Azzam Muhammad Jundi NIM :...

129
PENGARUH FAKTOR SOSIAL, BUDAYA, PRIBADI, DAN MOTIVASI TERHADAP PERSEPSI KONSUMSI PANGAN POKOK NON BERAS DI WILAYAH JAKARTA TIMUR Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1436 H

Transcript of Azzam Muhammad Jundi NIM :...

Page 1: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

PENGARUH FAKTOR SOSIAL, BUDAYA, PRIBADI, DAN

MOTIVASI TERHADAP PERSEPSI KONSUMSI PANGAN

POKOK NON BERAS DI WILAYAH JAKARTA TIMUR

Azzam Muhammad Jundi

NIM : 109092000009

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M / 1436 H

Page 2: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI, DAN

MOTIVASI TERHADAP PERSEPSI KONSUMSI PANGAN

POKOK NONBERAS DI WILAYAH JAKARTA TIMUR

AZZAM MUHAMMAD JUNDI NIM : 109092000009

Skipsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian pada Program Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 /1436 H

Page 3: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Februari 2015

Azzam Muhammad Jundi109092000009

Page 4: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...
Page 5: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Azzam Muhammad Jundi

JenisKelamin : Laki - laki

Tempat,TanggalLahir

: Jakarta, 2 Mei 1991

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Komplek Pertamina Jl.Bontang V kav.81 rt 02/03 Gas AlamCimanggis Depok

No. HP : 089699338208

Email : [email protected]

1996-1997 : TKIT Az Zahrah

1997-2003 : SDIT Al Hikmah

2003-2006 : SMPIT Al Kahfi

2006-2009 : SMAN 4 Depok

2009-2014 : Strata I Jurusan Agribisnis,Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas IslamNegeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Data Diri

RiwayatPendidikan

Page 6: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

RINGKASAN

Azzam Muhammad Jundi. 109092000009. Pengaruh Faktor Sosial, Budaya, Pribadi dan Motivasi terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur Dibawah bimbingan Ujang Maman dan Siti Rochaeni

Indonesia memiliki tantangan untuk mencapai ketahanan pangan dengan laju pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan produksi pangan. Salah satu solusinya adalah dengan diversifikasi pangan, dan belum optimalnya diversifikasi pangan karena faktor psokologis masyarakat Indonesia. Baiknya kita mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Indonesia terhadap pangan pokok non beras. Faktor-faktor yang berpengaruh diantaranya adalah faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengidentifikasi karakteristik responden di Jakarta Timur. 2) Mengidentifikasi indikator-indikator faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi sterhadap perspsi konsumsi pangan pokok non beras di Jakarta Timur 3) Menganalisis pengaruh faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di Jakarta Timur.

Lokasi penelitian dilakukan di Jakarta Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kueisoner dan wawancara dengan pihak yang terkait, sedangkan data sekunder meliputi gambaran umum wilayah penelitian, data penduduk, dan data potensi pangan lokal dari sumber-sumber yang relevan seperti buku, Badan Pusat Statistik (BPS), jurnal dan data dari dinas instansi terkait. Metode penentuan sampel dilakukan dengan cara stratified, purposive, random sampling. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linear berganda dibantu software SPPS 14.0.

Berdasarkan faktor sosial masyarakat Jakarta Timur kurang menerima adanya pangan non beras. Faktor budaya, masyarakat Jakarta timur adaptif terhadap konsumsi pangan pokok non beras. Faktor pribadi pada masyarakat Jakarta Timur terbuka akan adanya pangan pokok non beras, kurangnya motivasi masyarakat untuk mengkonsumsi pangan pokok non beras, sehingga pada perilaku konsumen dalam mengkonsumsi pangan pokok non beras keseluruhannya masyarakat Jakarta Timur kurang responsive terhadap konsumsi pangan pokok non beras

Terdapat pengaruh variabel faktor sosial, budaya, pribadi dan motivasi terhadap persepsi pangan pokok non beras di Jakarta Timur. Terbukti dari pengaruh yang positif dan sangat signifikan variabel faktor sosial, budaya, pribadi

Page 7: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

dan motivasi dengan Uji F (uji menyeluruh) terhadap ppersepsi konsumsi pangan pokok non beras di Jakarta Timur. Uji determinasi (R2) variabel nilai persepsi konsumsi pangan pokok non beras di wilayah Jakarta Timur yang dapat dijelaskan oleh factor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi, 8,9 %. Dan sisanya 91,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini. Berdasarkan hasil Uji regresi terlihat bahwa variabel faktor pribadi (X3) adalah variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di wilayah Jakarta Timur. Kata kunci : factor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi, pesepsi konsumsi, pangan pokok non beras, Jakarta Timur

Page 8: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat dan rahmat-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka

penelitian dan penulisan skripsi ini tidak akan bejalan dengan lancar. Oleh karna itu

pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya

kepada :

1. Allah SWT yang telah menganugerakan kepada penulis segala nikmat-Nya

dan memberikan kemampuan berfikir sehingga skripsi ini dapat selesai tepat

pada waktunya.

2. Ummi dan Abi tersayang, terimakasih atas cintamu, kasih sayang, kesabaran,

do’a, motivasi, dan segalanya yang telah diberikan oleh ananda baik secara

moril maupun materiil sehingga Alhamdullilah penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Syukron jazakumullah atas perjuangan ummi dan abi tercinta.

Ananda tidak mungkin bisa membalasnya, semoga Allah SWT memberikan

balasan yang setimpal atas semua yang telah diberikan oleh ummi dan abi.

3. Adik-adik tersayang, Ghulam, Asyraq, Rakha, Jabran, terimakasih atas

motivasi dan apapun yang diberikan baik materiil maupun moril. Semoga

kalian selalu sukses dan dapat terus membahagiakan ummi dan abi.

4. Bapak Dr. Agus Salim, M. Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

5. Bapak Dr. Elpawati, MP selaku ketua Program Studi Agribisnis Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Ujang Maman, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing, memberikan saran, motivasi, nasehat dan arahan serta

meluangkan waktu, tenaga dan fikiran disela-sela kesibukanya dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 9: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

7. Ibu Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing, memberikan saran, motivasi, nasehat dan arahan serta

meluangkan waktu, tenaga dan fikiran disela-sela kesibukanya dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Dr. Iskandar Andi Nuhung, MS selaku dosen penguji I yang telah

meluangkan waktu dan tenaganya untuk menguji skripsi penulis serta

memberikan saran dan arahan.

9. Bapak Dr. Edmon Daris, MS selaku dosen penguji II yang telah meluangkan

waktu dan tenaganya untuk menguji skripsi penulis serta memberikan saran

dan arahan.

10. Para dosen Agribisnis yang telah membantu dalam memberikan semangat

dan do’a bagi penulis.

11. Benita Fitriana, kekasih hatiku. Terimakasih atas hari-hari, motivasi, dan do’a

yang telah diberikan.

12. Sahabat-sahabat Al-Kahfi, Zainun, Agip, Nadi, Julio, Aji, dkk. Terimakasih

atas motivasi, dukungan, pengalaman hidup, dan segalanya yang kalian

berikan.

13. Sahabat-sahabat Basis, Ridwan, Ijong, Odang, Isal, Ilham, Kia, Wiki, Daniel,

Rehan, Upi, Jimmy, Ayung, Desta. Terimakasih atas dukungan, pengalaman

hidup, dan segalanya yang kalian berikan.

14. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2009, Rahman, Endang, Jamal,

Bimbim, Tyo, Ihsan, Hariry, Ade, Eriza, Untung, Slamet, Bukhari, Jazil,

Anto, Arif, Bambang, Amin, Hilman, Hana, Novi, Uki, Vinka, Eka, Fifah,

Iwat, Dian, Tiana, Laily, Nena, Arum, Dewi, Ika, Nita, Elis, Sarah, Silvi, Mia,

Nauli, Ponika, Riska. Terimakasih atas segalanya yang diberikan, bangga

berada di tengah-tengah kalian. Semoga silaturahmi selalu terjaga. Barakallah.

15. Kawan-kawan Prima Motor, Inu, Opi, Danang, Jordi, Fajar, Fahmi, Dede,

Ocon, Dimas. Terima kasih atas segala bentuk dukungan yang kalian berikan.

Page 10: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

sestematika, bahasa maupun dari segi materi. Atas dasar ini, penulis harapkan

komentar, saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini memberikan wawasan

yang lebih luas bagi pembaca dan semoga bermanfaat untuk kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Februari 2015

Azzam Muhammad Jundi

Page 11: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 6

1.3 Tujuan .............................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi ............................................................................ 8

2.2 Faktor Sosial .................................................................... 14

2.3 Faktor Budaya ................................................................. 16

2.4 Faktor Pribadi .................................................................. 18

2.5 Motivasi ........................................................................... 19

2.6 Pangan ............................................................................. 20

2.7 Penelitian Terdahulu........................................................ 26

2.8 Kerangka Pemikiran ........................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ........................... 30

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................. 30

3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................... 32

3.4 Metode Pengambilan Sample .......................................... 33

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................ 39

Page 12: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

ii

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografi ................................................................. 46

4.2 Penduduk ......................................................................... 48

4.2.1 Jumlah Penduduk ................................................... 48 4.2.2 Agama .................................................................... 49 4.2.3 Pekerjaan ................................................................ 51 4.2.4 Pendidikan.............................................................. 52

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden ................................................. 54

5.2 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 57

5.3 Analisis Data Kuantitatif ................................................. 61

5.4 Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur ................... 66

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ...................................................................... 74

6.2 Saran ................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 77

LAMPIRAN ............................................................................................ 79

Page 13: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Konsumsi Pangan Pokok Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2007-2011 ................................................................................... 2

2. Ketersediaan Pangan Pokok untuk Konsumsi Rumah tangga di Indonesia Tahun 2007-2011 ........................................................ 3

3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala

Pengukuran ................................................................................ 31

4. Jumlah Penduduk dan Jumlah Keluarga Wilayah Jakarta Timur Tahun 2013 ................................................................................. 34

5. Jumlah Keluarga Wilayah Kecamatan Cengkareng 2013........... 34

6. Jumlah RW, RT, KK, dan Penduduk Menurut Kelurahan di

Kecamatan Cakung 2013 ............................................................ 36

7. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Jakarta Timur.............. 47

8. Jumlah Penganut Agama di Jakarta Timur Tahun 2013 ............. 50

9. Jumlah Penduduk berdasarkan Status Pekerjaan di Jakarta

Timur 2013 .................................................................................. 51

10. Jumlah Penduduk dengan Pendidikan Tertinggi di Jakarta

Timur Tahun 2013 ...................................................................... 52

11. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Pekerjaan,

Pendidikan Terakhir, dan Pendapatan per Bulan di Wilayah

Jakarta Timur .............................................................................. 55

12. Tolerance dan VIF ...................................................................... 59

13. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 61

14. Analisis Data Responden Variabel Faktor Sosial Sosial............. 62

15. Analisis Data Responden Varibel Faktor Budaya ....................... 63

16. Analisis Data Responden Varibel Faktor Pribadi ....................... 64

17. Analisis Data Responden Varibel Faktor Motivasi ..................... 64

18. Analisis Data Responden Variabel Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras ........................................................................ 65

19. Hasil Regresi Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan Motivasi Terhadap Persepsi Pangan Pokok Non Beras di wilayah Jakarta Timur................................................... 67

Page 14: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Pemikiran Pengaruh Faktor Sosial, Budaya, Pribadi dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur .................................................. 29

2. Teknik pengambilan sampel Pengaruh Faktor Sosial, Budaya, Pribadi dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur............................... 38

3. Kurva Uji Normalitas .................................................................. 58

4. Kurva Uji Heterokedastisitas ...................................................... 60

Page 15: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

v

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Responden ................................................................. 80

2. Tabulasi Data Hasil Kuesioner ................................................... 85

3. Hasil Analisis Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok di Wilayah Jakarta Timur ................................................ 111

4. Hasil Uji Validitas ...................................................................... 113

Page 16: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan diarahkan

untuk menopang kekuatan ekonomi domestik sehingga mampu menyediakan

pangan yang cukup secara berkelanjutan bagi seluruh penduduk terutama dari

produksi dalam negeri, dalam jumlah dan keragaman yang cukup, aman dan

terjangkau dari waktu ke waktu. Indonesia dalam pemenuhan konsumsi

masyarakat menghadapi tantangan cukup besar karena jumlah penduduknya yang

cukup besar. Pemerintah berupaya memantapkan ketahanan pangan masyarakat

melalui Badan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian sejak tahun 2002

mengembang-kan tujuh model pemberdayaan di kabupaten/ kota di seluruh

propinsi. Adapun model pemberdayaan ketahanan pangan tersebut adalah: 1)

Lumbung pangan, 2) Sistem tunda jual, 3) Pangan lokal, 4) Pemanfaatan

pekarangan, 5) Daerah rawan pangan, 6) Participatory integrated development in

rainfed areas (PIDRA) dan 7) Special program for food security (Hermanto

2005).

Mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi beras sebagai bahan

makanan pokok, namun hingga saat ini pemerintah belum mampu memenuhi

kebutuhan beras nasional. Jumlah penduduk yang kian bertambah disandingkan

dengan situasi geografis yang seringkali tidak menentu menciptakan besarnya

permintaan yang tidak sebanding dengan penawaran beras. Hal ini mendorong

Page 17: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

2

diversifikasi pangan pokok menjadi suatu alternatif yang mulai dilirik oleh

konsumen beras.

Perum Bulog sudah melakukan analisa mengantisipasi pertambahan

penduduk yang berpotensi mengurangi ketersediaan pangan berupa beras.Dalam

analisanya, ada dua komponen yang perlu disadari,yakni menekan potensi

penyusutan (losses) dalam penanganan pascapanen padi,serta menggalakkan

program diversifikasi pangan. Sebagai langkah mengantisipasi krisis pangan

akibat ledakan penduduk, Bulog mendorong supaya masyarakat melakukan

diversifikasi pangan.

Tabel 1. Konsumsi Pangan Per Kapita di Indonesia Tahun 2007-2011

Komoditi Konsumsi (Kg/Kapita/Tahun) Laju

Pertumbuhan (%) 2007 2008 2009 2010 2011

Beras 100,05 104,89 102,21 100,75 102,87 0,74

Jagung 4,75 3,23 1,36 2,66 1,93 -20,29

Ubi Kayu 6,99 1,83 5,53 5,06 5,79 33,73

Ubi Jalar 2,40 1,83 2,24 2,29 2,87 6,57

Sagu 0,73 1,83 0,42 0,37 0.469 22,23

Kentang 2,09 2,03 1,72 1,83 1,56 -5,53 Sumber : SUSENAS, BPS 2012

Tabel 1 menggambarkan bahwa perkembangan konsumsi pangan pokok di

Indonesia cenderung meningkat kecuali untuk komoditi jagung dan kentang.

Jagung mengalami penurunan laju pertumbuhan konsumsi pangan sebesar -

20,29%, sedangkan Ubi kayu menjadi komoditi yang mengalami peningkatan laju

pertumbuhan paling signifikan yaitu 33,73%. Laju pertumbuhan konsumsi beras

hanya mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,74% , berbanding terbalik dengan

Page 18: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

3

laju pertumbuhan konsumsi pangan non beras yang jika dirata-rata meningkat

sebesar 7,34%. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada rumah

tangga di Indonesia dalam mengonsumsi pangan pokok non beras.

Ketersediaan Pangan untuk konsumsi rumah tangga yang ditunjjukan

Tabel 2 cenderung mengalami peningkatan. Ketersediaan beras untuk konsumsi

rumah tangga mengalami peningkatan sebesar 2,47 % , sedangkan rata-rata

ketersediaan pangan non beras adalah 17,372%. Hal tersebut menujukkan bahwa

laju pertumbuhan ketersediaan pangan untuk konsumsi rumah tangga lebih

signifikan pangan pokok non beras dari pada beras. Mengacu pada Tabel 1 dan

Tabel 2, jumlah ketersediaaan untuk pangan pokok non beras untuk rumah tangga

lebih banyak dari jumlah konsumsinya, sehingga dapat disimpulkan bahwa

konsumsi rumah tangga untuk pangan pokok non beras baiknya ditingkatkan lagi

sehingga kegiatan diversivikasi pangan dapat berjalan dengan maksimal.

Tabel 2. Ketersediaan Konsumsi Pangan Pokok Per Kapita di Indonesia Tahun 2007-2011

Konsumsi

(Kg/Kapita)

Konsumsi (Kg/Kapita/Tahun) Laju

Pertumbuhan

(%) 2007 2008 2009 2010 2011

Beras 147,91 153,42 157,50 162,08 163,02 2,47

Jagung 42,56 52,15 54,05 55,23 55,43 7,18

Ubi Kayu 17,76 91,27 28,42 44,31 43,81 99,96

Ubi Jalar 7,31 7,21 7,80 7,45 7,86 1,96

Sagu 0,80 0,57 0,46 0,28 0,29 -20,90

Kentang 4,18 4,42 4,82 4,22 3,99 -1,34

Sumber : Neraca Bahan Pangan, BKP Kementan 2012

Pada keadaan krisis dan kritis, sesungguhnya semuanya masih boleh

ditawar atau ditunda, kecuali makanan. Itulah sebabnya, pangan dapat dikatakan

Page 19: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

4

merupakan ibu dari semua kebutuhan, artinya di sanalah bermuara semua

kehidupan dan penghidupan. (Hafsah, 2006). Banyaknya sumber pangan lokal

yang dapat menggantikan beras sebagai pangan pokok menjadi satu poin positif.

Sebut saja jagung, sagu, kentang, ubi jalar, singkong, dan lain-lain. Memperkaya

ragam pangan pokok yang dikonsumsi dapat meningkatkan ketahanan keluarga

dan secara tidak langsung akan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Hasil studi Harya dalam Ariani (2003) menjelaskan bahwa belum

optimalnya diversifikasi pangan salah satunya yaitu karena terdapat faktor

psikologis yang sangat mempengaruhi. Faktor-faktor psikologis tersebut yaitu

budaya makan nasi yang sudah sulit diubah, merasa belum makan jika belum

makan nasi, perasaan gengsi karena beras menjadi indikator kesejahteraan

masyarakat, dan rasa nasi yang cocok di lidah masyarakat Indonesia. Mengingat

faktor-faktor psikologis tersebut alangkah tepat jika kita mengetahui bagaimana

persepsi masyarakat terhadap pangan pokok non-beras.

Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi di antaranya adalah

faktor sosial, faktor budaya, faktor pribadi, dan faktor motivasi. Faktor sosial

seperti keluarga dan status sosial berpengaruh pada persepsi dan prilaku

konsumen. (Kottler dan Keller,2009). Kebudayaan merupakan faktor penentu

paling dasar dari keinginan dan prilaku seseorang. Keputusan pembelian juga

dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan

tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta

kepribadian dan konsep diri pembeli (Setiadi,2003).

Page 20: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

5

Diversifikasi pangan ini harus menghadapi beberapa kendala, salah

satunya ialah persepsi sebagian besar masyarakat Indonesia yang sudah sangat

lekat dengan beras sebagai pangan pokok. Sikap masyarakat terhadap bahan

pangan pengganti tersebut akan mempengaruhi persepsi mereka. Perilaku

konsumsi ini dilihat dari apakah mereka mengonsumsi bahan pangan tersebut

atau tidak dan juga apakah mereka menganggapnya sebagai bahan pangan pokok.

Kota Administrasi Jakarta Timur memiliki sejumlah kawasan-kawasan

potensial atau unggulan untuk dapat dikembangkan. Kawasan unggulan

merupakan kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan sektor strategis, seperti

industri, pariwisata, perdagangan, pertanian, permukiman dan lain-lain. Sektor

strategis menjadi prioritas utama karena tingkat peranannya dalam pembangunan.

Kawasan strategis kota adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap

pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta pendayagunaan

sumber daya alam dan teknologi tinggi untuk mengembangkan, dan melestarikan

serta mengkoordinasikan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan

dalam mendukung penataan ruang wilayah.

Aktivitas perdagangan di Jakarta Timur sebagian besar berkangsung di

pasar, baik pasar moderen maupu tradisional. Jakarta Timur memiliki dua pasar

induk untuk penyedia pangan sehari-hari yaitu pasar Induk Kramat Jati dan pasar

Induk Cipinang. Pasar Induk tersebut merupakan tempat belanja utama komoditi

pangan pokok DKI Jakarta.

Page 21: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa hal telah dipaparkan sebelumnya, menjadi suatu

pertanyaan tentang bagaimana persepsi mampu mempengaruhi peilaku suatu

keluarga dalam mengonsumsi pangan pokok nonberas. Masalah yang akan

dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik responden di Jakarta Timur?

2. Apakah faktor sosial, faktor budaya, faktor pribadi dan motivasi

berpengaruh terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di

wilayah Jakarta Timur?

3. Bagaimana pengaruh faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi

terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di wilayah

Jakarta Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakteristik responden di Jakarta Timur.

2. Mengidentifikasi indikator-indikator faktor sosial, faktor budaya,

faktor pribadi, dan motivasi terhadap persepsi konsumsi pangan pokok

non beras di wilayah Jakarta Timur.

3. Menganalisis pengaruh faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi

terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di wilayah

Jakarta Timur.

Page 22: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

7

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat berguna untuk memperkaya wawasan peneliti tentang

persepsi konsumsi pangan pokok non beras. Selain itu juga dapat menjadi salah

satu pengembangan dalam bidang ilmu konsumen. Bagi masyarakat luas,

penelitian ini dapat menjadi pendorong agar masyarakat termotivasi untuk

memperkaya pangan yang dikonsumsinya. Penelitian ini juga dapat menjadi salah

satu masukan bagi pemerintah dalam pelaksanaan program diversifikasi pangan.

Page 23: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi

Konsumen seringkali memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan

persepsinya terhadap produk tersebut (Sumarwan 2004). Persepsi menurut Kotler

(2009), persepsi merupakan suatu proses di mana seseorang dapat memilih,

mengatur, dan mengartikan imformasi menjadi suatu gambar yang sangat berarti di

dunia. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995), terdapat lima tahap dalam

pengolahan informasi, yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, peneriman, dan

retensi. Persepsi sendiri disebutkan melingkupi tahap pemaparan, perhatian, dan

pemahaman (Mowen & Minor 1999).

Mowen dan Minor (1999) mengartikan persepsi sebagai proses keseluruhan

di mana individu terpapar pada informasi, mengikuti informasi tersebut, dan

memahaminya. Schiffman dan Kanuk (2000) mengartikan persepsi sebagai proses di

mana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan stimulus menjadi

gambaran yang bermakna dan koheren. Menurut Robbins (2001), persepsi adalah

suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan terhadap kesan-kesan sensori untuk

memberi arti pada lingkungannya.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi

menjadi informasi yang bermakna.

Page 24: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

9

2.1.1. Proses persepsi

Proses terjadinya persepsi meliputi :

1. Proses Fisis

Dimana objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat

indera.

2. Proses Fisiologis

Stimulus yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh

saraf sensoris ke otak.

3. Proses Psikologis

Terjadi proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari

tentang apa yang ia terima dengan alat indera sebagai suatu akibat dari

stimulus yang diterima.

2.1.2. Persepsi Konsumen

Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan

mengartikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam

lingkungan mereka (Robbins, 2001) . persepsi konsumen ini sangat penting

dipelajari karena perilaku konsumen karena perilaku konsumen didasarkan

oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu

sendiri. Menurut shiffman dan kanuk (2000) persepsi akan sesuatu berasal

dari interaksi antara dua jenis faktor :

1. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran,

berat, warna atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan

Page 25: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

10

maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan

pada indra manusian, sehingga mampu menciptakan sesuatu

persepsi mengenai produk yang dilihatnya.

2. Faktor individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya

pada panca indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang

serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri.

Dalam persepsi seseorang juga melalui proses seleksi. Seleksi adalah

proses seseorang memilih dan menentukan marketing stimuli karena tiap

individu adalah unik dalam kebutuhan, keinginan dan pengalaman, sikap dan

karakter pribadi masing-masing orang.

Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) dalam seleksi ada proses yang

disebut selective perception concept. Adapun selective perception concept,

yaitu :

1. Selective Exposure

Konsumen secara efektif mencari pesan menemukan kesenangan

atau simpati mereka secara aktif menghindari kesakitan atau ancaman

disisi lainnya. Mereka secara efektif membuka diri mereka kepada

iklan-ikaln yang menentramkan hati mereka mengenai kebijaksanaan

tentang kepuasaan pembeliannya.

2. Selective Attention

Konsumen mengadakan transaksi pemilihan yang bagus dengan

tujuan perhatian mereka berikan pada rangsangan komersial. Mereka

Page 26: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

11

mempunyai kesadaran tinggi terhadap rangsangan yang sesuai dengan

minat dan kebutuhan mereka. Jadi konsumen mungkin untuk

mengingat iklan untuk prodek yang dapat memuaskan kebutuhan

mereka dan mengabaikan yang tidak mereka butuhkan.

3. Perceptual Defense

Konsumen secara bawah sadar menyaring rangsangan yang mereka

temukan ancaman psikological, meskipun telah terdapat pembukaan.

Jadi ancaman atau sebaliknya rangsangan yang merusak mungkin lebih

sedikit diterima secara sadar daripada rangsangan netral pada level

pembukaan yang sama.

4. Perceptual Blocking

Konsumen melindungi diri mereka dari rangsangan-rangsangan

yang mereka anggap negatif dan mempunyai pengaruh buruk bagi diri

mereka.

2.1.3. Karakteristik seseorang mempengaruhi persepsi

Menurut Robbins (2001) persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter

seseorang. Karakter tersebut dipengaruhi oleh :

1. Attitudes, Dua individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat

itu berbeda satu dengan yang lain.

2. Motives, Kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan

mungkin memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi mereka.

Page 27: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

12

3. Interests, Fokus dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita,

karena minat seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang

diperhatikan oleh seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan

yang lain. Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda

dari apa yang dirasakan oleh orang lain.

4. Experiences, Fokus dari karakter individu yang berhubungan dengan

pengalaman masa lalu seperti minat atau interest individu. Seseorang

individu merasakan pengalaman masa lalu pada sesuatu yang individu

tersebut hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.

5. Expectations, Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu

tersebut bisa melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi

sekarang.

Menurut Nugroho J. Setiadi (2003), Faktor yang mempengaruhi persepsi

adalah penglihatan dan sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi terjadi

penglihatan. Tanggapan yang timbul atas rangsangan akan dipengaruhi sifat-

sifat individu yang melihatnya,, sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu :

1. Sikap, Sikap yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan

yang akan diberikan seseorang.

2. Motivasi, Motif merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari sikap

tindakan yang dilakukannya.

Page 28: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

13

3. Minat, Merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang

terhadap suatu hal atau objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun

ketidaksukaan terhadap objek tersebut.

4. Pengalaman masa lalu, Dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena kita

biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah

dilihat dan didengar.

5. Harapan, Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita

akan cenderung menolak gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai

dengan apa yang kita harapkan.

6. Sasaran, Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnhya akan

mempengaruhi persepsi.

7. Situasi, Situasi atau keadaan disekita kita atau disekitar sasaran yang kita

lihat akan turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang

kita lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang

berbeda pula.

2.1.4. Persepsi dan Keputusan Pembelian

Menurut Dowling dalam Ferrinadewi (2008) persepsi terhadap resiko

(perceived risk) adalah persepsi negatif konsumen atas sejumlah akitivitas

yang didasarkan pada hasil yang negatif dan memungkinkan bahwa hasil

tersebut menjadi nyata. Hal ini merupakan masalah yang senantiasa dihadapi

konsumen dan menciptakan suatu kondisi yang tidak pasti misalkan ketika

konsumen menentukan pembelian produk baru

Page 29: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

14

Berbagai penelitiann berhasil dilakukan oleh beberapa ahli dan

hasilnya dIrangkum oleh Mowen dan Minor (2001) : 1) Resiko keuangan,

resiko yang hasilnya akan merugikan konsumen secara keuangan.; 2) Resiko

kinerja, resiko bahwa produk tidak akan memberika kinerja yang diharapkan ;

3) Resiko fisik, resiko bahwa produk secara fisik akan melukai konsumen ; 4)

Resiko psikologis, resiko bahwa produk akan menurunkan citra diri konsumen

; 5) Resiko sosial, resiko bahwa lingkungan sekitar akan mengejek pembelian

produk. ; 6) Resiko waktu, resiko bahwa sebuah keputusan akan

menghabiskan banyak waktu ; 7) Opportunity Loss, resiko bahwa dengan

melakukan sebuah tindakan konsumen akan merasa rugi jika melakukan hal

lin yang benar-benar ingin ia lakukan.

Dapat disimpulkan bahwa ketika konsumen menerima stimuli : 1.

Harga produk yang sangat mahal; 2. Penilaian orang lain terhadap pilihan

konsumen sangat berpengaruh; 3. Ancaman fisik, psikologi, maupun sosial

yang besr akibat pemakaian produk; 4. Konsekuensi untuk menghentikan

pemakaian produk lain yang disukai; 5.Hasil pemakaian masih belum dapat

terbukti maka konsumen akan memiliki persepsi bahwa produk tersebut

berisko atau persepsi terhadap resikonya tinggi.

2.2 Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok

kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang

Page 30: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

15

dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh

langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk

mencapai sasaran individu atau bersama (Kotler dan Keller,2009). Macam macam

kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto (2004) :

1. In-group dan Out-group

In-group adalah Kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan

dirinya dalam kelompok tersebut. Out-group adalah kelompok yang berada di

luar kelompok dirinya.

2. Kelompok primer dan sekunder

Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki

hubungan dekat, personal dan langgeng, contoh keluarga. Kelompok sekunder

adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan

tertentu dan hubungan antar anggotanya bersifat impersonal sehingga

biasanya tidak langgeng, contoh club sepak bola.

Menurut Spredley dan Allender (1996), keluarga adalah satu atau lebih

individu yang tinggal bersama sehingga mempunyai ikatan emosional dan

mengembangkan interaksi sosial, peran, dan tugas. Keluarga merupakan organisasi

pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota

keluarga menjadi kelompok aacuan primer yang paling berpengaruh. Istri biasanya

bertindak sebagai petugas pembelian utama keluarga, terutama untuk makanan,

berbagai barang yang kecil nilainya, dan pakaian sehari-har (Kotler,2009).

Page 31: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

16

Menurut Ralph Linton, status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajinan

yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Orang yang memiliki status sosial

yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan

dengan orang yang status sosialnya rendah. Kelas sosial adalah stratifikasi sosial

menurut ekonomi (Barger, 1990). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi

juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada

zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.

2.3 Faktor Budaya

Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh

kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu (Herskovit dalam Sukanto 2004)

Budaya merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku

seseorang. Bila makhluk – makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka

perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapat

seperangkat nilai persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi

yang melibatkan keluarga dan lembaga – lembaga sosial penting lainnya (Kottler dan

Keller,2009). Setiap kebudayaan terdiri dari sub – budaya – sub - budaya yang lebih

kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para

anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok

nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.

Mitchell, Terence R (1997) budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti,

kepercayaan, standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan

Page 32: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

17

oleh individu - individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang

bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. Menurut

Koentjaraningrat (2000) kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa

sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau

“akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang

berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan

rasa itu. Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”, menurut Koentjaraningrat

merupakan “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam

rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”

Faktor budaya yang diduga mempengaruhi konsumsi pangan masyarakat

merupakan penyesuaian seseorang terhadap budaya-budaya baru yaitu mengonsumsi

pangan non beras yang dicanangkan oleh pemerintah yang biasa kita sebut

diversifikasi pangan. Pola konsumsi pangan sangat dipengaruhi oleh adat istiadat

setempat, termasuk didalamnya pengetahuan mengenai pangan, sikap terhadap

pangan dan kebisaaan makan. Seringnya suatu bahan pangan dikonsumsi oleh

masyarakat maka akan besar pula peluang pangan tersebut tergolong dalam pola

konsumsi pangan individu atau masyarakat. Faktor budaya merupakan penentu

keinginan, persepsi dan perilaku paling dasar. Faktor budaya memberikan pengaruh

paling luas dan dalam pada persepsi konsumen. Perusahaan harus mengetahui

peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli.

Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang

Page 33: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

18

dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting

lainnya (Kotler 2009).

Perilaku konsumsi pangan masyarakat dilandasi oleh kebiasaan makan (food

habit) yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga melalui proses

sosialisasi. Kebiasaan makan tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan ekologi (ciri

tanaman pangan, ternak dan ikan yang tersedia dan dapat dibudidayakan setempat),

lingkungan budaya dan sistem ekonomi (Suhardjo, 2003).

2.4 Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli (Setiadi,2003).

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan

tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam

siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau

transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi

barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-

kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa

tertentu. (Kotler dan Keller 2009).

Page 34: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

19

Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah

hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya

dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta

sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

gaya hidup adalah konsep diri. Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara

hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat

seseorang.

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli (Setiadi,2003).

2.5 Motivasi

Faktor pribadi seseorang merupakan kecenderungan seseorang untuk

mengonsumsi pangan pokok non beras. Menurut T. Hani Handoko (2003),

mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong

keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang

dihadapi. Menurut Robbins (2001) menyatakan definisi dari motivasi yaitu kesediaan

untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan

individual. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian sebagai-mana dikutip oleh Soleh

Purnomo (2004) menyatakan bahwa motivasi adalah daya pendorong yang

mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan

Page 35: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

20

kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan

menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) mengemukakan motif adalah

“kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan

tersebut”. Psikolgis telah mengembangkan beberapa teori motivasi. Dua yang paling

terkenal teori Sigmund Freud dan Abraham Maslow-telah memberikan arti yang

berbeda untuk analisis konsumen dalam pemasaran.Menurut Herzberg (1966), ada

dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan

menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor

ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi

seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan

antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),

sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai

kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan

tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

2.6 Pangan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik

yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk didalamnya adalah tambahan

Page 36: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

21

panganpangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan,

pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. Berdasarkan cara

perolehannya, pangan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Pangan segar

Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan. Pangan

segar dapat dikonsumsi langsung atau tidak langsung, yakni dijadikan bahan

baku pengolahan pangan.

2. Pangan olahan

Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses pengolahan

dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Contoh:

teh manis, nasi, pisang goreng dan sebagainya. Pangan olahan bisa dibedakan

lagi menjadi pangan olahan siap saji dan tidak saji. Pangan olahan siap saji

adalah makanan dan minuman yang sudah diolahdan siap disajikan di tempat

usaha atau di luar tempat usaha atau dasar pesanan.Pangan olahan tidak siap

saji adalah makanan atau minuman yang sudah mengalami proses pengolahan,

akan tetapi masih memerlukan tahapan pengolahan lanjutan untuk dapat

dimakan atau diminum.

3. Pangan olahan tertentu

Pangan olahan tertentu adalah pangan olahan yang diperuntukkan bagi

kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas

kesehatan. Contoh: ekstrak tanaman mahkota dewa untuk diabetes melitus,

Page 37: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

22

susu rendah lemak untuk orang yang menjalankan diet rendah lemak, dan

sebagainya (Saprianto, 2006).

Konsumsi pangan ialah jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang

atau sekelompok orang pada waktu tertentu. Sedangan pola konsumsi pangan

merupakan susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau

sekelompok orang pada waktu tertentu. Kebiasaan makan sendiri didefinisikan

sebagai cara seseorang atau sekelompok orang dalam memilih pangan dan

memakannya sebagai reaksi terhadap pengaruh- pengaruh fisiologis, psikologis,

budaya, dan sosial. (Sanjur,1982)

Beras merupakan bahan pangan yang diperoleh dari hasil pengolahan gabah.

Gabah sendiri terbentuk dari butir padi yang telah dipisahkan dari tanaman padi

(Oryza sativa L.). Tanaman padi diperkirakan berasal dari Asia bagian timur dan

India bagian utara. Tanaman padi tumbuh di daerah dengan letak geografis 30o LU

sampai 30o LS dan tumbuh pada ketinggian 0 – 2500 m dpl. Di Indonesia padi

mengalami adaptasi pada kisaran ketinggian 0 sampai dengan 1500 m dpl. Suhu

optimum untuk pertumbuhan padi adalah 30-37 oC, suhu minimum 10-12 oC dan

maksimum 40-42 oC (Sadjat,1976).

Budidaya tanaman padi banyak dilakukan di lahan basah atau lahan yang

tergenang oleh air. Waktu yang tepat untuk memulai tanam padi sangat menentukan

produktifitas pertanaman. Waktu yang sangat tepat tersebut adalah pada awal musim

penghujan. Selain memperoleh air dari hujan, lahan sawah juga dapat memperoleh air

Page 38: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

23

dari irigasi atau sering disebut dengan istilah sawah irigasi. Sedangkan sawah yang

mendapatkan kebutuhan air dari hujan disebut sawah tadah hujan.

Beras adalah salah satu sereal paling penting untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi manusia yang dikonsumsi oleh sekitar 75% penduduk dunia (Anjum et

al,2007). Beras menjadi salah satu bahan makanan pokok penduduk Indonesia.

Peranan beras dalam komposisi makanan penduduk Indonesia cukup dominan. Beras

adalah salah satu sereal paling penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia

yang dikonsumsi oleh sekitar 75% penduduk dunia (Anjum et al,2007). Beras

menjadi salah satu bahan makanan pokok penduduk Indonesia. Peranan beras dalam

komposisi makanan penduduk Indonesia cukup dominan.

Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya (sekamnya) yang

menjadi dedak kasar (Sediotama,1989). Beras adalah gabah yang bagian kulitnya

sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan

penggiling serta alat penyosoh (Astawan,2004).

Umumnya masyarakat Indonesia memiliki jenis makanan pokok yang sama

yaitu beras. Hanya sedikit yang mengonsumsi pangan selain beras sebagai makanan

pokok. Menurut penelitian Jarona (1996), pada masyarakat Balim makanan pokok

mereka adalah ubi jalar. Pengetahuan mereka mengenai ubi jalar sangat tinggi, karena

sudah diperkenalkan sejak zaman nenek moyang mereka. Jenis makanan pokok

masyarakat Balim yang berbeda dengan masyarakat lainnya juga disebabkan oleh

faktor lingkungan yaitu kondisi tanah yang berbukit-bukit sehingga hanya dapat

ditanami oleh ubi jalar. Masyarakat yang memiliki jenis makanan pokok beras sangat

Page 39: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

24

banyak di Indonesia. Menurut Indaryanti (2002), dalam penelitiannya menjelaskan

bahwa masih tingginya konsumsi beras disebabkan oleh cara berpikir masyarakat

Indonesia yang menganggap bahwa beras sebagai makanan pokok utama sehingga

muncul pernyataan yang mengatakan bahwa “belum makan jika belum makan nasi”.

Oleh sebab itu, tingginya konsumsi pada beras merupakan kebiasaan yang harus

diubah.

Pangan pokok non beras diartikan sebagai bahan makanan yang memiliki

fungsi substitusi dengan beras, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Pangan

pokok nonberas yang dimaksudkan ialah pangan pokok berupa pangan lokal, bukan

makanan pengganti seperti roti, oat, dan lain sebagainya. Pangan lokal adalah pangan

yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi dan sumberdaya wilayah

dan budaya setempat. Pangan lokal termasuk di dalamnya pangan tradisional dan

pangan khas daerah mempunyai peranan strategis dalam upaya pemantapan

ketahanan pangan khususnya aspek konsumsi. Hal ini dapat dilakukan dengan

penganekaragaman pengolahan bahan pangan lokal. Pengembangan pangan lokal

merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan konsumsi pangan. Saat ini sudah

banyak tersebar jenis pangan lokal yang berbahan dasar umbi-umbian dan lainnya.

Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah. Misalnya

ubi kayu, ubi jalar, kentang, dan sebagainya. Pada umumnya umbi-umbian tersebut

merupakan bahan sumber karbohidrat terutama pati.

Di Indonesia ubi kayu (singkong) merupakan makanan pokok ketiga setelah beras

dan jagung. Indonesia merupakan penghasil ubi kayu kedua terbesar di dunia, setelah

Page 40: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

25

Brazilia. Produksi ubi kayu rata-rata di Indonesia adalah 9,5 juta ton per ha per tahun,

sedangkan produksi rata-rata dunia adalah 10,0 juta ton.

Di Indonesia dan daerah-daerah tropis lainnya, ubi kayu mempunyai arti

ekonomi terpenting diantara jenis umbi-umbian lainnya, sebab selain dapat

dikonsumsi langsung, umbinya dapat dijadikan tepung tapioka, gaplek, pelet, tape,

dekstrin, lem, kerupuk, dan lain-lainnya. Tape ubi kayu sendiri dapat diolah lebih

lanjut menjadi alkohol, sirup glukosa, sari tape, sirup fruktosa, asam cuka, tepung

tape, dan sebaginya. Dari tepung tape selanjutnya bisa dihasilkan bahan pencampur

roti, es krim, aneka kue, dan sebagainya.

Mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan

dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus

dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Orang Italia, Tionghoa, dan Arabtelah

mengklaim bangsa mereka sebagai pencipta mi, meskipun tulisan tertua mengenai mi

berasal dari Dinasti Han Timur, antara tahun 25 dan 220 Masehi. Pada Oktober 2005,

mi tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di Qinghai, Tiongkok.

Roti merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan terigu,

pengembang/ yeast, lemak, gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu. Cikal

bakal roti berasal dari bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti masih

dibuat dengan cara yang sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu berbeda

dengan roti saat ini. Pada abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai puncaknya,

terutama di Benua Eropa. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti

adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam

Page 41: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

26

bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.Pada

saat itu cita rasa roti sudah sama seperti yang kita temukan saat ini, begitu juga

dengan bentuk dan variasinya.

2.7 Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang menunjang

skripsi ini, diantaranya:

1. Abdul GhoniI Tri Bodroastuti (2011), tentang pengaruh Faktor Budaya,

Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Perilaku Konsumen (Studi Pada

Pembelian Rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang),

dengan hasil penelitian semua variable berpengaruh postif terhadap

perilaku konsumen pembelian rumah di Perumahan Griya Utama

Banjardowo.

2. Yusuf, dkk (2012), “Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi

Terhadap Pangan Tradisional.” Menganalisis persepsi konsumen terhadap

berbagai jenis makanan tradisional, pola konsumsi berbagai jenis makanan

tradisionak, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi

terhadap makanan tradisonal.

3. Vika Shelayanti (2013), tentang Preferensi Pangan Pokok Non Beras di

Desa Parakan Trenggalek, dengan hasil penelitian sebagian besar

responden berdasarkan karakteristik individu, karakteristik makanan, dan

karakteristik lingkungan menyukai singkong (96,7%), menyukai jagung

Page 42: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

27

(94,2%), menyukai tiwul (86,7%), menyukai roti (81%), dan menyukai

mie (77,7%). Sementara jenis pangan pokok yang kurang dan tidak

disukai oleh keseluruhan responden (100%) adalah ganyong, kurang dan

tidak disukai diurutan kedua adalah talas (95,9), kurang dan tidak disukai

diurutan ketiga adalah gatot (85,2%), kurang dan tidak disukai selanjutnya

gembili (56,2%), %), kurang dan tidak disukai yang lainnya adalah nasi

jagung (53,7%). Alasan tertinggi mengapa jenis pangan pokok non beras

disukai adalah karena rasa yang enak (76,0%), dan yang memilih kurang

suka atau tidak suka alasan tertinggi karena kebiasaan tidak pernah

mengonsumsi (52,8%).

4. Ellen Dewi Fransiska (2013), analisis diversifikasiI konsumsi pangan

beras dan pangan non beras (Studi Kasus : Desa Bagan Serdang,

Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: faktor- faktor yang yang secara parsial memiliki

pengaruh yang nyata dan positif terhadap konsumsi pangan rumah tangga

adalah : pendapatan rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Dan

faktor- faktor yang secara parsial tidak memiliki pengaruh yang nyata/

signifikan terhadap konsumsi pangan rumah tangga adalah : tingkat

pendidikan ibu. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pencapaian

diversifikasi pangan di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu

Kabupaten Deli Serdang adalahpendapatan rendah, pendidikan rendah,

produksi pangan rendah, masi ada kejadian gizi buruk, jumlah penduduk

Page 43: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

28

yang cukup besar, pola konsumsi pangan masyarakat masih belum

beragam, kurangnya pengetahuan masyarakat akan arti gizi dan kesehatan,

promosi.

5. Rini Budiningsih (2014), faktor–faktor yang berpengaruh terhadap

diversifikasi konsumsi pangan non-beras di Kabupaten Magelang. Hasil

analisis regresi logistik menunjukkan bahwa variabel pengetahuan pangan,

kandungan gizi, harga bahan pangan, pendapatan, aksesibilitas, kebiasaan,

pendidikan dan pertimbangan membeli bahan makanan berpengaruh

terhadap diversifikasi pangan yang diproksi dari nilai PPH. Faktor yang

paling berpengaruh adalah harga bahan pangan. Prioritas pengembangan

diversifikasi konsumsi pangan non-beras di Kabupaten Magelang adalah

untuk komoditas jagung. Hal tersebut setelah mempertimbangkan aspek

harga, kandungan gizi, kemudahan untuk diolah menjadi makanan,

kemudahan menanam dan umur panen.

2.8 Kerangka Pemikiran

Gambar 1 menjelaskan tentang kerangka penelitian ini. Setiap konsumen

memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai konsumsi pangan pokok non beras.

Perilaku tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam aspek yang kemudian akan

membentuk perilaku dalam mengonsumsi pangan pokok non beras. Faktor-faktor yg

mempengaruhi persepsi diantaranya yaitu faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi.

Page 44: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

29

Faktor-faktor tersebut dianalisis secara kualitatif untuk dilihat bagaimana

pengaruhnya terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pengaruh Faktot Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non

Beras di Wilayah Jakarta Timur.

Pangan pokok non beras diperkenalkan oleh Pemerintah sebagai pangan pokok dalam program diversifikasi pangan (Undang-Undang Pangan Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan dan PP Nomor 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan)

Pangan Pokok Non Beras

Rumah Tangga Kota Jakarta Timur

Rumah Tangga Kecamatan Cakung

• Analisis Kuantitatif (Tanggapan Responden)

• Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Deskriptif

Karakteristik Responden:

• Jenis kelamin

• Usia • Pendidikan

• Pekerjaan • Pendapatan

• Pengeluaran

Faktor-faktor Perilaku Konsumen:

• Sosial

• Budaya • Pribadi

• Motivasi

Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur

Page 45: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian

yang dilakukan dalam satu waktu tertentu dan tidak berkelanjutan. Lokasi

penelitian akan dilaksanakan di Jakarta Timur.

Pengumpulan data primer dilakukan pada bulan April 2014. Sementara

untuk waktu penelitian secara keseluruhan termasuk persiapan, pengumpulan

data, pengolahan, dan penulisan laporan berlangsung selama empat bulan, yaitu

Februari sampai Agustus 2014.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, variabel penelitian yang terdiri dari variabel

dependent (variabel terikat) dan variabel independent (variabel bebas).

a. Variabel Dependent, yaitu:

Y = Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

b. Variabel Independent, yaitu:

X1 = Faktor Sosial

X2 = Faktor Budaya

X3 = Faktor Pribadi

X4 = Motivasi

Page 46: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

31

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi variable pada penelitian ini dijelaskan pada table berikut:

Tabel 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Pengu-kuran

Sosial (X1)

Kecenderungan mengonumsi pangan pokok non beras karena faktor lingkungan social dan status social

Respon masyarakat terhadap pernyataan yang terdiri dari teman, pengaruh kelompok, pengaruh keluarga, status social, pekerjaan, perasaan gengsi, yang memberikan kecenderungan mengonsumsi pangan pokok non beras.

Skala Likert

Budaya (X2)

Kecenderungan mengonumsi pangan pokok non beras karena faktor kebiasaan menerima informasi.

Respon masyarakat terhadap pernyataan yang terdiri dari kebiasaan mendengar informasi, kebiasaan masyarakat, penentuan kebiasaan pangan yang dikonsumsi, yang memberikan kecenderungan mengonsumsi pangan pokok non beras.

Skala Likert

Pribadi (X3)

Kecenderungan mengonumsi pangan pokok non beras karena faktor pekerjaan, pendapatan, siklus hidup dan gaya hidup

Respon masyarakat terhadap pernyataan yang terdiri dari pekerjaan, siklus hidup, gaya hidup, pendapatan, yang memberikan kecenderungan mengonsumsi pangan pokok non beras.

Skala Likert

Page 47: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

32

Motivasi (X4)

Dorongan untuk mengonsumsi pangan pokok non beras.

Respon masyarakat terhadap pernyataan yang terdiri dari keterjangkauan, kepuasan, kemudahan memperoleh, kecenderungan diterima oleh lingkungan social, pengetahuan, dan kesehatan, yang memberikan kecenderungan mengonsumsi pangan pokok non beras.

Skala Likert

Persepsi Konsumsi

Pangan Pokok

Non Beras (Y)

Respon masyarakat yang melihat pangan pokok non beras.

Respon masyarakat terhadap pernyataan yang terdiri dari faktor sosial, faktor budaya, faktor pribadi, dan motivasi, yang memberikan kecenderungan mengonsumsi pangan pokok non beras.

Skala Likert

Sumber: Data Olah Sendiri

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis data, yaitu

primer dan sekunder.Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara

dan kuesioner oleh responden yang terdiri dari daftar pertanyaan. Data ini

mencakup variabel-variabel yang terdiri atas keadaan sosial, budaya, pribadi,

motivasi, dan persepsi terhadap konsumsi pangan non beras. Data sekunder yaitu

data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Jakarta Timur.

Page 48: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

33

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, yaitu wawancara secara

langsung kepada ibu rumah tangga dan mengajukan beberapa pertanyaan yang

tersusun dalam kuisioner.Pengambilan responden dilakukan melalui beberapa

teknik pengambilan sample. Teknik yang dilakukan adalah stratified sampling,

yaitu menentukan sampel secara berstrata dari tingkat Kota, kemudian

Kecamatan, dan Kelurahan. Pemilihan Kecamatan dan Kelurahan sebagai sampel

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan pertimbangan jumlah

penduduk dan keluarga paling banyak untuk Kecamatan, dan tingkat kemiskinan

paling rendah dan paling tinggi untuk tingkat Kelurahan. Teknik tersebut

digunakan untuk efektifitas waktu, tenaga, dan biaya.

Table 4 di atas merupakan kecamatan-kecamatan di Jakarta

timur.Kecamatan Cakung merupakan Kecamatan dengan jumlah penduduk paling

banyak dengan 407.113 jiwa atau 15,42% dari 2.640.145 jiwa, juga dengan

jumlah keluarga paling banyak yaitu 17,41% dari 894.493 jiwa atau 155.742

jiwa.Kecamatan yang dijadikan sample melalui teknik purposive sampling,dipilih

Kecamatan berdasarkanKecamatan dengan jumlah keluarga yang paling banyak,

yaitu Kecamatan Cakung.

Page 49: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

34

Tabel 4. Jumlah Penduduk dan Keluarga Menurut Kecamatan di JakartaTimur Tahun 2013

Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Keluarga

N % n %

Pasar Rebo 197935 7,16 59322 6,72

Ciracas 261949 9,48 82667 9,36

Cipayung 227522 8,23 68071 7,70

Makasar 196799 7,12 60434 6,84

Kramat Jati 273587 9,90 86141 9,75

Jatinegara 300883 10,89 97380 11,03

Duren Sawit 379099 13,72 119690 13,55

Cakung 452178 16,36 151652 17,17

Pulo Gebang 290259 10,50 96194 10,89

Matraman 183477 6,64 61535 6,97

Jumlah 2763688 100 883086 100 Sumber :BPS Jakarta Timur Tahun 2013

Tabel 5. Persentase Kemiskinan Penduduk Berdasarkan Jamkesmas dan Surat Miskin Menurut Kelurahan di Kecamatan Cakung 2013

Kelurahan Jamkesmas / Jamkesda

Surat Miskin / SKTM

Jumlah Jumlah Penduduk

Persentase Kemiskinan

(%)

Jatinegara 2114 131 2245 89902 2,50

Penggilingan 93 216 309 97948 0,31

Pulo Gebang 174 246 420 87500 0,48

Ujung Menteng 1584 2640 4224 29970 14,10

Cakung Timur 653 149 802 59849 1,34

Cakung Barat 478 131 609 57203 1,06

Rawa Terate 1164 216 1380 29806 4,63

Jumlah 6260 3729 9989 452178 24,42 Sumber : BPS Jakarta Timur Tahun 2013

Page 50: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

35

Penentuan sampel selanjutnya di tingkat Kelurahan, yaitu dengan teknik

purposive sampling. Penentuan purposive pada tingkat Kelurahan didasari atas

keadaan ekonomi masyarakatnya dengan memilih Kelurahan dengan persentase

kemiskinan paling rendah dan paling tinggi. Tabel 5 menunjukkan jumlah

kepemilikan Jamkesmas dan surat miskin menurut Kelurahan. 0,31% dari 97.948

jiwa adalah persentase kemiskinan dari Kelurahan Penggilingan yang merupakan

Kelurahan dengan persentase kemiskinan paling rendah, sedangkan Kelurahan

Ujung Menteng adalah Kelurahan dengan persentase kemiskinan paling banyak

yaitu 14,10% dari29.970 jiwa.Kelurahan yang dijadikan sample melalui

teknikpurposive sampling, yaitu Kelurahan Penggilingan dan Kelurahan Ujung

Menteng.

Ukuran sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

memenggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin :

n = �

�����

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Page 51: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

36

Tabel 6. Jumlah RW, RT, KK, dan Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan Cakung 2013

Kelurahan RW RT KK Penduduk

Jatinegara 13 160 32311 89902

Penggilingan 18 218 30142 97948

Pulo Gebang 16 181 28664 87500

Ujung Menteng 8 95 9564 29970

Cakung Timur 13 135 19280 59849

Cakung Barat 10 100 20753 57203

Rawa Terate 6 60 10938 29806

Jumlah 84 949 151652 452178

Sumber : Kecamatan Cakung Tahun 2013

Tabel 6 menunjukkan jumlah keluarga di Kelurahan Penggilingan adalah

30.615keluarga dan 9.672 keluarga di Kelurahan Ujung Menteng. Jumlah sampel

yang ditentukan dengan rumus Slovin dari jumlah keluarga sebagai berikut:

1. Kelurahan Penggilingan

n = 30142/(1+[30142(0,1)2])

= 99,67

2. Kelurahan Ujung Menteng

n = 9564/(1+[9564(0,1)2])

= 98,97

Page 52: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

37

Jumlah responden berdasarkan rumus Slovin yang dijadikan sample

adalah 200 responden atau 100 responden untuk tiap kelurahan. Teknik

pengambilan responden yaitu melalui teknik random sampling.

Lebih jelasnya tentang metode pengambilan sampel digambarkan pada

Gambar 2 mulai dari stratified sampling (kota,kota madya, kecamatan,kelurahan),

dengan purposive sampling (kesengajaan dengan acuan jumlah penduduk paling

banyak dan sedikit di kecamatan, dan persentase kemiskinan di kelurahan) , dan

random sampling (pengambilan sampel secara acak di kelurahan yang sudah

ditentukan).

Page 53: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

38

Gambar 2. Teknik pengambilan sampel Pengaruh Faktor Sosial, Budaya, Pribadi, dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

di Wilayah Jakarta Timur.

JAKARTA

TIMUR

(8 Kecamatan)

2 Kelurahan

1.Kelurahan Penggilingan

2.Kelurahan Ujung Menteng

1 Kecamatan

Kecamatan Cakung

Purposive Sampling Memilih kecamatan dengan jumlah penduduk dan jumlah keluarga terbanyak

Purposive Sampling 1. Kelurahan dengan

presentase kemiskinan paling rendah

2. Kelurahan dengan persentase kemiskinan paling tinggi

Random Sampling

Rumus Slovin

1. Kelurahan

= 100 Responden

2. Kelurahan

= 100 Responden

DKI JAKARTA

(5 Kota)

Purposive Sampling Potensi wilayah Jakarta Timur yang memiliki Pasar Induk Kramat Jati sebagai penyedia pangan pokok.

Sumber data

BPS

Sumber data

BPS

Sumber data

BPS

Sumber data

BPS

Page 54: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

39

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.Data primer meliputi karakteristik responden, karakteristik keluarga

responden, dan persepsi responden terhadap pangan pokok nonberas.Data ini

diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden melalui observasi

lapang dan dengan panduan kuesioner. Untuk data sekunder meliputi gambaran

umum wilayah penelitian, dan data penduduk.

3.5.1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis data yang menggunakan data

berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau

penjumlahan (Nurgiyantoro dkk, 2004). Skala Likert menurut Djaali

(2008) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu

gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala

psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala

yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini

diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika

Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk

mengukur sikap masyarakat di tahun 1932. Skala itu sendiri salah satu

artinya, sekedar memudahkan, adalah ukuran-ukuran berjenjang. Skala

penilaian, misalnya, merupakan skala untuk menilai sesuatu yang

pilihannya berjenjang, misalnya 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Skala Likert

juga merupakan alat untuk mengukur (mengumpulkan data dengan cara

Page 55: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

40

“mengukur-menimbang”) yang “itemnya” (butir-butir pertanyaannya)

berisikan (memuat) pilihan yang berjenjang.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan

atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala

Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Skala Likert itu “aslinya” untuk mengukur kesetujuan dan

ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu objek yang diperoleh dari

daftar pertanyaan yang digolongkan ke dalam lima pilihan jawaban, yaitu:

a. Untuk jawaban “Sangat Setuju” sangat tidak setuju diberi nilai = 5

b. Untuk jawaban “Setuju” tidak setuju diberi nilai = 4

c. Untuk jawaban “Kurang Setuju” tidak setuju diberi nilai = 3

d. Untuk jawaban “Tidak Setuju” tidak setuju diberi nilai = 2

e. Untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju” tidak setuju diberi nilai = 1

Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan

adalah data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di

atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat.

Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik

hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat

Page 56: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

41

mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik

tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan.

3.5.2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independen (variabel penjelas / bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi

dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel

dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali,

dalam Andini 2012). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel terhadap variabel

dependen. Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

di mana:

Y = Persepsi Konsumsi Pangan Non Beras

X1 = Faktor Sosial

X2 = Faktor Budaya

X3 = Faktor Pribadi

X4 = Motivasi

Ketetapan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dengan nilai F, uji t, dan nilai koefisien determinasi. Penelitian ini

menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Page 57: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

42

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang

dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh

model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini

mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi :

A. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independent (Ghozali,

2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independent.

Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan

melihat nilai dari Variance Inflation Faktor (VIF) dan Tolerancenya

yang dapat mengidentifikasi ada tidaknya masalah multikolinearitas.

Apabila nilai VIF < 10 atau nilai Tolerancenya > 0,10, maka model

regresi yang digunakan pada penelitian ini dianggap tidak memiliki

masalah multikolinearitas antar variabel independen.

B. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain (Ghozali,2006). Jika

varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka

Page 58: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

43

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali,2006). Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(dependen) yaitu ZPRED dan nilai residualnya SRESID. Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dengan melihat

ada tidaknya pola titik pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X

adalah residual yang telah di-standarized (Ghozali, 2005). Dasar

analisisnya sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola yang teratur (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini

mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

C. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel pengganggu atau residualnya memiliki

distribusi yang normal atau tidak. Sebab, model regresi yang baik

adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal (Ghozali, 2006). Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada

grafik histogram yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

Page 59: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

44

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Apabila distribusi kumulatif dari data sesungguhnya yang ditunjukkan

oleh grafik histogram mengikuti pola distribusi kumulatif dari

distribusi normal yang ditunjukkan oleh kurva normal, maka model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini dianggap layak dan

memenuhi asumsi normalitas. Selain dilihat pada grafik

histogram,dapat juga dilihat dari grafik normal probability plot.

Apabila titik-titiknya menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi yang digunakan dianggap

layak dan memenuhi asumsi normalitas.

D. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linear

antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (data

time series), uji autokorelasi dilakukan apabila data yang dianalisis

merupakan data time series (Gujarati, 2003)

2. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen (Ghozali, dalam Andini 2012 ). Pada uji

F jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan

bahwa variabel independen secara simultan atau bersama-sama

mempengaruhi variable dependen ( untuk tingkat signifikansi = 5% ),

maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variable

Page 60: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

45

dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka

variable independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

3. Uji Statistik t

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan

variasi variable dependen .Ini berarti uji t digunakan untuk menguji

signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel

X1,X2,X3,X4 benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (Persepsi

konsumsi pangan pokok non beras) secara terpisah atau parsial.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen

memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel independen.

Page 61: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografi

Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan bagian wilayah Procinsi DKI

Jakarta yang terletak antara 106o49’35” Bujur Timur dan 06o10’37” Lintang

Selatan, memiliki luas wilayah 188,03km2. Luas wilayah itu merupakan 28,39

persen wilayah Provinsi DKI Jakarta, terdiri dari 10 kecamatan dan 65 kelurahan.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Administrasi Jakarta Timur memiliki

batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Jakarta Utara dan Jakarta

Pusat,

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Bekasi (Provinsi Jawa Barat),

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor (Provinsi Jawa

Barat),

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Secara administraftif Kota Jakarta Timur terdiri dari 10 kecamatan

dan 65 kelurahan sebagai berikut:

Page 62: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

47

Tabel 7. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Jakarta Timur No. Kecamatan Kelurahan

1. Pasar Rebo 1. Pekayon 2. Kalisari 3. Baru 4. Cijantung 5. Gedong

2. Ciracas 1. Cibubur 2. Kelapa Dua Wetan 3. Ciracas 4. Susukan 5. Rambutan

3. Cipayung 1. Pondok Rangon 2. Cilangkap 3. Munjul 4. Cipayung 5. Setu 6. Bambu Apus 7. Ceger 8. Lubang Buaya

4. Makasar 1. Pinang Ranti 2. Makasar 3. Kebon Pala 4. Halim Perdana Kusuma 5. Cipinang Melayu

5. Kramat Jati 1. Bale Kambang 2. Batu Ampar 3. Kampung Tengah 4. Dukuh 5. Kramat Jati 6. Cililitan 7. Cawang

6. Jatinegara 1. Bidara Cina 2. Cipinang Cempedak 3. Cipinang Besar Selatan 4. Cipinang Muara 5. Cipinang Besar Utara 6. Rawa Bunga 7. Bali Mester 8. Kampung Melayu

7. Duren Sawit 1. Pondok Bambu 2. Duren Sawit 3. Pondok Kelapa 4. Pondok Kopi 5. Malaka Sari

Page 63: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

48

6. Malaka Jaya 7. Klender

8. Cakung 1. Jatinegara 2. Penggilingan 3. Pulo Gebang 4. Ujung Menteng 5. Cakung Timur 6. Cakung Barat 7. Rawa Terate

9. Pulo Gadung 1. Pisangan Timur 2. Cipinang 3. Jatinegara Kaum 4. Jati 5. Rawamangun 6. Pulo Gadung 7. Kayu Putih

10. Matraman 1. Kebon Manggis 2. Pal Meriam 3. Pisangan Baru 4. Kayu Manis 5. Utan Kayu Selatan 6. Utan Kayu Utara

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta tahun 2013

4.2 Penduduk

4.2.1 Jumlah Penduduk

Kota Jakarta Timur yang terdiri sepuluh kecamatan dan 65

kelurahan, memiliki jumlah penduduk yang cukup besar yang tersebar di

masing-masing kecamatan. Berikut adalah tabel sebaran jumlah penduduk

di kecamatan-kecamatan Kota Jakarta Timur.

Table 4 menunjukkan bahwa, Kecamatan Cakung merupakan

Kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak dengan 407.113 jiwa

atau 15,42% dari 2.640.145 jiwa, juga dengan jumlah keluarga paling

banyak yaitu 17,41% dari 894.493 jiwa atau 155.742 jiwa. Kecamatan

yang dijadikan sample melalui teknik purposive sampling,dipilih

Page 64: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

49

Kecamatan berdasarkan Kecamatan dengan jumlah keluarga yang paling

banyak, yaitu Kecamatan Cakung.

Kecamatan Cakung terletak di 106o49’35” Bujur Timur dan

6o10’37” Lintang selatan dengan luas wilayah sebesar 42,28 Km2, terbagi

menjadi 7 kelurahan, 84 RW (Rukun Warga) dan 949 RT (Rukun

Tetangga), memiliki jumlah penduduk sebanyak 452.178 jiwa . Batas-

batas wilayah Kecamatan Cakung :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

2. Sebelah Timur : Kecamatan bekasi Utara, Kota Bekasi.

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Pulo Gadung,Jakarta Timur.

4. Sebelah Barat : Kecamatan Duren Sawit, Jkarta Timur.

4.2.2 Agama

Penduduk wilayah Jakarta Timur terdiri dari masyarakat yang

memiliki perbedaan keyakinan. Penduduk Jakarta Timur sebagian besar

memeluk agama Islam. Selain penduduk yang beragama Islam, terdapat

penduduk yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khong Hu

Chu. Meskipun penduduk Jakarta Timur menganut agama yang berbeda,

namun dalam pelaksanaan keagamaan mereka saling toleransi dan saling

menghargai. Jumlah penduduk berdasarkan agama dapat dilihat secara

terperinci dalam tabel berikut.

Page 65: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

50

Tabel 8. Jumlah Penganut Agama di Jakarta Timur Tahun 2013 No Agama Jumlah Penduduk

1 Islam 2,416,360

2 Kristen 190,137

3 Katolik 57,330

4 Hindu 4,511

5 Budha 12,312

6 Khong Hu Chu 603

7 Lainnya 321

8 Tidak Terjawab 806

9 Tidak Ditanyakan 11,516

Sumber: BPS Jakarta, 2013

Tabel 8 menunjukkan bahwa penduduk yang beragama Islam di

Jakarta Timur sebanyak 2,416,360 jiwa dan merupakan agama yang dianut

oleh mayoritas penduduk di Jakarta Timur. Berikutnya agama terbanyak

kedua yang dianut oleh penduduk Jakarta Timur adalah agama Kristen

yaitu sebanyak 190,137 jiwa dan ketiga adalah agama Budha sebanyak

12,312 jiwa. Penduduk yang menganut agama Katolik yakni berjumlah

57,330 jiwa dan penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 4,511

jiwa. Adapun yang menganut agama Khong Hu Chu sebanyak 603 jiwa

dan lainnya selain agama yang telah disebutkan sebanyak 321jiwa.

Page 66: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

51

4.2.3 Pekerjaan

Pekerjaan atau mata pencaharian adalah sumber utama dalam

menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Berbagai macam status pekerjaan

di wilayah Jakarta Timur dapat dirincikan pada table berikut ini.

Tabel 9. Jumlah Penduduk berdasarkan Status Pekerjaan di Jakarta Timur Tahun 2013

No Status Pekerjaan Utama Jumlah Penduduk

1 Berusaha sendiri 246,239

2 Berusaha dibantu buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar

10,754

3 Berusaha dibantu buruh tetap

atau buruh dibayar 34,228

4 Buruh atau karyawan atau

pegawai 757,220

5 Pekerja bebas 70,426

6 Pekerja keluarga atau tidak

dibayar 16,991

7 Tidak Ditanyakan 224

Sumber: Badan Pusat Statistik Jakarta, 2013

Tabel 9 menunnjukkan bahwa status pekerjaan sebagian besar

penduduk di Jakarta Timur adalah Buruh/Karyawan/Pegawai yaitu

sebanyak 757,220 jiwa. Sedangkan yang Berusaha Sendiri yaitu sebanyak

246,239 jiwa.. Kemudian penduduk yang memiliki status Pekerja bebas

sebanyak 70,426 jiwa, status Berusaha dibantu buruh tetap atau buruh

dibayar sebanyak 34,228 jiwa. Adapun yang memiliki status pekerja

keluarga atau tidak dibayar sebanyak 16,991 jiwa dan Berusaha dibantu

buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar 10,754 jiwa.

Page 67: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

52

4.2.4 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

masyarakat yang berperan meningkatkan kualitas hidup.

Kecenderungannya semakin tinggi pendidikan suatu masyarakat maka

akan semakin baik kualitas sumberdaya manusia. Berikut adalah jumlah

penduduk dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan di wilayah Jakarta

Timur

Tabel 10. Jumlah Penduduk dengan Pendidikan Tertinggi di Jakarta Timur Tahun 2013

No Pendidikan Tertinggi Jumlah Penduduk

1 Tidak/Belum Pernah Sekolah 70,051

2 Tidak/Belum Tamat SD 322,740

3 SD/MI/Sederajat 391,890

4 SLTP/MTs/Sederajat 422,937

5 SLTA/MA/Sederajat 793,179

6 SM Kejuruan 114,010

7 Diploma I/II 22,569

8 Diploma III 96,093

9 Diploma IV/Universitas 195,069

10 S2/S3 21,262

11 Tidak Terjawab 0

Sumber: BPS Jakarta, 2013

Page 68: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

53

Tabel 10 menunjukkan bahwa pendidikan tertinggi sebagian besar

penduduk di Wilayah Jakarta Timur adalah SLTA/MA/Sederajat yaitu

sebanyak 793,179 jiwa. Kemudian, pendidikan tertinggi

SLTP/Mts/Sederajat sebanyak 422,937 jiwa, SD/MI/Sederajat sebanyak

391,890 jiwa, Tidak/Belum Tamat SD sebanyak 70,051 jiwa, Diploma

IV/Strata I sebanyak 195,069 jiwa, dan yang tidak/belum pernah Sekolah

sebanyak 70,051 jiwa. Adapun yang memiliki pendidikan tertinggi S2/S3

sebanyak 21,262 jiwa.

Page 69: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil dan analisis pengujian terhadap penelitian yang

telah dilakukan. Penjelasan secara deskripsi tentang hasil penelitian ini

menekankan pada hasil analisis angka yang telah diolah oleh program SPSS 14.0

untuk dikaji secara teori maupun berdasarkan fenomena yang ada sehingga dapat

diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

5.1. Karakteristik Responden

Analisis ini untuk mengetahui seberapa banyak jumlah frekuensi data

karakteritik responden yang telah diisi kuesioner oleh warga kecamatan

Cengkareng. Karakteristik responden terdiri dari usia, pekerjaan, pendidikan

terakhir, pendapatan keluarga per bulan, dan pengeluaran keluarga. Adapun juga

beberapa pertanyaan mengenai pangan pokok non beras yang dideskripsikan

dalam analisis data. Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 200

orang responden, yang merupakan warga Jakarta Timur. Berikut disajikan tabel

mengenai data responden untuk memperjelas karakteristik responden yang

dimaksud.

Page 70: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

55

Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Pekerjaan, Pendidikan Terakhir, Pendapatan per Bulan, dan Pengeluaran per Bulan di Wilayah Jakarta Timur

Kategori Karakteristik

Keterangan Jumlah Responden

Persentase

Usia 21 – 40 tahun 123 61.5 % 41 – 60 tahun 77 38.5 % >60 tahun 0 0 % Jumlah 200 100 % Pekerjaan Pegawai Swasta 76 38 % Ibu Rumah Tangga 41 20.5 % Wiraswasta 15 7.5 % PNS 68 34 % Jumlah 200 100 % Pendidikan Terakhir SD 5 2.5 % SMP 4 2 % SMA 75 37.5 % DIPLOMA 40 20 % STRATA 1 76 38 % Jumlah 200 100 % Pendapatan per Bulan

<Rp 2.500.000 45 22.5 %

Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000

54 27 %

Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000

59 29.5 %

>Rp 5.000.000 42 21 % Jumlah 200 100 %

Sumber: Data Olah SPSS 2014

5.1.1. Usia

Tabel 11 menunjukkan klasifikasi umur responden. Menurut Tilker

dan Hurlock (2001) usia dewasa dibagi menjadi tiga, yaitu dewasa awal

(20-40 tahun), dewasa madya (40-60 tahun dan dewasa lanjut (di atas 60

tahun). Mayoritas responden berusia di kategori dewasa awal yaitu

sejumlah 61,5% dan 38,5% lainnya termasuk dalam dewasa madya.

Page 71: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

56

5.1.2. Pekerjaan

Tabel 11 menggambarkan bahwa sebagian besar responden di

Jakarta Timur bekerja sebagai pegawai baik pegawai swasta maupun

pegawai negseri sipil yaitu masing-masing 38% dan 34%. Sisanya terbagi

atas ibu rumah tangga sebanyak sebesar 20.5%, dan wiraswasta hanya

sebesar 7.5%. Mayoritas responden sebagai pegawai cenderung memilih

untuk mengonsumsi makanan yang praktis.

5.1.3. Pendidikan Terakhir

Mayoritas responden di Jakarta Timur berpendidikan SMA dan

Strata 1dengan presentase 37,5% dan 38%. Tingkat pendidikan yang

cukup membuat masyarakat Jakarta Timur cukup mengetahui akan

manfaat pangan pokok non beras. 40 orang lainnya berpendidikan terakhir

DIPLOMA atau 20%, yang berpendidikan sampai SD hanya 2,5% dan

SMP adalah yang paling sedikit yaitu hanya 2%.

5.1.4. Pendapatan per Bulan

Pendapatan responden di Jakarta Timur sangat merata. Tabel 11

menunjukkan bahwa 22,5% masyarakat berpendapatan di bawah Rp

2.500.000, yang berpendapatan Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000 sebanyak

27%, yang berpendapatan Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000 sebanyak 29,5%,

dan yang berpendapatan di atas Rp 5.000.000 sebanyak 21%. Pendapatan

per bulan dengan persentase terbanyak adalah yang berpendapatan Rp

3.500.000 – Rp 5.000.000 sebesar 29.5%, dengan pendapatan tersebut

Page 72: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

57

dirasa masyarakat mampu untuk membeli dan mengonsumsi pangan

pokok non beras.

5.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang

dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model

analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi

terhadap data yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedasitas, dan

autokorelasi. Berikut ini adalah hasil uji asumsi klasik:

1. Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.

Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi

yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus

terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah

bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal (Santosa&Ashari,

2005).

Page 73: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

58

Gambar 3. Kurva Uji Normalitas

Berdasarkan analisis kurva pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa titik-

titik data menyebar di sekitar diagram mengikuti garis diagonal lurus. Jadi,

disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi

normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

2. Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal (Ghozali 2007). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas,

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Page 74: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

59

dapat dilihat dari Value Inflation Faktor (VIF). Apabila nilai VIF > 10,

terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, jika VIF < 10, tidak terjadi

multikolinearitas (Wijaya, 2009).

Tabel 12. Tolerance dan VIF Model Statistik Kolinieritas

Toleransi VIF Faktor Sosial

Faktor Budaya Faktor Pribadi

Motivasi

0,711 0,846 0,757 0,703

1,407 1.183 1.321 1.442

Sumber: Data Olah SPSS 2014

Berdasarkan Tabel 12, didapatkan hasil output data bahwa semua nilai

koefisien variable VIF<10, hal ini berarti bahwa tidak terjadi

multikolinieritas dan uji multikolinieritas terpenuhi.

3. Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu

mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai

suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain berbeda. Salah satu metode yang digunakan untuk

menguji ada tidaknya Heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran

koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan

menjadi kurang dari semestinya. Heterokedastisitas bertentangan dengan

salah satu asumsi dasar regresi linear, yaitu bahwa variasi residual sama

untuk semua pengamatan atau disebut homokedastisitas (Gujarati dalam

Elmasari, 2010)

Page 75: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

60

Gambar 4. Kurva Uji Heterokedastisitas

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan uji

heteroskedastisitas terpenuhi.

4. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk melihat baik atau tidaknya suatu

persamaan regresi. Autokorelasi dapat diuji dengan uji Durbin-Watson

(DW). Jika DW < -2 terjadi autokorelasi positif, DW berada di antara -2

dan +2 tidak terjadi autokorelasi, DW > +2 terjadi autokorelasi negatif.

Hasil uji autokorelasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 23.

43210-1-2-3

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

-3

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

Scatterplot

Dependent Variable: Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Page 76: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

61

Tabel 13. Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .298(a) .089 .070 3.35537 1.616 Sumber: Data Olah SPSS 2014

Berdasarkan Tabel 23, didapatkan nilai Durbin-Watson (DW hitung)

sebesar 1,698. Kriteria yang telah ditentukan, DW hitung berada diantara -

2 dan 2, yakni -2 ≤ 1,616 ≤ 2, hal ini berarti tidak terjadi autokorelasi dan

uji Autokorelasi terpenuhi.

5.3. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif menggunakan data kuesioner yang telah

berbentuk angka-angka yang diolah dan digunakan sebagai hasil pengukuran.

Angka-angka yang diperoleh dari hasil olahan kuesioner, kemudian dianalisis

dengan menggunakan skala likert dan jumlah score terhadap variabel-variabel.

5.3.1. Faktor Sosial (X1)

Hasil dari skor yang didapatkan dengan penghitungan statistik pada

variable faktor sosial, menggambarkan sejauh mana responden dapat

menerima indikator-indikator yang terdapat pada kuesioner. Tabel 14

menunjukkan presentase bagaimana masyarakat menerima untuk

mengonsumsi pangan pokok selain beras.

Page 77: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

62

Tabel 14. Analisis Data Responden Variabel Faktor Sosial Frekuensi Presentase

Sangat Menerima 1 0,5 % Menerima 52 26 % Kurang Menerima 130 65 % Tidak Menerima 17 8,5 % Sangat Tidak Menerima 0 0 %

Jumlah 200 100% Sumber: Data Olah SPSS 2014

65% masyarakat kurang menerima akan pergantian pangan pokok

beras menjadi non beras dan 8,5% tidak menerimanya. Masyarakat yang

menerima pergantian panganpokok menjadi non beras hanya sebesar 26% dan

yang sangat menerima hanya 1%. Masyarakat Jakarta Timur cenderung

kurang menerima akan pangan pokok non beras.

5.3.2. Faktor Budaya (X2)

Hasil dari skor yang didapatkan pada variable faktor budaya,

menggambarkan sejauh mana responden dapat beradaptasi dengan indikator-

indikator yang terdapat pada kuesioner. Menurut Mitchell Terence R (1997),

budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar,

pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu -

individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak,

berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. Tabel 15 menunjukkan

presentase dari tingkat adaptasi masyarakat untuk mengonsumsi pangan pokok

non beras.

Page 78: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

63

Tabel 15. Analisis Data Responden Variabel Faktor Budaya Frekuensi Presentase

Sangat Adaptif 2 1 % Adaptif 121 60,5 % Kurang Adaptif 71 35,5 % Tidak Adaptif 6 3% Sangat Tidak Adaptif 0 0%

Jumlah 200 100% Sumber: Data Olah SPSS 2014

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar masyarakat Jakarta Timur

adaptif akan pangan pokok non beras yaitu sebesar 60,5%, sedangkan 35,5%

tergolong kurang adaptif. Sisanya hanya 3% yang tidak adaptif dan 1% yang

sangat adaptif. Hal tersebut menujukkan bahwa masyarakat Jakarta Timur

cenderung adaptif akan pangan pokok non beras.

5.3.3. Faktor Pribadi (X3)

Hasil dari skor yang didapatkan pada variable faktor pribadi,

menggambarkan sejauh mana pribadi responden memiliki keterbukaan

terhadap konsumsi pangan pokok non beras. Faktor pribadi adalah

karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen. Karakteristik

tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Tabel 16

menunjukkan presentase dari tingkat keterbukaan pribadi masyarakat untuk

mengonsumsi pangan pokok selain beras.

Page 79: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

64

Tabel 16. Analisis Data Responden Variabel Faktor Pribadi Frekuensi Presentase

Sangat Terbuka 1 0,5 % Terbuka 107 53,5 % Kurang Terbuka 89 44,5 % Tidak Terbuka 3 1,5 % Sangat Tidak Terbuka 0 0 %

Jumlah 200 100% Sumber: Data Olah SPSS 2014

Berdasarkan hasil penelitian, 53,5% masyarakat terbuka pribadinya

untuk mengonsumsi pangan pokok non beras dan 44,5% kurang terbuka.

Sedangkan sisanya 0,5% sangat terbuka dan 1,5% tidak terbuka. Masyarakat

Jakarta Timur cenderung terbuka pribadinya untunk mngonsumsi pangan

pokok non beras.

5.3.4. Motivasi (X4)

Hasil dari skor yang didapatkan pada variable motivasi,

menggambarkan sejauh mana responden menginginkan konsumsi pangan

pokok non beras. Menurut T. Hani Handoko (2003), mengemukakan bahwa

motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Tabel 17

menunjukkan presentase dari tingkat motivasi masyarakat untuk mengonsumsi

pangan pokok non beras.

Tabel 17. Analisis Data Responden Variabel Motivasi Frekuensi Presentase

Motivasi sangat tinggi 0 0 % Motivasi tinggi 73 36,5 % Kurang Motivasi 112 56 % Motivasi rendah 15 7,5 % Motivasi sangat rendah 0 0 %

Jumlah 200 100% Sumber: Data Olah SPSS 2014

Page 80: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

65

Berdasarkan hasil penelitian, 56% masyarakat kurang motivasi untuk

mengonsumsi pangan selain beras dan 7,5% motivasinya rendah. Walaupun

ada sebanyak 36,5% masyarakat yg motivasinya tinggi untuk mengonsumsi

pangan pokok non beras, namun masyarakat Jakarta Timur cenderung kurang

motivasi.

5.3.5. Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras (Y) Hasil dari skor yang didapatkan pada variable perilaku konsumen

dalam mengonsumsi pangan pokok non beras, menggambarkan sejauh mana

responden memiliki persepsi yang positif terhadap konsumsi pangan pokok

non beras. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000), mengartikan persepsi

sebagai proses di mana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan

stimulus menjadi gambaran yang bermakna dan koheren. Tabel 18

menunjukkan presentase dari bagaimana persepsi masyarakat untuk

mengonsumsi pangan pokok selain beras.

Tabel 18. Analisis Data Responden Variabel Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Frekuensi Presentase Persepsi sangat positif 0 0 % Persepsi positif 76 38 % Netral 115 57, 5 % Persepsi negative 9 4,5 % Persepsi sangat negatif 0 0 %

Jumlah 200 100% Sumber: Data Olah SPSS 2014

Page 81: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

66

Berdasarkan hasil penelitian, 57,5% masyarakat memiliki persepsi

yang netral akan konsumsi pangan pokok non beras dan 38% memiliki

persepsi yang positif. Sisanya hanya 4,5% yang memiliki persepsi negatif.

Masyarakat Jakarta Timur memiliki persepsi yang nertal namun cenderung

agak positif akan konsumsi pangan pokok non beras.

5.4. Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan Motivasi Terhadap Perilaku konsumen dalam mengonsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur

Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan Motivasi

Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur

dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Menurut kotler (2009) para

konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari

lingkungan sekitarnya. Persepsi konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor

kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi. Faktor-faktor tersebut juga memberi

pengaruh terhadap perilaku seseorang dalam mengkonsumi pangan non beras.

Perilaku pangan non beras di wilayah Jakarta Timur dipengaruhi beberapa

faktor yang mempengaruhi persepsi responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi

dan perilaku pangan non beras menjadi variable dalam penelitian ini. Alat analisis

yang digunakan untuk mengetahui perilaku pangan non beras di wilayah Jakarta

Timur adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda

melibatkan beberapa variable bebas terhadap variable terikat. Berdasarkan hasil

analisis regresi berganda dapat diketahui variable-variabel bebas apa saja yang

mempengaruhi variable terikat karena tidak semua variable bebas dapat

mempengaruhi variable terikat secara nyata pada tingkat kepercayaan tertentu.

Page 82: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

67

Selain itu, hasil analisis regresi linier berganda juga dapat menjelaskan seberapa

besar pengaruh variable bebas terhadap variable terikat tersebut.

Pada penelitian ini, yang menjadi variable terikat (Y) adalah persepsi

konsumsi pangan pokok non beras di wilayah Jakarta Timur. Sedangkan yang

menjadi variable bebas (X) adalah faktor sosial (X1), faktor budaya (X2), faktor

pribadi (X3), dan motivasi (X4). Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan

sebesar 95% sehingga batas signifikansinya adalah 0,05 dan T tabel yang

digunakan sebesar 1,65.

Tabel 19. Hasil Regresi Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi, dan Motivasi Terhadap Perilaku Pangan Pokok Non Beras di wilayah Jakarta Timur

Variabel Koefiesien Thitung Fhitung Sig.

Konstanta 19.398 7.994

4.755

0.000

Faktor Sosial 0.083 0.871 0.385

Faktor Budaya -0.102 -1.136 0.258

Faktor Pribadi 0.282 3.500 0.001

Motivasi -0.16

-0.160 0.873

R2= 0.089

Ttabel=1.65

Ftabel= 2.37

Sumber: Data Olah SPSS 2014

Page 83: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

68

Persamaan dapat di bentuk sehingga menjadi:

Y = 19.398 + 0.083 X1 - 0.102 X2 + 0.282 X3 - 0.16 X4 + e

Keterangan :

Y : Perilaku Pangan Pokok Non Beras

X1 : Faktor Sosial

X2 : Faktor Budaya

X3 : Faktor Pribadi

X4 : Motivasi

Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan alat bantu SPSS 14.0, didapatkan model persamaan regresi linier

berganda seperti yang dapat dilihat pada Tabel 24. Uji F dilakukan untuk melihat

pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent secara

bersamaan. Nilai uji f hitung 4,755 sedangkan f tabel yang telah ditentukan

dengan tingkat kepercayaan 95 % adalah sebesar 2,37. Terlihat bahwa f hitung

lebih besar daripada f tabel (4,755 > 2,37). Tingkat signifikansi yang dihasilkan

adalah 0.000, berarti bahwa model regresi yang dibuat sudah benar dan layak

karena ada hubungan liniear dari seluruh variabel. Berdasarkan hasil regresi

menunjukkanbahwa variabel faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi mampu

menjelaskan variabel persepsi konsumsi pangan pokok non beras di Jakarta

Timur.

Berdasarkan interpretasi di atas, nilai konstanta (constant) sebesar positif

19,398. Hal ini menunjukan bahwa persepsi konsumsi pangan pokok non beras di

Jakarta Timur akan bernilai 19,398 jika faktor sosial (X1), budaya (X2), pribadi

Page 84: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

69

(X3) dan motivasi (X4) bernilai tidak sama dengan 0 atau dengan kata lain

adanya pengaruh faktor budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan motivasi

(X4) terhadap perilaku konsumen (Y).

Berdasarkan hasil uji koefisien deterrminasi pada Tabel 17, dapat

disimpulkan bahwa R2 sebesar 0,089. Hal ini menunjukan bahwa variasi nilai

persepsi konsumsi pangan pokok non beras yang dapat dijelaskan oleh faktor

sosial, budaya, pribadi, motivasi yang diperoleh hanya sebesar 8,9%, sedangkan

sisanya sebesar 91,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat di

penelitian ini.

5.4.1. Pengaruh Faktor Sosial (X1) terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Jakarta Timur

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 17, faktor sosial (X1) memiliki

pengaruh yang bernilai positif terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non

beras. Hal ini berarti semakin meningkat faktor sosial, maka persepsi konsumsi

pangan pokok non beras juga akan semakin meningkat.

Pengujian yang dilakukan pada faktor sosial (X1) terhadap persepsi

konsumsi pangan pokok non beras (Y), menunjukkan koefisien regresi faktor

budaya sebesar 0,083. Artinya bahwa apabila faktor sosial meningkat satu satuan,

maka akan menyebabkan meningktanya persepsi konsumsi pangan pokok non

beras sebesar 0,083satuan.

Tingkat signifikansi yang diperoleh variabel faktor sosial (X1) berdasarkan

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah sebesar 0,385. Berdasarkan nilai

signifikasi faktor sosial lebih besar dari nilai alfa (0,385 > 0,05). Hasil

perhitungan dan analisis pada pengujian tersebut dapat menjelaskan bahwa ada

Page 85: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

70

pengaruh yang bersifat tidak nyata pada faktor sosial terhadap persepsi konsumsi

pangan pokok non beras dengan tingkat kepercayaan 95%.

Masyarakat Jakarta Timur tidak mudah untuk mempercayai orang lain dan

sulit untuk menerima hal-hal baru seperti pangan pokok non beras. Hal ini

menjadikan kurang baiknya persepsi konsumsi pangan pokok non beras. Oleh

karena itu disarankan untuk memperbanyak kegiatan sosial untuk mengajak

kalangan masyarakat untuk mengonsumsi pangan pokok non beras.

5.4.2. Pengaruh Faktor Budaya (X2) terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Jakarta Timur

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 17, faktor budaya (X2) memiliki

pengaruh yang bernilai negatif terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non

beras. Hal ini berarti semakin meningkat faktor social, maka persepsi konsumsi

pangan pokok non beras akan semakin menurun.

Pengujian yang dilakukan pada faktor budaya (X2) terhadap persepsi

konsumsi pangan pokok non beras (Y), menunjukkan koefisien regresi faktor

budaya sebesar -1,102. Artinya bahwa apabila faktor sosial meningkat satu satuan,

maka akan menyebabkan menurunnya persepsi konsumsi pangan pokok non

beras sebesar 1,102 satuan.

Tingkat signifikansi yang diperoleh variabel faktor budaya (X2)

berdasarkan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah sebesar 0,258.

Berdasarkan nilai signifikasi faktor sosial lebih besar dari nilai alfa (0,258 > 0,05).

Hasil perhitungan dan analisis pada pengujian tersebut dapat menjelaskan bahwa

ada pengaruh yang bersifat tidak nyata pada faktor sosial terhadap persepsi

konsumsi pangan pokok non beras dengan tingkat kepercayaan 95%.

Page 86: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

71

Masyarakat Jakarta Timur sudah terbiasa mengonsumsi nasi dan melekat

menjadi budaya. Kebiasaan makan nasi yang sudah melekat di masyarakat

membuat semakin sulitnya konsumen dalam mengkosumsi pangan pokok non

beras. Oleh karena itu disarankan untuk memberi pengetahuan akan baiknya

mengkonsumsi pangan pokok non beras dan menjadikannya suatu kebiasaan

sehingga masyarakat.

5.4.3. Pengaruh Faktor Pribadi (X3) terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Jakarta Timur

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 17, faktor pribadi (X3) memiliki

pengaruh yang bernilai positif terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non

beras. Hal ini berarti semakin meningkat faktor sosial, maka persepsi konsumsi

pangan pokok non beras juga akan semakin meningkat.

Pengujian yang dilakukan pada faktor pribadi (X3) terhadap persepsi

konsumsi pangan pokok non beras (Y), menunjukkan koefisien regresi faktor

budaya sebesar 0,282. Artinya bahwa apabila faktor sosial meningkat satu satuan,

maka akan menyebabkan meningktanya persepsi konsumsi pangan pokok non

beras sebesar 0,282 satuan.

Tingkat signifikansi yang diperoleh variabel faktor sosial (X1) berdasarkan

tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) adalah sebesar 0,001. Berdasarkan nilai

signifikasi faktor sosial lebih kecil dari nilai alfa (0,001 < 0,05). Hasil perhitungan

dan analisis pada pengujian tersebut dapat menjelaskan bahwa ada pengaruh yang

bersifat nyata pada faktor sosial terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non

beras dengan tingkat kepercayaan 95%.

Page 87: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

72

Masyarakat Jakarta Timur memiliki pribadi yang terbuka untuk menerima

hal baru. Hal ini menjadikan masyarakat dapat menerima pangan pokok non beras

sebagai suatu yang baru dan memiliki persepsi yang baik. Oleh karena itu

disarankan dengan terbukanya pribadi masyarakat dapat mengetahui kelebihan

dan manfaat dalam mengonsumsi.

5.4.4. Pengaruh Motivasi (X4) terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras di Jakarta Timur

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 17, faktor budaya (X2) memiliki

pengaruh yang bernilai negatif terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non

beras. Hal ini berarti semakin meningkat faktor social, maka persepsi konsumsi

pangan pokok non beras akan semakin menurun.

Pengujian yang dilakukan pada variabel motivasi (X4) terhadap persepsi

konsumsi pangan pokok non beras (Y), menunjukkan koefisien regresi faktor

budaya sebesar -0,016. Artinya bahwa apabila faktor sosial meningkat satu satuan,

maka akan menyebabkan menurunnya persepsi konsumsi pangan pokok non

beras sebesar 0,016 satuan.

Tingkat signifikansi yang diperoleh variabel faktor budaya (X2)

berdasarkan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah sebesar 0,873.

Berdasarkan nilai signifikasi faktor sosial lebih besar dari nilai alfa (0,873 > 0,05).

Hasil perhitungan dan analisis pada pengujian tersebut dapat menjelaskan bahwa

ada pengaruh yang bersifat tidak nyata pada faktor sosial terhadap persepsi

konsumsi pangan pokok non beras dengan tingkat kepercayaan 95%.

Masyarakat Jakarta Timur kurang mengetahui dan belum merasakan

manfaat dari mengonsumsi pangan pokok non beras, sehingga tidak terciptanya

Page 88: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

73

motivasi yang baik untuk mngonsumsi pangan pokok non beras. Oleh karena itu

disarankan untuk memberi pengetahuan akan manfaat baiknya mengkonsumsi

pangan pokok non beras dan merasakannya secara langsung, sehingga

menjadikannya bukti nyata dan terciptanya motivasi yang baik terhadap pangan

pokok non beras.

5.4.5. Variabel Paling Berpengaruh Terhadap Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan diatas, maka dapat dikethui

variabel mana yang paling berpengaruh terhadap persepsi konsumsi pangan pokok

non beras, yakni variabel faktor pribadi (X3) dengan tingkat signifikasi sebesar

0,001 dengan tingkat kepercayaan 95% yaitu 0,05.

Hasil penelitian cukup relevan dengan kenyatan di lapangan dan sesuai

dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusuf, dkk (2012), “Analisis

Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional.”

Menganalisis persepsi konsumen terhadap berbagai jenis makanan tradisional,

pola konsumsi berbagai jenis makanan tradisionak, dan menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi preferensi terhadap makanan tradisonal.

Page 89: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pengaruh faktor sosial, budaya, pribadi, dan

motivasi terhadap perilaku konsumen dalam mengonsumsi pangan pokok non beras

di wilayah Jakarta Timur, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik masyarakat Jakarta Timur dapat dikategorikan

berpendidikan dan menengah ke atas. Responden di Jakarta Timur

didominasi oleh ibu rumah tangga yang mempunyai latar belakang

pendidikan SMA ke atas, dan bekerja atau memiliki profesi sebagai

pegawai. Adapun rata-rata pendapatan keluarga per bulan sebesar Rp

2.500.000- Rp3.500.000.

2. Faktor sosial masyarakat Jakarta Timur kurang menerima adanya pangan

non beras sebagai pengganti beras. Faktor budaya masyarakat Jakarta

Timur adaptif terhadap konsumsi pangan pokok non beras. Faktor pribadi

pada masyarakat Jakarta Timur terbuka akan adanya pangan pokok non

beras. Masyarakat Jakarta Timur kurang motivasi untuk mengkonsumsi

pangan pokok non beras, sehingga pada persepsi konsumsi pangan pokok

non beras keseluruhannya masyarakat Jakarta Timur memiliki persepsi

yang netral terhadap konsumsi pangan pokok non beras.

3. Terdapat pengaruh variabel faktor sosial, budaya, pribadi dan motivasi

terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di Jakarta Timur.

Page 90: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

75

Terbukti dari pengaruh yang positif dan sangat signifikan variabel faktor

sosial, budaya, pribadi dan motivasi dengan Uji F (uji menyeluruh)

terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras di Jakarta Timur. Uji

determinasi (R2) variabel nilai persepsi konsumsi pangan pokok non beras

yang dapat dijelaskan oleh faktor sosial, budaya, pribadi, dan motivasi

sebesar 8,9%, dan sisanya 91,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak terdapat pada penelitian ini. Berdasarkan hasil Uji regresi terlihat

bahwa variabel faktor pribadi (X3) adalah variabel yang paling dominan

pengaruhnya terhadap persepsi konsumsi pangan pokok non beras.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari pengaruh faktor sosial, budaya, pribadi, dan

motivasi terhadap perilaku konsumen dalam mengonsumsi pangan pokok non beras

di wilayah Jakarta Timur, maka dapat penulis menyarankan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Masyarakat di Jakarta Timur yang berpendidikan SMA ke atas, dan

dengan usia dewasa madya diharapkan dapat lebih mengetahui dan

merasakan manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi pangan pokok non

beras sehingga tidak hanya mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok.

2. Masyarakat di Jakarta Timur diharapkan memiliki motivasi atau keinginan

yang lebih untuk mengonsumsi pangan pokok non beras baik karena

maanfaat bagi kesehatan maupun agar berjalannya program diversifikasi

pangan dengan baik. Perilaku mengonsumsi pangan pokok non beras di

Page 91: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

76

Jakarta Timur juga diharapkan menjadi gaya hidup dan menyebarkan ke

masyarakat lainnya untuk mengonsumsi pangan pokok non beras.

3. Koefisien determinasi (R2) sebesar 8,9% tentu tidak memiliki kekuatan

yang cukup untuk menjelaskan tentang persepsi konsumsi pangan pokok

non beras dengan baik, maka diharapkan untuk penelitian selanjutnya

dapat menambahkan variabel lainnya mengingat faktor yang

mempengaruhi persepsi sangat beragam, dan dengan menambahkan

sampel dengan lokasi yang diperluas.

Page 92: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

77

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, M dan Ashari. 2003 Arah, Kendala, dan Pentingnya Diversifikasi Konsumsi Pangan di Indonesia. Forum Agro Ekonomi. Vol 21, No. 2. Desember. Bogor

Badan Pusat Statitstik. 2013. Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2013. Jakarta: Badan Pusat Statitstik.

Badan Pusat Statistik RI. 2012. Susenas Tahun 2012. Jakarta: Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Budi Purbayu Santosa dan Ashari.2005.Analisis Statistik dengan Microsoft. Axcel& SPSS.Yogyakarta: Andi Offset.

Ellen Dewi Fransiska. 2013. Analisis Diversifikasi Konsumsi Pangan Beras dan Pangan Non Beras di Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Engel JF, Blackwell RD, dan Miniard PW. 1995. Consumer Behavior 8th Ed. Forth Worth, Texas: The Dryden Press.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Gujarati, D. N. 2003. Basic econometrics (4th ed). Boston, Massachusetts: McGraw-Hill.

Hafsah J. 2006. Pertanian dan Pangan. Di dalam: Krisnamurthi dkk, editor. Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Cetakan Kedelapanbelas. J iiiii PFEYogyakarta, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Husein, Umar. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis, Cetakan Keempat. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Hurlock, Elizabeth. (2001). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Indonesia. Undang – Undang tentang Pangan, Undang – Undang No. 7 Tahun 1996. LN. R.I. No. 99 Th 1996, TLN No. 3656.

Page 93: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

78

Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (cetakan kesembilan belas), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, dkk. 2009. Manajemen Pemasaran edisi: 12. PT Indeks Indonesia

Kotler, P. & Armstrong, G. 2008. Prinsip – prinsip pemasaran (12th ed). Jakarta: Erlangga.

Luthans, Fred. 1995. Organizational Behavior, 7th Ed. Singapore : McGraw-Hill, International Edition. Mangkunegara, Anwar Prab

Mowen JC dan Minor M. 1999. Consumer Behavior. 5 th Ed. New Jersey: Prentice Hall.

Nugroho, A. B. 2005. Metode statistik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Rini Budiningsih (Faktor–Faktor yang Berpengaruh Terhadap Diversifikasi Konsumsi Pangan Non-Beras di Kabupaten Magelang.

Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior, 9th Ed. Upper Saddle River New Jersey 07458 : Prentice Hall International.

Schiffman LG dan Kanuk LL. 2000. Consumer Behavior. 7th Ed. New Jersey: Prentice Hall.

Setiadi, Nugroho J. 2003, Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta.

Soekanto, Sarjono. 2004. Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Tambunan, Tulus. 2003. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Wibowo, Rudi. 2000. Pertanian dan Pangan,Bunga Rampai Pemikiran Menuju Ketahanan Pangan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Page 94: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

79

LAMPIRAN

Page 95: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

80

Lampiran 1. Kuesioner Responden

1. Nama : ………………………………………………..…... 2. Jenis Kelamin* : L / P 3. Usia : ………. tahun 4. Pekerjaan* :

a) Mahasiswa/pelajar b) Pegawai swasta c) Ibu rumah tangga

d) Wiraswasta e) PNS/swasta f) Lainnya, sebutkan ……..

5. Pendidikan Terakhir : a) SD b) SLTP c) SMA

d) DIPLOMA e) Perguruan Tinggi/Strata 1

6. Status dalam Keluarga : a) Kepala rumah tangga

b) Ibu rumah tangga c) Anak

7. Pendapatan keluarga (per bulan) a) < Rp 2.500.000 b) Rp 2.500.000 – Rp

3.500.000 c) Rp 3.500.000 – Rp

5.000.000 d) > Rp 5.000.000

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Page 96: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

81

Petunjuk : Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom jawaban yang menurut Anda paling sesuai

SS: Sangat Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya yang mengonsumsi pangan pokok non beras karena mengikuti teman saya

2

Kelompok keagamaan atau masyarakat sekitar mempengaruhi sikap dan perilaku keluarga dalam mengonsumsi Pangan Pokok Non Beras

3 Keluarga (suami, istri,anak) dapat berperan dalam keputusan untuk mengonsumsi Pangan Pokok Non Beras

4 Peran dan Status Sosial mempengaruhi konsumsi pangan pokok non beras

5 Kesibukan pekerjaan saya mempengaruhi konsumsi pangan pokok non beras

6 Dengan mengonsumsi pangan pokok non beras lebih merasa bergengsi

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Informasi tentang pangan pokok non beras sering terdengar

2 Informasi pangan pokok non beras mempengaruhi keputusan untuk mengonsumsi

FAKTOR SOSIAL

FAKTOR BUDAYA

Page 97: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

82

3 Kebiasaan masyarakat sekitar akan berpengaruh dalam mengonsumsi pangan pokok non beras

4 Saya yang akan menentukan pangan pokok apa yang akan di konsumsi untuk keluarga

5 Saya merasa Pangan pokok non beras memiliki kualitas yang baik untuk dikonsumsi

6 Penilaian kualitas pangan pokok non beras mempengaruhi keluarga untuk mengonsumsi

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Pekerjaan keluarga berpengaruh dalam pemilihan pangan pokok

2 Siklus hidup mengharuskan saya memilih konsumsi pangan pokok untuk keluarga

3 Gaya hidup yang bervariatif sangat berpangaruh dalam mengonsumsi pangan

4 Keluarga yang berpendapatan tinggi akan lebih memilih mengonsumsi Pangan Pokok Non Beras

5 Usia dari setiap anggota keluarga menentukan apa saja yang di konsumsi dalam pangan

6 Mengonsumsi nasi akan membuat diri saya semakin bertambah gemuk

7 Tanpa nasi, saya belum merasa kenyang memakan selain nasi

8 Saya harus saya cenderung memilih makanan yg praktis.

FAKTOR PRIBADI

Page 98: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

83

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Harga Pangan Pokok Non Beras yang di tawarkan oleh pemerintah terjangkau oleh masyarakat Indonesia padda umunya

2 Ketika Mengkonsumsi Pangan Pokok Non Beras telah memberikan kepuasaan bagi konsumennya

3 Pangan pokok non beras mudah di peroleh dibandingkan pangan beras

4 Mengonsumsi pangan pokok nonberas membuat saya merasa lebih diterima oleh lingkungan social

5 Saya sebagai pengkonsumsi Pangan Pokok Non Beras memiliki pengetahuan yang luas mengenai diversivikasi pangan

6 Kebutuhan biologis mendorong saya mengonsumsi pangan pokok nonberas

No. Perilaku SS S R TS STS

1 Pangan beras lebih baik daripada pangan nonberas

2 Mengonsumsi pangan pokok nonberas kurang prestisius

3 Saya merasa lebih mudah memperoleh pangan pokok nonberas

4 Produk pangan nonberas tidak dapat dijadikan pangan pokok

5 Harga beras lebih terjangkau daripada produk pangan pokok nonberas

MOTIVASI

PERSEPSI

Page 99: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

84

6 Saya lebih menyukai rasa beras/nasi

7 Produk pangan pokok nonberas hanya ditujukan bagi kalangan tertentu

8 Saya tidak bisa melewatkan sehari tanpa makan beras (nasi)

Page 100: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

85

Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Kuesioner

Faktor Sosial

No X11 X12 X13 X14 X15 X16 Jumlah Rata-

rata Sort Frekuensi

1 3 3 4 4 4 4 22 4 2

2 2 3 4 3 4 3 19 3 2

3 2 2 4 3 4 2 17 3 2

4 2 4 4 4 4 2 20 3 2

5 1 4 3 2 2 3 15 3 2

6 3 2 4 4 5 4 22 4 2

7 2 4 5 4 1 2 18 3 2

8 2 3 4 2 3 2 16 3 2

9 3 3 4 4 4 2 20 3 2

10 3 2 4 5 3 1 18 3 2

11 3 3 4 3 4 3 20 3 2

12 2 2 5 5 5 3 22 4 2

13 1 1 5 3 3 2 15 3 2

14 3 3 4 3 3 3 19 3 2

15 1 1 5 3 3 2 15 3 2

16 4 5 3 4 3 2 21 4 2

17 2 2 4 3 2 2 15 3 2 17

18 3 3 4 3 3 3 19 3 3

19 3 3 4 4 4 3 21 4 3

20 2 1 2 3 4 2 14 2 3

21 2 2 3 4 4 2 17 3 3

22 1 1 3 5 4 2 16 3 3

23 2 3 4 3 4 3 19 3 3

24 2 2 3 4 4 2 17 3 3

25 3 3 4 3 4 3 20 3 3

26 3 4 4 4 4 3 22 4 3

27 3 2 4 5 3 1 18 3 3

28 3 2 3 2 3 2 15 3 3

29 3 4 4 4 4 3 22 4 3

30 3 2 3 2 3 2 15 3 3

31 3 3 4 4 4 4 22 4 3

32 3 2 4 5 4 5 23 4 3

33 2 2 2 2 2 2 12 2 3

34 2 4 5 3 1 2 17 3 3

Page 101: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

86

35 3 2 4 4 5 4 22 4 3

36 1 1 4 3 4 3 16 3 3

37 3 3 4 4 4 3 21 4 3

38 4 3 4 4 4 3 22 4 3

39 2 2 4 4 2 2 16 3 3

40 3 2 4 4 4 3 20 3 3

41 2 3 4 3 4 3 19 3 3

42 2 3 4 3 4 3 19 3 3

43 4 4 2 3 4 3 20 3 3

44 2 2 4 4 3 3 18 3 3

45 1 1 4 2 4 3 15 3 3

46 4 5 5 4 5 5 28 5 3

47 3 3 4 4 4 3 21 4 3

48 2 3 4 2 4 2 17 3 3

49 2 3 4 4 4 3 20 3 3

50 2 2 2 2 2 2 12 2 3

51 2 2 4 2 3 4 17 3 3

52 2 2 4 2 2 1 13 2 3

53 2 2 4 2 2 2 14 2 3

54 2 2 5 3 2 2 16 3 3

55 2 2 5 4 2 2 17 3 3

56 2 2 4 2 2 2 14 2 3

57 2 4 4 2 4 2 18 3 3

58 2 4 5 5 2 2 20 3 3

59 4 4 4 4 4 4 24 4 3

60 4 2 4 4 2 4 20 3 3

61 2 2 2 4 4 4 18 3 3

62 2 3 4 4 4 4 21 4 3

63 2 4 4 4 4 4 22 4 3

64 2 2 4 3 3 4 18 3 3

65 2 4 4 4 4 4 22 4 3

66 2 3 4 4 4 4 21 4 3

67 3 4 4 4 4 4 23 4 3

68 2 2 4 4 3 4 19 3 3

69 3 3 3 4 4 4 21 4 3

70 4 4 4 4 4 3 23 4 3

71 4 4 4 3 2 2 19 3 3

72 4 4 4 4 2 3 21 4 3

73 3 4 4 4 3 2 20 3 3

74 2 3 4 3 4 2 18 3 3

Page 102: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

87

75 2 4 4 4 3 2 19 3 3

76 4 4 4 4 4 4 24 4 3

77 4 4 4 4 4 4 24 4 3

78 2 2 2 4 3 4 17 3 3

79 3 3 4 3 2 2 17 3 3

80 3 2 1 1 2 1 10 2 3

81 2 4 3 4 2 4 19 3 3

82 3 2 2 4 3 2 16 3 3

83 2 2 2 4 2 2 14 2 3

84 4 3 3 3 5 2 20 3 3

85 2 2 3 4 4 4 19 3 3

86 4 4 4 3 3 4 22 4 3

87 2 2 2 2 2 2 12 2 3

88 4 1 4 4 4 4 21 4 3

89 2 2 3 4 3 4 18 3 3

90 3 4 3 4 4 4 22 4 3

91 2 4 3 4 4 4 21 4 3

92 3 4 4 4 4 4 23 4 3

93 3 3 4 4 4 4 22 4 3

94 3 3 4 2 2 4 18 3 3

95 3 3 3 4 4 4 21 4 3

96 2 4 3 3 4 3 19 3 3

97 3 3 4 3 4 3 20 3 3

98 3 3 4 4 4 4 22 4 3

99 4 4 4 4 3 4 23 4 3

100 3 4 4 3 4 4 22 4 3

101 3 4 4 4 4 4 23 4 3

102 3 3 4 4 3 4 21 4 3

103 3 3 4 4 4 4 22 4 3

104 3 3 3 4 4 4 21 4 3

105 2 3 3 4 3 4 19 3 3

106 3 3 4 4 4 4 22 4 3

107 3 3 4 4 4 4 22 4 3

108 2 2 3 4 4 4 19 3 3

109 4 4 4 4 4 4 24 4 3

110 4 4 4 4 4 4 24 4 3

111 2 3 3 4 3 4 19 3 3

112 3 2 3 3 4 3 18 3 3

113 5 4 4 3 3 1 20 3 3

114 2 4 3 3 4 3 19 3 3

Page 103: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

88

115 2 2 5 5 2 2 18 3 3

116 3 2 4 4 5 1 19 3 3

117 3 3 2 2 4 1 15 3 3

118 1 2 4 5 4 2 18 3 3

119 2 2 4 4 3 2 17 3 3

120 2 2 4 4 3 2 17 3 3

121 2 2 2 2 2 1 11 2 3

122 2 2 2 2 2 2 12 2 3

123 3 5 5 5 5 3 26 4 3

124 1 1 5 1 4 3 15 3 3

125 2 1 5 5 2 2 17 3 3

126 2 4 3 4 2 2 17 3 3

127 1 3 4 4 4 1 17 3 3

128 2 2 3 3 2 2 14 2 3

129 2 4 5 4 4 2 21 4 3

130 2 4 4 4 2 2 18 3 3

131 2 3 4 2 4 2 17 3 3

132 3 3 5 4 4 3 22 4 3

133 2 3 3 4 2 4 18 3 3

134 2 3 3 4 3 4 19 3 3

135 4 4 4 3 2 2 19 3 3

136 2 3 3 2 3 4 17 3 3

137 4 4 4 2 2 2 18 3 3

138 2 3 3 4 2 4 18 3 3

139 3 4 4 2 3 2 18 3 3

140 2 3 2 4 3 3 17 3 3

141 2 3 3 2 3 3 16 3 3

142 4 4 5 1 4 2 20 3 3

143 2 2 3 4 3 3 17 3 3

144 2 2 3 4 4 4 19 3 3

145 1 1 2 4 2 4 14 2 3

146 2 2 1 4 2 4 15 3 3

147 2 3 3 4 3 4 19 3 3 130

148 4 4 5 2 3 2 20 3 4

149 4 4 5 3 3 1 20 3 4

150 1 2 2 3 3 4 15 3 4

151 4 4 5 3 4 1 21 4 4

152 3 4 3 3 4 3 20 3 4

153 3 2 4 4 2 2 17 3 4

154 2 4 4 4 2 2 18 3 4

Page 104: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

89

155 2 4 5 5 4 2 22 4 4

156 2 4 4 3 2 3 18 3 4

157 3 4 3 4 2 2 18 3 4

158 2 4 4 2 2 1 15 3 4

159 2 2 2 4 3 4 17 3 4

160 2 2 4 4 4 4 20 3 4

161 2 4 5 4 2 2 19 3 4

162 3 3 4 3 2 3 18 3 4

163 2 4 3 4 4 4 21 4 4

164 4 4 4 4 2 5 23 4 4

165 2 4 2 2 2 2 14 2 4

166 4 2 4 4 2 1 17 3 4

167 4 4 4 4 2 2 20 3 4

168 2 3 4 2 2 3 16 3 4

169 2 3 4 4 4 4 21 4 4

170 4 4 2 2 1 1 14 2 4

171 2 4 3 2 2 4 17 3 4

172 2 2 4 4 2 2 16 3 4

173 4 4 2 2 1 1 14 2 4

174 2 2 4 4 2 4 18 3 4

175 3 3 4 3 3 3 19 3 4

176 2 4 3 4 3 3 19 3 4

177 2 4 3 2 2 4 17 3 4

178 4 4 2 2 3 2 17 3 4

179 4 4 4 2 1 2 17 3 4

180 3 2 4 4 2 2 17 3 4

181 3 2 4 4 2 2 17 3 4

182 2 2 4 4 1 4 17 3 4

183 2 3 3 2 4 4 18 3 4

184 4 4 2 2 3 2 17 3 4

185 2 3 4 4 4 4 21 4 4

186 2 2 4 4 3 4 19 3 4

187 2 4 2 4 2 2 16 3 4

188 2 4 4 2 2 2 16 3 4

189 4 2 4 2 1 1 14 2 4

190 3 3 4 2 3 3 18 3 4

191 3 3 4 4 2 3 19 3 4

192 2 4 3 3 3 4 19 3 4

193 4 2 2 4 2 1 15 3 4

194 2 4 4 4 2 2 18 3 4

Page 105: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

90

195 2 3 4 2 4 4 19 3 4

196 4 4 4 4 2 2 20 3 4

197 4 4 4 2 3 4 21 4 4

198 2 4 3 2 2 4 17 3 4

199 4 3 4 3 2 2 18 3 4 52

200 2 3 3 2 4 4 18 3 5 1

Faktor Budaya

No X21 X22 X23 X24 X25 X26 Jumlah Rata-

rata Sort Frekuensi

1 3 3 3 3 3 4 19 3 2

2 4 4 4 3 4 4 23 4 2

3 2 2 4 3 4 2 17 3 2

4 4 4 4 4 4 4 24 4 2

5 2 3 3 5 3 4 20 3 2

6 4 4 4 3 3 4 22 4 2 6

7 5 4 4 5 4 3 25 4 3

8 4 3 3 4 4 3 21 4 3

9 4 4 3 3 2 4 20 3 3

10 4 3 4 3 4 4 22 4 3

11 4 4 4 4 3 4 23 4 3

12 4 4 5 5 3 2 23 4 3

13 4 4 3 4 4 3 22 4 3

14 4 3 3 4 3 3 20 3 3

15 4 4 3 4 4 3 22 4 3

16 4 4 3 3 4 4 22 4 3

17 3 3 4 3 4 2 19 3 3

18 4 3 3 4 3 3 20 3 3

19 4 4 3 3 3 4 21 4 3

20 3 4 3 3 4 4 21 4 3

21 4 3 4 3 3 3 20 3 3

22 4 4 4 5 4 5 26 4 3

23 4 3 3 4 2 4 20 3 3

24 4 3 4 3 3 3 20 3 3

25 4 4 4 4 3 4 23 4 3

26 4 4 4 4 3 4 23 4 3

27 4 3 4 2 4 4 21 4 3

28 4 4 4 3 4 4 23 4 3

29 4 4 3 3 3 3 20 3 3

Page 106: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

91

30 4 4 4 3 4 4 23 4 3

31 4 4 4 4 3 4 23 4 3

32 5 4 4 5 3 4 25 4 3

33 2 2 2 2 2 2 12 2 3

34 5 4 4 5 4 3 25 4 3

35 4 4 4 3 3 4 22 4 3

36 3 2 3 4 2 4 18 3 3

37 4 4 3 4 3 4 22 4 3

38 4 4 3 3 2 4 20 3 3

39 4 3 3 3 3 4 20 3 3

40 4 4 2 2 3 4 19 3 3

41 4 4 3 3 2 4 20 3 3

42 4 3 3 4 3 4 21 4 3

43 4 3 4 3 2 3 19 3 3

44 4 4 4 2 3 4 21 4 3

45 3 3 4 3 4 4 21 4 3

46 4 4 4 4 4 4 24 4 3

47 4 4 4 3 4 4 23 4 3

48 4 4 4 3 4 4 23 4 3

49 3 4 4 5 3 5 24 4 3

50 4 2 2 4 4 2 18 3 3

51 2 4 4 4 3 3 20 3 3

52 3 4 4 4 3 4 22 4 3

53 4 4 5 4 5 4 26 4 3

54 4 2 5 4 4 4 23 4 3

55 4 4 4 4 4 4 24 4 3

56 4 2 2 4 4 2 18 3 3

57 4 2 4 2 2 4 18 3 3

58 5 4 4 3 5 4 25 4 3

59 4 4 4 4 4 4 24 4 3

60 4 4 5 4 4 3 24 4 3

61 4 4 4 3 4 2 21 4 3

62 3 4 4 3 4 3 21 4 3

63 3 4 4 4 4 4 23 4 3

64 3 4 2 3 4 3 19 3 3

65 4 4 4 3 3 4 22 4 3

66 4 4 4 2 3 4 21 4 3

67 3 3 4 4 3 4 21 4 3

68 4 4 4 3 3 4 22 4 3

69 3 3 4 4 4 2 20 3 3

Page 107: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

92

70 4 4 3 2 2 4 19 3 3

71 4 2 4 4 2 4 20 3 3

72 4 4 4 3 4 2 21 4 3

73 4 3 4 3 4 2 20 3 3

74 3 4 3 4 4 3 21 4 3

75 4 3 4 2 4 3 20 3 3

76 4 2 3 4 3 4 20 3 3

77 3 4 4 4 3 4 22 4 3 71

78 4 4 4 3 4 2 21 4 4

79 2 3 2 3 2 2 14 2 4

80 1 1 1 2 3 2 10 2 4

81 3 3 3 4 2 4 19 3 4

82 2 4 4 4 2 3 19 3 4

83 4 4 4 4 4 4 24 4 4

84 2 4 3 4 5 3 21 4 4

85 3 3 3 4 2 4 19 3 4

86 3 4 2 4 4 3 20 3 4

87 4 4 2 4 4 2 20 3 4

88 3 3 4 3 4 4 21 4 4

89 4 3 4 4 4 4 23 4 4

90 4 3 4 3 4 3 21 4 4

91 4 4 4 4 4 4 24 4 4

92 4 4 4 3 4 4 23 4 4

93 4 3 4 2 4 4 21 4 4

94 3 4 4 4 4 2 21 4 4

95 4 4 4 4 3 2 21 4 4

96 3 3 4 3 4 3 20 3 4

97 4 3 4 3 4 2 20 3 4

98 4 4 4 4 3 4 23 4 4

99 4 2 2 4 3 4 19 3 4

100 4 3 4 3 2 4 20 3 4

101 4 4 4 3 4 4 23 4 4

102 4 4 4 4 4 4 24 4 4

103 4 4 4 4 3 2 21 4 4

104 4 4 4 3 4 4 23 4 4

105 3 3 3 3 2 3 17 3 4

106 4 4 4 3 2 4 21 4 4

107 4 4 4 3 4 2 21 4 4

108 3 3 3 4 4 2 19 3 4

109 4 4 4 4 2 2 20 3 4

Page 108: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

93

110 4 4 4 3 4 4 23 4 4

111 4 4 4 3 4 3 22 4 4

112 3 3 2 3 4 3 18 3 4

113 4 4 3 2 5 4 22 4 4

114 3 4 4 4 3 4 22 4 4

115 2 5 5 5 5 5 27 5 4

116 5 4 4 4 3 4 24 4 4

117 5 3 3 1 3 2 17 3 4

118 4 4 4 2 1 3 18 3 4

119 4 4 4 3 4 4 23 4 4

120 4 4 4 3 4 4 23 4 4

121 2 2 3 1 2 2 12 2 4

122 2 2 3 2 2 2 13 2 4

123 3 4 4 5 3 5 24 4 4

124 4 4 5 4 3 3 23 4 4

125 4 4 4 4 5 5 26 4 4

126 4 3 2 3 3 2 17 3 4

127 3 4 4 4 3 3 21 4 4

128 4 3 4 4 3 3 21 4 4

129 4 3 4 4 4 4 23 4 4

130 4 4 4 4 4 4 24 4 4

131 4 4 4 3 3 4 22 4 4

132 4 4 4 4 4 4 24 4 4

133 2 3 4 4 3 3 19 3 4

134 3 2 4 4 3 3 19 3 4

135 4 4 3 4 4 4 23 4 4

136 2 2 4 5 3 3 19 3 4

137 4 5 4 3 4 4 24 4 4

138 4 3 4 3 4 4 22 4 4

139 4 4 3 4 4 4 23 4 4

140 3 3 4 4 3 3 20 3 4

141 2 3 4 4 3 3 19 3 4

142 4 5 5 5 4 4 27 5 4

143 3 2 3 5 3 3 19 3 4

144 2 3 4 5 4 4 22 4 4

145 2 3 4 4 4 3 20 3 4

146 2 3 4 4 4 3 20 3 4

147 3 4 3 4 3 4 21 4 4

148 4 4 3 3 4 4 22 4 4

149 4 5 5 3 5 4 26 4 4

Page 109: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

94

150 2 2 4 4 3 3 18 3 4

151 4 5 4 4 5 4 26 4 4

152 4 4 3 4 3 4 22 4 4

153 4 4 2 4 4 2 20 3 4

154 4 3 4 4 2 2 19 3 4

155 4 2 4 4 4 4 22 4 4

156 4 4 4 4 4 2 22 4 4

157 3 3 4 3 3 3 19 3 4

158 4 4 4 5 4 2 23 4 4

159 4 3 4 4 5 4 24 4 4

160 2 2 2 4 2 4 16 3 4

161 3 3 4 3 3 3 19 3 4

162 4 4 3 4 4 4 23 4 4

163 3 3 4 3 3 3 19 3 4

164 4 4 4 5 5 4 26 4 4

165 4 4 4 4 4 4 24 4 4

166 4 4 4 4 4 2 22 4 4 2

167 4 4 4 5 5 4 26 4 4

168 3 3 3 4 3 3 19 3 4

169 4 4 2 2 4 4 20 3 4

170 4 4 4 5 5 4 26 4 4

171 4 4 3 4 4 3 22 4 4

172 4 4 4 4 4 2 22 4 4

173 4 3 4 4 4 2 21 4 4

174 4 4 4 5 5 4 26 4 4

175 2 2 4 3 2 2 15 3 4

176 3 3 4 3 3 3 19 3 4

177 2 4 4 4 2 4 20 3 4

178 3 4 4 5 5 4 25 4 4

179 4 3 4 4 5 4 24 4 4

180 4 4 4 2 4 3 21 4 4

181 4 4 2 4 4 2 20 3 4

182 3 4 4 5 5 4 25 4 4

183 2 2 3 4 3 3 17 3 4

184 3 4 4 4 4 2 21 4 4

185 2 2 3 2 2 2 13 2 4

186 2 3 4 5 5 4 23 4 4

187 4 4 4 4 4 2 22 4 4

188 4 4 3 5 4 4 24 4 4

189 4 4 4 5 5 4 26 4 4

Page 110: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

95

190 3 4 3 4 3 4 21 4 4

191 2 2 3 4 2 2 15 3 4

192 2 2 4 3 2 2 15 3 4

193 3 3 4 4 4 2 20 3 4

194 4 4 4 5 4 4 25 4 4

195 3 2 3 4 3 3 18 3 4

196 4 4 4 5 5 4 26 4 4

197 3 4 4 4 4 2 21 4 4

198 4 4 4 4 4 2 22 4 4 121

199 4 4 3 5 5 4 25 4 5

200 2 2 3 2 3 4 16 3 5 2

Faktor Pribadi

No X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 Jumlah Rata-

rata Sort Frekuensi

1 3 3 4 3 3 3 4 4 27 3 2

2 3 4 4 3 4 3 3 4 28 4 2

3 2 2 4 3 4 2 5 3 25 3 2 2

4 4 4 4 3 4 2 5 3 29 4 3

5 4 4 3 3 5 3 4 3 29 4 3

6 4 4 5 3 5 4 4 2 31 4 3

7 4 3 2 1 4 1 4 1 20 3 3

8 4 5 3 3 5 3 5 4 32 4 3

9 3 3 4 3 4 3 4 4 28 4 3

10 4 3 1 4 4 3 4 2 25 3 3

11 4 4 4 3 4 3 3 3 28 4 3

12 5 4 1 3 5 5 3 4 30 4 3

13 3 3 3 3 3 2 4 2 23 3 3

14 4 3 4 5 4 4 4 3 31 4 3

15 3 3 3 3 3 2 4 2 23 3 3

16 4 4 2 5 4 3 3 4 29 4 3

17 4 3 3 3 3 2 4 4 26 3 3

18 4 3 4 5 4 4 4 3 31 4 3

19 4 4 4 3 4 2 4 4 29 4 3

20 4 3 4 2 3 3 3 3 25 3 3

21 2 2 4 3 3 3 3 3 23 3 3

22 4 2 3 4 4 4 4 4 29 4 3

23 4 4 4 2 4 4 5 4 31 4 3

24 2 2 4 3 3 3 3 3 23 3 3

Page 111: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

96

25 4 4 4 3 4 4 4 3 30 4 3

26 4 3 4 3 4 3 4 3 28 4 3

27 4 3 1 4 4 3 4 2 25 3 3

28 3 3 4 2 4 3 2 3 24 3 3

29 3 4 4 3 3 2 5 4 28 4 3

30 3 3 4 2 4 3 2 3 24 3 3

31 4 4 4 4 4 4 4 3 31 4 3

32 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 3

33 3 2 4 2 2 2 3 3 21 3 3

34 4 3 2 1 4 2 4 4 24 3 3

35 4 4 5 3 5 4 4 2 31 4 3

36 5 2 5 1 2 1 2 3 21 3 3

37 4 2 2 4 4 2 5 4 27 3 3

38 4 3 3 4 4 3 4 4 29 4 3

39 4 3 4 3 5 2 5 2 28 4 3

40 4 4 3 4 4 2 4 4 29 4 3

41 3 3 3 3 4 3 5 4 28 4 3

42 4 4 3 4 4 2 5 4 30 4 3

43 4 2 3 4 5 2 2 2 24 3 3

44 3 4 5 4 5 4 3 4 32 4 3

45 4 4 4 2 4 3 4 4 29 4 3

46 4 4 4 4 4 2 3 3 28 4 3

47 4 4 4 4 4 3 4 4 31 4 3

48 4 2 4 2 4 4 4 3 27 3 3

49 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 3

50 2 3 2 2 3 3 3 3 21 3 3

51 3 3 4 2 4 2 2 1 21 3 3

52 2 4 4 2 4 3 4 2 25 3 3

53 4 4 5 2 5 4 2 1 27 3 3

54 3 4 4 3 5 4 3 2 28 4 3

55 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3

56 2 3 2 2 3 4 2 3 21 3 3

57 2 2 4 2 2 2 2 2 18 2 3

58 3 4 4 4 4 5 2 2 28 4 3

59 4 4 4 4 4 3 4 4 31 4 3

60 2 4 4 4 5 4 1 2 26 3 3

61 4 4 4 3 4 4 4 3 30 4 3

62 4 4 4 4 3 4 4 3 30 4 3

63 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 3

64 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3

Page 112: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

97

65 4 4 4 2 4 4 4 3 29 4 3

66 4 4 3 4 4 4 4 4 31 4 3

67 3 4 4 4 4 3 3 3 28 4 3

68 3 3 4 4 2 4 4 4 28 4 3

69 4 4 4 4 4 3 3 4 30 4 3

70 4 3 4 2 4 4 4 4 29 4 3

71 4 4 4 4 2 4 4 2 28 4 3

72 4 3 4 4 3 4 4 4 30 4 3

73 4 3 4 4 3 2 4 3 27 3 3

74 4 4 3 3 2 3 2 4 25 3 3

75 5 4 3 4 3 3 2 2 26 3 3

76 3 3 2 4 3 4 3 2 24 3 3

77 3 3 4 4 4 3 4 4 29 4 3

78 4 4 4 2 4 4 2 4 28 4 3

79 4 4 4 3 4 3 4 3 29 4 3

80 4 3 3 2 2 4 2 3 23 3 3

81 2 4 3 4 2 2 4 3 24 3 3

82 4 3 2 3 3 3 4 3 25 3 3

83 4 4 4 4 4 4 4 3 31 4 3

84 4 3 3 3 4 3 4 5 29 4 3

85 3 4 3 4 2 2 4 3 25 3 3

86 4 4 4 4 3 4 4 3 30 4 3

87 4 4 4 2 4 4 2 4 28 4 3

88 5 5 5 4 3 5 3 4 34 4 3

89 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 3

90 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3

91 4 4 4 3 4 4 3 4 30 4 3

92 4 4 4 3 4 4 4 3 30 4 3 89

93 4 3 3 3 4 4 3 4 28 4 4

94 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 4

95 4 3 4 2 4 4 4 4 29 4 4

96 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 4

97 4 3 3 3 4 4 4 4 29 4 4

98 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 4

99 3 4 4 4 4 3 4 4 30 4 4

100 3 4 4 3 4 4 4 3 29 4 4

101 3 4 3 4 2 4 3 4 27 3 4

102 4 4 4 4 3 3 4 3 29 4 4

103 4 4 4 4 2 4 4 4 30 4 4

104 2 4 3 2 4 4 4 3 26 3 4

Page 113: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

98

105 4 3 4 3 4 4 3 4 29 4 4

106 4 4 4 4 4 3 4 4 31 4 4

107 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 4

108 4 4 4 4 2 4 4 4 30 4 4

109 4 3 3 3 4 4 4 3 28 4 4

110 4 3 2 4 3 4 4 3 27 3 4

111 3 4 3 3 3 4 3 4 27 3 4

112 4 4 4 3 4 3 3 3 28 4 4

113 5 5 3 5 2 5 4 1 30 4 4

114 3 4 4 3 5 3 4 3 29 4 4

115 5 2 5 2 5 2 5 2 28 4 4

116 4 3 5 3 5 3 4 3 30 4 4

117 3 2 3 1 2 5 5 1 22 3 4

118 4 3 4 1 3 5 4 1 25 3 4

119 5 5 4 4 4 4 3 2 31 4 4

120 4 4 4 4 4 3 4 2 29 4 4

121 2 3 2 1 1 2 3 2 16 2 4

122 2 3 2 2 2 2 3 2 18 2 4

123 5 5 5 3 5 3 4 5 35 4 4

124 2 2 4 2 4 4 4 4 26 3 4

125 5 5 5 2 4 4 4 4 33 4 4

126 3 3 4 2 3 3 3 3 24 3 4

127 4 3 4 3 4 4 4 3 29 4 4

128 3 4 4 3 4 3 4 3 28 4 4

129 2 2 4 2 4 2 4 4 24 3 4

130 4 4 4 2 4 2 2 2 24 3 4

131 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4 4

132 4 3 5 3 3 4 3 4 29 4 4

133 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 4

134 4 4 3 4 3 2 4 4 28 4 4

135 3 3 4 2 4 4 2 3 25 3 4

136 4 4 2 4 3 3 3 5 28 4 4

137 4 4 4 3 4 4 4 2 29 4 4

138 3 3 2 2 4 4 2 2 22 3 4

139 3 2 4 3 4 5 3 2 26 3 4

140 4 4 3 4 3 3 4 4 29 4 4

141 3 2 3 4 3 3 4 4 26 3 4

142 4 4 2 2 4 5 2 3 26 3 4

143 4 4 4 4 2 2 4 4 28 4 4

144 3 3 4 4 2 3 4 3 26 3 4

Page 114: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

99

145 3 2 2 4 3 3 4 3 24 3 4

146 3 3 4 4 2 2 4 3 25 3 4

147 4 4 2 4 4 2 3 4 27 3 4

148 4 4 4 3 4 4 2 3 28 4 4

149 4 4 4 3 4 5 2 2 28 4 4

150 4 4 2 4 2 4 4 4 28 4 4

151 2 2 4 2 4 5 2 2 23 3 4

152 4 4 3 4 3 3 4 3 28 4 4

153 4 4 5 2 2 2 2 2 23 3 4

154 3 4 4 2 4 3 4 2 26 3 4

155 2 2 5 2 4 2 4 4 25 3 4

156 2 4 4 4 4 4 2 2 26 3 4

157 2 2 4 3 3 4 4 2 24 3 4

158 4 4 4 4 4 3 3 4 30 4 4

159 3 2 2 2 2 4 2 4 21 3 4

160 4 4 4 4 4 3 2 4 29 4 4

161 2 2 4 4 3 2 4 2 23 3 4

162 2 3 4 4 4 4 4 2 27 3 4

163 4 4 4 3 3 3 4 4 29 4 4

164 4 4 4 4 4 4 2 4 30 4 4

165 2 4 2 3 2 2 4 2 21 3 4

166 2 4 4 2 4 4 3 2 25 3 4

167 2 2 4 2 4 4 2 4 24 3 4

168 2 4 3 4 4 3 2 2 24 3 4

169 2 2 4 4 2 4 2 4 24 3 4

170 3 4 4 2 4 3 4 4 28 4 4

171 4 4 4 2 2 2 4 2 24 3 4

172 2 3 4 2 4 3 2 2 22 3 4

173 4 4 4 4 4 4 2 4 30 4 4

174 2 2 4 3 4 3 2 2 22 3 4

175 3 3 3 3 3 3 2 3 23 3 4

176 3 4 4 4 4 4 2 3 28 4 4

177 2 3 3 4 3 3 4 2 24 3 4

178 4 4 4 3 4 4 3 4 30 4 4

179 4 3 4 2 4 3 2 4 26 3 4

180 2 4 4 2 2 2 2 4 22 3 4

181 4 4 5 2 2 2 2 2 23 3 4

182 2 2 2 4 2 4 2 4 22 3 4

183 2 4 4 4 4 4 2 4 28 4 4

184 2 2 2 2 4 4 3 4 23 3 4

Page 115: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

100

185 2 2 4 4 4 4 2 2 24 3 4

186 2 4 4 4 4 4 2 2 26 3 4

187 4 4 4 2 2 3 4 4 27 3 4

188 4 4 2 2 4 3 4 2 25 3 4

189 2 2 2 3 2 4 2 4 21 3 4

190 3 2 4 4 3 2 4 3 25 3 4

191 2 3 3 3 4 3 4 2 24 3 4

192 3 3 3 3 4 2 2 3 23 3 4

193 3 3 4 3 4 3 4 4 28 4 4

194 4 4 3 3 2 2 4 2 24 3 4

195 2 4 4 4 2 4 4 4 28 4 4

196 2 3 4 2 4 4 2 2 23 3 4

197 2 2 4 2 4 4 3 3 24 3 4

198 4 4 2 3 4 2 2 2 23 3 4

199 1 3 4 1 4 5 1 2 21 3 4 107

200 2 2 4 4 4 4 4 4 28 4 5 1

Motivasi

No X41 X42 X43 X44 X45 X46 Jumlah Rata-

rata Sort Frekuensi

1 3 3 3 3 3 3 18 3 2

2 4 4 4 3 4 4 23 4 2

3 4 3 2 3 2 4 18 3 2

4 3 4 4 3 4 4 22 4 2

5 4 3 3 2 4 3 19 3 2

6 4 4 4 2 2 3 19 3 2

7 4 3 3 2 4 3 19 3 2

8 5 4 5 2 1 3 20 3 2

9 4 3 3 3 4 3 20 3 2

10 4 3 4 4 3 1 19 3 2

11 3 3 3 3 3 3 18 3 2

12 5 5 3 2 4 2 21 4 2

13 4 4 3 3 3 2 19 3 2

14 2 2 4 2 4 4 18 3 2

15 4 4 3 3 3 2 19 3 2 15

16 3 4 4 5 4 5 25 4 3

17 4 3 3 3 3 3 19 3 3

18 2 2 4 2 3 3 16 3 3

19 4 3 3 3 2 3 18 3 3

Page 116: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

101

20 4 3 4 2 2 3 18 3 3

21 3 2 3 3 3 3 17 3 3

22 4 4 3 2 4 4 21 4 3

23 4 3 2 2 4 3 18 3 3

24 3 2 3 3 3 3 17 3 3

25 3 3 3 3 4 4 20 3 3

26 3 3 3 3 3 4 19 3 3

27 4 3 4 4 3 1 19 3 3

28 4 3 3 2 2 3 17 3 3

29 4 3 2 2 3 2 16 3 3

30 4 3 3 2 2 3 17 3 3

31 3 4 3 3 4 4 21 4 3

32 3 3 3 3 3 2 17 3 3

33 2 2 2 2 2 2 12 2 3

34 4 3 3 2 4 3 19 3 3

35 4 4 4 2 2 3 19 3 3

36 3 1 3 3 4 1 15 3 3

37 4 3 3 3 4 3 20 3 3

38 4 3 3 3 4 4 21 4 3

39 2 3 4 2 2 2 15 3 3

40 4 3 2 3 4 4 20 3 3

41 4 3 3 3 3 3 19 3 3

42 4 3 3 3 3 4 20 3 3

43 4 2 4 3 4 2 19 3 3

44 3 3 3 3 3 3 18 3 3

45 4 3 3 2 4 4 20 3 3

46 4 4 4 4 4 3 23 4 3

47 4 3 3 2 4 4 20 3 3

48 4 4 3 2 4 4 21 4 3

49 4 4 4 3 4 3 22 4 3

50 3 3 3 2 2 2 15 3 3

51 2 3 2 2 2 2 13 2 3

52 2 3 2 2 3 2 14 2 3

53 2 4 2 2 4 4 18 3 3

54 4 4 2 2 4 4 20 3 3

55 4 4 4 4 4 3 23 4 3

56 3 2 3 2 2 2 14 2 3

57 4 4 4 2 4 2 20 3 3

58 4 4 3 3 4 4 22 4 3

59 4 3 4 4 4 3 22 4 3

Page 117: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

102

60 4 4 2 3 4 2 19 3 3

61 4 4 4 4 3 4 23 4 3

62 4 3 4 4 3 3 21 4 3

63 4 3 4 4 4 2 21 4 3

64 3 4 3 2 4 4 20 3 3

65 4 4 4 4 3 4 23 4 3

66 4 4 4 3 4 2 21 4 3

67 4 4 4 3 4 4 23 4 3

68 4 4 4 3 4 4 23 4 3

69 4 4 3 2 4 3 20 3 3

70 4 4 2 4 4 4 22 4 3

71 4 3 4 2 4 4 21 4 3

72 4 4 4 4 4 3 23 4 3

73 4 3 3 4 2 4 20 3 3

74 4 4 4 3 4 4 23 4 3

75 3 3 4 4 3 5 22 4 3

76 4 2 3 4 3 4 20 3 3

77 4 3 3 3 4 3 20 3 3

78 2 3 2 4 2 3 16 3 3

79 3 4 3 4 3 3 20 3 3

80 2 2 2 1 2 1 10 2 3

81 4 3 4 4 4 3 22 4 3

82 4 3 4 3 4 4 22 4 3

83 4 4 3 3 4 4 22 4 3

84 3 5 4 3 3 5 23 4 3

85 4 4 4 3 4 3 22 4 3

86 4 4 3 4 2 3 20 3 3

87 4 2 4 4 4 4 22 4 3

88 4 3 4 4 4 4 23 4 3

89 3 4 4 3 2 4 20 3 3

90 4 4 4 4 4 3 23 4 3

91 4 4 4 4 3 4 23 4 3

92 4 4 4 4 2 3 21 4 3

93 4 2 3 4 4 4 21 4 3

94 4 4 4 3 4 2 21 4 3

95 3 3 4 4 3 4 21 4 3

96 4 3 3 4 2 4 20 3 3

97 4 3 4 4 2 4 21 4 3

98 4 4 4 4 3 4 23 4 3

99 3 3 3 4 3 4 20 3 3

Page 118: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

103

100 4 3 3 4 3 4 21 4 3

101 3 3 3 4 2 4 19 3 3

102 4 4 4 4 4 3 23 4 3

103 4 4 4 3 2 3 20 3 3

104 4 4 2 4 4 3 21 4 3

105 4 4 4 4 3 4 23 4 3

106 3 4 4 4 2 4 21 4 3

107 4 2 4 4 4 4 22 4 3

108 2 3 4 3 3 3 18 3 3

109 4 4 4 3 2 4 21 4 3

110 4 3 4 2 4 4 21 4 3

111 4 3 3 3 3 4 20 3 3

112 3 4 3 3 3 2 18 3 3

113 5 4 5 2 3 5 24 4 3

114 4 3 3 3 4 3 20 3 3

115 2 2 2 2 2 2 12 2 3

116 4 4 4 1 4 4 21 4 3

117 3 3 1 3 2 3 15 3 3

118 4 3 2 1 2 2 14 2 3

119 4 4 3 3 4 4 22 4 3

120 4 4 3 3 4 3 21 4 3

121 4 3 3 1 1 2 14 2 3

122 5 3 3 2 2 2 17 3 3

123 4 3 3 3 3 3 19 3 3

124 4 2 1 1 5 3 16 3 3

125 3 3 2 1 3 4 16 3 3

126 4 4 3 3 3 3 20 3 3

127 2 3 4 4 4 4 21 4 3 112

128 3 3 3 3 3 2 17 3 4

129 4 3 4 3 2 2 18 3 4

130 4 3 4 2 3 2 18 3 4

131 4 3 3 3 4 4 21 4 4

132 4 4 4 3 3 4 22 4 4

133 2 3 2 3 2 2 14 2 4

134 2 2 3 4 3 2 16 3 4

135 4 4 3 4 4 3 22 4 4

136 2 3 2 4 2 2 15 3 4

137 4 5 4 3 4 4 24 4 4

138 4 4 3 3 4 3 21 4 4

139 4 4 3 4 4 4 23 4 4

Page 119: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

104

140 3 4 3 4 3 3 20 3 4

141 3 3 2 2 2 2 14 2 4

142 3 5 4 2 4 3 21 4 4

143 3 4 3 3 3 2 18 3 4

144 2 3 2 2 2 2 13 2 4

145 2 2 3 3 2 2 14 2 4

146 2 3 3 3 2 2 15 3 4

147 2 3 2 2 4 4 17 3 4

148 3 4 2 3 4 4 20 3 4

149 4 5 4 4 4 3 24 4 4

150 2 3 3 4 3 2 17 3 4

151 4 5 4 4 4 4 25 4 4

152 4 3 3 4 4 3 21 4 4

153 4 4 2 4 4 2 20 3 4

154 3 3 4 3 2 2 17 3 4

155 4 3 4 5 2 3 21 4 4

156 3 3 3 3 4 4 20 3 4

157 2 4 2 2 3 3 16 3 4

158 3 3 2 2 4 2 16 3 4

159 4 4 4 4 4 2 22 4 4

160 2 3 3 4 2 2 16 3 4

161 2 3 2 2 3 2 14 2 4

162 2 4 2 3 4 4 19 3 4

163 3 3 3 4 3 2 18 3 4

164 4 4 4 4 4 3 23 4 4

165 2 2 3 2 4 2 15 3 4

166 4 3 4 4 4 3 22 4 4

167 3 4 2 4 4 2 19 3 4

168 1 4 3 3 3 3 17 3 4

169 4 3 3 4 4 4 22 4 4

170 4 4 4 2 4 4 22 4 4

171 2 2 3 4 4 4 19 3 4

172 4 4 4 4 4 2 22 4 4

173 4 4 4 2 4 4 22 4 4

174 3 3 2 4 4 2 18 3 4

175 1 4 2 3 2 2 14 2 4

176 2 4 2 3 3 3 17 3 4

177 3 2 3 4 2 3 17 3 4

178 4 4 3 2 2 2 17 3 4

179 4 4 3 2 2 2 17 3 4

Page 120: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

105

180 4 2 2 1 1 1 11 2 4

181 4 4 2 4 4 2 20 3 4

182 4 4 4 4 4 2 22 4 4

183 4 4 2 4 2 2 18 3 4

184 3 3 4 2 4 2 18 3 4

185 4 4 3 4 2 2 19 3 4

186 4 4 3 4 2 2 19 3 4

187 4 2 3 2 4 3 18 3 4

188 2 3 2 2 4 2 15 3 4

189 3 3 4 2 4 3 19 3 4

190 2 4 2 3 3 2 16 3 4

191 2 3 2 3 2 3 15 3 4

192 2 4 3 4 2 3 18 3 4

193 4 4 4 4 2 2 20 3 4

194 2 3 3 2 4 3 17 3 4

195 4 4 3 4 2 2 19 3 4

196 4 4 2 4 2 4 20 3 4

197 4 4 2 2 2 4 18 3 4

198 2 2 2 4 4 4 18 3 4

199 4 4 2 5 1 5 21 4 4

200 4 4 3 4 2 2 19 3 4 73

Perilaku Konsumen dalam Mengonsumsi Pangan Pokok Non Beras

No Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Jumlah Rata-

rata Sort Frekuensi

1 4 3 3 3 3 3 3 4 26 3 2

2 4 4 4 3 3 4 3 4 29 4 2

3 5 3 4 2 4 5 4 5 32 4 2

4 5 3 3 3 2 4 4 4 28 4 2

5 4 2 3 4 3 5 3 3 27 3 2

6 3 2 4 2 3 3 2 4 23 3 2

7 4 2 2 2 3 4 2 3 22 3 2

8 5 1 3 3 2 4 1 3 22 3 2

9 5 3 3 5 3 5 3 5 32 4 2 9

10 3 4 4 3 2 5 1 3 25 3 3

11 4 3 3 4 4 4 3 4 29 4 3

12 5 3 2 1 5 5 3 5 29 4 3

13 3 3 5 3 3 5 3 5 30 4 3

14 5 2 2 4 5 5 4 5 32 4 3

Page 121: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

106

15 3 3 5 3 3 5 3 5 30 4 3

16 4 4 3 3 3 4 3 4 28 4 3

17 4 3 3 3 3 4 3 4 27 3 3

18 5 2 2 4 5 5 4 5 32 4 3

19 5 3 3 4 3 4 3 5 30 4 3

20 4 3 4 2 3 3 2 3 24 3 3

21 3 3 3 4 3 4 3 4 27 3 3

22 4 3 5 3 2 5 5 5 32 4 3

23 4 3 2 5 3 4 3 5 29 4 3

24 3 3 3 4 3 4 3 4 27 3 3

25 4 3 3 3 4 4 3 4 28 4 3

26 4 3 3 3 4 4 3 4 28 4 3

27 3 4 4 3 2 4 1 3 24 3 3

28 3 2 3 3 3 4 3 4 25 3 3

29 4 3 3 4 3 5 3 5 30 4 3

30 3 2 3 3 3 4 2 3 23 3 3

31 3 3 4 3 4 3 4 3 27 3 3

32 5 2 2 4 4 5 4 5 31 4 3

33 4 4 3 4 4 4 4 4 31 4 3

34 5 2 3 2 3 5 3 5 28 4 3

35 3 2 4 2 3 3 2 4 23 3 3

36 5 5 3 4 4 5 5 3 34 4 3

37 3 3 3 4 3 5 2 5 28 4 3

38 4 3 3 4 3 4 2 5 28 4 3

39 5 3 3 2 1 5 2 5 26 3 3

40 2 3 2 4 3 4 2 4 24 3 3

41 5 3 3 4 3 5 3 5 31 4 3

42 5 3 3 4 3 5 3 5 31 4 3

43 5 4 4 4 2 3 2 2 26 3 3

44 3 3 4 3 3 3 2 3 24 3 3

45 3 3 4 3 2 3 3 2 23 3 3

46 3 4 4 4 3 2 2 4 26 3 3

47 3 3 4 3 2 3 3 2 23 3 3

48 4 2 3 4 3 4 3 4 27 3 3

49 4 3 4 4 4 4 3 5 31 4 3

50 3 2 3 2 3 4 4 4 25 3 3

51 4 2 2 3 4 4 3 4 26 3 3

52 4 2 4 2 4 2 4 2 24 3 3

53 2 2 2 1 3 2 2 2 16 2 3

54 3 2 2 2 4 4 2 4 23 3 3

Page 122: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

107

55 4 2 4 2 2 2 2 3 21 3 3

56 3 2 3 2 3 4 3 4 24 3 3

57 2 2 2 2 2 2 2 2 16 2 3

58 2 2 3 2 2 3 4 3 21 3 3

59 4 3 4 4 3 4 3 4 29 4 3

60 2 2 3 1 4 2 2 1 17 2 3

61 4 3 3 3 4 4 4 2 27 3 3

62 4 4 4 4 3 4 3 3 29 4 3

63 4 3 4 4 4 3 4 2 28 4 3

64 3 3 4 2 4 2 3 4 25 3 3

65 4 4 4 3 4 2 4 4 29 4 3

66 4 4 4 2 4 4 4 3 29 4 3

67 4 4 4 4 4 3 4 3 30 4 3

68 4 4 3 4 4 4 4 4 31 4 3

69 4 4 4 4 3 4 2 4 29 4 3

70 4 4 4 3 4 2 2 4 27 3 3

71 4 4 4 2 3 4 4 4 29 4 3

72 4 3 3 3 4 4 4 4 29 4 3

73 4 3 4 2 4 3 4 3 27 3 3

74 4 3 4 4 4 2 3 4 28 4 3

75 2 4 3 5 4 2 4 3 27 3 3

76 2 4 3 3 4 2 3 4 25 3 3

77 2 4 3 4 3 3 4 2 25 3 3

78 4 2 2 3 4 2 3 4 24 3 3

79 4 3 3 3 5 3 1 5 27 3 3

80 4 3 3 3 3 4 1 2 23 3 3

81 4 3 4 2 4 3 4 2 26 3 3

82 4 3 2 3 4 4 4 4 28 4 3

83 4 3 3 3 3 4 3 4 27 3 3

84 4 4 3 3 4 4 3 5 30 4 3

85 4 3 3 3 4 2 4 3 26 3 3

86 4 4 4 3 4 2 3 3 27 3 3

87 4 4 4 4 4 2 4 4 30 4 3

88 4 4 4 3 4 4 1 5 29 4 3

89 4 3 4 3 2 4 3 4 27 3 3

90 4 4 4 3 2 4 4 3 28 4 3

91 2 4 4 4 4 3 4 4 29 4 3

92 4 4 4 3 4 4 2 4 29 4 3

93 4 4 3 4 2 4 4 4 29 4 3

94 4 3 4 4 4 3 4 2 28 4 3

Page 123: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

108

95 3 4 3 2 4 3 4 4 27 3 3

96 4 4 4 4 4 3 4 2 29 4 3

97 4 3 4 4 4 4 4 3 30 4 3

98 4 3 3 4 4 4 4 3 29 4 3

99 4 2 4 3 3 4 4 4 28 4 3

100 4 4 3 4 2 4 3 4 28 4 3

101 4 3 4 4 4 3 4 4 30 4 3

102 4 4 4 4 4 3 3 4 30 4 3

103 4 3 4 3 3 3 4 4 28 4 3

104 4 4 4 4 4 4 3 2 29 4 3

105 4 3 3 3 4 4 4 4 29 4 3

106 4 4 4 2 4 4 3 3 28 4 3

107 4 4 4 2 4 2 4 4 28 4 3

108 3 3 4 4 4 4 2 2 26 3 3

109 4 4 4 2 4 4 2 3 27 3 3

110 4 4 4 4 3 4 2 4 29 4 3

111 4 4 4 3 2 3 4 3 27 3 3

112 4 4 4 3 2 4 3 3 27 3 3

113 3 5 3 4 4 2 5 3 29 4 3

114 3 3 2 4 2 4 3 4 25 3 3

115 2 2 2 5 2 5 2 5 25 3 3

116 4 3 3 2 3 4 2 4 25 3 3

117 4 2 5 2 4 5 1 4 27 3 3

118 3 2 2 2 3 5 1 5 23 3 3

119 5 3 3 5 4 5 5 5 35 4 3

120 4 3 3 3 4 4 4 4 29 4 3

121 5 3 2 2 2 5 1 5 25 3 3

122 4 3 2 2 2 2 4 4 23 3 3

123 3 3 3 4 3 5 4 5 30 4 3

124 5 3 2 4 2 4 1 4 25 3 3 115

125 2 1 1 1 4 5 2 4 20 3 4

126 3 3 3 4 4 4 2 3 26 3 4

127 4 2 3 2 2 4 3 3 23 3 4

128 3 3 3 4 2 5 3 5 28 4 4

129 3 3 3 4 3 5 2 4 27 3 4

130 4 2 4 2 2 4 2 4 24 3 4

131 4 2 3 3 3 4 3 4 26 3 4

132 4 3 4 3 3 4 2 4 27 3 4

133 3 3 2 3 4 4 4 4 27 3 4

134 4 3 3 2 4 4 4 4 28 4 4

Page 124: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

109

135 2 4 3 4 2 2 3 2 22 3 4

136 3 3 2 3 4 3 2 3 23 3 4

137 2 4 4 2 2 4 2 4 24 3 4

138 3 3 3 2 2 2 4 2 21 3 4

139 2 4 3 2 2 3 2 3 21 3 4

140 2 3 3 3 3 4 4 4 26 3 4

141 4 3 2 3 3 4 2 4 25 3 4

142 2 4 4 2 3 2 1 2 20 3 4

143 2 4 3 2 3 4 4 4 26 3 4

144 3 4 2 3 4 4 4 4 28 4 4

145 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4

146 4 2 4 4 4 4 4 4 30 4 4

147 4 2 2 3 4 3 4 3 25 3 4

148 2 3 2 2 4 2 2 2 19 2 4

149 2 3 4 2 2 2 3 2 20 3 4

150 3 3 3 3 4 4 3 4 27 3 4

151 2 4 4 2 2 2 3 2 21 3 4

152 4 4 3 3 3 4 3 4 28 4 4

153 2 2 2 4 4 2 4 2 22 3 4

154 3 2 4 2 2 5 4 4 26 3 4

155 3 3 4 2 2 5 5 4 28 4 4

156 4 3 3 2 3 3 4 2 24 3 4

157 2 4 2 3 4 4 3 4 26 3 4

158 3 4 2 2 3 5 2 4 25 3 4

159 2 2 4 2 3 5 4 5 27 3 4

160 3 2 3 3 4 2 2 2 21 3 4

161 3 3 2 3 4 4 4 4 27 3 4

162 2 3 2 2 4 4 3 4 24 3 4

163 4 2 3 3 3 4 4 4 27 3 4

164 2 2 4 2 4 5 4 5 28 4 4

165 4 4 3 2 4 4 3 4 28 4 4

166 2 2 4 2 4 2 4 2 22 3 4

167 3 2 2 2 4 4 4 4 25 3 4

168 2 4 3 3 5 3 3 2 25 3 4

169 3 2 3 2 2 2 2 2 18 2 4

170 2 4 4 2 4 5 2 4 27 3 4

171 4 2 3 2 4 4 4 4 27 3 4

172 2 2 4 2 3 2 4 2 21 3 4

173 2 2 4 2 2 2 2 2 18 2 4

174 3 4 2 2 3 5 4 5 28 4 4

Page 125: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

110

175 2 3 2 4 5 3 4 2 25 3 4

176 2 3 2 3 2 3 3 2 20 3 4

177 4 2 3 4 3 4 4 4 28 4 4

178 3 4 3 3 4 4 2 4 27 3 4

179 3 4 3 2 4 5 2 4 27 3 4

180 2 2 2 2 2 4 2 2 18 2 4

181 2 2 2 4 4 2 1 2 19 2 4

182 2 2 4 4 3 2 4 2 23 3 4

183 2 2 2 3 2 2 4 2 19 2 4

184 2 2 4 3 3 5 2 5 26 3 4

185 2 2 3 3 2 2 4 2 20 3 4

186 2 2 3 4 2 2 4 2 21 3 4

187 4 4 3 2 2 4 3 4 26 3 4

188 3 4 2 2 4 4 3 4 26 3 4

189 3 4 4 2 3 4 2 4 26 3 4

190 2 3 2 3 4 4 3 4 25 3 4

191 3 3 2 4 4 4 4 4 28 4 4

192 2 2 3 4 4 3 3 2 23 3 4

193 2 2 4 3 3 5 4 5 28 4 4

194 3 4 3 2 4 4 2 4 26 3 4

195 2 2 3 3 2 4 2 4 22 3 4

196 2 2 2 2 2 5 4 5 24 3 4

197 3 4 2 3 2 2 2 2 20 3 4

198 4 2 2 2 4 2 2 2 20 3 4

199 2 2 2 2 2 5 5 5 25 3 4

200 2 2 3 3 2 4 2 4 22 3 4 76

Page 126: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

111

Lampiran 3. Hasil Analisis Pengaruh Faktor Sosial, Faktor Budaya, Faktor Pribadi dan Motivasi Terhadap Persepsi Konsumsi pangan Pokok Non Beras di Wilayah Jakarta Timur

Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear .028 5.753 1 198 .017 22.427 .197

The independent variable is Faktor Sosial. Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear .000 .013 1 198 .911 26.288 -.010

The independent variable is Faktor Budaya. Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear .079 17.079 1 198 .000 18.284 .289

The independent variable is Faktor Pribadi. Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: Persepsi Konsumsi Pangan Pokok Non Beras

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear .008 1.546 1 198 .215 24.026 .107

The independent variable is Motivasi.

Page 127: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

112

Variables Entered/Removedb

VAR00030,VAR00023,VAR00014,VAR00007

a. Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: VAR00039b.

Model Summary

.298a .089 .070 3.35537Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), VAR00030, VAR00023,VAR00014, VAR00007

a.

ANOVAb

214.142 4 53.536 4.755 .001a

2195.413 195 11.259

2409.555 199

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), VAR00030, VAR00023, VAR00014, VAR00007a.

Dependent Variable: VAR00039b.

Coefficientsa

19.398 2.427 7.994 .000

.083 .095 .071 .871 .385

-.102 .090 -.084 -1.136 .258

.282 .081 .275 3.500 .001

-.016 .099 -.013 -.160 .873

(Constant)

VAR00007

VAR00014

VAR00023

VAR00030

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: VAR00039a.

Page 128: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

113

Lampiran 4. Tabel Hasil Uji Validitas

Item r Pearson sig Keterangan

X1.1 0.442 0.000

Valid

X1.2 0.499 0.000 Valid

X1.3 0.471 0.000 Valid

X1.4 0.528 0.000 Valid

X1.5 0.598 0.000 Valid

X1.6 0.550 0.000 Valid

X2.1 0.577 0.000 Valid

X2.2 0.742 0.000 Valid

X2.3 0.554 0.000 Valid

X2.4 0.529 0.000 Valid

X2.5 0.658 0.000 Valid

X2.6 0.561 0.000 Valid

X3.1 0.625 0.000 Valid

X3.2 0.591 0.000 Valid

X3.3 0.388 0.000 Valid

X3.4 0.513 0.000 Valid

X3.5 0.442 0.000 Valid

X3.6 0.378 0.000 Valid

X3.7 0.429 0.000 Valid

Page 129: Azzam Muhammad Jundi NIM : 109092000009repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28839/1/AZZAM... · 3. Variabel, Definisi Operasional, Indikator dan Skala Pengukuran ...

114

X3.8 0.489 0.000 Valid

X4.1 0.603 0.000 Valid

X4.2 0.543 0.000 Valid

X4.3 0.616 0.000 Valid

X4.4 0.500 0.000 Valid

X4.5 0.518 0.000 Valid

X4.6 0.613 0.000 Valid

Y.1 0.615 0.000 Valid

Y.2 0.411 0.000 Valid

Y.3 0.281 0.000 Valid

Y.4 0.482 0.000 Valid

Y.5 0.385 0.000 Valid

Y.6 0.537 0.000 Valid

Y.7 0.423 0.000 Valid

Y.8 0.616 0.000 Valid