b. Pengertian Sholat Jumat

24
Pengertian Sholat Jumat Sholat Jumat adalah sholat 2 rokaat yang dilakukan di hari Jumat secara berjamaah setelah khutbah Jumat setelah masuk waktu Dhuhur. Hukum Sholat Jumat Hukum sholat jumat bagi laki-laki adalah wajib. Hal ini berdasarkan dalil sholat Jumat yang diambil dari Al Qur’an, As- Sunnah dan ijma atau kesepakatan para ulama. Dalilnya adalah surat Al Jumu’ah ayat 9 yang berbunyi, Hai orang-orang yang beriman, apabila diserukan untuk menunaikan sholat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli." Sedangkan hadist Nabi yang memerintahkan untuk melaksanakan sholat Jumat adalah dari hadist Thariq bin Syihab yang bunyinya, Jumatan adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan berjamaah, selain atas empat (golongan), yakni budak sahaya, wanita, anak kecil atau orang yang sakit." (HR. Abu Dawud) Yang Diwajibkan Sholat Jumat Hal-hal yang perlu diketahui tentang siapakah yang diwajibkan untuk melakukan sholat Jumat, berikut penjelasannya. 1. Muslim yang sudah baligh dan berakal. Meski anak laki-laki yang belum baligh belum mendapatkan kewajiban untuk melaksanakan sholat Jumat namun hendaknya anak laki-laki

description

fyggkjj

Transcript of b. Pengertian Sholat Jumat

Page 1: b. Pengertian Sholat Jumat

Pengertian Sholat Jumat

Sholat Jumat adalah sholat 2 rokaat yang dilakukan di hari Jumat secara berjamaah setelah khutbah Jumat setelah masuk waktu Dhuhur.

Hukum Sholat Jumat

Hukum sholat jumat bagi laki-laki adalah wajib. Hal ini berdasarkan dalil sholat Jumat yang diambil dari Al Qur’an, As-Sunnah dan ijma atau kesepakatan para ulama. Dalilnya adalah surat Al Jumu’ah ayat 9 yang berbunyi,

Hai orang-orang yang beriman, apabila diserukan untuk menunaikan sholat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli."

Sedangkan hadist Nabi yang memerintahkan untuk melaksanakan sholat Jumat adalah dari hadist Thariq bin Syihab yang bunyinya,

Jumatan adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan berjamaah, selain atas empat (golongan), yakni budak sahaya, wanita, anak kecil atau orang yang sakit." (HR. Abu Dawud)

Yang Diwajibkan Sholat Jumat

Hal-hal yang perlu diketahui tentang siapakah yang diwajibkan untuk melakukan sholat Jumat, berikut penjelasannya.

1. Muslim yang sudah baligh dan berakal. Meski anak laki-laki yang belum baligh belum mendapatkan kewajiban untuk melaksanakan sholat Jumat namun hendaknya anak laki-laki yang sudah mumayyiz (berumur sekitar 7 tahun ) maka orang tua atau walinya diminta untuk memerintahkan anak tersebut menghadiri sholat Jumat.

2. Laki-laki. Tidak ada kewajiban melakukan sholat Jumat bagi perempuan. Maka hukum sholat Jumat bagi wanita adalah mubah.

3. Orang yang merdeka, bukan budak sahaya. Pada poin ini, terdapat perbedaan pendapat antar ulama, karena berdasarkan hadist, hamba sahaya atau budak tidak wajib melakukan sholat Jumat. Dasar pemikirannya adalah karena tuannya sangat memerlukan tenaganya sehingga sang hamba sahaya tidak dapat leluasa melakukan sholat Jumat. Namun sebagian ulama menyatakan, bila majikannya mengizinkan dirinya untuk melakukan sholat Jumat maka sang hamba sahaya wajib menghadiri sholat Jumat tersebut karena

Page 2: b. Pengertian Sholat Jumat

tidak ada lagi uzur yang menghalangi. Pendapat ini dikuatkan oleh as-Syaikh Muhammad bin Shalih as-‘Utsaimin (Asy-SyarhulMumti’ 5/9).

4. Orang yang menetap dan bukan musafir ( orang yang sedang bepergian ). Dasar pemikirannya adalah ketika Rasulullah SAW dahulu melakukan safar atau bepergian, beliau tidak melakukan sholat Jumat dalam safarnya. Pun ketika Nabi SAW menunaikan haji wada’ di Padang Arafah ( wukuf ) pada hari Jumat beliau menjama’ sholat dhuhur dan ashar dan tidak melakukan shalat Jumat.

5. Orang yang tidak memiliki halangan atau uzur yang dapat mencegahnya menghadiri shalat Jumat. Apabila orang tersebut memiliki halangan, maka dia hanya wajib melakukan sholat dhuhur saja. Diantara orang yang memiliki uzur dan diperbolehkan meninggalkan shalat Jumat adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab keamanan dan kemaslahatan umat, diantaranya adalah petugas keamanan, dokter dan sebagainya.

6. Orang sakit yang membuatnya tidak mampu menghadiri shalat Jumat dan akan menemui kesulitan untuk melaksanakan bukan sekedar perkiraan, seperti terkena diare misalnya, maka diperbolehkan tidak melakukan shalat Jumat. 

Maka bagi yang diwajibkan sholat Jumat sebagaimana di atas namun tidak mengerjakan dengan uzur syar’i, hukum meninggalkan sholat Jumat adalah haram.

Keutamaan Sholat Jumat dan Sejarah Sholat Jumat

Keutamaan hari Jumat dalam Islam adalah hari Jumat merupakan penghulunya hari (sayyidul ayyam), seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist dari Aus bin ‘Aus, Rasulullah bersabda,

Sesungguhnya diantara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan pada hari itu pula Adam diwafatkan, di hari itu tiupan sangkakala pertama dilaksanakan, di hari itu pula tiupan kedua dilakukan”. (HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad). 

Sehingga hikmah sholat Jumat sangat besar sekali.

Sunnah Jumat (Hal-hal yang dilakukan di hari  Jumat)

Setelah mengetahui bahwa shalat Jumat hukumnya wajib bagi laki-laki serta memahami keutamaan sholat Jumat selain sebagai penambah pahala juga sebagai penghapus dosa, maka yang kemudian harus diketahui adalah hal-hal yang disunnahkan oleh Nabi sebelum dan sesudah melakukan shalat Jumat di masjid.

Sunnah-sunnah Sebelum Sholat Jumat

Page 3: b. Pengertian Sholat Jumat

1. Mandi 2. Memotong kuku dan mencukur kumis3. Memakai pakaian yang rapi dan bersih ( lebih diutamakan berwarna putih )4. Memakai wangi-wangian. Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dan memakai

pakaian yang terbaik yang dimiliki, memakai harum-haruman jika ada, kemudian pergi melaksanakan shalat Jumat dan di sana tidak melangkahi bahu manusia lalu mengerjakan shalat Sunnah, kemudian imam datang dan ia diam sampai selesai shalat jumat maka perbuatannya itu akan menghapuskan dosa antara jumat itu dan jumat sebelumnya

5. Berdoa ketika keluar rumah6. Segera menuju masjid dengan berjalan kaki perlahan-lahan dan tidak banyak bicara.7. Ketika masuk ke masjid melangkah dengan kaki kanan dan membaca doa.8. Melaksanakan shalat sunnah tahiyatul masjid. 9. I’tikaf sambil membaca Al Qur’an, berdzikir atau bersholawat  ketika khatib belum naik

ke mimbar, namun bila khatib telah naik ke mimbar hendaknya para jamaah menghentikan dzikir atau bacaan Al Qur’an dan mendengarkan khotbah jumat.

Sunnah-sunnah Setelah Sholat Jumat

Setelah shalat Jumat, jamaah disunnahkan membaca dzikir dan mengerjakan shalat sunnah ba’diyah Jumat baik saat di masjid atau ketika telah berada di rumah.

Menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW mengerjakan shalat sesudah shalat jumat dua rakaat di rumahnya. (HR. Al Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah)

Di hari Jumat kita diperintahkan untuk memperbanyak shalawat atas Nabi SAW. Dari Abu Umamah , Rasulullah SAW bersabda,

Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti”. (HR. Baihaqi).

Kebiasaan Nabi yang lain pada setiap hari Jumat adalah membaca surat Al Kahfi, rentang waktunya dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Kamis hingga terbenamnya matahari di hari Jumat.

Rasulullah bersabda,

Barangsiapa membaca surat al Kahfi pada hari Jumat, akan bersinar baginya cahaya antara dirinya dan Baitul Haram”. (HR. Baihaqi).

Datang ke masjid lebih awal juga merupakan perbuatan yang utama bagi laki-laki yang akan

Page 4: b. Pengertian Sholat Jumat

menunaikan shalat jamaah Jumat. Sebagaimana sebuah hadist yang menyebutkan, dari Abu Hurairah berkata,  Rasulullah SAW bersabda,

Pada hari Jumat di setiap pintu masjid ada beberapa malaikat yang mencatat satu persatu orang yang hadir sholat jumat sesuai dengan kualitas kedudukannya. Apabila imam datang atau telah naik mimbar, maka para malaikat itu menutup lembaran catatan tersebut lalu mereka bersiap-siap mendengarkan khotbah sholat Jumat. Orang yang datang lebih awal diumpamakan seperti orang yang berqurban seekor unta gemuk, orang yang datang berikutnya seperti yang berqurban sapi  dan orang yang datang berikutnya seperti orang yang berqurban kambing. Yang datang selanjutnya seperti orang yang bersedekah seekor ayam dan berikutnya yang terakhir seperti orang yang bersedekah dengan sebutir telur. (HR. Bukhori).

Bacaan Doa Sholat Jumat (Niat Shalat Jumat)

USHALLII FARDHOL JUMU'ATI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAHI TA'AALAA

Artinya:

"Aku niat shalat fardhu jumat 2 rakaat menghadap kiblat mengikuti imam karena Allah ta'ala."Jika menjadi IMAM maka kata MA'MUUMAN di ganti menjadi IMAAMAN.

Contoh Khutbah Sholat Jumat

Contoh naskah teks/naskah sholat Jumat Insya Allah akan diberikan dalam satu artikel berikutnya.

Cara-cara Sholat Jumat dan Rukun Sholat Jumat

Cara sholat Jumat, rukun sholat Jumat, dan rakaat sholat Jumat adalah seperti sholat sunnah 2 rokaat. Perbedaannya adalah di niat seperti yang sudah ditulis di atas.

Demikianlah, beberapa hal yang wajib diketahui oleh laki-laki para jamaah shalat Jumat dan juga para perempuan agar dapat mengingatkan ayah atau suami atau teman sekerjanya tentang kewajiban, keutamaan sholat Jumat, dan amalan-amalan penting yang sebaiknya dikerjakan menjelang dan setelah shalat Jumat. Semoga Allah memberkahi kita semua. Aamiin.

Oh ya... mau shalat di Masjidil Haram dan/atau Masjid Nabawi? Silahkan hubungi kami.

Page 5: b. Pengertian Sholat Jumat

Hukum-hukum Seputar Sholat Jum'at Apa saja keutamaan sholat Jum’at itu ?

Jawaban :

Sholat Jum’at mempunyai banyak keutamaan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1- Yang menghadiri sholat jum’at dengan memperhatikan adab-adabnya, maka akan dicatat setiap langkahnya sebagai amalan satu tahun yang mencakup pahala puasa dan bangun malam. Hal ini berdasarkan hadist Aus bin Aus ats Tsaqafi bahwasanya dia pernah mendengar Rosulullah saw bersabda :

أجر يخطوها خطوة بكل له كان وأنصت واستمع ودنا وابتكر وبكر وغسل الجمعة يوم اغتسل منوقيامها صيامها سنة

“ Barang siapa yang mandi hari jum’at dan menyuci ( kepalanya ), lalu bersegera dan bergegas, dan mendekati imam, dan mendengarkan khutbah serta diam, maka dia akan mendapatkan pada setiap langkahnya bagaikan pahala amalan satu tahun, termasuk pahala puasa dan pahala sholat malam. “ ( Hadist Shohih Riwayat Tirmidzi, Abu Dau, Ibnu Majah, Nasai )

2- Barang siapa yang bersegara datang ke masjid untuk melaksanakan sholat Jum’at seakan-akan dia telah bersedekah dan berkurban dengan kurban yang besar. Hal ini sesuai dengan hadist Abu Hurairah r.a bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

فكأنما الثانية الساعة في راح من و بدنة قرب فكأنما راح ثم الجنابة غسل الجمعة يوم اغتسل منفكأنما الرابعة الساعة في راح ومن أقرن كبشا قرب فكأنما الثالثة الساعة في راح ومن بقرة قرب

المالئكة حضرت اإلمام خرج فإذا بيضة قرب فكأنما الخامسة الساعة في راح ومن دجاجة قربالذكر يستمعون

“ Barang siapa mandi pada hari Jum’at seperti mandi junub, kemudian pergi ( ke masjid ) pada waktu yang pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta. Dan barang siapa yang datang pada waktu kedua, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor sapi. Dan barang siapa yang datang pada waktu yang ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang bertanduk. Dan barang siapa yang datang pada waktu yang keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam. Dan barang siapa yang datang pada waktu yang kelima, maka seakan-akan dia berkurban dengan sebutir telur. Maka, jika imam telah keluar, malaikatpun bergegas untuk mendengarkan khutbah.” ( HR Bukhari dan Muslim )

 

3- Orang yang melakukan sholat Jum’at sesuai dengan adab-adabnya, maka Allah akan mengampuninya selama sepuluh hari. Dalilnya adalah hadist Abu Hurairah r.a, bahwasanya nabi Muhammad saw :

Page 6: b. Pengertian Sholat Jumat

ثالثة وزيادة الجمعة وبين بينه ما له غفر وأنصت فاستمع الجمعة أتى ثم الوضوء فأحسن توضأ منلغا فقد الحصى مس ومن أيام

“ Barang siapa yang berwudhu, lalu melakukannya dengan sebaik-baiknya, lalu datang untuk melakukan sholat jum’at, kemudian dia mendengar dan memperhatikan khutbah, niscaya akan diampuni dosa-dosa ( kecil ) yang dilakukannya antara jum’at itu dan jum’at berikutnya ditambah dengan tiga hari. Dan barang siapa yang bermain-main dengan kerikil, maka sia-sialah jum’atnya. “ ( HR Muslim )

Hal ini dikuatkan dengan hadist Abu Hurairah r.a lainnya, bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

الكبائر اجتنب إذا بينهن ما مكفرات رمضان إلى ورمضان الجمعة إلى الجمعة و ، الخمس الصلوات

“ Sholat lima waktu, dan Jum’at yang satu ke Jum’at yang berikutnya serta satu Romadhan ke Romadhan yang berikutnya dapat menghapus dosa-dosa kecil, selama dosa-dosa besar dijauhi. “ ( HR Muslim )

 

Kepada siapa saja sholat Jum’at diwajibkan ?

Jawaban :

Sholat Jum’at wajib bagi setiap muslim, baligh, berakal, laki-laki dan merdeka. Dalilnya adalah hadist Thariq bin Syihab r.a bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

مريض : أو صبي أو امرأة أو مملوك عبد أربعة إال جماعة في مسلم كل على واجب حق الجمعة

“ Sholat Jum’at itu sesuatu yang wajib bagi setiap muslim secara berjama’ah kecuali empat golongan : hamba sahaya, wanita, anak kecil dan orang sakit. “ ( Hadist Shohih Riwayat Abu Daud )

 

Hukuman apa yang akan diterima bagi orang yang meninggalkan kewajiban sholat Jum’at ?

Jawaban :

Orang yang meninggalkan kewajiban sholat Jum’at dengan sengaja tanpa udzur syar’I, maka akan ditutup hatinya, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah r.a bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

الغافلين من ليكونن ثم قلوبهم على الله ليختمن أو الجمعات ودعهم عن أقوام لينتهين

Page 7: b. Pengertian Sholat Jumat

“ Hendaklah orang-orang yang sering meninggalkan sholat Jum’at segera menghentikan kebiasaan mereka itu, atau Allah akan mengunci mati hati mereka sehingga mereka termasuk golongan orang-orang yang lemah “ ( HR Muslim )

Hal ini dikuatkan dengan hadits Abu Ja’ad ad-Damuri bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

قلبه على الله طبع بها تهاونا مرات ثالث الجمعة ترك من

“ Barang siapa meninggalkan Jum’at tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan mengunci mati hatinya . “ ( Hadist Shohih Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasai,

Kata teman saya, pada hari Jum’at ada waktu mustajab, kapan itu, mohon penjelasannya ?

Jawaban :

Memang benar pada hari jum’at terdapat waktu mustajab, sebagaimana yang terdapat dalam hadist Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

إياه أعطاه إال خيرا فيها الله يسأل يصلي قائم مسلم عبد يوافقها ال لساعة الجمعة في إن

“ Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat satu waktu, yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdo’a meminta kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan memberinya. “ ( HR Bukhari dan Muslim )

Kapan waktu itu ? Para ulama berbeda pendapat, sebagian dari mereka mengatakan bahwa waktu mustajab adalah sejak duduknya imam di atas mimbar sampai berakhirnya sholat. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw :

الصالة تقضي أن إلى اإلمام يجلس أن بين ما هي

“ Waktu ( mustajab itu ) berlangsung antara duduknya imam di atas mimbar sampai selesainya sholat . “ ( HR Muslim )

Sebagian yang lain mengatakan bahwa waktu mustajab pada hari jum’at adalah pada akhir hari jum’at tersebut, tepatnya ba’da Ashar hingga Maghrib. Hal ini berdasarkan beberapa hadist di bawah ini, diantaranya adalah :

- Hadist Jabir r.a , bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

فالتمسوها إياه آتاه إال شيئا الله يسأل مسلم عبد يوجد ال ساعة فيها ساعة عشرة اثنتا الجمعة يومالعصر بعد ساعة آخر

“ Hari Jum’at terdiri dari dua belas jam yang di alamnya ada satu waktu yang tidaklah seorang mukmin berdo’a di dalamnya, kecuali Allah akan mengabulkan do’anya. Oleh karena itu, carilah

Page 8: b. Pengertian Sholat Jumat

waktu tersebut di akhir waktu setelah sholat ‘Ashar. “ ( Hadist Shohih Riwayat Nasai, Abu Daud, Hakim )

- Sabda Rosulullah saw :

الشمس غيبوبة إلى العصر بعد الجمعة يوم في ترجى التي الساعة التمسوا

“ Carilah waktu yang diharapkan ( waktu mustajab ) pada hari Jum’at, yaitu ba’da Ashar sampai terbenamnya matahari . “ ( Hadist Shohih Riwayat Tirmidzi )

Apa hukum mandi besar sebelum menghadiri sholat Jum’at ?

Jawaban :

Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, tetapi mayoritas ulama mengatakan bahwa mandi besar sebelum menghadiri sholat Jum’at hukumnya sunnah muakkadah. Dalilnya adalah hadist Abu Hurairah ra, bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

ثالثة وزيادة الجمعة وبين بينه ما له غفر وأنصت فاستمع الجمعة أتى ثم الوضوء فأحسن توضأ منلغا فقد الحصى مس ومن أيام

“ Barang siapa yang berwudhu, lalu melakukannya dengan sebaik-baiknya, lalu datang untuk melakukan sholat jum’at, kemudian dia mendengar dan memperhatikan khutbah, niscaya akan diampuni dosa-dosa ( kecil ) yang dilakukannya antara jum’at itu dan jum’at berikutnya ditambah dengan tiga hari. Dan barang siapa yang bermain-main dengan kerikil, maka sia-sialah jum’atnya. “ ( HR Muslim )

Hadist di atas menunjukkan bahwa seseorang boleh berwudhu saja untuk menghadiri sholat Jum’at, artinya bahwa mandi tidaklah wajib.

Hal ini dikuatkan dengan hadits Samurah bin Jundub ra, bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

أفضل فالغسل اغتسل ومن ونعمت فبها الجمعة يوم توضأ من

“ Barang siapa yang berwudhu pada hari Jum’at maka dia telah mengikuti sunnah dan itu adalah sesuatu yang baik. Dan barang siapa yang mandi, maka mandi itu lebih utama. “ ( Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah dan Nasai )

Apa hukum adzan kedua pada hari Jum’at ?

Jawaban :

Para ulama dalam hal ini berbeda pendapat :

1/ Pendapat pertama mengatakan bahwa adzan kedua pada hari Jum’at adalah sunnah, karena ditetapkan oleh khalifah Utsman bin Affan dan disetujui oleh para sahabat lainnya, maka

Page 9: b. Pengertian Sholat Jumat

menjadi ijma’. Hal itu dikuatkan dengan hadist Irbadh bin Sariyah bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

بالنواجذ عليها وعضوا بها تمسكوا الراشدين المهديين الخلفاء وسنة بسنتي فعليكم

“ Maka hendaknya kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafa’ Rasyidin yang sudah mendapatkan petunjuk. Berpegang teguhlah padanya dan gigitlah kuat-kuat dengan gigi geraham kalian. “ ( Hadist Shohih Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah )

Hadist di atas memerintahkan kepada kita untuk mengikuti sunah Rosulullah saw dan sunah Khulafa Rasyidin. Utsman bin Affan termasuk salah satu Khulafa’ Rasyidin dan telah menetapkan sunah adzan dua kali pada hari Jum’at, berarti mengadakan adzan dua kali pada hari Jum’at termasuk mengikuti sunah salah satu Khulafa’ Rasyidin.

2/ Pendapat kedua mengatakan bahwa yang sunah adalah adzan pada hari Jum’at tetap satu. Dalilnya adalah hadist Saib bin Yazid bahwasanya ia berkata :

وأبي وسلم عليه الله صلى النبي عهد على المنبر على اإلمام جلس إذا أوله الجمعة يوم النداء كانعلى الثالث النداء زاد الناس وكثر عنه الله رضي عثمان كان فلما عنهما الله رضي وعمر بكر

الزوراء

“ Adzan pertama pada hari Jum’at adalah jika imam duduk di atas mimbar pada masa Nabi saw, Abu Bakar, Umar . Pada masa Ustman, orang-orang sudah semakin banyak, maka ditambahkan adzan ketiga di Zaura. “ ( HR Bukhari )

Hadist di atas menunjukkan bahwa adzan Jum’at pada masa Rosulullah saw adalah satu kali, yaitu ketika imam duduk di atas mimbar. Kemudian pada zaman khalifah Utsman bin Affan, karena penduduk semakin banyak, maka adzan Jum’at ditambah satu, yaitu sebelum imam duduk di atas mimbar, dan ini dilakukan di Zaura’ yaitu suatu tempat di pasar Madinah dengan tujuan agar masyarakat siap-siap untuk mengerjakan sholat Jum’at. Akan tetapi pada hari ini, masyarakat sudah berubah, mereka telah memiliki jam dan mengetahui waktu, sehingga alasan yang digunakan oleh khalifah Utsman tidak berlaku lagi pada zaman sekarang, makanya adzan Jum’at kembali lagi pada asalnya yaitu satu kali saja, sebagaimana yang berlaku pada zaman nabi Muhammad saw, Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

 

Apa saja syarat-syarat sahnya sholat Jum’at itu ? Mohon penjelasannya !

Jawaban :

Syarat-syarat sahnya sholat Jum’at itu sebagai berikut :

1- Waktu, maksudnya bahwa sholat Jum’at itu harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Awal waktunya adalah setelah matahari tergelincir dan akhir waktunya adalah sama dengan akhir waktu sholat dhuhur, yaitu ketika tinggi bayangan sesuatu sama tinggi dengan benda tersebut.

Page 10: b. Pengertian Sholat Jumat

2- Berjama’ah, maksudnya bahwa sholat Jum’at tidak boleh dilaksanakan kecuali secara berjama’ah.

Batasan jumlah jama’ahnya berapa ? Apakah harus berjumlah 40 orang?

Jawaban :

Tidak harus berjumlah 40 orang, yang penting terpenuhi definisi sholat berjama’ah, yaitu 3 orang. Dalilnya adalah keumuman firman Allah swt :

[ن إ كم ل خير [كم ذل البيع وذروا ه[ الل ذ[كر[ [لى إ فاسعوا الجمعة[ ] يوم م[ن [لصالة[ ل نود[ي [ذا إ آمنوا ذ[ين ال ها أي ياتعلمون كنتم

“ Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.’ ( Qs al-Jum’ah : 9 )

Dalam ayat tersebut tidak ditentukan jumlah orang yang harus berjama’ah dalam sholat Jum’ah, sehingga bisa dilakukan dengan jumlah tiga orang, karena tiga merupakan batasan minimal dari jama’ah. Hal ini dikuatkan dengan hadist Abu Sa’id Al Khudri r.a bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

أقرؤهم باإلمامة وأحقهم أحدهم فليؤمهم ثالثة كانوا إذا

“ Jika mereka terdiri dari tiga orang, maka hendaknya salah satu dari mereka, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling baik bacaannya. “ ( HR Muslim )

Adapun hadist yang dijadikan sandaran bagi yang mewajibkan jumlah 40 orang adalah hadist As’ad bin Zurarah yang merupakan orang pertama kali yang melakukan sholat Jum’ah di Madinah sebelum kedatangan nabi Muhammad saw di sebuah desa yang disebut Hazamri an- Nabit di wilayah Bani Bayadhah yang berjarak satu mil dari kota Madinah yang waktu itu jumlah jama’ahnya adalah 40 orang. Tetapi dalam hadist tersebut tidak ada yang menunjukkan persyaratan bahwa sholat Jum’at harus dihadiri 40 orang, karena jumlah itu memang hanya kebetulan saja sampai 40 orang. Jadi tidak bisa dijadikan sandaran untuk menentukan syarat sahnya sholat Jum’at.

3- Harus didahului dengan dua khutbah. Adapun dalil yang menunjukkan tentang kewajiban mendahului dengan dua khutbah sebelum melaksanakan sholat jum’at adalah :

Pertama : Firman Allah swt :

[ن إ كم ل خير [كم ذل البيع وذروا ه[ الل ذ[كر[ [لى إ فاسعوا الجمعة[ ] يوم م[ن [لصالة[ ل نود[ي [ذا إ آمنوا ذ[ين ال ها أي ياتعلمون كنتم

Page 11: b. Pengertian Sholat Jumat

“ Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.’ ( Qs al-Jum’ah : 9 )

Allah swt dalam ayat di atas memerintahkan orang-orang beriman untuk segera mengingat Allah ( dzikrullah ), dan yang dimaksud dengan dzikirullah dalam ayat di atas menurut sebagian ulama adalah khutbah. Perintah dalam ayat tersebut bersifat wajib, dan tidak boleh ditinggalkan.

Kedua : Nabi Muhammad saw melarang untuk berbicara ketika khutbah, hal ini menunjukkan kewajiban mendengar khutbah, yang berarti juga bahwa khutbah adalah wajib.

Apa saja rukun dan syarat khutbah Jum’at, karena kebanyakan umat Islam sudah tidak mengetahui hal tersebut, mohon penjelasannya !

Jawaban :

Rukun khutbah Jum’at adalah sebagai berikut :

1- Memanjatkan pujian terhadap Allah swt

2- Bersholawat kepada Rosulullah saw

3- Membaca Al Qur’an

4- Mewasiatkan kepada para Jama’ah untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah swt.

Apa saja sunnah-sunnah dalam khutbah ?

Jawaban :

Sunnah –sunnah dalam khutbah adalah sebagai berikut :

1- Mengucapkan salam kepada para jama’ah ketika khotib naik mimbar sebelum duduk. Dalilnya adalah hadist Jabir r.a bahwasanya ia berkata :

سلم المنبر صعد إذا كان وسلم عليه الله صلى النبي أن

“ Bahwasanya nabi Muhammad saw jika naik mimbar, mengucapkan salam . “ ( Hadits Dho’if Riwayat Ibnu Majah, karena di dalam sanadnya ada Ibnu Lahi’ah )

Walaupun hadist di atas lemah, namun para Khulafa’ Rasyidin, yaitu : Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Umar bin Affan, serta Umar bin Abdul Aziz mengamalkan hal itu, yaitu mengucapkan salam ketika naik mimbar dan menghadap jama’ah sebelum duduk. Sehingga amalan ini bisa dibenarkan dan bisa dikatagorikan dalam sunah-sunah khutbah.

2- Berkhutbah di atas mimbar yang tinggi.

Page 12: b. Pengertian Sholat Jumat

Berapa ketinggian mimbar yang disunnahkan ?

Jawaban :

Para ulama mengatakan bahwa mimbar yang dipakai zaman Rosulullah saw adalah tiga tingkat, sebagaimana yang terdapat di dalam hadist Anas bin Malik r.a yang bunyinya sebagai berikut :

الثالثة على يقعد و درجتان له منبرا له فصنع

“ Maka, dibuatkan untuk Rosulullah saw mimbar dua tingkat dan beliau duduk pada tingkat yang ketiga “ ( HR ad-Darimi dan Abu Ya’la )

Mimbar sebaiknya diletakkan sebelah mana ?

Jawaban : Para ulama menyebutkan bahwa mimbar pada zaman Rosulullah saw diletakkan sebelah kanan kiblat.

3- Duduk setelah mengucapkan salam kepada para jama’ah sampai selesai adzan. Dalilnya adalah hadist Abdullah bin Umar r.a bahwasanya ia berkata :

المؤذن أراه يفرغ حتى المنبر صعد إذا يجلس وسلم عليه الله صلى كان

“ Bahwasanya Rosulullah saw duduk jika naik mimbar sampai muadzin selesai mengumandangkan adzan . “ ( Hadist Shohih Riwayat Abu Daud )

4- Berdiri ketika berkhutbah. Dalilnya adalah hadist Jabir bin Samurah ra, bahwasanya ia berkata :

قائما فيخطب يقوم ثم يجلس ثم قائما يخطب كان وسلم عليه الله صلى الله رسول أن

“ Bahwasanya Rosulullah saw berkhutbah dalam keadaan berdiri, kemudian duduk lalu menyampaikan khutbah dengan berdiri. “ ( HR Muslim )

5- Duduk sebentar antara dua khutbah. Dalilnya adalah hadist Jabir bin Samurah ra di atas.

6- Bersandar pada tongkat atau busur. Dalilnya adalah hadist al-Hakam bin Hazn al-Kulafi bahwasanya ia berkata :

قوس . أو عصى على متوكئا فقام وسلم عليه الله صلى الله رسول مع الجمعة فيها شهدنا

“ Kami pernah mengerjakan sholat Jum’at bersama Rosulullah saw, beliau berdiri dengan bersandar pada tongkat atau busur . “ ( Hadist Hasan Riwayat Abu Daud )

Hadist di atas menunjukkan bahwa berkhutbah dengan bersandar pada tongkat atau busur pernah dilakukan oleh Rosulullah saw, dan bisa dikatakan perbuatan sunnah. Apa hikmah dibalik

Page 13: b. Pengertian Sholat Jumat

perbuatan tersebut ? Sebagian ulama mengatakan bahwa hal itu untuk menghindari agar khotib tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak berguna selama dia berkhutbah.

Jika ada pertanyaan : Bagaimana jika ketika berkhutbah khatib tidak bersandar pada tongkat ? Apa khutbahnya sah? Jawabannya bahwa khutbahnya sah, karena hal itu tidaklah wajib.

7- Memperpendek khutbah dan memanjangkan sholat.Dalilnya adalah hadist Ammar bin Yasir bahwasanya ia mendengar Rosulullah saw bersabda :

البيان من وإن الخطبة واقصروا الصالة فأطيلوا فقهه من مئنة خطبته وقصر الرجل صالة طول إنسحرا

“ Sesungguhnya panjangnya sholat seseorang dan pendek khutbahnya menunjukkan kedalaman pemahamannya. Maka panjangkanlah sholat dan perpendeklah khutbah. Sesungguhnya diantara penjelasan itu terdapat sesuatu yang bisa menyihir. “ ( HR Muslim )

8- Mengeraskan suara jika mampu dan kondisi memungkinkan. Dalilnya adalah hadist Jabir bin Abdullah ra, bahwasanya ia berkata :

كأنه حتى غضبه واشتد صوته وعال عيناه احمرت خطب إذا وسلم عليه الله صلى الله رسول كانجيش منذر

“ Bahwasanya Rosulullah saw jika sedang berkhutbah, kedua mata beliau memerah, suaranya meninggi, dan marahnya memuncak, sehingga seakan-akan beliau adalah panglima perang yang sedang memberi peringatan kepada bala tentaranya . “ ( HR Muslim )

9- Mengisyaratkan dengan jari telunjuk ketika berdo’a di atas mimbar, serta tidak mengangkat kedua tangannya. Dalilnya adalah apa yang diriwayatkan Umarah bin Ru’aibah bahwasanya dia bercerita pernah melihat Bisr bin Marwan di atas mimbar mengangkat kedua tangannya, maka beliaupun berkata :

هكذا بيده يقول أن على يزيد ما وسلم عليه الله صلى الله رسول رأيت لقد اليدين هاتين الله قبحالمسبحة بإصبعه وأشار

“ Mudah-mudahan Allah memperburuk kedua tangan itu, sesungguhnya aku pernah menyaksikan Rosulullah saw hanya mengisyarat dengan tangannya seperti ini, dia sambil mengisyaratkan jari telunjuknya. “ ( HR Muslim )

Di daerah saya setiap khatib doa, para makmum mengangkat tangan dan mengaminkan. Ketika saya kuliah, di masjid dekat kos saya tidak ada yang mengangkat tangan dan mengaminkan. Saya bingung, mengapa mereka diam?

Jawaban :

Page 14: b. Pengertian Sholat Jumat

Sebagaimana yang sudah diterangkan di atas, bahwa sunnah yang terekam dari Rosulullah saw adalah ketika do’a pada hari jum’at tidaklah mengangkat kedua tangannya begitu juga makmum, dalilnya sebagaimana yang tersebut dalam hadist Umarah bin Ru’aibah di atas.

Namun kita dapatkan sebagian ulama membolehkan seorang khatib dan makmum untuk mengangkat tangan ketika berdo’a pada sholat Jum’at. Mereka berdalil bahwa hadist-hadist yang menerangkan tentang mengangkat tangan ketika berdo’a sangat banyak, sehingga boleh diamalkan di dalam do’a ketika berkhutbah. Adapun hadist yang menyatakan bahwa Rosulullah saw mengangkat tangan ketika berdo’a di atas mimbar hanya pada waktu sholat Istisqa’ ( meminta turun hujan ), maka maksudnya adalah mengangkat tangan tinggi-tinggi sehingga putih ketiak beliau terlihat, sedang di tempat lain beliau mengangkat tangan tidak terlalu tinggi. Atau bisa dimungkinkan bahwa para sahabat yang meriwayatkan Rosulullah saw mengangkat tangan pada waktu berdo’a termasuk di dalam khutbah Jum’at, jumlahnya lebih banyak dari sahabat lain yang tidak melihat Rosulullah saw mengangkat tangan saat berdo’a.

Ustaz, bagaimana jika kita datang ke masjid sementara khatib sedang berkhutbah, apa yang harus kita kerjakan ?

Jawaban :

Jika masuk masjid sedang khatib sedang berkhutbah, maka hendaknya tidak duduk sampai mengerjakan sholat tahiyatul masjid dua reka’at secara ringan. Dalilnya adalah hadist Jabir bin Abdullah ra, bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

فيهما وليتجوز ركعتين فليركع يخطب واإلمام الجمعة يوم أحدكم جاء إذا

“ Jika salah satu dari kalian datang pada hari Jum’at sedang imam sedang berkhutbah, hendaknya dia mengerjakan sholat dua reka’at dan hendaknya dia meringankan ( meringkas ) dalam mengerjakannya. “ ( HR Muslim )

Bolehkah kita memperingatkan orang yang sedang bicara atau bermain-main ketika imam sedang berkhutbah ? Apakah sah jum’at orang yang bermain-main tersebut, tolong jelaskan dengan dalil-dalilnya !

Jawaban :

Tidak dibenarkan seseorang untuk memperingatkan dengan kata-kata kepada orang yang sedang bermain-main pada saat imam berkhutbah, karena hal itu termasuk perbuatan sia-sia. Dalilnya adalah hadist Abu Hurairah ra, bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

لغوت فقد يخطب واإلمام الجمعة يوم أنصت لصاحبك قلت إذا

“ Jika engkau berkata kepada temanmu : “ Dengarkanlah “ ! pada hari Jum’at, sedang imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia . “ ( HR Bukhari dan Muslim )

Page 15: b. Pengertian Sholat Jumat

Para ulama menyebutkan bahwa maksud telah berbuat sia-sia, artinya bahwa pahala Jum’atnya tidak sempurna, seakan-akan dia hanya mengerjakan sholat Dhuhur saja, tetapi walaupun demikian sholat Jum’atnya tetap sah.

Ustadz, saya sering mengantuk ketika imam sedang berkhutbah pada hari Jum’at, bagaimana supaya kebiasaan ini bisa berubah dan adakah pesan dari Rosulullah saw untuk orang yang sedang mengantuk pada saat imam berkhutbah ?

Jawaban :

Untuk merubah kebiasaan itu, maka seharusnya seseorang yang hendak mendatangi sholat Jum’at untuk mempersiapkan dirinya sebaik mungkin. Diantaranya adalah :

1- Istirahatnya harus cukup, artinya jika pada malam harinya kurang tidur, maka sebelum Jum’at jika memang ada waktu, maka hendaknya dia istirahat atau tidur walaupun sejenak dengan tujuan agar bisa mendengar khutbah yang disampaikan oleh imam semaksimal mungkin.

2- Islam sangat menganjurkan seseorang sebelum mendatangi sholat Jum’at untuk mandi besar. Hal ini dimaksudkan agar badan seseorang menjadi bersih ketika datang ke masjid sehingga baunya tidak mengganggu jama’ah yang lain. Selain itu, juga dimaksudkan agar badannya menjadi segar dan pikirannya menjadi lebih jernih sehingga terhindar dari rasa kantuk dan bisa berkonsentrasi penuh untuk mendengar khutbah.

3- Untuk mengindari ngantuk, Rosulullah saw sendiri pernah memberikan pesan kepada kita sebagaimana dalam hadist Ibnu Umar ra, bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

غيره إلى ذلك مجلسه من فليتحول المسجد في وهو أحدكم نعس إذا

“ Jika salah satu diantara kalian mengantuk sedang dia sedang berada di masjid, hendaknya dia pindah dari tempat duduknya ke tempat lain. “ ( Hadist Shohih Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi )

Ustadz, sebenarnya ada nggak sholat sunnah qabliyah Jum’at itu, tolong jelaskan, karena di masjid kami, sebagian melakukan sholat qabliyah jum’at setelah adzan pertama, dan sebagian yang lain tidak melakukannya, mana yang benar ?

Jawaban :

Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, sebagian mengatakan bahwa sholat sunnah qabliyah Jum’at adalah amalan yang disunnahkan, sedangkan sebagian yang lain mengatakan bahwa sholat qabliyah jum’at tidak ada dan tidak disunnahkan sama sekali. Pendapat yang kedua ini lebih kuat dan lebih benar. Hal itu dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah :

Pertama : Sholat Jum’at hukumnya berbeda dengan Sholat Dhuhur, sehingga tidak boleh disamakan.

Page 16: b. Pengertian Sholat Jumat

Kedua : Hadits-hadist yang menunjukan adanya sholat qabliyah jum’at adalah hadist-hadist dho’if yang tidak bisa dijadikan sandaran. Diantara hadist-hadist dhoif tersebut adalah :

1/ Hadist Abu Hurairah ra. yang berbunyi : “Dan beliau saw biasa mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Jum’at dan empat rakaat setelahnya.” ( HR Al Bazzar, di dalam sanadnya terdapat kelemahan )

2/ Hadist Ali bin Abi Thalib ra, yang menyebutkan bahwa : “ Beliau saw biasa mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Jum’at dan empat rakaat setelahnya.”

( HR al-Atsram dan Thabrani, di dalam sanadnya terdapat rawi yang lemah, yaitu Muhammad bin ‘Abdurrahman as-Sahmi )

Ketiga : Di sana ada hadist yang dijadikan dalil bagi yang mengatakan adanya sunnah qabliyah jum'at, hadist tersebut menyebutkan bahwa :

“Ibnu ‘Umar biasa memanjangkan shalat sebelum shalat Jum’at dan mengerjakan shalat dua rakaat setelahnya di rumahnya. Dan dia menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan hal tersebut.” ( HR Abu Daud dan Ibnu Hibban )

Hadist di atas tidaklah menunjukkan adanya sunnah qabliyah jum’at, karena maksud dari kalimat : “Ibnu ‘Umar biasa memanjangkan shalat sebelum shalat Jum’at” adalah sholat sunnah mutlaq atau sholat tahiyatul masjid.

Jadi, disunnahkan pada hari jum’at, ketika masuk masjid untuk mengerjakan sholat sunnah tahiyatul masjid dan apabila ada waktu longgar disunnahkan juga untuk sholat sunnah mutlak, sampai imam naik mimbar. Sholat sunnah tersebut bukanlah sholat sunnah qabliyah jum’at, walaupun dikerjakan sebelum adzan Jum’at.

Ustadz, shalat sunnah ba'diyyah jum'at, sebenarnya berapa sih, empat raka'at atau dua raka'at?

Jawaban :

Sholat sunnah ba’diyah jum’at minimal jumlahnya dua reka’at. Hal ini berdasarkan hadist Abdullah bin Umar r.a :

: الله رسول كان قال ثم بيته في سجدتين فسجد انصرف الجمعة صلى إذا كان أنه الله عبد عنذلك . يصنع وسلم عليه الله صلى

“ Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a jika selesai sholat Jum’at, segera melakukan sholat dua reka’at di rumahnya. Kemudian dia berkata : “ Bahwasanya Rosulullah saw melaksanakan seperti itu . “ ( HR Muslim )

Hal ini diperkuat dengan hadist Abdullah bin Umar r.a yang lainnya ketika menerangkan tentang sifat sholat sunnah Rosulullah saw , beliau berkata :

Page 17: b. Pengertian Sholat Jumat

بيته في ركعتين فيصلي ينصرف حتى الجمعة بعد يصلي ال فكان

“ Bahwasanya Rosulullah saw tidaklah sholat sehabis Jum’at sampai beliau pergi dan sholat di rumahnya dua reka’at . “ ( HR Muslim )

Boleh juga melakukan sholat sunnah ba’diyah jum’at dengan empat reka’at, dan inilah yang dianjurkan oleh Rosulullah saw sendiri dalam beberapa hadistnya, diantaranya adalah hadist Abu Hurairah r.a bahwasanya Rosulullah saw bersabda :

أربعا بعدها فليصل الجمعة أحدكم صلى إذا

“ Jika salah satu diantara kalaian sholat Jum’at, hendaknya dia mengerjakan sholat empat reka’at sesudahnya. “ ( HR Muslim )

 

Dalam lafadh lain beliau bersabda :

أربعا فصلوا الجمعة بعد صليتم إذا

“ Jika kalian sholat habis jum’at, maka sholatlah empat reka’at. “ ( HR Muslim )

Dalam lafadh lain disebutkan :

أربعا فليصل الجمعة بعد مصليا منكم كان من

“ Barang siapa diantara kalian sholat habis jum’at, maka hendaklah dia sholat empat reka’at “ ( HR Muslim )

Dari hadist-hadist di atas, para ulama menyimpulkan bahwa kalau melakukan sholat ba’diyah jum’at sebaiknya melakukannya dengan empat reka’at, hal ini berlaku di rumah ataupun di masjid, karena hadistnya masih bersifat umum. Dan juga karena ini merupakan anjuran Rosulullah saw secara langsung melalui sunnah qauliyah. Adapun yang dilakukan oleh Rosulullah saw di rumah ( sunnah fi’liyah ) dengan melakukan sholat dua reka’at, itu menunjukkan kebolehan.

Sementara itu, sebagian ulama mengatakan bahwa jika sholat dilakukan di masjid, maka hendaknya dilakukan dengan empat reka’at, tetapi jika dilakukan di rumah, hendaknya dilakukan dengan dua reka’at. Tetapi yang lebih kuat adalah pendapat pertama. Wallahu A’lam.