aumen.pdf

10
Hal - 1 AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMBELIAN PADA PT. BATU INDAH PALEMBANG Novia ([email protected] ) Cherrya ([email protected]) Akuntansi STIE MDP Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran audit manajemen dalam mendeteksi kelemahan fungsi pembelian dan memberikan solusi terhadap masalah yang membuat fungsi pembelian pada PT. Batu Indah berjalan kurang efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Dalam penelitian ini menggunakan observasi, dan teknik wawancara, Hasil yang dicapai dalam penelitian ini ialah menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab yang cukup jelas, dan pemilihan supplier berdasarkan pada nilai yang optimal, adapun kelemahan pada perusahaan yaitu terjadi rangkap jabatan, tidak ada pelatihan karyawan, tidak melakukan rotasi karyawan, tidak memiliki auditor internal, belum memiliki SOP, pembelian bahan baku yang berlebihan, dan formulir permintaan pembelian tidak bernomor urut cetak. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peran audit manajemen sangat dibutuhkan dalam perusahaan karena banyak temuan terhadap fungsi pembelian. Kata Kunci : Audit Manajemen, dan Fungsi Pembelian. Abstract : The purpose of this study was to determine the role of the audit function to detect weaknesses in the management of purchasing and providing solutions to problems that makes the purchasing function at PT. Beautiful stone walk less effective and efficient. The research method used is descriptive research method. The type of data in this study using primary data. In this study using observation and interview techniques, The results achieved in this study is to show that the company has the organizational structure, division of tasks and responsibilities are quite clear, and the supplier selection based on the optimal value, while weakness in the company that is going double position, no training, no rotation of employees , does not have an internal auditor, has no SOP, excessive purchases of raw materials, and the purchase request form is not numbered prints. The conclusion of this research is the role of audit in the company's management is needed because many of the findings of the purchasing function Key Words : management audit and purchasing function 1.PENDAHULUAN Audit manajemen merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen, bahwa sasaran dan tujuan penting bagi perusahaan dapat di penuhi.Tujuan audit manajemen ialah mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan. Salah satu kegiatan pokok perusahaan adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang akan dipasarkan kembali baik dalam bentuk aslinya, atau di proses lebih lanjut untuk menciptakan produk dan jasa yang

Transcript of aumen.pdf

Page 1: aumen.pdf

Hal - 1

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMBELIAN PADA PT. BATU INDAH PALEMBANG

Novia ([email protected]) Cherrya ([email protected])

Akuntansi STIE MDP

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran audit manajemen dalam mendeteksi kelemahan fungsi pembelian dan memberikan solusi terhadap masalah yang membuat fungsi pembelian pada PT. Batu Indah berjalan kurang efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Dalam penelitian ini menggunakan observasi, dan teknik wawancara, Hasil yang dicapai dalam penelitian ini ialah menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab yang cukup jelas, dan pemilihan supplier berdasarkan pada nilai yang optimal, adapun kelemahan pada perusahaan yaitu terjadi rangkap jabatan, tidak ada pelatihan karyawan, tidak melakukan rotasi karyawan, tidak memiliki auditor internal, belum memiliki SOP, pembelian bahan baku yang berlebihan, dan formulir permintaan pembelian tidak bernomor urut cetak. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peran audit manajemen sangat dibutuhkan dalam perusahaan karena banyak temuan terhadap fungsi pembelian.

Kata Kunci : Audit Manajemen, dan Fungsi Pembelian.

Abstract : The purpose of this study was to determine the role of the audit function to detect weaknesses in the management of purchasing and providing solutions to problems that makes the purchasing function at PT. Beautiful stone walk less effective and efficient. The research method used is descriptive research method. The type of data in this study using primary data. In this study using observation and interview techniques, The results achieved in this study is to show that the company has the organizational structure, division of tasks and responsibilities are quite clear, and the supplier selection based on the optimal value, while weakness in the company that is going double position, no training, no rotation of employees , does not have an internal auditor, has no SOP, excessive purchases of raw materials, and the purchase request form is not numbered prints. The conclusion of this research is the role of audit in the company's management is needed because many of the findings of the purchasing function Key Words : management audit and purchasing function 1.PENDAHULUAN

Audit manajemen merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen, bahwa sasaran dan tujuan penting bagi perusahaan dapat di penuhi.Tujuan audit manajemen ialah mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang

masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan. Salah satu kegiatan pokok perusahaan adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang akan dipasarkan kembali baik dalam bentuk aslinya, atau di proses lebih lanjut untuk menciptakan produk dan jasa yang

Page 2: aumen.pdf

Hal - 2

siap untuk dijual, usaha ini dilaksanakan melalui kegiatan pembelian. Sebagai salah satu perusahaan di Palembang, PT. Batu Indah Palembang memiliki beberapa masalah yang terjadi terkait dengan fungsi pembelian, yaitu adanya beberapa prosedur pembelian yang belum di laksanakan dengan baik yang bisa mengurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Audit Manajemen

1. Menurut Alejendro Management Audit adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar–standar perusahaan dan industry, dengan menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkup objek yang dianalisis, untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya dilaksanakan, dan keadaan yang membutuhkan perbaikan ditemukan.

2.1.2 Pengertian Fungsi Pembelian

Menurut Galloway dkk. (2000,h.31) mengenai fungsi pembelian yaitu: “ The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place” Definisi di atas dapat diperjemahkan “Peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam

operasi pada waktu dan tempat yang tepat.

2.1.3 Audit Manajemen Atas Fungsi

Pembelian

Menurut Mulyadi (2002, h.120): “fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.”

3. Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian

Menurut Cholid dan Abu (2012: h.41) berdasarkan atas sifat - sifatnya, pendekatan penelitian dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Penelitian Historis

Penelitian ini bertujuan untuk merekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi dan memferifikasi, serta mensistematiskan bukti – bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa depan.

2. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data–data, menganalisis dan menginterpretasi, juga bisa bersifat komperatif dan korelatif. Penelitian deskriptif banyak membantu terutama dalam penelitian yang bersifat longitudinal. Genetik, dan klinis. Penelitian survey termasuk dalam penelitian ini.

3. Penelitian Perkembangan Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pula dan perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.

Page 3: aumen.pdf

Hal - 3

4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research) Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu kelompok, lembaga atau masyarakat.

5. Penelitian Korelasional Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

6. Penelitian Kausal Komparatif Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

7. Penelitian Eksperimenttal Sungguhan Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

8. Penelitian Eksperimental Semu Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Peneliti harus mengerti dengan jelas kompromo – kompromi apa yang ada pada validitas internal dan validitas eksternal.

9. Penelitian Tindakan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan– keterampilan atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.

Pendekatan penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklarifikasi, dianalisis, selanjutnya diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti.

3.2 Objek/Subjek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti adalah audit manajemen atas fungsi pembelian. Subjek penelitian adalah orang yang bisa dimintai informasi dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjek adalah bagian fungsi pembelian PT. Batu Indah Palembang.

3.3 Pemilihan Informan Kunci

Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah Betty selaku manager PT. Batu Indah Palembang. Peneliti memilih manajer PT. Batu Indah sebagaai informan kunci karena beliau terlibat langsung dalam kegiatan pembelian.

3.4 Jenis Data

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi, dalam hal ini keterangan–keterangan dari para karyawan khusus nya bagian fungsi pembelian pada PT. Batu Indah Palembang.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara ( diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dapat

Page 4: aumen.pdf

Hal - 4

berupa bukti, dokumen, catatan atau laporan historis baik yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan, buku– buku teks literatur mengenai audit manajemen atas fungsi pembelian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Cholid dan Abu (2012,h.70) ada tiga teknik pengumpulan data yaitu:

1. Teknik Observasi ( Pengamatan ) Teknik pengamatan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala–gejala yang diselidiki.

2. Teknik Kuesioner (Angket) Teknik kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden ( orang–orang yang menjawab jadi yang diselidiki ), terutama pada penelitian survei.

3. Teknik Wawancara ( Interview ) Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka, mendengarkan secara langsung informasi–informasi atau keterangan– keterangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini adalah teknik observasi (pengamatan) dan teknik wawancara (Interview). Teknik Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhadap subjek dan keadaan perusahaan, serta kegiatan dilakukan perusahaan. Teknik wawancara yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada responden atau pihak yang terkait dalam perusahaan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan, Audit manajemen, dan fungsi pembelian.

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Syahirman dan Umiyati (2009,h.102) ada dua teknik analisis data, yaitu: 1. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka),

2. Data Kualitatif Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu dengan menggunakan tahapan audit sebagai berikut: 1. Survei Pendahuluan ( Relimenary

Survey)

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

3. Pengujian Terinci ( Detailed Examination )

4. Pengembangan Laporan ( Report Development ) Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus direview oleh manajer audit sebelum didiskusikan dengan auditee. Komentar dari auditee mengenai apa yang disajikan dalam konsep laporan harus diperoleh.

5. Tindak Lanjut Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak–pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batu Indah adalah sebuah badan usaha yang berbentuk badan usaha terbatas yang didirikan pada tahun 2006 yang telah disahkan oleh

Page 5: aumen.pdf

Hal - 5

departemen hukum dan perundang–undangan. PT. Batu Indah adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang membuat jenis produksi seperti ember dengan bermacam–macam jenis. Perusahaan ini beralamatkan di jalan desa pegayut no.468 ogan ilir.

4.1.2 Struktur Organisasi 1. Direktur Utama 2. Manager Pembelian 3. Pembelian 4. Accounting 5. Kepala Gudang 6. Penerimaan Barang

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Penelitian 4.2.1.1 Prosedur Pembelian

Bahan Baku Untuk Transaksi pembelian lokal bahan baku pada PT. Batu Indah melibatkan Bagian-bagian Produksi, Gudang, Pembelian, Penerimaan Barang dan Akuntansi. Dokumen sumber dan dokumen pendukung yang dibuat dalam transaksi pembelian lokal bahan baku adalah surat permintaan pembelian, surat permintaan penawaran harga, surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual. Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari: 1. Prosedur Permintaan

Pembelian Bahan baku

2. Prosedur Order Pembelian

3. Prosedur Penerimaan Bahan Baku

4. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang

4.2.2 Pembahasan

4.2.2.1 Survey Pendahuluan

Auditor harus memahami lingkungan pemeriksaannya agar audit dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Karena itu dilakukannya survey pendahuluan untuk memperoleh pemahaman atas latar belakang perusahaan dan mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan dalam kegiatan audit manajemen. Selain itu juga, untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran aktivitas pembelian pada PT. Batu Indah Palembang. Survey pendahuluan yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai fungsi pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan

pembicaraan dengan manager keuangan sebagai wakil dari perusahaan dan beberapa karyawan yang dapat memberikan informasi yang diperlukan serta menjelaskan tujuan dan sasaran pemeriksaan.

2. Mengumpulkan data-data tertulis mengenai sejarah perusahaan, operasi perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugasnya, serta

Page 6: aumen.pdf

Hal - 6

prosedur yang berhubungan dengan fungsi pembelian yang ditetapkan perusahaan.

3. Melakukan wawancara dengan bagian pembelian, bagian akuntansi, dan bagian keuangan PT. Batu Indah untuk mengetahui kebijakan dan prosedur yang diterapkan.

4. Mempelajari prosedur pemesanan pembelian.

5. Memberikan kuesioner yang berkaitan dengan pemesanan pembelian.

6. Melakukan pengamatan atas kegiatan pembelian

Dengan Mengetahui proses audit pendahuluan kegiatan pembelian PT. Batu Indah Palembang maka penulis dapat lebih mudah melakukan audit manajemen terhadap fungsi pembelian .

4.2.2.2 Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Tahap selanjutnya dalam penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajemen atas fungsi pembelian PT. Batu Indah Palembang adalah melakukan review dan pengujian pengendalian manajemen perusahaan, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, peneliti dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada PT. Batu

Indah sehingga lebih mudah dapat diketahui potensi–potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya perusahaan sudah memiliki pengendalian intern yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diperoleh untuk mengindikasi adanya kekuatan–kekuatan dan kelemahan–kelemahan yang dalam kegitan pembelian. Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya perusahaan sudah memiliki sistem pengendalian yang cukup baik. Memiliki pengendalian yang cukup baik bukan berarti tidak memiliki kelemahan– kelemahan dalam pegendalian kegiatan perusahaan yang ditetapkan perusahaan. Hasil dari review dan penilaian sistem pengendalian manajemen atas fungsi pembelian perusahaan adalah : 1. Perusahaan memiliki

struktur organisasi yang cukup jelas yang disertai tugas dan wewenang masing- masing bagian sebagai modal dasar dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan,

Page 7: aumen.pdf

Hal - 7

khususnya bagian pemebelian.

2. Perusahaan telah memiliki kebijakan tertulis yang dapat dipakai sebagai acuan dalam mencapai tujuannya.

3. Perusahaan memiliki standar operasional perusahaan yang menjelaskan alur kerja setiap bagian dari perusahaan.

4. Perusahaan belum memiliki pedoman baku secara tertulis, dalam prosedur dan sistem akuntansi yang digunakan saat ini.

5. Perusahaan mempunyai bagian gudang yang bertugas memeriksa apakah jumlah barang yang diterima sesuai dengan jumlah barang yang dipesan.

6. Perusahaan tidak memiliki sistem pelatihan karyawan.

7. Formulir permintaan pembelian tidak bernomor urut cetak.

8. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala.

9. Perusahaan tidak memiliki auditor internal dan staff akuntan lah yang berfungsi sebagai internal auditor.

10. Terdapat rangkap jabatan pada staff pembelian yang merangkap sebagai bagian gudang.

4.2.2.3 Pemeriksaan Terinci

Penulis setelah melaksanakan survey pendahuluan dan pengujian pengendalian manajemen, selanjutnya mengadakan pemeriksaan terperinci. Adapun temuan–temuan pada pemeriksaan terperinci adalah sebagai berikut: 1. Penulis menemukan

bahwa di dalam perusahaan terjadi rangkap jabatan, bagian pembelian, bagian hutang, dan bagian penjualan hanya dilakukan oleh manajer pembelian. Keadaan ini tidak baik karena memberikan kesempatan bagi pihak–pihak yang terkait untuk melakukan kecurangan yang tidak semestinya dan juga memberikan beban stress kerja bagi pihak yang terkait.

2. Perusahaan tidak memberikan pelatihan bagi karyawan. Hal ini membuat karyawan menjadi tidak berpengalaman serta kurang efisien dan efektif dalam melakukan pekerjaan dan susah beradaptasi dengan lingkungan kerja.

3. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala terhadap bagian pemasaran dan penjualan.

Page 8: aumen.pdf

Hal - 8

4. Perusahaan tidak memiliki auditor internal dan staf akuntan lah yang berfungsi sebagai auditor internal. Hal ini dapat menyebabkan diragukannyan kebenaran laporan yang dibuat.

5. Pembelian bahan baku yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan beberapa jenis barang digudang.

6. Formulir permintaan pembelian tidak bernomor urut cetak. Penggunaan nomor urut tercetak menjamin kelengkapan transaksi pembelian yang dicatat dalam catatan akuntansi. Penulis juga membuat kertas kerja yang memperlihatkan kriteria, sebab, dan akibat yang berhubungan dengan temuan.

4.2.2.4 Pengembangan

Temuan Audit Pengembangan temuan audit dan rekomendasi adalah elemen paling kritis dari manajemen audit, yaitu mekanisme untuk meyakinkan dan mempengaruhi manajemen untuk mengambil tindakan. Setiap temuan audit harus diidentifikasi dan dikembangkan kemudian harus dilaporkan ke pihak manajemen supaya

pihak manajemen dapat mengambil tindakan perbaikan sesegera mungkin.

4.2.2.5 Pelaporan Hasil akhir dari manajemen audit adalah tahapan pelaporan hasil audit. Pada tahap ini temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan perusahaan dilaporkan. Hasil pekerjaan manajemen audit harus segera dilaporkan kepada pejabat yang berwenang sebagai dasar untuk mendorong diambilnya tindakan koreksi atau untuk bahan informasi

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan

dan analisis yang telah penulis lakukan mengenai fungsi pembelian pada PT. Batu Indah , maka penulis menarik kesimpulan:

1. Peran audit manajemen dalam mendeteksi kelemahan fungsi pembelian pada PT. Batu Indah sangat dibutuhkan bagi perusahaan karena banyak temuan terhadap kelemahan fungsi pembelian.

2. Temuan aktivitas pada PT. Batu Indah :

a. Perusahaan memiliki struktur organisasi yang cukup jelas yang mengatur tentang wewenang, tugas, dan tanggung jawab masing- masing bagian.

b. Perusahaan mempunyai prosedur pembelian secara tertulis.

c. Perusahaan memiliki standar operasional perusahaan yang

Page 9: aumen.pdf

Hal - 9

menjelaskan alur kerja setiap bagian dari perusahaan.

d. Pemilihan supplier berdasarkan pada nilai yang optimal.

e. Terjadi rangkap jabatan oleh beberapa karyawan.

f. Perusahaan tidak memberikan pelatihan bagi karyawan.

g. Perusahaan tidak melakuakan rotasi karyawan

h. Perusahaan tidak memiliki auditor internal.

i. Perusahaan belum memiliki SOP.

j. Pembelian bahan baku yang berlebihan.

k. Formulir permintaan pembelian tidak bernomor urut cetak.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajemen, maka penulis memberikan saran–saran bagi perusahaan, yaitu: 1. Perusahaan harus melakukan

pemisahan–pemisahan jabatan yang dirangkap oleh satu orang. Selain itu, perusahaan disarankan untuk menambah jumlah karyawan dengan tujuan menutupi kekurangan orang pada posisi tertentu.

2. Perusahaan harus melaksanakan pelatihan karyawan yang memadai serta berkala untuk meningkatkan keahlian kerja karyawan.

3. Perusahan harus melakukan rotasi karyawan pada posisi – posisi yang ada secara berkala, seperti pada posisi pemasaran dan penjualan..

4. Perusahaan diharapkan merekrut auditor internal yang bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab dalam memberi analisis, saran, penilaian, dan komentar mengenai pemeriksaan yang dilakukannya.

5. Perusahaan diharapkan di bagian produksi mampu mengidentifikasi permintaan pembelian sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan

produksi, dan ada dokumen pendukung yang memuat jumlah persediaan bahan baku yang diminta

6. Perusahaan di harapkan membuat SOP yang mengatur proses pembelian. Perusahaan seharusnya membuat nomor urut cetak pada formulir permintaan pembelian.

7. Perusahaan seharusnya membuat nomor urut cetak pada formulir permintaan pembelian.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal 2009, Pemeriksaan Manajemen Internal Audit, Indeks, Jakarta.

Bhayangkara, IBK 2008, Auditing Manajemen Prosedur dan Implementas, Salemba empat, Jakarta.

Dinawan, Muhammad Rhendria 2010, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian, Skripsi S1, Universitas Diponegoro, Semaranag

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian, Skripsi S1, Universitas Diponegoro, Semarang.

Maipan, Randi dan Indah Mustikawati 2012, Audit Manajemen Atas Fungsi Produksi Pada PTP. Nusantara VI Kayu Aro Kerinci, Jambi, diakses pada 19 September 2012 dari journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/999

Mulyadi 2004, Auditing Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi 2012, Metodelogi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono 2006, Metodelogi Penelitian. Alfabeta, Palembang.

Tampang, Bartholomeus Elvira 2011, Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan

Page 10: aumen.pdf

Hal - 10

PT. Tirta Makna Bahagia, Skripsi S1, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tunggal, Amin Widjaja 2000, Management Audit Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta.

Yusi, Syahirman dan Umiyati Idris 2009, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Citrabooks Indonesia, Palembang.