BAB 1 HAL 1-21

8
Gambar 1.1 Bagian yang Dibahas di Dalam Buku 1.1 Tujuan dari Buku Ini Buku ini ada adalah untuk menjelaskan mengenai apa itu Akuntansi, bukan menjelaskan cara untuk mengerjakan Akuntansi. Tujuan kami adalah untuk memberikan para pembaca mengenai kesadaran akan akuntansi keuangan pada masa sekarang ini dan lingkungan yang terkait dengan pelaporan, dan bermacam macam kepentingan antara pengguna eksternal dan manajemen yang terkait degan akuntansi. 1.2 Sejarah Akuntansi Terciptanya akuntansi itu memiliki sejarah yang sangat panjang. Sistem pencatatan double entry pertama kali muncul pada tahun 1494, yang ditemukan oleh Luca Paciolo seorang rohaniawan/ahli matematika. Paciolo bykanlah orang yang menemukan sistem ini ia hanya menyempurnakannya. Di tahun 1494, sistemm double entry menyebar ke seluruh wilayah eropa,

description

fdfsfafafafafafdfssdfsdfsdfsdfsdfsdfsdfsdfsdfsdfsdfdsfsdfsdfsdfsdfdsfsdfsdfsdfsdfdsfsdfsdf

Transcript of BAB 1 HAL 1-21

Gambar 1.1 Bagian yang Dibahas di Dalam Buku

1.1 Tujuan dari Buku IniBuku ini ada adalah untuk menjelaskan mengenai apa itu Akuntansi, bukan menjelaskan cara untuk mengerjakan Akuntansi. Tujuan kami adalah untuk memberikan para pembaca mengenai kesadaran akan akuntansi keuangan pada masa sekarang ini dan lingkungan yang terkait dengan pelaporan, dan bermacam macam kepentingan antara pengguna eksternal dan manajemen yang terkait degan akuntansi.

1.2 Sejarah AkuntansiTerciptanya akuntansi itu memiliki sejarah yang sangat panjang. Sistem pencatatan double entry pertama kali muncul pada tahun 1494, yang ditemukan oleh Luca Paciolo seorang rohaniawan/ahli matematika. Paciolo bykanlah orang yang menemukan sistem ini ia hanya menyempurnakannya. Di tahun 1494, sistemm double entry menyebar ke seluruh wilayah eropa, dan apa yang ditemukan oleh Paciolo di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1543. Inilah awal dari konsep akuntansi yang akan dianut oleh Inggris.Sekitaran abad ke-18, konsep tentang perusahaan yang menjual saham telah dikemangkan di Inggris untuk memasikan eksistensi yang permannen, kewajiban terbatas dari penerima saham, dan transfer kewajiban dari saham tersebut.Pada abad ke-20 , perkembangan dari akuntansi keuangan pindah secara besar besaran ke Amerika Serikat, yang lkemudian berkembang beitu sangat pesat. Pengenalan mengenai pajak pendapatan perusahaan di Amerika serikat pada tahun 1909 memberikan dorongan untuk mengukur pendapatan dan sperti yang dikemukanan oleh Hatfeld hal ini juga mrndesak manajer bisnis untuk mengakui amortisasi merupakan pengurangan dari pendapatan. Walaupun akuntansi di AS terus berkembang tetapi akuntansi tersebut berkembang tanpa disertai dengan aturan yang sah sehingga pada saat terjadi peristiwa Market Crash pad tahun 1929 akhirnya Komisis Pertukaran Sekuritas (SEC) membuat aturan yang mengharuskan perusahaan meberikan informasi yang sebenar benarnya untuk melindungi investor dari resiko.Merino dan Mark (1982) (MN) mengamati keadaan setelah aturan dari SEC diterapkan ternyata aturan tersebut telah tersebar luas dan banyak pengungkapan secara sukarela yang dilakukan oleh perusahaan, MN berkesimpulan hal ini dilakukan oleh perusahaan agar mereka tidak kehilangan kekuatan monopoli mereka.Akhirnya setelah beberpa periode terlewati amak AS membentuk sebuah badan yaitu Komisi Standar Akuntansi Internasional yang menggabungakn kerangka konseptual dari Komisi Standar Akuntansi Keuangan yang merupakan standar yang paling baru dan akan kita guanakan seterusnya.

1.3 2007-2008 Market MeltdownsMeskipun ini peraturan baru, menggunakan SPEs bukanlah kemunduran, berdasarkan pernyataan dari institusi keuangan yang biasa disebut dengan nama Structure Investment Vehicles (SIVs). SIVs biasanya dibuat oleh lembaga seperti bank, perusahaan pegadaian, dan institusi keuangan lainnya. Akan tetapi akhirnay aturan ini juga memiliki kekurangan yang m]kemudaian lembaga lembaga di amerika serikat membuat sebuah aturan yang baru untuk mengatasi masalh yang ditimbulkan karena aturan yang dibuat oleh SIVs.

1.4 Akuntansi KonservatifSeperti yaang telah dijelaskan sebelumnya, kami menyadari efek dari Stock Market Crash yang terjadi di tahun 1929 ini dikarenakan dari sistem berbasis biaya yang begiu kuat. Ini membuat semakin banyak pertanyaan yang timbul apakah lebih akan lebih banyak lagi yang jatuh, dengan tidak menyalahgunakan akuntansi dan menjelaskan mengenai pentingnya nilai wajar, ini akan menghasilkan gerakan yang serupa untuk kembali ke dasar dasar akuntansi yang lebih konservatif. Basu (1997) menjelaskan bahwa konsep konservatif dibutuhkan untuk standar yang lebih tinggi guna mencatat untung atau rugi, peilaian mengenai aset, pandapatan, dan saham yang akan dibayarkan. Demikaian juga dengan kerugian yang tidak diakui yang berasal dari penurunan nilai akan diakui pada saat itu juga, akan tetapi untuk keuntungan yang berasal dari penambahan nilai tidaka akan diakui sampai keuntungan tersebut terealisasikan. Pada saat ini semakin banyak yang perusahaan yang menerapkan konsep konservatisme dalam akuntansi mereka. Sebagai hasil dari banyaknya perusahaan yang menggunakan konsep konservatisme, hal ini juga diikuti oleh akuntan itu sendiri.

1.5 Perilaku EtisDengan jatuhnya Enron dan Worldcom serta diikuti dengan jatuhnya kepercayaan mayarakat dimasa yang akan datang seperti juga halnya dengan terjadinya fenomena Market Meltdown muncul sebuah pertanyaa bagaimana cara untuk mengembalikan kepercayaan publik itu lagi ?Salah satu hal yang menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan membuat kembali sebuah regulasi atau aturan baru, disertai dengan standar akuntansi yang baru. Akan tetapi perilaku etis oleh akuntan dan auditor juga harus dibutuhkan, semenjak banyak akuntan yang terlibat dalam kejadian diatas. Dan juga pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan harus diverifikasi oleh auditor sesuai dengan syarat dari GAAP. Kantetapi menurut GAAP ini juga belum cukup untuk kelalaian dalam laporan keuangan.Dengan memilki perilaku yang etis kita dapat berharap kepada akunntan dan auditor seharusnya melakukan hal yang benar. Dala konteks kami, akuntan seharusnya memiliki integritas dan independensi dalam mendahulukan kepentingan publik dari pada dengan kepentingan manajer atau pemiliki perusahaan.Di dalam buku ini, kami juga akan sering memberikan diskusi kamu mengenai pengungkapan penuh, kgunaan dari pelaporan keuangan, perilaku kooperatif, dan reputasi, dan juga semua keuntngan dari bersosialisasi.

1.6 Standar Akuntansi Berdasarkan Peraturan VS Standar Akuntansi Perdasarkan PrinsipalBanyak sekali pertimbangan yang yng butuhkan ketika ingin menjawab pertanyaan mengenai standar akuntansi berdasarkan pertauran vs standar akuntansi berdasarkan prinsipal. Standar berdasarkan aturan mencoba untuk menjelaskan mengenai aturan cara untuk melakukan akuntansi.Satu alternatif untuk merinci aruran, bagaimanapun aturan tersebut juga tergantung dari prinsipal itu sendiri dan juga tergantung oleh auditor profesional yang memberikan penilaian apakah atruran tersebut tepat atau tidak.Walaupun standar akuntansi berdasarkan aturan sudah dibuat dan didalamnya sudag diatur mengani hukuman yang berat terhadap pihak yang melakukan kecurangan mhal itu tetap saja dianggap kurang. Maka munculuah pelengkap dari aturan tersebut yaitu standar akuntansi yang didasrkan oleh prinsipal.Tentu saja dengan adanya standar akuntansi berdasrkan prinsipal ini membuat badan akuntani profesional telah menyiaakan aturan mengenai perilaku dari prinsipal. Dengan adanya hal ini kemungkinan besar dimasa yang akan datang standatr akuntani yang sudah ada walaupun sudah diperkuat dengan kerangka konseptual standar ini akan terus menghadapi tekanan dari amanjer yang akan membuat standar akan tergantung dari prinsipal itu sendiri.

1.7 Kompleksitas Infromasi dalam Akuntansi Keuangan dan Laporan KeuanganSeperti yang telah diketahui sekarang ini lingkungan dari akuntansi itu sendiri sangatlah kompleks dan sangat menantang. Mangapa kompleks hal ini dikarenakan produk dari akuntansi itu sendiri yaitu informasi merupakan sebuah komoditi yang sangat kuat dan penting. Sepertiyang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya adalah informasi tersebut bisa diintrepetasikan berbeda beda oleh setiap orang inilah yang membuat informasi akuntansi disebut sangat kompleks.Alasan lain yang membuat infromasi itu dianggap kompleks adalah karena informasi ini bisa mempengaruhi keputusan apa yang akan dipilih oleh seseorang yang memanfaatkan informsasi tersebut.Akibat bisanya informasi tersebut mempengaruhi kepuusan yang akan dibuat oleh seseorang maka dengan kata lain ini juga akan mempengaruhi kerja pasar seperti pasar saham dan pasar tenaga kerja. Jadi sangat penting untuk mengefisiensikan dan mewajarkan nilai ekonomi yang ada dalam sebuah pasar.Tantangan untuk akuntan keuangan adalah bahwa mereka harus bisa bertahan dan mengerti mengenai kompleksitasnya lingkungan akuntansi tersbut dengan mempertemukan kepentingan kepentingan yang berbeda dan laporan aa yang dibutuhkan oleh masing masing kkepentingan tersebut.Buku ini menjelaskan bahwa akuntan keuangan bisa biertahan apabila mereka bisa jeli melihat dari pengauh laporan keuangan yang mereka buat bagi investor, manajer, dan keadaan ekonomi.1.8 Peran dari Penelitian AkuntansiBuku mengenai teori akuntans haruslah ada ketika ingin mengadakan penelitian mengani akuntansi, setidaknya kalaupun tiak ada buku maka bisa melihat dari jurnal jurnal penelitian yang telah diterbitkan.Ketika kita ingin melakukan penelitan mengenai akuntansi maka ada dua hal yang bisa kita perhatikan. Pertama adalah pengaruh dari praktek akuntansi. Contohnya adalah dengan dengan munculnay FASB/IASB maka investor akan membutuhkan sebuah informasi yang baik unuk membantu mereka membuat keputusan akuntansi yang baik.Cara kedua yang penting adalah mengimprovisasi pengertian kita mengenai lingkungan dari akuntansi itu sendiri, contohnya adalah bahwa dengan munculnya teori teori seperti Teori Keagenan yang membuat kita dapat melihat bahwa manajer memiliki beberapa kepentingan laporan keuangan.

1.9 Pentingnya Informasi AsimetriBuku ini dibuat adalah berdasarkan informasi ekonomi. Semua tema mengakui bahwa semua pihak yang melakuakn kegiatan transaksi bisnis memiliki informsi yang lebih banyak dari pihak lainnyaKetika hal ini terjadi, para ekonom mengatakan inilah yang disebutsebagai informasi asimetri. Kami membagi dua tipe utama dari infromasi asimetri yaitu :Infromasi asimetri yang pertama adalah Pilihan yang Merugikan, maksudnya disini adalah bahwa manajer perusahaan dan pihak dalam dari perusahaan lebih mengetahui informasi pening yang ada di dalam perusahaan dari pada pihak luar seperti investor dan pihak lainnya.Pilihan yang Merugikan merupkan tipe asimetri informasi ketika satu pihak atau lebih melakukan kegiatan transaksi bisnis atau transaksi potensial, mereka mempunyai infromasi yang lebih banyak dari pada pihak lainnya