Audit sampling

27

Click here to load reader

Transcript of Audit sampling

Page 1: Audit sampling

MODUL 1

AUDIT SAMPLING

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO

Tujuan auditor memilih sample suatu populasi adalah untuk mendapatkan

sample sample yang representif. Sedangkan perbedaan paling penting antara

pengujian atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo terletak pada hal yang akan

diukur oleh auditor.

Dalam pengujian atas transaksi, perhatian utama diberikan terhadap

pengujian efektifitas pengendalian intern dengan menggunakan pengujian atas

pengendalian. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah tingkat deviasi cukup

rendah untuk mendasari pengurangan resiko pengendalian yang ditetapkan untuk

mengurangi pengujian substantive. Kalau sampling statistic digunakan untuk

pengujian atas transaksi, penggunaan sampling atribut adalah ideal, karena

sampling atribut mengukur frekuensi kejadian ( tingkat deviasi ).

Dalam pengujian terinci atas saldo perhatian utama adalah baik mengenai

efektivitas pengendalian dan ketepatan moneter dalam system akuntansi. Kalau

sampling statistic digunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian

substantifatas transaksi, sampling atribut adalah ideal, karena ia mengukur

tingkatketrjadian (tingkat pengecualian atau tingkat transaksi berisi kesalahan

moneter atau penyimpangan). Oleh karena itu auditor menggunakan dua jenis

metode statistic yang dapat memberikan hasil yang dinyatakan dalam rupiah.

Metode – metode ini adalah sampling unit mata uang dan sampling variabel.

A. SIFAT DARI PERMASALAHAN UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO

Terdapat tiga keputusan utama yang harus dibuat oleh auditor dalam

proses sampling, yaitu :

1. Menentukan ukuran sample

2. Seleksi unsure – unsure dalam populasi untuk diaudit

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 2: Audit sampling

3. Mengevaluasi hasil sample

Ketiga keputusan itu timbul dari kebutuhan untuk menjagaagar biaya

akibat melakukan sampling tetap rendah , daripada melakukan audit terhadap

seluruh populasi. Keputusan ini mengharuskan auditor memperoleh sample yang

representative.

1. Menentukan Ukuran Sampel

Auditor sebaiknya membuat rencana untuk mengirim konfirmasi dalam

jumlah yang cukup besar( ukuran sample) untuk memungkinkan diambilnya

keputusan yang tepat mengenai kewajaran populasi tersebut, akan tetapi jumlah

konfirmasi tersebut hendaknya tidak lebih dari yang dibutuhkan. Dengan

menggunakan model resiko audit, masing-masing faktor dalam model, ditambah

materialitas, akan mempengaruhi ukuran sample yang memadai.

2. Seleksi Unsur – Unsur Populasi

Dalam hal menyeleksi unsure-unsur populasi, auditor harus memilih

unsure sample yang dapat memberikan keyakinan yang memadai dari suatu

sample yang representative. Suatu pendekatan yang lebih baik untuk pemilihan

sample adalah dengan menggunakan sample yang terstratifikasi.

Sample yang terstratifikasi merupakan metode sampling dimana

seluruh unsure populasi dibagi menjad dua atau lebih subpopulasi. Sampling

kemudian dilakukan untuk masing – masing strata. Tujuan stratifikasi adalah

memungkinkan auditor memberikan penekanan lebih terhadap unsure populasi

tertentu dan kurang terhadap lainnya.

Dalam kebanyakan situasi, sampling audit untuk konfirmasi piutang

usaha, auditor ingin memberikan penekanan terhadap nilai tercatat yang

mempunyai jumlah lebih besar. Oleh karena itu, stratifikasi dilakukan

berdasarkan ukuran nilai rupiah yang dicatat.

3. Mengevaluasi Sampel

Untuk mengestimasi kekeliruan dalam populasi, perlu / penting

melakukan proyeksi dari sample ke populasi. Langkah yang pertama dalah

dengan membuat suatu estimasi titik. Dalam membuat estimasi titi ada berbagai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 3: Audit sampling

cara yang dapat dilakukan, akan tetapi cara yang lazim dilakukan adalah dengan

mengasumsikan bahwa kekeliruan dalam populasi yang tidak diaudit adalah

proporrsional terhadap kekeliruan sesungguhnya ditemukan dalam sample.

Perhitungan tersebut harus dilakukan berdasarkan strata dan kemudian

dijumlahkan

B. SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

Dalam audit kontemporer, sampling telah dikembangkan dengan baik.

Perlunya sampling audit dalam praktik saat ini ditekankan dalam AU 350, Audit

sampling (SAS 39). di samping itu, AICPA juga telah mempublikasikan pedoman

akuntansi dan audit komprehensif.

1. Konsep Dasar Sampling Audit

Sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur audit

terhadap unsur-unsur saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari

100% dengan tujuan untuk menilai bebrapa karakteristik saldo akun atau

kelompok transaksi tersebut.

Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian

subtantif. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan dalam

seluruh prosedur audit yang dapat digunakan dalam pengujian-pengujian

tersebut. Contoh, sampling audit secara luas digunkan dalam pemeriksaan,

konfirmasi, dan penelusuran, tetapi hal tersebut tidak biasa digunakn dalam

pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.

2. Ketidakpastian Dan Sampling Audit

Standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga berisi elemen

ketidakpastian. Contoh, perhitungan auditor atas resiko penmgendalian yang

mempengaruhi sifat (nature), waktu (timing), luas (extent) dan pemilihan staf

(staffing) atas prosedur-prosedur audit lainnya yang dilakukan. Dalam memenuhi

standar bahan bukti, auditor dipersyaratkan mempunyai dasar yang beralasan

untuk menyatakan pendapatnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 4: Audit sampling

Auditor dibenarkan menerima beberapa ketidakpastian jika biaya dan

waktu yang diperlukan untuk melakukan pengujian data dari 100% dalam

pertimbangannya, lebih besar daripada konsekuensi kemungkinan kesalahan

pemberian pendapat auditor dari audit terhadap data sampel semata. Oleh

karena itu, hal tersebut biasa terjadi dalam kasus ini, samping secara luas

digunakan dalam audit.

Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai resiko

audit. Sampling audit menerapkan dua komponen risiko audit :

Risiko pengendalian (control risk)

Risiko pengendalian adalah risko bahwa pengendalian intern tidak dapat

mendeteksi atau menghindari salah saji material dalam asersi laporan keuangan.

Pengujian rincian saldo

Pengujian rincian saldo adalah risiko bahwa slah saji material tidak akan

diungkapkan dengan pengujian rincian oleh auditor.

C. SAMPEL YANG REPRESENTATIF

Ketika seorang auditor memilih sample dari populasi, tujuannya adalah

untuk memperoleh yang representative. Sample yang representative merupakan

salah satu karakteristik dalam pemilihan sample audit yang memiliki kesamaan

dengan populasi. Artinya bahwa hal yang ada pada sample juga ada pada yang

tidak termasuk sebagai sample.

Dua hal yang dapat mengakibatkan sample tidak represntatif: kesalahan

non sample dan kesalahan sample. Resiko munculnya adalah istilah resiko

sample dan resiko non sample. Kedua- duanya ini dapat diawasi.

1. Risiko Sampling

Resiko sampling adalah resiko dimana auditor menarik kesimpulan yang

salah karena sample tidak representatif. Ada dua cara untuk pengawasan resiko

sample yaitu dengan menyesuaikan ukuran sample dan dengan menggunakan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 5: Audit sampling

metode pemilihan sesuai dengan materi populasi. Meningkatkan ukuran sample

akan mengurangi resiko sample, demikian sebaliknya.

Risiko sampling (sampling risk) berkaitan denmgan kemungkinan bahwa

sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar populasi tersebut.

Resiko-resiko tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap efektivitas

dan efisiensi audit. Resiko penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu

rendah dan risiko kesalahan penerimaan, masing-masing dijelaskan sebagai

risiko beta (beta risk), yaitu pada saat auditor menarik kesimpulan yang salah ini

prosedur-prosedur audit tidak cukup untuk mendeteksi salah saji secara material,

dan dia tidak mempunyai dasar alasan untuk pendapatnya. Sebaliknya, resiko

penilaian tingkat penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi dan

risisko kesalahan penolakan, masing-masing dapat dijelaskan sebagai risiko alfa

(alfa risk), ketika kesimpulan yang salah ini terjadi, auditor akan meningkatkan

pengujian subtantif, unutk mengarahkan kepada kesimpulan yang benar dan

audit akan efektif.

2. Risiko Nonsampling

Resiko non sampel adalah resiko dimana tes audit tidak menemukan

adanya sample yang diabaikan. Dua penyebab resiko non sampling adalah

kegagalan auditor menemukan sample yang diabaikan dan tidak sesuai atau

tidak efektifnya prosedur audit.

Risiko nonsampling (nonsampling risk) menunjukkan bagian risiko audit

yang tidak disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian data. Sumber-

sumber nonsampling meliputi : Kesalahan manusia (human mistakes), seperti

kegagalan untuk mengenali kesalahan-kesalahan dalam dokumen dan

penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan pada informasi yang

salah yang diterima dari pihaklain, seperti jawaban konfirmasi yang salah.

D. SAMPLING STATISTIK DAN NONSTATISTIK

Dalam melakukan pengujian audit, auditor dapat menggunakn sampling

nonstatistik (nonstatistical sampling) atau sampling statistik (statistical sampling)

atau keduanya. Kedua jenis sampling memerlukan pertinbangan dalam

perencanaan dan pelaksanaan renacana sampling serta pengevaluasian hasil-

hasilnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 6: Audit sampling

Dalam sampel nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan

mengevaluasi hasil sampel yang diinginkan berdasarkan kriteria subjektif dan

pengalaman yang dimiliki. Dalam sampel statistik diperlukan biaya yang tidak

sedikit untuk melatih auditor dalam menggunakan statististik dan merancang

serta mengimplementasikan sampel yang telah direncanakan.

E. TEKNIK SAMPLING AUDIT

Auditor dapat menggunakan sampling untuk memperoleh informasi

tentang beberapa perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian

kebanyakan sample audit mengarah pada estimasi :

(1)Tingkat penyimpangan (deviation rate)

(2)Jumlah uang

Pada saat sampling statistik digunakan, teknik sampel ini masing-masing

ditunjukkan sebagai sampling atribut (atribute sampling) dan sampling variabel

(variables sampling).

F. SAMPLING NONSTATISTIK UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN

1. Pengendalian Yang Dapat Diuji Dengan menggunakan sampling nonstatistik

Para auditor sedang mengembangkan rencana audit untuk menguji

prosedur pengendalian yang diprogram, auditor perlu mempertimbangkan

efisiensi bukti mengenai pengendalian yang diprogram, pengendalian umum

komputer, dan prosedur tindak lanjut manual. Namun demikian, auditor dapat

mempertimbangkan rencana pengembangan untuk menguji pengendalian

manajeman pada seluruh transaksi.

Pengujian Prosedur Pengendalian Dengan Program Komputer (testing

computer-programmed control procedures)

Pengujian informasi telah memberikan sumbangan yang berarti pada

konsistensi secara manual, seseorang dapat membandingkan dengan benar,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 7: Audit sampling

misalnya informasi dalam voucher dengan pesanan pembelian, laporan

penerimaan dan faktur pemasok. Namun pada akhirnya, kelelahan dapat timbul

dan prosedur yang sama mungkin dilakukan dengan salah. Prosedur

pengendalian yang diprogram dengan benar akan konsisten sesuai informasi

dalam pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok untuk

membandingkan informasi dan mengirimkan pesan pengecualian pada transaksi

yang tidak sebanding.

Pengujian Prosedur Pengendalian Umum Komputer (Testing Computer

General Control Procedures)

Prosedur pengendalian umum komputer meliputi pengendalian organisasi

dan operasi, pengembangan sistem dan pengendalian dokumentasi

penmgendalian perangkat keras (hardware) dan sistem perangkat lunak (sistem

software, pengendalian akses, serta pengendalian data dan prosedur. Semua itu

meninggalkan jejak audit (audit trail) atas laporan perubahan sistem, bagaiman

perubahan diuji dan disetujui, dan keamanan perangkat lunak yang dapt

mengasilkan laporan dan catatan mengenai siapa yang telah mengakses

program dan arsip data.

Pengujian Prosedur Tindak Lanjut Manual

Prosedur pengendalian berprogram komputer biasanya memberikan

pengecualian untuk tindak lanjut manual. Hal ini dapat menunjukkan

pengecualian pada layar komputer dan tidak dapat memproses lebih lanjut

sebuah transaksi sampai perkecualian tersebut dikoreksi. Pengujian

pengendalian yang ditampilkan dilayar diuji terutama dengan pengajuan

pertanyaan dan observasi, dan menyerahkan transaksi yang dapat mengasilkan

pesan yang diduga salah.

Pengujian Pengendalian Manajemen

Banyak prosedur pengendalian manajemen meliputi adanya review

manajemen terhadap berbagai laporan keuangan dan kinerja bisnis. Laporan

siklus pendapatan dapat mengurutkan order pelanggan berdasarkan

profitabilitas, laporan pelanggan baru, laporan pelanggan pasif empat bulan

terakhir, atau menunjukkan volume aktivitas, harga penjualan, dan margin

produk. Laporan siklus pengeluaran dapat menunjukkan pembelian yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 8: Audit sampling

dilakukan selam seminggu terakhir yang disusun berdasarkan pemasok atau

produk dan penerimaan jasa.

2. Langkah-Langkah Dalam Sampling Nonstatistik

Sampel nonstatistik tepat digunakan ketika auditor menginspeksi

ringkasan laporan yang dapat memberikan bukti tentang efektivitas

pengendalian umum, prosedur tindak lanjut manual, atau pengendalian

manajemen. Langkah-langkah yang tercangkup adalah :

(1)Menentukan Tujuan Audit dan prosedur Audit

Pengujian pengendalian dirancang untuk menetukan efektivitas

rancangan dan operasi berbagai pengendalian intern. Beberapa

pengendalian, seperti prosedur pengendalian yang terprogram, dapat

dirancang untuk menghindari atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji

tertentu. Sebagai contoh : prosedur pengendalian yang terprogram dapat

dirancang untuk menjamin bahwa seluruh pembelian dicatat atau seluruh

penjualan adalah valid (eksistensi atau keterjadiannya). Pengendalian

manajemen dapat mendeteksi salah saji untuk beberapa tujuan audit.

(2)Menentukan Populasi dan Unit Sampling

Populasi (population) didefinisikan oleh pengendalian intren sebagai

seluruh situasi dimana pengendalian harus dilakukan. Unit sampling

(sampling unit) merupakan cara auditor mengindentifikasi kinerja

pengendalian intern yang dikehendaki. Sebagai contoh, auditor mungkin

ingin menguji populasi seluruh perubahan program selama tahun ini untuk

menguji pengendalian umum pada seluruh perubahan program, pada

contoh ini unit sampling secara individual merupakan perubahan program.

Selain itu, auditor juga dapat menguji populasi seluruh laporan manajemen

dalam siklus pengeluaran dimana manajemen diminta untuk me-review dan

menyetujui seluruh beban pengeluaran pada pusat

pertanggungjawabannya.

(3)Menspesifikasi Pengendalian yang Dikehendaki dan Bukti Bahwa

Pengendalian Tersebut Efektif atau Tidak Efektif

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 9: Audit sampling

Auditor harus menentukan bukti yang menunjukkan efektif tidaknya

suatu pengendalian intern. Dalam kasus pengendalian umum atas

perubahan program, auditor dapat mengharapkan departemen pemakai

untuk mendokumentasikan persetujuannya atas perubahan program.

Dalam kasus laporan pengecualian, auditor perlu memahami bagaiman

klien mendomentasikan proses koreksi transaksi yang nampak pada

laporan pengecualian. Dalam kasus pengendalian manajemen, klien dapat

mengharapkan manajemen me-review dan memberikan persetujuan

berdasarkan laporan transaksi mingguan yang dibebankan pada pusat

pertanggungjawabannya.

(4) Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan Ukuran

Sampel

Faktor-faktor utama pada ukuran sampel dalam sampel nonstatistik adalah :

(a) Risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah

(b) Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi

(c) Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan untuk setiap

pengendalian

(d) Dalam sampling nonstatistik, auditor tidak perlu mengkuantifikasi

faktor-faktor ini secara jelas dalam menentukan ukuran sampel.

(e) Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan

Metode Pemilihan Sampel

(5) Setelah auditor mengindentifikasi populasi serta unit sampling dan

menentukan ukuran sampel, langkah utama selanjutnya adalah memilih

item sampel (pengendalian umum bukti, laporan pengecualian atau laporan

yang ditujukan ke pengendalian manajemen). Teknik sampling nonstatistik

yang biasa adalah sampling sembarang (haphazards sampling). Metode ini

mencangkup pemilihan item pada, tanpa memperhatiakn jumlah transaksi,

bulan dalam tahun tersebut, atau hal-hal lainnya.

(6) Menerapkan Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian

Pengevaluasian hasil sampel mencangkup pengevaluasian efektivitas

pengendalian. Ketika menggunakan data untuk menguji prosedur

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 10: Audit sampling

pengendalian yang terprogram, auditor mencari satu transaksi yang

diproses dengan baik (transaksi yang ada di bawah pengujian terbatas) dan

satu transaksi yang akan dilaporkan sebagai pengecualian (transaksi yang

ada di atas pengujian terbatas)

(7)Mengevaluasi Hasil Sampel

Penyimpangan dari prosedur pengendalian yang ditentukan harus

ditabulasi, diringkas, dan dievaluasi. Pertimbangan profesional diperluakn

dalma mengevaluasi hasil secara kuantitatif dan kualitatif. Pada saat

menegevaluasi secara kuantitatif, auditor harus membandingkan bukti

dengan tingakt penyimapangan yang dapt ditoleransi paa saat perencanaan

sampel nonstatistik.

Jika pengjian pengendalian terprogram gagal (misalnya, program

tersebut tidak menolak pengujian transaski yang melebihi bastas), maka

pengendalian terprogram tersebut akan menjadi tidak efektif untuk atribut

tertentu.

G. MERANCANG ATRIBUT SAMPEL STATISTIK UNTUK PENGUJIAN

PENGENDALIAN

Sampling atribut dalam pengujian pengendalian hanya digunakan pada

saat ada jejak bukti dokumen yang lemah atas kinerja prosedur pengendalian.

Beberapa prosedur pengendalian umumnya termasuk dalam kategori prosedur

otorisasi, dokumen, dan catatan-catatan, serta pemeriksaan independen. Apabila

pemeriksaan tersebut dilakukan oleh prosedur pengendalian yang terprogram,

auditor menngunakan teknik audit berbantuan komputer (computer-assited audit

techniques).

Langkah- langkah dalam rencana sampling untuk pengujian pengendalian

adalah sebagai berikut :

(1)Menentukan Tujuan Audit

Tujuan menyeluruh dari pengujian pengendalian adalah untuk

mengevaluasi efektivitas rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 11: Audit sampling

lebih rencana sampling atribut dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas

penegndalian yang berkaitan dengan kelompok transaksi tertentu. Sebagai

contoh, untuk transaksi penjualan, satu rencana sampling dapat digunakan untuk

menguji pengendalian yang mempengaruhi risiko pengendalian untuk asersi

eksistensi dan keterjadian, dan rencana sampling lainnya.

(2)Menentukan Populasi dan Unit Sampling

Dalam atribut sampel statistik untuk pengujian pengendalian, populasi

(population) merupakan kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus

menentukan bahwa penyajian secara fisik atas populasi tersebut adalah sesuai

tujuan rencananya. Contoh, jika tujuannya adalah untuk menguji efektivitas

pengendalian yang berkaitan dengan asersi kelengkapan untuk transaksi

pembelian, bukti harus diperoleh bahwa seluruh voucher yang telah disetujui

telah dicatat.

(3)Menspesifikasi Atribut-Atribut yang Dikehendaki

Auditor harus dapat menunjukkan atribut-atribut yang berhubungan

dengan efektivitas pengendalian yang sedang diuji. Atribut harus ditunjukkan

untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk mengurangi resiko

pengendalian atas sebuah asersi. Jika pengendalian tersebut mensyaratkan

departemen kredit untuk menyetujui kredit sebelum pengiriman, atributnya dapat

disajikan sebagai : “persetujuan kredit oleh personel departemen kredit yang

diotorisasi”

(4)Menentukan Ukuran Sampel

Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian

yang diuji, auditor harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap faktor-faktor

berikut :

*Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu lemah

*Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi

*Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 12: Audit sampling

Disamping itu, pada saat sampling dari populasi kecil (kurang dari 5.000

unit), ukuran sampel tersebut harus diperkirakan.

(5)Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Setelah ukuran sampel ditentukan, metode pemilihan unit sampling dari

populasi tersebut harus dipilih. Item sampel harus dipilh sesuai dengan cara yang

dapat menghasilkan sampel yang mencerminkan populasi. Dengan demikian,

seluruh item harus mempunyai kesempatan untuk dipilih

Metode pemilihan acak yang digunakan dalam sampling atribut adalah

sampling nomor acak (random number sampling) dan sampling sistematis

(systematic sampling).

a. Sampling nomor acak (random number sampling)

Untuk menggunakan sampling nomor acak (biasa disebut sampling acak

sederhana/simple random sampling), auditor harus mempunyai dasar untuk

menghubungkan nomor-nomor tertentu dengan setiap item dalam populasi.

Kemudian, dengan merujuk ke tabel nomor-nomor acak atau program

komputer yang menghasilkan nomor-nomor acak, pemilihan nomor tersebut

dapat dilakukan dengan memilih item-item yang akan menjadi sampel secara

individual.

b.sampling sistematis (systematic sampling)

Sampling sistematis (systematic sampling) terdiri dari pemilihan setiap

item ke-n dalam populasi dari satu atau lebih awl yang dipilih secara acak.

Interval antara item-item biasanya dianggap sebagai interval lompatan (skip

interval). Pada saat item tunggal yang dipilih sebgai permulaan secara acak

digunakan, interval tersebut dapat dihitung dengan membagi ukuran populasi

dengan ukuran sampel.

H. MEMBUAT ATRIBUT SAMPEL SECARA STATISTIK DAN MENGEVALUASI

HASIL-HASILNYA

Membuat sampel mencangkup penggunaan kembali itam-item yang

dipilih untuk sampel. Pengevaluasian hasil-hasilnya mencangkup penentuan

mengenai ada tidaknya sampel yang mendukung risiko pengendalian yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 13: Audit sampling

direncanakan berdasarkan frekuensi penyimpangan dari pengendalian yang

diobservasi dalam sampel tersebut.

Melaksanakan Rencana Sampling

Setelah rencana sampling dirancang, item-item sampel dipilih dan diuji

untuk menentukan sifat dan frekuensi penyimpangan dari pengendalia.

Penyimpangan meliputi kesalahan dokumen, tidak ada inisial yang menunjukkan

kinerja pengendalian, ketidaksesuaian dalam dokumen dan catatan yang

berkaitan, tidak adanya harga yang diotorisasi, dan kesalahan perhitungan yang

ditemukan dengan pengerjaan kembali (reperformance) oleh auditor.

Mengevaluasi Hasil-Hasil Sampel

Penyimpangan yang ditemukan dalam sampel harus ditabulasi, diringkas,

dan dievaluasi. Pertimbangan profesional diperlukan dalam mengevaluasi faktor-

faktor utama pada kesimpulan menyeluruh.

Menghitung Tingkat Penyimpangan Sampel

Tingkat penyimpangan sampel (sample deviation ratio) untuk setiap

pengendalian yang diuji dihitung dengan membagi jumlah penyimpangan yang

ditemukan dengan ukuran sampel yang diuji. Tingkat tersebut merupakan

estimasi terbaik auditor atas tingkat penyimpangan aktual dalam populasi.

Menentukan Batas Penyimpangan Atas

Batas penyimpangan atas (upper deviation limit) menunjukkan tingkat

penyimpangan atas dalam populasi berdasarkan jumlah penyimpangan yang

ditemukan dalam sampel. Batas atas tersebut dinyatakan dalam bentuk

persentase, dan terkadang dianggap sebagai batas ketepatan atas yang dapat

dicapai (achieved upper precision limit) atau tingkat penyimpangan populasi

maksimum (maximum population deviation rate)

Menentukan Cadangan Untuk Risiko Sampling

Cadangan risiko sampling (allowance for sampling risk) yang

ditambahkan pada tingkat penyimpangan sampel merupakan batas

penyimpangan atas yang akan melebihi atau lebih besar dari proporsi tingkat

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 14: Audit sampling

penyimpangan populasi sesungguhnya pada saat itu. Ketika mengevaluasi tabel

yang akan digunakan, cadangan risiko sampling ditentukan dengan mengurangi

tingkat penyimpangan sampel dari tingkat penyimpangan atas.

Mempertimbangkan Aspek Penyimpangan Kualitatif

Kesimpulan yang salah dapat terjadi jika auditor hanya memperhatikan

frekuensi penyimpangan. Setiap penyimpangan yang terjadi pada pengendalian

harus dianalisis untuk menentukan hakikat penyimpangan dan sebab-sebabnya.

Penyimpangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti masuknya

karyawan baru, tidak adanya pengalaman, kesalahpahaman instruksi,

ketidakmampuan, kurang perhatian, dan pelanggaran.

Menarik Kesimpulan Secara Menyeluruh

Auditor menggunakan hasil-hasilnya dari sampel tersebut, pengetahuan

tentang lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi dan pertimbangan

profesional untuk membuat penilaian akhir atas risiko pengendalian untuk

pengendalain yang dicerminkan oleh atribut-atribut yang tercangkup dalam

rencana sampling. Penilaian tersebut kemudian digunakan untuk menilai risiko

pengendalian atas asersi laporan keuangan relevan yang dipengaruhi oleh

kelompok transaksi yang diuji. Ketika penilaian final atas pengendalian untuk

asersi tidak mendukung tingkat risiko pengendalian yang direncanakan dalam

strategi audit pendahuluan oleh auditor, strategi tersebut harus direvisi. Ini

meliputi kenaikan risiko pengendalian dan penurunan tingkat risiko perlu

dimodifikasi tingkat pengujian subtantif yang direncanakan, yang mempengaruhi

pilihan auditor atas sifat, waktu, dan luas perancangan pengujian-pengujian

tersebut.

I. PERTIMBANGAN- PERTIMBANGAN LAINNYA

Sampling Penemuan

Sampling penemuan (discovery sampling) adalah bentuk dari sampling

atribut yang dirancang untuk menemukan sedikitnya satu pengecualian jika

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 15: Audit sampling

tingkat penyimpangan dalam populasi sama atau diatas tingkat jika tingkat yang

ditentukan. Metode sampling ini digunakan untuk mencari penyimpangan penting

yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan ketentuan, seperti terbitnya

cek pembayaran gaji kepada karyawan fiktif. Sampling penemuan tepat ketika

tingkat penyimpangan yang diharapkan sangat rendah dan auditor menginginkan

sebuah sampel yang akan memberikan kemungkinan tertentu dari suatu

keterjadian yang diobservasi.

Sampling bermanfaat ketika auditor :

*Sedang menguji sebuah populasi besar yang terdiri dari item-item berisi risiko

pengendalian yang sangat tinggi

*Curiga bahwa telah terjadi ketidaksesuaian dengan ketentuan

*Mencari bukti tambahan dalam kasus untuk menentukan apakah

ketidaksesuaian dengan ketentuan merupakan kejadian yang terisolasi atau

bagian daripada pola yang berulang-ulang

SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBTANTIF

A. KONSEP DASAR

Sifat Dan Tujuan

Sampling audit adalah penerapan audit yang kurang dari 100% pada

item-item populasi seperti saldo akun atau kelompok transaksi, yang bertujuan

untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi tersebut. Pada saat atribut

digunakan untuk memperoleh informasi tentang tingkat terjadinya penyimpangan

dari pengendalian yang ditetapkan, dengan demikian tujuan pengujian subtantif

yaitu untuk memperoleh bukti kewajaran asersi laporan keuangan manajemen.

Rencana sampling untuk pengujian subtantif dapat dirancang untuk :

(1)Memperoleh bukti bahwa saldo akun tidak mengandung salah saji material

(misalnya nilai buku piutang usaha)

(2)Membuat estimasi independent mengenai jumlah tertentu (misalnya nilai

persediaan yang tidak dicatat pada nilai bukunya).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 16: Audit sampling

B. KETIDAKPASTIAN, RISIKO SAMPLING, DAN RISIKO AUDIT

Auditor dibenarkan untuk menerima beberapa ketidakpastian dalam

pengujian subtantif jika biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk pengujian 100%

atas item dalam populasi, menurut pertimbangannya, lebih besar daripada

konsekuensi kemungkinan kesalahan pendapat karena hanya menguji sampel

data.

Risiko yang berkaitan dengan pengujian subtantif adalah :

*Risiko kesalahan penerimaan (sering disebut sebagai resiko beta)

Yaitu risiko bahwa sampel yang mendukung kesimpulan bahwa saldo

akun yang dicatat tidak salah saji secara material ketika sebenarnya saldo akun

tersebut salah saji secara material.

*Risiko kesalahan penolakan (sering disebut sebagai risiko alfa)

Yaitu risiko bahwa sampel yang mendukung kesimpulan bahwa saldo

akun yang dicatat adalah salah saji material ketika sebenarnya saldo akun

tersebut tidak salah saji secara material.

C. PENDEKATAN SAMPLING STATISTIK

Dua pendekatan berikut yang digunakan oleh auditor dalam pengujian

subtantif :

(1)Sampling PPS (Profitability Proportional To Size)

(2)Sampling variable klasik (classical variables sampling)

Perbedaan utama antara kedua pendekatan tersebut adalah bahwa

sampling PPS didasarkan pada teori sampling atribut (attribute sampling theory),

sedangkan sampling variable klasik didasarkan pada teori distribusi normal

(normal distribution theory). Setiap pendekatan bermanfaat dalam memperoleh

bukti yang cukup sesuai standar pekerjaan lapangan yang ketiga. Akan tetapi,

dalam keadaan tertentu salah satu pendekatan akan lebih praktis dan sesuai

dalam memenuhi tujuan auditor dibandingkan pendekatan lainnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 17: Audit sampling

SAMPLING PPS (PROBABILITY PROPOTIONAL TO SIZE)

Sampling PPS adalah pendekatan yang menggunakan teori sampling

atribut (atribut sampling theory) untuk membuat kesimpulan dalam jumlah

nominal, bukan dalam tingkat penyimpangan. Bentuk sampling ini dapat

digunakan dalam pengujian subtantif atas transaksi dan atas saldo.

Tujuan utamanya adalah untuk mengestimasi secara independent nilai

kelompok transaksi atau saldo. Pendekatan sampling PPS didasarkan pada

model sampling PPS yang dijelaskan dalam AICPA (audit and aacounting guide)

atau audit sampling, model audit sampling guide ini terutama dipakai dalam

pengujian transaksi dan saldo akun untuk lebih saji. Hal tersebut khususnya

bermanfaat dalam pengujian untuk :

*Piutang pada saat kredit yang tidak diaplikasikan dalam akun pelanggan tidak

signifikan

*Sekuritas Investasi

*Pengujian harga persediaan jika terdapat sedikit perbedaan yang diantisipasi

*tambahan aktiva tetap

D. RENCANA SAMPLING

Langkah-langkah dalam rencana sampling PPS nirip, tetapi tidak identik

dengan sampling atribut. Langkah-langkah tersebut adalah :

a Menentukan Tujuan Rencana Sampling.

Tujuan rencana sampling pada umumnya adalah untuk memperoleh bukti

bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material. Asersi laporan

keuangan tertentu yang mempengaruhi bukti sampel yang dipakai tergantung

pada prosedur audit yang dipakai untuk item sampel tersebut.

b.Menetapkan Populasi Dan Unit Sampling

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 18: Audit sampling

n =

SI =

Populasi (population) terdiri dari kelompok transaksi atau saldo akun yang

diuji. Untuk setiap populasi, auditor harus memutuskan apakah seluruh item

tersebut akan diikutkan. Sebagai contoh; empat populasi adalah masuk akal atau

mungkin apabila populasi itu didasarkan pada saldo akun dalam buku besar

piutang usaha, yaitu seluruh saldo, saldo debet, saldo kredit, dan saldo nol. Unit

sampling (sampling unit) dalam sampling PPS adalah dollar itu sendiri, dan

populasinya adalah jumlah dollar yang sama dengan jumlah total dollar pada

populasi tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

c.Menentukan ukuran sampel

Rumus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling PPS adalah :

BVx RF

TM-(AM x EF)

Dimana

BV = Nilai buku populasi yang diuji (book Value)

RF = Faktor reliabilitas untuk risiko kesalahan penerimaan (reliability

factor)

TM = Salah saji yang dapat ditoleransi (tolerable misstatement)

AM = Salah saji yang diantisipasi (anticipated misstatement)

EF = Faktor ekspansi untuk salah saji yang diantisipasi (expansion factor)

d.Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Metode yang paling banyak digunakan dalam sampling PPS adalah

pemilihan sistematis (systematic system). Metode ini memisahkan total populasi

dalam dollar ke interval yang sebanding dengan dollar. Unit logis (logical unit)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 19: Audit sampling

kemudian dipilih secara sistematis dari setiap interval. Dengan demikian interval

sampling (sampling interval) harus dihitung sebagai berikut :

BV

n

e.Melaksanakan Rencana Sampling

Dalam fase perencanaan, auditor memakai prosedur auditing yang sesuai

untuk menentukan nilai audit setiap logis yang ada dalam sampel. Termasuk

konfirmasi untuk beberapa unit sampel yang memungkinkan dan penerapan

prosedur alternative jika tidak ada tanggapan yang diperoleh atas permintaan

konfirmasi tersebut. Ketika terjadi perbedaan, auditor mencatat nilai buku dan

nilai auditnya dalam kertas kerja. Informasi ini kemudian digunakan untuk

memproyeksikan salah saji total dalam populasi.

f.Mengevaluasi Hasil Sampel

Dalam mengevaluasi hasil sampel, auditor memperhitungkan batas atas

salah saji (upper misstatement limit/UML) dari data sampel dan

membandingkannya dengan salah saji yang dapat ditoleransi tertentu dalam

perancangan sampel. Jika UML lebih kecil dari atau sama dengan salah saji yang

dapat ditoleransi, hasil sampel mendukung kesimpulan bahwa nilai buku populasi

tidak dicatat melebihi salah saji yang dapat ditoleransi pada risiko kesalahan

penerimaan yang ditetapkan.

UML dihitung sebagai berikut :

UML = PM + ASR

Dimana :

PM = salah saji yang diproyeksikan dalam populasi (projected

misstatement)

ASR = cadangan risiko sampling (allowance for sampling risk)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2

Page 20: Audit sampling

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.AUDITING 2