BAB 1

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua ingin anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu di perhatikan selain kesehatan tubuh secara umum juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integrasi dari kesehatan tubuh secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum (Ford Pitt, 2009). Kesehatan gigi merupakan suatu masalah kesehatan yang memerlukan penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai dampak luas yang meliputi: faktor fisik, mental maupun sosial bagi individu yang menderita penyakit gigi. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut pada anak ialah karies gigi (Worotitjan, dkk, 2013:60). Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari 1

description

hfhttfdyt

Transcript of BAB 1

Page 1: BAB 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia.

Sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

ingin anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai

jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu di perhatikan selain kesehatan

tubuh secara umum juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan

mulut merupakan bagian integrasi dari kesehatan tubuh secara keseluruhan

dan tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum (Ford Pitt,

2009).

Kesehatan gigi merupakan suatu masalah kesehatan yang memerlukan

penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta

mempunyai dampak luas yang meliputi: faktor fisik, mental maupun sosial

bagi individu yang menderita penyakit gigi. Gigi merupakan bagian dari alat

pengunyahan pada sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Masalah utama

kesehatan gigi dan mulut pada anak ialah karies gigi (Worotitjan, dkk,

2013:60).

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan

kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin, dan

meluas ke arah pulpa. Ada beberapa faktor memiliki konstribusi dalam

menyebabkan terjadinya karies gigi pada anak . Faktor kejadian karies gigi

antara lain faktor dari makanan, kebersihan gigi dan mulut, kebiasaan-

kebiasaan yang tidak sesuai dengan kesehatan seperti mengemut makanan dan

pemberian makanan melalui botol faktor lain yang di duga menimbulkan

terjadinya karies gigi adalah perilaku orang tua terutama karena kurangnya

pengetahuan orang tua kesehatan gigi yang benar (Hariadi, 2009).

1

Page 2: BAB 1

2

Karies gigi sejauh ini masih menjadi masalah kesehatan anak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2010 menyatakan angka

kejadian karies pada anak masih sebesar 60-90%. Jumlah itu sangat mungkin

bertambah terus, karena pada Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

Nasional pada tahun 1990 hanya 70 % tetapi pada tahun 2003 mencapai 90%.

Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) mengungkapkan, sekitar 90% di

Indonesia mengalami kerusakan gigi. Karena sebagian besar masyarakat

Indonesia beranggapan, kesehatan gigi bukanlah prioritas (Depkes RI, 2010).

Karies gigi ini banyak terjadi pada anak-anak karena anak-anak

cenderung lebih menyukai makanan manis-manis yang bisa menyebabkan

terjadinya karies gigi. Penyebab dari karies gigi meliputi makanan yang

merusak gigi (makanan melekat, misalnya permen, coklat, dodol). Anak

belum mampu memelihara kebersihan gigi, biasa mengemut/ menahan

makanan di mulut (Santoso dkk, 2009) .

Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 13 Nopember

2015 di TK R.A Guppi Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri terhadap

50 siswa/siswi didapat hasil bahwa sebanyak 30 (60%) siswa/siswi

mengalami karies gigi. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui

Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Karies

Gigi Pada Anak Prasekolah Di Tk R.A Guppi Puncu Kecamatan Puncu

Kabupaten Kediri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis

merumuskan permasalah dalam penilitian sebagai berikut :

Bagaimana Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan

Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di Tk R.A Guppi Puncu

Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri?

Page 3: BAB 1

3

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik

Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di Tk R.A

Guppi Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mempelajari gambaran umum Tk R.A Guppi Puncu

Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.

b) Mempelajari gambaran umum siswa Tk R.A Guppi Puncu

Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.

c) Menganalisis kejadian karies gigi pada siswa Tk R.A Guppi

Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.

d) Menganalisis frekuensi makanan kariogenik siswa Tk R.A

Guppi Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.

e) Menganalisis hubungan konsumsi makanan kariogenik dengan

kejadian karies gigi pada anak di Tk R.A Guppi Puncu

Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan acuan agar pihak sekolah

lebih meningkatkan penerapan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

(UKGS) dalam memberikan pendidikan karies gigi pada siswa/siswi

di Tk R.A Guppi Puncu.

1.4.2 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu sarana ilmu

pengetahuan dan wawasan khususnya dibidang gizi masyarakat.

Page 4: BAB 1

4

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan referensi, ada beberapa penelitian yang sejenis yang pernah

dilakukan tentang Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik

Dengan Kejadian Karies Gigi seperti pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Beberapa penelitian yang pernah dilakukan

Nama peneliti Judul Desain Variabel Hasil

Wirjayadi Faktor Yang Berhubungan Dengan Kerusakan Gigi PadaAnak Usia Pra Sekolah Di Tk Kartika Xx-1 Makassar

Clustersampling dengan metode observasi.

Variabel bebas :Faktor Yang Berhubungan Variabel terikat :Kerusakan Gigi PadaAnak.

Tidak ada hubungan antara riwayat menyusui dengan kerusakan gigi pada anak usia pra sekolah di TK Kartika XX-1 Makassar

Ada hubungan antara riwayat tumbuh gigi dengan kerusakan gigi pada anak usia pra sekolah di TK Kartika XX-1 Makassar

Ada hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dengan kerusakan gigi pada anak usia pra sekolah di TK XXI-1 Makassar

Sumini Hubungan Konsumsi Makanan Manis Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di TK B RA Muslimat PSM Tegalrejodesa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan

Studi cross sectional

Variabel bebas :konsumsi makanan manis

Variabel terikat :Karies gigi pada anak

Ada hubungan antara konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah di RA Muslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan nguntorondi kabupaten magetan dengan tingkat signifikan 0,000

Ariya Setia Anugrah

Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan JajananAnak Terhadap Kejadian Karies

Studi Cross Sectional

Variabel Bebas :Frekuensi Konsumsi Makanan Jajanan Anak

Terdapat hubungan Frekuensi makanan dengan kejadian karies gigi anak di TK Aisyiyah Kateguhan Sawit Boyolali dengan nilai signifikansi p = 0,021.

Page 5: BAB 1

5

Nama peneliti Judul Desain Variabel Hasil

Gigi Di TkAisyiyah Kateguhan Sawit Boyolali

Variabel Terikat :Kejadian Karies Gigi Pada Anak

Anak dengan frekuensi jajan yang tinggi banyak yang tidak mengalami karies sementara frekuensi jajan yang rendah banyak mengalamai karies gigi.