BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang -...
Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang -...
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri penyiaran di Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat.
Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia
seperti, ANTV, Global TV (GTV), Indosiar Visual Mandiri (Indosiar), Metro TV,
Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), Trans7, Televisi Republik Indonesia
(TVRI), RCTI, SCTV, dan lain sebagainya. Program-program yang ada di televisi
dapat diakses oleh seluruh masyarakat, tidak hanya di Indonesia namun juga
masyarakat dunia. Televisi juga menjadi sebuah sarana dimana banyak orang
mengakses televisi untuk mendapatkan hiburan dan juga informasi.Televisi memiliki
kelebihan tersendiri yaitu Audio dan visual dimana televisi dapat menyajikan gambar
dan suara secara bersamaan sehingga orang–orang yang memiliki keterbatasan indra
sekalipun dapat tetap menikmati program–program yang ada di televisi.
Di Indonesia sinema elektronik (sinetron) merupakan salah satu program
acara yang banyak disaksikan oleh masyarak. Sinetron memberikan cerita fiksi yang
dibuat berdasarkan pengalaman kehidupan sehari–hari ataupun imajinasi dari penulis
cerita itu sendiri.
PT Surya Citra Televisi (SCTV) adalah sebuah stasiun televisi swasta
nasional di Indonesia. SCTV berdiri pada tanggal 24 agustus 1990 sebagai stasiun
televisi lokal di Surabaya, yang kemudian sekarang berkembang menjadi stasiun
televisi terbesar kedua di Indonesia. Judul sinetron yang ada di SCTV sangat
beragam seperti Emak Ijah Pengen ke Mekah, Cantik-Cantik Magic, Samson &
Dahlia, Bidadari Takut Jatuh Cinta, Diam Diam Suka, dan Ganteng Ganteng
Serigala.
Sinetron juga menjadi salah satu panutan mengenai gaya hidup seperti gaya
berbusana, gaya berbicara, dan juga perilaku dari sebagian masyarakat yang menjadi
penonton dari acara sinetron tersebut. Namun tidak semua tayangan yang sinetron
yang di tayangkan di televisi memiliki unsur yang positif. sering kali ditemui
program acara sinetron yang mengandung unsur kekerasan baik dari perkataan dan
juga tindakan secara visual.
Dalam tulisan ini penulis ingin memfokuskan bahasan mengenai program
sinetron Ganteng Ganteng Serigala yang ditayangkan di SCTV setiap hari Pukul
2
19:30–21:00. Sinetron ini bercerita mengenai sekelompok manusia serigala dan
vampire yang saling bermusuhan. sinetron ini juga mengangkat tema percintaan
remaja. Sayangnya, sinetron ini menampilkan beberapa adegan adegan kekerasan
yang tidak layak untuk ditayangkan di televisi.
Dengan adanya hal demikian, maka dibutuhkan kontrol dan perhatian yang
serius dari pemerintah, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) maupun dari masyarakat.
Komisi Penyiaran Indonesia merupakan sebuah lembaga independen berbadan
hukum di Indonesia yang kedudukannnya setingkat dengan lembaga negara lainnya.
KPI berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. Sesuai
dengan visi dan misi Komisi Penyiaran Indonesia, KPI berusaha untuk mewujudkan
sistem penyiaran nasional yang berkeadilan dan bermartabat untuk dimanfaatkan
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat yaitu dengan mengembangkan
kebijakan pengawasan dan pengembangan Isi Siaran, melaksanakan kebijakan
pengawasan dan pengembangan terhadap Struktur Sistem Siaran dan
Profesionalisme Penyiaran, membangun kelembagaan KPI dan Partisipasi
masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran, dan meningkatkan kapasitas
Sekretariat KPI. Komisi Penyiaran Indonesia berhubungan erat dengan industri
penyiaran khususnya media televisi dan radio. KPI sebagai lembaga independen
yang mengatur hal-hal isi siaran menurut undang-undang penyiaran dituntut untuk
mengatur penyiaran nasional agar menjadi sistem penyiaran yang bermartabat. KPI
bekerja sama dengan industri penyiaran yang ada di Indonesia dengan maksud untuk
memberikan isi siaran yang berkualitas dan layak untuk dinikmati oleh masyarakat
Indonesia.
Dalam upaya memberikan isi siaran yang berkualtas dan layak untuk
dinikmati oleh masyarakat sekitar maka KPI juga harus memantau setiap acara yang
ada dan juga memberikan sanksi sanksi yang berlaku yang sesuai dengan Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Satu hal yang menjadi
perhatian penting KPI ialah adanya muatan kekerasan dalam tayangan yang ada di
Televisi sehingga itu penulis memilih judul Peran KPI Dalam Menangani Muatan
Kekerasan Terhadap Program Sinetron (Studi Kasus Pada Sinetron Ganteng Ganteng
Serigala di SCTV).
3
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus pada penelitian ini adalah
bagaimana proses KPI dalam menangani muatan kekerasan dalam sinetron Ganteng
Ganteng Serigala
1.3 Ruang Lingkup
Penulis membatasi ruang lingkup masalah yaitu proses peran KPI dalam
menangani muatan kekerasan yang terdapat pada program sinetron, dan juga
mengetahui sanksi sanksi apa saja yang akan diberikan oleh KPI kepada Program
sinetron yang melakukan pelanggaran. KPI Pusat terletak di Gedung Sekretariat
Negara BAPETEN lt.6, Jalan Gajah Mada No.8 Jakarta Pusat 10120.
1.4 Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian dari penelitian ini ialah
1. Bagaimana Proses KPI dalam menangani dan mengawasi masalah
kekerasan yang terdapat dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala
2. Apakah ada tindak lanjut yang diberikan oleh pihak KPI mengenai
pelanggaran muatan kekerasan yang terdapat dalam sinteron Ganteng-
Ganteng Serigala tersebut ?
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Untuk memahami proses cara bekerja KPI dalam menangani pelanggaran
mengenai kekerasan dalam sebuah tayangan di televisi sesuai dengan pedoman KPI
dalam Pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran
1.5.2 Manfaat Penelitian
A. Manfaat Akademis
a. Penulis dapat mengetahui batasan batasan kekerasan yang sesuai
dengan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran
b. Penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan penulis
4
B. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini dapat membantu penulis mengetahui seberapa besar
peran Komisi penyiaran Indonesia dalam mengangani adegan
kekerasan dalam program sinetron
b. penelitian ini dapat membantu stasiun televisi untuk menyediakan
acara yang berkualitas dan tidak mengandung unsur kekerasan
C. Manfaat Umum
a. Penelitian ini memberitahukan peran KPI dalam menangani dan
mengontrol kekerasan dalam program sinetron di Indonesia
b. Penelitian ini memberikan informasi yang berguna untuk penelitian
selanjutnya
1.6 Masalah yang Paling Kritis
Banyaknya adegan adegan yang menampilkan tindakan tindakan kekerasan
seperti pukulan,dan tendangan dalam sinetron Ganteng Ganteng Serigala adegan
adegan ini mengandung kekerasan yang sebenarnya ditujukan untuk audiens dewasa
namun acara ini disiarkan pada jam tayang yang tidak sesuai dengan jam tayang
yang seharusnya (19.30 WIB) dimana pada jam tayang tersebut merupakan jam
Prime Time dimana masih banyak anak anak berusia dibawah 17 tahun yang
menyaksikan acara acara di televisi.
1.7 Sistematika Penulisan
Membahas mengenai hal-hal apa saja yang akan dibahas dalam masing-
masing bab, meliputi penjelasan isi dari bab I hingga bab V. Masing-masing bab ini
terdiri dari :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian mengapa
ingin meneliti peran KPI dalam mengawasi muatan kekerasan
terhadap program sinetron, dalam bab ini juga terdapat fokus
penelitian, pertanyaan penelitian yang juga merupakan rumusan
masalah, tujuan dan manfaaat penelitian bagi akademi dan sosial, dan
sistematika penulisan yaitu berupa gambaran ringkas mengenai
5
penelitian yang dibahas secara lebih detail pada bab analisis dan
bahasan.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Bab ini beisi uraian mengenai teori–teori yang relevan digunakan oleh
peneliti sebagai dasar pemikiran dan memberikan arah dalam
melakukan penelitian dan definisi konsep. Peneliti membaginya ke
dalam 3 sub–bab di antaranya ialah penelitian sebelumnya, landasan
konseptual dan kerangka pemikiran
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi alasan mengapa peneliti memilih metode kualitatif
dalam melakukan penelitian serta pembahasan tentang metode
kualitatif subjektif secara mendalam, teknik pengumpulan melaliu
wawancara dengan informan dan teknik keabsahan data yang didapat
selama penelitian dianalisa dengan triangulasi metode dan triangulasi
sumber.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai gambaran objek penelitian yang dikaji
oleh peneliti secara mendalam. Bab ini berisi jawaban–jawaban atas
analisis peneliti serta dilampirkan pula hasil wawancara antara
peneliti dengan informan dan temuan–temuan yang penelitidapatkan
selama menjalankan observasi dikaitkan dengan teori – teori dan
konsep yang ada di bab 2
BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan yang merupakan
rangkuman dari hasil pembahasan yang juga sekaligus jawaban
pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian dibuat dalam bentuk
poin–poin, sesuai jumlah pertanyaan penelitian dan memuat saran
yang bisa digunakan untuk peneliti selanjutnya dalam penelitian ini
maupun bagi praktis yang berkaitan dengan objek yang diteliti serta
saran untuk kesosialan yaitu masyarakat luas
6