atut

5
REPUBLIKA.CO.ID, Gubernur Banten non-aktif Ratu Atut Chosiyah menghadapi sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Senin (1/9) hari ini. Atut diduga menyuap Akil Mochtar saat menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dalam penanganan sengketa Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Lebak, Banten. Tiga pekan lalu, jaksa KPK meminta hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan pidana penjara kepada Atut selama 10 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider lima bulan kurungan. Jaksa menjerat Atut dikenai pasal 6 ayat 1 huruf a atau pasal 13 Undang-Undang Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Tidak hanya hukuman kurungan dan denda, penuntut umum juga meminta hakim memberikan hukuman tambahan berupa penghilangan hak politik Ratu Atut untuk dipilih dan memilih. Kasus sengketa pilkada Lebak, Banten, berawal dari kekalahan pasangan Amir-Kasmin dari pasangan Iti Oktavia Jayabaya-Ade

description

atut

Transcript of atut

Page 1: atut

REPUBLIKA.CO.ID, Gubernur Banten non-aktif Ratu Atut Chosiyah menghadapi sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Senin (1/9) hari ini. 

Atut diduga menyuap Akil Mochtar saat menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dalam penanganan sengketa Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Lebak, Banten.

Tiga pekan lalu, jaksa KPK meminta hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan pidana penjara kepada Atut selama 10 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider lima bulan kurungan.

Jaksa menjerat Atut dikenai pasal 6 ayat 1 huruf a atau pasal 13 Undang-Undang Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Tidak hanya hukuman kurungan dan denda, penuntut umum juga meminta hakim memberikan hukuman tambahan berupa penghilangan hak politik Ratu Atut untuk dipilih dan memilih.

Kasus sengketa pilkada Lebak, Banten, berawal dari kekalahan pasangan Amir-Kasmin dari pasangan Iti Oktavia Jayabaya-Ade Sumardi. Pasangan ini kemudian mengajukan gugatan sengketa pemilu ke MK.

Selama proses hukum inilah, Atut diduga menyuap Akil untuk memenangkan gugatan Amir-Kasmin. Dalam kasus ini, hakim sudah memvonis Akil hukuman seumur hidup, Tubagus Chaeri Wardana yang juga adik Atut harus menjalani lima tahun penjara, dan Susi Tur Andayani yang berprofesi sebagai advokat diputus bersalah dengan hukuman lima tahun penjara.

KPK tidak hanya menjerat Atut dalam dugaan penyuapan Akil. Berdasarkan catatan Republika Online (ROL), Atut juga dijerat menyalahgunakan anggaran dalam pengadaan sarana dan

Page 2: atut

prasarana alat kesehatan Provinsi Banten pada 2011-2013.

KPK menjerat Atut dengan Pasal 2 Ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana.

Ancaman pidana terkait Pasal 2, yaitu hukuman penjara minimal empat dan maksimal 20 tahun serta denda Rp 200 juta-Rp 1 miliar. Ancaman untuk Pasal 3, yaitu pidana penjara minimal satu tahun dan maksimal 20 tahun serta denda Rp 50 juta-Rp 1 miliar.

Terkait pengadaan alat kesehatan, Atut juga diduga menerima gratifikasi atau melakukan pemerasan. Dia dijerat dengan Pasal 12 huruf e atau Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. Ancaman hukumannya, yaitu minimal empat tahun penjara dan maksimal 20 tahun. Juga, hukuman denda Rp 200 juta sampai Rp 1 miliar.

KPK juga menjerat dengan Pasal 5 Ayat 2 atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. Ancaman hukuman Pasal 5 dan Pasal 11 adalah pidana penjara selama 1-5 tahun, dan denda Rp 50-Rp 250 juta.

(http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/14/09/01/nb7pxg-ini-kasus-yang-bikin-ratu-atut-diseret-ke-pengadilan-tipikor)

Solusi

Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebaiknya mulai menelisik dugaan korupsi dan pencucian uang yang diduga dilakukan oleh Gubernur Banten Ratu Atut bersama keluarganya yang banyak menguasai kursi-kursi kekuasaan di provinsi itu.

Tapi diingatkan, selain PPATK, yang paling mudah untuk membongkar patgulipat keluarga Ratu Atut dalam memainkan anggaran adalah lewat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Banten.

Karena menurut akivis antikorupsi Dahnil Anzar Simanjuntak, dugaan korupsi yang hampir dilakukan setiap tahun oleh dinasti Ratu Atut itu tidak canggih. "Mereka bekerja seputar membajak APBD melaluimark-up harga, mark-down kualitas proyek pembangunan dan harga tanah," jelas Dahnil (Rabu, 16/10).

Misalnya, kasus korupsi proyek pembangunan sodetan Sungai Cibunuangeun yang menelai

Page 3: atut

biaya 19 miliar. Proyek yang melibatkan adik tiri Atut, Lilis Karyawati itu tersebut sempat ditangani Kejaksaan.

"Jadi, KPK sebenarnya bisa meminta BPK untuk melakukan audit investigatif terhadap temuan-temuan BPK yang dilaporkan setiap tahun yang berpotensi merugikan uang negara puluhan miliar tersebut," demikian Dahnil, pengamat ekonomi politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten ini.

(http://www.rmol.co/read/2013/10/16/129514/Ini-Cara-Mudah-Membongkar-Dugaan-Korupsi-Dinasti-Ratu-Atut-)

Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mucktar. 

Selain melibatkan Akil Mucktar, dugaan suap ini juga melibatkan anggota DPR Chairul Nisa dan pengusaha.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menuturkan hanya ada dua obat untuk menyebuhkan penyakit korupsi di negeri ini.

"Hukuman berat dan pemiskinan. Kalau saat ini hukuman yang diberikan kepada koruptor relatif kecil atau ringan,"kata Bonyamin saat berbincang dengan Okezone, Senin (7/10/2013).

Dia meminta agar Indonesia tak ragu untuk mencontoh negeri Cina yang sukses memberantas korupsi dengan hukuman berat. "Saya rasa pantas hukuman mati untuk koruptor. Karena kalau pembunuhan berencana dapat diancam hukuman mati. Kalau korupsi, ini berencana, masyarakat anak-anak negeri ini ini jadi enggak bisa sekolah, dan membunuh bayi-bayi," tukasnya.

Sebelumnya dalam kasus sengketa Pilkada, KPK menangkap tangan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, Rabu pekan lalu. Dia ditangkap setelah diduga menerima uang Dollar Singapura dan Dollar Amerika senilai Rp3 miliar dari anggota DPR, Chairun Nisa, dan pengusaha Cornellis Nallau.

Serah terima uang dilakukan di rumah dinas Akil di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Uang itu diterima Akil terkait pengurusan sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Setelah menangkap Akil Muchtar, Chairun Nisa, dan CN, penyidik KPK bergerak ke Hotel Redtop, Jakarta Pusat, dan menangkap Hamid Bintih, Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan stafnya, Dhani.

Page 4: atut

Akil ternyata diduga turut terlibat pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten dan menerima uang Rp1 miliar dari adik Gubernur Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaery Wardhana. Uang itu diberikan lewat pengacaranya, Susi Tur Andayani.

(http://news.okezone.com/read/2013/10/07/339/878101/ini-dia-solusi-membendung-korupsi-di-negeri-ini)