bab 1 metrologi industri

17
7/21/2019 bab 1 metrologi industri http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 1/17  Laboratorium Metrologi Industri Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/2014 1 BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Latar Belakang Produk suatu permesinan mempunyai kualitas geometrik tertentu dan kualitas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh pengendalian mutu. Mutu yang baik tidak saja bergantung pada kualitas bahannya, tetap juga sangat bergantung pada  proses produksi. Proses produksi yang baik ditentukan oleh kontrol kualitas dimensi  produk. Sedangkan kualitas dimensi produk ditentukan oleh penggunaan alat  –  alat ukur yang presisi, teliti, dan cara pengukurannya pun harus benar. Pengukuran dilakukan untuk menginformasikan dimensi suatu benda, selain itu menjadi kontrol kualitas dari suatu benda. Alat ukur yang presisi dan teliti merupakan suatu yang harus dipenuhi guna menghasilkan pengukuruan yang benar. Tentunya didukung dengan kepiawaian mengukur dari si pembuat produk selama proses produksi berlangsung hingga menghasilkan produk yang sesuai dengan dimensi yang dikehendaki (  job sheet ). Di industri manufaktur, hal tersebut bisaanya dilakukan oleh bagian produksi, sedangkan kontrol kualitas produk bisaanya menjadi kewenangan QA ( Quality  Assurance) atau laboratorium metrologi. 1.2 Pengukuran 1.2.1 Definisi Pengukuran Pengukuran merupakan suatu proses atau kegiataan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif bahkan merupakan instrument untuk melakukan penelitian (Budi Hartono). Pengukuran adalah proses pemberian angka atau memperoleh deskripsi numerik darisuatu lingkaran dimana seseorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu (Akhmad Sudrajat). Pengukuran adalah membandingkan suatu benda dengan suatu ukuran (Suharmin Aribunto).

description

bab 1 metrologi industri teknik mesin UB

Transcript of bab 1 metrologi industri

Page 1: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 1/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20141

BAB 1

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang

Produk suatu permesinan mempunyai kualitas geometrik tertentu dan

kualitas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh pengendalian mutu. Mutu yang baik

tidak saja bergantung pada kualitas bahannya, tetap juga sangat bergantung pada

 proses produksi. Proses produksi yang baik ditentukan oleh kontrol kualitas dimensi

 produk. Sedangkan kualitas dimensi produk ditentukan oleh penggunaan alat  –  alat

ukur yang presisi, teliti, dan cara pengukurannya pun harus benar. Pengukuran

dilakukan untuk menginformasikan dimensi suatu benda, selain itu menjadi kontrol

kualitas dari suatu benda.

Alat ukur yang presisi dan teliti merupakan suatu yang harus dipenuhi guna

menghasilkan pengukuruan yang benar. Tentunya didukung dengan kepiawaian

mengukur dari si pembuat produk selama proses produksi berlangsung hingga

menghasilkan produk yang sesuai dengan dimensi yang dikehendaki ( job sheet ). Di

industri manufaktur, hal tersebut bisaanya dilakukan oleh bagian produksi,sedangkan kontrol kualitas produk bisaanya menjadi kewenangan QA (Quality

 Assurance) atau laboratorium metrologi.

1.2 Pengukuran

1.2.1 Definisi Pengukuran

Pengukuran merupakan suatu proses atau kegiataan untuk menentukan

kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif bahkan

merupakan instrument untuk melakukan penelitian (Budi Hartono).

Pengukuran adalah proses pemberian angka atau memperoleh deskripsi

numerik darisuatu lingkaran dimana seseorang peserta didik telah mencapai

karakteristik tertentu (Akhmad Sudrajat).

Pengukuran adalah membandingkan suatu benda dengan suatu ukuran

(Suharmin Aribunto).

Page 2: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 2/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20142

Dari beberapa sumber diatas dapat disimpukan bahwa pengukuran adalah

 penentuan besaran dan dimensi terhadap suatu standar pengukuran dengan

membandingkan dengan ukuran standar.

1.2.2 Fungsi Pengukuran

1.  Untuk mengetahui dan mengamati dimensi benda yang telah diproduksi dan

distandarkan. 

2  Proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk mendeskripsikan suatu

 produk. 

3  Untuk keperluan analitis dan instrumentasi. 

4  Untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan desain 

5  Proses mendapatkan informasi besaran tertentu dari suatu alat ukur. 

1.2.3 Klasifikasi Pengukuran

Geometris obyek ukur mempunyai bentuk bermacam  –   macam. Untuk

mendapatkan hasil pengukuran yang paling baik menurut standar yang berlaku maka

diperlukan cara pengukuran yang tepat dan benar. Ada beberapa cara pengukuran

yang bisa dilakukan untuk mengukur geometris obyek ukur yaitu:

1.  Pengukuran Langsung

Proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung dari

alat ukur yang digunakan. Contoh: pengukuran diameter poros dengan jangka

sorong.

Gambar 1.1 jangka sorong

Sumber : anonymous (2015)

Page 3: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 3/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20143

2. 

Pengukuran tak langsung

Proses pengukuran dimana dalam prosesnya tidak bisa menggunakan satu

alat ukur saja dan tidak bisa dibaca langsung hasil pengukurannya. Umumnya

 pada pengukuran tidak langsung ada beberapa alat ukur, ada alat ukur standar, alat

ukur pembanding, dan alat ukur pembantu. Contoh: mengukur ketirusan poros

dengan menggunakan senter sinus (sine  center)  dibantu dengan jam ukur (dial 

indicator) dan Blok ukur.

Gambar 1.2 senter sinus

Sumber: anonymous (2015)

3.  Pengukuran dengan kaliber batas

Proses pengukuran cepat dengan benda yang banyak. Benda yang diukur

akan melewati batas toleransi yang menentukan benda masuk kedalam kategori

diterima ( Go ) atau masuk ke dalam kategori dibuang ( No Go ).

Gambar 1.3 kaliber batas

Sumber : anonymous

Page 4: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 4/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20144

4. 

Pengukuran dengan bentuk standar

Proses pengukuran dimana pengukuran dilakukan dengan cara

membandingkan bentuk benda yang dibuat dengan bentuk standar yang digunakan

sebagai alat pembanding. Contoh: pengukuran ulir dengan menggunakan mal ulir.

Gambar 1.4 mal ulir

Sumber: anonymous

1.2.4 Jenis –  Jenis Pengukuran

Menurut jenis benda yang akan diukur maka alat ukur dapat diklasifikasikan

sebagai berikut : 

1. 

Pengukuran Linear

Alat ukur yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca. Contoh:mengukur diameter poros, panjang diameter mur dan baut menggunakan jangka

sorong atau mikrometer.

2.  Pengukuran Sudut 

Benda ukur tidak selalu memiliki ukuran panjang akan tetapi ada yang

memiliki dimensi sudut. Ketepatan sudut benda sangat diperlukan misalnya sudut

 blok v, sudut ketirusan poros. 

3.  Pengukuran Ulir

Ulir pada sebuah konstruksi berfungsi sebagai transmisi daya dan alat

 pemersatu. Pengukuran geometris ulir digunakan untuk memastikan kekuatan dan

daya tahan kelelahan ulir untuk melawan ketelitian pengubahan gerak rotasi menjadi

translasi.

Page 5: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 5/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20145

4. 

Pengukuran Roda Gigi

Roda Gigi mempunyai fungsi penerus gerakan, daya atau pengubah.

Pengukuran roda gigi berguna untuk mengetahui kepresisian roda gigi untuk

mentransmisikan daya.

5.  Pengukuran Kedataran, Kelurusan, dan Kerataan 

Kedataran adalah “datar air” atau horizontal, gaya tarik dianggap tegak lurus

terhadap bidang datar air. Contoh alat ukur kedataran adalah waterpass yang

sebenarnya untuk mengukur sudut. Namun sudut yang diukur relatif kecil. Alat ukur

kelurusan digunakan untuk mengukur sejauh mana permukaan menyimpang dari

kondisi ideal. Pemeriksaan kelurusan bisaa menggunakan waterpass  dan

autokolimator. Alat ukur kerataan digunakan untuk mengetahui kerataan bidang

 berdasarkan analitis data.

6. 

Pengukuran Kekasaran Permukaan

Setiap permukaan komponen dari suatu benda mempunyai beberapa bentuk

yang bervariasi menurut struktumya maupun dari hasil proses

 produksinya.kekasaran dideflllisikan sebagai ketidakhalusan bentuk yang menyertai

 proses produksi yang disebabkan oleh pengerjaan mesin.

1.3 Instrumentasi

1.3.1 Definisi Instrumentasi

Instrumentasi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk

mengukur dan mengatur suatu besaran baik kondisi fisis maupun kimia.

1.3.2 Fungsi Instrumentasi

1. 

Sebagai Alat Ukur

Instrumentasi mendeteksi dan memberikan informasi tentang besarnya nilai

 proses variabel yang diukur dari suatu proses industri,misalnya tekanan, suhu, dan

sebagainya. Sehingga dapat dipahami oleh pengamat.

2.  Sebagai Alat Pengendalian

Instrumentasi berfungsi untuk mengendalikan jalannya proses agar variabel

 proses yang sedang diukur dapat diatur dan dikendalikan tetap pada nilai yang

ditentukan.

Page 6: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 6/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20146

3. 

Sebagai Alat Pengaman

Instrumentasi sebagai alat ukur untuk memberikan tanda bahaya atau tanda

gangguan apabila terjadi masalah atau kondisi yang tidak normal yang diakibatkan

oleh tidak berfungsinya suatu peralatan pada suatu proses.

4.  Sebagai Alat Analisa ( Analyzer )

Instrumentasi yang berfungsi sebagai alat untuk menganalisa produk yang

dikelola, apakah sudah memenuhi spesifikasi seperti yang diinginkan sesuaidengan

standard, mengetahui polusi dari hasil produksi yang diproses agar tidak

membahayakan dan merusak lingkungan.

1.4  Metrologi dan Kontrol Kualitas

1.4.1 Definisi Metrologi dan Kontrol Kualitas

Metrologi adalah “ilmu pengetahuan tentang pengukuran” (  the science of

measurement ). Supaya pengukuran itu dapat dilakukan dengan benar dan hasilnya

dapat dipercaya, dalam pelaksanaannya di dunia nyata, metrologi dapat

dikategorikan sebagai Berikut:

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metrologi adalah ilmu yang

mempelajari masalah pengukuran Metrologi industri sendiri memiliki definisi yang

khususnya pengukuran geometris suatu produk dengan cara dan alat yang tepat

sehingga hasil pengukurannya mendekati kebenaran dari keadaan yang

ssesungguhya.

Kontrol kualitas merupakan tenik yang sangan bermanfaat untuk mengetahui

kualitas suatu produk dan kelayakan produk sebelum dipasarkan.

1.4.2 

Fungsi Metrologi dan Kontrol Kualitas.

Fungsi metrologi antara lain adalah sebagai berikut :

1. 

Penetapan definisi satuan ukuran yang diterima Internasional

2.  Perwujudan satuan –  satuan ukuran berdasar metode ilmiah

3.  Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan nilai dan akurasi suatu

 pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan

4.  Membuat gambaran melalui karakteristik suatu objek

5. 

Menganalisa pelaksanaan pembuatan, penguji kualitas, dan factor terkaitlainnya

Page 7: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 7/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20147

Sedangkan fungsi kontrol kualitas antara lain :

1.  Teknik mencapai kualitas

2.  Sebagai pengambil keputusan

3. 

Pengendalian mutu produk

4.  Untuk memperoleh hasil produksi yang presisi

5.  Memperkirakan hal-hal yang terjadi

1.4.3 Jenis –  Jenis Metrologi

1.  Metrologi legal

Metrologi yang mengelola satuan  –   satuan ukuran, metode  –   metode

 pengukuran adalah alat  –   alat ukur yang menyangkut persyaratan teknik dan

 peraturan berdasarkan undang  –  undang yang bertujuan melindungi kepentingan

umum dalam hal kebenaran.

2.  Metrologi Ilmiah

Berhubungan dengan pengatuan dan pengembangan standar  –   standar

 pengukuran dan pemeliharaannya.

3.  Metrologi Industri

Ilmu untuk melakukan pengukuran karakteristik geometris dan suatu

 produk atau komponen dengan mesin yang dengan alat dan cara yang tepat.

1.5  Parameter Pengukuran

1.5.1 Ketelitian

Kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya

(true value / correct result ) dengan melakukan perhitungan secara berulang –  ulang.

1.5.2 Ketepatan

Pengukuran yang dilakukan untuk mencari nilai kebenaran (absolut)

meskipun pengukuran diulang secara terus –  menerus hasilnya tetap sama.

1.5.3 Ukuran Dasar

Page 8: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 8/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20148

Dimensi atau nominal dari suatu obyek ukur yang sama secara teoritis

dianggap tidak mempunyai harga batas atau toleransi walaupun harga sebenarnya

dari obye uur tidak pernah diketahui secara pasti

1.5.4 Toleransi

Perbedaan ukuran dari kedua harga batas yang diizinkan sehingga dari

 perbedaan ini dapat diketahui dimana ukuran dari komponen  –   komponen yang

dibuat itu terletak besarnya toleransi merupakan selisih dari ukuran maksimum dan

minimum.

1.5.5 Harga Batas

Ukuran atau dimensi maksimum dan minimum yang diizinkan dari suatu

komponen, diatas dan dibawah ukuran besar (ukuran dasar)

1.6  Konstruksi Umum Alat Ukur

1.6.1 Sensor

Sensor adalah bagian dari alat ukur yang meghubungkan alat ukur dengan

 benda atau obyek. Dengan kata lain, sensor merupakan perabadarari alat ukur yang

akhirnya sensor atau mengalami kontak langsung dengan benda yang akar diukur,

contoh : Kedua lengan dari jangka sorong.

1.6.2 Pengubah

Pengubah adalah penerus isyarat dari sensor diubah atau mengubah semua

isyarat yang diterima oleh sensor, dengan adanya pengubah ini semua isyarat dari

sensor diteruskan ke bagian lain yaitu penunjuk atau pencatat yang terlebih dahulu

diubah oleh pengubah.

1.6.3 Penunjuk

Hampir semua alat ukur mempunyai bagian yang disebut dengan penunjuk

atau pencatat kecuali beberapa alat ukur batas atau standar, daribagian penunjuk

inilah dapat dibaca atau diketahui harga hasil pengukuran.

Page 9: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 9/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/20149

1.7  Sifat Umum Alat Ukur

1.7.1 Rantai Kalibrasi

Kadang  –   kadang alat ukur yang habis dipakai harus di cek kembali

ketepatannya dengan membandingkan dengan alat ukur standar, proses ini disebut

dengan kalibrasi. Kalibrasi adalah mencocokkan harga  –   harga pada skala uur

dengan harga standar atau ssebenarnya. Pemeriksaan alat  –   alat ukur dilakukan

melalui rangkaian sebagai Berikut :

a.  Tingkat I : Kalibras untuk alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja

 b.  Tingkat II : Kalibrasi untuk alat ukur standar kerja terhadap alat ukur standar

c.  Tingkat III : Kalibrasi untuk alat ukur standar dengan alat ukur standar yang

mempunyai tingkata lebih tinggi misa Standar Nasional

d.  Tingkat IV : Kalibrasi standar nasional dengan standar meter internasional

1.7.2 Kepekaan

Kepekaan merukan kemampuan dari alat ukur untuk memonitor perbedaan

yang kecil dari harga  –   harga yang diukur, kepekaan dari alat ukur berkaitan erat

dengan sistem mekanisme dan pengubahnya. Makin teliti sitem pengubah isyarat dari

sensor, makin peka juga alat ukurnya.

1.7.3 Kemudahan Baca

Kemudahan baca adalah kemampuan alat ukur untuk menunjukkan harga

yang jelas pada skala ukurnya, kemudahan baca berkaitan erat dengan skala yang

dibuat disini, pembuatan skala nonius dengan sitem yang lebih terinci memegang

 peranan penting dalam masalah kemudahan baca.

1.7.4 Histerisis

Histerisis merupakan penyimpangan yang terjadi pada alat ukur pada

 pengukuran sudut benda kerja batang sinus atau dengan senter sinus ( sine centre)

dengan menggunakan alat ukur pembanding jam ukur (dial indicator ) bisaanya

dilakukan pengukuran bolak –  balik atau berlawanan.

Page 10: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 10/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201410

1.7.5 Kepasifan

Kepasifan terjadi apabila sensor tidak memberikan sinyal, namun penunjuk

skala tidak menunjukkan perbuhan sama sekali pada jarum penunjuknya. Untuk alat

ukur mekanis jika terjadi kepasifan hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh pegas

yang sifat elastinya kurang sempurna. Pada alat ukur pneumatis juga sering

terjadinya kepasifan ini Misalnya lambat reaksi dari barometer padahal sudah terjadi

 perubahan tekanan udara. Hal ini disebabkan volume udara terlalu panjangnya pipa

udara penghubung sensor dengan ruangan perantara 

1.7.6 Pergeseran

Pergeseran merupakan terjadinya penyimpangan posisi dari penunjuk alat

ukur, sementara sensor tidak memberikan sinyal atau perbedaan. Penyimpangan

yang terjadi dari harga  –   harga yang ditunjukkan pada skala atau tercatat pada

kertas grafik. Padahal sensor tidak melakukan perubahan apa  –   apa. Kejadian ini

 banyak terjadi pada alat – alat ukur elektris yang komponennya sudah tua.

1.7.7 Kestabilan nol

Kestabilan nol merupakan kemampuan dari alat ukur untuk kempali ke posisi

nol apabila sensor tidak lagi bekerja. Misalnya pada waktu pengukuran dengan jam

ukur, kemudian secara tiba –  tiba bendanya diambil, maka seharusnya jam penunjuk

kembali ke posisi nol semula. Akan tetapi, sering terjadi jarum penunjukknya tidak

kembali ke posisi nol, kejadian ini disebut dengan kestabilan nol yang tidak baik,

salah satu penyebabnya adalah adanya keausan pada sistem penggerak pada sistem

 penggerak jarum penunjuk.

1.8  Karakteristik Geometri dan kualitas

1.8.1 Karakteristik Geometri

Karakeristik Geometri adalah ukuran dimensi yang harus dipenuhi sesuai

dengan pola dan menggambarkan spesifikasi produk berdasarkan dimensi dan

kehalusan permukaan.

Page 11: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 11/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201411

1.8.2 Karakteristik Kualitas

Karakteristik kualitas adalaah hasil suatu proses yang berkaitan dengan

kualtias, karakteristik kualitas dibagi menjadi 3:

a. 

Karakteristik kualitas yang memiliki nominal yang menuju nilai target yang tepat

 pada suatu nilai tertentu, contoh : panjang, lebar, volume, dan berat.

 b.  Memliki sifat pencapaan karakteristik, jika semakin kecil (mendekati nol) maka

semakin baik, contoh : penyimpangan, waktu proses.

c.  Sifat pencapaian karakteristik kualitas tersebut yang semakin besar maka semakin

 bagus, contoh : kekuatan, efisiensi, ketahanan korosi

1.8.3 Perbedaan Karakteristik Geometri dan Karakteristik Kualitas

Perbedaannya adalah karakteristik geometrik menggambarkan suatu produk

yang ideal apabila produk tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki sesuai

dengan karakteristik fungsional, sedangkan karakteristik kualitas menggambarkan

tingkat kualitas produk atau jasa yang berdasarkan perbandingan antara rancangan

awal dengan karakteristik geometric tersebut. 

1.9 

Sistem dan Standar Pengukuran.

1.9.1 Sistem Metrik

Sistem metrik telah dikembangkan oleh para ilmuwan perancis sejak tahun

1790-an. Sistem ini mendasarkan pada meter untuk pengukuran panjang dan

kilogram untuk pengukuran berat. Dari satuan meter dan kilogram ini kemudian

diturunkan satuan lain untuk mengukur luas, volume, kapasitas, dan tekanan.

Sistem metrik adalah sebuah sitem satuan pengukuran internasional

yang.baku. Bisaa dikenal dengan satuan inks.

Tabel 1.1 Satuan besaran satuan Internasional

 No, Besaran Satuan

1 Panjang M

2 Massa Kg

3 Waktu Sekon

Page 12: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 12/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201412

Keuntungan sistem metrik dibandingkan sistem british adalah

a.  Konversi lebih mudah

 b.  Sebagian Negara  –   Negara industri menggunakan sistem metrik sehingga dapat

memungkinkan terjadinya hubungan kerja sama.

1.9.2 Sistem British

Secara garis besar sistem ini berlandaskan pada inchi, pound,dan detik

sebagai dasar satuan panjang, massa, dan waktu.

Tabel 1.1 Satuan besaran satuan British

 No, Besaran Satuan

1 Panjang Inch

2 Massa Pound

3 Waktu Sekon

1.9.3 Konversi antara metrik dan brtish

Adalah sifat untuk memudahkan hubungan antara sistem metrik dan british,

ada tiga jenis konversi antara metrik dan british yaitu

a. 

Konversi secara matematika

Konversi inchi atau british ke metrik secara matematika diperlukan factor

konversi Misalnya

1 yard =3600

2927 = 0.914440

1 yard = 36 inchi. Hal ini berarti

1 inchi =1

36 x 0.91440 meter = 0.025400 meter.

 b. 

Konversi dengan tableKonversi ini berupa tabel yang ada angka  –  angka konversinya sehingga

mudah untuk menggunakan, karena kita tinggal melihat ke tabel saja

Page 13: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 13/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201413

Tabel 1.1 Tabel Konversi

 

Sumber : Anonymous 1,2013

Page 14: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 14/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201414

c. 

Konversi Dial mesin

Konversi ini dilakukan pada dial yang terdapat pada mesin  –   mesin

 produksi, Misalnya mesin bubut, Frais dan sebagainya. Dengan demikian satu unit

mesin dapat membuat komponen –  komponen baik yang ukurannya dalam metrik

ataupun inchi

1.10  Suaian

1.10.1  Definisi Suaian

Suaian adalah perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakain

tertentu dari pasangan Ada 2 batasan umum untuk menentukan suaian yaitu

Golongan lubang ada diameter lubang, lebar alur, lebar slot, dan lain sebagainya.

Golongan poros ada poros, pasak, batang silinder dan sejenisnya.

1.10.2  Macam –  macam suaian

a.  Suaian longgar (clearance pit )

Adalah suaian yang selalu akan menghasilkan kelonggaran,artinya bila ada

dua buah komponen disatukan maka akan timbul kelongggaran, baik sebelum

maupun sesudah dipasangkan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu

terletak diatas daerah toleransi poros.

 b.  Suaian Pas

Adalah suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran atau kesesakan atau

kerapatan. Hal ini terjadi karena daerah tolerans lubang dan daerah toleransi poros

yang saling menutupi.

c.  Suaian Paksa

Adalah suaian yang selalu menghasilkan kerapatan atau kesesakan, artinya

sebelum dan sesudah dua komponen dipasangkan timbul kesesakan atau

kerapatan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah

daerah toleransi poros.

Page 15: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 15/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201415

Gambar 1.9 : Macam –  macam suaian

Sumber : Anonymous 2,2013

1.11  Kesalahan Dalam Pengukuran

1.11.1  Definisi Kesalahan dalam Pengukuran

Kesalahan dalam pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dari

suatu pekerjaan pengukuran yang dilakukan oleh pengamat. Dalam suatu perkerjaan

 pengukuran yang dilakukan oleh pengat, dalam pengukuran besaran fisis

menggunakan alat ukur tidak akan mungkin didaat suatu nilai yang benar dan tepat,

namun selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan  –  

kesalahan dalam pengukuran.

1.11.2  Macam –  macam Kesalahan dalam pengukuran

  Penyimpangan yang berasal dari alat ukur

Untuk menghindari sifat  –   sifat alat ukur yang merugikan ini maka alat

ukur harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu, kalibrasi disarming untuk

mengecek kebenaran skala ukur juga untuk menghindari sifat  –   sifat yang

merugikan dari alat ukur seperti kestabilan nol, kepasifan, dan pengambangan.

  Penyimpangan yang berasal dari benda ukur

Tidak semua benda ukurberbentuk pejal terbuat dari bahan yang sama,

terkadang terdapat benda yang memiliki sifat elastis yang akan mengalami

 perubahan bentuk jika diber beban, maka dari itu tekanan kontak dari sensor alat

ukur harus diperhatikan selain yang elastis benda tidak elastis pun dapat

menyebabkan penyimpangan misal batang besi yang penampang memanjang dan

Page 16: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 16/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201416

memiliki ukuran yang sama bila benda itu ditekan dan diletakkan diatas tumpuan

akan terjadi lenturan akibat beban itu sendiri, untuk hal ini bisaanya jarak

tumpuan diatur hingga kedua ujungnya sejajar.

  Kesalahan pengukuran karena lingkungan

Ruang laboratorium maupun ruangan lainnya harus bersih, terang dan

tertata rapi, jika ruangan tersebut penuh dengan debu dan kotoran dapat

mengganggu proses pengukuran. Hal ini dikarenakan alat ukur yang terkena debu

akan tidak normal kerjanya. Karena debu yang menenpel pada sensor mekanis dan

 benda ukur yang kadang tidak terkontrol oleh penguur. Ruangan yang gelap dapat

mengganggu dalam membaca skala ukur yang bisa menimbulkan penyimpangan

hasil ukur.

  Kesalahan karena pengukur

Sepresisi apapun alat ukur yang digunakan dan deformasi benda ukur

sudah dihindari, pengukuran masih bisa salah karena factor dari manusia itu

sendiri factor –  factor yang merupakan penyebab dari manusia adalah

I.  Kesalahan karena kondisi manusia

Kondisi tubuh yang kurang sehat dapat mempengaruhi proses

 pengukuran yang mengakibatkan hasil pengukuran yang kurang tepat. Hal ini

dikarenakan hilangnya focus penglihatan pada saat mengukur, kurangnya

ketelitian pada saat menggunakan alat ukur dan tidak sstabilnya tangan pada

saat memegang dan menggunakan alat ukur maka dari itu dalam proses

engukuran kondisi badan atau tubuh yang dalam keadaan sehat sangat

diperlukan dalam pengukuran dengan ketelitian sangat tinggi.

II.  Kesalahan karena pembacaan skala alat ukur

Kurang terampilnya seorang (pengukur) dalam membaca skala alat

ukur dari alat ukur yang digunakan akan menghasilkan kesalahan dalam hasil

 pengukuran. Bisaanya hal ini terjadi karena kesalahan posisi pada saat

membaca skala alat ukur. Selain karena factor tersebut, pengukur yang

kurang memahami pembagian divisi (kelompok) dari skala alat ukur dan

kurang mengerti bagaaimana cara membaca skala alat ukur yang ketelitiannya

lebih kecil daripada yang bisaa digunakan.

III. 

Kesalahan karena metode pengukuran yang salah

Page 17: bab 1 metrologi industri

7/21/2019 bab 1 metrologi industri

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-metrologi-industri 17/17

 

Laboratorium Metrologi Industri

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201417

Kesalahan ini terjadi bisaanya pada saat pengukuran oleh pengukur

 pemula. Para pengukur ini tidak mengerti bagaimana caara menggunakan alat

ukur yang digunakan yang sesuai dengan fungsinya dan juga cara yang benar

dan tepat dalam memilih ketelitian yang digunakan pada alat ukur. Maka dari

itu pemahaman pengukur akan alat  –   alat ukur dan cara menggunakannya

sangat dibutuhkan, dengan kata lain si pengukur harus melakukan pelatihan

 pengukuran terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran yang sebenarnya