ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b....

73
DAFTAR ISI KIMIA X MATERI .......................................................................................................................... 1 STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR .............................................. 7 UNSUR DAN IKATAN KIMIA .................................................................................... 12 LARUTAN ELEKTROLIT ........................................................................................... 18 TATA NAMA SENYAWA............................................................................................. 22 SISTEM PERIODIK UNSUR LANJUTAN................................................................. 31 IKATAN KIMIA DAN BENTUK MOLEKUL ........................................................... 42 REAKSI REDUKSI - OKSIDASI ( REDOKS )........................................................... 57 KONSEP MOL DAN STOKIOMETRY ...................................................................... 64

Transcript of ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b....

Page 1: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

DAFTAR ISI

KIMIA X

MATERI .......................................................................................................................... 1

STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR .............................................. 7

UNSUR DAN IKATAN KIMIA .................................................................................... 12

LARUTAN ELEKTROLIT ........................................................................................... 18

TATA NAMA SENYAWA............................................................................................. 22

SISTEM PERIODIK UNSUR LANJUTAN ................................................................. 31

IKATAN KIMIA DAN BENTUK MOLEKUL ........................................................... 42

REAKSI REDUKSI - OKSIDASI ( REDOKS )........................................................... 57

KONSEP MOL DAN STOKIOMETRY ...................................................................... 64

Page 2: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

MATERI

I. SIFAT MATERI

a. Berdasarkan jumlah dari materi: • Sifat ekstensif → Sifat yang bergantung

pada jumlah materi. Contoh: 2 batang emas murni dapat memiliki massa & volume berbeda

• Sifat intensif → Sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi Contoh: 2 batang emas murni pasti memiliki warna dan daya hantar listrik sama

b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat diamati

tanpa harus merubah susunan materi. Contoh: (ekstensif) → massa, volume, kalor. (intensif) → warna, rasa, bau.

• Sifat Kimia → Sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan suatu materi.Contoh: sifat karat besi, pembusukan materi, pembakaran bahan bakar.

II. WUJUD MATERI

Padat Cair Gas

• Mempunyai bentuk tertentu.

• Mempuny

ai volume tertentu.

• Tidak

dapat dikompresi karena harga rapatannya sangat tinggi.

• Tidak dapat bergerak.

• Mempunyai bentuk mengikuti bentuk wadahnya.

• Mempuny

ai volume tertentu.

• Sulit

dikompresi karena harga rapatannya relatif tinggi.

• Mudah bergerak / mengalir.

• Mempnyai bentuk mengikuti seluruh wadah yang ditempatinya.

• Mempunyai volume tak tentu, volume mengikuti wadahnya.

• Mudah dikompresi karena harga rapatannya rendah.

• Sangat

mudah bergerak / menyebar ke segala

arah.

III. PERUBAHAN MATERI a. Perubahan Fisika → Perubahan yang

tidak menghasilkan materi baru.Mudah dibalikkan ke keadaan semula. Contoh: perubahan es menjadi air

b. Perubahan Kimia → Perubahan yang menghasilkan materi baru. Sulit dibalikkan ke keadan semula. Jenis perubahan berupa perubahan warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, dan perubahan suhu. Contoh: pembakaran kayu menjadi abu

IV. PENGGOLONGAN MATERI

a. Unsur → Zat yang tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk sederhana melalui reaksi kimia.

• Aturan menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry):

• Nama unsur berakhir dengan ium, baik unsur logam, semi logam, maupun non logam.

• Lambang unsur dinyatakan dengan huruf besar pada huruf pertama dan huruf kecil pada huruf kedua (jika ada). Huruf pertama merupakan huruf awal nama unsur dalam bahasa latin.

b. Senyawa → Zat yang terbentuk oleh 2 atau lebih unsur yang berbeda. Senyawa memiliki sifat berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contoh: NaCl (garam dapur dapat dimakan). Na (reaktif / bisa meledak), Cl2

(beracun).

c. Campuran → Gabungan 2 atau lebih zat murni (unsur atau senyawa) tanpa reaksi kimia

• Karakteristik yang dimiliki campuran: o Komposisi zat-zat murni dalam

campuran tidak tetap o Sifat zat-zat murni dalam campurannya

sama dengan sifat asalnya o Zat-zat murni dalam campuran dapat

dipisahkan secara fisis

• Jenis campuran: o Larutan → Campuran homogen antara

dua zat atau lebih dan partikel

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 1

Page 3: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

penyusunnya tersebar secara merata. Memiliki komponen utama yang disebut pelarut dan komponen minor yang disebut zat terlarut. Contoh: campuran gula & air

o Koloid → Campuran antara dua zat atau lebih dan partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Contoh: campuran tepung kanji & air

o Suspensi → Campuran heterogen antara dua zat atau lebih dengan zat tersuspensi berukuran suspensi. Contoh: campuran pasir dengan air

• Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi:

Larutan Koloid Suspensi Jumlah fase Distribusi partikel Ukuran partikel Penyaringan

1 Homogen < 10-5

Tidak dapat disaring

cm

2 Heterogen 10-7 - 10-5

Dapat disaring dengan penyaringan ultra

cm

2 Heterogen > 10-5

Dapat disaring

cm

• Pemisahan campuran o Memisahkan zat padat dari suatu suspensi Penyaringan → Didasarkan pada

perbedaan ukuran partikel. Biasanya menggunakan kertas saring. Contoh: menyaring suspensi kapur dalam air Pemusingan → Dengan menggunakan

sentrifuge (alat pemutar untuk memisahkan 2 zat kimia)

o Memisahkan zat padat dari larutan Penguapan → Larutan dipanaskan

sehingga pelarutnya menguap dan meninggalkan zat terlarut. Contoh: pembuatan garan dari air laut Pengkristalan → Larutan pekat

didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Contoh: pemisahan gula dari tebu

o Memisahkan campuran zat cair Distilasi → Suatu proses penguapan yang

diikuti pengembunan. Contoh: pengolahan air tawar & air laut Distilasi bertingkat → Memisahkan 2 jenis

cairan yang sama-sama mudah menguap.

Proses diulang-ulang. Contoh: pemisahan campuran alkohol & air Corong pisah → Pemisahan campuran

yang terdiri atas 2 jenis cairan yang tidak saling melarutkan. Contoh: pemisahan campuran air & minyak

o Memisahkan campuran 2 jenis padatan Sublimasi → Memisahkan komponen

yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak menyublim. Contoh: pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir Pelarutan → Memisahkan dengan

melarutkannya dalam suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen. Contoh: memisahkan campuran garam dengan gula Kromatografi → Pemisahan dimana

komponen didistribusikan antara 2 fase yaitu fase stasioner (tetap) dan fase mobil (gerak). Contoh: memisahkan campuran zat warna.

V. PARTIKEL MATERI

• Partikel materi adalah komponen terkecil

materi yang masih memiliki sifat yang sama dengan sifat materi tersebut.

• Ada 3 partikel materi: o Atom → partikel terkecil penyusun materi.

Contoh: Au, Fe o Molekul → Gabungan atom -atom, terdiri

dari: Molekul unsur (atom-atom dari unsur

sejenis) Contoh: O2, Cl Molekul senyawa (atom-atom dari

unsur-unsur berbeda jenis) Contoh: H

2

2O, CO Ion → Atom / gugus atom yang

bermuatan listrik. Contoh: NaCl → Na

2

+ + Cl-Na

+

Cl bermuatan positif disebut kation.

-

NH bermuatan negatif disebut anion.

4+ adalah kation poliatom dan SO4

2-

adalah anion poliatom.

VI. RUMUS KIMIA

• Rumus kimia dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur menunjukkan jenis unsur sedangkan angka indeks menunjukkan perbandingan atom-atom unsur.

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 2

Page 4: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

X2 Y3

Angka indeks

Lambang unsur

• Rumus kimia dibedakan menjadi 2: o Rumus molekul → Menyatakan jenis &

perbandingan atom-atom unsur dalam molekul unsur / senyawa. Contoh: C6H12O

o Rumus empiris → menyatakan jenis & perbandingan

6

paling sederhana dari atom-atom unsur dalam senyawa. Contoh: rumus empiris C6H12O6 → CH2

O

VII. PERKEMBANGAN MODEL ATOM

• Model atom Dalton o Atom merupakan partikel terkecil dari

materi. o Atom tidak dapat diubah menjadi atom lain. o Berbentuk bola pejal yang tidak memiliki

muatan. • Model atom Thomson o Atom merupakan bola yang bermuatan

positif dengan elektron tersebar di dalam bola.

o Elektron merupakan partikel terkecil dari materi.

o Model atom disebut “roti kismis”. • Model atom Rutherford o Atom mempunyai inti atom yang merupakan

pusat atom dimana terletak muatan positif.

o Elektron beredar mengelilingi inti atom. o Atom bersifat netral.

• Model atom Bohr o Elektron beredar pada lintasan yang disebut

kulit-kulit elektron. o Lintasan-lintasan elektron tersebut

mempunyai tingkat-tingkat energi dimana lintasan terdekat inti mempunyai energi terendah.

o Elektron-elektron dapat berpindah-pindah lintasan dengan memancarkan atau menyerap energi.

• Model atom Mekanika Gelombang O Lintasan-lintasan elektron berupa ‘awan

elektron” dimana letak elektron berada pada lapisan “awan elektron”. Awan elektron dinyatakan sebagai

ORBITAL.

Orbital adalah tempat kemungkinan menemukan elektron.

VIII. PROTON, ELEKTRON & NEUTRON

Proton = Z (No. Atom) Elektron = Z (No. Atom) Neutron = A – Z (No. Massa – No. Atom Elektron dapat berubah kalau terjadi perubahan muatan

IX. ISOTOP, ISOBAR & ISOTON

• Isotop → unsur-unsur yang mempunyai

nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda

• Isobar → unsur-unsur yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi nomor massanya sama

• Isoton → unsur-unsur yang mempunyai jumlah neutron sama

• Perhitungan Isotop

Ar = x% . Ar1 + (100 – x)% . Ar2

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 3

Page 5: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Atom – atom 1. Elektron dinyatakan bermuatan negatif sebab

.... A. dapat memutar baling-baling B. diemisikan dari katode C. dapat dibelokkan ke arah kutub positif

magnet D. meninggalkan jejak berupa elektron E. terdapat dalam tabung katode

2. Fakta bahwa elektron sebagai partikel dasar

dari semua materi adalah .... A. gas dalam tabung bermuatan negative B. sinar katode yang diemisikan tidak

bergantung pada bahan electrode C. sinar katode dapat dibelokkan oleh medan

listrik D. sinar katode dapat memutarkan baling-

baling yang dipasang di dalam tabung E. berkas sinar katode dapat diamati dari

berkas yang dilaluinya

3. Fakta bahwa proton merupakan partikel dasar penyusun materi adalah .... A. sinar terusan dapat dibelokkan oleh medan

listrik ke kutub negative B. sinar terusan bermuatan positif yang

besarnya sama dengan proton C. sinar terusan yang dihasilkan bergantung

pada jenis gas dalam tabung D. massa sinar terusan dari berbagai gas

dalam tabung merupakan kelipatan dari massa ion hydrogen

E. sinar terusan dipancarkan dari katode yang bermuatan negative

4. Partikel neutron ditemukan kali pertama oleh

.... A. Rutherford B. Thomson C. Chadwick D. William Croockes E. Goldstein

5. Neutron memiliki massa dan muatan relatif

terhadap proton yang berturut-turut adalah .... A. 0 dan +1 B. 0 dan –2 C. 0 dan –1 D. 1 dan 0 E. +1 dan 0

6. Berdasarkan pengukuran yang dikembangkan

oleh Millikan, proton dan elektron .... A. memiliki muatan listrik sama, tetapi

berbeda bilangannya B. memiliki muatan yang sesungguhnya

sebesar +1 dan –1 C. memiliki bilangan yang sama sebesar

1,60 ×10 –19 C, tetapi berbeda tanda

D. memiliki massa dan muatan relatif sama E. memiliki massa yang tidak dapat diukur

7. Isotop 𝑂816 memiliki nomor atom dan nomor

massa berturut-turut .... A. 4 dan 8 B. 16 dan 24 C. 8 dan 16 D. 16 dan 16 E. 16 dan 8

8. Jumlah elektron yang terdapat dalam ion Na+

A. 8

dengan nomor atom 11 adalah ....

B. 11 C. 9 D. 12 E. 10

9. Jumlah elektron yang terdapat dalam ion Cl

dengan nomor atom 17 adalah .... A. 15 B. 18 C. 16 D. 20 E. 17

10. Jumlah neutron dalam atom dengan nomor

atom 19 dan nomor massa 39 adalah .... A. 17 D. 39 B. 19 E. 58 C. 20

11. Isotop iodin memiliki nomor atom 53 dan

nomor massa 131. Dalam atom iodin netral terdapat .... A. 53 proton, 131 elektron, 53 netron B. 53 elektron, 131 proton, 7 netron C. 53 elektron, 53 proton, 78 neutron D. 53 elektron, 78 proton, 78 netron E. 53 proton, 78 elektron, 53 netron

12. Kalium memiliki nomor atom 19 dan nomor

massa 39. Jumlah elektron pada ion K+

A. 18 D. 38

adalah ....

B. 19 E. 39 C. 20

13. Nomor atom dapat digunakan untuk

menentukan .... A. massa jenis atom B. massa jenis molekul C. nomor massa D. jumlah elektron E. jumlah neutron

14. Unsur M memiliki nomor atom 12. Jumlah

elektron yang dimiliki oleh ion M2+

A. 10 D. 13 adalah ....

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 4

Page 6: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

B. 11 E. 14 C. 12

Untuk menjawab soal no. 15 dan 16, perhatikan nuklida-nuklida berikut. Diketahui 4 buah nuklida:

1. C612 ;

2. C613 ;

3. C713 ;

4. N714 . 15. Nuklida-nuklida yang merupakan satu isobar

dengan lainnya adalah .... A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 1 dan 4 C. 2 dan 3

16. Nuklida-nuklida yang merupakan satu isoton

dengan lainnya adalah .... A. 1 dan 2 D. 3 dan 4 B. 1 dan 3 E. 1 dan 4 C. 2 dan 3

17. Alasan dipilihnya karbon-12 sebagai standar

massa atom karena .... A. di alam melimpah B. dapat bereaksi dengan berbagai unsur C. bersifat stabil secara kimia D. berwarna hitam E. massa atomnya paling ringan

18. Satuan massa atom untuk pengukuran unsur

menggunakan massa atom relatif, bukannya nomor massanya. Alasannya adalah .... A. lebih mudah dan sederhana B. setiap unsur memiliki nomor massa lebih

dari satu C. unsur-unsur di alam cukup melimpah D. isotop-isotop unsur tidak dapat dipisahkan

dalam suatu zat E. massa atom bersifat relatif

19. Jika standar massa atom karbon-12 ditetapkan

100 sma maka massa atom magnesium yang semula 24 menjadi .... A. 50 D. 240 B. 150 E. 288 C. 200

20. Massa atom relatif P tiga kali lebih berat dari

massa atom karbon-12. Massa atom relatif Q dua kali lebih berat dari massa atom P. Jadi, massa atom Q adalah ... A. 12 D. 72

B. 36 E. 84 C. 48

21. Dari hasil analisis diketahui bahwa

perbandingan massa isotop O816 terhadap massa isotop C612 adalah 1,333. Massa isotop dari C612 adalah 12,00 sma. Massa isotop O816 adalah .... A. 14,785 D. 17,376 B. 15,995 E. 18,002 C. 16,576

22. Spektrum massa atom neon ditunjukkan pada

grafik berikut.

Dari data tersebut, massa atom relatif neon adalah .... A. 19,54 D. 24,03 B. 20,18 E. 25,13 C. 22,43

23. Dari data runutan spektrometer massa,

diketahui bahwa unsur karbon memiliki tiga isotop, yaitu C-12 dengan massa 12,00 sma dan kelimpahan relatif 98,89%, C-13 dengan massa 13,00 dan kelimpahan 1,11%, dan C-14 sangat sedikit. Jumlah Ar dari C adalah .... A. 12,01 D. 13,99 B. 12,86 E. 14,76 C. 13,05

24. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

sebagian kecil partikel alfa dipantulkan kembali oleh emas foil dengan sudut lebih besar 90°. Rutherfordmenyimpulkan bahwa .... A. semua atom tidak bermuatan atau netral B. bagian muatan positif atom bergerak

dengan kecepatan sangat tinggi C. elektron memiliki massa yang sangat

kecil D. muatan negatif elektron merupakan

bagian dari semua materi E. muatan positif dari atom menghuni hanya

sebagian kecil volume atom

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 5

Page 7: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

25. Keberhasilan dari model atom Rutherford adalah .... A. atom memiliki inti dan massa atomnya

terpusat pada inti B. elektron bergerak mengelilingi inti atom C. atom bersifat netral secara listrik D. atom bersifat pejal dan keras E. inti atom bermuatan negative

26. Kelemahan model atom Rutherford terletak

pada asumsi bahwa .... A. atom memiliki inti atom dan massa

atomnya terpusat pada inti B. elektron bergerak mengelilingi inti atom C. atom bersifat netral secara listrik D. sebagian besar volume atom adalah ruang

kosong E. inti atom bermuatan positif dan memiliki

ruang kosong 27. Keberhasilan utama dari model atom Bohr

adalah .... A. atom memiliki inti atom yang sangat keras B. inti atom bermuatan positif C. elektron-elektron dalam mengelilingi inti

atom berada pada kulit atau tingkat energi tertentu

D. gerakan elektron dalam mengelilingi inti dapat jatuh ke inti sehingga atom musnah

E. inti atom dan elektron berada dalam ruang yang sama

28. Kesimpulan model atom yang dikemukan oleh

Rutherford dan Bohr adalah .... A. atom tersusun atas inti dan elektron yang

bergerak mengelilingi inti dengan tingkat energi sembarang

B. atom tersusun atas neutron dan proton yang berada dalam inti atom serta elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan tingkat energi tertentu

C. atom memiliki massa dan muatan listrik sehingga atom bersifat netral

D. atom dibangun dari partikel-partikel sub-atom yang keberadaannya sembarang

E. atom memiliki lintasan energi sehingga atom dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 6

Page 8: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

SISTEM PERIODIK UNSUR

I. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK

• Logam & non logam

• Triade Dobereiner

o Unsur-unsur yang ada dikelompokkan

menjadi satu kelompok yang terdiri dari 3

unsur yang mempunyai sifat-sifat yang

sama.

• Hukum Oktaf Newlands

o Unsur-unsur dikelompokkan menjadi 7

dimana unsur ke 1 sifatnya mirip dengan

unsur ke 8, unsur ke 2 sifatnya mirip dengan

unsur ke 9 dan seterusnya.

• Sistem Periodik Mendeleyev

o Merupakan awal terbentuknya sistem

periodik modern.

o Unsur-unsur dibagi dalam lajur vertikal yang

disebut golongan dimana unsur-unsur

tersebut mempunyai sifat yang sama, secara

horisontal unsur-unsur disusun berdasarkan

kenaikan massa atom.

o Mendeleyev mengosongkan tempat-tempat

yang belum ditemukan unsurnya bahkan

sudah diramalkan sifat-sifat fisika dan kimia

dari unsur yang belum diketahui tersebut.

II. PERIODE DAN GOLONGAN DALAM

SPU MODERN

1. Periode, adalah lajur-lajur horizontal pada

tabel periodik.

SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap

periode menyatakan jumlah / banyaknya

kulit atom unsur-unsur yang menempati

periode-periode tersebut.

Jadi :

Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom

2. Golongan

Sistem periodik terdiri atas 18 kolom

vertikal yang disebut golongan.

Sistem periodik dibagi menjadi 8

golongan yaitu golongan utama

(golongan A) dan 8 golongan transisi

(golongan B).

Unsur-unsur yang mempunyai elektron

valensi sama ditempatkan pada golongan

yang sama.

Untuk unsur-unsur golongan A sesuai

dengan letaknya dalam sistem periodik :

Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi

Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain

yaitu :

Golongan IA = golongan Alkali

Golongan IIA = golongan Alkali

Tanah

Golongan IIIA = golongan Boron

Golongan IVA = golongan Karbon

Golongan VA = golongan Nitrogen

Golongan VIA = golongan Oksigen

Golongan VIIA = golongan Halida /

Halogen

Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia

Contoh :

9F = 2 , 7 periode ke-2,

golongan VII A

12Mg = 2 , 8 , 2 periode ke-3,

golongan II A

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 7

Page 9: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

31

Ga = 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4,

golongan III A

III. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Jari-Jari Atom, adalah jarak dari inti atom

sampai ke elektron di kulit terluar. Besarnya

jari-jari atom dipengaruhi

Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke

bawah), jari-jari atomnya semakin besar.

oleh besarnya nomor

atom unsur tersebut.

Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke

kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.

2. Energi Ionisasi (kJ.mol-1

EI 1 < EI 2 < EI 3 dst

) adalah energi

minimum yang diperlukan atom netral dalam

wujud gas untuk melepaskan satu elektron

sehingga membentuk ion bermuatan +1

(kation). Jika atom tersebut melepaskan

elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan

energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi

kedua), dst.

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),

EI semakin kecil.

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),

EI semakin besar.

3. Afinitas Elektron (kJ.mol-1

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),

harga afinitas elektronnya semakin

kecil.

) adalah energi

yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral

dalam wujud gas apabila menerima sebuah

elektron untuk membentuk ion negatif (anion).

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),

harga afinitas elektronnya semakin

besar.

4. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu

unsur untuk menarik elektron dalam molekul

suatu senyawa (dalam ikatannya).

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),

harga keelektronegatifan semakin kecil.

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),

harga keelektronegatifan semakin

besar.

5. Sifat Logam dan Non Logam

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),

sifat logam berkurang sedangkan sifat non

logam bertambah.

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah),

sifat logam bertambah sedangkan sifat non

logam berkurang.

6. Kereaktifan

Kereaktifan bergantung

pada kecenderungan

unsur untuk melepas atau menarik elektron.

Unsur logam yang paling reaktif adalah

golongan IA (logam alkali).

Unsur non logam yang paling reaktif adalah

golongan VIIA (halogen).

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),

mula-mula kereaktifan menurun, kemudian

semakin bertambah hingga golongan VIIA.

Golongan VIIIA merupakan unsur yang

paling tidak reaktif.

Dalam Satu Periode

Dal

am S

atu

Gol

onga

n Jari2 atom makin kecil

Energi Ionisasi makin besar

Afinitas elektron makin besar

keelektronegatifan makin besar

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 8

Page 10: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Sistem Periodik 1. Penyusunan sistem periodik yang didasarkan

pada keperiodikan unsur-unsur setelah unsur ke delapan dikemukakan oleh .... A. Dobereiner B. John Newland C. Mendeleev D. Lothar Meyer E. John Dalton

2. Penyusunan tabel periodik berdasarkan

kenaikan massa dikemukakan oleh .... A. Dobereiner B. John Newland C. Mendeleev D. Lothar Meyer E. John Dalton

3. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

logam terletak pada golongan .... A. IA dan IIA B. IA dan IVA C. IIA dan VIA D. VA dan VIIA E. IVA

4. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

bukan logam terletak pada golongan .... A. IA dan IIA B. IA dan IVA C. IIA dan VIA D. VA dan VIIA E. IIIA

5. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

yang tergolong semi-logam adalah .... A. Mg B. C C. Ge D. Se E. Br

6. Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur

transisi dalam terletak pada periode .... A. 1 dan 2 B. 3 dan 4 C. 4 dan 5 D. 5 dan 6 E. 6 dan 7

7. Konfigurasi elektron atom unsur X: 2 8 1.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA

D. golongan VIA E. golongan VIIA

8. Konfigurasi elektron atom unsur Y: 2 8 8 2.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA D. golongan VIA E. golongan VIIA

9. Konfigurasi elektron atom unsur Z: 2 8 8 6.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA B. golongan IIA C. golongan IIIA D. golongan VIA E. golongan VIIA

10. Konfigurasi elektron atom unsur A: 2 8 8 6.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IA dan periode 2 B. golongan IIA dan periode 4 C. golongan IVA periode 6 D. golongan VIA periode 4 E. golongan IVA periode 4

11. Konfigurasi elektron atom unsur A: 2 8 5.

Unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada .... A. golongan IIA, periode 3 B. golongan IIIA, periode 3 C. golongan VA, periode 3 D. golongan VIA, periode 2 E. golongan VIIA, periode 2

12. Jika elektron berpindah dari satu kulit ke

kulit lain dengan tingkat energi lebih tinggi, dinamakan .... A. transisi D. orbital B. eksitasi E. momentum C. dasar

13. Rumus yang tepat untuk menentukan jumlah

maksimum elektron dalam suatu kulit adalah… A. n2

B. 2n D. n –1 2 E. 2n

C. 2n4

3

14. Jumlah maksimum elektron yang dapat menghuni kulit ke-3 adalah .... A. 3 D. 18 B. 6 E. 32

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 9

Page 11: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

C. 9 15. Suatu unsur memiliki nomor atom 20.

Konfigurasi elektron atom tersebut adalah .... A. 2 8 8 2 D. 2 8 4 6 B. 2 8 10 E. 2 8 2 8 C. 8 8 4

16. Suatu atom memiliki nomor massa 40 dan

neutron 20. Konfigurasi elektron atom tersebut adalah .... A. 2 8 8 2 B. 2 8 4 6 C. 2 8 10 D. 2 8 2 8 E. 8 8 4

17. Atom suatu unsur X memiliki nomor atom

13. Elektron valensi dari atom tersebut adalah .... B. 1 D. 4 C. 2 E. 5 D. 3

18. Atom karbon memiliki nomor atom 6.

Elektron valensi dari atom tersebut adalah .... A. 2 D. 5 B. 3 E. 6 C. 4

19. Suatu unsur berada dalam golongan VA dan

periode 3. Unsur tersebut memiliki nomor atom .... A. 14 B. 15 C. 18 D. 30 E. 33

20. Suatu unsur berada dalam golongan VIIA

dan periode 4. Unsur tersebut memiliki jumlah proton… A. 17 B. 24 C. 35 D. 40 E. 53

21. Unsur dengan nomor atom 15 memiliki sifat

kimia sama dengan unsur bernomor atom .... A. 23 B. 31 C. 43 D. 51 E. 65

22. Atom suatu unsur memiliki 16 elektron.

Atom unsur lain yang sifatnya mirip adalah atom dengan nomor atom .... A. 10 B. 24 C. 34 D. 50 E. 64

23. Di antara unsur-unsur: 4P, 12Q, 16R, dan

18S, yang terletak dalam golongan yang sama adalah .... A. P dan Q B. P dan S C. P dan R D. Q dan R E. R dan S

24. Unsur yang memiliki sifat yang mirip

dengan unsur Z2040 adalah ....

A. O1123

B. R17

35

C. P49

D. S1531

E. Q10

20 25. Dua buah unsur memiliki sifat-sifat serupa

sebab keduanya memiliki jumlah elektron valensi sama, yaitu .... A. C dan Cl D. Si dan S B. Ca dan Al E. Se dan Te C. O dan Ar

26. Sifat unsur-unsur segolongan makin

bertambah dengan naiknya nomor atom adalah .... A. jumlah elektron valensi B. kereaktifan C. energi ionisasi D. keelektronegatifan E. volume atom

27. Unsur yang memiliki potensial ionisasi

tertinggi adalah unsur dengan nomor atom .... A. 11 D. 33 B. 15 E. 9 C. 19

28. Di antara unsur berikut, yang memiliki

energi ionisasi pertama paling rendah adalah ....

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 10

Page 12: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

A. Mg D. Ca B. Rb E. Be C. Li

22. Unsur-unsur yang semuanya golongan alkali

adalah .... A. Li, Na, Sr B. Rb, F, K C. Cs, Na, Sr D. Na, Ra, K E. K, Rb, Fr

23. Perhatikan sketsa tabel periodik berikut.

Pada tabel periodik, unsur-unsur X, Y, Z adalah .... A. logam transisi, logam, gas mulia B. logam alkali tanah, bukan logam,

halogen C. logam, semilogam, bukan logam D. logam alkali, logam transisi, gas mulia E. logam alkali, semilogam, halogen

24. Pernyataan berikut merupakan sifat-sifat gas

mulia, kecuali .... A. unsur paling stabil B. sukar melepaskan atau menangkap

elektron B. mudah bereaksi dengan unsur lain C. terdapat di atmosfer dalam keadaan

bebas D. titik beku mendekati suhu 0 K

25. Di antara himpunan unsur halogen berikut,

yang tersusun menurut kenaikan keelektronegatifan adalah .... A. F, Cl, Br B. Br, F, Cl C. F, Br, Cl D. Cl, Br, F E. Br, Cl, F

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 11

Page 13: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

IKATAN KIMIA

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah

agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.

Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi

Setiap unsur cenderung menjadikan konfigurasi elektronnya seperti golongan unsur yang stabil (golongan VIII A), yang dikenal dengan aturan oktet.

dari suatu atom/unsur yang terlibat.

I. IKATAN ION

• Ikatan yang terjadi antara unsur logam dan

nonlogam. • Terjadi serah terima elektron (logam

melepas elektron, nonlogam menerima elektron).

• Contoh : 11Na & 17Cl 11Na = 2 8 1 → melepas 1 elektron 17

[ Na+ ] Clx

xxx x

xx

Cl = 2 8 7 → menerima 1 elektron

Sehingga menjadi NaCl

II. IKATAN KOVALEN

• Ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam

dan nonlogam. • Berikatan dengan cara saling memberikan

elektron. • Terdiri atas 3 macam:

1) Ikatan kovalen non polar (perbedaan keelektronegatifannya kecil).

2) Ikatan kovalen polar (perbedaan keelektronegatifannya besar).

3) Ikatan kovalen koordinasi (hanya salah satu atom yang memberikan pasangan elektron bebas).

Contoh: CH4 1H = 1 → menerima 1 elektron 6C = 2 4 → menerima 4 elektron

Jenis ikatan: 1 Ikatan kovalen tunggal, non polar

III. IKATAN HIDROGEN

Merupakan ikatan yang terjadi antara

atom H dengan atom yang mempunyai beda keelektronegatifan besar (N, O, F). Contohnya pada H2O, NH3

Dengan adanya ikatan hidrogen menyebabkan senyawa di atas memiliki titik didih tinggi.

, dan HF.

IV. IKATAN VAN DER WAALS

Terjadi pada:

a. Antarmolekul yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan sangat kecil.

b. Antarmolekul yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan dengan molekul yang tidak mempunyai keelektronegatifan (dipol terimbas).

c. Antar molekul yang tidak mempunyai perbedaan keelektronegatifan.

Prinsip ikatan van der waals: a. Terjadi gaya tarik-menarik pada

senyawa yang punya muatan, walau kecil.

b. Gaya dispersi / London terjadi pada ikatan polar dan non polar.

c. Gaya tarik dipol terjadi pada ikatan polar.

Contoh: - interaksi antarmolekul aseton - interaksi antarmolekul butana

V. IKATAN LOGAM

Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya

gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.

Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.

Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 12

Page 14: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya

pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

ion positif awan elektron

Gambar Ikatan Logam Elektron-elektron valensi tersebut berbaur

membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.

Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu : a). berupa zat padat pada suhu kamar,

akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.

b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.

c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

VI. RUMUS MOLEKUL, RUMUS

ELEKTRON & RUMUS STRUKTUR NH3 (Rumus molekul / Rumus atom)

(Rumus Elektron / Rumus Lewis)

(Rumus Struktur / Rumus Bangun)

VII. PENGECUALIAN DAN KEGAGALAN

ATURAN OKTET

1) Pengecualian Aturan Oktet

a. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4). Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr

3

b. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya : NO2

mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

N

O

O

oo

oo

oo

oooo

o

c. Senyawa dengan oktet berkembang Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih). Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl

5

2) Kegagalan Aturan Oktet Aturan oktet gagal meramalkan rumus

kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.

Contoh :

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 13

Page 15: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2

atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 14

Page 16: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

UNSUR DAN IKATAN KIMIA 1. Unsur-unsur gas mulia bersifat stabil

disebabkan oleh …. A. energi ionisasinya rendah B. afinitas elektronnya tinggi C. elektron valensinya maksimal D. wujudnya berupa gas monoatom E. jari-jari atomnya kecil

2. Suatu unsur dikatakan stabil jika ….

A. di alam berwujud gas B. dapat bersenyawa dengan unsur lain C. memiliki energi paling rendah D. dapat menyumbangkan elektron

valensinya E. memiliki kemampuan untuk bereaksi

3. Di antara ion-ion berikut, yang tidak mirip

dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat adalah…. A. N3- D. AlB. F

3+

- E. MgC. S

2+

2–

4. Ion berikut yang tidak memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan ion O2–

A. N

adalah ....

B. F3–

C. S–

D. Al2–

E. Mg3+

2+

5. Pasangan ion berikut yang memiliki jumlah elektron valensi tidak sama adalah .... A. Mg2+ dan NaB. O

+ 2– dan Mg

C. Ne2+

+ dan OD. N

– – dan F

E. O+

– dan Na

+

6. Suatu unsur memiliki nomor atom 16. Jika unsur itu bereaksi membentuk senyawa ion, konfigurasi elektronnya menjadi .... A. 2 8 8 B. 2 8 8 2 C. 2 8 8 4 D. 2 8 10 E. 2 2 8 8

7. Pembentukan senyawa ion di antara dua

unsur melibatkan .... A. penggunaan bersama elektron B. sumbangan elektron ke seluruh kristal C. transfer elektron di antara atom D. penguraian molekul menjadi ion

E. gaya van der Waals 8. Unsur P adalah unsur golongan IIA dan Q

adalah unsur golongan VIA. Rumus senyawa yang dapat dibentuk dari kedua unsur ini adalah .... A. P2B. PQ

Q

C. PQ2

D. PQ 6

E. PQ

3

9. (Ebtanas 1996) Diketahui unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut: 8X; 9Y; 11Q; 16R; 19Z. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .... A. X dan Q D. R dan X B. Q dan Z E. X dan Z C. Y dan X

10. Rumus senyawa yang terbentuk sebagai

hasil reaksi antara Al dan Cl adalah .... A. Al2Cl3 D. AlClB. Al

3 3Cl2

C. Al E. AlCl

2

Cl

11. Dari ketiga senyawa berikut, yang semuanya berikatan ionik adalah .... A. NaCl, NCl3,CClB. CsF, BF

4 3, NH

C. RbI, ICl, HCl 3

D. CsBr, BaBr2E. Al

, SrO 2O3, CaO, SO

2

12. Penggunaan bersama elektron dalam pembentukan ikatan kovalen melibatkan .... A. gaya elektrostatik di antaranya atom

yang berikatan B. transfer elektron di antara atom yang

berikatan C. penurunan energi menjadi molekul yang

stabil D. peningkatan energi menjadi molekul

stabil E. perubahan komposisi inti atom

13. Pasangan senyawa berikut yang berikatan

kovalen adalah .... A. KCl dan CO2 D. NaCl dan H2B. HCl dan H

O 2O E. NaCl dan Mg(OH)

C. KNO2

3 dan CH

4

14. Ketiga kelompok senyawa berikut yang memiliki sifat kovalen adalah …. A. HCl, SCl2, BaClB. HBr, NaF, LiI

2

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 15

Page 17: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

C. H2SO4, KOH, K2SOD. H

4 2O, SO2, OF

E. CaO, Li2

2

O, MgO

15. Di antara unsur-unsur berikut, yang tidak dapat membentuk ikatan kovalen adalah .... A. C D. S B. O E. Na C. N

16. Jumlah elektron yang digunakan bersama

untuk membentuk ikatan kovalen tunggal adalah .... A. 1 D. 6 B. 2 E. 8 C. 4

17. Ikatan kovalen rangkap dua terdapat pada

molekul .... A. CS2 D. CHB. H

4 2 E. Br

C. N2

2

18. Ikatan kovalen rangkap tiga terdapat pada molekul .... A. O2B. CO

D. HCN 2

C. CS E. CaO

2

19. Jumlah pasangan elektron ikatan dalam molekul nitrogen adalah .... A. 1 D. 4 B. 2 E. 6 C. 3

20. Rumus titik elektron yang menggambarkan

ikatan kovalen dalam molekul N2

adalah....

21. Rumus titik elektron yang menggambarkan

ikatan kovalen dalam molekul CO2

adalah....

22. Rumus titik elektron yang menggambarkan

ikatan kovalen dalam molekul NO2 adalah....

23. Senyawa berikut yang memiliki ikatan

kovalen koordinasi adalah .... A. CO2 D. SOB. NH

2 3 E. CCl

C. NO 4

24. Pada struktur molekul berikut yang

menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah nomor ....

A. 1 D. 4 B. 2 E. 5

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 16

Page 18: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

C. 3 25. Dalam struktur molekul berikut yang

menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah nomor ....

A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3

26. Menurut teori lautan elektron, ikatan pada

logam terjadi akibat …. A. adanya tarik-menarik inti atom dan

elektron B. inti atom dikelilingi oleh elektron-

elektron seperti lautan C. inti atom dapat berpindah secara bebas D. elektron-elektron bergerak di sekitar inti

atom E. inti atom dan elektron berada di lokasi

yang tetap 27. Sifat mengkilap pada logam disebabkan oleh

.... A. adanya transisi elektron B. membentuk lautan elektron C. kisi kation yang stabil D. pergerakan elektron yang bebas E. kedudukan elektron yang terikat kuat

pada inti 28. Logam-logam pada umumnya merupakan

konduktor listrik yang baik sebab .... A. adanya transisi elektron B. membentuk lautan elektron C. kisi kation yang terpateri pada

tempatnya D. pergerakan elektron yang bebas E. kedudukan elektron yang terikat kuat

pada inti 29. Berikut ini merupakan sifat-sifat logam,

kecuali .... A. konduktor panas yang baik B. dapat mengkilap C. relatif padat pada suhu kamar D. mudah ditempa E. keras

30. Sifat lentur pada logam disebabkan oleh ....

A. kisi kristal logam yang kaku B. adanya lautan elektron yang tidak

memungkinkan antarkisi kation C. pergerakan elektron yang bebas tanpa

hambatan D. kisi kation dan elektron yang

berinteraksi secara terus-menerus E. Terjadi interaksi yang sangat kuat antara

kisi kation dan elektron

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 17

Page 19: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

LARUTAN ELEKTROLIT 1) Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

o Larutan elektrolit

o Larutan elektrolit dapat berupa asam, basa

maupun garam.

adalah larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik.

Contoh : HCl, H2SO4

o Dibedakan menjadi 2 yaitu :

, NaOH, NaCl

1) Larutan elektrolit kuat = ditandai dengan lampu yang menyala terang.

2) Larutan elektrolit lemah = ditandai dengan lampu yang menyala redup atau lampu yang tidak menyala namun dalam larutan timbul gelembung gas (contoh : larutan amonia, asam cuka).

o Larutan non elektrolit

Contoh : larutan gula, larutan urea, larutan

alkohol.

adalah larutan yang

tidak dapat menghantarkan arus listrik.

o Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan

arus listrik, tetapi daya hantar larutan

tersebut disebabkan

oleh zat terlarutnya.

2) Teori Ion Svante Arrhenius

“ Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus

listrik karena mengandung ion-ion yang dapat

bergerak bebas ”

Contoh :

NaCl (aq) → Na+(aq) + Cl-

CH

(aq)

3COOH(aq) → CH3COO-(aq) +

H+

(aq)

Zat non elektrolit dalam larutan, tidak

terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa

molekul

Contoh :

.

C2H5OH (l) → C2H5

CO(NH

OH (aq)

2)2 (s) → CO(NH2)2

(aq)

3) Proses terjadinya hantaran listrik

Contoh :

• Hantaran listrik melalui larutan HCl. Dalam

larutan, molekul HCl terurai menjadi ion H+

dan Cl-

HCl (aq) → H

: +(aq) + Cl-

• Ion-ion H

(aq) +

2H

akan bergerak menuju Katode

(elektrode negatif / kutub negatif),

mengambil elektron dan berubah menjadi

gas hidrogen. +(aq) + 2e → H2

• Ion-ion Cl

(g) -

2Cl

bergerak menuju Anode

(elektrode positif / kutub positif), melepas

elektron dan berubah menjadi gas klorin. -(aq) → Cl2

• Jadi : arus listrik menguraikan HCl menjadi

H

(g) + 2e

2 dan Cl2

2H

(disebut reaksi elektrolisis). +(aq) + 2Cl-(aq) → H2(g) + Cl2

(g)

4) Elektrolit yang berasal dari Senyawa Ion

dan Senyawa Kovalen Polar

a) Senyawa Ion

• Dalam bentuk padatan, senyawa ion tidak

dapat

• Dalam bentuk

menghantarkan arus listrik karena ion-

ionnya tidak dapat bergerak bebas.

lelehan maupun larutan, ion-

ionnya dapat bergerak bebas sehingga

lelehan dan larutan senyawa ion dapat

menghantarkan arus listrik.

b) Senyawa Kovalen Polar

o Contoh : asam klorida cair, asam asetat

murni dan amonia cair.

o Senyawa-senyawa ini dalam bentuk

murninya merupakan penghantar listrik yang

tidak baik

o Jika

.

dilarutkan dalam air (pelarut polar)

maka akan dapat menghantarkan arus listrik

Penjelasannya :

dengan baik.

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 18

Page 20: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

o Senyawa-senyawa tersebut memiliki

kemampuan melarut dalam air karena

disamping air sendiri merupakan molekul

dipol, pada prinsipnya senyawa-senyawa

tersebut jika bereaksi dengan air akan

membentuk ion-ion.

HCl(l) + H2O(l) → H3O+(aq) +

Cl-

( ion hidronium )

(aq)

CH3COOH(l) + H2O(l) →

H3O+(aq) + CH3COO-

( ion asetat )

(aq)

NH3(l) + H2O(l) → N H4+(aq) +

OH-

( ion amonium )

(aq)

o Oleh karena itu, larutan senyawa kovalen polar merupakan larutan elektrolit.

Keterangan tambahan :

Ion yang terdapat dalam air dapat terbentuk

dengan 3 cara :

1). Zat terlarut merupakan senyawa ion, misal

: NaCl

Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri

2). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen

polar, yang larutannya dalam air dapat

terurai menjadi ion-ionnya, misal : H2SO

Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri 4

3). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen

yang dapat bereaksi dengan air, sehingga

membentuk ion, misal : NH

3

Reaksi ionisasinya : NH3(l) + H2O(l) → NH4

+(aq) + OH-

( ion amonium )

(aq)

o Daya hantar listrik air murni biasa

digolongkan sebagai non konduktor

elektrolit akan meningkatkan konduktivitas

air, sedangkan zat non elektrolit tidak.

. Akan

tetapi, sebenarnya air merupakan suatu

konduktor yang sangat buruk. Zat

o Arus listrik adalah aliran muatan

o

. Arus

listrik melalui logam adalah aliran

elektron, dan arus listrik melalui larutan

adalah aliran ion-ion.

Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion

atau senyawa kovalen polar

o Senyawa ion padat

yang dapat

terhidrolisis (bereaksi dengan air).

tidak menghantar

listrik, tetapi lelehan dan larutannya dapat

menghantar listrik

.

5) Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Pada konsentrasi yang sama, elektrolit kuat

mempunyai daya hantar lebih baik

Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion

dinyatakan dengan derajat ionisasi atau

derajat disosiasi (α), yaitu perbandingan

antara jumlah zat yang mengion dengan

jumlah zat yang dilarutkan.

daripada

elektrolit lemah. Hal ini terjadi karena

molekul zat elektrolit kuat akan lebih banyak

yang terion jika dibandingkan dengan

molekul zat elektrolit lemah.

Dirumuskan :

mulamulazatjumlahmengionyangzatjumlah−

=α ; 0 ≤ α ≤ 1

Zat elektrolit yang mempunyai α besar

(mendekati 1) disebut elektrolit kuat

sedangkan yang mempunyai α kecil

(mendekati 0) disebut elektrolit lemah

Contoh elektrolit kuat = larutan NaCl,

larutan H

.

2SO4

Contoh elektrolit lemah = larutan

CH

, larutan HCl, larutan NaOH

3COOH dan larutan NH3

.

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 19

Page 21: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Larutan dan Senyawa 1. Di antara pernyataan berikut, yang tidak

menunjukkan definisi larutan adalah .... A. membentuk satu fasa B. zat terlarut tersebar merata dalam

medium pelarut C. bersifat homogen D. tidak ada interaksi antar partikel pelarut

dan terlarut E. zat terlarut dapat berupa molekul atau

ion

2. Campuran berikut yang bukan campuran adalah .... A. sirup B. fanta C. gula pasir D. kuningan E. perunggu

3. Udara merupakan larutan gas dalam gas.

Komponen gas yang berperan sebagai pelarut adalah .... A. O2 D. HB. N

2 2 E. CO

C. H2

2

O

4. Air minum berikut yang bukan larutan adalah .... A. aqua galon B. air teh C. air isi ulang D. air ledeng E. aqua destilasi

5. Kaporit sebanyak 3 mg dilarutkan ke dalam

satu liter air, kadar kaporit larutan adalah .... A. 1 ppm B. 2 ppm C. 3 ppm D. 4 ppm E. 5 ppm

6. Pada label botol tertulis 25% asam cuka,

artinya dalam 100 mL larutan cuka terdapat asam cuka sebanyak .... A. 0,25 g B. 2,5 g C. 4 g D. 25 g E. 100 g

7. Pada label minuman beralkohol tertera

"mengandung 5% alkohol". Dalam 100 mL minuman terdapat alkohol sebanyak .... A. 2 mL

B. 5 mL C. 10 mL D. 25 mL E. 100 mL

8. (Ebtanas 1997)

Data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa larutan:

Berdasarkan data tersebut, larutan nonelektrolit adalah larutan nomor .... A. 1 dan 5 D. 1 dan 4 B. 2 dan 3 E. 2 dan 4 C. 3 dan 5

Untuk soal no. 9 dan 10 perhatikan tabel berikut:

9. Berdasarkan data tersebut, larutan elektrolit

kuat adalah larutan nomor .... A. 1 dan 5 D. 1 dan 2 B. 2 dan 3 E. 2 dan 4 C. 3 dan 5

10. Berdasarkan data tersebut, larutan elektrolit

lemah adalah larutan nomor .... A. 1 dan 3 D. 3 dan 5 B. 2 dan 5 E. 5 saja C. 3 dan 4

11. Di antara zat berikut, ketika di dalam air

dapat membentuk larutan elektrolit kuat adalah .... A. gula pasir D. cuka B. alkohol E. garam dapur C. formalin

12. Di antara zat berikut, ketika di dalam air

dapat membentuk larutan elektrolit lemah adalah ....

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 20

Page 22: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

A. gula pasir D. cuka B. alkohol E. garam dapur C. formalin

13. Di antara zat berikut, di dalam air yang bersifat elektrolit lemah dan berikatan kovalen adalah .... A. MgClB. NH

2 4

C. CHCl

3D. NaOH

COOH

E. CCl

4

14. Di antara senyawa ion berikut, yang tidak dapat menghantarkan arus listrik di dalam air adalah .... A. CaCOB. MgCl

3

C. KCl 2

D. Sr(NO3)E. CaCl

2

2

15. Di antara zat berikut, ketika di dalam air dapat membentuk larutan elektrolit lemah adalah .... A. HCl B. H2SOC. HNO

4

D. NH3

E. NaOH 3

16. Di antara campuran berikut, ketika dalam air

membentuk larutan nonelektrolit adalah .... A. CH3B. C

COOH + NaCl 2H5OH + C12H22O

C. Spiritus + HCl 11

D. C2H5E. C

OH + NaCl 12H22O11 + CH3

COOH

17. Jika MgNH4PO4

A. Mg

dilarutkan dalam air maka dalam larutan akan terdapat ion-ion ....

2+ dan NH4PO4B. MgNH

2– 3

+ dan PO4C. NH

3– 4

+ dan MgPO4D. H

– 3PO4

+ dan MgNE. Mg

– 2+, NH4

+ dan PO4

3–

18. Spesi kimia yang menghantarkan listrik di dalam larutan KSCN adalah .... A. ion-ion S2– dan KCNB. ion-ion KS

2+ + dan CN

C. ion-ion K–

+ dan SCND. molekul KSCN dan H

– 2

E. ion-ion KO

+ dan H2

O

19. Ke dalam air ditambahkan cuka dan alkohol kemudian diuji sifat listriknya. Spesi kimia yang menghantarkan arus listrik adalah ....

A. C2H5B. H

OH 2

C. CHO 3

D. CCOOH

2H3O2– dan H

E. C+

2H5OH dan H2

O

20. NH3

A. terurai menjadi ion N

adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air membentuk elektrolit lemah, alasannya adalah ....

- dan HB. bereaksi dengan air membentuk ion

NH

+

4+ dan OH

C. NH–

3D. terurai membentuk molekul NH

senyawa kovalen yang bermuatan 3

E. air terionisasi menjadi H+

+ dan OH

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 21

Page 23: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Tata Nama Senyawa A. Tata Nama Senyawa Sederhana 1). Tata Nama Senyawa Molekul ( Kovalen ) Biner.

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur. Contoh : air (H2O), amonia (NH3a). Rumus Senyawa

)

Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan. B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I -Br-Cl-O-

F Contoh : PCl3 , BF3, dan CO

b). Nama Senyawa 2

Nama senyawa biner dari dua jenis unsur non logam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur tersebut dengan akhiran –ida (ditambahkan pada unsur yang kedua). Contoh : PCl3

BF

, namanya Fospor triklorida

3 CO

, namanya Boron trifluorida 2

, namanya Karbon dioksida

Catatan : Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa yang terbentuk dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. 1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5 = penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta 9 = nona 10 = deka Angka indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk nama senyawa karbon monoksida. Contoh : PCl3 (Fospor triklorida) dan PCl5

(Fospor pentaklorida)

2). Tata Nama Senyawa Ion. Kation = ion bermuatan positif (ion logam) Anion = ion bermuatan negatif (ion non logam atau ion poliatom)

a). Rumus Senyawa

Unsur logam ditulis di depan. Contoh : NaCl, Mg(OH)2, Al2(SO4)3, dan Na2SO

b). Nama Senyawa 4

Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anionnya (di belakang); sedangkan angka indeks tidak disebutkan. Contoh : NaCl (Natrium klorida) BaSO4 ( Barium sulfat) H2SO4

Catatan : (Asam sulfat)

Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, maka senyawa-

senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya (ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam itu). Contoh : FeO {Besi (II) oksida} dan Fe2O3

Berdasarkan cara lama, senyawa dari unsur logam yang mempunyai 2 jenis muatan dibedakan dengan memberi akhiran –o untuk muatan yang lebih rendah dan akhiran – i untuk muatan yang lebih tinggi.

{Besi (III) oksida}

Contoh : FeCl2 (Ferro klorida) dan FeCl3

Cara ini kurang informatif karena tidak menyatakan bilangan oksidasi unsur logam yang bersangkutan.

(Ferri klorida)

3). Tata Nama Senyawa Terner. Senyawa terner sederhana meliputi : asam, basa dan garam. Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam.

a). Tata Nama Asam. Asam adalah senyawa yang jika di dalam

air dapat menghasilkan ion H+

Contoh : H.

3PONama asam = asam fosfat

4

Rumus sisa asam = −34PO (ion fosfat)

b). Tata Nama Basa. Basa adalah senyawa yang jika di dalam

air dapat menghasilkan ion −OH Contoh : Mg(OH)Nama basa: Magnesium hidroksida

2

c). Tata Nama Garam. Garam adalah senyawa yang merupakan

hasil reaksi antara asam dan basa. Contoh: NaCl (Natrium klorida), terbentuk dari reaksi antara HCl (ASAM) dan NaOH (BASA).

4). Tata Nama Senyawa Organik. Senyawa organik adalah senyawa-senyawa C dengan sifat-sifat tertentu. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus, mempunyai nama lazim atau nama dagang ( nama trivial ). Contoh: CH4 (metana), CH3

COOH (asam asetat/asam etanoat)

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 22

Page 24: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

B. PERSAMAAN REAKSI

Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai dengan koefisiennya masing-masing. 1). Menuliskan Persamaan Reaksi.

o Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat baru (produk).

o Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah.

o Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya.

o Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi.

Contoh :

)(O2H2)(2O)(2H2 lgg →+ Keterangan : • Tanda panah menunjukkan arah reaksi

(artinya = membentuk atau bereaksi menjadi).

• Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair).

• Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi).

Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan

dengan 2 langkah : 1). Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan wujudnya. 2). Penyetaraan, yaitu memberi koefisien

yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsur sama pada kedua ruas (cara sederhana).

Contoh : Langkah 1 :

)(2H)(3)4(SO2Al)(4SO2H)Al( gaqaqs +→+

(belum setara) Langkah 2 :

)(2H3)(3)4(SO2Al)(4SO2H3)Al(2 gaqaqs +→+

(sudah setara) 2). Menyetarakan Persamaan Reaksi.

Langkah-langkahnya (cara matematis) :

a). Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks = 1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.

b). Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu.

c). Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.

C. TATA NAMA HIDROKARBON 1. ALKANA

o Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu

hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.

o Rumus umum alkana yaitu : CnH2n+2

; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkana Penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan 3 langkah sebagai berikut : 1) Memilih rantai induk

2)

, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.

Penomoran

3)

, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil.

Penulisan nama

, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-).

Jumlah karbon Awalan 1 met- 2 et- 3 prop- 4 but- 5 pent- 6 heks- 7 hept- 8 okt- 9 non-

10 dek-

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 23

Page 25: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Contoh : CH3-CH2-CH2-CH3

CH (butana)

3-CH2-CH(CH3)2

CH (2-metil-butana)

3-CH(C2H5)-CH2-CH3

( 3-metil-pentana)

Sumber dan Kegunaan Alkana Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan alkana, sebagai : bahan bakar, pelarut, sumber hidrogen, pelumas, bahan baku untuk pembuatan senyawa organik lain, bahan baku industri. 2. ALKENA

o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu

hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua

o Rumus umum alkena yaitu : (–C=C–).

CnH2n

Contoh : C ; n = jumlah atom C

2H4, C4H8, dan C5H

10

Tata Nama Alkena

1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom C’nya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.

2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap

3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga

.

ikatan rangkap mendapat nomor terkecil

4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).

.

5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

Contoh : CH3-CH2-CH=CH-CH3

CH (2-pentena)

3-CH(CH3)-CH=CH2

(3-metil-1-butena)

Sumber dan Kegunaan Alkena Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan

sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol. 3. ALKUNA

o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu

hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga

o Rumus umum alkuna yaitu : (–C≡C–).

CnH2n-2

; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkuna o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana

yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una.

o Tata nama alkuna bercabang sama seperti

penamaan alkena.

Contoh : CH3-CH2–C≡C–CH3

(2-pentuna)

Sumber dan Kegunaan Alkuna Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), C2H2

. Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.

Reaksi pembentukan etuna (asetilena) : 4 CH4 (g) + 3 O2 (g) → 2 C2H2 (g) + 6 H2O CaC

(g)

2 (s) + 2 H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + C2H2

(g)

C. KEISOMERAN

Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbedaStruktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berikatan, sedangkan konfigurasi berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.

.

Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Keisomeran struktur : keisomeran karena

perbedaan struktur. 2) Keisomeran ruang : keisomeran karena

perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan strukturnya sama).

Penjelasan : 1) Keisomeran Struktur

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 24

Page 26: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Dibedakan menjadi 3 yaitu : a) keisomeran kerangka : jika rumus

molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka atom) berbeda.

b) keisomeran posisi : jika rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi posisi cabang/gugus penggantinya berbeda.

2) Keisomeran Ruang

Dibedakan menjadi 2 yaitu : a) keisomeran geometri : isomer cis dan

trans. Contoh :

trans-butena cis-butena

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 25

Page 27: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

TATA NAMA 1. Nama yang tepat untuk senyawa FeSO4

adalah .... A. besi sulfat D. besi(II) sulfat B. fero sulfat E. besi(III) sulfat C. feri sulfat

2. (Ebtanas 2000)

Nama kimia dari senyawa As2O3 adalah .... A. arsen dioksida D. diarsen trioksida B. arsen(II) oksida E. arsen(III) oksida C. diarsen oksida

3. Nama kimia untuk senyawa Cu2O adalah ....

A. tembaga oksida D. tembaga(II) oksida B. kupro oksida E. tembaga monoksida C. tembaga(I) oksida

4. Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2

A. kalsium karbonat

adalah ....

B. kalsium karbida C. kalsium dikarbon D. kalsium karbohidrat E. kalsium dikarbonat

5. Nama yang tepat untuk NaClO adalah ....

A. natrium hipoklorit B. natrium klorat C. natrium klorit D. natrium perklorat E. natrium klorida

6. Nama yang tepat untuk senyawa KCN adalah

.... A. kalium nitrat A. kalium nitrida B. kalium karbon B. kalium sianida C. kalium karbonat

7. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus

Na2CO3A. soda api D. garam dapur

adalah ….

B. soda ash E. sendawa cili C. karbonat

8. Nama trivial untuk senyawa dengan rumus

C2H2A. cuka D. karbohidrat

adalah…

B. asetilen E. hidrazin C. parafin

9. Tata nama untuk senyawa karbon dengan

rumus CH3–CH=CH–CH2–CH2–CH2–CH3

A. Heptana D. Heptena

adalah ....

B. 2-Heptena E. 2-Heptuna

C. 5-Heptena 10. Tata nama senyawa organik dengan rumus

C8H18A. heksana D. nonana

adalah ....

B. heptana E. dekana C. oktana

11. Rumus kimia suatu senyawa memberikan

informasi tentang .... A. sifat-sifat kimia B. perbandingan unsur-unsur C. kereaktifan D. tempat dimana zat itu ditemukan E. geometri atau bangun molekul

12. Dari kelima rumus kimia berikut yang

merupakan rumus empirik adalah .... A. C3H8O D. C6HB. C

6 2H2 E. C2H4O

C. C2

6H12O

6

13. Zat-zat berikut merupakan rumus molekul, kecuali .... A. C2H2B. C

D. CH 2H4 E. C6H

C. CH6

4

14. Rumus kimia untuk kalsium karbonat adalah .... A. CaC2 D. Ca(OH)B. CaH

2 2 E. Ca2CO

C. CaCO3

3

15. Rumus kimia yang benar untuk natrium dihidrogen fosfat adalah .... A. Na3PO4 D. Na(PO4)B. Na

3 2HPO4 E. Na3PO

C. NaH3

2PO

4

16. Rumus kimia untuk kapur tohor adalah .... A. CaC2B. CaCO

D. CaO 3 E. Ca(HCO3)

C. Ca(OH)2

2

17. Atom C primer dalam senyawa berikut terdapat pada atom karbon nomor ....

A. 1, 3, 5 D. 3, 6 B. 2, 4, 7 E. 1, 7 C. 3, 6, 7

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 26

Page 28: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

18. Atom C sekunder dalam senyawa berikut terdapat pada atom karbon nomor ....

A. 1, 3, 5 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 1, 4, 7 C. 3, 6, 7

19. Atom C tersier dalam senyawa berikut terdapat

pada atom karbon nomor ....

A. 3, 5, 8 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 4 C. 3, 6, 7

20. (Ebtanas 1997)

Suatu senyawa alkana memiliki rumus struktur:

Atom C kuartener pada struktur alkana tersebut adalah atom C nomor .... A. 1 D. 4 B. 2 E. 7 C. 3

21. (Ebtanas 2000)

Diketahui struktur berikut:

Atom C primer adalah atom C bernomor .... A. 2, 4, 6 D. 3, 7 B. 3, 5, 7 E. 2, 4 C. 1, 8

22. Cara untuk membuktikan adanya CO2 dari

hasil pembakaran senyawa hidrokarbon adalah .... A. dicairkan dan dibakar B. dibakar dan direduksi C. direaksikan dengan larutan Ba(OH)2

D. direaksikan dengan uap H2O E. direaksikan dengan uap H2O, kemudian

dialiri arus listrik

23. Pernyataan berikut dapat dijadikan pembenaran adanya unsur hidrogen dalam hidrokarbon setelah dibakar adalah .... A. terbentuk asap putih dari hasil

pembakaran B. adanya tetesan-tetesan embun di dalam

pipa pengalir akibat pendinginan C. larutan Ca(OH)2 menjadi keruh setelah

dilewati gas hasil pembakaran D. terbentuk gas yang dapat dilihat dari

gelembung dalam larutan Ca(OH)2 E. tidak dapat dilihat dengan kasat mata

karena air yang terbentuk berupa gas 24. Alkana tergolong senyawa hidrokarbon ....

A. alifatik jenuh B. alifatik tidak jenuh C. alisiklik tidak jenuh D. aromatik E. parafin siklik tidak jenuh

25. Di antara senyawa berikut, yang bukan alkana

rantai lurus adalah .... A. C3H8 D. C5H12

B. C4H8 E. C20H42

C. C6H14

26. Alkana berikut yang memiliki titik didih paling

tinggi adalah .... A. C5H12

B. C8H18

C. C10H22 D. C12H24

E. C18H38

27. Nama struktur kimia berikut adalah ....

A. 2,2-dimetil-4-metilheptana B. 4,6,6-trimetilheptana C. n-dekana D. 2-metil-2-metil-4-metilheptana E. 2,2,4-trimetilheptana

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 27

Page 29: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

28. Nama senyawa alkana berikut adalah ....

A. 3-metilheptana B. 4-etilheptana C. 4-etil-3-metilheptana D. isodekana E. 3,4-dimetilheptana

29. Senyawa dengan nama 2-metil-3-

isopropiloktana memiliki rumus struktur ....

30. Pernyataan berikut tentang isomer yang paling

tepat adalah .... A. isomer memiliki rumus struktur sama B. isomer mengandung kumpulan gugus

sama C. isomer adalah hidrokarbon D. isomer menghasilkan zat yang sama jika

terbakar sempurna dalam oksigen E. isomer memiliki titik didih yang sama

31. Senyawa yang bukan isomer dari oktana adalah .... A. 2-metilheptana B. 2,3-dimetilheksana C. 2,3,4-trimetilpentana D. 2,2-dimetilpentana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana

32. Isoheptana memiliki rumus struktur ....

A. C7H14

B. CH3(CH2)5CH3

C. C6H5CH3

D. (CH3)3C(CH2)2CH3

E. (CH3)2CH(CH2)3CH3

33. (Ebtanas 1998)

Rumus struktur yang bukan isomer dari C6H14 adalah ....

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 28

Page 30: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

34. Dari senyawa karbon berikut yang termasuk sikloalkana adalah .... A. CH4 D. C4H10 B. C2H6 E. C5H10

C. C3H8

35. Siklobutana merupakan isomer dari ....

A. C4H10

B. C6H6 C. CH3 - C=C - CH3

D. CH2=CH - CH=CH2

E. CH3 - CH=CH - CH3

36. Rumus umum senyawa dengan struktur:

CH3(CH2)14CH=CH–CH3 adalah .... A. CnH2n D. CnH2n-1

B. CnHn E. CnH2n-2

C. CnH2n+1

37. Senyawa karbon berikut yang tidak

membentuk isomer cis- dan trans- adalah .... A. CH3CH=CH(C2H5) B. CH3(Cl)C=CH(C2H5) C. H2C=CH(C2H5) D. (CH3)(C2H5)C=CH(CH2OH) E. CH3-CH=CH-CH3

38. Senyawa berikut yang memiliki titik didih

paling tinggi adalah .... A. C2H4 D. C10H20

B. C4H6 E. C6H6

C. C5H10

39. Nama senyawa dari rumus struktur berikut

adalah ....

A. 4-propil-2-pentuna B. 4-metil-2-heptuna C. 4-metil-2-pentuna D. 4-propil-2-pentuna E. 4-metil-4-propil-2-butuna

40. Senyawa yang bukan merupakan isomer posisi

dari 2-dekuna adalah… A. 4-metil-2-nonuna B. 2,2-dimetil-4-oktuna C. 5-dekuna D. 2,3,4-trimetil-6-dokuna E. 2-etil-3-metil-5-heptuna

41. Nama yang tepat untuk senyawa dengan

rumus kimia Mg(OH)2A. magnesium dihidroksida

adalah ....

B. magnesium oksida C. magnesium dioksida

D. magnesium(I)hidroksida E. magnesium hidroksida

42. Rumus kimia besi(III)sulfat adalah ....

A. FeSOB. FeS

4

C. Fe3(SO4)D. Fe

2 2O

E. Fe3

2(SO4)43. Jika tersedia ion: NH

3 4

+; Al3+; NO3- ; SO4

2-, maka rumus

A. (NHkimia yang benar adalah ....

4)2SOB. NH

4 4(SO4)

C. Al2

3NOD. Al

3 3(SO4)

E. Al(SO2

4)

3

44. Pembakaran gas butana menurut reaksi 2CaH10(g) + aO2(g) → bCO2(g) + cH2

A. 13, 8, dan 10

O(g), maka harga a, b, dan c adalah ....

B. 8, 10, dan 30 C. 13, 4, dan 10 D. 4, 10, dan 13 E. 10, 13, dan 8

45. Untuk memenuhi hukum Lavoisier pada

reaksi: Na2B4O7(s) + xH2O(l) + 2HCl(aq) → 4H3BO3

A. 5 : 2

(aq) + y NaCl(aq), perbandingan x dan y adalah ....

B. 2 : 5 C. 1 : 3 D. 3 : 4 E. 10 : 3

46. Persamaan reaksi Mg(s) + 2HCl(aq) →

MgCl2(aq) + H2

A. Mg dan H

(g). Pada reaksi tersebut yang merupakan pereaksi adalah ....

B. MgCl dan HCl 2

C. Mg dan MgCl D. HCl dan Mg E. MgCl dan H

2

47. Pernyataan berikut yang benar untuk persamaan reaksi 2SO2 + O2 → 2SO3

A. pada reaksi itu dihasilkan empat molekul

adalah ....

B. pada reaksi itu dihasilkan dua atom C. jumlah molekul ruas kiri sama dengan

ruas kanan D. pada reaksi dihasilkan lima molekul E. jumlah atom ruas kiri sama dengan ruas

kanan

48. Pada persamaan reaksi a Fe(s) + b O2(g) → c Fe2O3

A. 2, 1, dan 3

(s), nilai a, b, dan c masing-masing adalah ....

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 29

Page 31: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

B. 4, 3, dan 2 C. 2, 3, dan 4 D. 3, 2, dan 4 E. 2, 1, dan 1

49. Perhatikan rumus kimia senyawa berikut!

1) CH52) CH

OH 3

3) CCOOH

3H64) C

O 6H12O

5) C6

12H2OYang merupakan rumus empiris adalah ....

11

A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 5 D. 2, 3, dan 4 E. 2, 2, dan 5

50. Berikut persamaan reaksi yang salah adalah ....

A. C(s) + O2(g) → CO2B. 2 H

(g) 2O(g) → 2 H2(g) + O2

C. H(g)

2(g) + Cl2D. 2 S(s) + 3O

(g) → 2HCl(aq) 2(g) → 2SO3

E. NO(g)

2(g) → N2(g) + O2

(g)

51. Pada reaksi redoks: a K(s) + b H2SO4(aq) → cK2SO4(aq) + H2Berdasarkan hukum kekekalan massa, maka setelah disetarakan harga a, b, dan c berturut-turut adalah ....

(aq)

A. 1, 1, dan 2 B. 1, 2, dan 1 C. 2, 1, dan 1 D. 2, 1, dan 2 E. 2, 2, dan 1

52. Penulisan persamaan reaksi yang benar bila

kalsium bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan kalsium oksida adalah .... A. 4 K(s) + O2(g) → 2 K2B. 2 K(s) + O

O(g) 2(g) → 2 K2

C. 2 Ca(s) + OO(g)

2D. Ca(s) + O

(g) → 2 CaO(s) 2

E. Ca(s) + O(g) → CaO(s)

2(g) → CaO2

(g)

53. Jika logam aluminium direaksikan dengan larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen, maka penulisan persamaan reaksi yang benar adalah .... A. Al2(s) + 3 H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) +

6H2B. 2Al(s) + H

(g) 2SO4(aq) → AlSO4(aq) +

H2C. Al(s) + H

(g) 2SO4(g) → AlSO4(aq) + H2

D. 3Al(s) + H(g)

2SO4(aq) → Al3(SO4)3(aq) + 2 H2

E. 2 Al(g) + 3 H2SO4(aq) → Al(aq)

2(SO4)3(aq) + 3 H2

(g)

54. Persamaan reaksi yang benar antara besi(II)klorida dengan larutan natrium hidroksida adalah .... A. NaOH(aq) + FeCl3

B. NaOH(aq) + FeCl

(aq) → Fe(OH)(aq) + NaCl(aq)

2(aq) → Fe(OH)2

C. NaOH(aq) + FeCl

(aq) + NaCl(aq)

3(aq) → Fe(OH)3

D. 3 NaOH(aq) + FeCl

(aq) + 3 NaCl(aq)

3(aq) → Fe(OH) 3

E. 6NaOH(aq) + 2FeCl

(aq) + 3 NaCl(aq)

3(aq) → 2Fe(OH)2

(aq) + 6 NaCl(aq)

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 30

Page 32: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

SISTEM PERIODIK UNSUR 1. Teori atom Bohr dikembangkan

berdasarkan postulat yang memadukan teori atom Rutherford dan teori gelombang dari Planck.

2. Kelemahan teori atom Bohr, yaitu tidak dapat menerangkan gejala spektrum atom hidrogen dalam medan magnet dan medan listrik.

3. Menurut teori atom mekanika kuantum,

electron dalam mengelilingi inti memiliki sifat seperti gelombang dan berada dalam daerah kebolehjadian yang disebut orbital.

4. Orbital adalah ruang kebolehjadian

ditemukannya elektron di sekeliling inti atom.

5. Terdapat empat bilangan kantum untuk

mengkarakterisasi keberadaan elektron di dalam atom, yaitu bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimut, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum spin.

6. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan

tingkat energi utama orbital. Bilangan kuantum azimut ( l ) menyatakan bentuk orbital. Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orientasi orbital dalam ruang kebolehjadian. Bilangan kuantum spin (s) menyatakan arah putaran elektron pada porosnya.

7. Kulit (shell) adalah kumpulan orbital-

orbital yang memiliki tingkat energi utama sama. Subkulit adalah kumpulan orbital-orbital yang memiliki bilangan kuantum azimut sama.

8. Orbital-orbital atom berelektron banyak

memiliki tingkat energi berbeda, yaitu: 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < … < dst.

9. Penulisan konfigurasi elektron atom-atom berelektron banyak mengikuti kaidah-kaidah: (1) aufbau; (2) Hund, dan (3) Pauli.

10. Menurut aturan aufbau, pengisian elektron ke dalam orbital-orbital dimulai dengan orbital yang memiliki energi paling rendah sesuai diagram tingkat energi orbital.

11. Menurut Hund, pengisian elektron ke

dalam orbital yang memiliki tingkat energi yang sama, memilik energi paling rendah jika elektron tersebut tidak berpasangan dengan spin searah.

12. Menurut Pauli, tidak ada elektron yang

memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Jika n, m sama maka bilangan kuantum spinnya (s) harus berbeda.

13. Pada tabel periodik, unsur-unsur dalam

satu golongan memiliki sifat yang mirip disebabkan oleh kesamaan konfigurasi elektronnya (electron valensi).

14. Pada periode yang sama, sifat-sifat unsur berubah secara berkala sejalan dengan perubahan dalam ukuran atom yang disebabkan oleh kulit valensi tetap, sedangkan volume inti mengembang.

15. Unsur-unsur dapat ditentukan letaknya

dalam sistem periodik dari konfigurasi elektronnya. Elektron valensi menunjukkan golongan dan nomor kulit valensi menunjukkan nomor periode.

A. Radiasi Elektromagnetik

• Adalah suatu pancaran energi yang

merambatnya digambarkan sebagai

gelombang.

• Radiasi ini mempunyai cepat rambat ( c

) yang sama, tetapi berbeda dalam hal

panjang gelombang ( λ ) dan

frekuensinya ( f ).

• Dirumuskan :

c = f x λ atau λcf =

dengan :

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 31

Page 33: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

c adalah cepat rambat cahaya ( 3 x 108

λ adalah panjang gelombang ( meter )

m/dtk )

f adalah frekuensi atau jumlah

gelombang tiap detik ( Hertz = Hz atau

detik-1

B. Spektrum Atom

)

Spektrum atom atau radiasi yang

dihasilkan oleh unsur gas yang berpijar

hanya mengandung beberapa λ ( warna )

secara terputus-putus, sehingga disebut

spektrum diskontinu ( spektrum garis

o deret Balmer.

).

λ = 364,6�𝑛2

𝑛2 − 4�

Dimana panjang gelombang

dinyatakan dalam satuan nanometer (nm).

o deret spektrum hidrogen1λ

= 𝑅 �1𝑚2 −

1𝑛2�

.

Dimana R adalah konstanta Rydberg

yang nilainya 1,097 × 107 m−1

o Deret Lyman (

.

m

= 𝑅 �1

12−

1𝑛2�

= 1) terletak pada

daerah ultra violet

dengan n

o Deret Balmer (

= 2, 3, 4, ….

m

= 𝑅 �1

22−

1𝑛2�

= 2) terletak pada

daerah cahaya tampak

dengan n

o Deret Paschen (

= 3, 4, 5 ….

m

= 𝑅 �1

32−

1𝑛2�

= 3) terletak pada

daerah infra merah 1

dengan n

o Deret Bracket (

= 4, 5, 6 ….

m

= 𝑅 �1

42−

1𝑛2�

= 4) terletak pada

daerah infra merah 2

dengan n

o Deret Pfund (

= 5, 6, 7, ….

m

= 𝑅 �1

52−

1𝑛2�

= 5) terletak pada

daerah infra merah 3

dengan n

C. Teori Kuantum Max Planck

= 6, 7, 8 ….

Menurutnya, radiasi elektromagnetik

bersifat diskontinu

Besarnya energi dalam 1 paket ( 1

kuantum atau 1 foton ) dirumuskan :

, artinya suatu

benda hanya dapat memancarkan atau

menyerap radiasi elektromagnetik

dalam ukuran / paket-paket kecil

dengan nilai tertentu ( = disebut

kuantum / kuanta ).

E = h x f atau λcxhE =

dengan :

E = energi radiasi ( joule = J )

h = tetapan Planck ( = 6,63 x 10-34

J.dtk )

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 32

Page 34: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

o Ada 4 jenis bilangan kuantum yaitu :

1) Bilangan Kuantum Utama ( n ).

Kelompok orbital dengan dengan

harga n yang sama, akan membentuk

kulit atom.

Harga n 1 2 3 Dst

Lambang Kulit

K L M Dst

2) Bilangan Kuantum Azimut ( l ).

Menyatakan bentuk orbital.

Nilai bilangan kuantum azimut = 0

sampai ( n - 1 ).

Harga n

1 2 3 4 dst

Harga l

0 0, 1 0,

1, 2 0, 1, 2, 3

dst

Lambang Kulit

K L M N dst

Bentuk orbital dinyatakan dengan

lambang s, p, d, f ( didasarkan

pada garis-garis spektrum yang

tampak pada spektroskop ).

Harga l

0 1 2 3

Lambang Orbital

s P D f

Nama orbital

sharp

Principa

l

diffuse

fundament

al

Keterangan :

Sharp (s) = berhubungan dengan

garis spektrum yang paling terang.

Principal (p) = berhubungan

dengan garis spektrum yang terang ke-

2.

Diffuse (d) = berhubungan dengan

garis kabur.

Fundamental (f) = berhubungan

dengan spektrum dari warna yang

bersangkutan.

Dengan adanya bilangan kuantum

azimut yang berbeda, memungkinkan

untuk membagi setiap “ kulit ”

menjadi “ subkulit ” atau “ orbital ”.

Setiap subkulit dinyatakan dengan

harga bilangan dari n dan huruf yang

menyatakan l .

Kulit Nilai

n

Nilai lyang

diijinkan

Subkulit

K 1 0 1s

L 2 0, 1 2s, 2p

M 3 0, 1, 2 3s, 3p, 3d

N 4 0, 1, 2, 3 4s, 4p, 4d, 4f

Catatan : sampai saat ini, konfigurasi elektron

unsur dengan nomor atom tertinggi hanya

sampai subkulit f

3) Bilangan Kuantum Magnetik ( m ).

.

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 33

Page 35: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Menyatakan orientasi ruang orbital

sehingga disebut juga bilangan

kuantum orientasi orbital

Untuk setiap harga

.

l , akan

mempunyai harga m sebanyak l = ( 2 +

1 ).

Rentang nilai m = - l hingga + l

termasuk nol ( - l , ..., 0, ..., + l ).

Nil

ai

l

Sub

kulit Nilai m

Jumla

h

orbita

l

0 s 0 1

1 p -1, 0, + 1 3

2 d -2, -1, 0, + 1,

+ 2 5

3 f -3, -2, -1, 0, +

1, + 2, + 3 7

Beberapa hal penting :

1. Jumlah subkulit pada setiap kulit =

bilangan kuantum utamanya ( n ).

Contoh :

Kulit K ( n = 1) mempunyai 1 subkulit.

Kulit L ( n = 2 ) mempunyai 2 subkulit dst

2. Jumlah orbital dalam setiap subkulit = 2 l

+ 1 ( l = bilangan kuantum azimut )

Contoh :

Subkulit s ( l = 0) mempunyai 1 orbital

Subkulit p ( l = 1) mempunyai 3 orbital

dst

3. Jumlah orbital dalam 1 kulit = n2

Contoh :

( n =

bilangan kuantum utama ).

Jumlah orbital pada kulit K (n = 1) = 12

Jumlah orbital pada kulit L (n = 2) = 2

=

1

2 =

4 dst

Nilai

n Kulit

Jumlah

orbital

Jenis

orbital

1 K 1 1s

2 L 4 2s, 2px,

2py, 2pz

3 M 9

3s, 3px,

3py, 3pz,

3dx2 - y2,

3dz2, 3dxy,

3dxz, 3dyz

4) Bilangan Kuantum Spin ( s ).

Menyatakan arah putar elektron

terhadap sumbunya ketika elektron

berputar mengelilingi inti atom.

Jadi, elektron berotasi terhadap

sumbunya dan berevolusi terhadap inti

atom.

Terdapat 2 kemungkinan rotasi

elektron yaitu searah jarum jam ( 21− )

dan berlawanan arah jarum jam ( 21+ ).

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 34

Page 36: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Bilangan kuantum spin mempunyai 2

harga yaitu = 21+ ( dinyatakan dengan

tanda panah dan 21− dinyatakan

dengan tanda panah )

Setiap orbital hanya dapat diisi paling

banyak 2 elektron dengan arah spin

yang berlawanan. Penulisan konfigurasi elektron mengikuti

beberapa aturan yaitu : 1) Aturan Aufbau.

Diagram tingkat energi menurut aturan

Aufbau :

1s

2s 2p

3s 3p 3d

4s 4p 4d 4f

5s 5p 5d 5f

6s 6p 6d

7s 7p

2) Aturan Hund.

“ Jika terdapat orbital-orbital dengan

tingkat energi yang sama, maka elektron

akan mengisi orbital sedemikian rupa

sehingga masing-masing orbital tersebut

terisi oleh sebuah elektron dengan spin

yang sama ( ½ penuh ), baru kemudian

berpasangan ( penuh ). “

Contoh :

Konfigurasi elektron 8O = 1s2 2s2 2p4

Diagram orbitalnya :

bukan

3) Asas Larangan Pauli.

• “ Dalam sebuah atom, tidak boleh ada

2 elektron yang mempunyai ke-4

bilangan kuantum yang sama

• Jika

. “

artinya = “ tidak ada 2 elektron dalam

orbital yang sama memiliki arah spin

yang sama. “

3 bilangan kuantum sudah sama,

maka bilangan kuantum yang ke-4

harus berbeda

Contoh :

.

Orbital 1s ditempati oleh 2 elektron.

• Elektron pertama : n = 1; l = 0; m = 0; s = + ½

• Elektron ke-2 : n = 1; l = 0; m = 0; s = - ½

• Jumlah maksimum elektron pada setiap subkulit = 2 x jumlah orbitalnya.

Subkulit Jumlah

Orbital

Jumlah

Maksimal

Elektron

s 1 2 elektron

p 3 6 elektron

d 5 10 elektron

f 7 14 elektron

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 35

Page 37: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

o Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-

n : 2 n2

o Berdasarkan asas larangan Pauli, maka

setiap elektron dalam 1 atom mempunyai

1 set bilangan kuantum ( n,

( n = nomor kulit / bilangan

kuantum utama ).

l , m, s ) yang

spesifik.

o Ke-4 bilangan kuantum tersebut

menentukan daerah dalam ruang tempat

suatu elektron paling mungkin berada.

n = menunjukkan kulit atomnya.

l = menunjukkan subkulitnya.

m = menunjukkan orbitalnya.

s = menunjukkan spinnya.

Beberapa hal penting :

1) Dua cara menuliskan urutan subkulit.

Contoh :

21

a. 1s

Sc, konfigurasi elektronnya :

2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

b. 1s

atau 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2

Cara ( a ), subkulit-subkulit ditulis sesuai

dengan urutan tingkat energinya.

Cara ( b), subkulit-subkulit dari kulit yang

sama dikumpulkan, kemudian diikuti subkulit

dari kulit berikutnya.

2) Menyingkat penulisan konfigurasi

elektron.

Dapat disingkat menggunakan konfigurasi

elektron gas mulia.

Contoh :

10Ne = 1s2 2s2 2p6

11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 atau [ Ne ]

3s

3) Kestabilan subkulit d yang terisi penuh

atau setengah penuh.

1

Terdapat beberapa penyimpangan

pengisian elektron berdasarkan aturan

Aufbau dengan hasil percobaan.

Contoh : ( berdasarkan aturan Aufbau )

24Cr = [ Ar ] 3d4 4s2

29Cu = [ Ar ] 3d9 4s2

Berdasarkan hasil percobaan :

24Cr = [ Ar ] 3d5 4s1

29Cu = [ Ar ] 3d10 4s

Subkulit d yang terisi penuh ( d

1

10 ) atau

setengah penuh ( d5 ) lebih stabil

4) Konfigurasi elektron ion.

.

Contoh :

o Kation bermuatan y+ terbentuk jika

atom netralnya melepaskan y elektron.

Elektron yang dilepas merupakan

elektron dari kulit terluar.

21Sc = [ Ar ] 3d1 4s

Sc

2

3+ = [ Ne ] 2s2 2p6 ( = [ Ar ] )

26Fe = [ Ar ] 3d6 4s

Fe

2

2+ = [ Ar ] 3d

Fe

6

3+ = [ Ar ] 3d

o Anion bermuatan y- terbentuk dari

atom netralnya dengan menyerap y

elektron. Elektron yang diserap itu

5

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 36

Page 38: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

mengisi orbital dengan tingkat energi

terendah yang belum penuh.

17Cl = [ Ne ] 3s2 3p5

17Cl- = [ Ne ] 3s2 3p

5) Elektron valensi dan elektron terakhir.

6

• Elektron valensi

• Unsur-unsur golongan utama hanya

menggunakan elektron kulit terluar

untuk berikatan kimia, yaitu elektron

pada subkulit ns dan np ( n = kulit

terluar ), sedangkan unsur transisi

dapat menggunakan elektron ( n – 1)d,

disamping elektron kulit terluarnya.

adalah elektron yang

dapat digunakan untuk pembentukan

ikatan kimia.

• Jadi, elektron valensi unsur transisi

adalah elektron pada subkulit ( n – 1

)d dan ns.

Kulit valensi :

Golongan utama = ns dan np

Golongan transisi = ( n – 1 )d

dan ns

Contoh :

26Fe = [ Ar ] 3d6 4s

Kulit valensinya = 3d dan 4s

2

Jumlah elektron valensinya = 6 + 2 =

8

• Elektron terakhir

Contoh :

adalah elektron yang

terletak pada subkulit yang

mempunyai energi terbesar, yaitu

elektron yang terletak pada subkulit

terakhir menurut aturan Hund.

17Cl = [ Ne ] 3s2 3p

Elektron terakhirnya terletak pada

subkulit 3p

5

5 -1 0 +1

( tanda panah kedua ke bawah

Jadi elektron terakhir dari

)

17

lCl

mempunyai n = 3, = 1, m = 0, s = - ½

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 37

Page 39: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

SOAL-SOAL SISTEM PERIODIK UNSUR A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling

tepat.

1. Perbedaan model atom Bohr dengan model atom Rutherford terletak pada .... A. massa atom yang terpusat pada inti

atom B. jumlah proton dengan jumlah elektron C. muatan proton sama dengan muatan

elektron D. elektron dalam mengelilingi inti

berada pada tingkat-tingkat energi tertentu

E. proton dan neutron berada dalam inti, elektron bergerak mengelilingi inti

2. Jika logam tembaga dipanaskan dalam

bunsen, nyala biru kehijauan diemisikan akibat .... A. emisi energi oleh elektron dalam atom

tembaga yang tereksitasi B. penguapan atom tembaga karena

pemanasan C. serapan energi oleh elektron dalam

atom tembaga D. ionisasi atom tembaga membentuk ion

CuE. peralihan elektron dari tingkat energi

rendah ke tingkat energi lebih tinggi

+

3. Kelemahan teori atom Bohr adalah ....

A. atom bersifat tidak stabil B. tidak dapat menerangkan efek Zeeman

dan efek Strack C. spektra atom hidrogen bersifat kontinu D. tidak melibatkan orbit berupa elips E. tidak dapat menjelaskan keadaan

tereksitasi dari Elektron 4. Efek Zeeman adalah ....

A. terurainya atom hidrogen menjadi proton dan elektron.

B. pengaruh medan magnet dalam medan listrik.

C. terbentuknya beberapa spektrum halus dari atom hidrogen dalam medan magnet.

D. terbentuknya beberapa spektrum halus dari atom hidrogen dalam medan listrik.

E. pengaruh medan listrik pada atom hidrogen.

5. Pandangan yang menjadi dasar timbulnya model atom mekanika kuantum adalah dari .... A. Rutherford, Neils Bohr, dan Broglie B. Pauli, Neils Bohr, dan de Broglie C. Rutherford, de Broglie, dan Hund D. Schrodinger, de Broglie, dan

Heisenberg E. Dalton, de Broglie, dan Heisenberg

6. Model matematika yang diajukan oleh

Schrodinger menyatakan persamaan .... A. energi potensial elektron B. energi total elektron C. energi kinetik elektron D. pergerakan atom dalam ruang E. energi antaraksi antara elektron dan

inti

7. Definisi yang tepat tentang orbital adalah .... A. lintasan elektron dalam mengelilingi

inti atom B. kebolehjadian ditemukannya elektron

dalam atom C. tempat elektron dalam mengelilingi

inti atom D. bentuk lintasan elektron mengelilingi

inti atom E. jenis-jenis elektron dalam suatu atom

8. Bilangan kuantum utama menurut teori

atom mekanika kuantum menyatakan .... A. energi atom hidrogen B. tingkat energi elektron dalam atom C. kecepatan pergerakan elektron D. kedudukan elektron terhadap elektron

lain E. keadaan elektron tereksitasi

9. Bilangan kuantum magnetik menurut teori

atom mekanika kuantum menentukan .... A. tingkat energi elektron B. arah putaran elektron C. peluang menemukan elektron D. orientasi orbital dalam ruang E. bentuk orbital

10. Bilangan kuantum azimut menurut teori

atom mekanika kuantum menentukan .... A. tingkat energi elektron B. arah putaran elektron C. peluang menemukan elektron D. orientasi orbital dalam ruang E. bentuk orbital

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 38

Page 40: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

11. Bilangan kuantum spin menunjukkan .... A. arah putaran elektron mengelilingi inti B. arah putaran elektron pada porosnya C. orientasi orbital dalam subkulit D. arah putaran inti atom pada porosnya E. kedudukan elektron dalam atom

12. Bentuk orbital ditentukan oleh bilangan

kuantum .... A. n D. s B. m E. m dan l C. l

13. Orbital-s berbentuk bola. Hal ini

disebabkan oleh .... A. bentuk kerapatan elektron di dalam

atom B. aturan dalam teori atom mekanika

kuantum C. subkulit berharga nol D. bilangan kuantum magnetik nol E. bilangan kuantum spin berharga ½

14. Untuk n = 3, memiliki bilangan kuantum

azimut dan subkulit .... A. 0(s) D. 0(s), 1(p) B. 1(p) E. 0(s), 1(p), 2(d) C. 2(d)

15. Jumlah orbital dalam suatu atom yang

memiliki empat kulit (n = 4) adalah .... A. 8 D. 20 B. 12 E. 32 C. 16

16. Jumlah maksimum elektron yang dapat

menghuni orbital dengan n = 3 adalah .... A. 8 D. 18 B. 9 E. 32 C. 10

17. Jumlah orbital dalam subkulit 2p adalah

.... A. 2 D. 10 B. 4 E. 14 C. 6

18. Jumlah maksimum elektron yang dapat

menghuni subkulit d adalah .... A. 2 D. 14 B. 6 E. 18 C. 10

19. Jumlah maksimum elektron dalam

subkulit f adalah ....

A. 2 D. 14 B. 6 E. 18 C. 10

20. Jumlah orbital yang terdapat dalam atom

Ne dengan nomor atom 10 adalah .... A. 2 D. 7 B. 3 E. 10 C. 5

21. Jumlah orbital yang terdapat dalam atom

Mn dengan nomor atom 25 adalah .... A. 4 D. 13 B. 7 E. 15 C. 10

22. Bilangan kuantum yang tidak diizinkan

menurut aturan Pauli adalah .... A. n = 3, l = 0, m= 0, dan s =+1/2 B. n = 3, l = 1, m = 1, dan s = –1/2 C. n = 3, l = 2, m = –1, dan s =+1/2 D. n = 3, l =1, m = 2, dan s = –1/2 E. n = 3, l = 2, m = 2, dan s = +1/2

23. Berikut ini yang berturut-turut merupakan

bilangan kuantum n, l , m, dan s yang menerangkan konfigurasi elektron terluar atom 5B pada keadaan dasar adalah .... A. 2, 1, –1,1/2 D. 2, 0, 0,1/2 B. 2, 1, 0,1/2 E. Opsi (a), (b), (c) benar C. 2, 1, +1,1/2

24. Bilangan kuantum yang diizinkan menurut

aturan Pauli adalah .... A. n = 2, l = 0, m = 0, dan s = +1/2 B. n = 2, l = 1, m = 2, dan s = –1/2 C. n = 2, l = 2, m = –1, dan s = +1/2 D. n = 2, l = 1, m = 2, dan s = +1/2 E. n = 2, l = 2, m = 2, s = +1/2

25. Unsur X memiliki konfigurasi elektron:

1s2 2s2 2p6

A. n = 2, l = 0, m = 0, dan s = –1/2

. Harga keempat bilangan kuantum elektron valensi dari atom X adalah ....

B. n = 2, l = 1, m = 1, dan s = –1/2 C. n = 3, l = 0, m = 0, dan s = +1/2 D. n = 3, l = 1, m = –1, dan s = +1/2 E. n = 3, l = 2, m = 0, dan s = +1/2

26. Diagram tingkat energi orbital untuk atom

hidrogen adalah .... A. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 3d < 4s

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 39

Page 41: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

B. 1s = 2s < 2p = 3p < 3d = 4s C. 1s < 2s = 2p < 3s = 3p = 3d < 4s D. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 3d = 4s E. 1s = 2s = 2p = 3s = 3p = 3d = 4s

27. Diagram tingkat energi atom berelektron

banyak menurut aturan aufbau adalah .... A. 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d B. 1s = 2s < 2p = 3p < 3d = 4s C. 1s < 2s = 2p < 3s = 3p = 3d < 4s D. 1s = 2s < 2p = 3p < 3d = 3f < 4s E. 1s = 2s = 2p = 3s = 3p = 3d = 4s

28. Konfigurasi elektron yang tidak sesuai

dengan aturan Hund adalah .... A. 1sB. 1s

2 2 2s2 2px

C. 1s1

2 2s2 2px1 2py

D. 1s2

2 2sE. 1s

1 2 2s2 2pz

1

29. Andaikan larangan Pauli membolehkan terdapat tiga elektron dalam satu orbital, seperti berikut: 1. 1s3

2. 1s;

3 2s3 2p6

3. 1s;

3 2s3 2p9

4. 1s;

3 2s3 2p9 3s3

Konfigurasi elektron gas mulia adalah .... .

A. 1, 2, 3 D. 3 B. 1, 3 E. 1, 4 C. 2, 4

30. Unsur 19

A. 1s

K memiliki konfigurasi elektron ....

2 2s2 2p6 3s2 3p6 3dB. 1s

1 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4d

C. 1s1

2 2s2 2p6 3s2 3p5 3dD. 1s

5 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s

E. 1s1

2 2s2 2p6 3s2 3p5 4s

2

31. (UMPTN 99/A) Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X3+

A. 1s adalah ....

2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4sB. 1s

2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s

C. 1s2

2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4sD. 1s

2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s

E. 1s1

2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d

5

32. Konfigurasi elektron pada keadaan dasar dari atom 29A. [Ar] 3d

Cu adalah .... 9 4s2 D. [Ar] 3d5 4s2 4p

B. [Ar] 4s4

2 3d9 E. [Ar] 3d6 4s2 4p

C. [Ar] 3d

3

10 4s

1

33. Konfigurasi elektron pada keadaan dasar dari ion 26Fe3+

A. [Ar] 3d adalah ....

3 4s2 D. [Ar] 3d4 4sB. [Ar] 3d

1 6 4s2 E. [Ar] 3d

C. [Ar] 3d6

5

34. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam ion sulfida, S2–

A. 1s

, konfigurasi elektronnya adalah ....

2 2s2 2p6 3s2 3pB. 1s

4 2 2s2 2p6 3s2 3p

C. 1s2

2 2s2 2p6 3s2 3p2 4sD. 1s

2 2 2s2 2p6 3s2 3p

E. 1s5

2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s

2

35. Konfigurasi elektron yang lebih stabil adalah .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4sB. 1s

2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s

C. 1s2

2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3dD. 1s

6 2 2s2 2p6 3s2 3p4 4s

E. 1s1

2 2s2 2p6 3s2 3p2 4s

2

36. Jika unsur M dapat membentuk senyawa M(HSO4)2

A. 1s

yang stabil maka konfigurasi elektron unsur M adalah ....

2 2s2 2p6 3s2 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p

B. 1s6 2 2s2 2p6 3s2 3p2 E. 1s2 2s2 2p

C. 1s4

2 2s2 2p6 3s2 3p

4

37. Jumlah elektron valensi dari unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

A. 1 D. 7

adalah ....

B. 3 E. 8 C. 5

38. Jumlah elektron valensi untuk atom

dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p5

A. 1 D. 7 adalah ....

B. 3 E. 8 C. 5

39. (UMPTN 97/A)

Masing-masing unsur P, Q, R, S, dan T berikut ini memiliki konfigurasi elektron berikut: P : 1s2 2s2 2p6 3sQ: 1s

2 2 2s2 2p6 3s

R : 1s1

2 2s2 2p6 3s2 3pS : 1s

2 2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 40

Page 42: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 3d10 4s2 4p6 5s

2

Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah .... A. P dan T D. P dan R B. P dan Q E. S dan T C. P dan S

40. (UMPTN 97/C)

Di antara unsur-unsur 4A, 12B, 18C, dan 16

A. A dan B D. B dan D

D yang terletak dalam golongan yang sama pada tabel periodik adalah ....

B. A dan C E. A dan D C. B dan C

41. Konfigurasi elektron ion L3+ adalah

sebagai berikut. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3dPada sistem periodik atom unsur L terletak pada ....

3

A. periode ke-3 golongan VIA B. periode ke-3 golongan VIIA C. periode ke-4 golongan IVB D. periode ke-4 golongan VIA E. periode ke-4 golongan VIB

42. Unsur X berada dalam golongan IIA

periode ke-4. Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4sB. 1s

1 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s

C. 1s2

2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d1 4sD. 1s

2 2 2s2 2p6 3s2 3p

E. 1s6

2 2s2 2p4 3s2 3p6 3d2 4s

0

43. Unsur X berada dalam golongan IA periode ke-4. Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah .... A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4sB. 1s

1 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s

C. 1s2

2 2s2 2p6 3s2 3p2 3d1 4sD. 1s

2 2 2s2 2p6 3s2 3p

E. 1s6

2 2s2 2p4 3s2 3p6 3d2 4s

0

44. Pasangan ion-ion berikut yang keduanya memiliki konfigurasi elektron tidak sama adalah A. Mg2+ dan NaB. N

+ – dan F

C. O+

– dan NaD. O

+ 2– dan Mg

E. Ne2+

+ dan O

45. (UMPTN 95/C)

Unsur X termasuk golongan oksigen, tidak dapat membentuk senyawa atau ion .... A. X2– D. XHB. H

3 2

C. XOX E. ZnX

4

2–

46. (UMPTN 95/A) Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2

A. XY D. X

dapat bereaksi dengan unsur Y yang terletak pada golongan oksigen membentuk senyawa ....

3B. X

Y 2Y E. XY

C. X2

2Y

3

47. Unsur M memiliki konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

A. MCl D. MCl

. Senyawa yang dapat dibentuk dengan atom klor dari unsur tersebut adalah ....

B. MCl4

2 E. MClC. MCl

5

3

48. (UMPTN 96/A) Unsur X memiliki nomor atom 20. Senyawa garamnya jika dipanaskan akan menghasilkan gas yang dapat mengeruhkan air barit (BaCl2

A. X

). Rumus senyawa garam itu adalah ....

2SO4 D. XCOB. XSO

3 4 E. XCl

C. X2

2CO

3

49. (UMPTN 98/B) Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y memiliki nomor atom 17. Senyawa yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah .... A. XY D. XYB. X

3 2Y E. XY

C. XY4

2

50. (UMPTN 98/B) Suatu unsur X memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3. Rumus senyawa yang mungkin akan terbentuk antara unsur X dengan kalsium (20

A. CaX D. Ca

Ca) adalah ....

2XB. Ca

3 2X E. Ca3X

C. CaX2

2

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 41

Page 43: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

IKATAN KIMIA 1. Bentuk molekul ditentukan oleh jumlah

ikatan setiap atom dan sudut ikatan di antara atom-atom.

2. Ada tujuh macam bentuk dasar molekul, yaitu linear, trigonal planar, bujur sangkar, tetrahedral, limas segitiga, trigonal bipiramidal, dan oktahedral.

3. Teori domain elektron dapat dipakai untuk

meramalkan bentuk molekul berdasarkan pada tolakan antara pasangan elektron dalam kulit valensi atom pusat.

4. Jika dalam atom pusat terdapat pasangan

electron bebas sebanyak satu atau lebih, bentuk molekul yang dihasilkan dapat berubah dari bentuk dasarnya sebab pasangan elektron bebas memiliki kekuatan tolakan lebih kuat pasangan elektron lain .

5. Urutan kekuatan tolakan di antara

pasangan elektron, yaitu PEB–PEB > PEB–PEI > PEI–PEI

6. Teori ikatan valensi dapat digunakan

untuk mengevaluasi bentuk molekul berdasarkan pendekatan hibridisasi orbital atom.

7. Hibridisasi adalah pencampuran

(kombinasi) orbitalorbital atom membentuk orbital hibrida dengan tingkat energi berada di antara orbital-orbital atom yang dihibridisasikannya.

8. Jenis hibridisasi pada kulit valensi atom

pusat dapat ditentukan dari bentuk molekul. Hibridisasi sp terjadi pada molekul linear, sp2 pada molekul trigonal planar, sp3 pada molekul tetrahedral, dsp3 pada molekul dwilimas segitiga, dan d2sp3 pada molekul tetrahedral.

9. Ikatan yang terjadi di antara orbital

hibrida dengan orbital atom maupun orbital hibrida yang lain dinamakan ikatan sigma. Orbital atom yang tidak digunakan dalam hibridisasi jika digunakan untuk berikatan akan membentuk ikatan pi.

10. Wujud suatu materi, seperti gas, cair, dan

padat ditentukan oleh gaya antar rmolekul. Ada tiga jenis gaya, yaitu gaya dipol-dipol, gaya London, dan ikatan hidrogen. Gaya dipol-dipol dan gaya London tergolong gaya van der Waals.

11. Gaya dipol-dipol adalah antaraksi antara

molekulmolekul yang memiliki kepolaran. Kepolaran dalam molekul terjadi akibat perbedaan skala keelektronegatifan atom yang membentuk molekul.

12. Gaya dispersi London yang disebabkan oleh adanya dipol sementara sebagai akibat tumbukan antaratom atau molekul yang berdekatan.

13. Gaya dipol yang lebih kuat terjadi pada

molekul yang mengandung atom hidrogen terikat pada unsure dengan keelektronegatifan tinggi, seperti nitrogen, oksigen, atau fluorin. Gaya dipol yang dihasilkan dinamakan ikatan hidrogen.

Bentuk / Struktur Ruang Molekul dan Teori Hibridisasi Struktur ruang suatu molekul dapat

ditentukan berdasarkan adanya Pasangan

Elektron Ikatan ( PEI ) dan Pasangan

Elektron Bebas ( PEB ) pada kulit terluar

atom pusat molekul tersebut.

Oleh karena antar elektron tersebut

memiliki muatan yang sejenis, maka akan

terjadi gaya tolak-menolak.

Pasangan elektron tersebut akan

cenderung meminimumkan gaya tolak

tersebut dengan cara membentuk suatu

susunan tertentu ( berupaya untuk saling

menjauh ).

Teori yang dipakai untuk menjelaskan

struktur ruang molekul adalah Teori

Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi (

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 42

Page 44: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

VSEPR = Valence Shell Electron Pair

Repulsion ) yang disempurnakan dengan

Teori Domain Elektron.

Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat

energi melalui penggabungan antar orbital

senyawa kovalen atau kovalen koordinasi.

Bentuk molekul suatu senyawa

dipengaruhi oleh bentuk orbital

hibridanya.

Berdasarkan jumlah PEB dan PEI, maka

bentuk dasar molekul dapat

dikelompokkan menjadi :

1) Linear ( PEI + PEB = 2 )

2) Trigonal planar ( PEI + PEB = 3 )

3) Tetrahedral ( PEI + PEB = 4 )

4) Bipiramida trigonal ( PEI + PEB = 5

)

5) Oktahedral ( PEI + PEB = 6 )

Berdasarkan bentuk dasar molekul

tersebut, dapat diturunkan menjadi bentuk

molekul lainnya bergantung pada

komposisi jumlah PEI dan PEB dengan

rumus umum sebagai berikut :

dengan :

A = atom pusat I = pasangan elektron ikatan B = pasangan elektron bebas n = jumlah PEI m = jumlah PEB

Juml

ah

PEI

Juml

ah

PEB

Rum

us

Umu

m

Bentuk

Molekul

Conto

h

2 0 AI2B0 Linear

BeCl2

;

HgCl2

1 AI2B1 Planar

bentuk V

SO2 ;

O3

2 AI2B2 Bengkok H2O

3 AI2B3 Linear XeF2

3 0 AI3B0 Trigonal

planar BF3

1 AI3B1 Piramida NH3

A In Bm

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 43

Page 45: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

trigonal

2 AI3B2 Planar

bentuk T

ClF3 ;

BrF3

4 0 AI4B0 Tetrahedr

al CH4

1 AI4B1

Tetrahedr

on

terdistorsi

SF4

2 AI4B2 Segiempa

t planar XeF4

5 0 AI5B0

Bipirami

da

trigonal

PCl5

1 AI5B1

Piramida

segiempa

t

BrF5 ;

IF5

6 0 AI6B0 Oktahedr

al SF6

Keterangan :

1. Bentuk molekul linier.

Dalam bentuk ini, atom-atom tertata pada

1 garis lurus. Sudut ikatannya adalah 1800

2. Bentuk molekul segitiga datar / planar.

.

Atom-atom dalam molekul, berbentuk

segitiga yang tertata dalam bidang datar, 3

atom berada pada titik sudut segitiga sama

sisi dan terdapat atom di pusat segitiga.

Sudut ikatan antar atom yang mengelilingi

atom pusat sebesar 1200

3. Bentuk molekul tetrahedron.

.

Atom-atom berada dalam suatu ruang

piramida segitiga dengan ke-4 bidang

permukaan segitiga sama sisi. Sudut

ikatannya 109,50

4. Bentuk molekul trigonal bipiramida.

.

Atom pusat terdapat pada bidang sekutu

dari 2 buah limas segitiga yang saling

berhimpit, sedangkan ke-5 atom yang

mengelilinginya akan berada pada sudut-

sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut

ikatan masing-masing atom pada bidang

segitiga = 1200 sedangkan sudut bidang

datar dengan 2 ikatan yang vertikal = 900

5. Bentuk molekul oktahedron.

.

Adalah suatu bentuk yang terjadi dari 2

buah limas alas segiempat, dengan bidang

alasnya berhimpit, sehingga membentuk 8

bidang segitiga. Atom pusatnya terletak

pada pusat bidang segiempat dari 2 limas

yang berhimpit. Sudut ikatannya = 900

.

Nomor Bentuk

Molekul

Gambar

Molekul

1 Linear

2 Planar bentuk

V

3 Bengkok

4 Trigonal

planar

5 Piramida

trigonal

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 44

Page 46: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

6 Planar bentuk

T

7 Tetrahedral

8 Tetrahedron

terdistorsi

9 Segiempat

planar

10 Bipiramida

trigonal

11 Piramida

segiempat

12 Oktahedral

II. Teori Domain Elektron.

Adalah suatu cara untuk meramalkan

bentuk molekul berdasarkan gaya tolak-

menolak elektron pada kulit luar atom

pusat.

Teori ini merupakan penyempurnaan dari

teori VSEPR. Domain elektron

Jumlah domain elektron ditentukan

sebagai berikut :

berarti

kedudukan elektron atau daerah

keberadaan elektron.

a. Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal,

rangkap 2 maupun rangkap 3 ) berarti

1 domain.

b. Setiap PEB berarti 1 domain.

Prinsip dasar dari TDE :

a. Antar domain elektron pada kulit luar

atom pusat, saling tolak-menolak

sehingga domain elektron akan

mengatur diri sedemikian rupa

sehingga gaya tolaknya menjadi

minimum.

b. Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB

– PEB > PEB – PEI > PEI – PEI

c. Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena

PEB hanya terikat pada 1 atom saja,

sehingga bergerak lebih leluasa dan

menempati ruang lebih besar daripada

PEI.

d. Akibat dari perbedaan gaya tolak ini,

maka sudut ikatan akan mengecil

e. Domain yang terdiri dari 2 atau 3

pasang elektron ( ikatan rangkap 2

atau 3 ) akan mempunyai gaya tolak

yang lebih besar daripada domain

yang hanya terdiri dari sepasang

elektron.

karena desakan dari PEB.

f. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh

PEI. Tipe molekul dapat ditentukan dengan cara

sebagai berikut :

1) Senyawa biner berikatan tunggal.

Dirumuskan :

2] IEV[B −=

EV = jumlah elektron valensi atom pusat

B = jumlah PEB

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 45

Page 47: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

I = jumlah PEI ( jumlah atom yang

terikat pada atom pusat )

Dengan demikian, tipe molekul dapat

ditentukan dengan urutan sebagai

berikut :

a. Tentukan jumlah EV atom pusat.

b. Tentukan jumlah domain elektron

ikatan atau PEI ( I ).

c. Tentukan jumlah domain elektron

bebas atau PEB ( B ).

Contoh : H2

Jumlah EV atom pusat ( O ) = 6

O

Jumlah PEI ( I ) = 2

Jumlah PEB ( B ) = 22)26( =−

Tipe molekulnya = A I2 B2

( bengkok ).

2) Senyawa biner berikatan rangkap atau

ikatan kovalen koordinat.

Dirumuskan :

2] 'IEV[B −=

EV = jumlah elektron valensi atom pusat

B = jumlah PEB

I ’ = jumlah elektron yang digunakan

atom pusat

Contoh :

POCl

Jumlah EV atom pusat (P ) = 5

3

Jumlah PEI ( I ) = 4; tetapi jumlah elektron

yang digunakan atom pusat = 3 x 1 ( untuk

Cl ) + 1 x 2 ( untuk O ) = 5

Jumlah PEB ( B ) = 02)55( =−

Tipe molekulnya = A I4

Teori Hibridisasi ( Teori Ikatan Valensi ).

( Tetrahedral ).

o Hibridisasi adalah peristiwa pembentukan

orbital hibrida ( orbital gabungan ) yang

dilakukan oleh suatu atom pusat.

o Orbital hibrida

o Jenis-jenis orbital hibrida / hibridisasi :

adalah beberapa orbital (

dalam suatu atom ) yang tingkat energinya

berbeda bergabung membentuk orbital

baru dengan tingkat energi yang sama

guna membentuk ikatan kovalen.

1) Hibridisasi sp ( bentuk molekulnya =

linier )

Contoh :

Pada molekul BeF2

4Be = 1s2 2s2 2p0

9F = 1s2 2s2 2p

Diagram orbital untuk atom Be dalam

keadaan dasar :

5

1s 2s 2p

Oleh karena tidak ada elektron yang tidak

berpasangan, maka dalam keadaan dasar

atom Be tidak dapat berikatan dengan

atom-atom F.

Elektron pada orbital 2s akan mengalami

“promosi” ke orbital 2p supaya dapat

membentuk ikatan, sehingga menjadi :

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 46

Page 48: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

1s 2s 2p

Atau bisa digambarkan :

promosi hibridisasi1s 2s 2p 1s 2s 2p 1s 2psp

Sekarang terdapat 2 elektron Be yang

tidak berpasangan, yang dapat digunakan

untuk membentuk ikatan kovalen dengan 2

atom F.

Kedua orbital 2s dan 2p dari atom Be akan

“bergabung” membentuk 2 orbital baru

yang disebut orbital hibrida.

Kedua orbital hibrida ini mempunyai

bentuk yang identik, tetapi memiliki arah

yang berlawanan.

Penulisan sp berasal dari penggabungan 1

orbital s dan 1 orbital p. Menurut teori

Ikatan Valensi, molekul linier akan

memiliki hibridisasi sp.

2) Hibridisasi sp2

Hibridisasi ini terbentuk apabila sebuah

orbital s membentuk orbital campuran /

gabungan dengan 2 buah orbital p.

( bentuk molekulnya =

trigonal planar atau segitiga datar )

Contoh :

Pada molekul BF3

5B = 1s2 2s2 2p1

9F = 1s2 2s2 2p

Diagram orbital untuk atom B dalam

keadaan dasar :

5

1s 2s 2p

Agar dapat berikatan dengan 3 atom F,

maka atom B harus menyediakan 3 orbital

dengan cara hibridisasi.

Oleh karena elektron pada orbital 2s sudah

berpasangan, maka agar dapat berikatan

dengan atom F; sebuah elektron dari

orbital 2s tersebut harus promosi ke orbital

2p yang masih kosong sehingga menjadi :

1s 2s 2p

Setelah orbital hibrida dengan elektron-

elektron yang belum berpasangan

terbentuk, elektron-elektron dari ke-3 atom

F akan berpasangan dengan elektron yang

berada di orbital hibrida sp2.

Orbital hibrida sp2 ( warna biru =

elektron dari atom F ).

1s 2s 2p

Atau bisa digambarkan :

promosi hibridisasi1s 2s 2p 1s 2s 2p 1s sp2 2p

3) Hibridisasi sp3 ( bentuk molekulnya =

tetrahedral / tetrahedron )

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 47

Page 49: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Contoh :

Pada molekul CH4

6C = 1s2 2s2 2p2

1H = 1s

Diagram orbital untuk atom C dalam

keadaan dasar :

1

2s 2p1s

Dapat digambarkan sebagai berikut :

promosi hibridisasi2s 2p 1s sp32s 2p1s 1s

4) Hibridisasi sp3

Contoh :

d ( bentuk molekulnya =

bipiramida trigonal )

Pada molekul PCl5

15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p

Diagram orbital untuk atom P dalam

keadaan dasar :

3

2p1s 3s 3p2s

Dapat digambarkan sebagai berikut :

promosi hibridisasi3s 3p 3d3s 3p sp3d 3d 5) Hibridisasi sp3 d2

Contoh :

( bentuk molekulnya =

oktahedral / oktahedron )

Pada molekul SF6

16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p

Diagram orbital untuk atom S dalam

keadaan dasar :

4

2p1s 3s 3p2s

Dapat digambarkan sebagai berikut :

promosi hibridisasi3s 3p 3d3s 3p sp3d2 3d

Kesimpulan :

Bentuk molekul dapat ditentukan dengan 2

cara :

1) Teori Domain Elektron = ditentukan

oleh susunan PEI dan PEB atom pusat.

2) Teori Hibridisasi = ditentukan oleh

hibridisasi ( penggabungan ) orbital atom-

atom yang saling berikatan. Kepolaran Senyawa.

o Kepolaran suatu senyawa kovalen

dipengaruhi oleh perbedaan harga

keelektronegatifan atom-atom yang

membentuk senyawa tersebut.

o Semakin besar harga keelektronegatifan

suatu unsur, maka unsur tersebut

mempunyai gaya tarik yang lebih besar

terhadap pasangan elektron ikatan.

o Jika perbedaan harga keelektronegatifan

atom-atom yang saling berikatan semakin

besar, maka molekul yang dibentuk akan

semakin polar.

o Kepolaran juga dipengaruhi oleh bentuk

molekulnya. Jika bentuk molekulnya

menyebabkan atom-atom mempunyai

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 48

Page 50: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

posisi sedemikian rupa, sehingga

menyebabkan dipol-dipol dalam ikatan

atomnya saling meniadakan, maka momen

dipolnya menjadi nol ( non polar ).

o Senyawa yang distribusi muatannya

simetris, akan bersifat non polar sebab

dipol-dipol ikatan yang ada akan saling

meniadakan ( contoh = CO2, CCl4 dan

CH4

).

Gaya Antar Molekul.

Adalah gaya yang dihasilkan dari interaksi

antar senyawa, baik senyawa molekul

maupun senyawa ion.

Sedangkan gaya intra molekul adalah

gaya tarik yang terjadi pada atom-atom

yang menyusun suatu senyawa molekul (

contoh = gaya tarik antara atom H dengan

O dalam molekul H2

Gaya antar molekul sifatnya

O ).

lebih lemah

Gaya antar molekul dibedakan menjadi 2

jenis yaitu :

jika dibandingkan dengan gaya intra

molekul.

1) Gaya Van der Waals.

Van der Waals mengetahui adanya gaya

tarik dan gaya tolak yang lemah di antara

molekul-molekul gas. Gaya ini bersifat

sangat lemah jika dibandingkan dengan

gaya ikatan antar atom ( ikatan ion dan

ikatan kovalen ).

Gaya ini akan bekerja / berlaku jika jarak

antar molekulnya sudah sangat dekat,

tetapi tidak melibatkan terjadinya

pembentukan ikatan antar atom.

Gaya ini terdiri dari :

a. Gaya dipol – dipol.

Gaya ini akan terjadi jika sesama

senyawa kovalen polar saling

berinteraksi.

Senyawa kovalen polar memiliki 2

dipol yaitu dipol positif ( δ+ ) dan

dipol negatif ( δ- ). Antar aksi antara

dipol ( + ) dari 1 molekul dengan dipol

( – ) dari molekul yang lain akan

menimbulkan gaya tarik yang relatif

lemah.

Kekuatan gaya tarik dipol-dipol ini

akan semakin besar jika molekul-

molekul tersebut mengalami penataan

dengan ujung ( + ) suatu molekul

mengarah ke ujung ( - ) dari molekul

yang lain.

Contoh : pada molekul-molekul HCl.

b. Gaya dipol sesaat – dipol terinduksi

/ terimbas ( Gaya London / gaya

dispersi ).

Jenis gaya ini umumnya dimiliki oleh

senyawa kovalen non polar. Berbeda

dengan senyawa kovalen polar,

senyawa kovalen non polar tidak

memiliki dipol.

Menurut Fritz London, terjadinya gaya

dispersi pada molekul non polar

δ+ δ

δ+ δ

δ+ δ

δ+ δ

δ+ δ

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 49

Page 51: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

diakibatkan oleh adanya pergerakan

elektron mengelilingi inti atom secara

acak, sehingga pada suatu saat

elektron-elektron tersebut akan

mengumpul pada salah 1 sisi atom dari

molekul.

Pengumpulan elektron pada salah 1

sisi atom ini akan mengakibatkan

terjadinya dipol sesaat. Pada sisi yang

banyak elektron akan menjadi

bermuatan ( - ), sedangkan pada sisi

yang lain menjadi bermuatan ( + ).

Dipol yang terjadi ini akan segera

menghilang atau berpindah tempat (

sisi ) seiring dengan terus berputarnya

elektron.

Jika di dekat molekul non polar

tersebut ada molekul non polar

lainnya, maka molekul non polar

dengan dipol sesaat ini akan

menginduksi / mengimbas molekul

non polar lainnya sehingga terjadi

dipol terinduksi / terimbas

Akibatnya, kedua molekul tersebut

akan saling berinteraksi melalui gaya

tarik-menarik antara dipol sesaat

dengan dipol terinduksi / terimbas.

.

Kemudahan suatu molekul untuk

menghasilkan dipol sesaat yang dapat

mengimbas ke molekul di sekitarnya

disebut polarisabilitas.

Semakin banyak jumlah elektron

dalam atom maka semakin besar pula

polarisabilitasnya, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin besar Mr-

nya maka gaya London yang bekerja

dalam molekul tersebut akan semakin

kuat.

Contoh :

Gaya London

He He He

- + - + +-

c. Gaya dipol – dipol terinduksi ( gaya

imbas ).

Jika suatu molekul polar berdekatan

dengan molekul non polar maka

molekul polar dapat menginduksi

molekul non polar.

Akibatnya, molekul non polar tersebut

akan memiliki dipol terinduksi / dipol

sesaat karena elektron-elektronnya

akan mengumpul pada salah 1 sisi

molekul ( terdorong atau tertarik ).

Dipol dari molekul polar akan saling

tarik-menarik dengan dipol terinduksi

dari molekul non polar. Gaya tarik

inilah yang disebut dengan gaya dipol-

dipol terinduksi ( gaya imbas ).

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 50

Page 52: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Contoh : antara molekul HCl dengan

gas klorin ( Cl2

)

d. Gaya ion – dipol.

Gaya jenis ini terjadi antara senyawa

ion dan senyawa kovalen polar. Ketika

dilarutkan dalam senyawa kovalen

polar, senyawa ion akan terionisasi

menjadi kation dan anion.

Kation akan tarik-menarik dengan

dipol negatif, sedangkan anion dengan

dipol positif.

e. Gaya ion – dipol sesaat.

Mekanisme terjadinya gaya ini dapat

dikatakan kombinasi dari proses

terjadinya gaya dipol-dipol terinduksi

dan gaya ion-dipol.

Jika ion dari senyawa ion berdekatan

dengan molekul non polar, ion

tersebut dapat menginduksi dipol

molekul non polar.

Dipol terinduksi molekul non polar

yang dihasilkan akan berikatan dengan

ion.

Jenis gaya seperti ini memegang

peranan penting dalam sirkulasi darah

dalam tubuh. Ion Fe2+ dalam

hemoglobin akan mengalami gaya ion-

dipol sesaat dengan molekul O2.

kation Fe2+ akan menginduksi molekul

O2 yang bersifat non polar, kemudian

dipol terinduksi yang dihasilkan akan

berikatan dengan kation Fe

2+

Kekuatan gaya Van der Waals dipengaruhi

oleh :

1) Kerumitan bentuk molekul.

Gaya antar molekul bekerja pada jarak

yang sangat dekat. Semakin dekat jarak

antar molekul semakin kuat gaya antar

molekul tersebut.

Oleh karena itu, molekul-molekul yang

bentuknya sederhana akan mempunyai

gaya antar molekul yang lebih kuat

daripada yang bentuknya rumit.

2) Ukuran molekul.

Molekul-molekul yang berukuran besar

akan mudah mengalami dipol sesaat,

sebab elektron-elektronnya sangat jauh

dari inti sehingga pergerakan

elektronnya bisa lebih leluasa

δ+

menjadi

δ+

δ+

δ+

Dipol Dipol terinduksi

Gaya Imbas

δ+

Molekul

Awan

Cl Cl Cl H

H Cl

H Cl

Cl

Cl

Kation

+

δ- δ+

Dipol terinduksi

Menjadi

+

O O Awan elektron

Kation

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 51

Page 53: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

dibandingkan pada molekul yang

berukuran kecil.

2) Ikatan hidrogen.

Adalah ikatan antar molekul yang sangat

polar. Ikatan ini terbentuk antara atom H

dari molekul yang 1 dengan atom lain

yang sangat elektronegatif

Ikatan ini relatif lebih kuat daripada ikatan

Van der Waals dan mempunyai arah yang

jelas.

( dari molekul

lainnya ) yaitu atom N, O dan F.

Ikatan-ikatan F - H, O - H dan N - H

bersifat sangat polar dan gaya antar dipol

yang bekerja di antara molekul-molekul

senyawa NH3, H2

OHH

OHH

OHH

OHH

OHH

ikatan hidrogen

ikatan kovalen

ikatan yang terjadi pada molekul air

O dan HF cukup kuat.

H F H FH F

ikatan hidrogen

ikatan kovalen

ikatan yang terjadi pada molekul HF

Pengaruh gaya antar molekul terhadap

sifat fisika.

a. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik

didih dan titik leleh.

Ikatan hidrogen akan menyebabkan

tingginya titik didih dan titik leleh suatu

molekul. Selain dipengaruhi oleh kekuatan

ikatan hidrogen (keelektronegatifan), titik

didih dan titik leleh juga dipengaruhi oleh

jumlah / banyaknya ikatan hidrogen

Contoh : titik didih air, lebih tinggi

dibandingkan titik didih HF meskipun

kekuatan ikatan hidrogen H – F > H – O.

Hal ini disebabkan karena jumlah ikatan

hidrogen pada molekul air > dibanding

jumlah ikatan hidrogen pada molekul HF.

yang

terdapat pada suatu molekul.

b. Pengaruh gaya London terhadap titik

didih dan titik leleh.

Kekuatan gaya London berbanding lurus

dengan titik didih dan titik leleh. Demikian

juga semakin besar harga Ar atatu Mr,

semakin tinggi titik didih dan titik

lelehnya. Kesimpulannya

c. Pengaruh gaya antar molekul terhadap

wujud gas nitrogen.

: semakin besar

harga Ar atau Mr, maka kekuatan gaya

London akan semakin besar.

Antar molekul N2

Hal ini menyebabkan gas nitrogen

berwujud cair pada suhu rendah,

sedangkan pada suhu tinggi gaya antar

molekul tidak mampu mempertahankan

jarak antar molekul N

berinteraksi 1 sama lain

pada suhu rendah melalui gaya antar

molekul yang sangat lemah.

2 agar tetap

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 52

Page 54: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

berdekatan. Akibatnya, gas N2

d. Pengaruh gaya antar molekul terhadap

kekentalan cairan.

berubah

wujud menjadi gas.

Semakin kuat gaya antar molekul, maka

zat akan semakin sulit mengalir sehingga

kekentalannya semakin tinggi. Kekentalan

suatu zat akan berkurang jika dipanaskan.

Kenaikan suhu akan memperbesar jarak

antar molekul sehingga kekuatan gaya

antar molekul dan kekentalan akan

berkurang.

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 53

Page 55: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

SOAL-SOAL IKATAN KIMIA A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling

tepat.

1. Berikut yang dimaksud dengan sudut ikatan adalah .... A. sudut antara dua atom melalui atom

pusat B. sudut antara atom-atom berikatan C. sudut ikatan di antara atom

antarmolekul D. sudut-sudut elektron di dalam atom E. sudut yang saling tegak lurus dalam

atom

2. Sudut ikatan yang terdapat dalam bentuk molekul trigonal planar adalah .... A. 60° D. 150° B. 90° E. 180° C. 120°

3. Sudut ikatan yang terdapat dalam bentuk molekul tetrahedral adalah .... A. 90° D. 135° B. 109,5° E. 180° C. 115,5°

4. Bentuk molekul yang memiliki dua buah sudut ikatan berbeda adalah .... A. bujur sangkar B. tetrahedral C. trigonal bipiramidal D. oktahedral E. dwilimas segiempat

5. Bentuk molekul berikut tidak dapat dibangun oleh molekul yang memiliki 5 buah atom adalah.... A. bujur sangkar B. tetrahedral C. trigonal bipiramidal D. oktahedral E. piramida alas bujur sangkar

6. Berdasarkan teori domain elektron, molekul yang diharapkan linear adalah .... A. BeH2 D. NHB. OH

2 2 E. SO

C. OF2

2

7. Molekul dengan bentuk trigonal planar terdapat pada.... A. BCl3 D. NOB. NH

2 3 E. SiH

C. O

4

3

8. Molekul yang memiliki bentuk tetrahedral adalah .... A. SF4 D. POClB. XeF

3 4 E. C2H

C. H2

2O

2

9. Bentuk molekul PF3A. bujur sangkar

adalah ....

B. tetrahedral C. bipiramid segitiga D. trigonal planar E. trigonal pyramidal

10. Pasangan molekul yang memiliki bentuk molekul sama adalah .... A. SO2 dan COB. PH

2 3 dan BF

C. CO3

2 dan OFD. H

2 2O dan CO

E. CO2

2 dan BeCl

2

11. Molekul SiF4A. linear

memiliki bentuk ....

B. bujur sangkar C. tetrahedral D. oktahedral E. dwilimas alas segiempat

12. Senyawa XCl3

A. linear D. bujur sangkar

memiliki momen dipol sama dengan nol. Geometri molekulnya adalah ....

B. tetrahedral E. trigonal planar

C. piramida

13. Bentuk molekul dari ion karbonat (CO32–

A. linear D. trigonal planar

) adalah ....

B. tetrahedral E. segitiga piramida

C. octahedral

14. Menurut teori domain elektron, bentuk molekul CO2, PCl5, dan SF6A. trigonal planar, tetrahedral, dan

oktahedral

adalah ....

B. linear, trigonal bipiramidal, dan oktahedral

C. linear, tetrahedral, dan trigonal bipiramidal

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 54

Page 56: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

D. trigonal planar, trigonal bipiramidal, dan oktahedral

E. tetrahedral, oktahedral, dan trigonal bipiramidal

15. Molekul NH3

A. trigonal planar trigonal piramidal

memiliki struktur ruang elektron dan struktur ruang molekul sebagai ....

B. tetrahedral tetrahedral C. trigonal planar tetrahedral D. tetrahedral trigonal planar E. tetrahedral trigonal piramida

16. Unsur X dengan nomor atom 5 dan unsur Y dengan nomor atom 17 membentuk senyawa XY3

A. linear D. tetrahedral

. Bentuk molekul senyawa ini adalah ....

B. piramida E. bujur sangkar C. trigonal planar

17. Bentuk molekul dari ion sulfit (SO32–

A. linear

) adalah ....

B. tetrahedral C. bujur sangkar D. trigonal planar E. trigonal pyramidal

18. Bentuk molekul ClO3A. linear D. nonlinear

F adalah ....

B. tetrahedral E. trigonal planar

C. bujur sangkar

19. Senyawa yang memiliki dua pasang elektron bebas adalah .... A. HCl D. BClB. H

3 2

C. NHO E. NaCl

3

20. Bentuk molekul dari ion metil (CH3+

A. linear D. trigonal planar

) adalah ....

B. tetrahedral E. segiempat C. trigonal pyramidal

21. Unsur M memiliki struktur elektron terluar s2 p1. Jika unsur itu membentuk molekul MX3

A. s

maka hibridisasi yang terjadi pada unsur M adalah ....

2p D. sp

B. sp E. dsp

3

D. sp3

2

22. Hibridisasi yang terjadi pada atom pusat C dalam molekul CH4A. sp D. sp

adalah .... 3

B. spd

2 E. sp3

C. spd

3

23. Unsur yang dapat membentuk hibrida sp3

A. 2s

d adalah yang memiliki konfigurasi elektron terluar ....

2 2p3 D. 3s2 3pB. 2s

3 1 2p3 E. 3s1 3p

C. 3s2

1 3p

3

24. Orbital hibrida yang digunakan pada atom pusat S dalam ion SO3

2–

A. sp adalah ....

3d2 D. spB. sp E. dsp

3

C. sp2

25. Atom pusat M dalam molekul memiliki orbital hibrida dsp

2

3

A. MX

. Jika tiap orbital itu digunakan untuk mengikat suatu atom X pada atom pusat itu maka molekul yang dibentuk memiliki rumus ....

2 D. MXB. MX

5 3 E. MX

C. MX6

4

26. Jumlah ikatan pi (π ) yang terdapat dalam senyawa C2Cl2A. 0 D. 3

adalah ....

B. 1 E. 7 C. 2

27. Senyawa berikut yang diharapkan memiliki gaya antarmolekul paling lemah adalah .... A. HCl D. NFB. He E. H

3 2

C. NHO

3

28. Berdasarkan pada kekuatan relatif gaya antarmolekul, urutan penurunan titik didih tiga zat berikut adalah .... A. CH3OH > CH4 > HB. CH

2 3OH > H2 > CH

C. CH4

4 > CH3OH > HD. CH

2 4 > H2 > CH3

E. HOH

2 > CH4 > CH3

OH

29. Udara mengandung gas CO2, H2, Ne, N2, H2O. Jika udara dicairkan, yang terakhir mencair adalah ....

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 55

Page 57: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

A. CO2 D. HB. He E. H

2 2

C. NO

2

30. Titik didih NH3 (–33oC) lebih tinggi daripada titik didih PH3 (–87,7o

A. massa molekul NH

C). Hal ini disebabkan ....

3 lebih tinggi dari PH

B. NH3 3 senyawa ionik, PH3

C. gaya London untuk NH molekuler

3D. pada NH

lebih kuat 3

E. NH terdapat ikatan hidrogen

3 polar, PH3

nonpolar

31. (EBTANAS 1998) Diketahui senyawa berikut: 1. H22. NH

O 4. HF 4Cl 5. NH

3. CH3

Kelompok senyawa yang memiliki ikatan hidrogen adalah ....

4

A. 1, 2, 3 D. 2, 3, 5 B. 1, 3, 4 E. 3, 4, 5 C. 1, 4, 5

32. Senyawa berikut yang tidak memiliki ikatan hidrogen antar molekul adalah .... A. C2H5OH D. CH3B. HF E. CCl

COOH

C. H4

233. Senyawa berikut yang memiliki ikatan

hidrogen intra molekul adalah ....

O

A. CH3F D. H2SOB. H

4 2O E. HNO

C. C3

6H5

COOH

34. Ikatan hidrogen paling kuat terdapat dalam senyawa .... A. NHB. H

3 2

C. HO

2D. HCl

S

E. HF

35. Pada tekanan 1 atm, air memiliki titik didih 100oC, sedangkan H2Se memiliki titik didih –42o

A. gaya van der Waals

C. Gejala ini dapat dijelaskan dengan konsep ....

B. ikatan kovalen C. ikatan ionik D. berat molekul E. ikatan hidrogen

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 56

Page 58: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

REAKSI REDUKSI - OKSIDASI ( REDOKS )

Perkembangan Konsep Redoks

a). Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan

dan pelepasan oksigen

1). Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen.

Contoh :

o Perkaratan besi (Fe).

4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3

o Pembakaran gas metana

(s)

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) +

2H2

o Oksidasi glukosa dalam tubuh

O(g)

C6H12O6(aq) + 6O2(g)

6CO2(g) + 6H2

o Sumber oksigen pada reaksi oksidasi

disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4

reaksi menggunakan oksidator berupa

udara dan reaksi terakhir menggunakan

oksidator berupa KClO

O(l)

3

2). Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau

pengurangan oksigen.

Contoh :

• Reduksi bijih besi dengan CO

Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) +

3CO2

• Reduksi CuO oleh H

(g)

CuO(s) + H2

2(g) Cu(s) + H2

• Zat yang menarik oksigen pada reaksi

reduksi disebut reduktor. Dari contoh di

atas, yang bertindak sebagai reduktor

adalah gas CO, H

O(g)

2

• Permasalahan : Reaksi apakah yang

terjadi pada reduktor?

dan logam Na.

b). Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan

pengikatan / penerimaan elektron

1). Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.

o Zat yang melepas elektron disebut

reduktor (mengalami oksidasi).

o Pelepasan dan penangkapan elektron

terjadi secara simultan artinya jika ada

suatu spesi yang melepas elektron berarti

ada spesi lain yang menerima elektron.

Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi

disertai reduksi.

o Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi,

disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi

reduksi saja atau oksidasi saja disebut

setengah reaksi.

Contoh : (setengah reaksi oksidasi)

K K+

Mg Mg

+ e 2+

+ 2e

2). Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau

penerimaan elektron.

• Zat yang mengikat/menerima elektron

disebut oksidator (mengalami reduksi).

Contoh : (setengah reaksi reduksi)

Cl2 + 2e 2Cl

O

-

2 + 4e 2O

2-

Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi

dan reduksi)

Oksidasi : Ca Ca2+

Reduksi : S + 2e S

+ 2e 2-

Redoks : Ca + S Ca

+ 2+ + S

2-

Keterangan :

Ca + S Ca2+ + S2-

reduktor oksidator hasil oksidasi hasil reduksi

oksidasi reduksi

2e

Contoh lain :

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 57

Page 59: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Fe Fe3+ + 3eCl2 + 2e 2Cl-

Oksidasi :Reduksi :

( x 2 )( x 3 )

+Redoks : 2 Fe + 3 Cl2 2 Fe3+ + 6 Cl-

o Tentukan mana yang reduktor dan oksidator!

o Tentukan mana yang hasil oksidasi dan hasil

reduksi!

c). Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan

dan penurunan bilangan oksidasi

1). Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan

bilangan oksidasi (b.o).

Zat yang mengalami kenaikan bilangan

oksidasi disebut reduktor.

Contoh :

K K+ + e

Mg + 2eMg2+

0 +1

0 +2

b.o naik

b.o naik

2). Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan

bilangan oksidasi (b.o).

Zat yang mengalami penurunan bilangan

oksidasi disebut oksidator.

Contoh :

Cl2 2 Cl- + 2e0 -2

b.o turun

O2 2 O2- + 4e

b.o turun

0 - 4

KONSEP BILANGAN OKSIDASI

o Bilangan oksidasi suatu unsur

didistribusikan kepada unsur yang lebih

elektronegatif.

dalam suatu

senyawa adalah muatan yang diemban oleh

atom unsur itu jika semua elektron ikatan

Contoh :

Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron

kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl

= -1.

Pada H2

H

HOx

xoo o

o oo H

HOx

xoo o

o oo+

+

- 2

O :

Karena atom O lebih elektronegatif daripada

atom H maka elektron ikatan didistribusikan

Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing =

+1.

kepada atom O.

Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi

1). Semua unsur bebas mempunyai bilangan

oksidasi = 0 (nol).

Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam

H2, N2

2). Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan

membutuhkan tambahan 1 elektron,

mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua

senyawanya.

dan Fe = 0.

3). Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda

positif (+).

Contoh :

Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam

senyawanya memiliki bilangan oksidasi

berturut-turut +1, +2 dan +3.

4). Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion

tunggal = muatannya.

Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+

Perhatian :

= +3

Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-,

sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B

atau –B.

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 58

Page 60: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

5). Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali

dalam senyawanya dengan logam (hidrida)

maka bilangan oksidasi H = -1.

Contoh :

Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3

Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH

= +1

2

6). Bilangan oksidasi O umumnya = -2.

= -1

Contoh :

Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2

Perkecualian :

O,

MgO, BaO = -2.

a). Dalam F2

b). Dalam peroksida, misalnya H

O, bilangan oksidasi O = +2

2O2, Na2O2

dan BaO2

c). Dalam superoksida, misalnya KO

, biloks O = -1.

2 dan

NaO2 21, biloks O = -

7). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu

senyawa netral = 0.

8). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion

poliatom = muatannya.

Contoh : dalam ion −232OS = (2 x b.o S) +

(3 x b.o O) = -

Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan

Bilangan Oksidasi

a) Reaksi Bukan Redoks

Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi

tidak berubah (tetap).

Contoh : CaO + HCl CaCl2 + H2O+2 - 2 +1 - 1 +2 - 1 +1 - 2

b) Reaksi Redoks

Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan

penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi.

Contoh :

Fe + H2SO4 FeSO4 + H20 +1 +6 - 2 +2 +6 - 2 0

b.o naikoksidasi b.o turun

reduksi

Keterangan :

Oksidator = H2SO

Reduktor = Fe 4

Hasil reduksi = H

Hasil oksidasi = FeSO2

4

c) Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi

)

Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai

oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat

yang sama.

Contoh : I2 + NaOH NaI + NaIO3 + H2O0 +1 +1 - 1 +1 +5

b.o turun, reduksi

b.o naik, oksidasi

Keterangan :

Oksidator = I

Reduktor = I2

Hasil reduksi = NaI 2

Hasil oksidasi = NaIO

3

d) Reaksi Konproporsionasi

Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil

oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan zat

yang sama. Cl2 + H2 HCl

0 0 +1 - 1

b.o turun, reduksi

b.o naik, oksidasi

( hasil oksidasi / reduksi )

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 59

Page 61: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Daftar Perubahan Reduktor & Oksidator

Daftar reduktor dan perubahannya

Nama zat Perubahan Belerang Karbon Fosfor Gas hidrogen Logam Hidrogen sulfida Asam halida / senyawa halida Asam format Senyawa fosfit Senyawa tio sulfat Senyawa sulfit Senyawa nitrit Senyawa arsenit Senyawa stanit Senyawa sulfida Senyawa ferosianida Senyawa oksalat

S ⇒ SOC ⇒ CO

3

P2

4 ⇒ P2OH

3 2

H ⇒ H+ (asam)

2 ⇒ H2 L ⇒ Lx

O (basa)

H

+ 2

XS ⇒ S

- ⇒ XHCOOH ⇒ CO

2

PO2

33- ⇒ PO4

S

3- 2O3

2- ⇒ SO42- + S

S2O32- ⇒ S4O6

(terhadap I2-

2

SO)

32- ⇒ SO4

NO

2- 2

- ⇒ NO3SnO

- 2

2- ⇒ SnO3

2-

S2-

Fe(CN ⇒ S

)64- ⇒Fe(CN)6

3- C2O4

2- ⇒ CO2

Nama zat Perubahan Asam oksalat Senyawa hidroksida Senyawa amonium Amonium hidroksida Gas amoniak Senyawa fero Senyawa kupro Senyawa merkuro Senyawa stano Senyawa mangano Senyawa kromi Karbon monoksida Belerang dioksida Arsen trioksida Batu kawi Gas oksigen Hidrogen peroksida

H2C2O4 ⇒ COOH

2 - ⇒ O2 + H2O

NH4+ ⇒ N

NH2

4OH ⇒ N2 NH3 ⇒ NFe

2 2+ ⇒ Fe3+

Cu (asam)

+ ⇒ Cu2+

Hg (asam)

+ ⇒ Hg2+

Sn (asam)

2+ ⇒ Sn4+

Mn (asam)

2+ ⇒ MnO4-

Mn

(asam)

2+ ⇒ MnO2Cr

(basa) 3+ ⇒ Cr2O7

CO ⇒ CO

2- 2

SO2 ⇒ SO3 (murni) SO2 ⇒ SO4(mengandung air)

2-

AS2O3 ⇒ AS2OMnO

5 2 ⇒ MnO4

- (basa) O2 ⇒ OH- H2O2 ⇒ O2 + H+ (asam) H2O2 ⇒ O2 + H2O (basa)

Daftar oksidator dan perubahannya

Nama zat Perubahan Senyawa nitrat Kalium bikromat Kalium kromat Kalium permanganat Kalium manganat Plumbi oksida Kupri oksida Perak oksida Krom trioksida Hidrogen peroksida Natrium peroksida Barium peroksida Batu kawi Air

NO3- ⇒ NO2

-

Cr (asam)

2O72 ⇒ Cr3+ (asam)

CrO42 ⇒ Cr3+

MnO (asam)

4- ⇒Mn2+

MnO (asam)

4- ⇒ MnO2MnO

(basa) 4

2- ⇒Mn2+

PbO (asam)

2 ⇒ PbO atau PbCuO

2+ -

Ag ⇒ Cu

2O-

Cr ⇒ Ag

2O3 ⇒ Cr3+ H2O2 ⇒ H2O (asam) H2O2 ⇒ OH-

Na (basa)

2O2 ⇒ NaBa

+ 2O2 ⇒ Ba

MnO

2+ 2 ⇒ Mn

H

2+ 2O ⇒ H2 + OH

-

Nama zat Perubahan Gas halogen /Air halogen Asam nitrit Asam nitrat encer Asam nitrat pekat Asam sulfat pekat Asam encer lain Asam hipohalogenit / Senyawa hipohalogenit Asam halogenit / Senyawa halogenit Asam halogenat / Senyawa halogenat Asam perhalogenat / Senyawa perhalogenat

X2 ⇒ XHNO

-

2 ⇒ NO NO3

- ⇒ NO NO3

- ⇒ NO2 SO4

2- ⇒ SOH

2 + ⇒ H

XO- ⇒ X2

-

XO2- ⇒ X

-

XO3- ⇒ X

-

XO4 ⇒ X-

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 60

Page 62: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Reaksi Redoks 1. Pernyaatan berikut yang tidak tepat adalah

.... A. reduksi melibatkan penerimaan elektron B. oksidasi melibatkan kenaikan biloks C. reduktor adalah zat yang menyebabkan

zat lain teroksidasi D. dalam reaksi redoks, oksidasi tidak

terjadi tanpa reduksi E. oksidator adalah zat yang tereduksi

2. Bilangan oksidasi S dalam senyawa

Na2S2O3 adalah .... A. +2 D. –3 B. +3 E. –2 C. +4

3. Bilangan oksidasi P dalam HPO42–

A. +2 D. +5

adalah ....

B. +3 E. +6 C. +4

4. Senyawa dengan biloks Cl sama dengan

biloks Cl dalam senyawa ICl3 adalah .... A. ClF3 D. KCl B. HClO E. HClO5 C. HClO3

5. Bilangan oksidasi klorin dalam senyawa

natrium hipoklorit, kalium klorit, dan kalium klorat berturut-turut adalah .... A. +3, +5, +7 D. –1, +3, +5 B. +1, +5, +7 E. –1, +1, +3 C. +1, +3, +5

6. Bilangan oksidasi krom dan selenium dalam

senyawa K2Cr2O7 dan SeCl4 adalah .... A. +6 dan +4 D. +5 dan –4 B. +6 dan –4 E. +3 dan +6 C. +7 dan +4

7. Bilangan oksidasi iodium dalam ion H4IO6–

A. –1 D. +5

adalah ....

B. +1 E. +7 C. +3

8. Di antara ion berikut, unsur belerang yang

memiliki bilangan oksidasi terendah adalah .... A. SO42– D. SB. HSO4

2– – E. S2O3

C. HSO32–

9. Pada reaksi 2CO (g) + 2NO (g) → 2CO2 (g) + N2 Bilangan oksidasi N berubah dari ....

(g)

A. +2 ke 0 D. +3 ke +2 B. +2 ke +1 E. +4 ke 0 C. +3 ke +1

10. Berikut ini yang termasuk reaksi oksidasi

berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi adalah .... A. 2HCrO4– (aq) → H2Cr2O7 (aq) +

H2O A. Mg

(l) 2+ (aq) + SO42– (aq) → MgSO4

B. 2NaCl (s)

(s) + Ba(OH)2 (aq) → BaCl2 (s) + H2O

C. CO (l)

(g) + 12O2 (g) → CO2 D. TiCl4

(g) (g) + 2H2O (l) → TiO2 (s) +

4HCl

(aq)

11. Reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah .... A. MnCO3 (s) → MnO (s) + CO2 B. Cl2

(g) (g) + 2I– (aq) → 2Cl (aq) + I2

C. BaCl2 (g)

(s) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2HCl

D. SO2 (g)

(g) + H2O (l) → H2SO3 E. ZnO

(aq) (s) + 2H+ (aq) → Zn2+ (aq) + H2O

(l)

12. Pada reaksi Al (s) → Al3+ (aq) + 3e–

A. aluminium melepaskan elektron dari intinya

, pernyataan yang benar adalah ....

B. aluminium direduksi menjadi AlC. reaksi akan berlangsung hanya jika ada

zat lain yang menerima elektron

3+

D. aluminium berperan sebagai oksidator E. bilangan oksidasi ion aluminium adalah

0 13. Reaksi yang merupakan reaksi

disproporsionasi adalah .... A. CaCO3 (s) + 2H+ (aq) → Ca2+ (aq) +

H2O (l) + CO2 B. Cl2

(g) (g) + 2OH– (aq) → Cl– (aq) + ClO–

(aq) + H2O C. 2CrO4

(l) 2– (aq) + 2H+ (aq) → H2O (l) +

Cr2O72– D. Cu(H2O)4

(aq) 2+ (aq) + 4NH3 (aq) →

Cu(NH3)42+ (aq) + 4H2O E. Ca

(l) (s) + 2H2O (l) → Ca2+ (aq) + H2 (g) +

2OH–

(aq)

14. Pada reaksi berikut: 2KMnO4 (aq) + 16HCl (aq) → 5Cl2 (g) + 2MnCl2 (s) + 2KCl (s) + 8H2O Hasil reduksinya adalah ....

(l)

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 61

Page 63: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

A. Cl2 D. KCl B. MnCl2 E. HCl C. H2O

15. Pada persamaan reaksi redoks berikut:

2KMnO4 (aq) + 10KI (aq) + 8H2SO4 (aq) → 2MnSO4 (aq) + 5I2 (g) + 6K2SO4 (aq) + 8H2O Bilangan oksidasi Mn berubah dari ....

(l)

A. +14 → +8 D. +7 → +2 B. +7 → +4 E. –1 → +2 C. –2 → +2

16. Dalam reaksi antara asam sulfat pekat panas

dan kalium iodida: 8I– (aq) + H2SO4 (aq) + 8H+ (aq) → 4I2 (g) + H2S (g) + 4H2O Pernyataan yang benar adalah ....

(l)

A. I– direduksi D. H+

B. H dioksidasi

+

C. H2S pereduksi direduksi E. H2SO4 pengoksidasi

17. Zat berikut mengandung belerang. Di antara

zat itu yang tidak dapat direduksi adalah .... A. SO2 B. SO3C. H2SO4

2–

D. SE. S2O3

2–

2–

18. Di antara zat berikut yang tidak dapat dioksidasi adalah .... A. SO2 B. SO32–

C. H2SO4

D. SE. S2O3

2–

2–

19. Reaksi yang terjadi pada proses berikut adalah reaksi redoks, kecuali .... A. fotosintesis D. baterai B. metabolisme E. penguapan air C. pembakaran

20. Krom mempunyai bilangan oksidasi terendah

dalam ion .... A. HCrO4–

B. CrO

C. CrO3– 4–

D. Cr(OH)

E. Cr 4–

21. Perhatikan senyawa berikut!

i. KMnOii. MnO

4

iii. K2MnOiv. MnO

4 2

Senyawa yang memiliki bilangan oksidasi Mn = +2 dan +4 adalah .... A. 1 dan 2 B. 2 dan 4 C. 1 dan 3 D. 3 dan 4 E. 2 dan 3

22. Bilangan oksidasi oksigen terendah adalah ....

A. Na2O2B. CaO

C. BaO2D. OF

E. KO2

2

23. Bilangan oksidasi Cl tertinggi terdapat dalam .... A. asam klorida B. asam hipoklorit C. asam klorit D. asam klorat E. asam perklorat

24. Bilangan oksidasi N dalam NH4NO3

A. –3 adalah ....

B. –3 dan +5 C. +5 D. –6 dan +4 E. +1

25. Bilangan oksidasi unsur S dalam senyawa

Na2S2O3A. +1

adalah ....

B. +4 C. +2 D. +5 E. +3

26. Bilangan oksidasi hidrogen pada senyawa

AlH3A. –3

adalah ....

B. +1 C. –1 D. +3 E. 0

27. Pada senyawa di bawah ini atom klorin

mempunyai bilangan oksidasi terendah dalam .... A. Cl2O5B. NaClO

C. KClO D. Cl2OE. HCl

7

28. Di antara reaksi berikut, yang bukan reaksi

redoks menurut konsep pengikatan oksigen adalah.... A. CO (g) + O2 (g) → CO2 B. Cl2

(g) (g) + I2 (g) → 2Cl (g) + I2 (g)

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 62

Page 64: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

C. 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O D. 2SO2

(g) (g) + O2 (g) → 2SO3

E. Zn (g)

(s) + 2H2O (l) → Zn(OH)2 (aq) + 2H2

(g)

29. Di antara reaksi berikut, yang merupakan reaksi redoks menurut konsep transfer elektron adalah .... A. H2O2 (l) → H2O (l) + O2 B. 2Na

(g) (s) + I2 (g) → 2NaI

C. 2H2 (s)

(g) + O2 (g) → 2H2O D. 2SO2

(g) (g) + O2 (g) → 2SO3

E. N2 (g)

(g ) + 3H2 (g) → 2NH3

(g)

30. Dalam reaksi berikut, zat yang mengalami oksidasi menurut konsep transfer elektron pada huruf yang ditebali adalah .... A. ZnO (s) + 2HCl (s) → ZnCl2 (s) +

H2O B. Cl2

(l) (g) + 2I–

(aq) → 2Cl– (aq) + I2 C. BaCl2

(g) (s) + H2SO4 (aq) → BaSO4

(s) + 2HCl D. SO2

(aq) (g) + H2O (l) → H2SO3

E. CO2 (aq)

(g ) + 2H2O (l) → CH4 (aq) + 2O2

(g)

31. Reaksi berikut yang termasuk reaksi oksidasi menurut konsep transfer elektron adalah .... A. Mg2+ (aq) + SO42– (aq) → MgSO4

B. NaCl (s)

(s) + Ba(OH)2 (aq) → BaCl2 (s) + H2O (l) + NaOH

C. CO (aq)

(g) + 12O2 (g) → CO2 D. Mg

(g) (s) → Mg2+ (aq) + 2e

E. H2O –

(l) → H+ (aq) + OH–

(aq)

32. Dalam reaksi berikut: 14CuO (s) + 4NH3 (aq) → 2N2O4 (g) + 6H2O (l) + 14Cu Senyawa yang berperan sebagai oksidator adalah ....

(s)

A. CuO D. 6H2O B. NH3 E. O2 C. N2O4

Perhatikan reaksi berikut untuk menjawab soal . Reaksi pada sel Volta jenis seng-karbon: Zn (s) + 2MnO2 (s) + 2NH4Cl (aq) → ZnCl2 (aq) + Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O

(l)

33. Zat yang berperan sebagai oksidator adalah .... A. Zn D. NH4Cl B. MnO2 E. Mn2O3

C. ZnCl2 34. Logam seng berperan sebagai ....

A. oksidator D. anode B. elektrolit E. penerima elektron C. sirkuit elektron

35. Jika dalam sel Volta terdapat elektrode

logam seng dan tembaga dalam larutan H2SO4, yang berperan sebagai oksidator adalah .... A. Zn D. HB. Cu E. H2O

+

C. SO4

2–

36. Pada reaksi MnO2(aq) + 4 H+(aq) + 2 Cl– (aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) + 2 H2

A. MnO

O(l) yang bertindak sebagai reduktor adalah ....

2B. Cl

C. Cl– 2

D. H2E. Mn

O

2+

37. Berikut yang merupakan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima elektron adalah .... A. MnO4

–(aq) + 8 H+(aq) + 5 e– → Mn2+(aq) + 4 H2

B. ClOO(l)

3–(aq) + 6 H+

C. Mn

(aq) + 6 e– → Cl–(aq) + 6 H2O(l)

2+(aq) + 2 H2O → MnO 2(aq) + 4 H+

D. Cl(aq) + 2 e– 2(aq) + 2 e– → 2 Cl–

E. Ag+(aq) + e– → Ag(aq) (aq)

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 63

Page 65: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

KONSEP MOL DAN STOKIOMETRY

1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ).

Yaitu : “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.” Contoh : 40 gram Ca + 16 gram O212 gram C + 32 gram O

→ 56 gram CaO 2 → 44 gram CO

2

Contoh soal : Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa massa oksigen yang diperlukan? Jawab : m Ca = 4 gram m CaO = 5,6 gram m O2

= ..?

Berdasarkan hukum kekekalan massa : Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi m Ca + m O2m O

= m CaO 2

= (5,6 – 4,0) gram = m CaO - m Ca

= 1,6 gram Jadi massa oksigen yang diperlukan adalah 1,6

gram. 2) Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum

Proust ). Yaitu : “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.” Contoh soal : Jika diketahui perbandingan massa besi (Fe) dan belerang (S) dalam pembentukan senyawa besi (II) sulfida (FeS) adalah 7 : 4 maka tentukan : a) Massa besi yang dibutuhkan untuk bereaksi

dengan 8 gram belerang! b) Massa belerang yang tersisa, jika sebanyak 21

gram Fe direaksikan dengan 15 gram S! c) Massa S dan massa Fe yang dibutuhkan untuk

menghasilkan 22 gram senyawa FeS! Jawab : Reaksi : FeSSFe →+ 7 4 11 Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, sehingga 7 gram Fe akan bereaksi dengan 4 gram S membentuk 11 gram FeS. a) Massa S = 8 gram Massa Fe = …?

Massa Fe = gram14gram8x47

=

Jadi massa Fe yang dibutuhkan adalah 14 gram.

b) 21 gram Fe direaksikan dengan 15 gram S, berarti :

Fe : S = 21 : 15 = 7 : 5 Belerang berlebih, berarti seluruh Fe habis bereaksi. Massa Fe yang bereaksi = 21 gram Massa S yang bereaksi

gram12gram21x74

=

Massa S yang tersisa = ( 15-12 ) gram = 3 gram Jadi massa S yang tersisa adalah 3 gram. c) Untuk membentuk 22 gram FeS :

m Fe = gram14gram22x117

=

m S = gram8gram22x114

=

Jadi massa Fe dan S yang dibutuhkan adalah 14 gram dan 8 gram. 3). Hukum Kelipatan Perbandingan / Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton ). Yaitu : “Jika dua jenis unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur lain yang sama, merupakan bilangan bulat dan sederhana.” Contoh : C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan CO2

Massa O dalam CO : massa O dalam CO

. Jika massa C dalam kedua senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka :

2

akan merupakan bilangan bulat dan sederhana (yaitu = 1:2 ).

Contoh soal : Karbon dapat bergabung dengan hidrogen dengan perbandingan 3 : 1, membentuk gas metana. Berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada metana? Jawab : C : H = 3 : 1 sehingga : ⇔ 900 : m H = 3 : 1

⇔ m H = gram300gram900x31

=

; Jadi, massa H yang diperlukan adalah 300 gram. 4). Hukum Perbandingan Volum ( Hukum Gay Lussac ). Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.” Contoh :

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 64

Page 66: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Dua volum gas hidrogen bereaksi dengan satu volum gas oksigen membentuk dua volum uap air. 2 H2 (g) + O2 (g) → 2 H2O 2 V 1 V 2 V

(g)

Perbandingan volumenya = 2 : 1 : 2 (perbandingan volum = perbandingan koefisien) 5). Hukum Avogadro. Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumnya sama mengandung jumlah partikel yang sama pula.” Contoh : Pada pembentukan molekul H2

2L HO

2 (g) + 1L O2 (g) → 2L H2O Catatan :

(g)

Jika volume dan jumlah molekul salah 1 zat diketahui, maka volume dan jumlah molekul zat lain dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

diketahuiyangVxdiketahuiyangkoefisien

dicariyangkoefisiendicariyangV =

dan

diketahuiyangXxdiketahuiyangkoefisien

dicariyangkoefisien

dicariyangX =

Keterangan : V = volume molekul ( L ) X = jumlah partikel ( molekul ) Perbandingan gas-gas pada suhu dan tekanan yang sama:

BgasAgasVn

atau2V2n

1V1n

atau2n1n

2V1V

===vn

Contoh soal : Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 2 L gas nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan gas H2 membentuk gas NH3Tentukan :

(amonia).

a) Persamaan reaksinya! b) Volume gas H2c) Volume gas NH

yang diperlukan! 3

Jawab : yang dihasilkan!

a) Persamaan reaksinya : (g)NH2(g)H3(g)N 322 →+

b) V H2 2NVx2Nkoef.2Hkoef.

=

= L2x13

= 6 L

Jadi volume gas H2

c) V NH

yang diperlukan dalam reaksi adalah 6 L.

3 2NVx2Nkoef.3NHkoef.

=

= L2x12

= 4 L

Jadi volume gas NH3

yang dihasilkan oleh reaksi tersebut adalah 4 L.

A. KONSEP MOL

a) Definisi Mol

o Satu mol adalah banyaknya zat yang

mengandung jumlah partikel yang = jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram C-12.

o Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C-12) yang ditetapkan melalui berbagai metode eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x 1023

(disebut tetapan Avogadro, dinyatakan dengan L).

Contoh : 1 mol air artinya : sekian gram air yang

mengandung 6,02 x 1023

1 mol besi artinya : sekian gram besi yang mengandung 6,02 x 10

molekul air.

23

1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam sulfat yang mengandung 6,02 x 10

atom besi.

23 molekul H2SO4

.

1 mol = 6,02 x 1023

L = 6,02 x 10

partikel

23

b) Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel Dirumuskan :

=

2310x6,02xnX

Keterangan : n = jumlah mol X = jumlah partikel c) Massa Molar (Mr o Massa molar menyatakan

dan Ar) massa relatif 1 mol

zato Satuannya adalah gram mol

. -1

Contoh :

. Berkaitan dengan nomor massa pada tabel periodik.

Ar H = 1; dan Ar O = 16, maka: Mr H2

O = 18, karena ada 2 atom H dan 1 atom O (2 + 16)

d) Hubungan Jumlah Mol (n) dengan Massa Zat (m)

Dirumuskan :

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 65

Page 67: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Mrxnm = dengan : m = massa n = jumlah mol

mm = massa molar e) Volum Molar Gas (Vmo Adalah volum 1 mol gas.

)

Beberapa kondisi / keadaan yang biasa

dijadikan acuan :

1) Keadaan Standar Adalah suatu keadaan dengan suhu 0o

Dinyatakan dengan istilah STP (Standard Temperature and Pressure).

C dan tekanan 1 atm.

Pada keadaan STP, volum molar gas (Vm ) = 22,4 lliter/mol

Dirumuskan :

mVxnV =

dengan : V = volum gas n = jumlah mol

mV = volum molar

2) Keadaan Kamar Adalah suatu keadaan dengan suhu 25o

Dinyatakan dengan istilah RTP (Room Temperature and Pressure).

C dan tekanan 1 atm.

Pada keadaan RTP, volum molar gas (Vm) = 24 liter/mol

3) Keadaan Tertentu dengan Suhu dan

Tekanan yang Diketahui Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal :

TRnVP =

PTRn

V =

P = tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmHg =

760 mmHg V = volum gas (L) n = jumlah mol gas R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)

T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius) f) Kemolaran Larutan (M)

Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan.

Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap mL larutan.

Dirumuskan :

Vn

M =

dengan : M = kemolaran larutan n = jumlah mol zat terlarut V = volum larutan

Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya, dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (= 11,7 gram) NaCl atau dalam tiap mL larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg) NaCl.

g) Part per million (ppm) atau bagian per juta 1 ppm = 1 mg/kg (Khusus dalam pelarut air, 1 ppm = 1 mg/L) Contoh: a. kandungan Pb dalam air sungai adalah 20

ppm, artinya kg air sungai mengandung 20 mg Pb.

b. Kandungan karbon dalam baja adalah 5 ppm, artinya dalam 1 kg baja terdapat 5 mg karbon.

CaDe Mind :

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 66

Page 68: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

B. STOIKIOMETRI SENYAWA

1) Rumus Empiris ( RE ) Disebut juga rumus perbandingan

adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun senyawa.

2) Rumus Molekul ( RM ) Secara umum, rumus molekul suatu senyawa dapat dinyatakan sebagai berikut :

RM = ( RE )y

Keterangan : Harga y bergantung pada besarnya harga Massa Molekul Relatif

( Mr ) dari senyawa yang bersangkutan.

3) Kadar Unsur dalam Senyawa ( dalam % ) Dirumuskan :

100%xMrArxyKadar =

Keterangan : y = jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa ( angka indeks

Contoh :

dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa )

Tentukan kadar C dalam senyawa glukosa (C6H1206Kadar C =

)! 6 x 12

180 x 100% = 40%

C. STOIKIOMETRI REAKSI 1) Berikut ini adalah TRIK & TIPS dalam

menyelesaikan soal stoikiometri: Dapat diselesaikan melalui 4 langkah yaitu sebagai berikut : 1) Menuliskan persamaan reaksi kimia yang setara 2) Menyatakan jumlah mol zat yang diketahui 3) Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksi 4) Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan

2) Pereaksi Pembatas o Adalah suatu pereaksi yang habis bereaksi

terlebih dahulu. Cara menentukan Pereaksi Pembatas :

a) Nyatakan zat yang diketahui dalam mol b) Bagilah jumlah mol masing-masing zat

dengan koefisiennya

c) Pereaksi yang hasil pembagiannya paling kecil, merupakan pereaksi pembatas

d) Perhitungan selanjutnya, didasarkan pada pereaksi pembatas

3) Penentuan Rumus Kimia Hidrat

o Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air

sebagai bagian dari struktur kristalnya.

Contoh : CuSO4. 5 H2CaSO

O ( terusi ) 4. 2 H2

MgSOO ( gipsum )

4. 7 H2Na

O ( garam Inggris ) 2CO3. 10 H2

o Jika suatu hidrat O ( soda hablur )

dipanaskan, maka sebagian atau seluruh air kristalnya dapat menguap

( lepas ).

4. Reaksi Penggaraman a. Asam + Basa → Garam + Air b. Oksida Asam + Basa → Garam + Air

Perubahan Anion: o SO2 → SO3

2- ○ N2O3 → NO2-

o P

2O5 → PO4o SO

3- 3 → SO4

2- ○ N2O5 →NO3-

o As

2O3 → AsO3o CO

3- 2 → CO3

2- ○ P2O3 → PO33-

o As

2O5 → AsO4

3-

c. Oksida Basa + Asam → Garam + Air d. Logam + Asam kuat encer → garam + gas

He. Logam1 + Garam1 → Garam2 + Logam2

2

f. Oksida Asam + Oksida Basa → Garam + Air

g. Garam1 + Garam2 → Garam3 + Garam4 Syarat : i. Garam1 & garam2 keduanya mudah

larut dalam air ii. Garam3 & garam4 keduanya

mengendap dalam air h. Garam1 + Basa1 → Garam2 + Basa2

Syarat : i. Garam1 mudah larut dalam air

ii. Garam2 & basa2 keduanya mengendap dalam air

i. Garam1 + Asam1 → Garam2 + Asam2 Syarat : i. Garam1 mudah larut dalam air

ii. Garam2 & asam2 keduanya mengendap dalam air

j. Garam Karbonat + Asam kuat encer → Garam + H2O + CO

k. Garam Amonium + Basa kuat → Garam + H

2

2O + NHl. Garam Sulfida + Asam kuat encer →

Garam + H

3

2S

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 67

Page 69: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

m. Garam Sulfat + Asam kuat encer →Garam + H2O + H2

n. Asam / Basa + Oksida Atmosfer → Garam + Air

S

o. Logam + Asam non konduktor → garam valensi rendah + HSyarat:

2

• Logam yang direaksikan harus terletak disebelah kiri atom H deret volta

D. DERET VOLTA

Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au • Asam yang digunakan bukan H2SO4 pekat /

HNO• Jika logam yang direaksikan punya 2 muatan,

maka dipilih yang memiliki muatan 2+

3

a. Logam1 + Basa1 → Logam2 + Basa2 Logam + Asam oksidator → Garam valensi tinggi + Gas + Air MATERI

% 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘

𝑥 100%

% 𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘

𝑥 100%

𝑏𝑝𝑗 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘

𝑥 106

𝑏𝑝𝑗 𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡 =𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑉𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑘

𝑥 106

% 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = (𝑀 𝑧𝑎𝑡 𝐴)% 𝑀 𝑐𝑎𝑚𝑝1 + (𝑀 𝑧𝑎𝑡 𝐴)% 𝑀 𝑐𝑎𝑚𝑝2 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛1 + 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛2 𝑥 100%

1% = 104 𝑏𝑝𝑗 1 𝑏𝑝𝑗 = 10−4%

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 68

Page 70: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

Stoikiometri 1. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap.

Pernyataan ini dikenal dengan hukum .... A. Dalton B. Lavoisier C. Proust D. Avogadro E. Priestley

2. Amonia mengandung 17,7% berat H dan

82,3% berat N. Jika 5,3 g gas H2 direaksikan dengan N2 berlebih selalu menghasilkan 30 g amonia. Data ini sesuai dengan hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac

3. Karbon dioksida mengandung 27,3% berat C

dan 72,7% berat O. Jika 6 g karbon direaksikan dengan O2 berlebih, berat CO2 yang terbentuk sebanyak .... A. 6 g D. 18 g B. 12 g E. 22 g C. 16 g

4. Amonia mengandung 17,7% berat H dan

82,3% berat N. Jika 21 g gas N2 direaksikan dengan H2 berlebih, berat NH3 yang terbentuk sebanyak .... A. 21,0 g B. 25,5 g C. 42,5 g D. 53,0 g E. 82,3 g

5. Unsur-unsur yang membentuk dua atau lebih

senyawa harus merupakan kelipatan bilangan bulat dan sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac

6. Dari hasil percobaan ditemukan bahwa

63,6% N bereaksi tepat dengan 36,4% O. Pada percobaan lain, 46,7% N bereaksi tepat dengan 53,3% O. Data tersebut membuktikan Hukum .... A. Konservasi Massa B. Komposisi Tetap C. Perbandingan Berganda

D. Perbandingan Volume E. Avogadro

7. Rasio volume gas-gas yang bereaksi adalah

bulat dan sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum .... A. Lavoisier B. Proust C. Dalton D. Avogadro E. Gay–Lussac

8. Jika x mL gas H2 direaksikan dengan 3x mL

gas Cl2, maka gas HCl yang dibentuk sebanyak .... A. x mL B. 2x mL C. 3x mL D. 4x mL E. 5x mL

9. Pada persamaan reaksi:

C2H4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) Perbandingan volume gas-gas pereaksi dan hasil reaksi pada P dan T sama adalah .... A. 1 : 2 : 2 : 2 B. 1 : 3 : 2 : 2 C. 1 : 2 : 2 : 2 D. 2 : 3 : 2 : 2 E. 3 : 2 : 2 : 3

10. Volume O2 yang dikonsumsi untuk

pembakaran campuran 5 liter CH4 dan 5 liter C2H4 adalah .... A. 5 liter D. 20 liter B. 10 liter E. 25 liter C. 15 liter

11. Amonia terurai menurut persamaan berikut:

NH3 (g) → N2 (g) + H2 Jika mula-mula terdapat n molekul NH3 maka setelah amonia terurai sempurna akan diperoleh ....

(g)

A. n molekul N2 B. 2n molekul N2 C. 3n molekul N2 D. (3/2)n molekul H2 E. 2n molekul H2

12. Pada 25°C dan 1 atm, sejumlah x molekul

gas O2 volumenya 10 liter. Pada P dan T yang sama, jumlah molekul gas N2 dalam 20 liter adalah .... A. x molekul B. 2x molekul C. 4x molekul D. 6x molekul

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 69

Page 71: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

E. 8x molekul 13. Pada P dan T tertentu, massa jenis O2 1,5

g/L dan massa jenis gas X 0,50 g/L. Jika jumlah molekul O2 sama dengan 2,0 ×1023

A. 0,75 × 10

molekul maka jumlah molekul gas X sebanyak ....

23

B. 1,50 ×10molekul

23

C. 2,00 ×10 molekul

23

D. 3,00 ×10 molekul

23

E. 4,50 ×10molekul

23

molekul

14. Pada P dan T yang sama, gas N2 bereaksi dengan gas H2 membentuk NH3. N2 (g) + H2 (g) → NH3 Jika N2 yang bereaksi 0,25 × 10

(g) 8

A. 0,25 × 10

molekul, jumlah molekul NH3 yang dihasilkan sebanyak ....

8

B. 0,50 × 10 molekul

8

A. C 1,00 × 10 molekul

8

C. 1,25 × 10 molekul

8

D. 1,50 × 10 molekul

8

molekul

15. Jumlah molekul dalam 0,5 mol NO2 adalah .... A. 0,5 × 1023

B. 1,5 × 10 molekul

23

C. 2,0 × 10 molekul

23

D. 3,0 × 10 molekul

23

E. 4,5 × 10 molekul

23

molekul

16. Sebanyak 1 mol NaCl terurai menjadi Na+

(aq) dan Cl- (aq) maka jumlah ion Cl- (aq)

A. 3,01 × 10

sebanyak ....

23

B. 4,50 × 10 molekul

23

C. 6,02 × 10 molekul

23

D. 9,03 × 10 molekul

23

E. 12,0 × 10 molekul

23

molekul

17. Jumlah mol 29,25 gram NaCl adalah .... (ArA. 0,25 mol

Na = 23, Cl = 35,5)

B. 0,50 mol C. 1,00 mol D. 1,25 mol E. 1,50 mol

18. Jika tetapan Avogadro N dan Ar O = 16

maka jumlah molekul O2 untuk 1 gram adalah .... A. 32 N B. 16 N C. N D. N/16

E. 1/32 N 19. Sebanyak 3 gram karbon memiliki jumlah

atom sama dengan .... A. 16 gram O2 B. 14 gram Fe C. 2 gram O2 D. 28 gram Fe E. 15 gram FeO

20. (Ebtanas 1994)

Massa dari 0,5 mol gas SO2 adalah .... A. 96 g D. 32 g B. 64 g E. 24 g C. 48 g

21. Jumlah molekul paling sedikit terdapat

dalam satu gram zat adalah .... A. N2 D. NO2 B. O2 E. CO2 C. NO

22. Di antara molekul berikut, yang

mengandung jumlah molekul paling sedikit adalah .... A. 16 g CO2 B. 8 g O2 C. 4 g CH4 D. 4 g N2 E. 2 g H2

23. Perbedaan antara massa molekul relatif CO2

dan massa molar CO2 adalah .... A. 44 g dan 1 mol B. 44 g dan 44 g/mol C. 44 sma dan 44 g/mol D. 44 sma dan 44 g E. 44 g dan 44 g

24. Jika diketahui Ar K = 39; N = 14; O = 16,

kandungan nitrogen dalam senyawa kalium nitrat (KNO3) adalah .... A. 13,9% B. 15,1% C. 11,7% D. 20,0% E. 25,6%

25. Jumlah molekul yang terdapat dalam 67,2

liter gas CH4 pada STP adalah .... A. 2,41 × 1023

B. 12,04 × 10 molekul 23

C. 3,01 × 10 molekul

23

D. 18,06 × 10 molekul 23

E. 6,02 × 10 molekul

23

molekul

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 70

Page 72: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

26. (Ebtanas 2000) Massa dari 3,01 x 1023

A. 10 g D. 60 g

atom Ca (Ar = 40) adalah ....

B. 20 g E. 80 g C. 40 g

27. Jumlah molekul O2 yang terdapat dalam 5,6

liter pada STP adalah .... A. 1,505 × 1023

B. 12,04 × 10 molekul

23

C. 3,01 × 10 molekul

23

D. 18,06 × 10 molekul 23

E. 6,02 × 10 molekul

23

molekul

28. Pada keadaan standar, massa gas NO2 dalam suatu wadah 15 liter adalah .... A. 15,2 g B. 30,8 g C. 45,5 g D. 67,5 g E. 92,0 g

29. Volume 0,5 mol gas oksigen yang diukur

pada 25°C dan 1 atm adalah .... A. 11,2 liter B. 22,4 liter C. 24,44 liter D. 28,25 liter E. 30,00 liter

30. Volume dari 2,8 gram gas nitrogen yang

diukur pada 25°C dan 0,5 atm adalah .... A. 4,89 liter B. 22,4 liter C. 24,44 liter D. 28,25 liter E. 30,0 liter

31. Massa gas CO2 yang terdapat dalam 10 liter

diukur pada 25°C dan tekanan 1 atm adalah .... A. 12 g D. 64 g B. 19,6 g E. 80 g C. 44 g

32. Pada suhu dan tekanan tertentu, volume 1

gram gas NO = 1,28 liter. Pada keadaan yang sama, volume gas yang terjadi pada pembakaran sempurna 4 g belerang adalah .... A. 3,6 liter B. 4,8 liter C. 5,12 liter D. 10,24 liter E. 293 liter

33. Pembakaran sempurna gas propana ditunjukkan oleh persamaan berikut: C3H8 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O

Pada persamaan ini, perbandingan mol O2 (g)

(g) terhadap CO2 (g)A. 3: 2 D. 1:3

adalah ....

B. 4:3 E. 3:1 C. 5:3

34. Sebanyak 10 gram kapur bereaksi habis

dengan asam sulfat berlebih menurut reaksi: CaCO3 (s) + H2SO4 (aq) → CaSO4 (aq) + H2O (l) + CO2 Volume CO2 yang dilepaskan pada STP adalah ….

(g)

A. 44,80 L D. 5,60 L B. 22,40 L E. 2,24 L C. 11,20 L

35. Jika 5 mol H2SO4 direaksikan dengan X

mol NH3 membentuk 3 mol (NH4)HSO4 dan Y mol (NH4)2SO4 maka nilai X dan Y sebesar .... A. X = 7 dan Y = 2 B. X = 5 dan Y = 2 C. X = 3 dan Y = 5 D. X = 7 dan Y = 5 E. X = 3 dan Y = 2

36. Jika 1 mol KClO3(s) dipanaskan hingga

terurai menjadi KCl (s) dan O2 (g)

A. 0,5 mol

, gas O2 yang dihasilkan adalah ....

B. 1,0 mol C. 1,5 mol D. 2,0 mol E. 2,5 mol

37. Konsentrasi H2O (g) yang dihasilkan dari

reaksi antara 5 mol H2 (g) dan 5 mol O2 (g)

A. 1,0 mol

dalam tabung eudiometer adalah ....

B. 2,5 mol C. 5,0 mol D. 7,5 mol E. 10,0 mol

38. Dalam kompor gas, 5 mol propana dibakar

dengan 5 mol gas oksigen menghasilkan CO2 (g)A. 3 mol

sebanyak ....

B. 5 mol C. 10 mol D. 15 mol E. 30 mol

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 71

Page 73: ganeshagroup.weebly.comganeshagroup.weebly.com/uploads/8/5/9/5/85957634/4modul_kimia… · b. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi: • Sifat fisis → Sifat yang dapat

39. Senyawa karbon berupa gas memiliki rumus empiris CH2. Jika pada 273 K dan 1 atm berat senyawa itu 14 g dan volumenya 5,6 liter maka rumus molekul senyawa itu adalah .... A. CH2 B. C2H4 C. C3H6 D. C4H8 E. C5H10

40. (UMPTN 1997/A)

Reaksi yang terjadi antara KClO3 dan HCl adalah: KClO3 (aq) + 6HCl (aq) → KCl (s) + 3H2O (l) + 3Cl2

(g)

Diketahui Ar K = 39; Cl = 35,5; O = 16; H = 1. Untuk memperoleh 142 gram Cl2 diperlukan KClO3 sebanyak … A. 122,5 g B. 81,7 g C. 61,3 g D. 40,8 g E. 24,5 g

41. Pembakaran 12 gram senyawa karbon

dihasilkan 22 gram gas CO2 (Mr = 44). Persentase karbon dalam senyawa itu adalah .... A. 23% D. 55% B. 27% E. 77% C. 50%

42. Sebanyak 8 liter gas propana dibakar habis

dengan gas oksigen menurut persamaan berikut: C3H8 (g) + 5O2 (g) → 3CO2 (g) + 4H2O

(g)

Pada P dan T yang sama, volume gas CO2 yang dihasilkan adalah .... A. 24 liter D. 5 liter B. 12 liter E. 3 liter C. 8 liter

43. (UMPTN 1999)

Sebanyak X gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan HCl menurut reaksi: FeS (s) + 2HCl (aq) → FeCl2 (aq) + H2S

(s)

Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H2S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H2S volumenya 20 liter maka nilai X adalah .... A. 8,8 D. 35,2 B. 17,6 E. 44,0 C. 26,4

44. (UMPTN 1996/A)

Pada suhu dan tekanan sama, 40 mL P2 tepat bereaksi dengan 100 mL Q2 menghasilkan 40 mL gas PxQy. Harga x dan y adalah .... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

KIMIA X SMA

www.ganeshagroup.weebly.com 72