Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011...

20
22 Warta BPK SEPTEMBER 2011 W A W A N C A R A HASAN BISRI Wakil Ketua BPK RI BPK Harus Meningkatkan Profesionalismefoto-foto: warta bpk/rianto prawoto Wakil Ketua BPK Hasan Bisri yang baru terpilih, mulai berkarir di BPK sejak 1977 sebagai staf hubungan masyarakat atau humas. Tugasnya menyusun risalah sidang. Saat itu, BPK belum memi- liki kantor sendiri. Masih menumpang di gedung DPR. Adapun, auditornya berkantor di berbagai de- partemen. “Karena saya pandai mengetik, saya ditugasi menyusun risalah sidang badan,” kenangnya. Bagaimana kisah selengkapnya, berikut petikan wawancara dengan Warta BPK di ruang kerja- nya, belum lama ini. Bisa diceritakan sejak kapan Anda berkarir di BPK? Saya mulai berkarir di BPK sejak Desember 1977. Pada waktu itu, BPK belum memiliki kantor sendiri. Kita masih numpang di Gedung DPR. Sementara para audi- tor berkantor di departemen-departemen. Di sana ada ruangan yang disediakan untuk BPK. Pada waktu itu, Ketua BPK Umar Wirahadikusuma dan Wakil Ketua R . Sudrajat. Saya masuk BPK pada saat pemerintah Orde Baru baru beberapa tahun berkuasa. Tak heran bila pengaruh militer sangat kuat di BPK . Bahkan, ketua BPK juga dari kalangan militer. Begitu juga wakil ketua, penasehat ketua BPK hingga Kepala Biro SDM. De- ngan begitu suasana dengan kultur militernya sangat kental. Seperti apa suasana budaya militer di BPK saat itu? Pada waktu itu, yang namanya anggota BPK, apa- lagi wakil ketua sesuatu yang hampir tak terjangkau oleh para pegawai BPK. Posisinya sangat tinggi dan sakral. Sehingga untuk bisa masuk ke ruangannya saja sangat mustahil. Namun, sejak saya menjadi verifikatur, saya sudah biasa keluar masuk ke ruangan wakil ketua dan anggota karena saya dianggap tahu mengenai keuangan negara. Saat itu saya menjadi auditor membidangi perhitungan anggaran negara. Dengan begitu saya diang- gap mengetahui tentang ang- garan negara. Oleh karena itu, saya sering dipanggil

Transcript of Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011...

Page 1: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

22 Warta BPKSEPTEMBER 2011

W A W A N C A R A

Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI

“BPK Harus Meningkatkan Profesionalisme”

foto

-fot

o: w

arta

bpk

/ria

nto

praw

oto

Wakil Ketua BPK Hasan Bisri yang baru terpilih, mulai berkarir di BPK sejak 1977 sebagai staf hubungan masyarakat atau humas. Tugasnya menyusun risalah sidang. Saat itu, BPK belum memi­liki kantor sendiri. Masih menumpang di gedung DPR. Adapun, auditornya berkantor di berbagai de­

partemen. “Karena saya pandai mengetik, saya ditugasi menyusun risalah sidang badan,” kenangnya.Bagaimana kisah selengkapnya, berikut petikan wawancara dengan Warta BPK di ruang kerja­

nya, belum lama ini.

Bisa diceritakan sejak kapan Anda berkarir di BPK?

Saya mulai berkarir di BPK sejak Desember 1977. Pada waktu itu, BPK belum memiliki kantor sendiri. Kita masih numpang di Gedung DPR. Sementara para audi-tor berkantor di departemen-departemen. Di sana ada ruangan yang disediakan untuk BPK. Pada waktu itu, Ketua BPK Umar Wirahadikusuma dan Wakil Ketua R . Sudrajat. Saya masuk BPK pada saat pemerintah Orde Baru baru beberapa tahun berkuasa. Tak heran bila pengaruh militer sangat kuat di BPK . Bahkan, ketua BPK juga dari kalangan militer. Begitu juga wakil ketua, penasehat ketua BPK hingga Kepala Biro SDM. De-ngan begitu suasana dengan kultur militernya sangat kental.

Seperti apa suasana budaya militer di BPK saat itu?

Pada waktu itu, yang namanya anggota BPK, apa-lagi wakil ketua se suatu yang hampir tak terjangkau oleh para pegawai BPK. Posisinya sangat tinggi dan sakral. Sehingga untuk bisa masuk ke ruangannya

saja sangat mustahil. Namun, sejak saya menjadi verifikatur, saya sudah biasa keluar masuk ke

ruangan wakil ketua dan anggota karena saya dianggap tahu mengenai keuangan

negara. Saat itu saya menjadi auditor membidangi perhitungan anggaran

negara. Dengan begitu saya diang-gap mengetahui tentang ang-

garan negara. Oleh karena itu, saya sering dipanggil

22 - 26 wawancara hasan bisrii.indd 22 12/15/2011 7:51:36 PM

Page 2: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

23Warta BPK SEPTEMBER 2011

W A W A N C A R Ake ruangan anggota BPK untuk diajak berdiskusi. Tentu saja saat itu seorang verifaktur bisa masuk ke ruang anggota BPK sangat luar biasa.

Bagaimana mekanisme kerja saat itu?Saat itu belum ada auditor utama. Eselon I hanya satu

yakni Sekretaris Jenderal. Jadi setelah badan Sekretaris Jenderal ada kepala biro. Kewenangan Sekjen begitu be-sar. Tugas pemeriksaan waktu itu langsung dari Ketua BPK Umar Wirahadikusuma. Saya masih menyimpan surat tugas dari beliau. Sementara hasil laporan pemeriksaan keua ngan harus diperiksa oleh tujuh orang anggota. Bisa dibayang-kan betapa lamanya. Di mulai koreksi dari anggota terkait

yang membidangi wilayah pemeriksaan kemudian berkas laporan itu akan diedarkan keseluruh anggota. Karena be-lum ada komputer semuanya masih menggunakan mesin ketik manual. Untuk membedakan koreksian masing-ma-sing anggota dibedakan dengan warna tinta.

Bagaimana independensi BPK saat itu?Saya merasakan pada waktu itu BPK sangat undercon­

trol. Kebetulan saya berada di bagian humas dan persi-dangan. Saya pandai mengetik, ditugasi untuk menyusun risalah sidang badan. Di sana saya melihat banyak peristiwa sebagai bentuk intervensi pemerintah. Misalnya ketika BPK mem persoalkan mengenai dana leadervom, konon Sekneg tidak berkenan. Akibatnya, laporan itu tidak diterbitkan. Ke-mudian ketika BPK mempersoalkan mengenai dana kero-hanian. Konon dana itu untuk bantuan pre siden ke masjid, tetapi tidak ada pertanggungjawaban. Sekneg juga tidak berkenan sehingga tidak diterbitkan. Alasannya, untuk sta-bilitas pemba ngunan. Begitu juga ketika kita setiap 5 tahun memeriksa dana pemilu. Pada waktu itu, pemeriksaannya tidak mempersoalkan pertangungjawaban keuangan.

Apakah temuan BPK itu tidak pernah diungkap di media massa?

Pada waktu itu, BPK tidak pernah bicara kepada pers. Sebetulnya ini dilakukan karena tidak ingin membuat ku-ping pemerintah panas. Namun, saat itu Umar Wirahadiku-suma mengemasnya dalam bahasa sangat cantik. Orang

BPK boleh banyak tahu tetapi tidak boleh banyak bicara. Bahkan, ketika ada auditor BPK yang mencoba menulis di koran dengan mengkritisi kondisi keuangan negara akan mendapat sanksi karena dinilai tidak loyal terhadap pimpi-nan.

Kalau ada pernyataan ketua BPK menjadi heboh. Saya ingat betul ketika anggota BPK Prof. Soemarjo mengatakan korupsi di Indonesia kalau dibelikan mobil panjangnya dari Surabaya sampai ke Anyer. Begitu juga saat Umar Wira-hadikusuma mengatakan hampir semua departemen ada korupsi. Pernyataan itu juga menjadi heboh.

Bagaimana dengan pergantian ketua BPK?

Pergantian Ketua BPK hampir sangat mulus dan hampir tidak ada gejolak. Bahkan, masyarakatpun tidak menge-tahui karena pada waktu itu sistem pergantian pimpinan BPK, Sekretaris Negara yang mengusulkan beberapa calon ke DPR . Selanjutnya DPR akan mengusulkan ke Presiden untuk dipilih. Namun, yang diusulkan DPR itu usulan dari Sekneg. Bahkan, kalau ketua BPK mau mencalonkan pega-wainya di BPK harus melalui Sekneg. Pada waktu itu, pega-wai BPK yang menjadi anggota memang tidak banyak. Se-tiap periode paling hanya satu orang.

Bagaimaan suasana ketika BPK dipimpin oleh M. Yu­suf?

Setelah selesai Pak Umar, ketua BPK diganti oleh M. Yu-suf. Saat itu, ketenaran beliau sangat jelas ketika menjadi Menhankam. Jadi, begitu mendengar Pak Yusuf pindah ke BPK, pegawai BPK sangat senang menyambut kedatangan beliau. Namun setelah beliau di BPK, rupanya beliau malah tidak happy karena bukan bidangnya. Pasalnya, dia seorang jenderal lapangan yang menjadi ketua BPK, yang notabene bukan bidangnya. Sehingga boleh dikatakan kami dipim-pin oleh orang yang sesungguhnya tidak punya kompe-tensi di bidang audit. Namun, saat itu harapannya adalah manajerialnya yang kita harapkan. Oleh karena tugas yang bersifat pembinaan lebih banyak diserahkan kepada wakil ketua. Praktis selama Pak Yusuf menjadi ketua, tidak ada gebrakan. Hanya sewaktu dibangun beberapa kantor per-

22 - 26 wawancara hasan bisrii.indd 23 12/15/2011 7:51:43 PM

Page 3: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

24 Warta BPKSEPTEMBER 2011

W A W A N C A R A

wakilan, seperti di Ujung Pandang dan Banjarmansin. Kesan apa ketika BPK dipimpin M. Yusuf?Saya ingat ketika Pak Yusuf akan menyerahkan hasil

laporan keuangan. Beliau tidak membacakan naskah pidato yang sudah disiapkan. Beliau hanya mengatakan tidak akan membacakan naskah pidato. Namun, beliau mengajak para hadirin yang menghadiri rapat itu untuk berdoa mudah-mudahan para pemimpin kita diberikan petunjuk oleh Al-lah SWT. Hanya itu saja. Kemudian pernyataan ketua BPK itu ramai di koran karena menimbulkan tanda tanya besar. Bah-kan, Pre siden Soeharto mengutus Moerdiono ke BPK untuk menanyakan maksud pernyataan ketua BPK tersebut.

Rapat anggota BPK telah memutuskan Anda menjadi Wakil Ketua BPK. Bagaimana tanggapan Anda?

Tentu saya bersyukur dipercaya untuk menduduki ja-batan wakil ketua BPK. Jabatan wakil ketua juga merupakan tantangan bagi saya untuk bisa melaku-kan sesuatu yang berarti bagi BPK. Apa-lagi, sekarang saya menduduki wakil ketua dalam suasana yang berbeda. Ka-lau dulu wakil ketua mempunyai power yang besar. Kalau sekarang tidak bisa lagi sebab mekanisme forum tertinggi dalam peng ambilan keputusan melalui sidang badan. Inilah yang kita sebut se-bagai kepemimpinan kolegian.

Tampaknya memimpin secara ko-legial itu tidak gampang. Dibutuhkan cara untuk mengakomodir semua ke-inginan sehingga idenya jalan dan bisa dilaksanakan. Artinya, membutuhkan seni tersendiri supaya pemikiran dan gagasan saya bisa dilaksanakan dan disetujui oleh badan secara aklamasi. Selain itu, saya menjadi wakil ketua juga dalam suasana politik yang berbeda. Di mana ada tuntutan dari masyarakat agar keuangan negara dikelola secara ber-sih. Menurut saya, mau tidak mau BPK harus meningkatkan profesionalisme.

Menurut Anda, dari segi legal basis apakah sudah cu­kup bagi BPK terkait kewenangan dan tugasnya?

Kalau dari sisi mandat konstitusi, saya kira sudah cu-kup. Mekipun masih ada beberapa UU yang membatasi kewenangan BPK. Seperti UU Perpajakan dan UU Perbankan. Oleh karena itu, BPK harus bisa menyiasati kedua UU terse-but agar tidak menghambat tugas BPK. Sebab di luar kedua UU tersebut, BPK mempunyai kewenangan yang cukup luas. Di mana ada uang negara, berapapun jumlahnya, BPK bisa melakukan pemeriksaan tanpa ada hambatan apapun.

Oleh karena itu, BPK diberikan mandat oleh rakyat de-ngan kewena ngan yang luas. Kalau kita tidak menggunakan kekuasaan ini sebaik-baiknya, saya khawatir nanti masyara-kat tidak percaya lagi dengan BPK. Bila masyarakat mera-sa kecewa dengan BPK, jangan menyesal kalau ada upaya

mengkerdilkan fungsi BPK karena dianggap tidak bisa men-jalankan ama nah. Ini tantangan untuk kita dan gene rasi yang akan datang.

Apa tantangan yang akan dihadapi? Dalam 10 tahun yang akan datang, isu tentang pem-

berantasan korupsi ma sih menjadi isu utama. Jadi, kalau BPK tidak peduli terhadap isu itu berarti kita tidak bisa me-mahami aspirasi rakyat. Apalagi, pendiri negara kita telah mengamanatkan bahwa untuk memeriksa pengelola dan tanggung jawab keuangan negara dibentuk BPK yang be-bas dan mandiri. Dengan begitu tugas memeriksa adalah memastikan bahwa apakah uang negara sudah digunakan sesuai dengan ketentuan dan apakah uang negara sudah digunakan secara efisien dan efektif untuk sebesar-besarnya digunakan bagi kemakmuran rakyat. BPK dituntut bisa mendeteksi penyimpangan penggunaan keuangan negara.

Apakah BPK juga dituntut untuk berperan dalam pemberantasan ko­rupsi?

Memang UU tidak secara eksplisit mengamanatkan seperti itu. Namun secara implisit upaya pemberantasan korupsi adalah tugas BPK. Oleh karena itu, dalam Renstra kita tertulis bahwa BPK mendorong terciptanya pengelo-laan keuangan negara yang akuntabel dan transparan. Bahkan dalam misi-nya, BPK juga berusaha mencegah dan melaporkan setiap bentuk penyimpa-ngan keuangan negara da lam bentuk apapun. Artinya kita harus proaktif dalam pencegahan korupsi. Rasanya pemeriksaan akan kehila ngan rohnya bila tidak menemukan persoalan apa di sana. Dalam standar audit laporan

keuangan pemerintah, setiap jenis pemeriksaan apapun yang dilakukan BPK, kepatuhan terhadap peraturan harus diutamakan.

Dengan adanya tugas BPK untuk ikut dalam pencega­han korupsi, apa mesti yang ditingkatkan oleh BPK?

Barangkali hal yang masih perlu kita tingkatkan adalah keberanian auditor ketika menemukan ketidakpatuhan dalam hasil auditnya. Untuk itu auditor juga dituntut meng-usut lebih lanjut apakah ketidakpatuhan ini ada indikasi penyimpangan keuangan negara. Ini memang tidak mu-dah. Kita juga sadar betul tidak semua auditor mempunyai kemampuan dan naluri seperti itu. Untuk itulah kita perlu memperkuat unit investigasi.

Sejak diberikan kewenangan besar kepada BPK, bagaimana implementasinya apakah ada kendala?

Kendala dalam arti hambatan ekstenal itu relatif. Bahkan, hampir tidak ada kecuali dua UU yang membatasi akses BPK. Bahkan, BPK harus bisa mengubah paradigma dari awalnya pemeriksaan yang disikapi sebagai beban oleh pelaksana

22 - 26 wawancara hasan bisrii.indd 24 12/15/2011 7:51:43 PM

Page 4: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

25Warta BPK SEPTEMBER 2011

W A W A N C A R Apengelola keuangan negara, kita harus bisa meng ubah para digma bahwa peme riksaan itu adalah kebutuhan. Men-jadi tugas BPK untuk mengubah kondisi itu. Kita juga harus tampil simpatik, profesional dan tidak mencari kesalahan serta tidak menciptakan ketidakpastian hukum.

Jadi supaya audit ini disikapi seba gai kebutuhan, au-ditor harus memberikan nilai tambah bagi auditee. Seha-rusnya, ketika auditor memeriksa sebuah laporan misalnya pemeriksaan pengadaan barang bila sudah sesuai dengan aturan, harus disebutkan bahwa proses pengadaan barang sudah sesuai dengan aturan.

Apa sudah banyak hasil peme riksaan yang dilapor­kan ke penegak hukum?

Kalau dibandingkan dengan sebelum reformasi, ada kemajuan luar biasa. Sebelum reformasi hampir tidak ada hasil pemeriksaan BPK yang disampaikan ke penegak hu-kum. Bukan berarti saat itu tidak ada masalah, tetapi ba-nyak. Sekarang sudah ratusan laporan BPK yang disampai-kan ke penegak hukum. Sebagai orang yang dibesarkan di BPK bila ada suatu instansi terungkap ada dugaan korupsi, tetapi BPK tidak menemukan penyim pangan, saya malu hati. Kita juga tidak bisa mengatakan pemeriksaan keua-ngan dan pemeriksaan kinerja tidak didesain untuk pem-berantasan korupsi. Saya kira BPK lebih mengoptimalkan dan memantapkan lagi untuk melakukan pencegahan dan melaporkan bentuk penyimpangan keuangan negara.

Bagaimana tindaklanjut hasil temuan BPK selama ini?

Saya agak prihatin karena tindak lanjut laporan BPK oleh penegak hukum masih rendah. Padahal, BPK sudah melakukan MOU dengan pene gak hukum. Selaku wakil ketua saya akan melakukan evaluasi tindaklanjut temuan BPK. Dengan evaluasi itu kita akan tahu kenapa ada laporan BPK yang di SP3-kan. Ini terjadi karena laporan BPK yang ti-dak benar atau ada apa. Sebab setiap kali kita menyampaikan in-dikasi ada nya tidak pidana ke penegak hukum itu sudah melalui proses yang panjang dan sudah melalui pertimba-ngan Bimbankum. Bila ternyata pene-gak hukum tidak menemukan cukup bukti dari laporan tersebut, kita harus melakukan evaluasi. Kelemahan kita di-mana.

Dalam UU di-katakan laporan BPK

mengenai dugaan tindak pidana korupsi oleh aparat pen-egak hukum dijadikan bahan untuk melakukan penyidikan. Kita tahu dalam proses penanganan sebuah perkara ada proses penyidikan dan proses penyelidikan. Oleh karena-nya, kalau kita menyampaikan temuan kepada penegak hu-kum harus unsur-unsur tindak pidana terpenuhi. De ngan begitu tidak ada lagi laporan BPK ke penegak hukum yang sulit ditindaklanjuti. Artinya, kita merasa apa yang kita sam-paikan ke penegak hukum tentu cukup bukti, tetapi fakta menunjukan tindaklanjutnya tidak cepat seperti yang kita harapkan.

Selain akan melakukan evaluasi terhadap tindak lanjut temuan BPK, apa program unggulan lainnya?

Sesuai dengan bidang tugas wakil ketua, saya ingin me-ningkatkan manajemen SDM sehingga karyawan BPK men-jadi human capital. Apalagi, sebagai lembaga pemeriksa itu tentu kuncinya di SDM. Oleh karena itu, SDM ini betul-betul kita maintenance dan dididik dengan baik.

Saya sering mengistilahkan seorang auditor itu seperti seorang prajurit. Ketika dia tidak bertempur harus berlatih. Artinya, ketika tidak mengaudit, dia harus belajar supaya pengetahuannya tidak ketinggalan. Teru-tama pemahaman mengenai keuangan negara.

Apakah kebu­tuhan SDM sudah mencukupi?

Itu juga harus kita kaji kembali. Saya juga akan m e l a k u k a n rekapitulasi ke-

22 - 26 wawancara hasan bisrii.indd 25 12/15/2011 7:51:45 PM

Page 5: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

26 Warta BPKSEPTEMBER 2011

W A W A N C A R Abutuhan auditor. Artinya, kita perlu melakukan peninjauan kembali me-ngenai dasar perhitungan kita dahulu untuk menentukan kebutuhan auditor seperti apa. Kita juga akan menghi-tung lagi untuk menentukan idealnya berapa kebutuhan SDM. Kita juga akan menghitung perbandingan auditor dan nonauditor.

Bagaimana tanggapan Anda mengenai percepatan perhitungan kerugian negara?

Dari sisi percepatan penyelesaian kerugian negara akan kami percepat lagi. Kita juga akan menentukan time­

frame berapa lama jangka waktu pe-nyelesaian di BPK. Dalam penyelesaian tuntutan perbendaharaan BPK kadang menjadi pengadilan. Adapun, per-mintaan menghitung kerugian negara dari penegak hukum harus kita aksele-rasi lagi. Ini juga kita harus percepat prosesnya. Sebab pro ses yang lama akan menimbulkan kecurigaan. Kita harus evaluasi lagi. Salah satu upaya-nya adalah perlu dibentuk divisi sen-diri.

Bagaimana pandangan Anda mengenai peran IT dalam mengatasi keterbatasan SDM?

Gagasan e-audit yang dilontarkan Ketua BPK harus kita dukung. Namun, harus diingat itu merupakan sebuah alat saja guna membantu auditor dalam menilai kelengkapan, memasti-kan bahwa seluruh transaksi sudah di-catat dalam laporan keuangan. E-audit akan mengurangi waktu pemeriksaan.

Bagaimana dengan dukungan anggaran terhadap program BPK?

Saat ini, DPR sangat mendukung program BPK. Oleh karena itu, ang-

garan BPK dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam 3 tahun terakhir anggaran BPK cukup besar. Besarnya anggaran itu diserap untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pera-latan kerja di daerah. Bila nanti kebutu-han itu sudah terpenuhi, anggaran BPK harus dimanfaatkan untuk mening-katkan kapasitas. Seperti bagaimana kita harus mencari peluang agar para auditor dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

Bagaimana hubungan BPK de­ngan stakeholder?

Yang paling penting hubungan BPK dengan DPR. Selama ini komu-nikasi antara komisi di DPR dengan BPK agak menurun dibandingkan de-ngan waktu sebelumnya. Harapannya setelah IHPS diserahkan ke DPR ha-rus ditindaklanjuti dengan komunikasi yang lebih intensif antara komisi yang membidanginya. Adapun, hubungan dengan DPD relatif lebih aktif seka-rang. Sementara dengan pemerintah, terutama dengan pemda, memang harus lebih banyak mengkomunikasi-kan hasil audit. Sebab banyak instansi pemerintah daerah yang belum pa-ham mengenai pengelolaan ke ua ng-an negara. Oleh karena itu, program BPK goes to campus dan BPK Mende-ngar harus digalakkan. Selain itu, saya juga mengharapkan Litbang melaku-kan survei mengenai tingkat kepua-san stakeholder terhadap hasil laporan BPK.

Bagaimana peran Pusdiklat guna meningkatkan kapasitas SDM?

Pusdiklat harus menjadi pusat pendidikan pemeriksa. Harapannya, alum ni Pusdiklat akan disegani. De-ngan begitu apapun latar belakang-nya setelah digodok di Pusdiklat akan menghasilkan auditor yang handal. Kita juga perlu membuat spesialisasi dalam audit, seperti spesialisasi audit kinerja, audit keuangan.

Bagaimana de ngan pem binaan terhadap auditor yang diduga me­lakukan pelanggaraan?

Penegakan disiplin sa ngat perlu. Itu bisa dimulai dari datang ke kantor te-pat waktu atau cara berpakaian. Untuk itu, saya mengharapkan Irtama tidak mencari kesa lahan dalam melakukan pembinaan, tetapi proposional saja. Kalau ada auditor yang melakukan pelanggaran disiplin harus secepatnya diproses secara fair. Tentu saja dalam memberikan sanksi terhadap auditor dalam rangka pembinaan. Artinya kita memberi kesem patan kepada mereka untuk memperbaiki. Dengan begitu unsur pembinaan terkait dengan pola promosi dan mutasi. bw

Tim Warta BPK sedang mewancarai Wakil Ketua BPK RI Hasan Bisri.

22 - 26 wawancara hasan bisrii.indd 26 12/15/2011 7:51:48 PM

Page 6: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

27Warta BPK SEPTEMBER 2011

Pantau

Pengawasan  BPK & KPK ke Banggar, AnomaliRapat Pimpinan DPR  memutuskan memberi  kewenangan  kepada BPK dan KPK  mengawasi rapat Badan Anggaran DPR (Banggar).  Sejumlah LSM  mengingatkan  pengawasan seperti itu bukanlah  ranah BPK

ran pimpinan DPR dalam rapat yang digelar pertengahan September lalu. Pertimbangannya, menurut Pramono,

pengawasan langsung oleh KPK dan BPK diharapkan bisa menjawab kecuri­gaan publik akan adanya praktek mafia

Gonjang-ganjing di tu­buh Banggar DPR yang dituding sebagai  biang ke rok penggelembungan

anggaran pembangunan di berbagai wilayah di indonesia,   tampaknya te­rus memanas. Sekalipun  para pimpi­nan DPR  telah berupaya mengambil jalan tengah, tetapi hal itu dinilai ber­bagai kalangan LSM tidak konstrukstif.

Wakil Ketua DPR Pramono anung menegaskan   berdasarkan hasil evalusi terhadap tudingan­tudingan yang  dialamatkan di Banggar,  pimpi­nan DPR sepakat untuk melibatkan KPK dan BPK  guna mengawasi rapat Banggar.

Keputusan itu diambil oleh jaja­

27 - 29 pantau.indd 27 12/15/2011 5:08:29 PM

Page 7: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

28 Warta BPKSEPTEMBER 2011

Pantau

anggaran.Dia memaparkan sebenarnya

dalam penyusunan anggaran sebuah proyek, Dewan hanya memiliki porsi yang kecil, kira­kira sekitar 18%. ada­pun, yang lebih dominan justru men­jadi kewenangan pemerintah.

“Kami itu hanya melanjutkan 82% yang dari pemerintah. namun, agar tidak ada prasangka, memang sebaik­nya ada pengawasan oleh KPK dan BPK ke Banggar,” katanya.

Pramono menambahkan ke de­pan, pimpinan DPR yang akan proak­tif mengundang KPK dan BPK untuk menghadiri rapat Banggar, maupun

rapat Komisi DPR yang terkait dengan penyusunan anggaran. izin Banggar ti­dak diperlukan karena antarpimpinan DPR sudah menyepakati mekanisme baru tersebut.

Sebelumnya, KPK berniat melacak aliran uang yang diduga hasil korupsi ke Banggar DPR. Ketua KPK Busyro

Muqoddas mengatakan aliran dana itu   ditengarai berkaitan erat de­ngan   manajemen di Banggar.  “Kami tentu akan melakukan pelacakan sam­pai ke sana juga,” katanya.

Dia menjelaskan saat ini   KPK  te­ngah   menangani dua kasus besar yakni korupsi dalam proyek wisma at­let SEa games XVii Palembang senilai Rp191 miliar dan proyek pembangu­nan infrastruktur di 19 daerah trans­migrasi senilai Rp500 miliar. Keduanya diduga melibatkan sejumlah tokoh badan di DPR yang bertugas menyu­sun anggaran negara itu.

anggota Badan anggaran Wa

ode nurhayati mengatakan sebenar­nya ada ratusan transaksi keuangan mencurigakan yang disampaikan Pu­sat Pelaporan dan analisis Transaksi Keuangan (PPaTK) kepada pimpinan DPR.   

  “informasi menyebutkan bebera­pa nama anggota Dewan dan anggota

Banggar. Saya juga heran kenapa yang diungkap hanya 21 transaksi untuk satu orang anggota Dewan.”

Ketua DPR Marzuki alie membena­rkan banyaknya transaksi yang dilaku­kan anggota Dewan. atas kecuri gaan itulah, katanya, pimpinan DPR tak hanya melaporkan satu tetapi beber­apa nama. namun, PPaTK kesulitan melacak transaksi yang dilakukan para anggota Dewan itu. “Karena semua transaksi dilakukan dengan cash,” kata­nya.

Dari sejumlah nama yang diminta agar ditelusuri itu, kata Marzuki, PPaTK hanya menemukan satu nama ang­

gota Dewan yang melakukan 21 tran­saksi.  Dia bisa terlacak PPaTK  karena orang itu melakukan transaksi per­bankan.

Diikutsertakannya BPK dalam pe­ngawasan rapat Banggar DPR, tam­paknya  mendapatkan tanggapan  ekstra hati­hati dari   lembaga audit

istimewa

27 - 29 pantau.indd 28 12/15/2011 5:08:30 PM

Page 8: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

29Warta BPK SEPTEMBER 2011

Pantau

negara itu. Pasalnya, masalah penga­wasan rapat Banggar DPR sendiri bu­kan wilayah kewenangan  BPK.   “Peng­awasan seperti itu bukan ranah BPK,” kata Wakil Ketua BPK Hasan Bisri.

 Menurut  dia, BPK tidak seharusnya melakukan pengawasan langsung ter­hadap proses penyusunan anggaran di DPR. “Kami itu melakukan peme­riksaan yang sifatnya post-audit, sesu­atu yang sudah dilaksanakan. Bukan dalam proses perencanaan.”

oleh karena itu, sebelum men­jawab undangan DPR yang  beren­cana   untuk melibatkan   BPK dalam rapat Banggar, BPK terlebih dulu melakukan pem bahasan internal.

“Kehadiran dalam rapat Banggar justru membuat kami khawatir kami tidak akan bisa independen.  jadi kem­bali kepada konstitusi saja,” katanya.

 Jebakan Batman

Koalisi anti Mafia anggaran yang terdiri dari indonesia Corruption Watch (iCW), indonesia Budget Centre (iBC) dan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan indonesia (PSHK), mengimbau  agar KPK dan BPK berhati­hati menyikapi rencana diikutkan dalam tiap rapat Banggar, karena  bisa jadi  rencana itu merupakan jebakan

“ini aneh. jadi untuk mengungkap

potensi penyimpangan ang­garan di DPR, dengan meng­alihkan isu bahwa pemerik­saan yang terjadi sudah di bawah   pemeriksaan BPK dan KPK.   Bagi kami ini seolah­olah   hanya jebakan Batman. Menyuruh masuk hanya untuk legalitas semata,” ujar Pene­liti Divisi Korupsi Politik iCW abdullah Dahlan, dalam jumpa persnya di kantor iCW, jakarta Selatan, belum lama ini.

Menurut dia, yang perlu dilakukan dalam mencegah maraknya mafia anggaran di Banggar adalah peran penting KPK dalam menindak aktor­aktor utama. Bukan hanya melakukan pencegahan tetapi juga penindakan untuk mem­berikan efek jera.

 “DPR harusnya konsisten menjadi­kan hasil audit BPK sebagai instumen pengawasan. Hasil audit BPK mesti­nya jadi referensi bagi tindakan pe­nyelewengan mafia anggaran.”

Direktur Monitoring dan advokasi PSHK Ronald Rofiandri sependapat dengan Wakil Ketua BPK Hasan Bisri. Dia   menyebutkan bahwa BPK seha­rusnya bekerja di wilayah audit imple­mentasi anggaran, bukan pada tahap rancangan anggaran. Kehadiran BPK pada proses perencanaan anggaran tidak relevan.

Ronald menjelaskan selama ini modus yang dipilih   mafia anggaran ti­dak pernah tampil pada bilik terang atau for­mal semacam yang ter­jadi   pada rapat Banggar. jadi  bisa dipastikan  keha­diran   BPK dan KPK dalam rapat itu tidak akan mene­mukan praktek mafia ang­garan dalam ruang formal yang sifatnya  sangat nor­matif itu.

“aktor mafia anggaran lebih banyak bermain di bawah permukaan pada tahap implementasi yang

lebih mikro.” terangnya.itulah sebabnya Koalisi  anti Mafia

anggaran mendesak KPK untuk men­jalankan model kerja silent initiative, bukan pemantauan rapat­rapat secara fisik.

Koalisi juga mendesak DPR agar mengundang KPK untuk melakukan tinjauan (assesment) dan evaluasi terhadap seluruh ‘mesin’ yang meng­gerakkan Banggar.

“Saya kira KPK dan BPK tidak ha­rus hadir pada rapat­rapat Banggar, karena diperkirakan kurang berdam­pak signifikan. Seharusnya langkah yang diambil  ialah, DPR membangun mekanisme partisipasi publik dan transparansi dalam membahas ang­garan di rapat­rapat DPR.  Hal tersebut bertujuan untuk memperbesar ruang dan kapasitas pengawasan, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh ter­hadap ruang gerak mafia anggaran,” ujar Ronald.

Koordinator advokasi indonesia Budget Center (iBC) Roy Salam meni­lai rencana pimpinan DPR yang akan mengundang secara resmi KPK dan BPK dalam setiap rapat Banggar, seba­gai sebuah anomali.

“Dengan melibatkan kedua lemba­ga tersebut dalam setiap rapat,  berarti mereduksi pertanggungjawabannya kepada publik.”   bd

Pramono Anungistimewa

Abdullah Dahlanistimewa

27 - 29 pantau.indd 29 12/15/2011 5:08:30 PM

Page 9: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

30 Warta BPKSEPTEMBER 2011

ANTAR LEMBAGA

Bom Menggelegar, APA Tetap Digelar Konferensi Asian Parliamentary Assembly (APA)  tetap digelar pada 28 September di Solo, meski tiga hari sebelumnya bom mengguncang Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di kota itu. Konferensi berlangsung di The Sunan Hotel membahas dua hal yakni prinsip kerja sama di Asia dan perlindungan pekerja migran.

foto: istimewa

GelARAN internasional itu dibuka oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Dihadiri se­jumlah pejabat daerah di

antaranya Wakil Gubernur Jawa Te­ngah Rustriningsih, Wali Kota Surakarta Djoko Widodo dan jajaran Muspida, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Fraksi DPRD Surakarta.

Konferensi APA kali ini diikuti oleh

18 negara di antaranya Iran, Irak, Bang­ladesh, Maladewa, Pakistan, Filipina, Afghanistan, Syria, Bahrain, laos, Yor­dania, Kuwait, Palestina,  Turki dan tuan rumah Indonesia. Sementara dua ne­gara yang menjadi tamu kehormatan, yaitu Hong Kong dan Brunei Darus­salam.

Terkait dengan isu perlindungan tenaga kerja migran, Ketua Badan

Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Hidayat Nur Wahid, menyatakan bahwa isu ini yang diusung Indonesia dalam berbagai forum internasional.       “Kita berharap ketika Indonesia me­ngusulkan proposal perlindungan mi-grant worker ini, nanti masing­masing parlemen itu melaksanakan fungsinya yaitu regulasi, pengawasan, dan ang­garan untuk menghadirkan suatu hal yang berpihak pada pekerja migrant,” kata mantan Ketua MPR ini.

Menurut dia, Indonesia bukan ha­nya negara yang banyak mengirimkan tenaga kerjanya ke luar negeri, tetapi juga banyak tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Tenaga kerja a sing itu juga harus dilindungi. Hal yang sama juga dengan TKI yang ada di luar negeri harus mendapat perlin­dungan serupa.

Parlemen negara­negara APA, menurut Wahid, memandang sudah saatnya untuk menjalin kerja sama yang lebih intensif terkait perlindu­ngan kepada para pekerja lintas ne­

Konferensi APA Sepakati Deklarasi Solo.

30- 31 antar lembaga.indd 30 12/15/2011 5:18:08 PM

Page 10: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

31Warta BPK SEPTEMBER 2011

ANTAR LEMBAGA

gara itu.“Karenanya kita mengundang pula

parlemen Hong Kong dan Filipina yang dinilai sukses untuk masalah mi-grant care ini,” ujar Hidayat.

Hong Kong adalah negara yang sukses mempekerjakan banyak te­naga kerja asing. Adapun Filipina menjadi contoh negara yang sukses mengirimk an banyak tenaga kerja ke luar ne geri. Parlemen kedua negara ini, tambahnhya, akan bertukar pengala­man dengan delegasi yang berasal dari 17 negara dalam mengatasi ber­bagai persoalan yang muncul terkait ketenaga kerjaan tersebut.

Selain masalah ketenagakerjaan, konferensi APA juga mengagendakan sosialisasi dan penguatan tentang ke­sepakatan pihak parlemen Asia untuk menghadirkan prinsip­prinsip Asia dalam kerja sama yang telah mereka sepakati.

Pada akhir penyeleng­garaan International Confer-ence on Principles of Friendship and Cooperation in Asia dan Ad Hoc Committee Meeting on Pro-tection of the Rights of Migrant Workers in Asia itu juga akan dihasilkan apa yang disebut de­ngan Deklarasi Solo.

Ketua DPR Marzuki Alie mengajak bangsa­bangsa Asia memikul tanggungjawab memecah­kan berbagai persoalan global yang muncul di kawasan melalui penguatan kerja sama di antara anggota APA.

“Sebagai anggota Asia Parliamen­tary Assembly, kita memiliki tang­gungjawab besar untuk turut mencari solusi dan membantu memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi sebagian besar bangsa Asia,” ujar Mar­zuki Alie saat membuka konferensi in­ternasional tersebut.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso berharap  sidang APA yang berlangsung selama 2 hari di Solo itu dapat menghasilkan rekomen­dasi kongkrit yang bersifat implemen­tatif dan dapat ditransliterasi menjadi kebijakan riil yang memberikan man­faat bagi seluruh masyarakat di Asia.

Menurut dia, anggota Parlemen Asia memiliki tanggung jawab besar untuk mentransliterasi resolusi terse­but menjadi kebijakan kongkrit di ma­sing­masing negara anggota APA. Dia juga berharap, secara riil mendorong penciptaan kesejahteraan masyarakat Asia.

Oleh karena itu, ia mengingat­kan seluruh anggota APA agar tidak terjebak dengan aktifitas mono­ton hanya memproduksi resolusi dan kesepakatan yang nyaris tan­pa implementasi.”Kita tidak ingin mendapati resolusi­resolusi yang telah dibuat sejak tahun 2006 hanya men­jadi macan kertas yang hanya garang di atas meja, tetapi ompong dalam implementasi,” kata Priyo.

Deklarasi SoloKonferensi internasional ini bera­

khir dengan disepakatinya Deklarasi Solo sebagai bagian dari kesepakatan para delegasi negara yang hadir.

“Para delegasi telah menyepa .kati sebuah deklarasi yang bernama Deklarasi Solo tentang persahabatan dan kerja sama di Asia,” ujar Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Hidayat Nurwahid seusai menutup konferensi itu.

Butir­butir kesepakatan yang ter­tuang dalam Deklarasi Solo itu adalah APA memandang penting upaya mempromosikan dan memperkuat hubungan persahabatan serta kerja sama antarnegara di Asia. Berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling meng­

hormati kemerdekaan, integritas dan kedaulatan wilayah dan juga non­in­terfensi urusan domestik negara lain.       Hal lainnya adalah APA memandang perdamaian dan keamanan abadi di kawasan Asia merupakan bagian dari tujuan utama persahabatan dan kerja sama di Asia. “Dengan demikian par­lemen di Asia diharapkan dapat men­dorong penggunaan penyelesaian konflik secara damai dengan memaju­kan dialog. Sekaligus pula menegas­kan pentingnya parlemen Asia untuk melindungi HAM termasuk aspirasi atas demokrasi hingga perlindungan hak para pekerja migran,” ujar Hidayat.

Selain itu, Deklarasi Solo juga me­negaskan bahwa parlemen meme­gang peranan penting dalam men­

dukung berbagai prinsip itu dengan mengkonsolidasi kan semangat yang ada, sekali gus memperkuat solidaritas ber­dasarkan aspirasi rakyatnya.

Selain Deklarasi Solo, kon­ferensi APA juga menghasil­kan draf Resolution on The Pro-tection and Promotion on The Right of Migrant Worker in Asia. Menurut Hidayat, delegasi In­donesia telah memperjuang­kan kepentingan tenaga kerja Indonesia dengan memasuk­kan isu­isu yang penting ke

dalam draf reso lusi tersebut.Sejumlah isu tersebut di antara ­

nya, perlu adanya komitmen seim­bang dan bertanggungjawab antara negara pe ngirim dan penerima pe­kerja migran, hingga seruan untuk meningkatkan kualitas pekerja mi­gran dari negara pengirim demi me­minimalisir potensi terjadinya pelang­garan HAM para pekerja migran di negara penerima.

Draf resolusi juga mencermin kan pentingnya peran parlemen sekaligus dorongan untuk mereview legislasi terkait pekerja migran dan mendu­kung proses budgeting untuk pro­gram terkait. langkah tersebut dilaku­kan untuk memberikan perlindungan yang utuh dan komprehensif bagi para pekerja migran. and

PEMBUKAAN KPA-Ketua DPR RI Marzuki Alie berbincang dengan Walikota Solo Joko Widodo saat membuka Konferensi Parlemen Asia atau Asian Parliamentary Assembly di The Sunan Hotel, Solo, Rabu (28/9/2011)

30- 31 antar lembaga.indd 31 12/15/2011 5:18:08 PM

Page 11: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

32 Warta BPKSEPTEMBER 2011

ROAD TO WTP

Fadel Muhamad, Menteri Kelautan dan Perikanan

Program Rescue Kunci Raih WTP

KemenTeRiAn Kelautan dan Per­ikanan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada 2010. Pencapaian itu diraih setelah sebelum­nya selalu mendapatkan disclaimer. Apa yang telah dilakukan untuk meraih opini WTP? Berikut wawancara Warta BPK dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhamad di sela­sela pelaksanaan Pertemuan Teknik BPK­JAn malaysia mengenai Audit Lingkungan di manado, belum lama ini.

Apa kiat Anda dalam waktu singkat dapat meraih opini WTP?

Pertama, saya ingin berterimaka­sih kepada BPK. Ketika saya mulai mengambil alih dan dipercaya men­jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, saya melihat ada tiga hal yang paling pokok. Pertama, saya ingin spending atau pembelanjaan itu optimal. Wak­tu itu hanya di bawah 90%. Kedua, terkait dengan laporan keuangan. Sebelumnya kita selalu disclaimer dan disclaimer. Ketiga, sumber daya ma­nusia, the right man on the right place.

Nah, tiga hal itu yang pertama kali saya perhatikan ketika masuk ke ke­menterian. Tentu yang berhubungan

dengan BPK adalah yang kedua yaitu laporan keuangan.

Bagaimana langkah yang di­ambil terkait hal itu?

Opini waktu itu disclaimer. Kemu­dian saya mendatangi BPK dan BPKP saya panggil. Kita membuat program yang namanya rescue. Saya anggap kita ini sama dengan orang sakit jan­tung yang harus dioperasi. Kita dibe­dah, mana yang kurang. Setelah kita mengetahui mana kekurangannya, dan segera menyelesaikan. Hanya waktunya tidak cukup. Maka kita buat program berikutnya pada 2010. Alhamdulillah, kita dapat menyele­saikannya.

Apa arti opini ini bagi Anda? Ada dua hal. Pertama, saya pu­

nya kontrak kinerja dengan Presiden untuk membereskan laporan ke ua­ngan itu selambat­lambatnya sam­pai 2012. Artinya saya lebih awal 2 tahun dari yang ditargetkan. Kedua, dengan adanya percepatan itu dan

warta bpk/mh. arianto

32- 33 road to wtp.indd 32 12/15/2011 7:56:01 PM

Page 12: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

33Warta BPK SEPTEMBER 2011

ROAD TO WTP

kenaikan spending, saya dapat tam­bahan dana dari menteri keuangan untuk membiayai reformasi birokrasi internal.

Apa halangan yang dihadapi dalam pencapaian opini itu?

Ada empat handycap terbesar. Per­tama, tidak semua karyawan bagian atas itu mau. Mereka tidak berpikir bahwa pembenahan ini urgent. Ini hambatan dari dalam yang pertama kali. Untuk itu, saya terus tekankan kepada mereka mengenai penting­nya hal ini. Saya bawa mereka rapat di BPK dan BPKB, baru mereka merasa bahwa ini memang perlu.

Kedua, kita tidak memiliki tenaga­tenaga keuangan yang bagus. Akhir­nya, kita pinjam dari BPKP. Jangan lupa Irjen yang lama itu ahli perikanan demikian juga staf yang lain, bukan ahli audit, bukan akunting. Ketiga, kita belum terbiasa memberikan laporan secara rutin dan teratur. Artinya, jadi tidak jadi laporan itu biarkan saja. Ini satu behavior yang keliru. Untuk itu, saya tunggu sendiri rapat­rapat. Saya juga pimpin rapat dengan mereka.

Keempat, komitmen. Kita jadikan ini komitmen bersama, bukan mau saya saja. Saya jadikan ini sebagai komitmen seluruh aparat. Ketika itu terjadi, cepat semua bergerak.

Apa sebenarnya yang dilakukan selama program rescue?

Ketika rescue itu, saya langsung pegang komando dengan komitmen yang kuat. Dengan begitu, semua pun mau tak mau mengikutinya.

Bagaimana Anda memper­tahankan opini WTP ini?

Insyaallah, kita akan pertahankan opini WTP ini seterusnya. Sebenarnya mempertahankan itu bisa sulit, bisa tidak. Tidak sulit karena kita sudah mengetahui mana letaknya yang salah. Mana yang belum beres, mana yang kurang. Tinggal kita selesaikan saja.

Apa ada kaitannya antara opini WTP itu dengan kinerja kementeri­an Anda? Apa bukan karena dana anggaran yang besar?

Opini WTP tentu berpengaruh ke

kinerja. Demikian juga dengan dana yang besar karena banyak program­program. Pengaruh terhadap kinerja kita cukup besar yaitu timbul rasa percaya diri dari staf saya. Para eselon I dan II semua percaya bahwa yang mereka belanjakan itu sudah benar, tidak ada kesalahan kita. Kita juga yakin telah membelanjakan dengan baik dan tidak ada korupsi.

Apakah program yang Anda te­rapkan juga bisa berhasil di entitas lain?

Menurut saya dapat diterapkan. Sebelum saya menjadi menteri dan menjabat sebagai gubernur goron­talo, BPK mengambil percontohan na­sional di gorontalo. Sampai prosedur keuangan pun yang dipakai di goron­talo. Sampai Pak Anwar [mantan ketua BPK Anwar Nasution] datang ke gorontalo langsung. Saya sudah merasakan. Jadi, memang bisa jika konsep itu direplikasi dan diterapkan di tempat lain oleh Pak Anwar. Sama saja dengan di kementerian, asalkan ada komitmen bersama dan mau melaksanakan.

Jika Anda sudah tidak di ke­menterian itu lagi, apakah sistem yang ada bisa jalan?

Saya kira tidak ada masalah kare­na orangnya sudah bagus­bagus di eselon II. Kuncinya memang di eselon II itu. Mereka yang bekerja sehari­hari.

Apa harapan Anda atas perte­muan antara BPK dan JAN Malay­sia yang membahas masalah audit lingkungan ini?

Saya sangat menghargai langkah dari BPK untuk kerja sama dengan Malaysia dan mengambil topik yang berhungan dengan audit kelautan dan perikanan. Saya juga menghargai audit yang sudah dilakukan terhadap mangrove karena ini bidang saya. Kerja sama dengan Malaysia ini perlu karena banyak masalah kita dengan Malaysia mengenai perbatasan. Jika kita awali dengan mereka [auditor Malaysia] dan Polisi Diraja Malaysia ikut, nanti lama­lama semua elemen di negara itu akan mengikuti.

Harapan saya, dari BPK dan JAN ini menjadi titik awal bagi langkah jang­ka panjang ke depan. aiz

warta bpk/mh. arianto

32- 33 road to wtp.indd 33 12/15/2011 7:56:01 PM

Page 13: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

34 Warta BPKSEPTEMBER 2011

BPK DAERAH

BPK Perwakilan Sulawesi Utara terus berbenah, baik internal maupun yang ter-kait dengan pihak eksternal. Dalam 1 tahun, BPK Perwakilan Sulut ditargetkan kembali disegani.

BPK Perwakilan Sulawesi Utara

Membawa BPK Agar Kembali Disegani

TEnTu tidak mudah menjadi pimpinan baru ketika se ju m­lah masalah masih menum­puk. Pembenahan internal

maupun eksternal mau tak mau harus diambil dengan segala risikonya. Apa­lagi jika hal ini terkait dengan lembaga negara yang harus melayani publik dengan baik dengan tetap menjaga kewibawaan institusi. Setidaknya itu­lah gambaran dari pernyataan Kepala BPK Perwakilan Sulawesi utara Roh­madi Saptogiri, 42, dalam berbagai ke­sempatan di sela­sela Tehcnical Meet-ing on Environmental Audit Between BPK and JAN Malaysia, di Manado, be­lum lama ini.

Rohmadi baru 2 bu­lan menempati pos baru sebagai Kepala BPK Per­wakilan Sulut setelah sebelumnya bertugas di BPK Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) atau Kendari selama 2 tahun. BPK Perwakilan Sulut memiliki jumlah pega­wai sebanyak 102 orang di antaranya 31 auditor dan sembilan pejabat struktural.

Jumlah entitas yang diperiksa di Provinsi Su­lut sebanyak 16 pemda, lebih banyak dari Sultra yaitu 13 pemda. (Lihat tabel).

namun, dari sisi perolehan opini hasil pemeriksaan laporan keuangan, di Sulut ha­nya satu yang meraih

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yakni Pemprov Sulawesi utara. Sele­bihnya, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) ke bawah sampai dengan dis-claimer. Selain itu, tingkat kepatuhan dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK masih rendah. Hal ini terlihat dari kerap berulangnya opini dalam satu tahun berulang sampai 5 tahun.

Menanggapi rendahnya opini enti­tas di Sulut, Rohmadi mengatakan BPK terus melakukan dorongan melalui rekomendasi untuk perbaikan. “Kapa­sitas BPK tetap berdasarkan tugas au­dit dan memberikan rekomendasi. Ti­

dak bisa begitu saja mengubah opini. Hal itu kita sampaikan dalam forum­forum tertentu ketika penyerahan hasil pemeriksaan dan dihadiri oleh kepala daerah dan ketua DPRD,” kata pria kelahiran 1969 itu.

Jadi penekanannya, BPK itu hanya sekadar memotret, kemudian meni­lai dan membandingkan dengan apa yang seharusnya, sesuai dengan stan­dar. Menurut dia, tugas seorang kepala perwakilan BPK tidak dalam kapasitas memperbaiki opini, dalam arti terlibat secara penuh. Peran BPK, jelasnya, se­suai dengan misinya yaitu mendorong entitas, tetapi tidak dalam kapasitas untuk ikut serta memperbaiki opini (tidak incharge).

“BPK mendorong melalui reko­mendasi yang harus ditindaklanjuti. Logikanya, jika rekomendasi itu ditin­daklanjuti permasalahannya tidak akan berulang sehingga opini mem­baik.”

Selain masih rendahnya tingkat opini entitas, permasalahan di Sulut juga cenderung berulangnya opini dari tahun ke tahun. Rohmadi men­contohkan Pemerintah Kota Bitung yang mendapatkan opini WDP selama 5 tahun sampai saat ini.

“Masalah sistemik sudah kita ung­kap berkali­kali dan tidak segera ditin­daklanjuti. Contohnya masalah aset, disiplin anggaran yang kerap berbeda dengan realisasinya. Kita sudah sam­paikan berkali­kali bahwa hal itu tidak boleh. namun, permasalahannya ini tetap saja berulang.”

Dia menambahkan masalah pen­catatan aset yang tidak dibukukan juga dialami oleh Pemda Bitung. Logi­kanya, pihak pemda segera memben­tuk tim untuk membenahi secara me­nyeluruh masalah aset.

“Jadi BPK hanya mendorong. Jika mereka datang ke kita dan ada ko­munikasi, akan kita sampaikan seperti itu [rekomendasi]. Kita tidak bisa day to day membantu di entitas tertentu,” jelasnya.

Selain itu, BPK terus mendorong dengan memberikan rekomendasi yang menyelesaikan masalah. Ada­

Roh madi Saptogiriwarta bpk/mh. arianto

34 - 38 bpk daerah.indd 34 12/15/2011 5:27:50 PM

Page 14: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

35Warta BPK SEPTEMBER 2011

BPK DAERAH

pun, yang mengambil tindakan dan menindaklanjuti rekomendasi adalah pihak pemda.

Rohmadi menegaskan BPK terikat dengan kode etik yang harus dipe­gang oleh seluruh auditor yakni tidak bisa ikut dalam proses. BPK, tuturnya, hanya bisa melakukan dengan ja­lan memberikan himbauan dan do­rongan. untuk itu, BPK juga aktif dalam berbagai forum guna menyampaikan perlunya melaksanakan rekomendasi yang telah diberikan.

Sebenarnya, kondisi entitas di Su­lut, tidak jauh berbeda dengan di Sul­tra. “Saya sudah 2 tahun lebih di Sul­tra, tentunya mengetahui persis peta di sana. Kita bisa mengklasifikasikan mana pemda dan unsur legislatif yang memiliki keinginan kuat untuk baik serta melakukan dengan tindakan nyata. Kemajuannya juga kelihatan. Misalnya, pihak pemerintah di provinsi yang meningkat dari disclaimer men­jadi WDP.”

namun, lanjutnya, ada juga enti­

tas di Sultra yang lemah dalam imple­mentasi rekomendasi. “Kalau di depan kita bagus, action plan juga baik, akan tetapi dalam implementasinya tidak ada, komitmennya kecil. Ada yang be­berapa tahun tetap WDP. “

Bahkan, lanjutnya, ada pemerintah daerah yang sama sekali tidak ada upa­ya untuk memperbaiki opini. “Dalam kebijakan dan tindakan tidak ada pe­rubahan. Kami temukan di beberapa daerah di Sultra seperti itu. Akhirnya, ya ... disclaimer terus dan ini bertahun­tahun. Kondisi di Sulut, kurang lebih sama dengan di Sultra.”

Meski begitu, keinginan para ke­pala daerah di Sulut untuk menjadi WTP sudah terlihat. “Hanya saja, saya belum mengetahui dalam tataran implementasi. Apakah keinginan kuat itu diwujudkan dalam kebijakan yang kemudian dilaksanakan, itu yang saya belum mengetahuinya,” papar pria yang dikaruniai empat anak itu.

Menyinggung kemungkinan dike­nakan sanksi bagi entitas yang ber­

tahun­tahun tidak berubah opininya, dia mengakui belum ada. namun, kesadaran atas pentingnya opini bagi entitas sudah ada karena opini itu bisa menjadi pertaruhan atau gengsi ke­pala daerah. Juga bisa digunakan se­bagai alat untuk meminta tambahan dana anggaran.

“Kalau dia WDP atau WTP, mereka mendapat insentif dari Menteri Keua­ngan. Sebaliknya, jika ada yang memi­liki opini di bawah, misalnya disclaimer dan berturut­turut, memang tidak ada sanksi. Ini kelemahannya. Akan lebih indah unsur punishment itu juga dimu­lai, bisa dari kementerian keuangan, kementerian dalam negeri. Apakah DAu diperlambat atau sanksi lain.”

Soliditas InternalRohmadi menjelaskan pada saat

dirinya masuk ke BPK Perwakilan Su­lut termasuk spesifik lantaran adanya kasus yang tengah ditangani oleh KPK dan kepolisian.

“untuk itu saya segera melakukan

warta bpk/mh. ariantoGedung BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara

34 - 38 bpk daerah.indd 35 12/15/2011 5:27:53 PM

Page 15: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

36 Warta BPKSEPTEMBER 2011

BPK DAERAH

pemetaan internal. Selanjutnya saya langsung melakukan konsolidasi. nah, saat ini saya masih dalam tahap kon­solidasi itu. Terus terang saya belum sampai tahapan mengkomunikasikan kebijakan­kebijakan ke depan dengan pemda,” tuturnya.

Dia menegaskan langkah awal yang ingin dibangun yakni soliditas in­ternal. Dirinya yakin, dengan semangat soliditas internal mampu mensiner­gikan seluruh kekuatan untuk meraih kembali kejayaan perwakilan.

“Menjadi unit perwakilan yang disegani dan dihormati oleh seluruh stakeholders. Juga menjadi lembaga yang diperhitungkan, baik secara in­ternal BPK yang bisa dijadikan study banding perwakilan lain. Saya kira 1 tahun kita bisa kembali disegani.”

Dia menilai kasus­kasus yang ter­jadi hanya bagian dari masa lalu. Bagi dia, yang penting internal dulu dibena­hi agar satu bahasa. nantinya setelah sinergi internal sudah terjadi baru me­langkah keluar.

“Kita buktikan bahwasannya BPK Manado kini sama sekali berbeda de ngan masa lalu. Tentunya tidak menunggu solid dulu, akan tetapi se­cara simultan dengan juga melakukan koordinasi secara eksternal dan pe­nguatan secara kelembagaan. Mem­buka jaringan dan komunikasi me­ngenai keberadaan dan fungsi BPK,” tegasnya.

Komunikasi secara intens sudah dilakukan dengan pihak luar dianta­ranya melalui forum­forum pertemuan para pengurus dan aparat daerah itu. “Misal nya ketika rakor di Polda. Dengan pihak kejaksaan juga sudah kita mulai selanjutnya dengan aparat keamanan Korem dan Kementerian Keuangan.”

Menurut dia, pejabat BPK di dae­rah harus bersikap luwes dalam arti menyesuaikan diri dengan situasi dan budaya setempat. namun, tetap harus ada garis tegas atas sikap BPK.

“Dalam bergaul kita menunjukkan tetap luwes sebagai manusia yang bisa mengikuti irama budaya setempat. namun, dalam hal tertentu kita harus

mengatakan tidak yang sifatnya prin­sip. Dengan harapan auditee memaha­mi mana yang bisa dilakukan dengan BPK, mana yang tidak bisa.”

Di mata Rohmadi, sikap karyawan BPK Perwakilan Sulut sebenarnya su­dah terbangun menyusul kasus yang terjadi secara bertubi­tubi. Mereka ter­bangun dan tersentak serta mengam­bil sikap. “Saya hanya mendorong dan mengatakan apa yang sudah dilaku­kan selama ini sudah on the track.”

Meski be­gitu, dia men­gakui ada beberapa hal yang harus dibenahi keti­ka baru masuk ke Sulut. “Saya yakin kepe­mimpinan se­belumnya ada juga hal­hal yang positif dan itu akan kita teruskan. Sementara un­

tuk masalah­masalah yang sudah tim­bul akan kita minimalisir dan perbaiki.”

Rohmadi berkeinginan untuk membangun fraud control system yang tengah dibangun oleh BPK Pusat. Sistem ini dimaksudkan sebagai detek­si dini, sebagai alat untuk mencegah fraud internal. “Jika memungkinkan kami juga ingin menjadi piloting untuk proyek itu.” aiz

Wilayah Pemeriksaan BPK Perwakilan Sulawesi Utara

Pemerintah Provinsi Sulawesi utara

Pemerintah Kabupaten Bolaan Mongondow

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow utara

Pemerintah Kabupaten Sangihe

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Pemerintah Kabupaten Talaud

Pemerintah Kabupaten Minahasa

Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara

Pemerintah Kabupaten Minahasa utara

Pemerintah Kota Bitung

Pemerintah Kota Kotamobagu

Pemerintah Kota Manado

Pemerintah Kota Tomohon

34 - 38 bpk daerah.indd 36 12/15/2011 5:27:55 PM

Page 16: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

37Warta BPK SEPTEMBER 2011

BPK DAERAH

BPK Perwakilan Sulawesi utara memiliki 16 caku­pan wilayah audit. Menurut salah seorang auditor senior di perwakilan itu, Effron Sitepu, dua kabupaten yang su­lit untuk dilakukan audit yaitu Pemkab Talaud dan Pem­kot Tomohon.

“Selama 3 tahun lebih di sini, pemeriksaan yang be­rat itu di Kabupaten Talaud dan Kota Tomohon karena sampai dengan saat ini opini yang melekat masih dis-claimer,” katanya belum lama ini.

Dia menjelaskan sistem pengelolaan keuangan ke dua entitas itu kurang bagus. Mereka, lanjutnya, melakukan tarik tunai tidak melalui prosedur pengelua­ran keuangan atau tanpa dasar yang jelas.

“Selain itu, selama ini rekomendasi yang kita beri­kan hanya di­keep saja, tidak digunakan untuk menjadi landasan yang lebih baik ke depan. Hanya sebatas tu­lisan,” jelas Effron yang dikaruniai dua orang putri dan seorang putra ini.

Menurut dia, awalnya pengelola dua daerah itu ti­dak mengetahui kegunaan dari opini BPK. namun, se­

karang kedua pemda itu su­dah mengerti manfaat dari pemeriksaan BPK.

“A p a l a g i sejak 2008 ada reward bagi pem da yang memiliki opini WTP dan WDP. Hanya saja dari keseluru­han pemda yang diperiksa baru satu yang mendapatkan WTP, selebih­nya WDP, Tidak Wajar, dan Ti­dak Memberi­kan Pendapat.”

T e r k a i t dengan kerja sama dari au-ditee, Effron m e n g u n g ­kapkan kerap

pemberian data yang ditunda­tunda, padahal waktu pemeriksaan terbatas. “Ada istilah di daerah sini ketika diminta datanya, mereka bilang ‘sabantar’. Sabantar ini bisa besok, lusa, bisa 3 hari. Makanya dalam pemerik­saan saya selalu buat tanggal penerimaan di dokumen­nya. Jika tidak, sabantar terus jo..”

Dia menambahkan sebagian besar entitas sudah menyadari bahwa opini yang buruk mempengaruhi gengsi dan citra daerahnya. “Dalam 1­2 tahun ter akhir, para pemda sudah mengetahui pentingnya opini kare­na terkait dengan kinerja keuangan. Mereka sudah tahu kalau disclaimer itu jelek dan gengsi juga,” papar pria yang tengah menyelesaian pendidikan Strata Dua di universitas Sam Ratulangi ini.

Penempatan di BPK Sulawesi utara merupakan yang pertama kali bagi Effron sejak masuk BPK pada 1998. “Hampir 80% saya sudah keliling melakukan pemerik­saan di seluruh Indonesia. namun, penempatan di per­wakilan baru pertama di Manado ini.” aiz

Auditor senior Effron Sitepu (kiri) dan I Made Dharma Sugama, Kasubbag Hukum dan Humas, BPK Perwakilan Sulawesi Utara.

Pemda Tersulit dan Sabantar Jo ..

warta bpk/mh. arianto

34 - 38 bpk daerah.indd 37 12/15/2011 5:27:58 PM

Page 17: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

38 Warta BPKSEPTEMBER 2011

BPK DAERAH

BPK Perwakilan Sulawesi utara memiliki 16 wilayah pemeriksaan dengan opini yang masih kurang menggembirakan. Pasalnya, dari seluruh entitas itu hanya Pemerintah Provinsi Sulawesi utara yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selebihnya, di bawah kasta tertinggi itu sampai disclaimer atau Tidak Memberikan Pendapat (TP).

Selain masalah opini ini, entitas di Sulawesi utara juga kerap ‘bertahan’ pada satu opini dalam waktu yang cukup lama. Misalnya, disclaimer atas Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dalam waktu lebih dari 3 tahun. Penyebabnya bisa saja faktor internal entitas maupun eksternal yang terkait dengan perundang­undangan ataupun pihak terkait lain. Hanya saja, seharusnya setiap entitas melakukan rekomendasi yang diberikan oleh BPK sebagai tindak lanjut dari perbaikan kinerja pengelolaan keuangan.

Kota Bitung, misalnya. Kota yang memiliki luas daratan 31.350,35 hektare dengan 13 pulau ini, dalam 5 tahun terakhir berpredikat WDP. Apa masalahnya?

Wali Kota Kota Bitung Hanny Sondakh mengakui banyak hal yang mempengaruhi opini WDP sampai 5 tahun itu. “Sebagai pimpinan saya tetap berusaha. Hanya saja, kita perlu SDM akuntansi yang cukup. Pasalnya, selama ini kita masih kekurangan tenaga akuntansi. Selain itu, kita sudah mengikuti program­program [BPK] dan akan terus berusaha. Yang lain bisa, mengapa kita tidak,” katanya disela­sela Technical Meeting on Environmental Audit Between BPK and JAN Malaysia di Manado, belum lama ini.

Dia menjelaskan pemda yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 25 orang tenaga akuntan. “Ketika saya masuk, tidak cukup ahli akuntansi. Saya tiap tahun menerima karyawan, akan tetapi sekarang tidak ada lagi penambahan karyawan karena bisa habis di gaji. Kita usahakan juga melakukan program pensiun dini.”

Menurut dia, setiap entitas harus melihat poin­poin yang kurang untuk segera diperbaiki. Dia beranggapan kesempurnaan atas hasil yang dilakukan hanya bisa dinilai oleh orang lain.

“Saya belajar dari yang sudah bagus opininya, kira­kira di mana kelemahan kita. Melakukan konsultasi juga dengan orang­orang yang bisa mengatur sistem dengan lebih bagus. Terus terang kita melakukan perubahan tahap demi tahap karena kalau kita melihat di belakang masih sulit.”

Hanny menyebut masalah pencatatan aset masih cukup berat untuk dilakukan pembenahan. namun, saat ini sebanyak 380 lebih sertifikat tanah sudah dikeluarkan.

“Saya banyak mencari tanah yang sudah hilang, ada beberapa sudah ditemukan. Status tanah di Pulau Lembe ini agak susah. Ada yang klaim memiliki, bahkan sudah ada sekolah, kantor kecamatan, kita juga complain. Jadi, kita juga

sulit menentukan angka appraisal yang benar. Misalnya, gedung kita yang memiliki tapi tanah tidak jelas.”

Masalah lain yang masih dispute, yaitu aset rumah sakit yang ada di Bitung. Statusnya pinjam pakai karena masih milik pemerintah provinsi. “namun, kita juga menyediakan sarana­sarana untuk pelayanan masyarakat. Saya juga sudah diberikan kewenangan untuk mengelola rumah sakit ini. Kita juga alokasikan anggaran yang banyak dibantu dari pusat.”

Ketika ditanya kapan target perolehan WTP, Hanny hanya berharap opini itu bisa diraihnya tahun depan. “Kita berusaha tahun depan, meski masih ada problem .”

Tuna dan CakalangSekilas mengenai Kota Bitung. Kota ini digerakkan oleh

sektor kelautan dan perikanan utamanya produksi ikan tuna dan cakalang. Terletak sekitar 60 Km arah utara Ibu Kota Manado. Jika melalui jalan darat bisa ditempuh sekitar 40 menit dengan kondisi jalan satu arah bolak­balik, ciri khas jalan provinsi di Tanah Air. Sepanjang kiri kanan jalan masih lebat ditumbuhi pohon­pohon agak lebat dengan diselingi

rumah penduduk yang tidak begitu padat. Bitung memiliki sejumlah fasilitas

pendukung sektor kelautan dan perikanan seperti pengadilan khusus untuk menangani kasus­kasus perikanan. Menurut Kepala Bappeda Bitung James Rompas, pengadilan khusus itu banyak menangani kasus illegal fishing yang dilakukan oleh nelayan Taiwan dan Filipina.

Dia menambahkan dukungan keamanan sudah memadai. Selain ada pangkalan angkatan laut juga ada polisi khusus perairan. “Kita memiliki perangkat pengamanan laut yang lengkap,” jelasnya.

Mengenai produksi perikanan tangkap, Hanny Sondakh mengungkapkan untuk komoditas cakalang mencapai 50.020 ton, golongan tuna 65.893 ton, layang 27.391

ton, dan campuran 3.635 ton. “Total produksi perikanan tangkap selama 2010

mencapai 146.940 ton. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 145.053 ton,” tuturnya.

Dia menjelaskan saat ini di Bitung terdapat 35 perusahaan tangkap. Adapun, pada industri pengolahan dibagi menjadi empat kelompok yaitu ikan kayu sebanyak lima perusahaan, ikan frozen (23 unit), ikan kaleng (5 unit), dan ikan tuna (11 unit). “Sementara sebanyak 13 perusahaan di industri pengolahan saat ini masih dalam tahap konstruksi,” katanya.

Hanny menambahkan sebagian besar produk perusahaan ikan itu diekspor ke Eropa, AS, Asia, Australia, dan Afrika. “negara­negara Arab, Asia Tengah, dan Afrika misalnya Arab Saudi, uni Emirate Arab, Mesir, Pakistan, Yordania, Yaman, dan Kenya.” aiz

Aset & SDM Ganjal Opini Bitung

Hanny Sondakh

34 - 38 bpk daerah.indd 38 12/15/2011 5:27:59 PM

Page 18: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

Kunarto, menghembus-kan nafas terakhirnya pukul 03.30, rabu (28/9) di rumah Sakit Premier Internasional

Surabaya. tutup usia pada 71 tahun. Penyakit kanker prostat yang menu-tup usianya.

Jenazah kemudian diterbangkan ke Jakarta. Disemayamkan di Pergu-ruan tinggi Ilmu Kepolisian (PtIK) Ja-karta. Dikebumikan di taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta pada rabu (28/9) lalu.

almarhum Kunarto sejak kecil ber-cita-cita menjadi polisi. Cita-citanya itu tergapai, begitu tamat SLta tahun 1961. Masuk PtIK angkatan IX dan menyelesaikan pendidikan dinasnya pada 1970. Setelah menamatkan PtIK, Kunarto langsung ditugaskan men-

jadi Sepri Panglima angkatan Kepoli-sian (1970).

Setelah menjalani berbagai karier di kepolisian, akhirnya pada 20 Feb-ruari 1991, dilantik Presiden Soeharto menjadi Kapolri menggantikan Jen-deral Polisi Sanoesi. Jabatannya diem-ban sampai tahun 1993.

Setelah masa tugasnya sebagai Kapolri selesai, beliau terpilih menjadi Wakil Ketua BPK periode 1993-1998. Pada waktu itu, Ketua BPK dijabat J.B Sumarlin. Setelah selesai masa tugas-nya, sebenarnya pria kelahiran Yog-yakarta, 8 Juni 1940 ini menjadi calon kuat untuk menduduki jabatan Ketua BPK. Hanya saja Wakil Ketua yang di-pilih tidak sesuai keinginan, beliau mengundurkan diri dari pencalonan Ketua BPK.

Mantan Wakil Ketua BPK WafatInnaalillahi wa innaa ilaihi rooji’un. Telah meninggal dunia mantan Wakil Ketua BPK Periode 1993-1998 Jenderal Polisi (Purn.) Kunarto. Semoga amal bakti beliau kepada negara menjadi catatan indah bangsa Indonesia.

ada yang pernah terucap beliau ketika diwawanca-rai sebuah media nasional. Menjelang masa jabatannya sebagai Wakil Ketua BPK ber-akhir, medio Juli 1997. uca-pan yang cukup meresap.

“Coba berikan kami tenaga yang cukup untuk memantau seluruh Indonesia dan punya perwakilan di tiap provinsi. Namun, ini kan tidak. Seperti perwakilan kami di Medan, Sumatra Utara, itu harus me­ngawasi tujuh provinsi de ngan 100 pegawai. Sementara bi­aya operasional sangat kecil sekali. Dengan kondisi begini, bagaimana kami bisa melaku­kan tugas dengan baik, kalau kami sendiri punya keterba­

tasan. Jika targetnya menyelamatkan 60% dari APBN, berikan saya enam kali kekuatan pegawai dari jumlah yang ada sekarang. Kalau sekarang hanya ada 1.800 orang kalikan enam, dan semuanya harus akuntan. Saya jamin 60% penyelamatan uang negara akan tercapai. Lalu anggaran BPK, kalau sekarang hanya dapat Rp26 miliar, ka­likan enam. Saya jamin akan dapat me­naikkan peringkat dari tingkat korupsi paling tinggi ke tinggi negara paling bersih”.

Harapan beliau, sedikit-banyak telah didapat BPK saat ini. namun, ma-sih ada harapan-harapan beliau yang belum bisa diwujudkan. Seiring de-ngan waktu, seiring dengan perkem-bangan zaman, tantangan BPK akan semakin besar. namun, harapan be-liau itu bisa menjadi renungan insan BPK saat ini dan masa mendatang. Se-lamat jalan Pak Kun. and

Saat pelantikan Anggota BPK periode 1993 - 1998 dimana Jend. Polisi (Purn.) Kunarto terpilih sebagai Wakil Ketua BPK.

39Warta BPK SEPTEMBER 2011

o B I t u a r I

39 - obituari.indd 39 12/15/2011 5:31:01 PM

Page 19: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

40 Warta BPKSEPTEMBER 2011

GALLERY FOTO

Delegasi BPK RI dan JAN Malaysia berfoto bersama dengan pejabat Kota Bitung, Sulawesi Utara, dalam rangkaian acara Tehcnical Meeting on Environmental Audit, di Manado, belum lama ini.

Ketua BPK Hadi Poernomo memberikan penjelasan di depan peserta rapat koordinasi pelaksana BPK dalam rangka anggaran 2012-2013 di Bogor, 13-16 September 2011.

Ketua BPK Hadi Poernomo dan Sekjek BPK Hendar Ristriawan berfoto bersama dengan peserta StuNed Scholarship Program di Jakarta, belum lama ini.

40 - 41 galeri foto.indd 40 12/15/2011 5:52:28 PM

Page 20: Audit Board of Indonesia - Wakil Ketua BPK RI BPK Harus … · 2018. 12. 19. · 22 SEPTEMBER 2011 Warta BPK W A W A N C A R A Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI “BPK Harus Meningkatkan

41Warta BPK SEPTEMBER 2011

Wakil Ketua BPK Hasan Bisri menandatangani dokumen dalam pelantikan posisi wakil ketua BPK di saksikan oleh Ketua Mahkamah Agung Harifin Andi Tumpa, di Jakarta, belum lama ini.

Ketua BPK Hadi Poernomo dan jajaran anggota BPK memberikan penjelasan dalam rapat konsultasi dengan pimpinan Komisi XI DPR dan Ketua Kelompok Fraksi Komisi XI, pada 29 September 2011, di Jakarta.

Rapat pembahasan pemeriksaan pekerjaan jasa konsultasi antara BPK dengan dewan pengurus provinsi Inkindo DKI Jakarta, belum lama ini.

Peserta Senior Officials Meeting untuk pemantapan pembentuan ASEANSAI berfoto bersama di Hotel Crowne Plaza-Jakarta, belum lama ini.

Anggota BPK Taufiqurrahman Ruqi tengah memberikan penjelasan pada workshop dengan kementerian keuangan di Jakarta, pada 22 September 2011.

Anggota BPK Rizal Jalil tengah memberikan sambutan dalam Workshop Pemeriksaan atas Operasional Bank Pembangunan Daerah di Wilayah Indonesia Timur, belum lama ini.

40 - 41 galeri foto.indd 41 12/15/2011 5:52:42 PM