bab 1

7
Universitas Sumatera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim. Vitamin merupakan bahan makanan organik yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa vitamin merupakan bahan esensial pada sistem oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh. Vitamin ini terbagi dua golongan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K) dan vitamin larut air (vitamin B komplek). Seperti diketahui, vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K (Kosim, 2003, hlm 19) Kekurangan vitamin K bisa mengakibatkan komplikasi perdarahan dalam otak sang bayi. Gejala yang sering ditemukan pada bayi-bayi yang menderita kekurangan vitamin K, adalah perdarahan dalam otak sakit kepala, muntah,

description

ndjdk

Transcript of bab 1

Page 1: bab 1

Universitas Sumatera

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fungsi vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim.

Vitamin merupakan bahan makanan organik yang sangat diperlukan untuk

pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa

vitamin merupakan bahan esensial pada sistem oksidasi karbohidrat, protein, dan

lemak. Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.

Vitamin ini terbagi dua golongan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K) dan

vitamin larut air (vitamin B komplek). Seperti diketahui, vitamin K diberikan guna

mencegah terjadinya Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K (Kosim, 2003, hlm 19)

Kekurangan vitamin K bisa mengakibatkan komplikasi perdarahan dalam otak

sang bayi. Gejala yang sering ditemukan pada bayi-bayi yang menderita kekurangan

vitamin K, adalah perdarahan dalam otak sakit kepala, muntah, ubun-ubun

menonjol, pucat hingga kejang, dan pembesaran liver ringan, Perdarahan bisa

terjadi spontan akibat trauma proses kelahiran, (Utami, 2006, hlm 20).

Di Amerika Serikat, frekuensi Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK)

dilaporkan antara 0,25 sampai 1,7 %, di Inggris 10 kasus dari 27 penderita atau sebesar

37 %, dan di beberapa Negara Asia angka kesakitan bayi karena Perdarahan

Akibat Defisiensi Vitamin K berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup.

Sedangkan di Thailand dilaporkan sebanyak 82 % atau 524 kasus dari 641 penderita

PDVK, dan di Jepang

Page 2: bab 1

Universitas Sumatera

1

Page 3: bab 1

Universitas Sumatera

menemukan kasus ini pada 1:4.500 bayi 81 % di antaranya ditemukan

komplikasi perdarahan dalam otak. Kejadian pada dua negara ini menurun setelah

diperkenalkannya pemberian vitamin K profilaksis pada semua bayi baru lahir untuk

mencegah perdarahan dalam otak, di India angka kejadian PDVK dilaporkan

sebanyak 1 kasus tiap 14.000 bayi yang tidak mendapat vitamin K profilaksis saat

lahir, Angka kejadian Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK) ditemukan lebih tinggi

pada daerah-daerah yang tidak memberikan profilaksis vitamin K secara rutin pada

bayi baru lahir. Angka kematian penderita akibat perdarahan dalam otak, sekitar 10

sampai 50 %. umumnya terjadi pada bayi dalam rentang usia 2 minggu sampai 6

bulan. Sedangkan angka kecacatan sekitar

30 sampai 50 %. Data dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (tahun 1990 sampai 2000)

terdapat 21 kasus (81%) diantaranya mengalami komplikasi perdarahan

intrakranial (catatan edik RSCM, 2000). (Midwifery, (2009). ¶ 2,

h t t p:// y a n m e d i k - d e pk e s . c o m , diperoleh 1 Januari 2010)

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting

dan strategi terutama dalam menurunkan angka kematian bayi. Salah satu faktor

penting dalam upaya penurunan angka kematian bayi adalah penyediaan pelayanan

kesehatan yang berkualitas dan pencegahan timbulnya permasalahan dengan

mengatasinya lebih dini, dan penyediyaan pelayanan maternal dan neonatal yang

berkualitas, setiap persalinan di tolong oleh bidan terlatih atau tenaga kesehatan

terlatih. Sehingga komplikasi neonatal mendapat pelayanan yang adekuat oleh

sebab itu, bidan harus terampil dangan didukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai (Ikatan Bidan Indonesia, 2007, hlm 12).

Page 4: bab 1

Universitas Sumatera

Berdasarkan latar belakang diatas, menunjukkan pentingnya diberikan injeksi

vitamin K pada bayi baru lahir untuk mencegah perdarahan otak akibat

defisiensi vitamin K. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti ”Pelaksanaan

Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan

Medan Marelan Tahun 2010”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian sebelumnya dapat di rumuskan dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Prilaku Bidan dalam Pemberian Vitamin K pada Bayi

Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan tahun 2010” ? .

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi Bagaimana Pelaksanaan Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada

Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi Karakteristik Reponden.

b. Mengidentifikasi Pelaksanaan Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada Bayi

Baru Lahir.

Page 5: bab 1

Universitas Sumatera

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta mendapat pengalaman yang

nyata dalam melakukan peneltian serta penerapan ilmu pelayanan kesehatan dan

asuhan kebidanan yang di dapat penulis selama pendidikan.

2. Bagi Bidan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pelayanan kesehatan

tentang pelaksanaan pemberian Vitamin K dan sebagai masukan bagi bidan

agar memberian Vitamin K segera pada setiap bayi baru lahir.

3. Bagi Pendidikan

Sebagai bahan masukan/ referensi kepustakan institusi pendidikan, serta dapat

menjadi sumber informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakuka n penulis.