Ayo Filsafat

4
8/19/2019 Ayo Filsafat http://slidepdf.com/reader/full/ayo-filsafat 1/4 Pengetahuan yang dibawa wahyu diyakini bersifat absolut dan mutlak benar, sedang pengetahuan yang diperoleh melalui akal bersifat relatif, mungkin benar dan mungkin salah. Jadi, apa yang diyakini atas dasar pemikiran mungkin saja tidak benar karena ada sesuatu di dalam nalar kita yang salah. Demikian pula apa yang kita yakini karena kita amati belum tentu benar karena penglihatan kita mungkin saja mengalami penyimpangan. Karena itu, kebenaran mutlak hanya ada pada Tuhan. Itulah sebabnya ilmu pengetahan selalu berubah-rubah dan berkembang. enurut kajian epistemologi terdapat beberapa metode untuk memperoleh pengetahuan, diantaranya adalah ! ". etode #mpirisme enurut paham empirisme, metode untuk memperoleh pengetahuan didasarkan pada pengalaman yang bersifat empiris, yaitu pengalaman yang bisa dibuktikan tingkat kebenarannya melalui pengamalan indera manusia. $eperti petanyaan-pertanyaan bagaimana orang tahu es membeku% Jawab kaum empiris adalah karena saya melihatnya &se'ara inderawi(pan'a indera), maka pengetahuan diperoleh melalui perantaraan indera. enurut John *o'ke &+apak #mpirisme +ritania) berkata, waktu manusia dilahirkan, akalnya merupakan sejenis buku 'atatan kosong, dan didalam buku 'atatan itulah di'atat pengalaman-pengalaman indera. kal merupakan sejenis tempat penampungan, yang se'ara prinsip menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Proses terjadinya pengetahuan menurut penganut empirisme berdasarkan pengalaman akibat dari suatu objek yang merangsang alat inderawi, kemudian menumbuhkan rangsangan saraf yang diteruskan ke otak. Di dalam otak, sumber rangsangan sebagaimana adanya dan dibentuklah tanggapan-tanggapan mengenai objek yang telah merangsang alat inderawi ini. Kesimpulannya adalah metode untuk memperoleh pengetahuan bagi penganut empirisme adalah berdasarkan pengalaman inderawi atau pengalaman yang bisa ditangkap oleh pan'a indera manusia. . etode asionalisme +erbeda dengan penganut empirisme, karena rasionalisme memandang bahwa metode untuk memperoleh pengetahuan adalah melalui akal pikiran. +ukan berarti rasionalisme menegasikan nilai pengalaman, melainkan pengalaman dijadikan sejenis perangsang bagi akal pikiran untuk memperoleh suatu pengetahuan. enurut ene Des'artes &+apak asionalisme), bahwa kebenaran suatu pengetahuan melalui metode deduktif melalui 'ahaya yang terang dari akal budi. aka akal budi dipahamkan sebagai ! a. $ejenis perantara khusus, yang dengan perantara itu dapat dikenal kebenaran. b. $uatu teknik deduktif yang dengan memakai teknik tersebut dapat ditemukan kebenaran- kebenaran yaitu dengan melakukan penalaran. /ungsi pengalaman inderawi bagi penganut rasionalisme sebagai bahan pembantu atau sebagai pendorong dalam penyelidikannya suatu memperoleh kebenaran. 0. etode /enomenalisme Immanuel Kant adalah filsuf Jerman abad 11 yang melakukan kembali metode untuk memperoleh pengetahuan setelah memperhatikan kritikan-kritikan yang dilan'arkan oleh Da2id 3ume terhadap pandangan yang bersifat empiris dan rasionalisme. enurut Kant, metode untuk memperoleh pengetahuan tidaklah melalui pengalaman melainkan ditumbuhkan dengan pengalaman-pengalaman empiris disamping pemikiran akal rasionalisme. $yarat dasar bagi ilmu pengetahuan adalah bersifat umum dan mutlak serta memberi pengetahuan yang baru. enurutnya ada empat ma'am pengetahuan !

Transcript of Ayo Filsafat

Page 1: Ayo Filsafat

8/19/2019 Ayo Filsafat

http://slidepdf.com/reader/full/ayo-filsafat 1/4

Pengetahuan yang dibawa wahyu diyakini bersifat absolut dan mutlak benar, sedang pengetahuan

yang diperoleh melalui akal bersifat relatif, mungkin benar dan mungkin salah. Jadi, apa yang diyakini

atas dasar pemikiran mungkin saja tidak benar karena ada sesuatu di dalam nalar kita yang salah.

Demikian pula apa yang kita yakini karena kita amati belum tentu benar karena penglihatan kita

mungkin saja mengalami penyimpangan. Karena itu, kebenaran mutlak hanya ada pada Tuhan. Itulah

sebabnya ilmu pengetahan selalu berubah-rubah dan berkembang.

enurut kajian epistemologi terdapat beberapa metode untuk memperoleh pengetahuan, diantaranya

adalah !

". etode #mpirisme

enurut paham empirisme, metode untuk memperoleh pengetahuan didasarkan pada pengalaman

yang bersifat empiris, yaitu pengalaman yang bisa dibuktikan tingkat kebenarannya melalui

pengamalan indera manusia. $eperti petanyaan-pertanyaan bagaimana orang tahu es membeku%

Jawab kaum empiris adalah karena saya melihatnya &se'ara inderawi(pan'a indera), maka

pengetahuan diperoleh melalui perantaraan indera. enurut John *o'ke &+apak #mpirisme +ritania)

berkata, waktu manusia dilahirkan, akalnya merupakan sejenis buku 'atatan kosong, dan didalam

buku 'atatan itulah di'atat pengalaman-pengalaman indera. kal merupakan sejenis tempat

penampungan, yang se'ara prinsip menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Proses terjadinya

pengetahuan menurut penganut empirisme berdasarkan pengalaman akibat dari suatu objek yang

merangsang alat inderawi, kemudian menumbuhkan rangsangan saraf yang diteruskan ke otak. Di

dalam otak, sumber rangsangan sebagaimana adanya dan dibentuklah tanggapan-tanggapan

mengenai objek yang telah merangsang alat inderawi ini. Kesimpulannya adalah metode untuk

memperoleh pengetahuan bagi penganut empirisme adalah berdasarkan pengalaman inderawi atau

pengalaman yang bisa ditangkap oleh pan'a indera manusia.

. etode asionalisme

+erbeda dengan penganut empirisme, karena rasionalisme memandang bahwa metode untuk

memperoleh pengetahuan adalah melalui akal pikiran. +ukan berarti rasionalisme menegasikan nilai

pengalaman, melainkan pengalaman dijadikan sejenis perangsang bagi akal pikiran untuk

memperoleh suatu pengetahuan. enurut ene Des'artes &+apak asionalisme), bahwa kebenaran

suatu pengetahuan melalui metode deduktif melalui 'ahaya yang terang dari akal budi. aka akal

budi dipahamkan sebagai !

a. $ejenis perantara khusus, yang dengan perantara itu dapat dikenal kebenaran.

b. $uatu teknik deduktif yang dengan memakai teknik tersebut dapat ditemukan kebenaran-

kebenaran yaitu dengan melakukan penalaran./ungsi pengalaman inderawi bagi penganut rasionalisme sebagai bahan pembantu atau sebagai

pendorong dalam penyelidikannya suatu memperoleh kebenaran.

0. etode /enomenalisme

Immanuel Kant adalah filsuf Jerman abad 11 yang melakukan kembali metode untuk memperoleh

pengetahuan setelah memperhatikan kritikan-kritikan yang dilan'arkan oleh Da2id 3ume terhadap

pandangan yang bersifat empiris dan rasionalisme. enurut Kant, metode untuk memperoleh

pengetahuan tidaklah melalui pengalaman melainkan ditumbuhkan dengan pengalaman-pengalaman

empiris disamping pemikiran akal rasionalisme. $yarat dasar bagi ilmu pengetahuan adalah bersifat

umum dan mutlak serta memberi pengetahuan yang baru. enurutnya ada empat ma'ampengetahuan !

Page 2: Ayo Filsafat

8/19/2019 Ayo Filsafat

http://slidepdf.com/reader/full/ayo-filsafat 2/4

a. Pengetahuan analisis a priori yaitu pengetahuan yang dihasilkan oleh analisa terhadap unsur-unsur 

pengetahuan yang tidak tergantung pada adanya pengalaman, atau yang ada sebelum pengalaman.

b. Pengetahuan sintesis a priori, yaitu pengetahuan sebagai hasil penyelidikan akal terhadap bentuk-

bentuk pengalamannya sendiri yang mempersatukan dan penggabungan dua hal yang biasanya

terpisah.

'. Pengetahuan analitis a posteriori, yaitu pengetahuan yang terjadi sebagai akibat pengalaman.

d. Pengetahuan sintesis a posteriori yaitu pengetahuan sebagai hasil keadaan yang mempersatukan

dua akibat dari pengalaman yang berbeda.

Pengetahuan tentang gejala &phenomenon) merupakan pengetahuan yang paling sempurna, karena

ia dasarkan pada pengalaman inderawi dan pemikiran akal, jadi Kant mengakui dan memakai

empirisme dan rasionalisme dalam metode fenomenologinya untuk memperoleh pengetahuan.

4. etode Intuisionisme

etode intuisionisme adalah suatu metode untuk memperoleh pengetahuan melalui intuisi tentang

kejadian sesuatu se'ara nisbi atau pengetahuan yang ada perantaraannya. enurut 3enry +ergson,

penganut intusionisme, intuisi adalah suatu sarana untuk mengetahui suatu pengetahuan se'ara

langsung. etode intuisionisme adalah metode untuk memperoleh pengetahuan dalam bentuk

perbuatan yang pernah dialami oleh manusia. Jadi penganut intuisionisme tidak menegaskan nilai

pengalaman inderawi yang bisa menghasilkan pengetahuan darinya. aka intuisionisme hanya

mengatur bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui intuisi.

5. etode Ilmiah

Pada metode ilmiah, untuk memperoleh pengetahuan dilakukan dengan 'ara menggabungkan

pengalaman dan akal pikiran sebagai pendekatan bersama dan dibentuk dengan ilmu. $e'ara

sederhana teori ilmiah harus memenuhi syarat utama yaitu harus konsisten dengan teori-teori

sebelumnya dan harus 'o'ok dengan fakta-fakta empirisJadi logika ilmiah merupakan gabungan antara logika deduktif dan induktif dimana rasionalisme dan

empirisme berdampingan dalam sebuah sistem dengan mekanisme korektif. etode ilmiah diawali

dengan pengalaman-pengalaman dan dihubungkan satu sama lain se'ara sistematis dengan fakta-

fakta yang diamati se'ara inderawi. 6ntuk memperoleh pengetahuan dengan metode ilmiah diajukan

semua penjelasan rasional yang statusnya hanyalah bersifat sementara yang disebut hipotesis

sebelum teruji kebenarannya se'ara empiris. 3ipotesis, yaitu dugaan atau jawaban sementara

terhadap permasalahan yang sedang kita hadapi.

6ntuk memperkuat hipotesis dibutuhkan dua bahan-bahan bukti yaitu bahan-bahan keterangan yang

diketahui harus 'o'ok dengan hipotesis tersebut dan hipotesis itu harus meramalkan bahan-bahan

yang dapat diamati yang memang demikian keadaannya. Pada metode ilmiah dibutuhkan prosesperamalan dengan deduksi. Deduksi pada hakikatnya bersifat rasionalistis dengan mengambil

premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya.

enurut *a'ey untuk menemukan kebenaran yang pertama kali dilakukan adalah menemukan

kebenaran dari masalah, melakukan pengamatan baik se'ara teori dan ekperimen untuk menemukan

kebenaran, falsifi'ation atau operasionalism &e7perimental opetarion, operation resear'h), konfirmasi

kemungkinan untuk menemukan kebenaran, etode hipoteti'o 8 deduktif, Induksi dan

presupposisi(teori untuk menemukan kebenaran fakta

Kerangka berpikir yang berintikan proses logi'o-hypotheti'o-2erifikasi ini pada dasarnya terdiri dari

langkah-langkah sebagai berikut!

a. Perumusan masalah yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

Page 3: Ayo Filsafat

8/19/2019 Ayo Filsafat

http://slidepdf.com/reader/full/ayo-filsafat 3/4

b. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan argumentasi yang

menjelaskan hubungan yang mubgkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan

bentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun se'ara rasional berdasrakan premis-

premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang

rele2an dengan permasalahan.

'. Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang

diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

d. Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang rele2an dengan hipotesis yang

diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau

tidak.

e. Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu di

tolak atau diterima. $eandainya dalam pengujian terdapat fakta-fakta yang 'ukup dan mendukung

maka hipotesis tersebut akan diterima dan sebaliknya jika tidak didukung fakta yang 'ukup maka

hipotesis tersebut ditolak. 3ipotesis yang diterima dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah

sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten

dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya.

0. P#9:#T369 I*I3

Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu &$'ien'e) pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan

dan mensistematisasikan 'ommon sense, suatu pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan

suatu pemikiran 'ermat dan seksama dengan menggunakan berbagai metode. Ilmu merupakan suatu

metode berfikir se'ara objektif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap

gejala dan fakta melalui obser2asi, eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus bersifat objektif, karena

dimulai dari fakta, menyampingkan sifat kedirian, mengutamakan pemikiran logik dan netral.

$e'ara defenitif, logika dapat dipahami sebagai studi tentang metode-metode dan prinsip-prinsipyang dipergunakan untuk membedakan penalaran yang lurus dari penalaran yang tidak lurus. rti lain

dari logika itu adalah pengetahuan dan keterampilan untuk berpikir lurus. Jadi logika itu berhubungan

dengan kegiatan berpikir, namun bukan sekedar berpikir sebagaimana merupakan kodrat rasional

manusia sendiri, melainkan berpikir lurus &#. $umaryono, ";;;!<"). Dari defenisi itu jelas bahwa

logika itu terkait dengan =jalan berpikir> ?metode@, dan memuat sejumlah pengetahuan yang sistematis

dan berdasarkan pada hukum keilmuan sehingga orang dapat berpikir dengan tepat, teratur dan

lurus. rtinya, ber-logika berarti belajar menjadi terampil. Karena itu kegiatan berlogika adalah suatu

kegiatan yang bertujuan untuk melatih skill berpikir seseorang.

+erfikir dan pengetahuan merupakan dua hal yang menjadi 'iri keutamaan manusia, tanpapengetahuan manusia akan sulit berfikir dan tanpa berfikir pengetahuan lebih lanjut tidak mungkin

dapat di'apai, oleh karena itu nampaknya berfikir dan pengetahuan mempunyai hubungan yang

sifatnya siklikal.

:erak sirkuler antara berfikir dan pengetahuan akan terus membesar mengingat pengetahuan pada

dasarnya bersifat akumulatit, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang semakin rumit

akti2itas berfikir, demikian juga semakin rumit akti2itas berfikir semakin kaya akumulasi pengetahuan.

$emakin akumulatif pengetahuan manusia semakin rumit, namun semakin memungkinkan untuk

melihat pola umum serta mensistimatisirnya dalam suatu kerangka tertentu, sehingga lahirlah

pengetahuan ilmiah &ilmu), disamping itu terdapat pula orang-orang yang tidak hanya puas denganmengetahui, mereka ini men'oba memikirkan hakekat dan kebenaran yang diketahuinya se'ara

Page 4: Ayo Filsafat

8/19/2019 Ayo Filsafat

http://slidepdf.com/reader/full/ayo-filsafat 4/4

radikal dan mendalam, maka lahirlah pengetahuan filsafat, oleh karena itu berfikir dan pengetahuan

dilihat dari 'iri prosesnya dapat dibagi ke dalam &") +erfikir biasa dan sederhana menghasilkan

pengetahuan biasa &pengetahuan eksistensial)A &) +erfikir sistematis faktual tentang objek tertentu

menghasilkan pengetahuan ilmiah &ilmu)A &0) +erfikir radikal tentang hakekat sesuatu menghasilkan

pengetahuan filosofis &filsafat).

Dari ketiga jenis berfikir tersebut, 'ara berfikir yang sistematis merupakan 'ara untuk menghasilkan

suatu pengetahuan ilmiah.

B. K#$IP6*9

#pistemologi adalah pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan. Ia merupakan 'abang filsafat

yang membahas tentang bagaimana proses yang memungkinkan diperoleh pengetahuan berupa

ilmu, bagaimna prosedurnya, hal-hal apa yang perlu diperhatikan agar didapat pengetahuan yang

benar, apa kriterianya, 'ara, teknik, sarana apa yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan

berupa ilmu.

Pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan

intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk men'apai

suatu tujuan. Pengetahuan yang diakui dan teruji kebenarannya melalui metode ilmiah disebut

pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan &sains).

Ilmu pengetahuan diperoleh berdasarkan analisis dengan langkah-langkah yang sistematis &metode

ilmiah) menggunakan nalar yang logis. $arana berpikir ilmiah adalah bahasa, matematika dan

statistika. etode ilmiah menggabungkan 'ara berpikir deduktif dan induktif sehingga menjadi

 jembatan penghubung antara penjelasan teoritis dengan pembuktian yang dilakukan se'ara empiris.

$e'ara rasional, ilmu menyusun pengetahuannya se'ara konsisten dan kumulatif, sedangkan se'araempiris ilmu memisahkan pengetahuan yang sesuai dengan fakta dari yang tidak. Dengan metode

ilmiah berbagai penjelasan teoritis &atau juga naluri) dapat diuji, apakah sesuai dengan kenyataan

empiris atau tidak.

+erfikir dan pengetahuan dilihat dari 'iri prosesnya dapat dibagi ke dalam &") +erfikir biasa dan

sederhana menghasilkan pengetahuan biasa &pengetahuan eksistensial)A &) +erfikir sistematis

faktual tentang objek tertentu menghasilkan pengetahuan ilmiah &ilmu)A &0) +erfikir radikal tentang

hakekat sesuatu menghasilkan pengetahuan filosofis &filsafat).