Bab 0 Sampul Pengantar Eksum

4
RENCANA AKSI KOTA PUSAKA YOGYAKARTA Disusun oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, 2012

description

pska

Transcript of Bab 0 Sampul Pengantar Eksum

  • RENCANA AKSI KOTA PUSAKA YOGYAKARTA

    Disusun oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, 2012

  • Kata Pengantar

    Dengan mengucapkan ucapan syukur kepada Allah SWT, sehingga Rencana Aksi Kota Pusaka

    (RAKP)Yogyakarta ini dapat selesai disusun dengan baik. Dokumen RAKP ini merupakan

    sebuah kompilasi dari berbagai data, informasi dan perencanaan yang sudah, sedang dan akan

    dilaksanakan dari program penataan dan pelestarian kota pusaka di Kota Yogyakarta.

    Pemahaman dan kesadaran pemerintah daerah maupun masyarakat mengenai pentingnya

    pusaka sebagai aset dan modal dasar dari pembangunan kota telah lama terbangun di Daerah

    Istimewa Yogyakarta karena telah terserap dalam berbagai visi dan misi pembangunan di

    tingkat provinsi hingga kota kabupaten. Demikian sehingga dokumen RAKP menjadi basis

    menuju lestarinya kota pusaka Yogyakarta.

    Kami mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian

    Pekerjaan Umum yang melaksanakan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP),

    dimulai pada tahun 2012 untuk menjadi salah satu program penting terutama bagi Kota

    Yogyakarta dan kota-kota pusaka yang lain. Dengan diluncurkannya program ini diharapkan

    pelestarian terhadap kota-kota pusaka dapat dilaksanakan secara baik, terarah dan

    komprehensif. Diharapkan pula melalui fasilitasi ini, program ini akan didukung oleh

    Kementerian lain sehingga menjadi sebuah program lintas sektor maupun stakeholder lain

    sehingga pelestarian kota pusaka benar-benar menjadi sebuah kerja bersama. Kerjasama yang

    telah terbangun selama ini dengan baik pun semoga dapat terus terbina dan terus berkembang.

    Kami juga memohon maaf apabila rencana aksi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini tak

    lain juga membuka kesempatan untuk penyempurnaan dan partisipasi dari berbagai pihak

    untuk terlibat kedepan. Semoga dengan adanya P3KP dapat menjadi jembatan dari cita-cita

    terwujudnya Kota Warisan Dunia di Indonesia, tidak hanya di satu kota saja, melainkan di

    berbagai kota yang memiliki potensi sebagai kota pusaka.

    Tim Kota Pusaka Yogyakarta, 2012

  • Ringkasan Eksekutif Kota Yogyakarta merupakan kota dengan lintasan sejarah yang cukup panjang, dimulai pada

    tanggal 13 Februari 1755 dengan dilatari oleh Perjanjian Giyanti yang membagi wilayah

    Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Raja Kasultanan

    Yogyakarta yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I membangun kompleks kerajaan yang

    selesai pada tanggal 7 Oktober 1756. Kota Yogyakarta adalah sebuah kota yang ekonominya

    bergantung kepada sektor ekonomi tersier, terutama pada sektor yang berbasis jasa, yaitu

    pariwisata dan pendidikan. Fakta bahwa perekonomian Yogyakarta digerakkan oleh tiga sektor

    utama yaitu pendidikan, pariwisata dan pelayanan jasa terlihat secara jelas dalam proporsinya

    pada PDRB Kota Yogyakarta dimana sektor hotel dan restoran memiliki kontribusi sekitar 30%

    dan sektor jasa memiliki kontribusi 25% juga menjadi faktor penguat kebijakan tersebut. Fakta

    dan kebijakan yang telah ditetapkan tersebut menjadi sebuah landasan utama proses

    pembangunan Kota Yogyakarta sehingga program P3KP bukanlah sebuah keniscayaan tetapi

    sudah merupakan bagian suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

    Dalam RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010 2029, pusaka adalah bagian yang menjadi satu

    dalam tata ruang Kota Yogyakarta secara keseluruhan, berupa penetapannya sebagai kawasan

    strategis. Kawasan strategis ini merupakan payung dari keberadaan Citra Kota yang merupakan

    sebuah manifestasi benang merah yang menyatukan perjalanan waktu berdasarkan sejarah

    yang terjadi di Kota Yogyakarta mulai dari berdiri hingga masa kini. Secara umum, Citra Kota

    terbagi dalam dua klasifikasi yaitu sebagai inti pelestarian dan sebagai inti pengembangan.

    Keduanya didukung oleh penyangga Citra Kota. Selain itu, Sesuai dengan Keputusan Gubernur

    DIY Nomor No. 186/KEP/2011, ditetapkan di Kota Yogyakarta terdapat 5 (lima)

    Kawasan Cagar Budaya yaitu Kraton, Kotagede, Pakualaman, Malioboro dan Kotabaru.

    Se;ain aset budaya ragawi tersebut, terdapat aset budaya non ragawi berupa kesenian,

    busana, kuliner, upacara adat dan tradisi, bahasa daerah, prasarana budaya dan

    lembaga budaya.

    Pernyataan nilai penting Kota Pusaka Yogyakarta mengandung arti bahwa penyelenggaraan

    pembangunan dan pemerintahan di Kota Yogyakarta melestarikan nilai-nilai luhur serta

    kebudayaan yang meliputi seluruh hasil olah cipta, rasa dan karsa manusia yang menjadi ruh

    dan semangat kehidupan di Kota Yogyakarta untuk terus berkembang menjadi karakter

    masyarakat menuju kesejahteraan seluruh Kota Yogyakarta dan warganya.

    Secara umum, Kota Yogyakarta menghadapi tantangan dan permasalahan pembangunan

    didalam melestarikan keunggulan, yaitu desakan pembangunan kota/urbanisasi, Tata Kelola

    Pemerintahan, Bencana Alam, Akulturasi Budaya Luar/modern dan Ulah Manusia.

    Visi dari Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka adalah Mewujudkan Kota

    Yogyakarta sebagai Kota Pusaka unggulan dan nyaman huni dengan karakter

    pariwisata berbasis budaya, pendidikan yang berkarakter dan inklusif, pusat

  • pelayanan jasa yang berwawasan lingkungan serta ekonomi kerakyatan. Misi

    untuk mewujudkan visi ini meliputi 1) mewujudkan tata kelola Kota Pusaka yang baik, 2)

    melestarikan tata ruang dan morfologi kota yogyakarta yang berkelanjutan, 3) mewujudkan tata

    bangunan dan lingkungan kota pusaka unggulan yang nyaman huni dan berstandar

    internasional, 4) mewujudkan sarana dan prasarana publik yang mendukung kegiatan

    pariwisata dan pusat pelayanan jasa yang berstandar internasional, 5) mewujudkan

    pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kota yogyakarta dalam

    kerangka kota pusaka unggulan.