BAB 1
-
Upload
rany-kurnia-ardianto -
Category
Documents
-
view
221 -
download
3
description
Transcript of BAB 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Glomerulonefritis merupakan inflamasi glomeruli yang terjadi ketika
kompleks antigen-antibodi terjebak dalam membran kapiler glomerular.
Reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang sering
terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus, sering ditemukan pada usia 3-
7 tahun.
Indonesia pada tahun 1995, melaporkan adanya 170 pasien yang
dirawat di rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien terbanyak dirawat
di Surabaya (26,5%), kemudian disusul berturut-turut di Jakarta (24,7%),
Bandung (17,6%), dan Palembang (8,2%). Pasien laki-laki dan perempuan
berbanding 2 : 1 dan terbanyak pada anak usia antara 6-8 tahun (40,6%).3.
Penyakit ini ditemukan pada semua usia, tetapi sering terjadi pada usia awal
sekolah dan jarang pada anak yang lebih muda dari 2 tahun, lebih banyak pria
dari pada wanita (2 : 1).
Remaja dan orang dewasa dapat berespon terhadap dorongan berkemih
ini atau malah mengabaikannya sehingga berkemih berada di bawah kontrol
kesadaran/volunter. Pengosongan kandung kemih dapat secara sengaja
dicegah dengan mengencangkan sfingter eksterna dan diafragma pelvis.
Impuls eksitatorik volunter yang berasal dari korteks serebrum mengalahkan
masukan reflek inhibitor / penghambat dari reseptor–reseptor regang ke
neuron motorik yang terlibat sehingga sfingter eksterna tetap berkontraksi/
tertutup dan urin tidak dikeluarkan.
Berkemih tidak dapat ditunda selamanya. Apabila kandung kemih
terus bertambah, masukan refleks dari reseptor regang juga semakin
meningkat. Akhirnya, masukan inhibitorik refleks ke neuron motorik sfingter
eksternal menjadi semakin kuat,sehingga tidak dapat dikalahkan oleh masukan
eksitatorik voluter, yang mengakibatkan sfingter eksterna terbuka/berelaksasi
sehingga terjadilah pengosongan kandung kemih yang efisien.
1