Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia15

6
Ayat Suci dalam Kromosom Manusia Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci. Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat "Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada. Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: "...Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana

description

artikel

Transcript of Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia15

Page 1: Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia15

Ayat Suci dalam Kromosom Manusia

Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil

membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr.

Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan

muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya.

Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan

kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan

pecinta kitab suci.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya

informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang

mendorong penelitiannya adalah Surat "Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil

penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada. Penemuannya tersebut diilhami ketika

Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi.

Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: "...Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta

yatabayyana lahum annahu ul-haqq..." Yang artinya; Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda

kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah

kebenaran".

Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa" yang memiliki makna "Ayat

Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut

Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia

beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam

dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama

Page 2: Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia15

sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah. Kenyataannya DNA tersebut

menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA

tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah

bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau

bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).

Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem,

laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan

untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk

menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai

kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999

pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama "Bismillahir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika

ladzi Khalq"; "bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari

surat Al-A'laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua

Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat.

Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: "Saya yakin

penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan

penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis

terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu

Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang

banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A

masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi

firman Allah yang sangat mengagumkan.

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku saya "Alquran dan

Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak

bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari

bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu

keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu

keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang

kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level

pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.

Page 3: Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia15

====

Terbukanya tabir hati ahli Farmakologi Thailand

Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini

menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith

Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang

menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf

sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada

mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut; "Sesungguhnya orang-orang kafir

terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka

terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya

azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan

Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada

saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu

hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung

serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah

menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya

hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah

menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya lewat sel tubuh, kromosom,

pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana makhalqta hada batila, Ya...Allah tidak ada sedikit

pun yang engkau ciptakan itu sia-sia.

===

Dari bahtera menuju Islam

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Alquran yang telah memberikan

jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering

muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air

tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta

tidak bercampur dengan air laut yang lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan

mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim,

kemudian ia menjelaskan tentang ayat Alquran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat

Page 4: Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia15

53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan

mutiara. Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai

berikut:

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang

lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang (QS Al-

Furqon: 53).

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci Alquran

mampu menjelaskan fenomena Cromosome, Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca

"Jurnal Keperawatan Unpad" edisi 4, hal 64-70). Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Alquran yang

menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS As-Sajdah 4, QS al-A'raf 53, QS Yusuf 3,

QS Hud 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu

dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan hanya

Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a'lam.***