BAB 1

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mengerti dan mengetahui bagaimana prinsip kerja dari alat Ohmmeter 2. Mahasiswa mengetahui bagaimana pengaplikasian dari alat ohmmeter 1.2 Latar Belakang Alat pengukur listrik memiliki banyak macamnya, diantaranya seperti amper meter, volt meter dan ohm meter. Pada praktikum saat ini kami membahas tentang alat ukur Ohm meter dimana alat ukur ini merupaka alat ukur hambatan listrik pada suatu rangkaian atau pada suatu komponen listrik atau dapat juga disebut dengan nilai resistansi. Nilai resistansi pada suatu rangkaian maupun komponen elektronika memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan bahan yang terdapat komponen yang diukur, selain itu nilai resistansi juga dapat berubah-ubah akibat dari pengaruh listrik maupun kerusakan yang terjadi pada komponen tersebut. Seperti pada resistor mengalami perubahan nilai resistansinya atau tidak sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan pada resistor tersebut, hal ini dapat diakibatkan oleh arus listrik maupun tegangan yang lewat.

description

laporan praktikum

Transcript of BAB 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum1. Mahasiswa mengerti dan mengetahui bagaimana prinsip kerja dari alat Ohmmeter2. Mahasiswa mengetahui bagaimana pengaplikasian dari alat ohmmeter

1.2 Latar BelakangAlat pengukur listrik memiliki banyak macamnya, diantaranya seperti amper meter, volt meter dan ohm meter. Pada praktikum saat ini kami membahas tentang alat ukur Ohm meter dimana alat ukur ini merupaka alat ukur hambatan listrik pada suatu rangkaian atau pada suatu komponen listrik atau dapat juga disebut dengan nilai resistansi. Nilai resistansi pada suatu rangkaian maupun komponen elektronika memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan bahan yang terdapat komponen yang diukur, selain itu nilai resistansi juga dapat berubah-ubah akibat dari pengaruh listrik maupun kerusakan yang terjadi pada komponen tersebut. Seperti pada resistor mengalami perubahan nilai resistansinya atau tidak sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan pada resistor tersebut, hal ini dapat diakibatkan oleh arus listrik maupun tegangan yang lewat.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Landasan TeoriArus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bias mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik uyang melewatinya. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai voltase) adalah perbedaan beda potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energy potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Ohm meter merupakan sebuah alat ukur hambatan listrik yang terdiri dari sebuah baterai yang dihubungkan seri dengan sebuah tahanan pengatur R1 dan gerak dArsonval. Tahanan yang akan diukur dihubungkan ke terminal A dan B, bila tahanan yang tidak diketahui Rx = 0 ohm (A dan B terhubung singkat), arus melalui gerak adalah 0 (nol). Jika Rx = ~ (A dan B terbuka) arus hanya mengalir ke gerak dan melalui pengaturan R1 jarum dapat dibuat membaca skala penuh. Berarti ohm meter ini mempunyai tanda 0 sebelah kiri (tanpa arus) dan tak terhingga disebelah kanan skala (deflesi paling besar). Analisa Ohm Meter tipe Shunt dalam rangkaian bila Rx = ~, arus skala penuh adalah

E= Tegangan BateraiR1= Tahanan Pembatas ArusRm= Tahanan dalam dari gerakOhm Meter digunakan untuk mengukur tahanan suatu sirkit atau komponen. Sebelum melakukan pengukuran, lepaskan dahulu hubungan komponen yang akan diukur dari bagian sirkit yang lain untuk menghindari kekeliruan dalam penunjukan yang mungkin terjadi karena jalur-jalur tahanan yang paralel. Ohm meter yang sederhana memerlukan sumber listrik kering untuk mengalirkan arus melalui suatu mili amper meter atau mikro amper meter. Secara proposional arus itu berbanding terbalik dengan tahanan yang akan diukur. Suatu tahanan variabel akan menyebabkan perubahan pada tegangan baterai dan penyesuaian indikasi tahanan nol ketika kedua batang pengetes dipertemukan. Sebuah resistor tetap yang dihubungkan secara seri membatasi arus sampai ukuran maksimum yang telah ditentukan, untuk menjaga apabila resistor variabel tadi turun sampai nol.Ketika kawat penguji dihubungkan secara singkat, maka jarum dari meter itu akan menyimpang ke arah posisi skala penuh. Penunjukan skala penuh ini menunjukan bahwa nilai harga tahanan itu sama dengan o . Ini berarti tidak ada penambahan nilai tahanan (terkecuali tahanan dalam diri ohmmeter) itu telah dihubungkan dalam rangkaian. Jika kawat penguji itu dilepaskan dari hubungan singkat, maka jarum dari meter tadi akan melakukan gerakan penunjukan pada suatu harga atau tidak terhingga. Dengan menambahkan tahanan kedalam rangkaian ohmmeter ini dapat menyebabkan turunnya jumlah kuat arus yang mengalir kedalam rangkaian. Jadi, jarum penunjuk tadi akan menyimpang kurang dari skala penuh. Lain halnya pada beberapa tahanan tetap dengan nilai (harga) tahanan yang berbeda, sebagaimana yang dipasang dan digunakan pada rangkaian ohm meter secara paralel (Shunt), pemakaian tahanan seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan penambahan batas ukur.

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

VU3 VOhmmeterRpot1 K3.2 Alat dan Bahan1. VU meter 2. Kabel Penghubung3. Resistor 1K4. Potensio Meter5. Ampere Meter6. Power Supply

3.3 Prosedur Percobaan1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.2. Mencoba semua alat dan komponen yang dibutuhkan pada praktikum ini.3. Menyusun sirkuit atau rangkaian sebuah ohm meter sederhana seperti pada gambar.4. Menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah dirakit.5. Menghidupkan power supply, serta mengatur resistor Rpot untuk mendapatkan Idp jarum VU menuju maksimal.6. Mengukur nilai Rpot, Rm dan Idp dan mencatat hasil pengukurannya.7. Membuat gambar yang tertera pada VU meter dan Avo meter.8. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan. 4.2 Analisa PerhitunganDiketahui :Rpot= 872 R2= 3k3 R7= 10 kRm= 8020 R3= 68 R8= 100 kE= V = 5 voltR4= 15 R9= 22 R1k= 1000 R5= 20 kR10= 330 R1= 27 R6= 30 k

1) Arus saat kalibrasiIdp= = = 0.504 mA2) Arus saat ditambah resistora) Saat R1= 27IRx= = 0.504 mAb) Saat R2= 3k3 IRx= = 0.379 mAc) Saat R3= 68 IRx= = 0.502 mAd) Saat R4= 15 IRx= = 0.5046 mAe) Saat R5= 20 kIRx= = 0.167 mA

f) Saat R6= 30 kIRx= = 0.1253 mAg) Saat R7= 10 kIRx= = 0.25 mAh) Saat R8= 100 kIRx= = 0.045 mAi) Saat R9= 22 kIRx= = 0.504 mAj) Saat R10= 330 kIRx= = 0.489 mA

4.3 Analisa Pembahasan Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk menahan/ mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada Ohm- meter hambatan mengunakan galvonometer untuk mengukur arus listrik baik itu hambatan menurun atau meningkat dan dari ohm meter memiliki sirkuit elektronik yang melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan sirkuti lainnya yang mengukur voltase (V) melalui hambatan. Ohm meter adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik dapat mengukur resistansi dari komponen dan untukmenentukan kesalahan pada suatu rangkaian. Selain itu, ohm meter juga bisa digunakan untuk mengetahui kondisi suatu komponen semikonduktor seperti dioda dan transisitor. Desain asli dari ohmmeter menggunakan baterai kecil untuk menahanarus listrik. Ujung merah dihubungkan ke terminal positif sesuai unit listrik sedang diuji, sedangkan hitam melekat ke negatif. Ketika arus mengalir dari baterai dan melalui unit, ohmmeter mengukur penurunan tegangan, atau hambatan, yang terjadi. Jika ada terbuka di sirkuit, hasil yang dihasilkan disebut hambatan tak terbatas, dan ditunjukkan oleh jarum instrumen memperluas ke kiri dari skala logaritmik. Jika tidak ada hambatan, ohmmeter akan memberikan pembacaan nol. Namun, jika resistensi yang diharapkan, maka bacaan ini menunjukkan bahwa ada pendekatan di unit yang diuji.Multimeter analog menggunakan tampilan dengan menunjuk jarum ke range-range yang diukur dengan probe. Miltimeter ini sering tersedia untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (volt) dan arus (mA). Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital seperti seven segment. Multimeter digital mempunyai bacaan uji lebih tepat jika dibandingkan dengan multimeter analog sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan. Namun ohm meter digunakan untuk menahan atau mendeteksi arus listrik dan suatu konduktor. Pada ohm meter hambatan menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik baik itu hambatan menurun atau meningkat dan dari ohm meter memiliki sircuit elektronik yang memiliki arus konstan melalui hambatan, dan sirkuit lainnya yang mengukur voltase melalui hambatan. Didalam ohm meter terdapat baterai kecil sehingga ketika mengukur sebuah besar tahanan resistor tetap terjadi arus yang mengalir dalam hambatan tersebut arus yang mengalir terjadi karena baterai itu sendiri yang mengaliri arus. Pengukuran pada ohm meter dengan cara menyambungkan kutub positif dan kutub negatif pada tahanan yang akan diukur atau pada masing- masing kaki tahanan yang akan diukur.Pengukuran pada ohm meter bisa tetap terbaca besarnya meskipun penyambungan terbalik. Selain menggunakan ohm meter dalam percobaan juga menggunakan galvanometer. Namun galvanometer digunakan untuk mengukur arus yang lebih kecil, galvanometer bisa untuk mengukur arus yang lebih besar namun harus dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampere meter disebut hambatan shunt). Cara kerja pada galvanometer sama dengan hukum gaya Lorentz yaitu menggunakan kaidah tangan kanan dimana ibu jari sebagai gaya (F), jari telunjuk menunjukkan arah gaya medan magnet (B), dan jari tengah menunjukkan arus (I). jika arah geraknya searah dengan arah arus maka muatan pada keadan positif. Tetapi saat muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus. Pada mulanya pada percobaan diukur besar hambatan potensio dengan hambatan dalamnya dan nilai besarnya yaitu 872 untuk R potensio dan 8020 untuk Rm. Untuk mengukur besarnya hambatan pada masing-masing resistor variable perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu, lalu didapatlah nilai Idp yaitu besar arus defleksi penuh dari sebuah rumus perhitungan. Dimana tegangan (V) dibagi dengan hambatan potensio yang terukur (Rpot) ditambah dengan hambatan dalam (Rm) dan juga hambatan dengan besar 1000 (R1k) maka didapatlah besar arus defleksi penuh. Arus defleksi penuh ini ialah tahanan pengali membatasi arus ke alat ukur agar tidak melebihi arus skala penuhnya. Besar dari Idp dari perhitungan adalah 0.504 mA. Dan untuk arus yang ditambah resistor variable saat R1= 27 sebesar 0.504 mA, saat R2= 3k3 yaitu 0.379 mA, saat R3= 68 ialah 0.502 mA, saat R4= 15 adalah 0.504 mA. Saat R5 dan R6 sebesar 0.167 mA, dan 0.1253 mA. Saat R7 dan R8 adalah 0.25 mA dan 0.045 mA, serta pada R9 dan R10 adalah 0.504 mA dan 0.489 mA. Semua besar hasil arus tersebut dihitung dengan menggunakan rumus tegangan dibagi hambatan potensio (Rpot) dijumlahkan dengan hambatan dalam (Rm), hambatan 1k (R1k) dan hambatan pada resistor itu sendiri maka didapatlah besar arus Rx. Pada rangkaian hambatan potensio menggunakan 100 k dan tegangan dari baterai 5 volt. Besar arus yang mengalir saat diberi transistor variable tidak melebihi besar arus penghalangnya yaitu arus Idp. Jarum penunjuk pada VU meter berubah pada setiap resistor variabelnya. Penunjuk nilai tahanan terukur pada AVO meter dan VU meter adalah mendekati sama. Pada percobaan ini pula skala yang digunakan pada AVO yaitu kali 10, kali 100, dan kali 1000. Perbesaran pada pengukuran alat ukur di AVO menunjukkan besar kecilnya tahanan yang digunakan serta besar kecilnya VU yang diukur. Akan tetapi masih dianggap mempengaruhi ohm meter itu sendiri semua terjadi karena pengamatan yang kurang baik dan ketelitian dari AVO meter yang kurang baik pula.BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanDari data hasil percobaan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:1. Semakin besar hambatan yang diukur maka simpangan dari jarum penunjuk pada VU meter juga semakin besar.2. Besarnya arus yang mengalir antara R1 dan R3 adalah sama 0.504 mA.3. Setelah dilakukan pengukuran nilai antara Rpotensio dan Rm nilai yang didapat lebih besar Rm.4. Penyimpangan ohm meter yang dibuat pergerakannya tidak linier berarti perbandingan penyimpangan pada VU meter tidak sama dengan peningkatan nilai resistanssi yang diukur.5. Pada saat posisi open ohm meter terjadi over load.6. Ketika sebuah resistor diukur hanya dengan ohm meter atau tanpa rangkaian maka resistor teraliri arus dari baterai.