bab 1

download bab 1

of 4

Transcript of bab 1

4

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerkembangan dunia otomotif saat ini, para konsumen membeli sebuah kendaraan tidak hanya memperhatikan tentang aspek fitur keselamatan dan daya jual kembali (after sales), tetapi konsumen mulai memperhatikan aspek estetika, dalam hal ini segi penampilan dari kendaraan yang akan dibeli khususnya mobil. Estetika dapat dinilai dari bagian dalam (interior) dan bagian luar (eksterior). Untuk segi eksterior, penampilan mobil akan terlihat menarik jika ditunjang dengan bentuk mobil yang aerodinamis, warna yang indah, serta bentuk atau motif velg yang menarik.Dewasa ini, permintaan velg mobil berbahan alumunium terus mengalami peningkatan. Para konsumen dan pemilik mobil masih banyak yang kurang puas dengan penampilan mobilnya apabila tetap menggunakan velg berbahan besi atau velg original dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk). Velg variasi, dalam hal ini velg alumunium menjadi pilihan pemilik kendaraan untuk mendongkrak penampilan mobilnya. Dari segi berat, velg alumunium memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan velg berbahan besi dan velg alumunium juga lebih kuat jika dibandingkan dengan velg besi.Desain dan pemilihan warna velg sangat mempengaruhi tingkat peminatan dari konsumen. Kekuatan cat pada velg juga menjadi bahan pertimbangan para konsumen. Kekuatan cat yang menempel pada permukaan velg bisa ditentukan dengan tingkat kekasaran dari permukaan velg itu sendiri. Velg yang permukaannya licin atau halus, membuat cat tidak sepenuhnya kuat menempel. Sebaliknya, jika permukaan velg kasar, maka cat akan lebih kuat menempel. Akan tetapi, semakin kasar permukaan velg juga membuat penampilan velg menjadi kurang menarik. 1

Kekasaran pada permukaan velg dapat diperoleh dengan melakukan proses sand blasting. Proses sand blasting adalah proses penyemprotan material abrasif yang biasanya berupa biji besi atau pasir silika dengan memberikan tekanan tinggi pada suatu permukaan benda. Dalam proses sand blasting velg, pasir besi yang diberikan tekanaan tinggi kemudian ditembakkan menuju permukaan velg. Tembakan pasir besi tersebut nantinya akan membuat profil kekasaran (Sulistyo dan Setyarini, 2011).Tingkat kekasaran permukaan benda kerja yang akan dilakukan pelapisan, dalam hal ini pengecatan adalah suatu hal yang penting, mengingat tingkat kekasaran akan sangat berpengaruh terhadap daya lekat bahan pelapis terhadap logam atau permukaan yang akan dilapisi. Tebal tipisnya lapisan cat sangat bergantung dari kekasaran permukaan dari benda kerja yang akan dilapisi, yaitu dengan menurunnya nilai kekasaran permukaan akan menyebabkan berkurangnya luas bidang kontak antara logam yang dilapisi dengan zat pelapis sehingga cat yang terbentuk semakin tipis.PT. Prima Alloy Steel Universal (PT. PASU) selaku perusahaan yang bergerak di bidang mannufaktur yang memproduksi berbagai macam velg mobil untuk diekspor ke luar negeri, menggunakan proses sand blasting untuk beberapa tipe velg buatannya. Proses sand blasting dilakukan kepada velg yang dipesan oleh konsumen dari negara Jerman. Konsumen dari Jerman meminta PT. Prima Alloy Steel Universal untuk memberikan kekasaran pada permukaan velg agar pada saat proses pengecatan, cat akan lebih kuat menempel pada permukaan velg.Proses sand blasting pada PT. PASU masih dilakukan secara manual, dalam hal ini tidak ada ukuran standar dalam penentuan nilai kekasaran pada permukaan velg hasil proses sand blasting. Nilai kekasaran ditentukan secara subjektif, dalam artian, jika dilihat hasil sand blasting masih dirasa kurang, maka proses sand blasting pada velg diulang lagi sampai operator merasa bahwa kekasarannya sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.Sampai saat ini, penelitian yang ada hanya sebatas menggunakan variasi tekanan dan sudut penyemprotan terhadap nilai kekasaran dan laju pengikisan suatu plat baja. Dimana semakin besar tekanan dan sudut penyemprotan, maka laju korosi akan semakin menurun (Setyarini dan Sulistyo, 2011).1.2 Perumusan Masalah Fokus permasalahan dari penelitian ini adalah penentuan nilai kekasaran yang optimal untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik dengan menggunakan variasi tekanan angin yang diberikan dan variasi ukuran butiran pasir besi. Asumsinya bahwa waktu proses sand blasting pada velg adalah sama.1.3 Batasan MasalahUntuk mencegah pembahasan yang lebih luas, maka pembahasan dari penelitian skripsi ini ditetapkan dengan batasan dan asumsi sebagai berikut:1. Velg yang akan digunakan adalah velg hasil produksi PT. Prima Alloy Steel Universal dengan tipe EMR CSP 082. Waktu proses sand blasting selama 150 detik3. Ukuran diameter pasir besi yang digunakan adalah 0,38-0,42mm dan 0,58-0,62mm4. Tekanan yang digunakan antara 11kg/cm2 13 kg/cm2 (tekanan yang tersedia dari kompresor mesin sand blasting) dengan selisih 0,5 kg/cm2 pada tiap spesimen yang digunakan untuk penelitian5. Tidak membahas tentang perubahan struktur spesimen setelah proses sand blasting6. Tidak membahas tentang laju korosi dan pengikisan setelah proses sand blasting7. Tidak membahas tentang proses pembuatan velg tipe EMR CSP 081.4 Tujuan dan ManfaatBerdasarkan latar belakang yang tertulis di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan dan ukuran butiran pasir besi terhadap nilai kekasaran proses sand blasting. Manfaat dari penelitian ini adalah:1. Memberikan informasi dan data bagi pihak-pihak yang memerlukan nilai kekasaran yang optimal, dalam hal ini adalah PT. Prima Alloy Steel Universal.2. Menambah wawasan, wacana, dan acuan bagi peneliti lanjutan dengan tema yang sama untuk pengembangan teknologi yang lebih modern dari hasil penelitian ini