Bab 1. Alat. Makalah

download Bab 1. Alat. Makalah

of 30

Transcript of Bab 1. Alat. Makalah

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN ALAT DI LABORATORIUM

MAKALAHOleh : Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Percobaan Asisten : Mayang Ocktaviandini : 113020066 :C : 9(Sembilan) : 11 Oktober 2011 : Rika Ayustika

LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2011

I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Pengenalan alat-alat praktikum merupakan salah satu hal yang sangat penting sebelum melaksanakan kegiatan praktikum agar praktikan memahami fungsi-fungsi dari masing-masing peralatan yang akan digunakan saat praktikum. Percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini akan dijelaskan beberapa peralatan yang ada di laboratorium yaitu, gelas kimia, labu Erlenmeyer, gelas ukur, pipet gondok, buret, tabung reaksi, kaca arloji, corong, cawan, mortar dan pastle, spatula, batang pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, labu ukur, botol timbang, tang krus, penjepit tabung, botol semprot, pipa U, dan pipa kapiler. Dijelaskan beserta gambargambarnya agar praktikan lebih memahami dan mudah untuk mengingat fungsifungsinya. 1.2. Tujuan Percobaan Tujuan diadakannya percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah agar praktikan dapat mengetahui dan memahami semua jenis-jenis alat, nama dari setiap alatnya, serta mengetahui fungsi dari setiap alatnya dengan baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan. Selain itu pengenalan alat-alat laboratorium dapat memberikan keterampilan bagi praktikan dalam menggunakan alat laboratorium untuk melakukan praktikum nanti. 1.3. Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Gelas kimia, (2) Erlenmeyer, (3) Gelas ukur, (4) Pipet gondok, (5) Buret, (6) Tabung reaksi, (7) Kaca arloji, (8) Corong, (9) Cawan, (10) Mortar dan pastle, (11) Spatula, (12) Batang pengaduk, Kawat kasa, (14) Kaki tiga, (15) Labu ukur, (16) Botol timbang, Krustang, (18) Penjepit tabung, (19) Botol semprot, (20) Pipa U, dan kapiler. 2.1. Gelas kimia Gelas kimia berupa gelas tinggi terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas dengan skala di sepangjang dindingnya. Berfungsi untuk mengukur volume larutan dalam jumlah tertentu dan tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, serta pemanasan cairan. 2.2. Erlenmeyer Erlenmeyer berbentuk gelas tinggi yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala di sepangjang dindingnya. Berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, dan menampung titran dari hasil titrasi. 2.3. Gelas ukur Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan dalam jumlah tertentu yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi. Gelas ukur tidak tahan panas, ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. 2.4. Pipet gondok (13) (17) (21) Pipa

Pipet gondok berfungsi untuk mengambil cairan atau zat dengan volume tertentu. Terdapat skala di dinding pipetnya. 2.5. Buret Buret berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan jumlah volume tertentu, biasanya digunakan pada proses titras. Buret terdiri dari tiga bagian utama yaitu, klem yang menyangga buret agar tegak lurus, statip yang menjepit buret agar tidak jatuh dan buret itu sendiri. Cara kerja buret adalah saat penggunaan buret harus dalam keadaan kering serta bersih dari zat apapun, bila buret layak untuk digunakan, kita bisa memasukan larutan dari ujung atas buret dengan menggunakan corong secara perlahan sampai volume yang di inginkan. 2.6. Tabung reaksi Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat mereaksikan bahan kimia dalam skala yang kecil. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. 2.7. Kaca arloji Kaca arloji berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan untuk mengeringkan padatan desikator.

2.8. Corong Corong berfungsi untuk menyaring campuran kimia. Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai. Terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan tangkai pendek. Cara menggunakannya yaitu dengan meletakan kertas saring diatas corong tersebut. 2.9. Cawan Cawan terbuat dari porselen. Digunakan untuk menguapkan larutan. 2.10. Mortar dan Pastle Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit. Berfungsi untuk

menghancurkan dan mencampurkan padatan. 2.11. Spatula Spatula berupa sendok pangjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium. Berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan untuk mengaduk larutan. 2.12. Batang pengaduk Digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia. Terbuat dari kaca tahan panas. 2.13. Kawat kasa

Kawat kasa berfungsi sebagai alas penyebaran panas saat pembakaran. Selain sebagai alas kawat kasa juga berfungsi sebagai penyaring panas, agar api tak langsung menyentuh alat yang di panaskan. Kawat kasa dilapisi dengan asbes. 2.14. Kaki Tiga Kaki tiga berfungsi sebagai penahan kawat kasa dalam pemanasan. 2.15. Labu ukur Labu ukur digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Berbentuk labu dengan leher yang panjang dan bertutup. Labu ukur tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL sampai 2L. 2.16. Botol timbang Botol timbang digunakan untuk menimbang bahan kimia berupa zat cair agar tidak mudah menguap. 2.17. Tang krus Tang krus digunakan untuk menjepit cawan atau alat yang terbuat dari porselen saat pemanasan. 2.18. Penjepit tabung Penjepit tabung terbuat dari kayu digunakan untuk menjepit tabung reaksi saat pemanasan. 2.19. Botol semprot Botol semprot berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades.

2.20. Pipa U Pipa U terbuat dari kaca digunakan untuk menyalurkan gas hasil reaksi diantara dua tabung. 3.21. Pipa kapiler Pipa kapiler berbentuk huruf L digunakan untuk menentukan titik leleh.

III ALAT PERCOBAAN Bab ini percobaan. 3.1. Alat-Alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan di laboratorium saat praktikum yaitu : gelas kimia, labu Erlenmeyer, gelas ukur, pipet gondok, buret, tabung reaksi, rak tabung, corong, cawan, spatula, batang pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, labu ukur, botol timbang, tang krus, penjepit tabung, botol semprot, pipa U, dan klem dan statif. 3.2. Prosedur Percobaan 3.2.1. Gelas kimia Dituangkan digunakan. 3.2.2. Erlemenyer Taruh erlenmeyer di bawah buret, kemudian teteskan perlahan-lahan larutan dari buret. 3.2.3. Gelas ukur Tuangkan larutan kedalam gelas, ukur volumenya sesuai ketentuan dalam gelas ukur. 3.2.4. Pipet gondok Ambil larutan dengan cara di sedot bila larutan tidak berbahaya atau pipet gondok dimiringkan sesuai dengan tanda batas. 3.2.5. Buret larutan ke dalam gelas kimia sampai volume yang akan menguraikan : (1) Alat-Alat yang Digunakan dan (2) Prosedur

Tegakan buret kemudian isi buret dengan larutan yang akan dititrasi. 3.2.6. Tabung reaksi Masukan sejumlah zat, campurkan dengan yang lain. Amati peristiwa yang terjadi. 3.2.7. Rak tabung Letakan tabung-tabung reaksi yang telah disi dengan zat hasil reaksi untuk mengamati dengan jelas di rak tabung. 3.2.8. Corong Letakan corong diatas mulut erlenmeyer atau buret. Masukan larutan perlahan-lahan ke mulut corong. 3.2.9. Cawan Masukan bahan atau larutan yang akan diuapkan di cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan dalam oven. 3.2.10. Spatula Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, taruh di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji. 3.2.11. Batang pengaduk Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, kemudian amati. 3.2.12. Kawat kasa Disimpan di atas kaki tiga. 3.2.13. Kaki tiga

Spiritus atau bunsen menyala di bawah kaki tiga. 3.2.14. Labu ukur Masukan zat yang akan di cairkan. Encerkan dengan aquades sesuai dengan volume labu sampai mendapatkan zat yang diinginkan. 3.2.15. Botol timbang Masukan larutan ke dalam botol timbang lalu tutup botol. Kemudian timbang botol bersama larutan di atas neraca digital tertutup. 3.2.16. Tang krus Jepit cawan yang akan dipanaskan dengan hati-hati. 3.2.17. Penjepit tabung Jepit tabung reaksi dengan hati-hati lalu panaskan. 3.2.18. Botol semprot Simpan aquades dalam botol semprot. Keluarkan dengan cara memijit botolnya. 3.2.19. Pipa U Senyawa kimia dimasukkan ke dalam elektrolisa larutan zat. 3.2.20. Klem dan Statif Letakkan statif pada bidang atau tempat yang datar atau rata agar keadaan statif tidak miring atau dalam keadaan tegak lurus,kemudian dipasangkan atau dimasukkan klem pada batang statif,dan sesuaikan ketinggian klem pada batang pipa U, untuk dilakukan proses

statif dan sesuaikan ketinggian klem tersebut dengan buret yang akan dipasangkan pada klem.

IV HASIL PENGAMATAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil pengamatan. 4.1. Hasil pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat No. Nama Alat Fungsi Alat Mengukur larutan dalam jumlah volume,tertentu tidak memerlukan ketelitian 1. Gelas kimia yang tinggi, menampung zat kimia, media pemanasan cairan. - Untuk menyimpan dan mermanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, menampung titran (larutan yang dititrasi) pada Labu Erlenmeyer proses titrasi. Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat keteitian yang tinggi dengna volume tertentu. 3.

2.

Gelas Ukur 4. Pipet tetes Untuk mengambil larutan dalam jumlah tertentu dan tidak memerlukan tingkat

ketelitian yang tinggi.

- Untuk mengeluarkan larutan dengan volume 5. tertentu, digunakan pada proses titrasi. Buret

- Tempat untuk mereaksikan zat kimia, 6. melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Tabung Reaksi - Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan 7. Kaca arloji sampel, sebagai tempat saat menimbang suatu zat padat kimia.

8. Corong

Untuk meyaring suatu campuran kimia.

Untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring, menguraikan 9. endapan dalam gravimetric sehingga menjadi Cawan porselin bentuk stabil.

Kawat kasa 10.

Sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatupembakaran.

11. Kaki Tiga

Sebagai penyangga kawat kasa.

Untuk membuat larutan dengan konsentrasi 12. tertentu dan mengencerkan larutan. Labu ukur Untuk mengukur atau menyimpan zat yang 13. Botol timbang mudah menguap maupun zat yang mudah menyerap pada saat pengukuran massa zat.

Mengambil larutan sesuai dengan volume 14. tertentu yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Pipet gondok Sebagai pross pemurnian berdasarkan berat 15. jenis, proses pemisahan dua zat yang berbeda.

Sentrifugasi

Sebagai wadah untuk mereaksikan suatu 16. larutan dalam jumlah kecil.

Plat Tetes

Untuk menyemprotkan aquades dan 17. menyimpan aquades.

Botol semprot

18.

Digunakan sebagai alat untuk menjepit tabung reaksi.

Penjepit tabung 19. Untuk menyalurkan gas hasil reaksi yang ada diantara dua tabung reaksi,

Pipa U

20.

Menentukan titik didih suatu larutan.

Pipa kapiler (Sumber : meja 9, kelompok C, 2011 )

V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 5.1. Kesimpulan Dapat di simpulkan bahwa setiap alat-alat yang berada di laboratorium memiliki fungsi yang berbeda dan beragam. Bentuk dan bahan dari masing-masing alat laboratorium telah dirancang sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya di dalam laboratorium, untuk digunakan dengan baik dan mempermudah saat praktikum. 5.2. Saran

Diharapkan untuk menambah peralatan laboratorium dan mengenalkan peralatan tersebut pada para praktikan agar pengetahuan tentang peralatan laboratorium lebih luas. Karena peralatan laboratorium hampir semua terbuat dari bahan yang mudah pecah di sarankan kepada praktikan agar lebih berhati-hati dalam memegang peralatan laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA Abynoel. 2008. Macam-Macam Alat Lab. http://berbagi-bersama-kami.co.cc. Diakses: 13 Oktober 2011. Anonim. 2010. Alat laboratorium. www.wikipedia.org. Diakses: 10 Oktober 2011 Brady J. E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Usaha, Jakarta. Kimia analitik, tim. 2000. Dasar-dasar kimia analitik. UPI. Bandung Sutrisno, E. T. dan I.S. Nurminabari. 2011. Penuntun Praktikum

LAMPIRAN 1. Kaki Tiga

Gambar 1. Kaki tiga Kaki tiga berfungsi untuk menyangga kawat kasa saat proses pemanasan. Kaki Tiga merupakan alat laboratorium yang terdiri dari satu ring berdiameter 80 mm berbahan tembaga atau besi, serta dilengkapi tiga buah kaki dengan bahan yang sama.

2. Klem dan Statif

Gambar 2. Klem dan statif Klem merupakan alat laboratorium yang terbuat dari logam besi dan dilapisi karet untuk menjaga atau agar buret tidak terlepas pada saat dijepit. Statif adalah alat laboratorium yang terbuat dari besi digunakan sebagai klem. Fungsi dari klem sebagai penjepit pada buret dalam proses titrasi. Sedangkan Statif adalah menopang klem pada percobaan buret. 3. Bunsen

Gambar 3. Bunsen Bunsen merupakan alat laboratorium yang terbuat dari tembaga dan memiliki tabung panjang untuk jalannya api, serta memiliki clan untuk mengatur nyala api. 4. Kaca Arloji

Gambar 4. Kaca arloji Kaca arloji, berupa piring yang terbuat dari kaca bening, terdiri atas berbagai ukuran diameternya. Kaca arloji berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, wadah saat menimbang bahan kimia, wadah untuk mengeringkan padatan dalam desikator. 5. Gelas Kimia

Gambar 5. Gelas kimia Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif). 6. Labu Ukur

Gambar 6. Labu ukur Labu Ukur merupakan alat laboratorium yang berbentuk labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1mL hingga 2L. 7. Botol Timbang

Gambar 7. Botol timbang Biasanya digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan. selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair dan pasta.

8.

Mortar dan pastle

Gambar 8. Mortar dan pastle Mortar dan Pestle adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan suatu bahan atau sample seperti daun, akar, seedling, biji, dan lain-lain, untuk tujuan isolasi DNA, RNA, atau protein. Mortar adalah bagian wadahnya, sedangkan pestle adalah bagian batang yang dipegang. Lama penggerusan sangat tergantung jenis bahan, kekuatan penggerus, dan keahlian menggunakan alat tersebut. 9. Penjepit Tabung

Gambar 9. Penjepit tabung Terbuat dari kayu atau kawat, digunakan sebagai pembantu pengambilan alat-alat yang sukar / tidak boleh diambil dengan tangan. Misalnya pengambilan

botol-botol timbang, alat-alat panas, dan sebagainya.

10. Tangkrus

Gambar 10. Tangkrus Tangkrus digunakan untuk menjepit cawan porselin atau menjepit benda yang berbahan seperti porselin saat melakukan pemanasan. Terbuat dari logam.

11. Pipa kapiler

Gambar 11. Pipa kapiler Pipa Kapiler merupakan alat laboratorium yang terbuat dari bahan gelas berukuran panjang dan menyerupai seperti sedotan yang memiliki lubang kecil pada

bagian tengah. 12. Erlenmeyer

Gambar 12. Erlenmeyer Erlenmeyer merupakan alat laboratorium yang berbahan gelas borosilikat berskala teratur dan berawarna bening permanen dengan bentuk mulut gelas didesain lebar.

13. Pipet Gondok

Gambar 13. Pipet gondok Pipet Gondok merupakan alat laboratorium yang berbahan gelas borosilikat, dan memiliki skala tunggal. 14. Buret

Gambar 14. Buret Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3.

15. Tabung Reaksi

Gambar 15. Tabung reaksi Tabung Reaksi umumnya terbuat dari gelas, dengan berbagai macam ukuran. Biasanya 75x 10 mm, 4 mL, kadang-kadang 100 x 12 mm, 8 ml. Kegunaanya untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah skala yang kecil. Digunakan untuk mereaksikan larutan dalam skala yang kecil. 16. Corong

Gambar 16. Corong Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.

17. Cawan Porselin

Gambar 17. Cawan porselin Cawan Porslein merupakan alat laboratorium yang berbahan keramik berwarna putih berbentuk melingkar dengan ukura sekitar 70 mm. cawan porselin digunakan untuk menguapkan larutan. 18. Spatula

Gambar 18. Spatula Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.

Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium yaitu, spatula yang terbuat dari logam digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop, spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat, spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam. 19. Batang Pengaduk

Gambar 19. Batang pengaduk Ciri-ciri batang penngaduk yaitu, batang gelas dengan ujung bulat dan ujung yang lainnya pipih, panjang 15 cm, kegunaannya yaitu, untuk mengaduk larutan. 20. Botol Semprot

Gambar 20. Botol semprot Berfungsi untuk menyemprotkan aquades. Botol Semprot merupakan alat laboratorium yang umumnya terbuat dari bahan plastik berbentuk tabung dan memiliki batang sedot panjang pada bagian atas.