BAB 1 Pemetaan Geologi

8
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu geologi, seperti juga cabang ilmu bologi, meteorology dan astronomi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu yang terdapat di alam. Dalam hal ini, ilmu geologi mempelajari bumi sebagai obyek utamanya meliputi proses-proses yang terjadi di dalamnya dan sejarah yang terjadi hingga penampakan yang dilihat pada saat ini. Pembahasan dalam ilmu geologi mencakup beberapa cabang diantaranya mineralogy, petrologi, sedimentologi, paleontology, geologi struktur, gelogi sejarah, geologi teknik, geomorfologi geofisika, dan lain-lain. Dalam prakteknya berbagai ilmu diatas saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, untuk memahami geologi diperlukan pemahaman dasar terhadap semua cabang ilmu yang berada dibawah ilmu geologi. Pembelajaran dalam ilmu geologi tidaklah cukup bila hanya dilakukan di dalam kelas. Untuk mempelajari geologi juga diperlukan pembelajaran di dalam laboratorium dan terjun secara langsung ke lapangan untuk melihat langsung apa yang sudah dipelajari secara teori dalam kelas. Karena dalam kenyataanya kenampakan di lapangan sering kali berbeda dengan dengan yang dilihat dalam teori. Oleh karena itu seorang mahasiswa geologi harus sering terjun kelapangan untuk melihat langsung proses geologi dan pengaplikasian teori yang dipelajari. Dengan terjun langsung ke lapangan, maka dapat

description

pemetaan geologi

Transcript of BAB 1 Pemetaan Geologi

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIlmu geologi, seperti juga cabang ilmu bologi, meteorology dan astronomi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu yang terdapat di alam. Dalam hal ini, ilmu geologi mempelajari bumi sebagai obyek utamanya meliputi proses-proses yang terjadi di dalamnya dan sejarah yang terjadi hingga penampakan yang dilihat pada saat ini. Pembahasan dalam ilmu geologi mencakup beberapa cabang diantaranya mineralogy, petrologi, sedimentologi, paleontology, geologi struktur, gelogi sejarah, geologi teknik, geomorfologi geofisika, dan lain-lain. Dalam prakteknya berbagai ilmu diatas saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, untuk memahami geologi diperlukan pemahaman dasar terhadap semua cabang ilmu yang berada dibawah ilmu geologi.Pembelajaran dalam ilmu geologi tidaklah cukup bila hanya dilakukan di dalam kelas. Untuk mempelajari geologi juga diperlukan pembelajaran di dalam laboratorium dan terjun secara langsung ke lapangan untuk melihat langsung apa yang sudah dipelajari secara teori dalam kelas. Karena dalam kenyataanya kenampakan di lapangan sering kali berbeda dengan dengan yang dilihat dalam teori. Oleh karena itu seorang mahasiswa geologi harus sering terjun kelapangan untuk melihat langsung proses geologi dan pengaplikasian teori yang dipelajari. Dengan terjun langsung ke lapangan, maka dapat membantu proses pemahaman teori yang didapat oleh mahasiswa dan membuka cara pandang yang akhirnya mampu menciptakan ketertarikan dalam mempelajari ilmu geologi. Dalam beberapa cabang ilmu geologi, sudah sering diadakan kuliah lapangan sebagai penunjang dari teori yang diberikan. Namun hal ini dirasa belum cukup dalam mempelajari ilmu geologi karena dibutuhkan wadah untuk mempelajari geologi sebagai kesatuan. Karena cabang-cabang ilmu geologi memiliki peran masing-masing dan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Pemetaan geologi menjadi jawaban untuk mewujudkan hal tersebut.Pemetaan geologi pendahuluan dilakukan di sekitar daerah sukabumi, Jawa Barat. Daerah ini dikatakan memiliki kondisi geologi yang menarik meliputi material dan struktur yang dapat diidentifikasi di lapangan sehingga dapat menambah ilmu dan wawasan mahasiswa. Daerah sukabumi masuk dalam cekungan bogor yang terdapat dari utara hingga selatan jawa barat. Dalam daerah ini terdapat banyak struktur geologi dan berbagai macam litologi batuan. Diharapkan penyusun dapat mengungkapkan dan menjelaskan kondisi geologi daerah tersebut dari data-data dan informasi geologi yang didapat secara rinci dan lengkap dengan menyusunnya kedalam bentuk peta geologi. Serta dapat meningkatkan kemampuan di bidang geologi berdasarkan pembuktian teori-teori geologi yang selama ini diperoleh di perkuliahan secara langsung di lapangan. Karena interpretasi dilapangan ditentukan oleh teori geologi yang dimiliki serta persepsi dan pengalaman yang dimiliki.

1.2 Rumusan MasalahDari sumber-sumber yang didapat maka diperkirakan permasalahan yang terjadi di daerah sukabumi meliputi :1. Bagaimanakah keadaan geomorfologi dan proses-proses geologi apa sajakah yang menyebabkan terbentuknya bentang alam tertentu di daerah penelitian?2. Litologi apa saja yang menyusun daerah penelitian, meliputi karakteristik fisik, umur, lingkungan pengendapan, dan hubungan stratigrafinya ?3. Hubungan stratigrafi atau urut-urutan satuan batuan?4. Struktur geologi apa saja yang berkembang di daerah penelitian ?5. Bagaimana sejarah geologi yang berlangsung di daerah penelitian ?

1.3 Maksud, Tujuan, dan HarapanMaksud dari pemetaan awal yang diadakan di daerah sukabumi ini adalah mahasiswa dapat mengplikasikan teori-teori yang didapat dikelas, dapat menginterpretasikan gejala-gejala geologi di tempat penelitian, mengamati berbagai gejala geologi yang ada, dan dapat mengambil sebanyak mungkin data dan informasi yang ada pada daerah sukabumi ini.Tujuannya mahasiswa dapat mempelajari berbagai fenomena geologi yang ada dan dirangkum sebagai data yang nantinya diolah untuk menghasilkan peta geologi.Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini diantaranya sebagai informasi ilmiah mengenai keadaan geologi daerah penelitian dan dapat membantu penelitianpenelitian selanjutnya di daerah ini, mengungkap sumberdaya geologi di daerah ini penelitian serta kemungkinan pengembangannya, memberikan salah satu bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan daerah penelitian.

1.4 Metode Pemetaan GeologiObyek penelitian yang dilakukan di daerah penelitian mencakup :1. Unsur-unsur geomorfologi yang digunakan untuk penentuan proses geomorfologi, tingkat erosi, pola pengaliran yang berkembang serta memperkirakan indikasi adanya struktur geologi yang aktif dan penyebaran batuan di daerah pemetaan.2. Litologi, meliputi singkapan batuan yang tersingkap di permukaan, mengamati dan mendeskripsi singkapan di lapangan. Lalu kemudian dikelompokkan menjadi satuan-satuan batuan berdasarkan satuan litostratigrafi tidak resmi. 3. Unsur-unsur struktur sedimen, yang terdiri atas struktur sedimen pada saat pengendapan (syn-depositional) seperti laminasi sejajar, perlapisan silang siur, convolute, dan struktur sedimen setelah pengendapan (post-depositional) seperti jejak seruling, penggerusan, pengisian dan lain-lain4. Stratigrafi, meliputi perlapisan batuan dari batuan tertua sampai termuda dengan menyertakan fosil sebagai salah astu aspek penunjang dalam menentukan umur dan lingkungan pengendapan satuan batuan sedimen.5. Struktur geologi dan indikasinya, yang dapat di gunakan untuk menentukan pola tegasan dan gaya yang terjadi pada masa lampau, jenis struktur geologi serta pola struktur geologi, yaitu sesar, kekar, dan perlipatan serta indikasi struktur geologi berupa gawir sesar, zona hancuran, pergeseran lapisan, dan lain-lain yang berkembang pada darah pemetaan.6. Sejarah geologi daerah penelitian yaitu lingkungan pengendapan yang direkonstruksi berdasarkan analisis fosil yang terkandung dalam batuan dan aktivitas tektonik yang terjadi di daerah penelitian.7. Bahan galian yang terdapat di daerah penelitian baik yang telah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan.Alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian atau pemetaan dibagi menjadi dua, yaitu alat lapangan dan alat laboratorium. Alat-alat yang dibutuhkan dalam ke lapangan diantaranya : Peta dasar Global Positioning System (GPS) Kompas geologi, digunakan untuk mengukur arah jurus dan kemiringan batuan juga untuk unsur-unsur struktur. Palu geologi, yaitu palu batuan beku dan palu batuan sedimen yang dipergunakan untuk mengambil sampel batuan. Loupe dengan pembesaran 10 kali dan 20 kali. Komparator besar butir skala Wentworth dan komparator mineral. HCl 0,1 N, larutan yang digunakan untuk menguji kandungan karbonat dalam suatu batuan secara kasar (terutama batuan sedimen). Kantong sampel dan kertas label, dipergunakan untuk menyimpan sampel batuan dari tiap stasiun penelitian dan memberi keterangan pada sampel tersebut. Kamera, digunakan untuk mengambil gambar singkapan dan kenampakan geomorfologi. Pita ukur dengan panjang 30m dan 5m, digunakan dalam pengukuran lintasan dan ketebalan suatu pemerian contoh. Alatalat tulis. Tas lapangan ( day pack ). Untuk membawa peralatan geologi. Sedangkan alat penelitian yang dibutuhkan dalam pengerjaan laboratorium adalah alat-alat tulis, mikroskop binokuler perbesaran 10x,20x dan 40x, lembar deskripsi fosil, lembar deskripsi batuan, ayakan 100 mesh, kuas, jarum, tatakan sampel, plate batuan dan plate fosil.Langkah-langkah penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu yaitu tahap persiapan, tahap kegiatan lapangan, tahap pekerjaan laboratorium dan analisis data serta tahap pembuatan peta dan penulisan laporan.1. Tahap PersiapanDalam