Bab 1

6
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nipah merupakan sejenis palem (palma) yang tumbuh dilingkungan hutan mangrove atau daerah pasang surut dekat tepi laut. Nama ilmiahnya adalah Nypa fruticans wurmb, dan diketahui sebagai satu-satunya anggota genus Nypa. Nipah juga merupakan satu-satunya jenis palma dari wilayah mangrove.(Bandini, 1996). Tanaman nipah memiliki bentuk batang yang menjalar di atas tanah membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur dan daunnya yang hanya muncul di atas tanah membuat tanaman nipah seolah-olah tidak berbatang. Hingga saat ini tanaman nipah tumbuh secara liar dan belum ada pembudidayaan secara intensif, hal ini dikarenakan pemanfaatan nipah masih terbatas. Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan tanaman nipah sebagai atap rumah dan anyaman dalam jumlah yang relatif kecil. Nipah merupakan salah satu spesies utama penyususun hutan mangrove dengan komposisi sekitar 30%. 1

Transcript of Bab 1

Page 1: Bab 1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nipah merupakan sejenis palem (palma) yang tumbuh dilingkungan hutan

mangrove atau daerah pasang surut dekat tepi laut. Nama ilmiahnya adalah Nypa

fruticans wurmb, dan diketahui sebagai satu-satunya anggota genus Nypa. Nipah

juga merupakan satu-satunya jenis palma dari wilayah mangrove.(Bandini, 1996).

Tanaman nipah memiliki bentuk batang yang menjalar di atas tanah membentuk

rimpang yang terendam oleh lumpur dan daunnya yang hanya muncul di atas

tanah membuat tanaman nipah seolah-olah tidak berbatang. Hingga saat ini

tanaman nipah tumbuh secara liar dan belum ada pembudidayaan secara intensif,

hal ini dikarenakan pemanfaatan nipah masih terbatas. Selama ini masyarakat

hanya memanfaatkan tanaman nipah sebagai atap rumah dan anyaman dalam

jumlah yang relatif kecil.

Nipah merupakan salah satu spesies utama penyususun hutan mangrove

dengan komposisi sekitar 30%. Saat ini luas hutan mangrove Indonesia antara 2,5

hingga 4,5 juta hektar dan merupakan mangrove terluas didunia melebihi Brazil

(1,3 juta ha), Nigeria (1,1 ha) dan Australia (0,97 ha). Dengan mengambil 30%

hutan mangrove sebagai hutan nipah, maka diperkirakan terdapat sekitar 0,75-

1,35 juta hektar hutan nipah di Indonesia (Agus Hoe, 2009).

Bagian tanaman nipah yang selama ini banyak dimanfaatkan adalah daun

dan nira. Daun nipa yang masih muda dapat dianyam untuk membuat dinding

rumah, sedangkan nira nipah dimanfaatkan sebagai gula nipah (palm sugar).

1

Page 2: Bab 1

Bagian dari pohon nipah yang selama ini belum banyak dimanfaatkan adalah buah

dan pelapah nipah. Buah dan pelepah tersebut diperkirakan memiliki potensi

sebagai bahan baku pembuatan kertas.

Kertas merupakan benda yang sering kita temukan sehari-hari dalam

berbagai kegiatan manusia yang biasa digunakan untuk media tulis. Bahan utama

dalam proses pembuatan kertas adalah bubur kertas dan jerami atau yang dikenal

dengan istilah pulp. Seiring dengan perkembangan teknologi penggunaan kertas

yang semakin meningkat, apabila dahulu kertas hanya digunakan sebagai media

tulis sekarang kertas juga dijadikan sebagai media pengemas seperti pada kertas

karton dan banyak kegunaan lainya yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya

kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan dan kebersihan, selain

itu kertas juga dapat digunakan sebagai figura pada foto atau yang biasa disebut

kertas seni.

Kertas seni terbuat dari limbah kertas maupun tanaman yang mengandung

banyak serat sehingga menghasilkan kertas yang bertekstur kasar. Pembuatan

kertas seni merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah dan mengurangi

penggunaan serat kayu sebagai bahan baku kertas. Berbagai limbah hasil

pertanian yang mengandung selulosa relatif besar dan dapat dimanfaatkan sebagai

bahan baku kertas seni antara lain batang pisang, jerami, mendong, batang jagung,

batang tembakau dan enceng gondok (Sukundayanto, 2004). Salah satu bahan

berserat yang cukup berpotensi untuk dikembangkan menjadi kertas seni adalah

pelepah dan buah nipah yang merupakan bagian dari tanaman nipah. Pemilihan

alternatif penggunaan kedua bahan baku tersebut karena pelepah dan buah nipah

2

Page 3: Bab 1

merupakan tumbuhan yang tersedia cukup melimpah di daerah air payau tidak

tergantung musim dan keduanya memiliki kandungan serat yang cukup tinggi

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas seni.

Pembuatan kertas harus memperhatikan segi kualitas fisik yaitu gramatur,

ketahanan sobek dan kekuatan tarik sebagai penilaian terhadap kertas (kurniawan,

2006). Kualitas kertas dari buah dan pelepah nipah dipengaruhi oleh jenis serat

dan jenis perekat tapioka yang digunakan pada proses pulping, sehingga nantinya

akan menghasilkan kualitas dan kenampakan kertas seni yang baik serta memiliki

nilai keindahan.

Jenis perekat dan perbedaan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan

kertas seni diduga mempunyai pengaruh terhadap kualitas kertas seni yang

dihasilkan dan erat kaitannya dengan kelayakan kertas seni. Oleh karena itu

diperlukan penelitian mengenai pengaruh jenis perekat dan perbedaan bahan baku

pembuatan kertas seni dari pelepah dan serat buah nipah menggunakan metode

khemis.

I.2 Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan bahan baku

nipah (Nypa fruticans) dan jenis perekat terhadap kualitas kertas seni yang

dihasilkan.

.

3

Page 4: Bab 1

I.3 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian pembuatan kertas seni dari pelepah dan buah nipah

adalah:

1. Memberikan alternatif baru bahan baku pembuatan kertas seni yaitu dari serat

buah dan pelepah nipah.

2. Mengetahui jenis perekat dan bahan baku yang optimal dalam proses

pembuatan kertas seni dari pelepah dan serat buah nipah

I.4 Hipotesis

Diduga jenis perekat dan perbedaan bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan kertas seni berpengaruh terhadap kualitas kertas seni yang dihasilkan

seperti ketahanan sobek dan ketahanan tarik kertas.

4