BAB 1 PENDAHULUAN -...

24
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Australia merupakan benua yang terletak diantara kawasan Asia dan kawasan Pasifik. Kawasaan ini merupakan kawasan strategis dalam konteks hubungan Internasional. Dimana kawasan ini merupakan jalur perdagangan internasional, Samudera Pasifik kerap kali digunakan sebagai latihan militer baik militer Australia, maupun oleh militer Amerika serikat. Sebelum awal tahun 1970 setiap pemerintah Australia yang berkuasa mengandalkan Negara lebih kuat dengan membentuk persekutuan atas suatu pertimbangan jumlah penduduk yang kecil tetapi mempunyai wilayah teritorial yang luas. Hal ini menjadi pertimbangan penting untuk diturunkannya strategi “pertahanan garis depan”, dengan dasar pemikiran yaitu lebih baik perang di bumi orang lain dan mencegah jangan sampai musuh menginjakkan daratan Australia. 1 Permasalahan lain yang juga mendasari strategi aliansi ini yaitu adanya keyakinan Australia yang memandang Asia sebagai sumber ancaman sejak menjadi federasi koloni Inggris pada tahun 1901, sehingga menggantungkan pertahanan domestik pada perlindungan kerajaan Inggris. Lalu jaminan perlindungan keamanan dengan Inggris berakhir pada akhir tahun 1960-an dikarenakan oleh kehadiran Amerika Serikat mulai dipandang sebagai kunci 1 Ratih Hardjono, 1992, Suku Putihnya Australia (Perjalanan Australia Mencari Jati Dirinya), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta hlm 183

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Australia merupakan benua yang terletak diantara kawasan Asia dan

kawasan Pasifik. Kawasaan ini merupakan kawasan strategis dalam konteks

hubungan Internasional. Dimana kawasan ini merupakan jalur perdagangan

internasional, Samudera Pasifik kerap kali digunakan sebagai latihan militer

baik militer Australia, maupun oleh militer Amerika serikat.

Sebelum awal tahun 1970 setiap pemerintah Australia yang berkuasa

mengandalkan Negara lebih kuat dengan membentuk persekutuan atas suatu

pertimbangan jumlah penduduk yang kecil tetapi mempunyai wilayah

teritorial yang luas. Hal ini menjadi pertimbangan penting untuk

diturunkannya strategi “pertahanan garis depan”, dengan dasar pemikiran

yaitu lebih baik perang di bumi orang lain dan mencegah jangan sampai

musuh menginjakkan daratan Australia.1

Permasalahan lain yang juga mendasari strategi aliansi ini yaitu adanya

keyakinan Australia yang memandang Asia sebagai sumber ancaman sejak

menjadi federasi koloni Inggris pada tahun 1901, sehingga menggantungkan

pertahanan domestik pada perlindungan kerajaan Inggris. Lalu jaminan

perlindungan keamanan dengan Inggris berakhir pada akhir tahun 1960-an

dikarenakan oleh kehadiran Amerika Serikat mulai dipandang sebagai kunci

1 Ratih Hardjono, 1992, Suku Putihnya Australia (Perjalanan Australia Mencari Jati Dirinya),

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta hlm 183

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

2

perlindungan keamanan Australia dalam menghadapi Jepang selama Perang

Pasifik sejak tahun 1941.

Selain itu terdapat dua alasan yang mendasarinya, yaitu pertama, secara

tradisional, Australia terlibat dalam persekutuan pertahanan dan perdagangan

dengan Inggris, yang merupakan elemen penting dari Negara-negara barat.

Kedua, Australia memerlukan dukungan sistem pertahanan yang kuat untuk

menjamin keamanan wilayah strategisnya di Pasifik selatan agar jalur-jalur

perdagangan luar negerinya tetap terjamin. Kedekatan Australia dengan

Amerika dimulai dengan menciptakan kepentingan keamanan bersama kedua

Negara. Kemudian hubungan kerjasama pertahanan ini diformalisasikan pada

tahun 1951 pada perjanjian antara Australia, New Zealand (Selandia Baru) dan

Amerika Serikat (ANZUS).2

Australia merupakan salah satu Negara jajahan Ingris yang dimana

dalam segala sisi pemerintahannya berkaitan erat dengan sistem yang

diterapkan Inggris pada saat itu. Proklamasi kemerdekaan Australia

ditandatanganani pada 2 maret 1986. secara umum dapat dikatakan bahwa

akta penandatanganan tersebut mengakhiri secara resmi kekuatan Inggris

untuk membuat Undang-Undang yang mengatur Australia atau Negara-negara

bagiannya.3 Dimana dalam setiap pembuatan peraturan-peraturan federal dan

Negara bagian seseuai dengan akta serta pada Konstitusi Australia.

Pemberlakuan akta memang mengakhiri hubungan konstitusional

Inggris dengan Australia, namun hal tersebut belumlah mengakhiri pengaruh

2

Australia, New Zealand, United States (ANZUS) di :

http://www.globalsecurity.org/military/world/int/anzus.htm di akses pada 12 Juni 2012 3 Zulkifli Hamid, 1999, Sistem Politik Australia, PT Remaja Rosdakarya, Bandung hlm 25

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

3

Inggris secara seluruhnya. Karena berbagai simbol yang masih berhubungan

dengan kerajaan Inggris masih dipertahankan yang tercermin dari beberapa hal

misalnya bendera, lagu kebangsaaan dll.

Kedekatan Australia dengan Amerika Serikat adalah dalam

mengantisipasi masalah pertahanan, yang mana dapat diterjemahkan sebagai

kepentingan pertahanan militer Australia yang bergantung pada Amerika

Serikat. Kemampuan Australia dalam membentuk suatu keamanan bergantung

pada hubungan keamanan dengan Amerika Serikat yang memfasilitasi

pengembangan kemampuan dan profesionalisme pasukan pertahanan

Australia.

Seperti dikatakan Kevin Rudd dalam kampanyenya, politik luar negeri

Australia di bawah pemerintannya tetap menjaga tradisi hubungan strategis

dan historis Australia dengan Amerika Serikat (selain dengan Eropa).

Penggantian kepemimpinan di Australia tidak mengubah kebijakan luar negeri

Australia dan ketergantungan strategis Australia terhadap Amerika. Kevin

Rudd terpilih menjadi perdana menteri pada pemilu nasional Australia 24

November 2007.4

Rasionalitas pilihan pemerintah buruh Australia

memandang ada persamaan skala kepentingan yang besar antara kedekatannya

dengan Asia maupun kepentingan menjaga hubungan baik dengan Inggris

maupun Amerika Serikat.

Dalam perkembangannya, rasionalitas pilihan Pemerintah buruh

Australia memandang ada persamaan skala kepentingan yang besar antara

4

Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti, PM Kevin Rudd datang jual gagasan, di :

http://aipi.wordpress.com/2008/07/15/pm-kevin-rudd-datang-jual-gagasan \ di akses 31 Januari

2012

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

4

kedekatannya dengan Asia maupun kepentingan menjaga hubungan baik

dengan Inggris maupun Amerika Serikat.

Selain situasi internasional dapat dikatakan bahwa adanya hubungan

yang erat antara Amerika Serikat dan Australia karena adanya kepentingan

nasional Australia sendiri. Hubungan kerjasama dan aliansi dapat mendukung

Australia dalam hal keamanan dan pertahanan, khususnya ancaman regional.

Oleh sebab itu merupakan hal yang menarik untuk di teliti Politik luar negeri

Australia yang berkerjasama dengan Amerika, dalam hal ini peneliti

mengambil studi kasus mengenai hubungan Australia dan Amerika Serikat,

yaitu: “Penguatan Kerjasama Aliansi Australia-Amerika Serikat melalui

Pembangunan Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin”

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah diungkapkan, hal yang menarik untuk

diteliti dari hubungan Australia dengan Amerika Serikat, maka dapat

diturunkan pertanyaan yaitu,

“Mengapa Australia-Amerika Serikat memperkuat kerjasama

alliansi dengan pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di

Darwin?”

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Politik luar negeri merupakan produk dari politik domestik suatu

negara. Karakter dasar politik luar negeri Australia dapat dikatakan cukup

unik, karena telah sejak lama menggantungkan diri pada negara lain, terutama

negara super power seperti Inggris dan Amerika Serikat. Australia dan

Amerika Serikat memiliki hubungan yang tidak biasa dalam hal keamanan.

Kedekatan ini jika ditelusuri lebih jauh telah terjalin sejak Perang Dunia ke II,

setelah sebelumnya Australia lebih memilih menjalin hubungan dekat dengan

Inggris.

Situasi internasional yang tengah berkembang, dapat dikatakan bahwa

yang mendasari terjalinnya hubungan yang erat antara Amerika Serikat dan

Australia ini adalah karena adanya kepentingan nasional Australia sendiri.

Hubungan kerjasama dan aliansi ini diharapkan dapat mendukung dan

menyokong kepentingan Australia dalam hal keamanan dan pertahanan,

khususnya ancaman atas regionalnya. Karena asumsinya jika regional aman

maka kekhawatiran Australia terhadap ancaman keamanan selama ini akan

hilang. Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas

terkait bagaimana politik luar negeri Australia dan kerjasama keamanan yang

selama ini dibangun dengan Amerika Serikat. Maka dari itu tujuan penelitian

ini, yaitu mengenai “Mengapa Australia-Amerika Serikat memperkuat

kerjasama aliansi dengan pembangunan pangkalan militer Amerika

Serikat di Darwin”

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

6

1.3.2. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui latar belakang masalah, rumusan masalah dan

tujuan masalah. Maka manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini, yaitu

mengetahui menguatnya kembali aliansi Australia-Amerika Serikat dengan

pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin.

Manfaat teoritis yaitu, dimana dengan adanya penelitian ini maka akan

memperluas kajian ilmu hubungan internasional yang memfokuskan peran

suatu Negara pada kerjasama dengan Negara dalam hubungan internasional.

1.4 Kerangka Pemikiran

1.4.1 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa rujukan penelitian yang telah mencoba untuk

membahas dan menjelaskan mengenai politik luar negeri Australia. Salah

satunya adalah penelitian :

Penelitian pertama Ganewati wuryandari dalam gaya dan

subtansi politik luar negeri Australia 1996-20015

, mengatakan John

howard berasal dari Partai Koalisi Liberal-Nasional (Liberal National

Coalition Party). Dimana setelah dilantik menjadi perdana menteri,

Howard mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintahan koalisi memiliki

5 Ganewati Wuryandari, Gaya dan Substansi Politik Luar Negeri Australia 1996-2001, di:

http://www.google.co.id/search?q=arah%20politik%20luar%20negeri&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-

a&source=hp&channel=np#q=arah+politik+luar+negeri+australia&hl=id&client=firefox-

a&hs=VyZ&rls=org.mozilla:en-

US:official&channel=np&prmd=imvns&ei=Q4FOUOzvD42ciAfvzoA4&start=10&sa=N&bav=on

.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=e666d9e736dc45eb&biw=1024&bih=404, di akses pada 11 september

2012

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

7

komitmen untuk melanjutkan kebijakan pemerintahan buruh sebelumnya

menjalin kuat hubungan kuat dengan Asia. Howard menempatkan

kawasan Asia Pasifik sebagai prioritas tertinggi dalam lingkaran kosentrik

politik luar negeri Australia. Prioritas kepentingan nasional Australia

dalam kebijakan luar negeri, yaitu:

a. Australia‟s commitment to the region as ist highest foreign

policy priority

b. Working to enhance Australia‟s security

c. Strengthening Australia‟s broader global links

d. Australia‟s humane and principle foreign policy.

Masa pemerintahan Howard dalam poin pertama warna partai

Liberal yang konservatif terlihat kuat seperti adanya ketegangan-

ketegangan muncul akibat salah persepsi, adanya penekanan pada

pentingnya wilayah regional dan kerjasama dengan Negara-negara Asia

menjadi salah satu agenda politik luar negeri Australia. Poin kedua yang

menjadi tradisi partai buruh juga sedikit terlihat yakni pemahaman

terhadap identitas diri suatu bangsa6.

Saat pergantian pemerintahan dari Paul Keating diganti John

Howard tidak ada perubahan yang mencolok pada politik luar negeri

Australia yaitu mengacu pada kepentingan nasional Australia. Perbedaan

yang terjadi pada penekanan politik luar negeri Australia serta gaya yang

dipilih setiap pemimpinnya. Perbedaan tersebut yang mempengaruhi

tujuan politik luar negeri Australia dimana ketika John Howard menjabat

6

Wawan Darmawan, Arah Politik Luar Negeri Australia Masa Kini, dalam ; http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031

WAWAN_DARMAWAN/arah_politik_australia.pdf, diakses pada 10 september 2012

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

8

pelaksanaan politik luar negeri Australia tidak efektif karena sikap arogan

dan kaku Howard yang menjadi kendala dalam pelaksanaan politik luar

negeri Australia, khususnya dalam menjalin hubungan dengan Asia pada

umumnya dan Indonesia pada khususnya. Kecondongan pemerintah

konservatif yang lebih menitikberatkan orientasinya ke Eropa atau

Amerika Serikat yang menjadi faktor pelambatan arus pendekatannya

dengan Asia. Hal tersebut yang membuat politik luar negerinya cenderung

asertif dan agresif.7

Penelitian kedua berjudul Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di

Darwin terhadap stabilitas keamanan Indonesia. Dalam penelitian tersebut

mengatakan bahwa Pengiriman pasukan dan berdirinya pangkalan militer

Amerika Serikat di Darwin menimbulkan security dillema dan dapat

memunculkan ketidakstabilitasan keamanan bagi Indonesia. Meski

berdirinya pangkalan militer tersebut dikatakan Amerika Serikat bertujuan

untuk meningkatkan kerjasama militer dengan Australia, tetapi dapat

dibalik itu juga mempunyai tujuan untuk mengamankan kepentingannya di

wilayah Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, khususnya kekayaan alam

di Papua terkait keberadaan PT Freeport Indonesia. Dapat dibuktikan dari

terungkapnya keberadaan puluhan tentara Amerika Serikat di PT Freeport

yang menyamar sebagai pekerja dalam rapat tim pemantau situasi Papua

DPR RI dengan menteri lingkungan Polhukam. Penyamaran tersebut dapat

diindikasikan sebagai upaya Amerika Serikat untuk mengamankan aset

7 Ganewati Wuryandari, op cit. hlm 72.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

9

mereka di Papua. Dan ini menjadi peringatan bagi Indonesia untuk lebih

waspada dengan keberadaan pasukan dan pangkalan militer Amerikat

Serikat di Darwin ini karena kelompok militer Amerika Serikat dapat

dengan mudah masuk ke wilayah Papua untuk mengintervensi dalam

penyelesaian konflik di Papua dan kemungkinan lepasnya Papua dari

Indonesia sangat besar. Indonesia harus mampu melakukan self-help

dalam keamanan. Hal ini ditujukan dalam rangka menjaga dan

mempertahankan wilayah NKRI.8

Penelitian ketiga Ivone Donasita, Reorientasi Pemerintahan Koalisi

John Howard.9

Dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa alasan

pemerintahan koalisi Howard melakukan reorientasi terhadap kebijakan

Asia lebih didasarkan atas kekuasaan nasional yang dimiliki atau kondisi

internal Australia (posisi geografis, penduduk dengan keahlian tinggi serta

kondisi bangsa multicultural), pertimbangan kepentingan nasional (dalam

aspek ekonomi-pertahanan domestik), dan dinamika situasi internasional

yang terjadi di kawasan regional Asia-Pasifik sebagai pengaruh eksternal

dalam pembuatan kebijakan luar negeri di Australia.

Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian di atas adalah

dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada politik luar negeri

Australia dalam pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di

8 Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap stabilitas keamanan di Indonesia,

dalam http://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf di akses pada 11 Septmber

2011 9 Skripsi Ivone Donasita, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

10

Darwin. Dimana peneliti akan lebih dalam meneliti tentang politik luar

negeri Australia.

Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama/ Judul Metodologi Hasil

1. Ganewati

Wuryandari /

Gaya Subtansi

Politik Luar

Negeri Australia

1996-2001

Politik luar negeri masa Howard dan Keating sama-

sama menitik beratkan pada

kepentingan nasional Australia

Politik luar negeri masa

Howard yang lebih Agresif dan

Asertif.

2. Ancaman

Pangkalan

Amerika Serikat

terhadap stabilitas

Keamanan

Indonesia

Realisme

Security Dilemma

Pengiriman pasukan dan berdirinya pangkalan militer AS

di Darwin menimbulkan

security dilemma dan

memunculkan ketidakstabilan

keamanan bagi Indonesia.

Adanya upaya AS untuk mengamankan aset AS di

Papua, dimana dengan adanya

pangkalan militer di Darwin AS

dapat masuk dan

mengintervensi penyelesaian

konflik di Papua.

3. Ivone Donasita/

Reorientasi

Pemerintahan

Koalisi John

Howard terhadap

kebijakan Asia

Teori kebijakan

Luar Negeri

Teori Pembuatan

keputusan

Pemerintahan koalisi John

Howard melakukan reorientasi

terhadap kebijakan Asia lebih

didasarkan atas kekuatan

nasional yang dimiliki, kekuatan

internal serta dinamika situasi

internasional yang terjadi

dikawasan regional.

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

11

1.4.2 Kerangka Teori

1.4.2.1 Balance Of Power

Setiap Aktor dalam Hubungan Internasional selalu melakukan

interaksi dalam mewujudkan tujuan sehingga terbentuk struktur dalam

sistem Internasional. Interaksi dilakukan antar aktor Negara ditujukan

untuk memenuhi kepentingan nasional yang mewujudkan dalam suatu

kebijakan luar negeri.10

Neorealis mengatakan faktor distribusi kapabilitas di dalam

struktur internasional akan mempengaruhi perilaku atau aktor-aktor politik

luar negeri (PLN). Dimana neorealist percaya bahwa bukan sifat manusia

yang mendorong perilaku, tetapi sistem internasional yang anarkis yang

menimbulkan kecemburuan, ketakutan, kecurigaan dan ketidaknyamanan.

Konflik dapat terjadi bila suatu Negara mempunyai maksud baik dan

terhadap Negara lain. Struktur sistem internasional memaksa Negara-

negara untuk mengejar kekuasaan, tidak peduli sistem pemerintahan dan

budaya Negara tersebut. Struktur telah menciptakan intensif dasar yang

sama untuk semua Negara. Dilemma keamanan adalah situasi yang abadi

dalam politik internasional.

Neorealisme beranggapan bahwa masih ada ruang untuk

mengupayakan kerjasama internasional guna mencapai kepentingan

keamanan internasional. Dalam hal ini, Charles L.Glaser menyatakan

10

Hadi soesastro dan A.R,Sutopo,ed, Strategi dan Hubungan Internasional : Indonesia di

Kawasan Asia Pasifik, Jakarta : CSIS, 1981. Hal 3

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

12

kerjasama merujuk pada koordinasi kebijakan dari berbagai Negara untuk

mencapai stabilitas dan perdamaian internasional.11

Dalam beberapa kasus, Negara-negara besar mengadakan aliansi

untuk mempertahankan keseimbangan. Dalam proses penyeimbangan

sruktur politik internasional yaitu adanya peranan Negara-negara besar

yang mempunyai kapabilitas yang kuat. Bagi neorealis, balance of power

akan muncul secara alamiah melalui aliansi. Konsep balance of power erat

kaitannya dengan aliansi yang merupakan konsep awal dari neorealist.

Bagi kalangan neorealist, pembentukan aliansi adalah sulit karena

Negara memperhitungkan untung dan rugi, kekhawatiran keuntungan akan

diperoleh dari rekan aliansi, termasuk kehilangan otonomi sebagai Negara

yang berdaulat. Menurut Stephen Walt, Negara membentuk aliansi bukan

untuk tujuan menyeimbangkan kekuatan saja namun juga

menyeimbangkan untuk melawan ancaman-ancaman eksternal.12

Walt juga berpendapat bahwa bila Negara dihadapkan dengan

ancaman dari luar, mereka memiliki dua pilihan, yaitu mereka bisa

malakukan balancing melawan ancaman yang ada, atau mereka melakukan

politik bandwagon yaitu melakukan politik pengalihan kekuatan dengan

beraliansi dengan sumber bahaya.13

Dinamika kebijakan luar negeri Australia tidak terlepas dari

kekuatan nasional yang dimiliki seperti letak geografis, sumber daya alam,

11

Yulius P. Hermawan. (ed). 2007, Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu

dan Metodologi, Bandung. Hlm. 44 12

Abubakar Eby Hara, Ph.D 2011, Pengantar; Analisis Politik Luar Negeri dari Realisme sampai

Konstruktivisme, Bandung : Nuansa. Hlm 44 13

Ibid

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

13

kemampuan industry, kepemimpinan dan penduduk. Letak geografi

Australia berguna bagi kepentingan militer untuk melakukan kerjasama

militer atau kerjasama pertahanan antara Australia dan Amerika.

Kemudian Negara membangun dan memperbaharui militernya dengan

menciptakan dan memelihara aliansi untuk memperkuat pertahanannya.

1.4.2.2 Foreign Policy Analisis

Negara dipandang sebagai pelaku utama dalam politik

internasional dan perilakunya selalu berusaha dipahami dalam kenyataan

objektif tentang posisinya di dunia. Tujuan dan sumber perilakunya dapat

ditemukan pada keadaan geografis, histories, politis dan teknologis, yang

diduga akan memberikan pengaruh yang bersifat mendorong terhadap

perilaku Negara. Faktor-faktor tersebut dalam situasi tertentu diduga

merupakan kenyataan objektif yang harus diterima untuk mengendalikan

kebijakan luar negeri. 14

“Rosenau mengatakan, pengertian kebijakan luar negeri adalah

upaya suatu Negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya

untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan lingkungan

eksternalnya.”15

James N. Rosenau mengatakan faktor kondisi suatu Negara serta

kemajuan ekonomi dan sistem pemerintahan mempengaruhi pada variable

yang berpengaruh pada proses pembuatan keputusan luar negeri suatu

Negara. Rosenau lebih mendisplinkan proses pembuatan keputusan dalam

14

S.P.Varma, 2003, Teori Politik Modern, cetakan ke tujuh, Jakarta : PT. Raja Grafindo persada ,

hlm 393-394 15

James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics : An

Introduction. New York : The Free Press, hal 15

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

14

tingkat-tingkat analisis dan memfokuskan pada satu tingkat analisis yang

paling mempengaruhi politik luar negeri. Kajian satu set variabel

merupakan bagian dari pembentukan kajian ilmiah pre-teori politik luar

negeri.16

Kebijakan luar negeri merupakan term yang seringkali digunakan

untuk menjelaskan perilaku spesifik suatu Negara untuk menentukan

bagaimana Negara menanggapi tekanan Internasional, menjelaskan

motivasi-motivasi dan perilaku-perilaku Negara tertentu, misalnya situasi

dimana suatu Negara harus membentuk atau bekerjasama dengan suatu

aliansi atau Negara lain.17

Rosenau membagi proses pembuatan keputusan dalam tingkat-

tingkat analisis. Secara umum dikatakannya dalam berbagai kajian politik

luar negeri ada lima variabel utama, yaitu idiosinkrasi (idiosyncratic),

peranan, pemerintahan, masyarakat dan sistemik.18

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan variable yang

terakhir yaitu variabel sistem yang meliputi aspek-aspek non-human di

lingkungan eksternal suatu masyarakat atau tindakan-tindakan yang terjadi

di luar negeri yang mengkondisikan atau mempengaruhi pilihan yang

dibuat para pembuat keputusan. Hal ini terlihat dari keterlibatan Australia

di lingkungan internasional.

16

Abubakar Ebi Hara.Ph.d, Op cit. hlm 89 17

Dikutip oleh penulis dari Skripsi Anita Rahman. 2012. Pembentukan European Security And

Defence Policy (ESDP) Sebagai Respon European Union terhadap Tranformasi Nato. Malang :

Unpublish. 18

Ibid, Abubakar Ebi Hara. Ph.d, hal 89

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

15

Intensitas keterlibatan Australia di lingkungan internasional terlihat

sejak masa pemerintahan buruh PM Whitlam yang berusaha untuk

“membuka diri” dengan Negara-negara di sekitar (Khususnya kawasan

Asia Pasifik) misalnya pengengakuan terhadap China pada tahun 1972

sampai masa pemerintahan koalisi PM Howard yang memanfaatkan

hubungan baik dengan Negara-negara di kawasan tersebut sebagai

instrument dalam memenuhi kepentingan nasional mereka. Keikutsertaan

Australia dalam keanggotaan APEC, ASEAN Regional Forum dan AFTA-

CER Lingkage dibutuhkan sebagai sarana pilihan bagi kerjasama dan

integrasi masa depan.

Formulasi kebijakan Luar Negeri yang dibuat oleh para pembuat

keputusan di Australia berintikan kesejahteraan ekonomi domestik

(kepentingan ekonomi) dan stabilitas keamanan (kepentingan pertahanan-

keamanan) regional khusunya di kawasan Asia Pasifik.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Peringkat Analisa

Mohtar Mas‟oed membagi level analisis secara spesifik dengan

mengutip dari beberapa ahli hubungan internasional berdasarkan tipe aktor

internasional dengan mengemukakan 5 (Lima) kemungkinan tingkat

analisis yang dapat digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:19

19

Mohtar mas‟oed , 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi, Jakarta:

LP3ES. Hal 41-42

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

16

1. Perilaku Individu

2. Perilaku kelompok pembuat kebijakan

3. Negara-Bangsa

4. Pengelompokan Negara-Negara

Tingkat analisis ini memiliki suatu anggapan bahwa seringkali

Negara-bangsa bertindak sebagai suatu kelompok yang didalamnya

terdapat interaksi sehingga membentuk pola pengelompokan Negara-

negara, seperti kelompok regional, aliansi, persekutuan ekonomi,

pertahanan ataupun blok ideologi.

5. Sistem internasional

Sistem internasional dianggap penyebab terpenting terjadinya

perilaku Negara-bangsa, maka analisis yang menekankan tingkat

analisa ini menganjurkan untuk mempelajari sistem dan membuat

generalisasi tentang sistem sebagai keseluruhan.

Berdasarkan pertimbangan tingkat analisis di atas, peneliti dapat

menentukan faktor yang digunakan dalam membantu mengindentifikasi

tingkat eksplanasi dari suatu unit analisis, yaitu aliansi Australia-

Amerika Serikat dalam pembangunan pangkalan militer. Hal ini

didasari sebagai berikut :

Interaksi antara aktor Negara-negara dalam sistem internasional

dengan menekankan kepentingan nasional masing-masing yang

dibawakan di dalam suatu kebijakan luar negeri. Hal ini berkaitan

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

17

dengan kedaulatan Negara yang memberikan Negara kewenangan

tertinggi dalam mengatur urusan internal dan hubungan luar negeri.

Penggunaan tingkat analisis Negara-negara sebagai unit analisis dengan

menekankan aliansi Australia-Amerika Serikat. Unit analisis dalam

penelitian ini yaitu alasan penguatan kerjasama aliansi antara kedua

Negara tersebut. Maka penelitian ini menggunakan pendekatan

korelasionis.

1.5.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel dependen (terikat) dan

variabel independen (bebas). Variabel dependen adalah variabel yang

tingkah lakunya akan dianalisis, diramalkan dan diprediksi oleh

variabel independen. Variabel independen adalah variabel yang

digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel dependen.

Dalam penelitian ini dapat variabel dependennya yaitu alasan penguatan

kerjasama aliansi Australia-Amerika Serikat, sedangkan variabel

independennya yaitu aliansi Australia-Amerika Serikat dalam

pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin.

1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian Ini diperlukan adanya ruang lingkup penelitian,

dimulai masa dimulainya pembangunan pangkalan militer amerika di

Darwin yaitu pada tahun 2011 sampai 2012. yang mempunyai tujuan

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

18

agar pembahasan masalah sesuai pada sasaran yang tepat dan tidak

keluar dari kerangka permasalahan yang ditentukan.

1.5.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti

menggunakan metode studi kepustakaan. Metode ini dilakukan dengan

cara mencari data-data yang berkaitan dengan topik permasalahan yang

diangkat melalui literatur buku, artikel, jurnal, media cetak dan

elektronik. Data-data yang terkumpul dianalisis menggunakan

pendekatan kualitatif, data dikelompokkan sesuai dengan bab-bab yang

ditentukan yang dijadikan sebagai sumber data guna melengkapi

kebutuhan bahan tulisan ini.

1.5.5 Metode Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisa

deskritif-eksplanatif dengan menghubungkan data yang satu dengan

data yang memiliki hubungan saling keterkaitan yang dapat mendukung

pemasalahan yang sedang diteliti. Data yang dikumpulkan kemudian

diolah menjadi data yang relevan dengan cara mengambil bagian-

bagian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

19

1.6 Hipotesa

Australia memiliki kekhawatiran terhadap masalah keamanan dan

pertahanannya baik domestik maupun internasional. Untuk menjaga kestabilan

keamanan dan pertahanan dengan beraliansi dengan Amerika Serikat yang

akan mendukung dan membantu Australia dalam menjaga kestabilan regional

sekaligus keamanan wilayahnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Tabel Sistematika Penulisan

JUDUL PEMBAHASAN

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.4 Kerangka Pemikiran

1.4.1 Penelitian Terdahulu

1.4.2 Kerangka Teori

1.4.2.1 balance of Power

1.4.2.2 Foreign Policy Analisis

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Peringkat Analisa

1.5.2 Jenis Penelitian

1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.4 Metode Pengumpulan Data

1.5.5 Metode Analisis Data

1.6 Hipotesa

BAB II Alliansi Australia-Amerika Serikat dan Kebangkitan

China di Kawasan Pasifik

2.1 Sejarah dan Perkembangan Alliansi Hubungan

Kerjasama Australia-Amerika Serikat

2.1.1 Situasi (Konteks) Perang Dunia II

2.1.2 Masa Perang Dingin

2.1.3 Pasca Perang Dingin

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

20

2.1.3.1 Global War Terorism

2.1.3.2 Faktor Kebangkitan China

2.1.3.3 Perilaku China di Pasifik

2.2 Penguatan Kerjasama-Alliansi Australia-Amerika

Serikat melalui pembangunan pangalaman militer

Amerika Serikat di Darwin

BAB III Analisa Faktor Kebangkitan China terhadap Alliansi

Australia-Amerika Serikat melalui Pembangunan

Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin

3.1 Peta Geopolitik dan Geostrategic di Kawasan Pasifik

3.2 Arti Penting Pasifik Bagi Amerika Serikat-Australia-

China

3.2.1 Bagi Amerika

3.2.2 Bagi Australia

3.2.3 Bagi China

3.3 China dalam Perspektif Australi-Amerika Serikat

3.3.1 Dalam Pandangan Australia

3.3.2 Dalam Pandangan Amerika Serikat

3.4 Rivalitas China-Amerika Serikat di Pasifik Hegemoni

Kepentingan Strategis dan pengaruh di Kawasan

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

21

DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli Hamid. 1999. Sistem Politik Australia. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Ratih Hardjono. 1992. Suku Putihnya Australia (Perjalanan Australia Mencari

Jati Dirinya). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mohtar mas‟oed , 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan

Metodologi, Jakarta: LP3ES

Hadi soesastro dan A.R,Sutopo,ed, 1981. Strategi dan Hubungan Internasional :

Indonesia di Kawasan Asia Pasifik. Jakarta : CSIS.

Yulius P. Hermawan. (ed). 2007. Transformasi dalam Studi Hubungan

Internasional: Aktor, Isu dan Metodologi, Bandung.

Abubakar Eby Hara, Ph.d, 2011, Pengantar; Analisis Politik Luar Negeri dari

Realisme sampai Konstruktivisme, Bandung

Richard C snyder dan Edgar S.Furniss, Jr., American Foreign Policy :

Formulations, Principles, and Programmers, New York

S.P.Varma, 2003, Teori Politik Modern, cetakan ke tujuh, Jakarta : PT. Raja

Grafindo persada

James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics :

An Introduction. New York : The Free Press

Irene dowsing. Curtin of Australia. Melbourne: ACACIA Press, 1996

R.G.Casey.Friends and Neigbours. Michigan : Michigan University Press, 1958

P.K. Ojong, edt. R.B. Sugiantoro. 2008. Perang Pasifik. Jakarta : Buku Kompas

Martin, Craig.A, Maj US Army, US Army War Coll, Monograph,

2011, ”Assessing the Impact of Strategic Culture on Chinese

Regional Security Policies in South Asia”.

McLaughlin, William.P, LetCol USMC, Strategy Research Project, US Army War

Coll, 2003, ”Improving Security Ties With India”.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

22

Pant, Harsh.V, Institute for Defence Studies and Analyses, Journal Strategic

Analysis , Oct-Dec 2006, ”Indian Foreign Policy and China”

Ivone Donasita, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Surabaya

Skripsi Anita Rahman. 2012. Pembentukan European Security And Defence

Policy (ESDP) Sebagai Respon European Union terhadap

Tranformasi Nato. Malang : Unpublish.

Prof. Dr. Ikrar Bhakti. 2012. PM Kevin Rudd datang Jual gagasan, di :

http://aipi.wordpress.com/2008/07/15/pm-kevin-rudd-datang-jual-

gagasan. di akses 31 Januari 2012

----------------. 2012. Australia, New Zealand, United States (ANZUS) di :

http://www.globalsecurity.org/military/world/int/anzus.htm. di akses

pada 12 Juni 2012

Ganewati Wuryandari. 2012. Gaya dan Substansi Politik Luar Negeri Australia

1996-2001.

http://www.google.co.id/search?q=arah%20politik%20luar%20negeri

&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-

US:official&client=firefox-

a&source=hp&channel=np#q=arah+politik+luar+negeri+australia&hl

=id&client=firefox-a&hs=VyZ&rls=org.mozilla:en-

US:official&channel=np&prmd=imvns&ei=Q4FOUOzvD42ciAfvzo

A4&start=10&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=e666d9e736dc

45eb&biw=1024&bih=404. Di akses pada 11 september 2012

Wawan Darmawan. 2012. Arah Politik Luar Negeri Australia Masa Kini, di :

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/1971010

11999031 WAWAN_DARMAWAN/arah_politik_australia.pdf. pada

10 september 2012

---------------. Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap stabilitas

keamanan di Indonesia,

http://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf. 11

Septmber 2011

---------------. Congressional Reseach servise, „ Australia: background and U.S

Relations‟, http://www.fas.org/sgp/crs/row/RL33010.pdf

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25803/2/jiptummpp-gdl-aprilinara-38534-2-bab1.pdf · baik militer Australia, ... pengembangan kemampuan dan profesionalisme

23

Australia Government: Departement of Foreign Affairs and Trade, „Australia-

United States Free Trade Agrement‟,

http://www.dfat.gov.au/geo/us/australia_us _alliance.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja

&ved=0CGoQFjAH&url=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3

Ffile%3Ddigital%2F131618-T%252027561-

Dampak%2520kemajuan-Metodologi.pdf&ei=1pRXUb-

qF83prQeg3oDoCw&usg=AFQjCNFdqwvZC_0RqeDlBgpLghCa9T

O0pw&bvm=bv.44442042,d.bmk

http://husnulmurtadlo-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-66889-Umum-

Respon%20Amerika%20Terhadap%20%20Kekuatan%20Baru%20Ch

ina.html

http://kabar.asia/kekuatan-militer-china-membuat-as-gamang

http://www.jurnas.com/halaman/10/2012-03-09/201720

http://www.tribunnews.com/2012/03/29/direstui-pangkalan-militer-as-di-australia

The Age, Obama to announce US marine base in Darwin, 2011,

http://www.theage.com.au/national/obama-to-announce-us-marine-

base-in-darwin-20111110-1n9rf.html

http://www.dfat.gov.au/aii/publications/_lib/pdf/Chapter11.pdf

http://hankam.kompasiana.com/2012/06/21/apa-dibalik-rencana-pembangunan-

pangkalan-militer-amerika-serikat-di-darwin

The Sidney Morning Herald, Obama to Send Marines to Darwin, 2011,

http://www.smh.com.au/national/obama-to-send-marines-to-darwin-

20111116-1njd7.html

http://milisnews.com/berita-internasional/11496-rencana-pembangunan-

pangkalan-militer-as-di-australia-ditolak.html

http://www.tandef.net/perspektif-keamanan-di-kawasan-asean-dan-campur-

tangan-negara-besar,

http://indonesian.irib.ir/en/fokus/-/asset_publisher/v5Xe/content/arti-penting-

kunjungan-obama-ke-asia-tenggara/pop_up