanaan pembangunan daerah, regional,

nasional.

c. Profesi dan pelayanan kebutuhan bidang lain.

d. Pelayanan kebutuhan masa depan kelestarian SDA

dan planet bumi. Bagaimana bisa ?????

e. Menghasilkan IPTEK baru untuk kebutuhan masa

depan pelayanan evaluasi lahan (pelestarian dan

rehabilitasi-konservasi sumberdaya lahan).

Page 4: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

1.2. Tanah –vs- Lahan

TANAHMempunyai 3 makna dalam perbendaharaan

Bahasa Indonesia:

a. Media alami bagi pertumbuhan tumbuhankualitas tanah.

Suatu benda alami berdimensi tiga(lebar,panjang dan dalam) terletak di bagian

paling atas kulit bumi dan mempunyai sifat-sifatyang berbeda dari bahan di bawahnya sebagai

hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatanorganisme, bahan induk dan relief selama waktutertentu (Dokuchaiev dalam Glinka, 1927 dalam

Soil Survey staff, 1975).

Page 5: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

b. Regolith atau bahan hancuran iklim

berasal dari batuan atau bahan organik

yang diperlukan sebagai bahan galian

atau tambang dan bahan bangunan.

c. Tanah diperlakukan sebagai ruangan

atau tempat di permukaan bumi yang

dipergunakan oleh manusia untuk

melakukan segala macam kegiatan.

Page 6: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

LAHAN

Lahan mengandung makna lebih luas daritanah. Kata tanah atau lahan dapatdipergunakan dalam makna setara Land.

Lahan : Lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta bendayang diatasnya sepanjang ada pengaruhnyaterhadap penggunaan lahan.

Penggunaan lahan : Setiap bentuk intervensimanusia terhadap lahan dalam rangkamemenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spritual.

Page 7: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Lahan:Suatu “tract” atau “bentang” lahan dapat didefinisikan

sebagai geografis suatu area (wilayah) permukaan

planet bumi yang spesifik: karakterisasinya

menyangkut penggunaannya yang mantap dan

terperkirakan secara lestari, atributnya meliputi biosfer

di atas dan di bawah lahan suatu areal, yaitu yang

meliputi system dari atmosfer, tanah dan bentukan

geologis, hidrologi, populasi tanaman dan hewan, dan

hasil-hasil aktivitas manusia masa lampau dan masa

kini yang nyata-nyata memberikan atribut besar

(dampak) terhadap kondisi sekarang dan masa depan

penggunaan lahan oleh manusia (Brinkman dan Smyth,

1973).

Page 8: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

1.3. Pengertian Evaluasi Lahan

Evaluasi lahan adalah komponen pentingdalam proses perencanaan penggunaanlahan. Komponen pembangunan lainnyaapa saja????

Hasilnya memberikan alternatif penggunaanlahan dan batas kemungkinan penggunaanserta tindakan pengelolaan yang diperlukansehingga lahan dapat digunakan secara

lestari.

Klasifikasi kemampuan lahan adalah salahsatu bentuk evaluasi lahan

Page 9: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Tipe penggunaan lahan : Pertanian &

Bukan pertanian.

Pertanian, contoh:tegalan, sawah, kebun,

hutan produksi, alang-alang, padang

rumput, hutan lindung, cagar alam,

dsb.

Bukan pertanian, contoh:kota atau desa,

industri, rekreasi,pertambangan dsb.

Page 10: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Sifat-sifat lahan: atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur/diperhatikanstruktur tanah, tekstur tanah, kedalamantanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasidsb. Jadi SD Tanah menjadi komponenlahan.

Sifat-sifat lahanperilaku lahanpertumbuhan tumbuhankualitas lahan

Kegunaan evaluasi lahan untuk berbagaitingkat perencanaan ditentukan oleh tingkatpengamatan atau tingkat survei sumberdayalahan.

Page 11: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

1.4. Evaluasi Lahan dan

Berbagai Cara Evaluasi LahanProses penilaian keragaan atau kinerja

lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu,

meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei

dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim

dan aspek lahan lainnya, agar dapat

mengidentifikasi dan membuat perbandingan

berbagai penggunaan lahan yang mungkin

dikembangkan (FAO, 1976)

Page 12: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Pendekatan evaluasi

a. Evaluasi kualitatif

Evaluasi dilaksanakan dengan caramengelompokkan lahan ke dalambeberapa ketegori berdasarkanperbandingan relatif kualitas lahan tanpamelakukan perhitungan secara terperinci & tepat biaya dan pendapatan bagipenggunaan lahan tersebut.

b. Evaluasi kuantitatif

Evaluasi lahan dinyatakan dalam term ekonomi berupa input dan output, benefit cost ratio.

Page 13: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Klasifikasi kemampuan lahan

Penilaian lahan (komponen2 lahan) secarasistematik dan pengelompokannya ke dalambeberapa kategori berdasarkan sifat2 yang merupakan potensi dan penghambat dalampenggunaannya secara lestari.

Merupakan kapasitas lahan sendiri untuk suatupenggunaan.

Klasifikasi kesesuaian lahan

Penilaian dan pengelompokan lahan dalam artikesesuaian relatif atau kesesuaian absolut lahanbagi suatu penggunaan.

Kenyataan adaptabilitas (kemungkinanpenyesuaian) lahan bagi suatu penggunaan

1.5. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan

Page 14: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Oleh karena itu diperlukan survei sumberdayalahan:

a. Metode parametrik kualitas lahan: sifatfisika,kimia, biologis tanah termasukperubahan-perubahannya; morfologilahan, unsur-unsur iklim, hidrologi, keanekaragaman hayati.

b. Metode faktor penghambat: idem atasyang merupakan faktor penghambatdiidentifikasi nilainya dan dipersiapkanmetode teknis penyelesaiannya.

Page 15: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

1.6. Sistem Klasifikasi

Penggunaan Lahan

Menggunakan sistem yang dikemukakanoleh Hockensmith dan Steele (1943) danKlingebiel dan Montgomery (1973).

Dimana lahan dibagi menjadi 3 kategori :

Kelas, Sub kelas, Satuan kemampuan/ pengolahan.

Pengelompokan berdasarkan intensitasfaktor penghambat. Tanah dikelompokkanke dalam 8 kelas yang ditandai denganhuruf Romawi (Kelas I-VIII).

Semakin baik kelas suatu lahan (mendekatikelas I), maka pilihan tipe penggunaanlahan semakin luas.

Page 16: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

./ Beberapa asumsi

1. Klasifikasi kemampuan lahan.

2. Tanah-tanah di dalam suatu kelas kemampuanadalah sama.

3. Suatu nisbah keluar terhadap masukan yang layak adalah sesuai untuk digunakan bagi usahapenanaman tanaman semusim/rumput/hutan.

4. Tingkat pengelolaan yang tinggi.

5. Intensitas hambatan

6. Adanya air lebih di permukaan / di dalam tanah

7. Klasifikasi lahan disesuaikan dengan pembatasatau ancaman atau keduanya setelah perbaikandilakukan.

8. Tanah yang telah diperbaiki diklasifikasi menuruthambatan dan ancaman kerusakan.

Page 17: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

9. Kelas kemampuan lahan berubah jika reklamasibesar dilakukan secara permanen.

10. Pengelompokan kemampuan dapat berubah jikadidapatkan informasi baru tentang perilaku dankeragaan lahan.

11. Hal-hal yang tidak termasuk kriteria klasifikasi, contoh : jarak ke pasar, ukuran dan bentuk areal, letak di lapangan, sumberdaya penggarap lahan.

12. Lahan dengan hambatan fisiktanaman hanyaditanam, dipelihara, dipanen dengan tangan, shgtidak bisa masuk kelas I-IV.

13. Lahan tanaman semusim seperti rumput,padangpenggembalaan,hutan,suaka alam.

14. Data hasil penelitian dipergunakan untukmenempatkan lahan dalam satuan kemampuan, sub kelas dan kelas.

Page 18: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Perencanaan Tata Guna Lahan

Latar Belakang:

Jumlah penduduk meningkat butuh lahan

lahan pertanian mengalami konversi atau

pembalakan hutan menjadi lahan pertanian atau

menjadi non pertanian

Terjadi degradasi lahan

Saat ini terjadi perubahan iklim dengan variasi

yang ekstrim untuk produksi biomassa.

Terjadi kerusakan hidro-orologis

Terjadi kerusakan keragaman hayati

BISA DIPERLUKAN PENATAAN ULANG

TATA GUNA LAHAN restrukturisasi SDL

dan pola budidaya tanaman, ikan, hewan ternak

Page 19: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Sifat dan Potensi Lahan diperoleh melalui:

Ditentukan beberapa ALTERNATIF Penggunaan

Lahan terbaik disertai dengan rekomendasi

model, metode, dan teknologi pembangunan dan

manajemen lahan untuk produksi biomassa

Faktor pertimbangan teknis : AMDAL DAN

SOSEKBUD HANKAM

Page 20: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

CARA EVALUASI LAHAN

EVALUASI

LAHAN

LANGSUNG

TIDAK LANGSUNG

Percobaan lapang

Percobaan pot

Pendekatan:Perkalian parametrik

Penjumlahan

Matching

Komputerisasi

Asumsi:Sifat tanah dan biofisik lingkungan

(lahan) (site location) akan menentukan

keberhasilan suatu jenis penggunaan

lahan tertentu.

Karakteristik lahanKualitas Lahan

Page 21: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

KONSULTASI AWALPendekatan Dua

TahapanPendekatan

sejajar

Survei Dasar

Klasifikasi Lahan

Kualitatif

AnalisisEkonomi

Klasifikasi Lahan

Kuantitatif

Survei Dasar

Klasifikasi

Kualitatif

dan

Kuantitatif

Analisis

Sosial

dan

Ekonomi

Keputusan-keputusan Perencanaan

Page 22: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Kelas Kemampuan LahanKelas I : Sedikit hambatan yang membatasi

pengunaanya, sesuai untuk penggunaan

pertanian.

Kelas II : Memiliki beberapa

hambatan/ancaman kerusakan yang

mengurangi pilihan penggunaan,

mengakibatkan tindakan konservasi sedang.

Kelas III : Mempunyai hambatan berat yang

mengurangi pilihan penggunaan & memerlukan

tindakan konservasi khusus.

Kelas IV : Hambatan dan ancaman kerusakan

pada tanah lebih besar daripada kelas III dan

pilihan tanaman juga terbatas.

Page 23: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Kelas V : Tanah kelas ini tidak terancam

erosi tetapi mempunyai hambatan lain yang

tidak praktis untuk dihilangkan sehingga

membatasi pilihan penggunaan. contoh

problem kelerengan lahan.

Kelas VI : Mempunyai hambatan berat yang

menyebabkan tanah tidak sesuai untuk

penggunaan pertanian contoh problem

kelerengan dan batuan permukaan/solum.

Kelas VII : Tidak sesuai untuk budidaya

pertanian

Kelas VIII : Tidak sesuai untuk budidaya

pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan

dalam keadaan alaminya.

Page 24: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Sub kelas

Berdasarkan jenis faktor penghambat atau ancamankerusakan dominan yang sama. Terdapat beberapajenis hambatan yang dikenal pada sub kelas, yaitu:

e : ancaman erosi

w: keadaan drainase atau kelebihan air atau ancamanbanjir

s: hambatan daerah perakaran

c: hambatan iklim

Kelas kemampuan/tidak mempunyai sub kelas.

Satuan kemampuan

Pengelompokan lahan yang sama/hampir samakesesuaiannya bagi tanaman dan memerlukanpengelolaan yang sama atau memberikantanggapan yang sama terhadap masukanpengelolaan yang diberikan.

Page 25: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

1.7. Kriteria Klasifikasi

Kemampuan Lahan

Manfaat : membantu klasifikasi kategori lahan.

Kriteria disusun dengan anggapan suatu lahan yang

memiliki iklim yang sama atau satuan atas dasar

kelerengan, batuan permukaan/solum, atau problem

pembatas kesuburan kimia tanah ?????.

Harus tersedia informasi tentang tanggapan setiap

tanah terhadap pengelolaan dan pengaruh tanah dan

yang lainnya terhadap pertumbuhan tanaman.

Pengelompokan tanah ke satuan kemampuan, sub

kelas, kelas didasarkan atas evaluasi dari kombinasi

faktor2 berikut:

1. Kemampuan tanah untuk memungkinkan tanaman

memberikan tanggapan terhadap suatu penggunaan

dan pengelolaan.

Page 26: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

2. Tekstur dan struktur tanah

3. Kepekaan terhadap erosi

4. Penjenuhan / kelebihan air pada tanah

yang terus-menerus

5. Kedalaman tanah

6. Garam yang merupakan racun bagi

tanaman

7. Hambatan fisik seperti bantuan, erosi

parit dalam dan lain-lain

8. Iklim

Page 27: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Faktor IklimDua komponen yang paling berpengaruh: temperatur dan hujan.

Udara bebas bergerak turun temperaturnyadengan 1oC setiap 100 m naik di atas permukaanlaut. Namun di Jawa sebesar 0,61 oC. Sehinggabesarnya temperatur di suatu tempat dapatdiduga dengan persamaan berikut:

T = 26,3oC – 0,61 h

Dimana T : temperture(oC), 26,3 oC : temperature rata2 pada permukaan laut, h:ketinggian (hm).

Penyediaan air alami (curah hujan) mempengaruhi kemamupan tanah. Sehinggapengaruh interaksi antara iklim-tanah harusdiperhitungkan.

Page 28: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Faktor Lereng, ancaman erosi, dan erosiyang telah terjadi

Kerusakan oleh erosi berpengaruh thd penggunaantanah. Cara pengelolaan tanah disebabkan karenaalasan:

a. Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipeliharaagar produktivitas tanaman sedang-tinggi.

b. Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangihasil tanaman.

c. Kehilangan unsur hara oleh tanaman.

d. Kehilangan lapisan permukaan tanah.

e. Kehilangan tanah oleh erosi

f. Bangunan-bangunan pengendali tanah dapat rusakoleh sedimen yang berasal dari erosi.

g. Jika terbentuk parit/erosi gully, maka akan lebih sulitpemulihan tanah untuk menjadi produktif kembali.

Page 29: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

.

Kecuraman lereng dikelompokkan sbb:

A = 0 – 3% (datar)

B = >3 sampai 8% (landai atau bermabak)

C = >8 sampai 15% (agak miring atau

bergelombang)

D = >15 sampai 30% (miring atau berbukit)

E = >30 sampai 45% (agak curam atau bergunung)

F = >45 sampai 65% (curam)

G = >65% (sangat curam)

Page 30: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Kepekaan erosi tanah (K) dikelompokkan

sebagai berikut:

KE1 = 0,00 – 0,10 (sangat rendah)

KE2 = 0,11 – 0,20 (rendah)

KE3 = 0,21 – 0,32 (sedang)

KE4 = 0,33 – 0,43 (agak tinggi)

KE5 = 0,44 – 0,55 (tinggi)

KE6 = 0,56 – 0,64 (sangat tinggi)

Page 31: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Kerusakan erosi yang telah terjadi

dikelompokkan sebagai berikut:

e0 = tidak ada erosi

e1 = ringan, <25% lapisan atas hilang

e2 = sedang, 25-75% lapisan atas hilang

e3 = agak berat, >75% lap.atas sampai

<25% lap. Bawah hilang

e4 = berat, >25% lap.bawah hilang

e5 = sangat berat : erosi parit

Page 32: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Faktor Kedalaman tanah

Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah

yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman.

Klasifikasi kedalaman tanah yang efektif:

ko = >90 cm (dalam)

k1 = 90 – 50 cm (sedang)

k2 = 50 – 25 cm (dangkal)

k3 = <25 cm (sangat dangkal)

Page 33: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Faktor Tekstur tanah (t)

Penting dalam mempengaruhi kapasitas

tanah untuk menahan air dan permeabilitas

tanah serta berbagai sifat fisik dan kimia

tanah lainnya.

Page 34: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Klasifikasi tekstur tanah

Page 35: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Klasifikasi kemampuan lahan tekstur lapisanatas dan lapisan bawah:

t1 = tekstur halus : tekstur liat berpasir, liatberdebu dan liat.

t2 = tekstur agak halus : tekstur lempung liatberpasir, lempung berliat dan lempungliat berdebu.

t3 = tekstur agak kasar : tekstur lempungberpasir, lempung berpasir halus danlempung berpasir sangat halus.

t4 = tekstur kasar : tekstur pasir berlempungdan pasir

Page 36: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Permeabilitas

Dikelompokkan sebagai berikut:

P1 = lambat : 0,5 cm/jam

P2 = agak lambat : 0,5 – 2 cm/jam

P3 = sedang : 2 – 6,25 cm/jam

P4 = agak cepat : 6,25 – 12,5 cm/jam

P5 = cepat : >12,5 cm/jam

Page 37: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Drainase

Drainase tanah diklasifikasikan sebagaiberikut :

d0 = berlebihan

Air segera keluar dari tanah, sehinggatanaman akan mengalami kekurangan air

d1 = baik

Tanah mempunyai peredaran udara baik, profil tanah berwarna terang, seragam, tidakterdapat bercak

d2 = agak baik

Tanah mempunyai peredaran udara baik didaerah perakaran, tidak terdapat bercak.

Page 38: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

d3 = agak buruk

Lapisan tanah atas mempunyai peredaran

udara baik, tidak terdapat bercak. Pada

lapisan bawah terdapat bercak.

d4 = buruk

Bagian bawah lapisan atas terdapat bercak.

d5 = sangat buruk

Seluruh lapisan sampai permukaan tanah

berwarna kelabu yang terdapat bercak,

terdapat air yang menggenang di

permukaan tanah dalam waktu yang lama.

Page 39: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Faktor-faktor khusus

Faktor-faktor penghambat lain yang mungkinterdapat adalah batu-batuan dan kerikil, bahaya banjir dan salinitas.

Contoh klasifikasi kerikil di dalam lapisan 20 cm permukaan tanah dikelompokkan sbb:

b0 = Tidak ada atau sedikit : 0 – 15% volume tanah

b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah

b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah

b3 = sangat banyak >90% volume tanah

Page 40: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Klasifikasi ancaman banjir/genangan (O)

O0 = tidak pernah : dalam 1 th tanah tidak pernah

tertutup banjir untuk waktu >24 jam

O1 = kadang-kadang : banjir menutupi tanah

>24 jam, tidak teratur dalam periode <1 bln

O2 = Selama 1 bln dalam 1 th teratur tertutupi

banjir yang >24 jam

O3 = Selama 2-5 bulan dalam 1 th dilanda banjir

>24 jam

O4 = Selama waktu > 6 bln tanah dilanda banjir

yang teratur >24 jam

Page 41: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Klasifikasi Salinitas

Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan garam terlarut atau hambatan listrik ekstrak tanah sbb:

g0 = bebas = 0 – 0,15% garam larut; 0 – 4 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 – 0,35% garam larut; 4 – 8 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

g2 = terpengaruh sedang = 0,35 – 0,65% garam larut; 8 – 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65% garam larut; lebih dari 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

Page 42: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

Matriks kriteria klasifikasi kemampuan lahan

Page 43: Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru