PKG Kromosom Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

43
KELAINAN KROMOSOM MANUSIA Dr. Prategrini Purwendasricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN OKTOBER 2010 1 SLIDE BY Dr.RATIH SLIDE BY Dr.RATIH

description

KELAINAN KROMOSOM MANUSIA Dr. Prategrini Purwendasricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN OKTOBER 2010. PENYAKIT KELAINAN GENETIK (PKG). PKG Kromosom Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom B. Kromosom Autosom C. Kromosom Seks - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PKG Kromosom Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Page 1: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

KELAINAN KROMOSOM MANUSIA

Dr. Prategrini Purwendasricahyaprihatin Sucifaalinda

STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

OKTOBER 2010

11SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 2: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

PKG Kromosom

1. Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom

A. Set Kromosom

B. Kromosom Autosom

C. Kromosom Seks

2. Kelainan Struktur : Delesi, adisi, atau gabungan

3. Kelainan Mosaik : Kromosom tidak merata di sel tubuh

Pada sel berbeda, berbeda materi genetiknya

PENYAKIT KELAINAN GENETIK (PKG)

22SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 3: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

A. Set Kromosom (Ploiditas)

1.Euploid Triploid Tambahan kromosom paternal. Pada kelainan plasenta Hydatiiform moles (mola).

Tambahan kromosom maternal abortus spontan pada awal kehamilan.

Tetraploid diduga kegagalan pada cleavage zigot.

2.Aneuploid Monosomi umumnya letal, kecuali monosomi kromosom X 45, X (sindrom Turner) Trisomi

Trisomi 21 Sindrom Down Trisomi 18 Sindrom Edward Trisomi 13 Sindrom Patau

1. Kelainan Numerik

33SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 4: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Triploid

44SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 5: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Disjunction - Nondisjunction

55SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 6: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

B. Kelainan Autosom :

1. Trisomi 21 (Sindrom Down) (47,XX/XY + 21)

Insidensi Kelahiran 1 : 700 Fenotip :

Retardasi mental, IQ : 25 – 50 Jarak mata lebar (hipertelorisme) Hidung datar dengan pangkal pipi Tangan/jari pendek, terdapat simian crease Ada kelainan jantung

1. Kelainan Numerik

66SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 7: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom Down (Trisomi 21)

77SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 8: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Simian Crease

88SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 9: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom Down (Trisomi 21)

99SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 10: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

1. Robertsonian Translocation

4% dari kasus sindrom Down, Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q bertranslokasi ke kromosom 14/akrosentrik. Konstitusi kromosomnya 46, XX/XY, rob(14;21),+ 21; atau translokasi 21q21q (46,XX/XY, rob(21q;21q).

2. Mozaik Sindrom Down

Mempuyai kromosom mosaik (sebagian 46 dan sebagian lagi 47)

Variasi Sindrom Down

1010SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 11: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Variasi Sindrom Down

1111SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 12: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

A. Kelainan Autosom Lanjutan….

2. Trisomi 13 (47, XX/XY + 13) (Sindrom Patau)

Insidensi Kelahiran : 1 : 20.000 Fenotip :

Bibir sumbing/bercelah Malformasi sistem saraf pusat (retardasi mental berat) Retardasi pertumbuhan Low set ears Memiliki garis simian Kelainan jantung bawaan

1212SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 13: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Trisomi 13 (Sindrom Patau)

1313SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 14: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

A. Kelainan Autosom Lanjutan….

3. Trisomi 18 (Sindrom Edward) (47, XX/XY +18) Insidensi Kelahiran 1 : 8.000 Sering dijumpai pada jaringan abortus Fenotip

Retardasi mental Malformasi kongenital multi organ Dagu kecil dan mulut segitiga Low set ears Daya hidup rendah, maksimal 2 bulan

(90% < 6 bulan).

1414SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 15: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Trisomi 18 (Sindrom Edward)

1515SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 16: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

C. Kelainan Kromosom Seks

Genotip Jenis kelamin Kelainan

XY Laki-laki - XX Wanita - XXY Laki-laki Sindrom Klinefelter XYY Laki-laki Sindrom super male XO Wanita Sindrom Turner XXX Wanita Sindrom superfemale

1. Kelainan Numerik

1616SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 17: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Tanda Klinis Pada Kelainan Kromosom Seks

Retardasi mental Kelainan pertumbuhan Umumnya dapat hidup mandiri Kecuali sindrom Turner, umumnya berfenotip

normal Prognosis pada kelainan euploid dan mozaik

umumnya lebih baik

C. Kelainan Kromosom Seks Lanjutan….

1717SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 18: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

1. Sindrom Klinefelter Kariotip umumnya 47,XXY Kromatin X dan Y Positif (+) Insiden 1 : 600 bayi laki-laki lahir hidup (USA) Fenotip :

Postur tubuh tinggi kurus (>170 cm), tungkai kaki panjang Gynecomastia Testis kecil, dengan biopsi : Hialinisasi tubulus seminiferus, tidak ada sp’genesis, azoospermia, sel Leydig sedikit Libido menurun (hypogonadism) Steril/infertil (Ciri seks sekunder tidak berkembang) IQ biasanya rendah (Retardasi mental). Beberapa pasien dijumpai gangguan kesulitan belajar.

Aspek penurunan ND pada oogenesis atau sp’genesis Varian : 48,XXXY; mosaik 46,XY/47,XXY atau 46,XY/48,XXXY.

C. Kelainan Kromosom Seks Lanjutan….

1818SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 19: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom Klinefelter

1919SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 20: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

2. Sindrom Turner Kariotip umumnya 45,X0. Kromatin seks (X dan Y) negatif (-) Insiden 1 : 2.500 kelompok perempuan Fenotip :

Postur tubuh pendek (130 cm) Webbed neck, edema pada kaki Cubitus vagus Dada rata, mamae (-) Coartation aorta dan defek skeletal Genitalia eksterna infantil Klitoris hipertrofi Rambut axilla dan pubis (-) Streak gonads, Ovarium dysgenesis, amenore primer, steril IQ : normal (< rata-rata normal).

Aspek penurunan ND selama oogenesis Meiosis I Varian – Mosaik : 45,X/46,XX (15%); 45,X/47,XXX; dll

C. Kelainan Kromosom Seks Lanjutan….

2020SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 21: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom Turner

2121SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 22: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

3. Sindrom Y- Ganda Kariotip umumnya 47,XYY Kromatin X (-) dan Y (++) Insiden 1 : 1.000 kelompok laki-laki Fenotip :

Postur tubuh tinggi (>180 cm) Raut muka asimetris Telinga cenderung lebih panjang 2-4% dalam LP dan Mental Hospital Tingkah laku eksplosif, hiperaktif, agresif, dan psikopat Perkembangan seks normal, testosteron normal IQ 90 (10-15 < rata-rata normal)

Aspek penurunan ND pada sp’genesis meiosis II Varian - Mosaik : 47,XYY/47,XXY atau 47,XYY/49,XXXYY.

C. Kelainan Kromosom Seks Lanjutan….

2222SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 23: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

4. Sindrom X Ganda

Kariotip umumnya 47,XXX. Fenotip :

Postur tubuh tinggi. Beberapa pasien mengalami kesulitan belajar. Infertil Beberapa psikopatologi, antisosial sangat jarang. IQ : rendah (< rata-rata normal). Kromatin X : positif ganda; kromatin Y : negatif. Umumnya akibat ND meiosis I (M I) maternal Variasi kariotip: 47,XXX atau 48,XXXX atau 49,XXXXX.

C. Kelainan Kromosom Seks Lanjutan….

2323SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 24: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

5. Sindrom XX (Laki-laki 46,XX)

Kariotip 46, XX

Insidens 1 : 20.000 bayi laki

1:25 laki-laki kromatin positif

Fenotip :

Fenotip laki-laki

Testis mengalami hialinisasi

Kelainan pada meiosis sehingga terjadi pindah silang (crossing over) gen Testis determining Factor (TDF) dari kromosom-Y ke kromosom-X

C. Kelainan Kromosom Seks Lanjutan….

2424SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 25: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom XX

2525SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 26: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

1. Delesi (del)

2. Duplikasi (dup)

3. Translokasi (t)

4. Disentrik (dic)

5. Insersi (ins)

6. Inversi (inv)

7. Isokromosom (I)

8. Kromosom cincin/ring (r)

2. Kelainan Struktur

2626SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 27: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Jenis2 Kelainan Struktur

2727SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 28: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Pericentric Inversion

2828SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 29: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

1. Sindrom Cri du Chat

Delesi (denovo) lengan pendek kromosom 5 (5p-, reg 14-15). Sering menimbulkan kematian bayi Insidensi relatif jarang 1 : 50.000 kelahiran Fenotip :

Microcephaly Moonlike face Mulut kecil (mandibula) dan melebar Hipertelorisme Hidung lebar berbentuk lempeng Low set ear Retardasi mental berat, IQ < 35 Dapat hidup mencapai dewasa

2. Kelainan Struktur Lanjutan….

2929SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 30: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom Cri du Chat

3030SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 31: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom Cri du Chat

3131SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 32: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

2. Sindrom de Grouchy (18p-)

De Grouchi 1963 (18p-) Delesi (denovo) lengan pendek kromosom 18 (18p-)

Fenotip :

Berat lahir < normal Wajah bulat Low set ear Mulut melebar Retardasi mental Dapat hidup mencapai dewasa Carries dentis

2. Kelainan Struktur Lanjutan….

3232SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 33: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

3. Sindrom de Grouchy (18q-)

De Grouchi 1964 (18q-) Delesi (denovo) lengan panjang kromosom 18 (18q-). Fenotip :

Berat lahir < normal Low set ear Retardasi mental Dapat hidup mencapai dewasa Letak mata dalam Hipertelorisme Carries dentis

2. Kelainan Struktur Lanjutan….

3333SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 34: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Kromosom membentuk cincin (Ring; 18r). Fenotip :

Berat lahir < normal Low set ear Retardasi mental Letak mata dalam Hipertelorisme Kelainan jantung bawaan Microcephaly

4. Sindrom Ring Kromosom 18 (18r). 2. Kelainan Struktur Lanjutan….

3434SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 35: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Kromosom Cincin

3535SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 36: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

5. Sindrom Azoospermia Factor (AZF a, b, c) (Microdeletion Y Chromosome)

Aberasi struktur kromosom seks

Delesi lengan panjang kromosom Y

DAZ (Delete Azoospermia Factor)

Azoospermia Factor C

2. Kelainan Struktur Lanjutan….

3636SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 37: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Kelainan Gonad Dan Perkembangan Seksual

Kesulitan penentuan seks akibat genilitalia meragukan

(Ambiguous)

1. Hermafrodit (hermaphroditsm)

Terdapat testis dan ovarium atau dalam bentuk

ovotestis.

Genitalia ambiguous : hipospadia, perbesaran

klitoris

Kariotip:46,XX/46,XY

3737SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 38: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

2. Pseudohermafrodit Wanita (female pseudohermaphroditsm)

Terdapat ovarium atau gonad pada satu seks saja.

Genitalia ambiguous : perbesaran klitoris, fusi labia majora

menyerupai kantong scrotum.

Umumnya akibat hiperplasia adrenal kongenital,

menimbulkan defek enzim yang dibentuk kelenjar adrenal,

dibutuhkan biosintesis kortisol untuk virilisasi.

Ovarium berkembang normal, namun produksi androgen.

Kariotip:46,XX.

Hiperplasia adrenal menyebabkan defisiensi 21-hidroksilase,

menghambat normal pathway biosintesis, menyebabkan

overproduction precursors, yang diperlukan dalam pathway

androgen biosynthesis, menyebabkan peningkatan

androgen yang abnormalitas (tinggi). 3838SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 39: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Adrenal Hiperplasia

3939SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 40: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

3. Pseudohermafrodit pria (male pseudohermaphroditsm)

Bentuk dari androgen insensitivity.

A. Defiensi 5-alfa reduktase.

Enzim ini berperan dalam konversi testosteron menjadi

dihidrotestoteron.

Feminisasi genetalia eksterna : mikropenis, vagina buntu

Kariotip:46,XY.

Testis berkembang normal.

B. Feminisasi Testis (Testicular feminization; androgen

insensitivity syndrome).

Kelainan gen reseptor androgen (rangkai X dominan).

Testis dalam abdomen atau kanal inguinal.

Memiliki vagina tetapi buntu.

4040SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 41: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

1. Pseudohermaphrodites have either testicular or ovarian tissue,

but not both2. Generally the tissue is rudimentary

3. External genitalia are often ambiguous

4. Some are genetically female, but may look like males

5. Some are genetically male, but may look like females and lead

normal female sex lives

Pseudohermaphfrodite (☿)

4141SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 42: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

Sindrom Feminisasi Testis

4242SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH

Page 43: PKG Kromosom Kelainan Numerik  : Perubahan pada jumlah kromosom A. Set Kromosom

SLIDE BY Dr.RATIHSLIDE BY Dr.RATIH