Bab 1 Kista Ovarium

6
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung atau ovarium. Cairanyang terkumpul inidibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Replubika Online, Zubairi Djoer !aat ini jumlah perempuan yang terkena kista semakin meningkat dari hari ke h sebenarnya peningkatan jumlah perempuan terkena kista saat ini lebih meningkatnya pengetahuan serta kesadaran mereka untuk memeriksakan diri. !eki %" & perempuan di 'ndonesia ini mengidap penyakit kista ovarium. ada dasarnya semua perempuan mempunyai kista, tetapi umumnya bersi)at )is la*im terjadi dan itu normal$normal saja, kista )isiologis tidak perlu penang serius. !ehinggapenyakit ini di 'ndonesia belum diketahui dengan pasti karena pencatatan dan pelaporan penyakit kista kurang baik. +etapi bila ki bersi)at ganas disebut juga kankerovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. ngka kematian merupakan pen kematian yang tinggi karena penyakit ini pada a-alnya bersi)at tanpa gejala d menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga %#$ # & pasie stadium lanjut. /ntuk menghindari ke komplikasi yang lanjut. !ebaiknya dilakukan skrining yaitu -anita bila merasakan ada kelainan pada tubuhnya segera memeriksakan di petugas kesehatan. !ebagai langkah a-al penatalaksanaan yaitu dengan memerik Dengan /!0 dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan lai B. Etiologi enyebab Kista Ovarium secara pasti masih belum diketahui. +etapi ada peny yang mendorong tumbuhnya kista antara lain 1 2. 0aya hidup yang tidak sehat seperti makanan tinggi lemak, konsum mengandung 1 *at$*at sintetik, merokok 3. olusi udara 4. !tres 5. 6irus ". 7aktor genetik %. 0agalnya sel telur berovulasi C. Faktor resiko 7aktor risiko -anita akan mengalami kista ovarium bahkan terjadi kanker ov antara lain 1 2. 8anita yang haid pertama lebih a-al dan menopause lebih lambat 3. 8anita yang tidak pernah atau sulit hamil 4. 8anita dengan ri-ayat keluarga menderita kanker ovarium 5. 8anita penderita kanker payudara dan kolon ". 8anita ber K9 oral yang ber)ungsi menekan terjadinya ovulasi D. Gejala kista ovarium 2. 0angguan haid 3. Rasa nyeri pada perut bagian ba-ah dan panggul 1 Kista Ovarium

description

Kista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Replubika Online, Zubairi Djoerban).Saat ini jumlah perempuan yang terkena kista semakin meningkat dari hari ke hari, sebenarnya peningkatan jumlah perempuan terkena kista saat ini lebih dikarenakan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran mereka untuk memeriksakan diri. Sekitar 50-65 % perempuan di Indonesia ini mengidap penyakit kista ovarium

Transcript of Bab 1 Kista Ovarium

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar BelakangKista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Replubika Online, Zubairi Djoerban).Saat ini jumlah perempuan yang terkena kista semakin meningkat dari hari ke hari, sebenarnya peningkatan jumlah perempuan terkena kista saat ini lebih dikarenakan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran mereka untuk memeriksakan diri. Sekitar 50-65 % perempuan di Indonesia ini mengidap penyakit kista ovarium.Pada dasarnya semua perempuan mempunyai kista, tetapi umumnya bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal-normal saja, kista fisiologis tidak perlu penanganan yang serius. Sehingga penyakit inidi Indonesia belum diketahui denganpasti karena pencatatan dan pelaporan penyakit kista kurang baik. Tetapi bila kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovariummerupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian merupakan penyebab kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70 % pasien sudah stadium lanjut.Untuk menghindari ke komplikasi yang lanjut. Sebaiknya dilakukan skrining dini yaitu wanita bila merasakan ada kelainan pada tubuhnya segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Sebagai langkah awal penatalaksanaan yaitu dengan memeriksa USG. Dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan lain sebagainya.

B. EtiologiPenyebab Kista Ovarium secara pasti masih belum diketahui. Tetapi ada penyebab yang mendorong tumbuhnya kista antara lain :1.Gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan tinggi lemak, konsumsi makanan mengandung : zat-zat sintetik, merokok2.Polusi udara3.Stres4.Virus5.Faktor genetik6.Gagalnya sel telur berovulasiC. Faktor resikoFaktor risiko wanita akan mengalami kista ovarium bahkan terjadi kanker ovarium antara lain :1.Wanita yang haid pertama lebih awal dan menopause lebih lambat2.Wanita yang tidak pernah atau sulit hamil3.Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker ovarium4.Wanita penderita kanker payudara dan kolon5.Wanita ber KB oral yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi

D. Gejala kista ovarium1. Gangguan haid2.Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul3.Rasa sakit berhubungan seksual4.Perdarahan rahim yang abnormal5.Gangguan buang air besar (konstipasi) dan buang air kecil (sering BAK)

E. DiagnosaSebagian besar dari kanker ovarium bermula dari suatu kista maka apabila seorang wanita ditemukan suatu kista ovarium harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah kista tersebut bersifat jinak atau ganas (kanker ovarium) kista menjadi ganas biasanya dalam keadaan :1.Kista cepat membesar2.Kista pada usia remaja atau pasca menopause3.Kista dengan dinding yang tebal dan tidak berurutan4.Kista dengan bagian padat5.Tumor pada ovariumBila ditemukan sifat kista seperti tersebut diatas maka upaya yang dilakukan dengan pemeriksaan secara berkala yang meliputi :1.Pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya2.Pemeriksaan ultrasonografi (USG) bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah3.Pemeriksaan pertanda tumor (tumor marker)4.Pemeriksaan CT-Scan/ MRI bila dianggap perlu

F. Jenis jenis kista ovariumI. Kista NonneoplastikKista FolikelII. Kista berasal dari Folikel De Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia, melainkan membesar menjadi kista. Bagian dalam dinding kista yang tipis terdiri atas beberapa lapisan sel granulosa, akan tetapi karena tekanan didalam kista, terjadi artrofi pada lapisan ini, cairan dalam kista jernih dan sering mengandung estrogen. Oleh karena itu kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan haid. Kista folikel lambat laun mengecil dan dapat menghilang spontan. Umumnya diameter kista tidak lebih dari 5 cm.III. 2.Kista Korpus LuteumIV. Korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albican kista terbentuk karena terjadi perdarahan didalamnya. Kista iniberisi cairan yang berwarna merah coklat. Dinding kista terdiri atas lapisan kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Gejalanya kista korpus luteum antara lain gangguan haid (Amenorhea) diikuti perdarahan tidak teratur, rasa berat dibagian perut bawah.V. 3.Kista Teka LuteinVI. Pada mola hidatidosa, koriokarsinoma dan kadang-kadang tanpa adanya kelainan tersebut, ovarium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar tinju. Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma ovarium mengecil spontan.VII. 4.Kista Inklusi GerminalVIII. Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan ovarium, diameter kista jarang melebihi diameter 1 cm. Kista terletak dibawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serus.IX. 5.Kista Stein-LaventalX. Kista Stein Lavental disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal umumnya pada penderita terdapat gangguan ovulasi, oleh karena endometrium hanya dipengaruhi oleh estrogen, hiperplasma endometri sering ditemukanXI. b.Kista NeoplastikXII. 1.Kistoma Ovarii SimpleksXIII. Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan didalam kista jernih, serus dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.XIV. 2.Kistadenoma Ovarii MusinosumXV. Kista menerima darahnya melalui suatu tangkai kadang-kadang dapat terjadi torsi yang menggambarkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif yang memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum pariatele. Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan, pada pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatih, melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung pencampurannya dengan darahXVI. Dinding kista dilapisi oleh epitel torak tinggi dengan inti pada dasar sel. Terdapat diantaranya sel-sel yangmembundar karena terisi lendir (globet cells). Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar. Kelenjar-kelenjar tersebut menjadi kista-kista baru yang menyebabkan kista menjadi multikoler.XVII. Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor, bila cukup besar biasanya dilakukan pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingo-ooforektomi) tidak dipungsi dahulu untuk mencegah timbulnya psedomiksomaperitonei karena tercemanyaisi kista. Setelah kista diangkat dilakukan pemeriksaan histologik ditempat-tempat yang dicurigai keganasan dan tidak lupa ovarium yang lain diperiksa pula.XVIII. 3.Kistadenoma Ovarii SerosumXIX. Kista berbentuk multikoler meski lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler kedalam rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5% isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena campur darah. Tetapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum dan bila perlu diperiksa sediaan yang dibekukan (frozen section) pada saat operasi untuk menentukan tindakan selanjutnya pada waktu operasiXX. 4.Kista EndometroidXXI. Kista biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan endometriumXXII. 5.Kista DermoidXXIII. Kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektodermoidnya dengan diferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebesar berwarna putih kuning menyerupai lemak tampak lebih menonjol dari pada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Dinding kista berwarna putih keabu-abuan dan agak tipis.XXIV. Elemen-elem ektodermal, mesodermal dan entrodermal, dapat ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ekstodermal), tulang rawan, serat otot, jaringan ikat (mesodermal) dan mukora traktus gastrointestinalis, epitel saluran pernafasan dan jaringan tiroid (entodermal) terapi pada kista dermoid terdiri atas pengangkatan biasanya dengan seluruh ovarium.XXV.

XXVI. Pemeriksaan penunjangXXVII. Penanganan 2.1.6Jenis-jenis Kista Ovariuma.Kista Nonneoplastik1.Kista FolikelKista berasal dari Folikel De Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia, melainkan membesar menjadi kista. Bagian dalam dinding kista yang tipis terdiri atas beberapa lapisan sel granulosa, akan tetapi karena tekanan didalam kista, terjadi artrofi pada lapisan ini, cairan dalam kista jernih dan sering mengandung estrogen. Oleh karena itu kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan haid. Kista folikel lambat laun mengecil dan dapat menghilang spontan. Umumnya diameter kista tidak lebih dari 5 cm.2.Kista Korpus LuteumKorpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albican kista terbentuk karena terjadi perdarahan didalamnya. Kista iniberisi cairan yang berwarna merah coklat. Dinding kista terdiri atas lapisan kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Gejalanya kista korpus luteum antara lain gangguan haid (Amenorhea) diikuti perdarahan tidak teratur, rasa berat dibagian perut bawah.3.Kista Teka LuteinPada mola hidatidosa, koriokarsinoma dan kadang-kadang tanpa adanya kelainan tersebut, ovarium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar tinju. Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma ovarium mengecil spontan.4.Kista Inklusi GerminalKista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan ovarium, diameter kista jarang melebihi diameter 1 cm. Kista terletak dibawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serus.5.Kista Stein-LaventalKista Stein Lavental disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal umumnya pada penderita terdapat gangguan ovulasi, oleh karena endometrium hanya dipengaruhi oleh estrogen, hiperplasma endometri sering ditemukanb.Kista Neoplastik1.Kistoma Ovarii SimpleksKista ini mempunyai permukaan rata dan halus, bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan didalam kista jernih, serus dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.2.Kistadenoma Ovarii MusinosumKista menerima darahnya melalui suatu tangkai kadang-kadang dapat terjadi torsi yang menggambarkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif yang memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum pariatele. Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan, pada pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatih, melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung pencampurannya dengan darahDinding kista dilapisi oleh epitel torak tinggi dengan inti pada dasar sel. Terdapat diantaranya sel-sel yangmembundar karena terisi lendir (globet cells). Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar. Kelenjar-kelenjar tersebut menjadi kista-kista baru yang menyebabkan kista menjadi multikoler.Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor, bila cukup besar biasanya dilakukan pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingo-ooforektomi) tidak dipungsi dahulu untuk mencegah timbulnya psedomiksomaperitonei karena tercemanyaisi kista. Setelah kista diangkat dilakukan pemeriksaan histologik ditempat-tempat yang dicurigai keganasan dan tidak lupa ovarium yang lain diperiksa pula.3.Kistadenoma Ovarii SerosumKista berbentuk multikoler meski lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler kedalam rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5% isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena campur darah. Tetapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum dan bila perlu diperiksa sediaan yang dibekukan (frozen section) pada saat operasi untuk menentukan tindakan selanjutnya pada waktu operasi4.Kista EndometroidKista biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan endometrium5.Kista DermoidKista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-struktur ektodermoidnya dengan diferensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebesar berwarna putih kuning menyerupai lemak tampak lebih menonjol dari pada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Dinding kista berwarna putih keabu-abuan dan agak tipis.Elemen-elem ektodermal, mesodermal dan entrodermal, dapat ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ekstodermal), tulang rawan, serat otot, jaringan ikat (mesodermal) dan mukora traktus gastrointestinalis, epitel saluran pernafasan dan jaringan tiroid (entodermal) terapi pada kista dermoid terdiri atas pengangkatan biasanya dengan seluruh ovarium.

2Kista Ovarium