repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY...

137
ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO KARNO PADA PEMILUKADA BANTEN 2011 DALAM SURAT KABAR RADAR BANTEN DAN TANGSEL POS Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : OKY OKTANIANTO NIM : 108051100066 PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M  

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN

PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

KARNO PADA PEMILUKADA BANTEN 2011 DALAM

SURAT KABAR RADAR BANTEN DAN TANGSEL POS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

OKY OKTANIANTO

NIM : 108051100066

PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

 

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 7 Mei 2013

Oky Oktanianto

 

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

ANALISIS F RAMI]VG BERITA PEMENANGANPASANGAN RATU ATUT CHOSIYAI{ DAN RANO

KARNO PADA PEMILUKADA BANTEI\ 2O1I DALAMSURAT KABAR RADAR BATVTEAI DT\N TAI{GSEL POS

Skripsi

Dia.iukan I(epada Fakultas Ilmu Dakr'vah dan Ilmu I(omunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Mernperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islarn (S.Kom.I)

Oleh:

Okv OktaniantoNIM: 108051100066

Di barvah bimbingan

RGun Gun Hervanto. M.Si

NIP : 19'1608122005011005

PROGRAM STUDI KONSENTRASI JURNALISTIKFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVBRSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1434 H/2013 M

 

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

a

PENGESAIIAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGANPASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO KARNO PADAPEMILT]KADA BANTEN 2011 DALAM SURAT KABAR RADAR BANTEN DANTANGSEL POS telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 28 Mei 2013. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I) pada Program Studi Konsentrasi Jurnalistik.

Jakarta, 30 Mei 2013

Sidang Munaqasyah

Sekertaris merangkap anggota,

/WAde Rina Farida. M.Si

NIP: 1 9770 5132007 012018

Penguji 1

/

Anggota,

Pembimbing,

Qy'Gun Gun Heryanto. M.Si

NIP: 19760812200501 1005

{:

Ketua merangkap anggota,

I 10199303 1004

1 10199303 1004 NIP: 1 98306102009122001

 

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

i

ABSTRAK

Oky Oktanianto

Analisis Framing Berita Pemenangan Pasangan Ratu Atut Chosiyah dan

Rano Karno Pada Pemilukada Banten 2011 dalam Surat Kabar Radar

Banten dan Tangsel Pos

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada)

Banten 2011 merupakan ajang pertarungan politik yang menarik untuk dicermati.

Apalagi, kegiatan kampanye dalam perhelatan Pemilukada Banten 2011 mendapat

sorotan tajam dari media massa sekaligus menyedot perhatian masyarakat. Surat

kabar Radar Banten dan Tangsel Pos merupakan media lokal yang menaruh

perhatian khusus terhadap hajatan demokrasi warga Banten itu. Keduanya pun

memberitakan momen tersebut kepada khalayak, namun dengan pandangan yang

berbeda-beda.

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana bentuk,

perbandingan, serta keberpihakan frame surat kabar Radar Banten dan Tangsel

Pos dalam pemberitaan kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno

pada gelaran Pemilukada Banten 2011. Penelitian ini menggunakan paradigma

konstruktivis dan pendekatan yang dipakai adalah kualitatif dengan metode

penelitian jenis analisis wacana framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki. Pan dan Kosicki memakai empat elemen struktural dalam teks berita

sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Setiap media memiliki perspektif tertentu dalam membingkai peristiwa.

Fakta-fakta yang terjadi dalam sebuah peristiwa dikonstruksi untuk menonjolkan

atau memberi penekanan terhadap aspek tertentu sesuai kepentingan media.

Dalam penerapannya, media massa menggunakan agenda tertentu mengenai apa

yang harus dipikirkan oleh khalayaknya dengan memilih dan mengemas informasi

yang dikehendaki. Setelah itu, khalayak membentuk persepsinya berdasarkan

informasi yang diterimanya dari media massa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa surat kabar Radar Banten dan Tangsel

Pos memiliki perbedaan dari sisi pembingkaian berita. Radar Banten

menempatkan sosok Atut sebagai pusat informasi yang berfungsi untuk

membentuk frame secara keseluruhan. Atut dianggap sebagai faktor terpenting

dan dapat menarik minat pembaca. Di sisi lain, Tangsel Pos lebih menonjolkan

aspek kemeriahan kampanye Atut. Frame Tangsel Pos mendeskripsikan bahwa

suasana kampanye lebih penting untuk diketahui oleh publik dibandingkan pada

sosok pemimpin yang tepat.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah surat kabar Radar Banten

menempatkan banyak pernyataan dan kutipan dari Atut di dalam teks berita.

Sementara itu, surat kabar Tangsel Pos tidak menempatkan pernyataan dan

kutipan dari Atut, namun lebih menitikberatkan pada pemilihan fakta tertentu,

yakni kemeriahan kampanye Atut. Radar Banten dan Tangsel Pos memiliki

persamaan dari sisi keberpihakan, yakni bersikap pro dan berperan sebagai media

pemenang kubu Atut. Hal ini terlihat dari pemakaian kata-kata dan penekanan

fakta yang menggambarkan citra positif Atut.

Kata Kunci: Pemilukada Banten, Radar Banten, Tangsel Pos, Berita, Framing.

 

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan

karunia yang telah diberikan-Nya, sehigga penulis mampu menyelesaikan skripsi

yang berjudul Analisis Framing Berita Pemilukada Banten 2011 Pada Surat

Kabar Radar Banten dan Tangsel Pos. Tak lupa, shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurahkepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga,

para sahabat, dan seluruh umatnya yang senantiasa mencintai beliau.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang penulis susun demi memenuhi

salah satu syarat guna memperoleh gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi

Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, MA.

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. Wahidin Saputra, MA, Pembantu

Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Mahmud Jalal, MA, dan Pembantu

Dekan Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study Rizal, L.K, MA.

3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Rubiyanah, MA dan Sekretaris Konsentrasi

Jurnalistik, Ade Rina Farida, M.Si.

 

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

iii

4. Gun Gun Heryanto, M.Si selaku dosen pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberi arahan dan saran yang bermanfaat

kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi atas ilmu berharga yang telah diberikan kepada penulis selama

perkuliahan.

6. Segenap staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua tercinta, Ibu Warsini dan Bapak Subroto atas kasih sayang,

doa, motivasi, dan materi yang telah mereka berikan, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

8. Jajaran Redaksi Surat Kabar Radar Banten, khususnya Redaktur Pelaksana

Radar Banten, Ahmad Luthfi, Reporter Radar Banten, Nur Amrin, dan

Sekretaris Redaksi Radar Banten, Merizka Achmad, atas bantuan yang telah

diberikan kepada penulis dalam proses penelitian.

9. Jajaran Redaksi Surat Kabar Tangsel Pos, terutama Pemimpin Redaksi

Tangsel Pos, Khomsurizal, Redaktur Politik Tangsel Pos, Samsudin, dan

Sekretaris Redaksi Tangsel Pos, Deavy Febriani, yang sudah bersedia

membantu penulis dalam proses penelitian.

10. Keluarga Sigit Purwono dan Waryati yang telah menyediakan tempat tinggal

di Serang, Banten, selama penulis melakukan penelitian di Kantor

RedaksiRadar Banten.

 

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

iv

11. Sahabat-sahabat terbaikku, Mvink, Yandi, dan Maulana, yang sudah banyak

membantu serta selalu mendorong penulis untuk cepat menyelesaikan

kuliah.

12. Seluruh Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2008, khususnya rekan-rekan di Kelas B, yang telah memberikan

banyak kenangan, pengalaman, dan bantuan kepada penulis selama

perkuliahan. Penulis bangga menjadi bagian dari kalian.

13. Teman-teman dari paguyuban MBL (Mapala Buat Loe) dan JTL (Journey

To Lampung), Yamin, Dayat, Zein, Kiki, Jadul, dan Ajeng. Penulis senang

bisa berpetualang dan menikmati keindahan alam bersama kalian saat jenuh

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kalian luar biasa.

14. Semua pihak yang telah berjasa dalam proses penelitian yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan

ketulusan semua pihak yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan masih

jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini.Semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak demi kemaslahatan

bersama.Atas segala perhatian, penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ciputat, 7 Mei 2013

Penulis

 

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9

E. Metodologi Penelitian ...................................................................12

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 16

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

A. Teori Agenda Setting .................................................................... 17

1. Konsep Agenda Media ........................................................... 19

2. Konsep Agenda Publik ........................................................... 19

3. Konsep Agenda Kebijakan .................................................... 20

4. Variabel Agenda Setting ......................................................... 20

B. Framing ....................................................................................... 24

1. Konsep Framing ..................................................................... 24

2. Efek Framing ......................................................................... 28

3. Model Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki ....... 29

C. Berita ............................................................................................ 32

1. Pengertian Berita .................................................................... 32

2. Nilai Berita ............................................................................. 34

3. Kategori Berita ....................................................................... 36

 

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

vi

D. Surat Kabar ................................................................................... 37

1. Pengertian Surat Kabar ........................................................... 37

2. Karakteristik Surat Kabar ....................................................... 38

3. Sifat Surat Kabar .................................................................... 40

E. Pemilukada .................................................................................. 42

1. Pengertian Pemilukada ............................................................ 42

2. Asas Pemilukada .................................................................... 42

3. Mekanisme Pemilukada ......................................................... 43

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Surat Kabar Radar Banten ................................................ 45

1. Sejarah dan Perkembangan Radar Banten .............................. 45

2. Visi dan Misi Radar Banten .................................................... 48

3. Sirkulasi dan Segmentasi Pembaca ......................................... 50

1. Struktur Redaksional .............................................................. 54

B. Profil Surat Kabar Tangsel Pos .................................................... 55

1. Sejarah dan Perkembangan Tangsel Pos.................................. 55

2. Visi dan Misi Tangsel Pos ....................................................... 58

3. Sirkulasi dan Segmentasi Pembaca ......................................... 59

4. Struktur Redaksional ............................................................... 63

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan dan Analisis Data Berita Pemilukada Banten 2011 Pada

Surat Kabar Radar Banten dan Tangsel Pos ................................. 65

1. Frame Radar Banten ............................................................... 66

2. Frame Tangsel Pos ................................................................. 81

B. Perbandingan Frame ................................................................... 92

1. Berita Edisi 13 Oktober 2011 ................................................... 92

2. Berita Edisi 19 Oktober 2011 ................................................... 96

C. Keberpihakan Frame ................................................................. 100

1. Frame Radar Banten ............................................................ 100

2. Frame Tangsel Pos ............................................................... 105

 

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

vii

D. Interpretasi Penelitian ................................................................ 107

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 111

B. Saran .......................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Model Framing Pan dan Kosicki ………………..……………………...15

Tabel 2 Definisi Framing ………………..………………………………………...26

Tabel 3 Nilai Berita ....................... ………………………………………………..34

Tabel 4 Kategori Berita ................................................................................... 36

Tabel 5 Analisis Sintaksis Berita 1 ..................................................................66

Tabel 6 Analisis Skrip Berita 1 ........................................................................70

Tabel 7 Analisis Tematik Berita 1 ....................................................................70

Tabel 8 Analisis Retoris Berita 1 .....................................................................73

Tabel 9 Analisis Sintaksis Berita 2 ..................................................................74

Tabel 10 Analisis Skrip Berita 2 ........................................................................77

Tabel 11 Analisis Tematik Berita 2 ....................................................................77

Tabel 12 Analisis Retoris Berita 2 .....................................................................80

Tabel 13 Analisis Sintaksis Berita 3 ..................................................................81

Tabel 14 Analisis Skrip Berita 3 ........................................................................83

Tabel 15 Analisis Tematik Berita 3 ....................................................................84

Tabel 16 Analisis Retoris Berita 3 .....................................................................86

Tabel 17 Analisis Sintaksis Berita 4 ..................................................................87

Tabel 18 Analisis Skrip Berita 4 ........................................................................88

Tabel 19 Analisis Tematik Berita 4 ....................................................................89

Tabel 20 Analisis Retoris Berita 4 .....................................................................91

Tabel 21 Perbandingan Sintaksis Berita Edisi 13 Oktober 2011 .......................92

Tabel 22 Perbandingan Skrip Berita Edisi 13 Oktober 2011 .............................93

Tabel 23 Perbandingan Tematik Berita Edisi 13 Oktober 2011 ........................94

Tabel 24 Perbandingan Retoris Berita Edisi 13 Oktober 2011 ..........................95

Tabel 25 Perbandingan Sintaksis Berita Edisi 19 Oktober 2011 .......................96

Tabel 26 Perbandingan Skrip Berita Edisi 19 Oktober 2011 .............................97

Tabel 27 Perbandingan Tematik Berita Edisi 19 Oktober 2011 ........................98

Tabel 28 Perbandingan Retoris Berita Edisi 19 Oktober 2011 ……………... ...99

 

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 SirkulasiRadar Banten ......................................................................50

Gambar 2 SegmentasiPembacaRadar BantenBerdasarkanJenisKelamin ....51

Gambar 3 SegmentasiPembacaRadar BantenBerdasarkanUsiaPembaca ....52

Gambar 4 SegmentasiPembacaRadar BantenBerdasarkanPendidikan

Pembaca ............................................................................................52

Gambar 5 SegmentasiPembacaRadar BantenBerdasarkanPekerjaan

Pembaca ............................................................................................53

Gambar 6 SegmentasiPembacaRadar BantenBerdasarkanPenghasilan

Pembaca ............................................................................................54

Gambar 7 SirkulasiTangselPos ..........................................................................59

Gambar 8 SegmentasiPembacaTangselPosBerdasarkanJenisKelamin .............60

Gambar 9 SegmentasiPembacaTangselPosBerdasarkanUsiaPembaca .............60

Gambar 10 SegmentasiPembacaTangselPosBerdasarkanPendidikan

Pembaca ............................................................................................61

Gambar 11 SegmentasiPembacaTangselPosBerdasarkanPekerjaan

Pembaca ............................................................................................62

Gambar 12 SegmentasiPembacaTangselPosBerdasarkanPenghasilan

Pembaca ............................................................................................62

 

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik tentang suatu

masalah yang melibatkan tiga pihak, yaitu wartawan, sumber berita, dan

khalayak. Ketiga pihak itu mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial

masing-masing dan hubungan diantara mereka terbentuk melalui operasional

teks yang mereka konstruksi.1 Media massa mampu memengaruhi persepsi

khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan memilih isu tertentu dan

mengabaikan isu yang lain, media membentuk citra atau gambaran dunia

seseorang seperti yang disajikan di dalam media massa. Penonjolan-

penonjolan tentang sesuatu, baik dalam hal pemilihan narasumber, banyaknya

ruang dalam rubrik, dan frekuensi pemuatan, semuanya akan membuat

khalayak menganggap hal itu penting.

Media cetak merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di

samping media elektronik dan media online. Di tengah dinamika masyarakat

yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan

dengan kedua pesaingnya itu, yakni media elektronik dan media online. Meski

demikian, bukan berarti media massa tertua ini sudah tidak mampu meraih

konsumen yang menantikan informasi yang dibawanya. Ada keunggulan dari

media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa

menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara itu,

1Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LKis,

2002), h. 102.

 

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

2

untuk media elektronik dan media online, mereka lebih mengutamakan

kecepatan informasi. Sehingga, tak jarang informasi yang disampaikan lebih

bersifat sepotong dan berulang-ulang.

Media cetak, dalam hal ini surat kabar, merupakan media yang isi

pesannya banyak memuat berita-berita yang bersifat informatif. Surat kabar

merupakan media komunikasi massa yang memuat serba-serbi pemberitaan

meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan

keamanan. Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang isinya

lengkap untuk ditujukan kepada masyarakat. Di Indonesia, surat kabar ada

yang terbit secara harian, mingguan, dan bulanan.2

Surat kabar Radar Banten merupakan surat kabar lokal yang dikelola

oleh PT. Wahana Semesta Banten yang berada di bawah naungan Jawa Pos

Group. Radar Banten selalu mengedepankan berita yang menyangkut tentang

peristiwa yang terjadi di kota-kota yang berada di wilayah Provinsi Banten,

seperti Serang, Cilegon, Tangerang, dan lain-lain. Menggunakan motto

“Aspirasi, Suara Hati, dan Kebanggaan Banten”, Radar Banten tentunya

memprioritaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Provinsi Banten sebagai

topik utama pemberitaan. Berita yang disajikan Radar Banten cukup mudah

untuk dipahami, karena surat kabar terbesar di Provinsi Banten ini

menggunakan bahasa yang sederhana.

Surat kabar Tangsel Pos merupakan surat kabar lokal yang konten

beritanya didominasi oleh kejadian yang terjadi di Kota Tangerang Selatan

(Tangsel), Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang. Mengusung motto

2Y.S. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1998), h. 112.

 

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

3

“Pertama dan Terbesar di Tangerang Selatan”, Tangsel Pos selalu

mengedepankan topik serta isu-isu hangat yang terjadi di Kota Tangsel.

Berita-berita teraktual pun selalu dimuat di halaman utama (headline),

terutama berita seputar Kota Tangsel. Selain itu, surat kabar berwajah

metropolis ini pun menyajikan berita dengan menggunakan bahasa yang

cukup mudah untuk dimengerti oleh pembacanya.

Belakangan ini, berita tentang Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Provinsi Banten 2011 sedang menjadi

topik hangat. Pemilukada memiliki arti penting khususnya dalam tataran

kekuasaan yang memang mempunyai daya tarik tersendiri. Setiap orang pada

dasarnya memiliki keinginan untuk berkuasa, baik dalam skala besar maupun

kecil. Kekuasaan layaknya sebuah bukit yang menantang untuk dinaiki atau

lautan yang menantang untuk disebrangi.

Pada Pemilukada Banten 2011 terdapat tiga pasangan yang maju sebagai

kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah. Ketiga pasangan tersebut

adalah Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno, Wahidin Halim dan Irna

Narulita, serta Jazuli Juwaini dan Makmun Muzakki. Setiap pasangan sudah

pasti memiliki strategi kampanye masing-masing untuk memperoleh

dukungan dari masyarakat Banten. Karena tak bisa dipungkiri, kegiatan

kampanye merupakan cara untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dan

sedikit banyak akan mempengaruhi perolehan suara yang akan didapatkan

oleh masing-masing pasangan.

Rogers dan Storey, seperti yang dikutip oleh Antar Venus (2009:7),

mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang

 

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

4

terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi,

yaitu mengajak publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang

dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Jadi, pada prinsipnya kampanye

merupakan contoh tindakan persuasi secara nyata.3

Kampanye menggabungkan partisipasi aktif yang melakukan kampanye

dan pemberi suara. Pelaku kampanye berusaha mengatur kesan pemberi suara

tentang mereka dengan mengungkapkan lambang-lambang yang oleh mereka

diharapkan akan mengimbau para pemilih. Media yang digunakan oleh para

pelaku kampanye, promotor, dan jurnalis yang memainkan peran dalam media

turut menciptakan dan memodifikasi lambang-lambang signifikan. Para

pemberi suara secara selektif memperhatikan hal-hal tertentu dalam

kampanye, memperhitungkannya, dan menginterpretasikannya.4

Charles U. Larson, seperti yang dikutip oleh Antar Venus (2009:10-11),

membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori, yakni product-oriented

campaigns, candidate-oriented campaigns, dan ideologically or cause

oriented campaigns. Product-oriented campaigns atau kampanye yang

berorientasi pada produk, umumnya terjadi di lingkungan bisnis. Motivasi

yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan finansial. Candidate-

oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidat,

umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Sedangkan

3Antar Venus, Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam

Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-3, h. 7. 4Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006), cet ke-4, h. 46.

 

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

5

ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang

berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi

perubahan sosial.5

Kampanye yang dilakukan pada pelaksanaan Pemilukada termasuk ke

dalam jenis candidate-oriented campaigns. Jenis kampanye ini dapat pula

disebut sebagai political campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain

adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat yang

diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang

diperebutkan lewat proses pemilihan umum.6

Berita kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno yang

dimuat surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos sama-sama termasuk ke

dalam jenis candidate-oriented campaigns. Karena, kedua surat kabar tersebut

menggambarkan citra positif Atut-Rano dalam pemberitaannya agar

“pasangan nomor urut 1” itu mampu tampil sebagai pemenang pada ajang

Pemilukada Banten 2011. Namun, Radar Banten dan Tangsel Pos memiliki

strategi yang berbeda dalam “mengampanyekan” pasangan tersebut. Radar

Banten lebih menekankan sosok Atut sebagai aktor utama dalam pemberitaan,

sedangkan Tangsel Pos fokus pada kemeriahan kampanye yang digelar Atut.

Dalam kampanye politik, seorang kandidat atau juru kampanye jelas

memainkan peran tertentu di hadapan khalayak, yang terdiri dari tindakan-

tindakan tertentu terhadap khalayak yang sesuai dengan statusnya sebagai elit

politik. Untuk memainkan peran sosialnya, biasanya „sang aktor‟

menggunakan bahasa verbal, seperti slogan-slogan, jargon-jargon politik, dan

5Antar Venus, Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam

Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, h. 10-11. 6Ibid, h. 11.

 

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

6

janji-janji muluk. Kampanye politik biasanya menyuguhkan panggung hiburan

musik yang dimeriahkan oleh penyanyi atau artis lainnya. Panggung tersebut

dihiasi foto kandidat, poster, spanduk, bendera, dan atribut politik lainnya. Hal

tersebut dilakukan untuk menampilkan citra yang hebat, kuat, dan besar untuk

menarik simpati dan dukungan massa.7

Masa kampanye terbuka Pemilukada Banten 2011 yang berlangsung

pada tanggal 5-18 Oktober 2011 ini tentunya mendapat sorotan tajam dari

media massa. Dalam hal ini, tentunya kedua surat kabar lokal yang telah

disebutkan sebelumnya memberitakan topik tersebut dengan pandangan yang

berbeda-beda. Karena, setiap media massa memiliki karakter dan latar

belakang tersendiri, baik dalam isi dan pengemasan beritanya maupun dalam

tampilan serta tujuan dasarnya. Perbedaan ini dilatarbelakangi oleh

kepentingan yang berbeda dari masing-masing media massa, baik yang

bermotif politik, ekonomi, agama, dan sebagainya.

Meskipun berita-berita yang dimuat dalam masing-masing surat kabar

relatif sama, namun tentu memiliki perbedaan dalam hal framing atau

pembingkaian berita. Framing merupakan metode penyajian realitas di mana

kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan

dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan terhadap aspek-

aspek tertentu, dengan menggunakan istilah-istilah yang punya konotasi

tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur, dan alat ilustrasi lainnya.8

7Deddy Mulyana, Nuansa-nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya

Komunikasi Masyarakat Kontemporer, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet ke-3, h. 89-

90. 8Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke-2, h. 251.

 

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

7

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengetahui lebih jauh

mengenai berita seputar kampanye Pemilukada Banten 2011 pada surat kabar

Radar Banten dan Tangsel Pos serta teknik framing yang digunakan dalam

menyajikan berita, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Framing Berita

Pemenangan Pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno Pada

Pemilukada Banten 2011 dalam Surat Kabar Radar Banten dan Tangsel

Pos”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah yang sudah

dipaparkan sebelumnya dan untuk membatasi serta mempermudah

penyusunan, maka penulis akan melakukan analisis berita Pemilukada

Banten 2011, tepatnya berita kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah-

Rano Karno yang dimuat dalam surat kabar Radar Banten dan Tangsel

Pos edisi 13 dan 19 Oktober 2011. Alasan penulis mengambil dua edisi

tersebut adalah karena pada edisi 13 dan 19 Oktober 2011, Radar Banten

dan Tangsel Pos mengambil isu yang yang sama, namun dengan perspektif

dan kemasan berita yang berbeda.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan menjadi objek penelitian ini

terangkum dalam pertanyaan, yaitu:

a. Bagaimana frame Radar Banten dan Tangsel Pos dalam pemberitaan

kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno pada edisi

13 dan 19 Oktober 2011?

 

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

8

b. Bagaimana perbandingan frame antara Radar Banten dan Tangsel Pos

dalam mengemas berita kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah dan

Rano Karno pada edisi 13 dan 19 Oktober 2011?

c. Bagaimana keberpihakan pemberitaan Radar Banten dan Tangsel Pos

dalam berita kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno

pada edisi 13 dan 19 Oktober 2011?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

a. Untuk mengetahui frame Radar Banten dan Tangsel Pos dalam

mengemas berita kampanye Pemilukada Banten 2011.

b. Untuk mengetahui perbedaan frame antara Radar Banten dan Tangsel

Pos dalam pemberitaan kampanye Pemilukada Banten 2011.

c. Untuk mengetahui kecenderungan pemberitaan Radar Banten dan

Tangsel Pos mengenai kampanye Pemilukada Banten 2011.

2. Manfaaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dibagi dalam dua aspek, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

kajian studi komunikasi massa dan komunikasi politik, serta bidang

jurnalistik, khususnya pada konsep penyajian berita di media massa.

 

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

9

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu bagi para

mahasiswa, khususnya Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, serta

mahasiswa lain yang mempunyai minat dalam bidang jurnalistik pada

umumnya.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi di Perpustakaan Utama

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat skripsi yang

menggunakan analisis yang sama, yaitu analisis framing model Zhongdang

Pan dan Gerald Kosicki, namun berbeda subjek dan objek penelitiannya.

Penulis juga meninjau beberapa skripsi yang sangat berguna sebagai bahan

referensi. Adapun beberapa kajian pustaka tersebut ialah:

1. Skripsi karya Ahmad Fauzi, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2008 dengan judul

“Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Pilkada DKI Jakarta pada

Harian Kompas dan Republika.”

Skripsi ini berisi mengenai analisis pemberitaan pilkada DKI Jakarta 2007.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konstruksi atau cara

pengemasan berita serta mengungkap makna yang tersembunyi di balik

pemberitaan yang dimuat pada Harian Kompas dan Republika. Penelitian

ini menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki yang memfokuskan konsep teks media ke dalam dimensi yang

bersifat empiris dan operasional berupa struktur sintaksis (syntactical

 

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

10

structures), struktur naskah (script structures), struktur tematik (thematic

structures), dan struktur retoris (rhetoric structures).

2. Skripsi karya Fatimatuzzahro, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2009 dengan judul

“Analisis Framing Berita Kriminal Koran Harian Umum Republika.”

Skripsi ini berisi mengenai kasus berita kriminal mutilasi yang dilakukan

oleh Ferry Idham Heryansyah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

bagaimana Harian Umum Republika mengemas berita kriminal mutilasi

dan untuk mengetahui keberpihakan Harian Umum Republika terhadap

berita kriminal mutilasi yang dilakukan oleh Ferry Idham Heryansyah.

Penelitian ini menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki yang memfokuskan konsep teks media ke dalam

dimensi yang bersifat empiris dan operasional berupa struktur sintaksis

(syntactical structures), struktur naskah (script structures), struktur

tematik (thematic structures), dan struktur retoris (rhetoric structures).

3. Skripsi karya Febyanti Junaedi, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2009 dengan judul

“Konstruksi Realitas pada Media Cetak: Analisis Framing Pemberitaan

Insiden Monas di Koran Tempo dan Republika Edisi Juni 2008.”

Skripsi ini mengangkat masalah tentang kasus insiden Monas yang

melibatkan aksi anarkis yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana seleksi dan

penekanan isu, serta proses framing yang dilakukan oleh koran Tempo dan

Republika . Penelitian ini menggunakan analisis framing model Robert N.

 

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

11

Entman dengan mengoperasionalkan empat konsep framing, yaitu Define

Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Couses (memperkirakan

penyebab masalah), Make Moral Judgement (membuat pilihan moral), dan

Treatment Recommendation (menekankan penyelesaiannya).

4. Skripsi karya Maysyarah, Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2010 dengan judul “Analisis

Framing Berita Aksi Terorisme di Indonesia dalam Surat Kabar Sindo.”

Skripsi ini mengangkat masalah tentang kasus aksi terorisme Noordin M.

Top. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh perbedaan teks

per edisi berita seputar aksi terorisme Noordin M. Top di Indonesia dalam

surat kabar Sindo (Seputar Indonesia), serta teknik analisis framing model

Robert N. Entman dengan mengoperasionalkan empat konsep framing,

yaitu Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Couses

(memperkirakan penyebab masalah), Make Moral Judgement (membuat

pilihan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan

penyelesaiannya).

5. Skripsi karya Maharani Aliawati, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2008 dengan judul

“Kampanye Politik di Media Massa Pasangan Adang Daradjatun-Dani

Anwar dalam Masa Kampanye Pilkada DKI 2007.”

Skripsi ini berisi mengenai bentuk-bentuk kampanye politik yang

dilakukan oleh pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar di media massa.

Selain itu, skripsi ini juga menjelaskan implikasi kampanye pencitraan

terhadap perolehan suara yang signifikan dari pasangan Adang-Dani. Di

 

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

12

sini peneliti menggunakan analisis deskriptif interpretatif, yaitu dengan

cara menganalisa setiap data atau fakta yang ditemukan lebih dekat,

mendalam, mengakar, dan menyeluruh.

Setelah melihat beberapa penelitian terkait teori maupun tema seputar

permasalahan yang penulis angkat, maka penulis memutuskan untuk

menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

sebagai metode penelitian. Di sini yang menjadi pembeda antara penelitian ini

dengan penelitian-penelitian lainnya adalah penulis menganalisis berita

seputar Pemilukada Banten 2011 sebagai objek penelitian. Sedangkan media

yang digunakan adalah surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos yang

notabene merupakan surat kabar lokal yang berbasis di Provinsi Banten.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan

yang dipakai adalah kualitatif dengan metode penelitian jenis analisis

wacana framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dalam

penelitian ini, penulis hanya akan membahas tentang bagaimana bentuk,

perbedaan dan kecenderungan frame surat kabar Radar Banten dan

Tangsel Pos dalam mengonstruksi realitas suatu peristiwa menjadi sebuah

berita, dalam hal ini berita kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah dan

Rano Karno.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah surat kabar Radar Banten dan

Tangsel Pos. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah berita-berita

 

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

13

kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno pada

Pemilukada Banten 2011.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Analisis Teks

Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis teks berita yang

terdapat pada surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos edisi 13 dan

19 Oktober 2011.

b. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat

penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan

manusia sebagai subjek (pelaku/aktor) sehubungan dengan realitas atau

gejala yang dipilih untuk diteliti.9 Wawancara merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi dengan

sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya-

jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung.10

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi terstruktur, di mana penulis telah menyiapkan

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan. Wawancara semi

terstruktur dilakukan untuk menemukan jawaban atas masalah yang

diteliti secara lebih terbuka.

Penulis melakukan wawancara dengan Redaktur Pelaksana dan

Reporter surat kabar Radar Banten, yaitu Ahmad Lutfi dan Nur Amrin,

9Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LKiS, 2007), h. 132.

10Andi Prastowo, “Pengertian Teknik Wawancara, Observasi, dan Pengamatan,” artikel

diakses pada 28 Mei 2013 dari http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/10/pengertian-teknik-

wawancara-observasi.html

 

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

14

serta Pemimpin Redaksi dan Reporter Tangsel Pos, yakni Khomsurizal

dan Samsudin. Wawancara dilakukan untuk menggali data-data

sekaligus dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk proses

penelitian yang berkaitan dengan berita kampanye pasangan Ratu Atut

Chosiyah dan Rano Karno pada gelaran Pemilukada Banten 2011.

c. Dokumentasi

Selain melakukan analisis teks dan wawancara, penulis juga akan

menghimpun data-data, literatur, dan kepustakaan yang ada kaitannya

dengan permasalahan yang akan diteliti. Data yang dihimpun meliputi

buku, skripsi, teks berita, dan artikel yang diambil dari internet.

4. Teknik Analisis Data

Berangkat dari permasalahan di atas, penelitian ini akan

menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Model

ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi

sebagai pusat dari organisasi ide. Frame adalah suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti

kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu) ke

dalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna, yaitu

bagaimana seseorang memaknai peristiwa dapat dilihat dari perangkat

tanda yang dimunculkan ke dalam teks.11

Pan dan Kosicki mengoperasionalkan empat struktur sebagai

perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Keempat

struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan

11

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h. 175.

 

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

15

framing dari suatu media. Kecenderungan atau keberpihakan wartawan

dalam mendeskripsikan suatu peristiwa dapat diamati dari keempat

struktur tersebut.

Tabel 1

Model Framing Pan dan Kosicki12

Struktur Perangkat Framing Unit yang Diamati

Sintaksis

(Cara wartawan

menyusun fakta)

1. Skema berita

Headline, lead, latar

informasi, kutipan

sumber, pernyataan,

penutup.

Skrip

(Cara wartawan

mengisahkan fakta)

2. Kelengkapan

berita

5W+1H

Tematik

(Cara wartawan

menulis fakta)

3. Detail

4. Koherensi

5. Bentuk kalimat

6. Kata ganti

Paragraf, proposisi,

kalimat, hubungan

antarkalimat.

Retoris

(Cara wartawan

menekankan fakta)

7. Leksikon

8. Grafis

9. Metafora

Kata, idiom,

gambar/grafik.

5. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid

Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CEQDA (Centre for Quality

12

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 256.

 

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

16

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kerangka Pemikiran

Bagian ini menjelaskan tentang teori agenda setting, framing,

berita, surat kabar, dan pemilukada.

BAB III : Gambaran Umum

Bagian ini berisi mengenai sejarah dan perkembangan, visi dan

misi, sirkulasi dan segmentasi pembaca, serta struktur

redaksional surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos.

BAB IV : Analisis dan Temuan Data

Bagian ini memaparkan frame, perbandingan frame, dan

keberpihakan frame berita kampanye pasangan Ratu Atut

Chosiyah dan Rano Karno pada surat kabar Radar Banten dan

Tangsel Pos edisi 13 dan 19 Oktober 2011.

BAB V : Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis atas

penelitian yang telah dilakukan.

 

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

17

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. Teori Agenda Setting

Hubungan yang kuat antara berita yang disampaikan media dengan isu-

isu yang dinilai penting oleh publik merupakan salah satu jenis efek media

massa yang paling populer yang dinamakan dengan agenda setting. Dennis

McQuail, seperti yang dikutip oleh Morissan (2010:89), mengatakan bahwa

istilah agenda setting diciptakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw

(1972), dua peneliti dari Universitas North Carolina, Amerika Serikat (AS),

untuk menjelaskan gejala atau fenomena kegiatan kampanye pemilihan umum

(pemilu) yang telah lama diamati dan diteliti oleh kedua sarjana tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh McCombs dan Shaw merupakan tonggak awal

perkembangan teori agenda setting.1

Asumsi yang mendasari teori agenda setting adalah media massa tidak

dapat memengaruhi khalayak untuk mengubah sikap (afektif), namun media

massa dapat memengaruhi khalayak tentang apa yang ada di dalam pikiran

mereka (kognitif). Artinya, media massa memengaruhi persepsi khalayak

mengenai apa yang dianggap penting. Dalam penerapannya, media massa

menggunakan agenda tertentu mengenai apa yang harus dipikirkan oleh

khalayaknya dengan memilih dan mengemas informasi yang dikehendaki.

1Morissan dkk, Teori Komunikasi Massa, (Bogor: PT. Ghalia Indonesia, 2010), h. 89.

 

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

18

Setelah itu, khalayak membentuk persepsinya berdasarkan informasi yang

diterimanya dari media massa.2

Agenda setting memandang media massa melakukan “to tell what to

think about”, artinya membentuk persepsi khalayak tentang apa yang

dianggap penting. Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, media

memberikan petunjuk tentang isu mana yang lebih penting. Karena itu, model

agenda setting mengasumsikan adanya hubungan positif antara penilaian yang

diberikan media kepada suatu persoalan dengan perhatian yang diberikan

khalayak kepada persoalan itu. Singkatnya, apa yang dianggap penting oleh

media, akan dianggap penting pula oleh masyarakat. Begitu juga sebaliknya,

apa yang dilupakan oleh media, akan luput juga dari perhatian masyarakat.

Jadi, teori agenda setting lebih melihat bahwa media mampu menonjolkan apa

yang nantinya juga akan dianggap penting oleh khalayak.3

Sementara itu, efek dari agenda setting terdiri atas efek langsung dan

efek lanjutan. Efek langsung berkaitan dengan isu, yakni apakah isu itu ada

atau tidak ada dalam agenda khalayak dan dari semua isu, mana yang

dianggap paling penting menurut khalayak. Sedangkan efek lanjutan berupa

persepsi (pengetahuan tentang peristiwa tertentu) atau tindakan, seperti

memilih kontestan pemilu atau aksi protes.4

Stephen W. Littlejohn, mengutip Rogers dan Dearing, seperti yang

dikutip oleh Rachmat Kriyantono (2007:221), mengatakan bahwa fungsi

2Antar Venus, Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam

Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, h. 94-95. 3Gun Gun Heryanto, “Marketing Politik di Media Massa dalam Pemilu 2009,” artikel

diakses pada 28 Mei 2013 dari http://www.scribd.com/doc/22540557/Marketing-Politik-Di-

Media-Massa-Gun 4Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2007), cet ke-3, h. 77.

 

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

19

agenda setting merupakan proses linear yang terdiri dari tiga bagian. Pertama,

agenda media itu sendiri harus disusun oleh awak media. Kedua, agenda

media dalam beberapa hal mempengaruhi atau berinteraksi dengan agenda

publik atau naluri publik terhadap pentingnya isu, yang nantinya

mempengaruhi agenda kebijakan. Ketiga, agenda kebijakan adalah apa yang

dipikirkan para pembuat kebijakan publik dan privat penting atau pembuatan

kebijakan penting yang dianggap penting oleh publik.5

1. Konsep Agenda Media

a. Visibilitas (visibility), yaitu jumlah dan tingkat menonjolnya berita.6

b. Tingkat menonjol bagi khalayak (audience salience), yakni relevansi

isi berita dengan kebutuhan khalayak.7

c. Valensi (valence), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara

pemberitaan bagi suatu peristiwa.8

2. Konsep Agenda Publik

a. Keakraban (familiarity), yakni derajat kesadaran khalayak akan topik

tertentu.9

b. Penonjolan pribadi (personal salience), yakni relevansi kepentingan

individu dengan ciri pribadi.10

c. Kesenangan (favorability), yakni pertimbangan senang atau tidak

senang akan topik berita.11

5Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, h. 221. 6Ibid, h. 221.

7Ibid, h. 221.

8Ibid, h. 221.

9Ibid, h. 222.

10Ibid, h. 222.

11Ibid, h. 222.

 

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

20

3. Konsep Agenda Kebijakan

a. Dukungan (support), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu

berita tertentu.12

b. Kemungkinan kegiatan (likelihood of action), yakni kemungkinan

pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan.13

c. Kebebasan bertindak (freedom of action), yakni nilai kegiatan yang

mungkin dilakukan pemerintah.14

4. Variabel Agenda Setting

Agenda Setting memfokuskan pada dua variabel, yaitu agenda media

(sebagai variabel independen) dan agenda publik (sebagai variabel

dependen). Analisis hubungan antar variabel yang dilakukan biasanya

menekankan pada pola hubungan satu arah atau bersifat linear, yaitu

bahwa agenda media mempengaruhi terbentuknya agenda publik. Dalam

model tersebut, realitas yang mengarah pada hubungan timbal balik antara

agenda media dan agenda publik kurang mendapatkan perhatian.

Seringkali terlupakan bahwa framing dan priming agenda media, serta

tingkat penonjolan (salience) isu/kejadian pada agenda publik merupakan

proses tidak berujung dan tidak berpangkal.15

Respon terhadap kenyataan tersebut adalah terjadinya perubahan

orientasi dalam studi agenda setting bahwa agenda setting bukan hanya

suatu gejala melainkan sebuah proses yang berlangsung terus menerus (on

12

Ibid, h. 222. 13

Ibid, h. 222. 14

Ibid, h. 222. 15

Indra Juliana, “Analisis Framing Pemberitaan Kasus M. Nazaruddin Pada Harian Pagi

Tribun Jabar,” artikel diakses pada 6 Mei 2012 dari

http://www.scribd.com/doc/82845272/21/Teori-Agenda-Setting.html

 

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

21

going process). Berdasarkan perspektif ini, pemenuhan (coverage)

variabel dalam studi agenda setting menjadi sangat luas, karena

melibatkan faktor-faktor yang merupakan bagian dari proses terbentuknya

agenda media dan agenda publik dan sekaligus bisa digunakan untuk

menjelaskan mengapa efek media sangat besar, kecil, atau tidak ada sama

sekali.16

Faktor-faktor yang memengaruhi ada tidaknya pengaruh agenda

setting (pengaruh agenda media terhadap agenda publik) disebut faktor

kondisional, yang dapat dikategorikan menjadi dua bagian:

a. Dari perspektif agenda media adalah framing, priming, frekuensi dan

intensitas pemberitaan, serta kredibilitas media di kalangan audiens.17

1) Framing

Framing adalah sebuah proses yang mana jurnalis, reporter,

editor mengemas isu/kejadian menjadi sajian yang lebih

menyentuh dan lebih menarik. Pengemasan isu/kejadian

merupakan faktor penentu terhadap derajat pentingnya isu di

kalangan audiens.18

2) Priming

Priming adalah proses di mana isu yang diangkat media akan

mengingatkan publik akan informasi sebelumnya yang mereka

miliki tentang isu itu, sehingga akan memicu perhatian yang lebih.

Priming merupakan dampak dari stimulus yang sudah ada

sebelumnya yang akan mempengaruhi tindakan atau penilaian

16

Ibid. 17

Ibid. 18

Ibid.

 

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

22

yang akan dilakukan kemudian. Dalam konteks media, priming

adalah dampak dari isi media (misalnya liputan tokoh politik)

terhadap perilaku atau penilaian khalayak yang muncul kemudian

(misalnya mendukung atau membelot dalam pemilu).19

3) Frekuensi dan Intensitas Pemberitaan

Frekuensi dan intensitas pemberitaan mengacu pada seberapa

sering isu/berita muncul, penempatan isu/berita, dan banyaknya

porsi atau tempat (space) yang tersedia untuk berita/isu tersebut.

4) Kredibilitas Media

Kredibilitas media menyangkut pada tingkat kepercayaan

individu terhadap informasi yang disajikan oleh sebuah media.

Semakin besar “nama” sebuah media, maka semakin besar pula

tingkat kepercayaan individu terhadap media tersebut.

b. Dari perspektif agenda publik adalah faktor perbedaan individual,

faktor perbedaan media, faktor perbedaan isu, faktor perbedaan

salience, dan faktor perbedaan kultural.20

1) Faktor Perbedaan Individual

Pengaruh agenda setting akan meningkat pada diri individu

yang memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu yang disajikan

oleh media massa. Bukti-bukti empirik menunjukkan bahwa

perhatian individu terhadap isi media dipengaruhi oleh tingkat

19

Susanto Karthubij, “Agenda Setting, Framing, dan Priming,” artikel diakses pada 13 Mei

2012 dari http://www.paksanto.com 20

Ibid.

 

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

23

pendidikan, luas pengalaman, kepentingan, perbedaan ciri

demografis, sosiologis.21

2) Faktor Perbedaan Media

Perbedaan media, yang dimaksudkan disini adalah perbedaan

coverage media yang ada pada komunitas, kelompok masyarakat,

wilayah atau negara tertentu. Diyakini bahwa sekalipun ada

kecenderungan kesamaan dalam menyiarkan berita (isu), namun

beberapa media tertentu memberikan tekanan dan porsi yang

berbeda dalam menyiarkan berita.22

3) Faktor Perbedaan Isu

Dilihat dari isinya, isu bisa berupa pengungkapan masalah

yang sedang dihadapi oleh individu, kelompok, atau masyarakat,

isu juga bisa berupa usulan solusi untuk memecahkan masalah.

Masing-masing jenis isu mempunyai efek yang berbeda dalam

proses agenda setting.23

4) Faktor Perbedaan Salience

Perbedaan salience adalah pemilihan isu berdasarkan

perbedaan nilai kepentingan. Dilihat dari sisi khalayak, apakah isu

yang dipilih untuk menjangkau kepentingan sosial (komunitas

yang lebih luas), kepentingan interpersonal (keluarga teman

bergaul, tempat kerja, dan sebagainya), ataukah kepentingan

21

Ibid. 22

Ibid. 23

Ibid.

 

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

24

individu. Masing-masing pilihan, tentu saja, akan menimbulkan

efek agenda setting yang berbeda.24

5) Faktor Perbedaan Kultural

Setiap kelompok masyarakat akan menanggapi dan merespon

isu yang sama secara berbeda, yang secara otomatis akan

mempengaruhi efek agenda setting yang ditimbulkan. Sekalipun

media mampu membentuk dan merubah norma baru sebagai acuan

hidup bagi kelompok masyarakat tertentu, namun bukti-bukti yang

ditemukan belum sepenuhnya mendukung hipotesa tersebut. Bukti-

bukti empirik yang paling kuat adalah media massa lebih mudah

memperkokoh sistem budaya yang sudah berakar dalam kehidupan

masyarakat.25

B. Framing

1. Konsep Framing

Pada dasarnya, analisis framing merupakan versi terbaru dari

pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media.

Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson pada

tahun 1955. Mulanya, frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau

perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan,

dan wacana, serta yang menyediakan kategori-kategori standar untuk

mengapresiasi realitas. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih jauh

oleh Goffman pada tahun 1974, yang mengandaikan frame sebagai

24

Ibid. 25

Ibid.

 

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

25

kepingan-kepingan perilaku (strips of behaviour) yang membimbing

individu dalam membaca realitas.26

Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk

membedah cara-cara atau ideologi media saat mengonstruksi fakta.

Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke

dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih

diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya.

Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui

bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan

ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu

pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang

ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa ke mana berita

tersebut.27

Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai

analisis untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media.

Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Di sini realitas

dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Analisis framing

merupakan analisis untuk mengkaji pembingkaian realitas yang dilakukan

media. Pembingkaian tersebut merupakan proses konstruksi, yang artinya

realitas dimaknai dan direkonstruksi dengan cara dan makna tertentu.

Framing digunakan media untuk menonjolkan atau memberi penekanan

aspek tertentu sesuai kepentingan media. Akibatnya, hanya bagian tertentu

26

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 161-162. 27

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h. 161-162.

 

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

26

saja yang lebih bermakna, lebih diperhatikan, dianggap penting, dan lebih

mengena dalam pikiran khalayak.28

Beberapa tokoh mendefinisikan framing sebagai berikut:

Tabel 2

Definisi Framing29

Robert N. Entman

Proses seleksi dari berbagai aspek realitas,

sehingga bagian tertentu lebih menonjol

dibandingkan bagian lain. Informasi ditempatkan

dalam konteks yang khas, sehingga sisi tertentu

mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi

yang lain.

William A. Gamson

Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang

teroganisir sedemikian rupa dan menghadirkan

konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang

berkaitan dengan objek suatu wacana. Cara

bercerita itu dibentuk dalam sebuah kemasan

(package). Kemasan itu semacam skema atau

struktur pemahaman yang digunakan individu

untuk mengonstruksi makna pesan-pesan yang

disampaikan dan menafsirkan makna pesan-pesan

yang ia terima.

28

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 252. 29

Fatimatuzzahro, “Analisis Framing Berita Kriminal Koran Harian Umum Republika,”

(Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009), h. 13.

 

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

27

Todd Gitlin

Strategi bagaimana realitas dibentuk,

disederhanakan untuk ditampilkan kepada

khalayak pembaca. Peristiwa-peristiwa

ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak

menonjol dan menarik perhatian khalayak

pembaca. Itu dilakukan dengan seleksi,

pengulangan, penekanan, dan presentasi aspek

tertentu dari realitas.

David E. Snow

Robert Benford

Pemberian makna untuk menafsirkan peristiwa

dari kondisi yang relevan. Frame

mengorganisasikan sistem kepercayaan dan

diwujudkan dalam kata kunci tertentu, anak

kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan

kalimat tertentu.

Amy Binder

Skema interpretasi yang digunakan oleh individu

untuk menempatkan, menafsirkan,

mengidentifikasi, dan melabeli peristiwa secara

langsung atau tidak langsung. Frame

mengorganisir peristiwa yang kompleks ke dalam

bentuk dan pola yang mudah dipahami dan

membantu individu untuk mengerti makna

peristiwa.

Zhongdang Pan

Gerald Kosicki

Strategi komunikasi dalam memproses berita.

Perangkat kognisi yang digunakan dalam

 

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

28

mengkode informasi, menafsirkan peristiwa, dan

dihubungkan dengan rutinitas konvensi

pembentukan berita.

2. Efek Framing

Ada beberapa efek yang ditimbulkan dari framing analysis,

diantaranya adalah:

a. Bagaimana realitas dibingkai dan disajikan kepada khalayak tertentu

dengan makna yang berbeda-beda oleh media. Karena pada dasarnya

realitas bukan ditangkap dan ditulis, tetapi dikonstruksi.30

b. Adanya realitas yang kompleks, penuh dimensi dan tidak beraturan

disajikan dalam berita sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan dan

memenuhi logika tertentu.31

c. Menonjolkan aspek tertentu dan mengaburkan aspek lain. Wartawan

mengarahkan berita pada aspek tertentu, akibatnya ada aspek lain yang

tidak mendapat perhatian yang memadai.32

d. Menampilkan sisi tertentu dan melupakan sisi lain. Dalam membuat

berita, wartawan hanya melihat dari satu sisi saja, sehingga sisi lain

yang mungkin penting dari suatu berita tidak mendapatkan liputan

yang memadai.33

e. Menampilkan aktor tertentu dan menyembunyikan aktor lain.

Wartawan hanya memfokuskan berita pada aktor tertentu dan

30

Ibid, h. 15. 31

Ibid, h. 15. 32

Ibid, h. 16. 33

Ibid, h. 16.

 

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

29

menyebabkan aktor lain yang mungkin relevan dan penting dalam

pemberitaan menjadi tersembunyi.34

f. Mobilisasi massa yang berkaitan dengan opini publik yang dibentuk

oleh wartawan, bagaimana isu dikemas, bagaimana peristiwa dipahami

dan bagaimana kejadian dimaknai.35

g. Menggiring khalayak pada ingatan tertentu. Menurut W. Lance Bennet

dan Regina G. Lawrence berkaitan dengan news icon, yakni simbol

dan citra yang timbul dari peristiwa yang diberitakan oleh media dan

tertanam kuat dalam benak publik.36

3. Model Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Model framing yang diperkenalkan oleh Pan dan Kosicki adalah

salah satu model yang paling populer dan banyak dipakai. Menurut Pan

dan Kosicki seperti yang dikutip oleh Eriyanto (2002:252-253), ada dua

konsepsi dari framing yang saling berkaitan. Pertama, dalam konsepsi

psikologi. Framing dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana

seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan

struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah

informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. Framing disini dilihat

sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik/khusus dan

menempatkan elemen tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih

menonjol dalam kognisi seseorang. Elemen-elemen yang diseleksi dari

suatu isu/peristiwa tersebut menjadi lebih penting dalam mempengaruhi

pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas. Kedua, konsepsi

34

Ibid, h. 16. 35

Ibid, h. 16. 36

Ibid, h. 16.

 

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

30

sosiologis. Frame dipahami sebagai proses bagaimana seseorang

mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman

sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya. Frame di sini

berfungsi membuat suatu realitas menjadi teridentifikasi, dipahami, dan

dapat dimengerti karena sudah dilabeli dengan label tertentu.37

Pan dan Kosicki membuat suatu model yang mengintegrasikan

secara bersama-sama konsep psikologis yang semata melihat frame semata

sebagai persoalan internal pikiran dengan konsepsi sosiologis yang lebih

tertarik melihat frame dari sisi bagaimana lingkungan sosial dikonstruksi

seseorang. Bagi Pan dan Kosicki, framing pada dasarnya melibatkan

kedua konsepsi tersebut. Dalam media, framing dipahami sebagai

perangkat kognisi yang digunakan dalam informasi untuk membuat kode,

menafsirkan, dan menyimpannya untuk dikomunikasikan dengan

khalayak, yang semuanya dihubungkan dengan konvensi, rutinitas, dan

praktik kerja profesional wartawan. Framing lalu dimaknai sebagai suatu

strategi atau cara wartawan dalam mengonstruksi dan memproses

peristiwa untuk disajikan kepada khalayak.38

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita ke dalam

teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana

seseorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda

yang dimunculkan dalam teks. Pan dan Kosicki seperti yang dikutip oleh

37

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 252-253. 38

Ibid, h. 253.

 

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

31

Alex Sobur (2009:175), melalui tulisan mereka “Framing Analysis:

Approach to News Discourse“ mengoperasionalkan empat dimensi

struktural teks berita sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip,

tematik, dan retoris.39

a. Struktur Sintaksis

Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun

peristiwa (pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa) ke

dalam bentuk susunan umum berita. Struktur ini dapat diamati dari

bagan berita (lead yang dipakai, latar, headline, kutipan yang diambil,

dan sebagainya). Intinya ia mengamati bagaimana wartawan

memahami peristiwa yang dapat dilihat dari cara ia menyusun fakta ke

dalam bentuk umum berita.40

b. Struktur Skrip

Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan

atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini

melihat bagaimana strategi cara bercerita atau bertutur yang dipakai

oleh wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita.41

c. Struktur Tematik

Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan

mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi,

39

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h. 175. 40

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 255. 41

Ibid, h. 255.

 

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

32

kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara

keseluruhan.42

d. Struktur Retoris

Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan

arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana

wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang

dipakai. Hal tersebut bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga

menekankan arti tertentu kepada pembaca.43

C. Berita

1. Pengertian Berita

Istilah berita berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni vrit yang

kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi write, yang arti

sebenarnya adalah “ada“ atau “terjadi“. Sebagian ada yang menyebutnya

vritta, yang artinya “kejadian“ atau “yang telah terjadi“. Vritta masuk ke

dalam bahasa Indonesia menjadi “berita“ atau “warta“.44

William S. Moulsby dalam Getting The News, seperti yang dikutip

oleh Haris Sumadiria (2005:64) menegaskan, berita bisa didefinisikan

sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta

yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik

perhatian khalayak.45

42

Ibid, h.255. 43

Ibid, h. 256. 44

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),

h.46. 45

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2005), h.64.

 

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

33

Mitchel V. Charnley dalam buku Reporting, seperti yang dikutip

oleh Gunadi (1998:17) mendefinisikan berita sebagai laporan tercepat

mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau

penting, atau kedua-duanya untuk sejumlah besar penduduk.46

Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita.

Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya

sebagian kecil saja yang dilaporkan. Berita adalah hasil akhir dari proses

kompleks dengan menyortir (memilah-milah) dan menentukan peristiwa

dengan tema-tema tertentu dalam suatu kategori tertentu.47

Pada dasarnya, berita merupakan laporan dari peristiwa. Peristiwa di

sini adalah realitas atau fakta yang diliput oleh wartawan dan pada

gilirannya akan dilaporkan secara terbuka melalui media massa. Dengan

demikian, dapat pula dikatakan secara sederhana, bahwa dalam suatu

proses jurnalisme, upaya menceritakan kembali suasana atau keadaan,

orang, dan benda, bahkan pendapat yang terdapat dalam sebuah peristiwa

merupakan upaya untuk merekonstruksikan realitas. Karena sifat dan

faktanya bahwa tugas redaksional media massa, seperti wartawan, editor,

redaktur pelaksana, dan juga pemimpin redaksi adalah menceritakan

peristiwa-peristiwa, maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa

seluruh isi surat kabar merupakan realitas yang telah dikonstruksikan

(constructed reality). Laporan-laporan jurnalistik yang ada di media pada

46

Y.S. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 17. 47

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 102.

 

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

34

dasarnya tidak lebih dari hasil penyusunan realitas-realitas dalam bentuk

“cerita“.48

2. Nilai Berita

Nilai berita (news value) merupakan standar yang menjadi panduan

bagi wartawan untuk menentukan realitas seperti apa yang layak

diberitakan dan realitas seperti apa pula yang tidak layak untuk

diberitakan. Semakin banyak nilai berita, semakin besar pula kemungkinan

dari realitas tersebut untuk diberitakan. Namun sebaliknya, semakin

sedikit nilai berita, semakin kecil pula kemungkinan dari realitas tersebut

untuk turut diberitakan.49

Setiap hari ada jutaan peristiwa, jutaan peristiwa tersebut potensial

untuk membentuk berita. Ada sebuah pertanyaan, kenapa hanya peristiwa

yang diberitakan? Dan kenapa dari sisi tertentu saja ditulis oleh wartawan?

Semua proses itu ditentukan oleh apa yang disebut sebagai nilai berita.

Secara umum, nilai berita dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:

Tabel 3

Nilai Berita50

Prominance

Nilai berita diukur dari kebesaran

peristiwanya atau arti pentingnya.

Peristiwa yang diberitakan adalah

peristiwa yang dipandang penting.

48

Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:

Gitanyali, 2004) h. 168. 49

Ibid, h. 175. 50

Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 106-107.

 

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

35

Human Interest

Peristiwa lebih memungkinkan disebut

berita kalau peristiwa itu lebih banyak

mengandung unsur haru, sedih, dan

menguras emosi khalayak.

Conflict

Peristiwa yang mengandung konflik

lebih potensial disebut berita

dibandingkan dengan peristiwa yang

biasa-biasa saja.

Unusual

Berita mengandung peristiwa yang

tidak biasa atau peristiwa yang jarang

terjadi.

Proximity

Peristiwa yang dekat lebih layak

diberitakan dibandingkan dengan

peristiwa yang jauh.

3. Kategori Berita

Pengkategorisasian berita menjadi landasan atau pijakan bagi

wartawan untuk menentukan bagaimana sebuah realitas diklasifikasikan

dan bagaimana peristiwa didefinisikan, dipahami, bahkan direkonstruksi.51

Secara umum, menurut Tuchman seperti yang dikutip oleh Eriyanto

(2002:108-109), wartawan memakai lima kategori berita. Kategori

tersebut dipakai untuk membedakan jenis isi berita dan subjek peristiwa

yang menjadi berita. Kelima kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di

bawah ini:

51

Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi, h. 176.

 

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

36

Tabel 4

Kategori Berita52

Hard News

Berita mengenai peristiwa yang

terjadi saat itu. Kategori berita ini

sangat dibatasi oleh waktu dan

aktualitas. Semakin cepat

diberitakan semakin baik. Bahkan

ukuran keberhasilan dari kategori

berita ini adalah dari sudut

kecepatan pemberitaannya.

Soft News

Kategori berita ini biasanya

menyangkut hal-hal yang

berhubungan dengan kisah

manusiawi (human interest). Pada

kategori berita ini tidak dibatasi oleh

waktu. Ia bisa diberitakan kapan

saja.

Spot News

Sub klasifikasi dari hard news.

Dalam spot news, peristiwa yang

diliput tidak direncanakan terlebih

dahulu (bersifat spontan).

Developing News

Sub klasifikasi dari hard news.

Hampir menyerupai spot news,

52

Ibid, h. 25-26.

 

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

37

tetapi dalam developing news

dimasukkan elemen lain, seperti

peristiwa yang diberitakan adalah

bagian dari rangkaian yang akan

diteruskan keesokan harinya atau

dalam berita selanjutnya.

Continuing News

Sub klasifikasi lain dari hard news.

Dalam continuing news, peristiwa-

peristiwa bisa diprediksi dan

direncanakan.

D. Surat Kabar

1. Pengertian Surat Kabar

Surat kabar bisa dikatakan sebagai media massa tertua sebelum

ditemukan film, radio, dan televisi. Surat kabar memiliki keterbatasan

karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang “melek huruf”, serta lebih

banyak disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak.

Salah satu kelebihan surat kabar ialah mampu memberi informasi yang

lengkap, bisa dibawa kemana-mana, dan terdokumentasi sehingga mudah

diperoleh bila diperlukan.53

Menurut Susanto, surat kabar adalah pemberitaan tentang keadaan

dan perkembangan yang memungkinkan orang untuk memperoleh

gambaran tentang pendapat umum, sekaligus dalam pemberitaannya, surat

53

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008),

h.127.

 

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

38

kabar mencerminkan aliran-aliran psikologi dan pendapat umum setiap

harinya.54

Surat kabar mengandung arti lembaran tercetak yang memuat

laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik,

bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan di mana

saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca.55

2. Karakteristik Surat Kabar

Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal demi

tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus

memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut. Dengan kata lain,

komunikator harus mengetahui secara tepat karakteristik media massa

yang akan digunakannya. Karakteristik surat kabar sebagai media massa

mencakup antara lain:56

a. Publisitas

Publisitas atau publicity adalah penyebaran pada publik atau

khalayak. Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah pesan

dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di

berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui umum

atau menarik bagi khalayak pada umumnya. Dengan demikian, semua

aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum dan atau

54

Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktik, (Bandung: Bina Cipta, 1998), cet

ke-3, h. 28. 55

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 1993), h. 241. 56

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h. 112-114.

 

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

39

menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan. Pesan-pesan

melalui surat kabar harus memenuhi kriteria tersebut.57

b. Periodesitas

Periodesitas menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian,

mingguan, atau dwi mingguan. Sifat periodesitas sangat penting

dimiliki media massa, khususnya surat kabar. Kebutuhan manusia akan

informasi sama halnya dengan kebutuhan manusia akan makan,

minum, dan pakaian. Setiap hari manusia selalu membutuhkan

informasi. Bagi penerbit surat kabar, selama ada dana dan tenaga yang

terampil, tidaklah sulit untuk menerbitkan surat kabar secara periodik.

Di sekeliling kita banyak sekali fakta serta peristiwa yang dapat

dijadikan berita dalam surat kabar. Selama ada kehidupan, selama itu

pula surat kabar terbit.58

c. Universalitas

Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka

ragam dan dari seluruh dunia. Dengan demikian, isi surat kabar

meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti masalah sosial,

ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan, dan lain-lain. Selain

itu, lingkup kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional, bahkan

internasional. Jadi, apabila ada penerbitan (sekalipun bentuknya seperti

surat kabar) yang hanya memuat satu aspek saja, maka penerbitan

tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai surat kabar.59

57

Ibid, h. 112. 58

Ibid, h. 112. 59

Ibid, h. 113.

 

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

40

d. Aktualitas

Aktualitas, menurut kata asalnya, berarti “kini” dan “keadaan

sebenarnya”. Kedua istilah tersebut erat kaitannya dengan berita,

karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta

atau opini yang penting atau menarik minat, atau kedua-duanya bagi

sejumlah besar orang. Laporan tercepat menunjuk pada “kekinian”

atau terbaru dan masih hangat. Fakta dan peristiwa penting atau

menarik tiap hari berganti dan perlu untuk dilaporkan, karena khalayak

pun memerlukan informasi yang paling baru. Hal ini dilakukan oleh

surat kabar, karena surat kabar sebagian besar memuat berbagai jenis

berita.60

e. Terdokumentasikan

Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita

atau artikel, dapat dipastikan ada beberapa di antaranya yang oleh

pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan.61

3. Sifat Surat Kabar

Ditinjau dari ilmu komunikasi, sifat surat kabar terbagi atas lima,

yaitu:

a. Terekam

Berita-berita yang dimuat dalam surat kabar tersusun dalam

alinea, kalimat, dan kata-kata yang terdiri dari huruf-huruf, yang

dicetak pada kertas. Dengan demikian, setiap peristiwa atau hal yang

diberitakan terekam sedemikian rupa sehingga dapat dibaca setiap saat

60

Ibid, h. 113. 61

Ibid, h. 114.

 

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

41

dan dapat dikaji ulang, bisa dijadikan dokumentasi dan bisa dipakai

sebagai bukti untuk keperluan tertentu.62

b. Menimbulkan perangkat mental secara aktif

Karena berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada

khalayak menggunakan bahasa dengan huruf yang tercetak “mati” di

atas kertas, maka untuk dapat mengerti maknanya pembaca harus

menggunakan perangkat mentalnya secara aktif.63

c. Pesan menyangkut kebutuhan komunikan

Pesan atau berita yang disampaikan kepada komunikan

(khalayak) menyangkut teknik transmisinya (penyampaian), agar tepat

sasaran dan mencapai tujuannya.64

d. Efek sesuai dengan tujuan

Efek yang diharapkan dari pembaca surat kabar tergantung dari

tujuan yang hendak dicapai oleh wartawan surat kabar yang berposisi

sebagai komunikator.65

e. Wartawan sebagai komunikator

Salah satu komponen penting dari surat kabar adalah wartawan.

Wartawan merupakan sosok yang sangat sentral, karena berhasil atau

tidaknya misi surat kabar tergantung pada kemampuan dan

keterampilan wartawannya.66

62

Siti Karlina, dkk, Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), cet. ke-6,

h.155. 63

Ibid, h. 156. 64

Ibid, h. 156. 65

Ibid, h. 156. 66

Ibid, h. 157.

 

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

42

E. Pemilukada

1. Pengertian Pemilukada

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau

Pemilukada adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan

wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pemilukada meliputi:

a. Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur

b. Pemilu Bupati dan Wakil Bupati

c. Pemilu Walikota dan Wakil Walikota.67

Dalam pasal 56 ayat 1 dan 2 Undang-undang No. 12 Tahun 2008

tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa:

(1) Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan

calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

(2) Pasangan calon sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diusulkan oleh

partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan yang

didukung oleh sejumlah orang yang memenuhi persyaratan

sebagaimana ketentuan dalam Undang-undang ini.68

2. Asas Pemilukada

Seperti telah disebutkan sebelumnya, asas pemilukada terdiri dari:

a. Langsung. Pemilih mempunyai hak untuk secara langsung

memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa

67

http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_12_Tahun_2008.pdf, diakses pada tanggal 25

Desember 2011. 68

Ibid.

 

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

43

perantara dalam memilih wakil-wakil yang akan duduk di

pemerintahan daerah.69

b. Umum. Pemilukada diikuti oleh setiap orang yang sudah memenuhi

syarat.70

c. Bebas. Dalam memberikan suaranya, si pemilih tidak mendapat

tekanan dari pihak manapun yang memungkinkan dia memberikan

suara yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Dia benar-benar bebas

dalam menentukan pilihannya.71

d. Rahasia. Kerahasiaan pemilih atas calon kepala daerah dan wakil

kepala daerah peserta pemilukada yang dipilihnya tidak akan

diketahui oleh siapapun, termasuk panitia pemungutan suara. Sehingga

pemilih bebas dari ketakutan atau ancaman dari pihak manapun dalam

memberikan suaranya.72

e. Jujur. Tidak boleh terjadi kecurangan-kecurangan dalam pemilukada,

baik yang dilakukan oleh pihak penyelenggara maupun peserta

pemilukada.73

f. Adil. Setiap pemilih dan peserta pemilukada mendapatkan perlakuan

yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.74

3. Mekanisme Pemilukada

Secara prosedural, pemilihan kepala daerah dilakukan oleh Dewan

Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD), mulai dari tahap pencalonan

69

Ibid. 70

Ibid. 71

Ibid. 72

Ibid. 73

Ibid. 74

Ibid.

 

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

44

sampai dengan penetapan. Proses pemilihan kepala daerah dilakukan

melalui mekanisme pemungutan suara secara langsung dengan ketentuan

one man one vote (setiap anggota DPRD dapat memberikan suara pada

satu pasang calon kepala daerah dan wakil kepala daerah). Pemerintah

Pusat, dalam hal ini Presiden, hanya berperan dalam pengesahan kepala

daerah dan wakil kepala daerah yang telah ditetapkan oleh DPRD. Secara

substansial, mekanisme semacam ini memberikan kewenangan politik

yang lebih besar bagi masyarakat di daerah untuk menentukan siapa yang

akan menjadi kepala daerahnya.75

Ketentuan penetapan kepala daerah dan wakil kepala daerah

tercantum dalam pasal 42 ayat 1 UU No. 12 Tahun 2008, yang berbunyi

sebagai berikut:

(1) DPRD mempunyai tugas dan wewenang mengusulkan pengangkatan

dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden

melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD Provinsi dan kepada

Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPRD

Kabupaten/Kota.76

75

Dede Mariana dan Caroline Paskarina, Demokrasi dan Politik Desentralisasi,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 27. 76

http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_12_Tahun_2008.pdf, diakses pada 25 Desember

2011.

 

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Surat Kabar Radar Banten

1. Sejarah dan Perkembangan Radar Banten

Harian Radar Banten terbit pertama kali pada tanggal 2 Juni 2000

dengan nama Harian Banten yang dikelola oleh PT. Wahana Semesta

Banten dan berada di bawah naungan Jawa Pos Group. Munculnya koran

lokal seperti Radar Banten adalah keniscayaan sejarah, seiring dibukanya

kran kebebasan pers di Indonesia pasca runtuhnya rezim Orde Baru, yang

ditandai dengan disahkannya Undang-undang (UU) Pokok Pers No.40

Tahun 1999. Fenomena munculnya koran lokal ini juga dilandasi oleh

semangat Otonomi Daerah sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang

pemerintahan daerah.1

Tak bisa dipungkiri, jika kekuatan media lokal terletak pada sisi

proximity (kedekatan). Karena tujuan awal dari berdirinya sebuah media

lokal di suatu daerah adalah untuk mengakomodir berita-berita serta isu-

isu yang berkembang di daerah tersebut. Apalagi, sebuah berita akan lebih

bernilai jika peristiwa yang diberitakan dekat atau berada di sekitar

masyarakat daerah itu. Selain itu, keberadaan media lokal sedikit banyak

juga berpengaruh terhadap „roda pemerintahan‟ di suatu daerah. Karena,

1Company Profile Radar Banten.

 

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

46

media lokal kerap digunakan sebagai referensi bagi pemerintah daerah

untuk mengambil langkah-langkah sebelum mengambil kebijakan.2

Begitupun Harian Banten, tampil sebagai satu-satunya koran yang

terbit di Kota Serang (cikal bakal ibukota Provinsi Banten kala itu), pada

masa-masa awal terbitnya banyak mengangkat berita-berita seputar

perjuangan pembentukan Provinsi Banten. Berbagai peristiwa penting

perjuangan masyarakat Banten hingga terealisasinya provinsi ke-30 ini

berhasil direkam oleh para wartawan Harian Banten dan menjadi liputan-

liputan menarik serta ditunggu masyarakat. Maka, tak heran bila nama

Harian Banten langsung melekat di hati masyarakat Banten, sehingga

kemudian manajemen mengambil motto Harian Banten sebagai “Koran

Kebanggaan Warga Banten”.3

Untuk mempercepat penerimaan masyarakat, pada masa-masa awal

terbitnya, Harian Banten banyak menyebar spanduk promosi yang bernada

propagandis dan provokatif yang dikemas dalam bahasa setempat. Untuk

wilayah Kota Serang dan Cilegon yang notabene masyarakatnya berbahasa

Jawa-Banten, ditampilkan spanduk yang berbunyi “Aje Ngaku Wong

Banten Lamun Ore Mace Harian Banten”. Di wilayah Kabupaten

Pendeglang dan Lebak yang notabene masyarakatnya berbahasa Sunda,

tampil dengan spanduk yang berbunyi “Ulah Ngaku Urang Banten Lamun

Teu Maca Harian Banten”. Sedangkan di wilayah Tangerang yang

2Diolah dari hasil wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten, Serang, 14

Maret 2012. 3Company Profile Radar Banten.

 

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

47

masyarakatnya heterogen tampil dengan spanduk “Jangan Ngaku Orang

Banten Kalau Tidak Membaca Harian Banten.”4

Selain fokus menyampaikan peristiwa-peristiwa penting di wilayah

Banten, Harian Banten juga mengakomodasi berita-berita serta isu-isu

nasional di samping berita-berita daerah. Porsi berita nasionalnya pun

tidak sedikit, yaitu mencapai angka 40 persen. Sedangkan 60 persen

sisanya berisi berita-berita daerah. Tak ayal, jika Harian Banten bisa

dikatakan sebagai „koran nasional yang terbit di daerah‟.5

Seiring dengan tumbuh pesatnya perkembangan perusahaan dan

pergantian struktur di manajemen, terhitung sejak 1 November 2004,

Harian Banten dengan semboyan “Kebanggaan Warga Banten” resmi

berubah menjadi Radar Banten dengan semboyan baru pula, yaitu

“Aspirasi, Suara Hati dan Kebanggaan Banten”. Perubahan ini dilandasi

oleh beberapa pertimbangan, antara lain:

a. Sebagai strategi manajemen untuk mereposisi Harian Banten di

masyarakat.

b. Mengikuti tradisi nama, di mana koran „anak-anak‟ perusahaan Jawa

Pos Group umumnya diawali dengan nama Radar.

c. Dari segi bisnis, nama Radar lebih „menjual daripada nama Harian,

terutama di mata biro iklan.6

Perubahan dari Harian Banten menjadi Radar Banten terbukti

membawa angin segar. Radar Banten tampil sebagai market leader dengan

4Ibid.

5Diolah dari hasil wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten, Serang, 14

Maret 2012. 6Company Profile Radar Banten.

 

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

48

oplah yang kini mencapai 40 ribu eksemplar setiap harinya. Begitu juga

pendapatan iklannya, yang rata-rata per bulan mencapai angka di atas Rp

400 juta. Bahkan pada periode pasca perubahan nama, Radar Banten

sempat membukukan angka pendapatan iklan hingga Rp 600 juta dalam

satu bulan. Untuk ukuran koran lokal, pendapatan iklan sebanyak itu

merupakan angka yang cukup fantastis. Kebijakan lain yang ditempuh

oleh manajemen adalah perubahan perwajahan koran dan mempertegas

pemberlakuan larangan bagi para wartawan untuk menerima uang atau

barang berharga lainnya dari narasumber.7

Basis utama Radar Banten terletak di dua wilayah, yaitu Serang dan

Cilegon. Dua wilayah tersebut menjadi wilayah fokus penyebaran koran

sekaligus memiliki signifikasi pembaca yang luar biasa. Tak heran, jika

lebih dari separuh atau tepatnya 61 persen oplah Radar Banten berasal dari

dua wilayah tersebut. Selain di Serang dan Cilegon, Radar Banten juga

menemui pembacanya yang berada di wilayah lain, seperti Pandeglang,

Lebak, dan Tangerang yang notabene merupakan daerah yang berada di

lingkup Provinsi Banten.8

2. Visi dan Misi Radar Banten

a. Visi Radar Banten

Radar Banten dalam operasional aktivitasnya didasarkan pada

visi berikut:

7Ibid.

8Diolah dari hasil wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten, Serang, 14

Maret 2012.

 

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

49

1) Visi Sosial

Tampil menjadi koran lokal yang memiliki kepekaan dan

tanggung jawab sosial kemasyarakatan, serta mendorong dinamisasi

dan percepatan pembangunan di Provinsi Banten.9

2.) Visi Bisnis

Radar Banten tampil sebagai koran yang probisnis. Radar

Banten harus menjadi media paling efektif bagi para pebisnis di

Banten maupun luar Banten dalam mengenalkan produk-produknya di

masyarakat. Dengan visi ini pula, Radar Banten mendorong

terwujudnya masyarakat yang berjiwa entrepreneur (wirausaha).10

b. Misi Radar Banten

Radar Banten dilahirkan untuk berkiprah dan berperan serta

dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya di Provinsi

Banten. Untuk menjalankan perannya itu, Radar Banten memiliki misi

“Aspirasi, Suara Hati dan Kebanggaan Banten”, dengan penjabaran

sebagai berikut:

1) Aspirasi. Sebagai penyebar informasi, Radar Banten harus tampil

menjadi koran terpercaya dan berguna bagi masyarakat, menjadi

media penghubung yang baik bagi semua pihak, baik pemerintah

dengan masyarakat, masyarakat dengan masyarakat, serta pihak-

pihak lain.

2) Suara Hati. Segala isi pemberitaan Radar Banten harus

mencerminkan suara hati masyarakat Banten. Karena itu, wartawan

9Company Profile Radar Banten.

10Ibid.

 

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

50

dan karyawannya dituntut memiliki kepekaan yang tinggi terhadap

kondisi sosial masyarakat dan harus merasa sebagai bagian dari

masyarakat Banten.

3) Kebanggaan Banten. Radar Banten sebagai salah satu koran lokal

di Banten harus tampil menjadi koran kebanggaan warga Banten,

dengan penyajian beritanya yang akurat, tepat, dan terpercaya,

serta menaati kode etik jurnalistik dan sesuai dengan UU No.40

Tahun 1999 tentang Pers.11

3. Sirkulasi dan Segmentasi Pembaca

Perkembangan oplah Radar Banten dari hari ke hari mengalami

peningkatan. Berdasarkan data dari bagian pemasaran, saat ini oplah

Radar Banten berada dalam kisaran angka 40 ribu eksemplar per hari

dengan sirkulasi dan segmentasi pembaca sebagai berikut:

Gambar 1

Sirkulasi Radar Banten

Berdasarkan gambar di atas, sirkulasi atau penyebaran surat kabar

Radar Banten terkonsentrasi di dua wilayah, yaitu Kabupaten Serang dan

11

Ibid.

 

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

51

Kota Cilegon. Selain karena dua wilayah tersebut merupakan basis utama

Radar Banten, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon juga memiliki

signifikasi pembaca yang luar biasa. Penyebaran di Kabupaten Serang

mencapai angka 31 persen dan di Kota Cilegon sebanyak 30 persen.

Sementara itu, sirkulasi di wilayah Kabupaten Pandeglang sebanyak 12

persen, disusul oleh Kota Tangerang dengan 10 persen, Kabupaten

Tangerang dengan sembilan persen, dan Kabupaten Lebak dengan delapan

persen.12

Gambar 2

Segmentasi Pembaca Radar Banten Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa mayoritas pembaca Radar

Banten berjenis kelamin pria. Setiap hari sebanyak 78 persen kaum pria

membaca Radar Banten dan sisanya, yaitu 22 persen berasal dari kaum

wanita.13

12

Diolah dari Company Profile Radar Banten. 13

Ibid.

 

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

52

Gambar 3

Segmentasi Pembaca Radar Banten Berdasarkan Usia Pembaca

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa dari segi usia, sebanyak

23 persen pembaca Radar Banten berusia antara 20-24 tahun. Lalu,

sebanyak 19 persen berusia antara 30-34 tahun, sebanyak 18 persen

berusia antara 35-39 tahun, sebanyak 17 persen berusia antara 25-29

tahun, dan sebanyak sembilan persen berusia antara 40-49 tahun.

Sedangkan pembaca yang berusia antara 15-19 tahun dan di atas 50 tahun

masing masing berjumlah sama, yaitu tujuh persen.14

Gambar 4

Segmentasi Pembaca Radar Banten Berdasarkan Pendidikan Pembaca

14

Ibid.

 

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

53

Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa dari segi pendidikan, sebanyak

43 persen pembaca Radar Banten merupakan lulusan Sekolah Menengah

Atas (SMA). Sementara itu, sebanyak 18 persen berasal dari kalangan

akademisi, 17 persen dari tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan

14 persen dari lulusan Universitas. Sedangkan sisanya, yaitu sebanyak

delapan persen berasal dari pendidikan lain.15

Gambar 5

Segmentasi Pembaca Radar Banten Berdasarkan Pekerjaan Pembaca

Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat bahwa dari segi pekerjaan,

sebanyak 35 persen pembaca Radar Banten merupakan usahawan atau

wiraswasta. Lalu, sebanyak 33 persen berasal dari kalangan profesional,

11 persen dari kalangan karyawan, sembilan persen dari kalangan pelajar,

dan lima persen dari ibu rumah tangga. Sedangkan sisanya, yaitu tujuh

persen berasal dari pekerjaan lain.16

15

Ibid. 16

Ibid.

 

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

54

Gambar 6

Segmentasi Pembaca Radar Banten Berdasarkan Penghasilan Pembaca

Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa dari segi penghasilan, sebanyak

24 persen pembaca Radar Banten berpenghasilan antara Rp 700.000-

1.000.000. Lalu, sebanyak 21 persen berpenghasilan di atas Rp 1.500.000,

20 persen berpenghasilan antara Rp 1.000.000-1.500.000, dan 14 persen

berpenghasilan antara Rp 200.000-350.000. Sedangkan pembaca yang

berpenghasilan antara Rp 500.000-750.000 dan Rp 350.000-500.000

masing-masing sebanyak 11 dan 10 persen.17

4. Struktur Redaksional

a. Komisaris : Lukman Setiawan

b. Direktur : Priyo Susilo

c. Pemimpin Perusahaan : Diana Yuliantini

d. Pemimpin Redaksi : Mashudi

e. Redaktur Pelaksana : Ahmad Lutfi

f. Koordinator Liputan : Arbi Syahrostani

g. Reporter Serang : Nur Amrin, Saiful Rachman, Hilal Fauzi,

Ibnu Marhas, Ade Jahran, Rohilah, Rostina,

17

Ibid.

 

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

55

Karnoto, Mastur, Eka Satialaksmana.

h. Reporter Cilegon : Aditya Ramadhan, Sigit Angki Nugraha.

i. Reporter Lebak : Hudaya, Abdul Aziz.

j. Reporter Tangerang : Indra Setiawan, M. Rizki.

k. Reporter Pandeglang : Chandra Dewi

l. Fotografer : Yan Cikal

m. Sekretaris Redaksi : Merizka Achmad

n. Pracetak : Irvan Sofyan, Liyandi Setiawan, Ridwan,

Fuadi Widianto, Ricky Mahendra.

o. Pemasaran/Sirkulasi : Rahmat Hidayat, Yanti.

p. Iklan : Iskandar, Away, Erni N, Any Kusumawati,

Rachmy Feriany, Suciati Agustina.

q. Penerbit : PT Wahana Semesta Banten

r. Alamat Redaksi : Gedung Graha Pena Radar Banten, Jalan

Kolonel Tb. Suwandi (Lingkar Selatan),

Lontar Baru, Kota Serang.

s. Telepon/Fax : 0254-214771/0254-201340

t. Email : [email protected]

B. Profil Surat Kabar Tangsel Pos

1. Sejarah dan Perkembangan Tangsel Pos

Tangsel Pos lahir pada 1 Desember 2008, tidak lama setelah lahirnya

Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 26 November 2008. Surat kabar

ini didirikan oleh H. Margiono, pelaku bisnis media massa yang berhasil

membesarkan surat kabar Rakyat Merdeka sebagai surat kabar politik

 

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

56

nomor satu (The Political News Leader) di Indonesia di bawah naungan

Jawa Pos Group. Kelahiran Tangsel Pos didasari oleh semangat untuk

memajukan „kota baru‟ yang berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa tersebut.

Melalui Tangsel Pos, diharapkan kota dengan motto “Cerdas, Modern, dan

Religius” itu terus berkembang menjadi kota teladan bagi kota-kota lain,

sesuai dengan cita-cita awal masyarakat Tangsel saat membentuk kota ini.

Tangsel Pos hadir dalam upaya memberikan informasi yang lengkap,

akurat, dan memberikan warna berbeda kepada masyarakat Tangsel.18

Tahun pertama terbit, Tangsel Pos hadir dengan 12 halaman. Namun,

memasuki tahun kedua hingga saat ini Tangsel Pos memiliki jumlah

halaman yang lebih banyak, yakni 16 halaman. Penambahan jumlah

halaman tersebut merupakan bukti semangat Tangsel Pos untuk

memberikan yang terbaik di Kota Tangsel. Selain itu, Tangsel Pos juga

berkomitmen untuk menjadi koran nomor satu dan menjadi referensi

terdepan bagi masyarakat Kota Tangsel.19

Kota Tangsel sendiri terdiri dari tujuh kecamatan, yakni Serpong,

Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, dan Setu.

Seluruh kawasan di tujuh kecamatan itu terus berkembang pesat menjadi

kawasan pemukiman modern serta jasa dan perdagangan. Ciputat dan

Pamulang merupakan dua kawasan yang perekonomiannya makin

menggeliat. Properti baru di berbagai kelas terus dibangun untuk

18

Company Profile Tangsel Pos. 19

Diolah dari hasil wawancara pribadi dengan Pemimpin Redaksi Tangsel Pos, Serpong, 26

April 2012.

 

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

57

memenuhi kebutuhan hunian warga, baik dari Tangsel, wilayah Tangerang

maupun Jakarta dan sekitarnya.20

Kota Tangsel juga memiliki potensi besar dalam menyumbangkan

pendapatan daerah. Sebagai kawasan pemukiman modern, bisnis

perdagangan dan jasa, perekonomian Kota Tangsel terus terdongkrak

dengan baik. Investor-investor dalam dan luar negeri sudah

mempersiapkan diri masuk ke wilayah Kota Tangsel. Perkantoran modern

yang asri nan hijau menjadi daya tarik bagi pemilik modal untuk

menginvestasikan budgetnya di Kota Tangsel. Wilayah-wilayah seperti

BSD City, Alam Sutera, Summarecon Serpong, dan Bintaro Jaya

merupakan basis kota modern di Kota Tangsel. Di sana semua fasilitas

tersedia lengkap, mulai dari sekolah internasional, rumah sakit bertaraf

internasional, trade centre, mall, hotel berbintang, restoran, dan lain-lain.21

Sudah tiga tahun Tangsel Pos hadir di tengah pembaca. Kurun waktu

tersebut tidaklah sebentar dengan sekelumit perjuangan panjang agar tetap

survive dan acceptable. Sejak pertama kali terbit hingga saat ini, Tangsel

Pos telah mengalami berbagai perubahan, baik dari segi konten dan

perwajahan serta gugus tugas dalam newsroom yang ada. Tangsel Pos

memantapkan diri sebagai koran yang terkonsenterasi di wilayah basis

utamanya, yakni Kota Tangsel dan wilayah penyangganya, yaitu

Kabupaten dan Kota Tangerang (Tangerang Raya). Tangsel Pos memiliki

benchmark lebih jelas dengan mencakup konten untuk semua kalangan

pembaca dan dikemas secara elegan dan dinamis sesuai perwajahan yang

20

Company Profile Tangsel Pos. 21

Ibid.

 

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

58

berdesain modern. Tangsel Pos sebagai variant local newspaper dari Jawa

Pos Group selalu mempertahankan acuan karakteristik yang disesuaikan

dalam lokalitas dan proximity (kedekatan) pembaca di Kota Tangsel dan

Tangerang Raya.22

Sebagai media lokal, proximity dijadikan tolak ukur dan kekuatan

Tangsel Pos untuk menjalin kedekatan dengan para pembaca. Karena

kekuatan media lokal terletak pada banyaknya informasi yang tidak dimuat

pada koran nasional, dalam hal ini informasi tentang berita-berita daerah.

Porsi berita lokal pada koran Tangsel Pos mencapai angka 75 persen,

sedangkan 25 persen sisanya berisi berita-berita nasional. Maka, tidak

aneh jika konten berita yang ada di koran Tangsel Pos di dominasi oleh

peristiwa-peristiwa yang terjadi di wilayah Kota Tangsel dan Tangerang

Raya.23

2. Visi dan Misi Tangsel Pos

a. Visi Tangsel Pos

Visi Tangsel Pos adalah „menjadi surat kabar nomor satu dan

terbesar di Tangerang Selatan‟. Surat kabar ini tumbuh berkembang

seiring kemajuan Kota Tangsel dan menjadi referensi terdepan bagi

masyarakat modern. Tangsel Pos berkomitmen untuk membuat surat

kabar berkualitas tinggi serta fokus dalam meningkatkan minat baca

masyarakat.24

22

Ibid. 23

Diolah dari hasil wawancara pribadi dengan Pemimpin Redaksi Tangsel Pos, Serpong, 26

April 2012. 24

Company Profile Tangsel Pos.

 

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

59

b. Misi Tangsel Pos

1) Tampil sebagai surat kabar terdepan masyarakat Kota Tangsel.

2) Dapat memupuk rasa tanggung jawab dan memiliki Tangsel Pos di

hati warga Tangsel.

3) Sebagai wadah komunitas warga sekaligus panduan bagi mereka.

4) Sarana promosi yang baik dan tepat bagi semua produsen.25

3. Sirkulasi dan Segmentasi Pembaca

Oplah Tangsel Pos telah mencapai 25.000 eksemplar setiap harinya.

Tangsel Pos menemui pembacanya setiap pagi dengan rincian peredaran

sebagai berikut:

Gambar 7

Sirkulasi Tangsel Pos

Berdasarkan gambar di atas, sirkulasi atau penyebaran surat kabar

Tangsel Pos terkonsentrasi di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Penyebaran di wilayah tersebut mencapai angka 55 persen. Maklum saja,

karena basis utama Tangsel Pos berada di Kota Tangerang Selatan. Tak

heran jika lebih dari separuh oplah Tangsel Pos berasal dari Kota

25

Ibid.

 

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

60

Tangerang Selatan. Sementara itu, sirkulasi di Kota Tangerang sebanyak

25 persen dan di Kabupaten Tangerang sebanyak 20 persen. Sedangkan

penyebaran di wilayah Banten (Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Lebak)

hanya menyentuh angka lima persen.26

Gambar 8

Segmentasi Pembaca Tangsel Pos Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa mayoritas pembaca Tangsel Pos

berjenis kelamin pria. Setiap hari sebanyak 65 persen kaum pria membaca

Tangsel Pos dan sisanya, yaitu 35 persen berasal dari kaum wanita.27

Gambar 9

Segmentasi Pembaca Tangsel Pos Berdasarkan Usia Pembaca

26

Diolah dari Company Profile Tangsel Pos. 27

Ibid.

 

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

61

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa dari segi usia, sebanyak

30 persen pembaca Tangsel Pos berusia antara 40-49 tahun. Lalu,

sebanyak 27 persen berusia antara 30-39 tahun dan sebanyak 16 persen

berusia antara 20-29 tahun. Sedangkan pembaca yang berusia antara 16-19

tahun dan di atas 50 tahun masing masing berjumlah 15 dan 12 persen.28

Gambar 10

Segmentasi Pembaca Tangsel Pos Berdasarkan Pendidikan Pembaca

Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa dari segi pendidikan, sebanyak

40 persen pembaca Tangsel Pos merupakan tamatan Sekolah Menengah

Atas (SMA). Sementara itu, sebanyak 30 persen berasal dari lulusan

diploma, 25 persen dari lulusan universitas, dan lima persen dari Sekolah

Menengah Pertama (SMP).29

28

Ibid. 29

Ibid.

 

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

62

Gambar 11

Segmentasi Pembaca Tangsel Pos Berdasarkan Pekerjaan Pembaca

Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat bahwa dari segi pekerjaan,

sebanyak 35 persen pembaca Tangsel Pos merupakan pegawai swasta dan

wiraswasta. Lalu, sebanyak 27 persen berasal dari pegawai negeri, 23

persen dari kalangan pelajar, dan 15 persen dari ibu rumah tangga.30

Gambar 12

Segmentasi Pembaca Tangsel Pos Berdasarkan Penghasilan Pembaca

Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa dari segi penghasilan, sebanyak

35 persen pembaca Tangsel Pos berpenghasilan antara Rp 2.000.000-

3.000.000. Lalu, sebanyak 30 persen berpenghasilan di atas Rp 3.000.000,

30

Ibid.

 

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

63

20 persen berpenghasilan antara Rp 1.000.000-2.000.000, dan 15 persen

berpenghasilan di bawah Rp 1.000.000.31

4. Struktur Redaksional

a. Komisaris : Budi Rahman Hakim, Ratna Susilowati

b. Direktur : Hari Prastowo

c. General Manager : Atho Al Rahman

d. Pemimpin Redaksi : Khomsurizal

e. Redaktur Pelaksana : M. Istijar Nusantara

f. Koordinator Liputan : Iwan Triana Riawan

g. Redaktur : Ari Suhendra, Yan Dwita Hermansyah,

Samsudin, Budi Sabarudin, D. Awaludin.

h. Reporter : Bambang Reginanto, Eko Budi Prasetyo,

Fitra Rangkuiti, Irma Permata Sari, Sholeh,

Yuliawati.

i. Fotografer : Irawan, Budi

j. Sekretaris Redaksi : Deavy Febriani

k. Pracetak : Supriyadi, Rizki, Agung Darmawan, Siti

Hardiyanti, Tomi Burhanudin, Andri.

l. Keuangan : Melani

m. Pemasaran/Iklan : St Choirunnisa, Ratih Yopita.

n. Pengembangan Usaha : Bintang Terang, Andre Sumanegara.

o. Penerbit : PT Serpong Media Utama

p. Alamat Redaksi : Griya Pena, Ville C/32 Nomor 12, Ruko

31

Ibid.

 

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

64

Golden Road, ITC BSD, Jalan Serpong,

Kota Tangerang Selatan.

q. Telepon/Fax : 021-5383852

r. Email : [email protected]  

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

65

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan dan Analisis Data Berita Pemilukada Banten 2011 Pada Surat

Kabar Radar Banten dan Tangsel Pos

Kampanye terbuka pada perhelatan Pemilihan Umum Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Provinsi Banten 2011 secara resmi

berlangsung selama dua pekan.Masa kampanye tersebut dimulai sejak Rabu, 5

Oktober 2011 dan berakhir Selasa, 18 0ktober 2011. Ketiga pasangan Calon

Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) yang bertarung pada

ajang Pemilukada Banten 2011, yakni Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno,

Wahidin Halim-Irna Narulita, dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki benar-

benar memanfaatkan momen tersebut secara maksimal. Melalui tim

kampanyenya, masing-masing pasangan berusaha untuk menarik perhatian

publik dengan mencari simpati agar mendapatkan dukungan untuk menjadi

Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2012-2017.

Sejumlah massa pendukung dari ketiga kubu pasangan tersebut tentunya

ikut menyemarakkan kampanye Pemilukada Banten 2011 dengan meriah.

Mereka sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan kampanye. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah massa pendukung yang mencapai puluhan ribu bahkan

ratusan ribu orang dalam setiap kegiatan kampanye. Wajar saja, karena ini

merupakan momen penting yang akan menentukan nasib warga Banten untuk

lima tahun ke depan, khususnya dalam pencoblosan yang dilakukan pada

Sabtu, 22 Oktober 2011.

 

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

66

Pada bab ini, penulis akan menganalisis teks berita kampanye pasangan

Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno yang disajikan oleh surat kabar Radar

Banten dan Tangsel Pos pada edisi Kamis, 13 Oktober 2011 dan edisi Rabu,

19 Oktober 2011. Alasan penulis mengambil dua edisi tersebut adalah karena

pada edisi 13 dan 19 Oktober 2011 Radar Banten dan Tangsel Pos mengambil

isu yang yang sama, namun dengan perspektif dan kemasan berita yang

berbeda. Dalam menganalisis berita-berita tersebut, penulis menggunakan

teori framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model framing Pan dan

Kosicki mengoperasionalkan empat dimensi struktural teks berita sebagai

perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Sebagai media yang berbasis di Provinsi Banten, surat kabar Radar

Banten dan Tangsel Pos tentunya sama-sama memberitakan penyelenggaraan

kampanye pasangan Atut-Rano pada ajang Pemilukada Banten 2011, namun

dengan sudut pandang yang berbeda. Kita akan melihat bagaimana peristiwa

yang sama, ditulis sesuai dengan pandangan atau frame dari masing-masing

surat kabar lokal tersebut.

1. Frame Radar Banten

a. Analisis Berita 1 (Edisi 13 Oktober 2011)

Tabel 5

Analisis Sintaksis Berita 1

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Atut: Jangan Termakan

Hasutan

Judul

Lead LEBAK - Ratu Atut Chosiyah,

calon gubernur nomor urut 1,

dalam kampanye di Lapangan

Malingping, Kabupaten Lebak,

Rabu (12/10), kembali

Lead

 

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

67

mengingatkan agar masyarakat

jangan termakan hasutan yang

menjelek-jelekkan dirinya.

Latar Atut mengingatkan masyarakat

agar tidak termakan hasutan

yang menjelek-jelekan dirinya.

Lead

Kutipan “Saya sudah menemukan ada

upaya politik negatif dari

lawan-lawan politik dengan

menyebarkan isu dan selebaran

yang isinya menjelekkan nama

baik,” kata Atut di hadapan

lautan manusia yang

membanjiri Lapangan

Malingping.

“Saya yakin dan sudah melihat

secara langsung ke lapangan

bahwa masyarakat telah

merasakan kemajuan-kemajuan

yang dicapai melalui program

pembangunan yang dilakukan

selama lima tahun terakhir

kepemimpinan saya. Saya ingin

masyarakat Banten semakin

sejahtera,” katanya.

“Ibu Atut telah terbukti berbuat

banyak dan melakukan yang

terbaik bagi masyarakat

Banten. Mari kita beri

kesempatan sekali lagi pada Ibu

Ratu Atut untuk meneruskan

pembangunan,” kata Ali

Muhadi dari Partai Hanura.

Lead

Paragraf 1

Paragraf 7

Pernyataan Ia menyebutkan, Banten kini

telah menjadi target para

investor mancanegara untuk

menanamkan modal usaha.

Ia menjanjikan, dengan

kehadirannya sebagai wakil

gubernur dapat lebih

mempercepat laju

pembangunan di wilayah

Banten.

Paragraf 4

Paragraf 5

 

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

68

Sementara anggota DPR RI

dari Partai Golkar, Hikmat

Tomet, menyampaikan terima

kasih kepada seluruh

masyarakat atas dukungan yang

telah diberikan selama ini dan

akan diberikan pada

Pemilukada Banten pada 22

Oktober mendatang.

Paragraf 8

Penutup Koordinator Bidang

Kehumasan tim pemenangan

Jazulli-Zakki, Arif Kirdiat,

mengatakan, pasangan Jazulli-

Zakki tidak akan memanfaatkan

agenda kampanye terbuka.

Namun akan melakukan

sosialisasi dengan metode

direct selling atau program

memperkenalkan pasangan

nomor urut 3 itu kepada

masyarakat. Kali ini, yang

dituju bukan lagi pasar-pasar

yang berada di Banten,

melainkan terminal, stasiun,

pelabuhan, dan termasuk

bandara.

Paragraf 16

Dilihat dari struktur sintaksis, surat kabar Radar Banten menurunkan

berita mengenai kampanye Ratu Atut Chosiyah dengan judul “Atut:

Jangan Termakan Hasutan”. Radar Banten menempatkan berita ini pada

halaman depan (headline). Ini menunjukkan bahwa berita ini sangat

penting untuk diketahui pembaca. Pada lead berita, Radar Banten

memakai lead who, yakni lead yang menekankan orang yang ditempatkan

di awal kalimat.1 Inti berita dijelaskan dengan mengutip pernyataan dari

Atut. Selain dari Atut, berita ini juga mengutip sumber pernyataan dari

Rano Karno, Ali Muhadi, Hikmat Tomet, Lukman Hakim, dan Arif

Kirdiat.

1Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 99.

 

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

69

Dalam teks berita, Radar Banten mewawancarai dua orang pengamat

politik, yaitu Lili Romli dan Abdul Hamid. Keduanya berpandangan

dengan adanya isu kampanye negatif, masyarakat akan menjadi lebih

selektif dalam memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur. Ini dapat

dilihat dari kutipan berikut:

Di tempat berbeda, pengamat politik dari Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Lili Romli mengatakan, bila

yang disampaikan untuk menyerang calon adalah fakta, tidak

bisa disebut sebagai kampanye negatif (negative campaign).

“Saling serang tentang kelemahan kandidat sudah menjadi hal

yang biasa. Adanya saling serang ini menjadi informasi penting

bagi publik sehingga publik tahu tentang track record masing-

masing calon,” kata Lili yang dihubungi melalui telepon

genggam.2

Sementara pengamat politik dari Untirta, Abdul Hamid

mengatakan, kampanye negatif bisa berdampak positif.

“Dampaknya masyarakat akan mencari lebih tahu tentang

calon,” tandasnya.3

Dapat dikatakan, dengan mewawancarai kedua narasumber tersebut,

secara tidak langsung Radar Banten ingin menjelaskan kepada pembaca

bahwa pernyataan dari Lili Romli dan Abdul Hamid cukup relevan untuk

menilai isu kampanye negatif yang menyerang Ratu Atut Chosiyah. Berita

ini ditutup dengan pernyataan dari Koordinator Bidang Kehumasan tim

pemenangan pasangan Jazuli-Zakki, Arif Kirdiat. Pernyataan dari Arif

Kirdiat tersebut sengaja diletakkan Radar Banten pada bagian akhir untuk

melengkapi atau menambahkan bagian awal yang lebih penting.

2“Atut: Jangan Termakan Hasutan,” Radar Banten, 13 Oktober 2011, h. 1 dan 11.

3Ibid.

 

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

70

Tabel 6

Analisis Skrip Berita 1

Struktur Unit Teks

Skrip What Atut Chosiyah mengingatkan masyarakat agar

tidak termakan hasutan yang menjelek-jelekan

dirinya.

Who Ratu Atut Chosiyah.

When Rabu, 12 Oktober 2011.

Where Lapangan Malingping, Kabupaten Lebak.

Why Atut menemukan ada upaya politik negatif dari

lawan-lawan politiknya dengan menyebarkan

isu dan selebaran yang isinya menjelekkan

nama baik.

How Menurut Atut, sebagai daerah agraris dan

agamis, tidak ada tempat bagi upaya berpolitik

dengan cara-cara menghasut, memfitnah, dan

cara buruk lainnya.

Dari struktur skrip, kelengkapan unsur 5W+1H dijelaskan oleh surat

kabar Radar Banten dengan mengisahkan berita ini sebagai berita

kampanye Ratu Atut Chosiyah yang berlangsung pada Rabu, 12 Oktober

2011 di Lapangan Malingping, Kabupaten Lebak. Dalam kampanye

tersebut, Atut mengingatkan masyarakat agar tidak termakan hasutan yang

menjelek-jelekan dirinya. Atut juga berpandangan bahwa tidak ada tempat

bagi upaya berpo;itik dengan cara yang buruk.

Tabel 7

Analisis Tematik Berita 1

Struktur Unit Teks Keterangan

Tematik Detail Dikatakan, sebagai daerah

agraris dan agamis, tidak ada

tempat bagi upaya berpolitik

dengan cara-cara menghasut,

memfitnah, dan cara buruk

lainnya.

Paragraf 2

 

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

71

Berdasarkan pengalaman

memimpin Banten sejak tahun

2000, Atut meyakinkan bahwa

dirinya bersama seluruh

komponen pembangunan

mampu membawa Banten

menjadi daerah yang dapat

dibanggakan di tingkat nasional

bahkan internasional.

Paragraf 3

Koherensi

Penjelas

Dalam orasinya, Atut yakin

bahwa masyarakat Lebak

pandai menilai bahwa isu dan

isi selebaran yang disebarkan

adalah suatu kebohongan.

Ia menyebutkan, Banten kini

telah menjadi target para

investor mancanegara untuk

menanamkan modal usaha.

Paragraf 1

Paragraf 4

Koherensi

Sebab-

Akibat

Namun demikian, sambung

Atut, masih banyak lagi yang

harus ditingkatkan dan

dikembangkan di wilayah

Lebak untuk kesejahteraan

masyarakat.

Oleh sebab itu, Atut meminta

masyarakat untuk bersatu dan

menjalin persatuan agar dapat

terus tercipta suasana yang

kondusif, aman, dan damai.

Paragraf 4

Paragraf 5

Koherensi

Pembeda

- -

Dilihat dari struktur tematik, surat kabar Radar Banten menyusun

berita ini ke dalam 16 paragraf. Ada lima tema dalam teks berita, namun

tidak semuanya menunjuk pada tema utama, yaitu isu kampanye negatif

yang menyerang Ratu Atut Chosiyah. Pertama, pernyataan Atut yang

mengingatkan agar masyarakat jangan termakan hasutan yang menjelek-

jelekkan dirinya. Tema ini dapat dilihat dari kutipan Atut yang diuraikan

 

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

72

dengan detail yang panjang. Radar Banten menempatkan tema ini pada

lead, paragraf ke-1 dan paragraf ke-2.

Tema kedua, dukungan terhadap Atut untuk melanjutkan

pembangunan di Banten. Tema ini dalam teks didukung oleh kutipan Rano

Karno, Ali Muhadi, dan Hikmat Tomet yang terdapat pada paragraf ke-6

hingga paragraf ke-8. Tema ketiga, pandangan pengamat politik mengenai

kampanye negatif. Tema ini dalam teks dapat diamati dari kutipan Lili

Romli dan Abdul Hamid. Pendapat Lili Romli mengenai kampanye negatif

ditulis dengan detail yang panjang. Sementara itu, pendapat Abdul Hamid

hanya diuraikan secara singkat. Pendapat dari kedua narasumber tersebut

ditempatkan mulai dari paragraf ke-9 sampai dengan paragraf ke-12.

Tema keempat, unjuk rasa yang dilakukan oleh Gerakan Aliansi

Mahasiswa Peduli Pemilu Raya (Gamppar) di depan kantor KPU Provinsi

Banten. Dalam teks berita, tema ini dapat diamati dari pendapat Eko dan

Lukman Hakim. Tema ini tidak menunjuk pada tema utama.Bagian ini

berfungsi sebagai pelengkap yang ditempatkan pada paragraf ke-13 dan

paragraf ke-14.

Tema kelima, sosialisasi pasangan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki

oleh Tim Opera Fans Jazuli (OFJ).Tema ini dalam teks dapat dilihat dari

pernyataan Arif Kirdiat. Seperti tema keempat, tema ini merupakan

pelengkap yang diletakkan di bagian akhir berita yang ditempatkan pada

paragraf ke-15 dan ke-16.

Sementara itu, Radar Banten meletakkan koherensi penjelas pada

paragraf ke-1 dan paragraf ke-4 yang ditandai dengan adanya penggunaan

 

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

73

kata dan, yang, untuk. Kemudian, koherensi sebab-akibat ditempatkan

pada paragraf ke-3 dan paragraf ke-4 dengan menggunakan kata namun

dan oleh sebab itu. Sedangkan koherensi pembeda tidak terlihat dalam

teks berita ini.

Tabel 8

Analisis Retoris Berita 1

Struktur Unit Teks

Retoris Leksikon Termakan hasutan, lautan manusia, isu miring,

konflik horizontal.

Bold Kampanye negatif, KPU didemo.

Italic Track record, direct selling.

Underline -

Kapital DPR, RI, LIPI, KPU OFJ.

Foto Ratu Atut Chosiyah menyampaikan orasi saat

kampanye terbuka di Lapangan Malingping,

Kabupaten Lebak.

Dalam struktur retoris, surat kabar Radar Banten menggunakan kata-

kata seperti termakan hasutan, lautan manusia, isu miring, dan

sebagainya untuk mendeskripsikan peristiwa. Pilihan kata tersebut

digunakan oleh Radar Banten untuk menekankan arti atau makna yang

ingin ditonjolkan pada sisi tertentu dari sebuah peristiwa. Seperti yang

dijelaskan oleh Redaktur Pelaksana Radar Banten berikut ini:

“Pemilihan kata-kata atau gaya bahasa merupakan hal yang

penting dalam pembuatan berita. Hal tersebut berkaitan dengan

bahasa jurnalistik yang memiliki karakter atau ciri khas.Dalam

bahasa jurnalistik, kata-kata yang digunakan adalah kata-kata

yang familiar dan tidak kaku. Pemilihan kata-kata juga bisa

memberikan makna tertentu terhadap sebuah peristiwa.”4

Pada berita ini, ada dua kalimat yang hurufnya dicetak tebal (bold),

yaitu kampanye negatif dan KPU didemo. Kedua kalimat tersebut

4Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten, Serang, 7 Agustus 2012.

 

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

74

sengaja dicetak berbeda karena keduanya merupakan subjudul berita.

Lalu, dalam berita ini ditemukan pula kata-kata yang dicetak miring

(italic), yaitu track record dan direct selling. Kedua kata tersebut sengaja

dicetak miring karena merupakan kata atau istilah asing. Sedangkan unsur

underline atau kata-kata yang digaris bawahi tidak terlihat pada teks berita

ini.

Sementara itu, penggunaan huruf kapital terdapat pada kata-kata

DPR, RI, LIPI, KPU, dan OFJ. Berita kampanye ini dilengkapi pula

dengan foto Ratu Atut Chosiyah saat menyampaikan orasi di depan massa

pendukungnya.

b. Analisis Berita 2 (Edisi 19 Oktober 2011)

Tabel 9

Analisis Sintaksis Berita 2

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Atut Kerja Keras Garap

Dukungan

Judul

Lead TANGERANG – Masa

kampanye Pilgub 2011

berakhir, Selasa (18/10), yang

ditutup oleh kampanye

pasangan calon gubernur/wakil

gubernur Ratu Atut Chosiyah-

Rano Karno di Lapangan

Ahmad Yani, Kota Tangerang.

Lead

Latar Pasangan cagub-cawagub, Ratu

Atut Chosiyah-Rano Karno

menutup kampanye terakhir

Pilgub Banten 2011 di

Lapangan Ahmad Yani, Kota

Tangerang.

Ratu Atut Chosiyah optimis

bisa memenangi Pilgub Banten.

Lead

Paragraf 1

 

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

75

Penertiban atribut kampanye

oleh Panwaslukada pada masa

tenang.

Paragraf 5

Kutipan “Insya Allah kami akan

menang di semua kabupaten

dan kota se-Banten. Itu karena

tim kami sudah bekerja keras

dalam menggarap dukungan,”

ucap Atut kepada wartawan

seusai berkampanye di

Lapangan Ahmad Yani, Kota

Tangerang, Selasa (18/10).

“Pokoknya target kami menang

di semua kabupaten/kota,”

ujarnya.

“Sangat yakin, saya dan Rano

bisa menang di Kota

Tangerang. Buktinya kampanye

ini sangat ramai,” ujarnya.

Paragraf 1

Paragraf 2

Paragraf 3

Pernyataan Kata Atut, meskipun menjadi

basis massa pendukung

Wahidin Halim (WH), dirinya

bersama Rano bisa meraih

kemenangan.

Ketua Panwaslukada Kota

Serang, Sys Dhananto

mengatakan, sudah

melayangkan surat

pemberitahuan masa tenang

kepada Kantor Satpol PP Kota

Serang dan seluruh tim

kampanye.

Sementara itu, anggota

Panwaslukada Lebak Ali

Syaiful Ramdani yang

dikonfirmasi terkait

pembersihan atribut

menegaskan, pihaknya telah

melakukan koordinasi untuk

melakukan penertiban.

Paragraf 3

Paragraf 5

Paragraf 10

Penutup Namun, Majid enggan

menyebutkan hasil pemetaan

Polda Banten mengenai daerah

rawan atau tahapan Pilgub yang

Paragraf 20

 

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

76

berpotensi konflik horisontal

antarpendukung.

Dilihat dari struktur sintaksis, surat kabar Radar Banten memuat

berita mengenai kampanye terakhir Ratu Atut Chosiyah dengan judul

“Atut Kerja Keras Garap Dukungan”. Radar Banten menempatkan berita

ini pada halaman depan (headline). Berita ini menggunakan lead formal,

yaitu lead yang mengandung semua unsur berita (5W+1H).5 Selain itu,

Radar Banten mengutip sumber pernyataan dari Ratu Atut Chosiyah,

Jazuli Juwaini, dan Abdul Majid.

Dalam teks berita, Radar Banten mewawancarai empat orang

anggota Panwaslukada Banten, yaitu Sys Dhananto, Samsul Rizal, Sabihis,

dan Ali Syaiful Ramdani serta Kepala Satpol PP Kota Serang, Maskurdi.

Radar Banten meminta konfirmasi dari kelima orang tersebut terkait

penertiban atribut kampanye pada masa tenang.

Berita ini ditutup oleh informasi tentang persiapan Polda Banten

dalam mengamankan Pilgub yang ada pada subjudul “Siapkan Pasukan

Pemukul”. Meskipun tidak terkait dengan berita utama, namun karena

temanya sama-sama mengenai Pilgub Banten, maka informasi tersebut

digabungkan. Seperti yang diungkapkan oleh Redaktur Pelaksana Radar

Banten berikut ini:

“Subjudul dipakai untuk memberitakan beberapa peristiwa

penting yang terjadi di hari yang sama dan dengan tema yang

sama pula. Karena tema subjudul tersebut sama dengan judul

berita, maka kita jadikan satu berita. Jika dipisahkan menjadi

beberapa halaman, akan menjadi tidak efektif.”6

5Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, h. 97.

6Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten, Serang, 7 Agustus 2012.

 

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

77

Tabel 10

Analisis Skrip Berita 2

Struktur Unit Teks

Skrip What Atut Kerja Keras Garap Dukungan..

Who Ratu Atut Chosiyah.

When Selasa, 18 Oktober 2011.

Where Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang.

Why Atut optimis bisa memenangi Pilgub Banten.

How Atut yakin bahwa dirinya bersama Rano akan

menang mutlak di Kota Tangerang. Itu karena

Atut bersama tim kampanyenya sudah bekerja

keras dalam menggarap dukungan.

Dari struktur skrip, kelengkapan unsur 5W+1H dijelaskan oleh surat

kabar Radar Banten dengan mengisahkan berita ini sebagai berita

kampanye terakhir Ratu Atut Chosiyah yang berlangsung pada Selasa, 18

Oktober 2011 di Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang. Dalam

kampanye tersebut, Atut mengungkapkan rasa optimisnya bisa memenangi

Pilgub Banten. Atut yakin bahwa dirinya bersama Rano akan menang

mutlak di Kota Tangerang. Itu karena Atut bersama tim kampanyenya

sudah bekerja keras dalam menggarap dukungan.

Tabel 11

Analisis Tematik Berita 2

Struktur Unit Teks Keterangan

Tematik Detail Pantuan Radar Banten, sejak

pagi hari massa pendukung

Atut-Rano sudah mendatangi

Lapangan Ahmad Yani.

Berdasarkan UU Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah, apabila saat masa

tenang ditemukan kegiatan

kampanye maka dikategorikan

kampanye di luar jadwal.

Paragraf 4

Paragraf 6

 

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

78

Koherensi

Penjelas

Ketua Panwaslukada Kota

Cilegon, Samsul Rizal mengaku

telah melakukan rapat

koordinasi dengan

Panwaslukada tingkat

kecamatan.

Sabihis mengatakan, akan

memberikan sanksi tegas

kepada pasangan calon yang

tidak mengindahkan batas

waktu untuk membersihkan

atribut kampanye.

Paragraf 8

Paragraf 9

Koherensi

Sebab-

Akibat

Semua kandidat menjawab

normatif karena mereka

umumnya menjawab akan

menghargai proses hukum.

Namun, Majid enggan

menyebutkan hasil pemetaan

Polda Banten mengenai daerah

rawan atau tahapan Pilgub yang

berpotensi konflik horisontal

antar pendukung.

Paragraf 16

Paragraf 20

Koherensi

Pembeda

- -

Dilihat dari struktur tematik, surat kabar Radar Banten menyusun

berita ini ke dalam 20 paragraf. Ada empat tema dalam teks berita ini.

Pertama, Atut optimis bisa memenangi Pilgub Banten. Tema ini dapat

dilihat dari kutipan Atut yang diuraikan dengan detail yang panjang. Radar

Banten menempatkan tema ini pada paragraf ke-1 hingga paragraf ke-3.

Tema kedua, penertiban atribut kampanye oleh Panwaslukada pada

masa tenang. Tema ini dalam teks didukung oleh kutipan Sys Dhananto,

Maskurdi, Samsul Rizal, Sabihis, dan Ali Syaiful Ramdani yang terdapat

mulai dari paragraf ke-5 sampai dengan paragraf ke-10. Dalam teks berita

diuraikan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

 

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

79

menjadi landasan yuridis pelarangan kegiatan kampanye pada masa

tenang.

Tema ketiga, debat pasangan cagub-cawagub yang berlangsung di

Metro TV. Tema ini dapat dilihat mulai dari paragraf ke-11 hingga

paragraf ke-16. Dalam teks berita, Radar Banten menceritakan jalannya

debat dengan cukup detail dengan menempatkan beberapa pertanyaan dan

pernyataan dari masing-masing kandidat. Ini dapat dilihat dari kutipan

berikut:

Debat semakin ramai saat masing-masing kandidat diminta

mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon lain. Wahidin

Halim, misalnya mempertanyakan program pasangan Jazuli

Juwaini-Makmun Muzakki yang ingin memberikan bantuan Rp

1 miliar kepada masing-masing desa/kelurahan. Kata Wahidin,

bagaimana merasionalisasikan bantuan itu sementara APBD

Banten terbatas.7

Mendapat pertanyaan itu, Jazuli mengatakan, akan menaikkan

APBD Banten menjadi 6 triliun. Menurutnya, program bantuan

Rp 1 miliar kepada desa/kelurahan dapat direalisasikan.8

Tema keempat, persiapan Polda Banten dalam mengamankan Pilgub.

Dalam teks berita, tema ini dapat diamati dari kutipan Abdul Majid. Tema

ini ditempatkan pada bagian akhir berita, yaitu mulai dari paragraf ke-17

sampai dengan paragraf ke-20.

Sementara itu, Radar Banten meletakkan koherensi penjelas pada

paragraf ke-8 dan paragraf ke-9 yang ditandai dengan adanya penggunaan

kata dengan, yang, untuk. Kemudian, koherensi sebab-akibat

ditempatkan pada paragraf ke-16 dan paragraf ke-20 dengan menggunakan

7“Atut Kerja Keras Garap Dukungan,” Radar Banten, 19 Oktober 2011, h. 1 dan 11.

8Ibid.

 

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

80

kata karena dan namun. Sedangkan koherensi pembeda tidak terlihat

dalam teks berita ini.

Tabel 12

Analisis Retoris Berita 2

Struktur Unit Teks

Retoris Leksikon Disuguhi, mengindahkan, seru,

merasionalisasikan, direalisasikan, normatif,

konflik horisontal, pasang mata dan telinga.

Bold Masa tenang, debat, siapkan pasukan pemukul.

Italic Radar Banten, host.

Underline -

Kapital WH, PP, UU, TV, APBD, DPRD, PID.

Foto Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno menutup

masa kampanye di Lapangan Ahmad Yani,

Kota Tangerang.

Dalam struktur retoris, surat kabar Radar Banten menggunakan kata-

kata seperti disuguhi, mengindahkan, seru, dan sebagainya untuk

mendeskripsikan berita. Selain itu, pada berita ini ada tiga kalimat yang

hurufnya dicetak tebal (bold), yaitu masa tenang, debat, dan siapkan

pasukan pemukul. Ketiga kalimat tersebut sengaja dicetak berbeda

karena ketiganya merupakan subjudul berita. Lalu, dalam berita ini

ditemukan pula kata-kata yang dicetak miring (italic), yaitu Radar Banten

dan host. Sedangkan unsur underline atau kata-kata yang digaris bawahi

tidak terlihat pada teks berita ini.

Sementara itu, penggunaan huruf kapital terdapat pada kata-kata

WH, PP, UU, TV, APBD, DPRD dan PID. Berita kampanye ini

dilengkapi pula dengan foto pasangan calon gubernur/wakil gubernur

Banten, Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, saat menutup masa kampanye di

Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang.

 

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

81

2. Frame Tangsel Pos

a. Analisis Berita 3 (Edisi 13 Oktober 2011)

Tabel 13

Analisis Sintaksis Berita 3

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Dari Ira Swara Sampai Radja

Bergoyang, Kota Malingping

Jadi Lautan Massa.

Judul

Lead Kota Malingping seharian

kemarin menjadi lautan

manusia, ketika pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur

nomor urut 1, Ratu Atut

Chosiyah-Rano Karno,

melakukan kampanye untuk

Pilkada Banten 2011, di

Lapangan Malingping,

Kabupaten Lebak, Rabu

(12/10).

Lead

Latar Kota Malingping menjadi

lautan manusia ketika pasangan

Atut-Rano melakukan

kampanye.

Pergerakan massa disekitar

lokasi kampanye.

Keuntungan yang didapat para

pedagang di lokasi kampanye.

Lead

Paragraf 1

Paragraf 6

Kutipan “Dulu kalau ke Malingping bisa

empat jam, sekarang paling-

paling cuma dua jam. Ini juga

merupakan hasil pembangunan

dalam kepemimpinan Ibu Ratu

(Atut Chosiyah),” tandas

Wawan.

“Es krim dagangan saya sudah

hampir habis, padahal sekarang

baru jam 2 dan saya bawa 500

buah,” katanya.

“Kampanye Ibu Atut membawa

berkah,” tandasnya.

Paragraf 3

Paragraf 6

Paragraf 7

 

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

82

Pernyataan Sementara vokalis band Radja,

Ian Kasela meminta kepada

massa pendukung dan

simpatisan Atut-Rano untuk

jujur dan tidak ingkar pada 22

Oktober 2011 akan datang,

untuk mencoblos nomor urut 1,

yaitu pasangan Hj. Ratu Atut

Chosiyah-H. Rano Karno.

Tarsa penjual es krim

mengatakan, dirinya sengaja

datang dari Saketi untuk

berjualan.

Salah seorang pedagang

siomay, Bang Ogun, mengakui

massa kampanye Atut-Rano

lebih banyak dibandingkan

pasangan cagub-cawagub yang

lain.

Paragraf 5

Paragraf 6

Paragraf 7

Penutup Tak cuma Tarsa, ratusan

pedagang lainnya yang menjual

bakso, ketoprak, siomay, es teh,

dan sebagainya juga mendulang

banyak rejeki selama kampanye

Atut-Rano berlangsung. Salah

seorang pedagang siomay,

Bang Ogun, mengakui massa

kampanye Atut-Rano lebih

banyak dibandingkan pasangan

cagub-cawagub yang lain.

“Kampanye Ibu Atut membawa

berkah,” tandasnya.

Paragraf 7

Dilihat dari struktur sintaksis, surat kabar Tangsel Pos menurunkan

berita mengenai kampanye Ratu Atut Chosiyah dengan judul “Dari Ira

Swara Sampai Radja Bergoyang, Kota Malingping Jadi Lautan Massa”.

Judul berita tersebut menunjukkan pandangan Tangsel Pos dalam

memaknai peristiwa, dalam hal ini kegiatan kampanye. Keramaian dan

kemeriahan kampanye Ratu Atut Chosiyah dapat terlihat dari judul berita.

Seperti yang dijelaskan oleh wartawan Tangsel Pos berikut ini:

 

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

83

“Sebenarnya ada kesalahan teknis terkait judul berita.

Seharusnya judul berita ini adalah „Kota Malingping Jadi

Lautan Massa‟. Sedangkan kalimat „Dari Ira Swara Sampai

Radja Bergoyang‟ seharusnya menjadi subjudul berita. Judul

tersebut digunakan untuk menggambarkan suasana kampanye

yang ramai dan meriah dengan adanya Ira Swara dan Radja.”9

Tangsel Pos menempatkan berita ini pada halaman khusus “Pilgub

Banten”. Pada lead berita, Tangsel Pos menjelaskan Kota Malingping

menjadi lautan manusia ketika pasangan cagub-cawagub nomor urut 1,

Atut-Rano melakukan kampanye untuk Pilkada Banten 2011. Berita ini

mengutip sumber pernyataan dari Wawan, Ian Kasela, Tarsa, dan Bang

Ogun.

Dalam teks berita, Tangsel Pos mewawancarai tiga orang yang hadir

dalam kampanye, yaitu Wawan, Tarsa, dan Bang Ogun. Ketiganya

memberikan pendapat yang positif terhadap kinerja dan kampanye Ratu

Atut Chosiyah. Berita ini ditutup oleh pernyataan dari Bang Ogun yang

mengakui massa kampanye pasangan Atut-Rano lebih banyak

dibandingkan pasangan lainnya.

Tabel 14

Analisis Skrip Berita 3

Struktur Unit Teks

Skrip What Kota Malingping jadi lautan massa.

Who -

When Rabu, 12 Oktober 2011.

Where Lapangan Malingping, Kabupaten Lebak.

Why Kampanye Atut membuat Kota Malingping

dibanjiri manusia.

How Kampanye berlangsung meriah dengan

hadirnya deretan artis top, mulai dari Ira

Swara, Andi/Rif, Radja, dan Pasha Ungu.

9Wawancara pribadi dengan Redaktur Politik Tangsel Pos, Serpong, 13 September 2012.

 

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

84

Dari struktur skrip, kelengkapan unsur 5W+1H dijelaskan oleh

Tangsel Pos dengan menceritakan berita ini sebagai berita kampanye Ratu

Atut Chosiyah yang berlangsung pada Rabu, 12 Oktober 2011 di

Lapangan Malingping, Kabupaten Lebak. Puluhan ribu massa pendukung

dan simpatisan pasangan Atut-Rano ikut menyemarakkan kampanye

tersebut. Tak pelak, saat itu Kota Malingping menjadi lautan manusia.

Kampanye berlangsung meriah dengan hadirnya deretan artis top, mulai

dari Ira Swara, Andi/Rif, Radja, dan Pasha Ungu.

Tabel 15

Analisis Tematik Berita 3

Struktur Unit Teks Keterangan

Tematik Detail Tak pelak, lapangan yang

terletak tepat di depan Masjid

Besar Baiturrachim itu penuh

sesak oleh massa pendukung

dan simpatisan Atut-Rano.

Ira Swara yang tampil dengan

gaun warna krem ketika

melantunkan dua lagu,

bergoyang bersama massa.

Paragraf 1

Paragraf 4

Koherensi

Penjelas

Puluhan ribu orang dengan

membawa kendaraan roda dua

maupun empat, bergerak

menuju Lapangan Malingping.

Begitu besarnya animo

masyarakat, selain ingin

menghadiri kampanye juga

untuk melihat secara langsung

artis-artis populer ibukota yang

tampil dalam kampanye.

Paragraf 1

Paragraf 2

Koherensi

Sebab-

Akibat

-

-

Koherensi

Pembeda

Sedangkan seluruh jalan

menuju Malingping mengalami

kemacetan total.

Paragraf 1

 

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

85

Salah seorang pedagang

siomay, Bang Ogun, mengakui

massa kampanye Atut-Rano

lebih banyak dibandingkan

pasangan cagub-cawagub yang

lain.

Paragraf 7

Dilihat dari struktur tematik, surat kabar Tangsel Pos menyusun

berita ini ke dalam tujuh paragraf. Ada tiga tema dalam teks berita ini.

Pertama, pergerakan massa pendukung dan simpatisan pasangan Atut-

Rano menuju lokasi kampanye. Tangsel Pos menempatkan tema ini pada

paragraf ke-1 dan paragraf ke-2.

Kedua, kemeriahan kampanye yang menampilkan deretan artis top,

seperti Ira Swara, Radja, dan lain-lain. Tema ini dapat dilihat pada

paragraf ke-4 dan paragraf ke-5. Pada tema ini, Tangsel Pos begitu detail

menceritakan artis-artis yang memeriahkan kampanye dalam teks berita.

Ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

Ira Swara yang tampil dengan gaun warna krem ketika

melantunkan dua lagu, bergoyang bersama massa. Begitu pula

Andy /Rif bersama puluhan ribu massa menyanyi bersama

ketika mendendangkan lagu “Aku Jadi Raja”.10

Ketiga, para pedagang makanan dan minuman yang memanfaatkan

momen kampanye untuk mendulang rejeki. Dalam teks berita, tema ini

didukung oleh kutipan Tarsa dan Bang Ogun. Tema ini dapat diamati pada

paragraf ke-6 dan paragraf ke-7.

Sementara itu, Tangsel Pos meletakkan koherensi penjelas pada

paragraf ke-1 dan paragraf ke-2 yang ditandai dengan adanya penggunaan

10

“Dari Ira Swara Sampai Raja Bergoyang, Kota Malingping Jadi Lautan Massa,” Tangsel

Pos, 13 Oktober 2011, h. 8.

 

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

86

kata dengan, untuk, yang. Kemudian, koherensi pembeda ditempatkan

pada paragraf ke-1 dan paragraf ke-7 dengan menggunakan kata

sedangkan dan dibandingkan. Sedangkan koherensi sebab-akibat tidak

terlihat dalam teks berita ini.

Tabel 16

Analisis Retoris Berita 3

Struktur Unit Teks

Retoris Leksikon lautan manusia, animo, sederet, melantunkan,

mendendangkan, simpatisan, membanjirnya

manusia.

Bold -

Italic -

Underline -

Kapital -

Foto Ira Swara saat menghibur masyarakat

Malingping. Terlihat pula pasangan Atut-Rano

sedang duduk menikmati hiburan yang

ditampilkan.

Dalam struktur retoris, surat kabar Tangsel Pos menggunakan kata-

kata seperti lautan manusia, animo, sederet, dan sebagainya untuk

menggambarkan suasana kampanye. Pada berita ini, tidak ada kata atau

kalimat yang hurufnya dicetak tebal (bold), dicetak miring (italic), digaris

bawahi (underline). Penggunaan huruf kapital pun tidak terlihat dalam teks

berita.Namun, Tangsel Pos melengkapi berita ini dengan foto Ira Swara

saat menghibur masyarakat Malingping. Pada foto tersebut terlihat pula

pasangan Atut-Rano sedang duduk menikmati hiburan yang ditampilkan.

 

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

87

b. Analisis Berita 4 (Edisi 19 Oktober 2011)

Tabel 17

Analisis Sintaksis Berita 4

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Atut-Rano Tutup Kampanye

Terakhir

Judul

Lead TANGERANG, TAPOS. Masa

kampanye terbuka calon

Gubernur dan Wakil Gubernur

Banten, secara resmi berakhir

pada Selasa (18/10) dengan

ditutup kampanye pasangan

nomor urut 1, Ratu Atut

Chosiyah-Rano Karno di

Lapangan Ahmad Yani, Kota

Tangerang.

Lead

Latar Pasangan Ratu Atut Chosiyah-

Rano Karno menutup

kampanye terakhir Pilgub

Banten.

Kampanye terakhir pasangan

Wahidin-Irna dan Jazuli-Zakki.

Massa Atut-Rano Kuasai Kota

Tangerang.

Lead

Paragraf 2

dan 3

Paragraf 4

Kutipan “Ingat jangan ada dusta yaa..di

antara kita pada 22 Oktober

nanti. Tetapkan hati kalian dan

pastikan kalian mencoblos

nomor 1, yaitu pasangan Ratu

Atut dan Rano Karno. Sekali

lagi saya tegaskan jangan ada

dusta di antara kita,” kata Dewi

Yull usai bernyanyi dan

disambut dengan tepuk tangan

ribuan massa.

“Saya cukup terkejut melihat

besarnya massa Atut-Rano,”

kata pengunjung, Pak Iman.

Paragraf 8

Paragraf 9

Pernyataan - -

Penutup Kota Tangerang merupakan

wilayah yang bisa disebut

sebagai “kandang” Wahidin

Paragraf 9

 

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

88

Halim (WH), di mana ia

menjabat sebagai Walikota.

Tak sedikit yang terkejut

dengan jumlah massa yang

hadir dalam kampanye. “Saya

cukup terkejut melihat besarnya

massa Atut-Rano,” kata

pengunjung, Pak Iman (41).

Dilihat dari struktur sintaksis, surat kabar Tangsel Pos memuat berita

mengenai kampanye terakhir Ratu Atut Chosiyah dengan judul “Atut-

Rano Tutup Kampanye Terakhir”. Pada lead berita, Tangsel Pos

menjelaskan masa kampanye terbuka Cagub-Cawagub Banten secara

resmi berakhir pada Selasa, 18 Oktober 2011 yang ditutup oleh kampanye

pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno di Lapangan Ahmad Yani,

Kota Tangerang. Pada berita ini, Tangsel Pos mengambil kutipan dari

Dewi Yull dan Pak Iman.

Dalam teks berita, Tangsel Pos hanya mewawancarai satu orang,

yakni Pak Iman. Ia merasa terkejut melihat kemeriahan kampanye

pasangan Atut-Rano di Kota Tangerang. Kutipan dari Pak Iman sekaligus

menjadi penutup yang ditempatkan pada bagian akhir berita.

Tabel 18

Analisis Skrip Berita 4

Struktur Unit Teks

Skrip What Atut-Rano Tutup Kampanye terakhir.

Who Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno.

When Selasa, 18 Oktober 2011.

Where Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang.

Why Kampanye terakhir pasangan Atut-Rano yang

didukung sejumlah partai besar terlihat meriah.

How Massa pendukung Atut-Rano menguasai Kota

Tangerang yang merupakan “kandang”

pasangan Wahidin Halim-Irna Narulita.

 

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

89

Dari struktur skrip, kelengkapan unsur 5W+1H dijelaskan oleh surat

kabar Tangsel Pos dengan menceritakan berita ini sebagai berita

kampanye terakhir pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno yang

berlangsung pada Selasa, 18 Oktober 2011 di Lapangan Ahmad Yani,

Kota Tangerang. Selain itu, Tangsel Pos juga menjelaskan bahwa massa

pendukung Atut-Rano menguasai Kota Tangerang yang merupakan

“kandang” pasangan Wahidin Halim-Irna Narulita.

Tabel 19

Analisis Tematik Berita 4

Struktur Unit Teks Keterangan

Tematik Detail Puluhan ribu massa pendukung

dan simpatisan pasangan Ratu

Atut Chosiyah-Rano Karno

yang tergabung dalam koalisi

“Banten Bersatu Teruskan

Pembangunan” memperlihatkan

kekuatannya dengan menguasai

Kota Tangerang yang

merupakan “kandang” pasangan

Wahidin Halim-Irna Narulita.

Mereka berdatangan secara

bergerombol, baik berjalan

kaki, bersepeda ontel maupun

menggunakan berbagai

kendaraan bermotor.

Paragraf 4

Paragraf 6

Koherensi

Penjelas

Secara umum, kampanye

terbuka Pilkada Gubernur

Banten berlangsung dengan

aman, tertib, dan damai seperti

yang didambakan seluruh

elemen masyarakat Banten.

Lead

Koherensi

Sebab-

Akibat

Karena pada hari terakhir

kampanye kemarin, mereka

menggunakan helikopter yang

dimanfaatkan untuk menyapa

para simpatisannya serta

membagikan stiker atau

selebaran bergambar.

Paragraf 3

 

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

90

Koherensi

Pembeda - -

Dari struktur tematik, surat kabar Tangsel Pos menyusun berita ini

ke dalam sembilan paragraf. Ada empat tema dalam teks berita ini.

Pertama, pasanganAtut-Rano menutup masa kampanye Pilgub

Banten..Tema ini dapat diamati pada lead berita dan paragraf ke-1. Kedua,

gambaran singkat kampanye terakhir dua pasangan cagub-cawagub

lainnya, yaitu Wahidin Halim-Irna Narulita dan Jazuli Juwaini-Makmun

Muzakki. Tangsel Pos menempatkan tema ini pada paragraf ke-2 dan

paragraf ke-3.

Ketiga, massa pendukung pasangan Atut-Rano menguasai Kota

Tangerang yang merupakan “kandang” pasangan Wahidin Halim-Irna

Narulita. Tema ini dapat dilihat pada paragraf ke-4 dan paragraf ke-9.

Penggunaan kata “kandang” dalam teks berita ternyata memiliki makna

tersendiri. Ada hal penting yang ingin disampaikan Tangsel Pos kepada

pembaca dibalik kata “kandang”. Seperti yang diungkapkan oleh

Wartawan Tangsel Pos berikut ini:

“Kata „kandang‟ merupakan kiasan yang dipakai untuk

menarik minat pembaca. Seperti kita ketahui, Kota Tangerang

merupakan „wilayah kekuasaan‟ Wahidin Halim, di mana ia

menjabat sebagai Walikota. Namun, ternyata Atut mampu

melakukan kampanye yang lebih meriah di Kota Tangerang.

Selain itu, jumlah massa pendukung yang menghadiri

kampanye Atut pun lebih banyak dibandingkan massa

pendukung Wahidin.”11

11

Wawancara pribadi dengan Redaktur Politik Tangsel Pos, Serpong, 13 September 2012.

 

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

91

Keempat, suasana kampanye pasangan Atut-Rano di Kota

Tangerang. Dalam teks berita, tema ini didukung oleh kutipan Dewi Yull.

Tema ini dapat dilihat mulai dari paragraf ke-5 sampai dengan paragraf ke-

8. Pada tema ini, Tangsel Pos begitu detail menggambarkan suasana

kampanye dalam teks berita. Ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

Sejak pagi hari massa mengalir dari seluruh penjuru, bergerak

menuju Lapangan Ahmad Yani.12

Massa berdatangan dari berbagai daerah pemilihan Kota

Tangerang, KabupatenTangerang maupun Tangerang Selatan.13

Dewi sempat mengajak calon wakil gubernur H. Rano Karno

bersama-sama menyanyikan lagu “Jangan Ada Dusta di Antara

Kita”.14

Sementara itu, Tangsel Pos meletakkan koherensi penjelas pada lead

berita yang ditandai dengan adanya penggunaan kata dengan, dan, yang.

Kemudian, koherensi sebab-akibat ditempatkan pada paragraf ke-3 dengan

menggunakan kata karena. Sedangkan koherensi pembeda tidak terlihat

dalam teks berita ini.

Tabel 20

Analisis Retoris Berita 4

Struktur Unit Teks

Retoris Leksikon Didambakan, naik daun, membakar semangat,

menyihir, menghipnotis, kandang, membanjiri.

Bold Massa Atut-Rano “Kuasai” Kota Tangerang.

Italic -

Underline -

Kapital DPP, DPR, PKS, KDI.

Foto Suasana kampanye terakhir ketiga pasangan

Cagub-Cawagub yang bertarung pada ajang

Pilgub Banten 2011.

12

“Atut-Rano Tutup Kampanye Terakhir,” Tangsel Pos, 19 Oktober 2011, h. 8. 13

Ibid. 14

Ibid.

 

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

92

Dalam struktur retoris, surat kabar Tangsel Pos menggunakan kata-

kata seperti didambakan, naik daun, membakar semangat, dan lain-lain

untuk mendeskripsikan berita. Pada berita ini, ada satu kalimat yang

hurufnya dicetak tebal (bold), yaitu Massa Atut-Rano “Kuasai” Kota

Tangerang. Kalimat tersebut sengaja dicetak berbeda karena merupakan

subjudul berita. Pada berita ini, tidak ada kata atau kalimat yang hurufnya

dicetak miring (italic) dan digaris bawahi (underline).

Sementara itu, penggunaan huruf kapital terdapat pada kata-kata

DPP, DPR, PKS, dan KDI. Berita ini dilengkapi pula dengan foto suasana

kampanye terakhir ketiga pasangan cagub-cawagub yang bertarung pada

ajang Pilgub Banten 2011.

B. Perbandingan Frame

1. Berita Edisi 13 Oktober 2011

Tabel 21

Perbandingan Sintaksis Berita Edisi 13 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Frame Atut: Jangan Termakan

Hasutan

Dari Ira Swara Sampai

Radja Bergoyang, Kota

Malingping Jadi Lautan

Massa

Sintaksis Radar Banten menjelaskan

maksud dari statement Atut yang

mengingatkan agar masyarakat

tidak termakan hasutan yang

menjelek-jelekkan dirinya. Radar

Banten mewawancarai dua orang

pengamat politik yang

berpandangan sama. Namun,

pendapat keduanya mendapatkan

porsi yang berbeda.

Tangsel Pos menuliskan

Kota Malingping menjadi

lautan manusia ketika Atut

melakukan kampanye.

Kemeriahan kampanye

Atut dijelaskan melalui

wawancara dengan

beberapa narasumber yang

terlibat langsung dalam

kampanye.

 

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

93

Surat kabar Radar Banten memfokuskan isi berita pada statement yang

dikeluarkan Ratu Atut Chosiyah terkait isu kampanye negatif yang menyerang

dirinya. Dalam teks berita, Radar Banten juga menuliskan pendapat dari dua

pengamat politik, yakni Lili Romli dan Abdul Hamid mengenai dampak

kampanye negatif. Pandangan Lili Romli diuraikan dengan detail yang

panjang, sedangkan pendapat dari Abdul Hamid hanya dimuat dalam skala

kecil. Teks berita Radar Banten memang memaparkan pendapat pengamat

politik yang melihat dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari adanya

isu kampanye negatif. Tapi, penempatan hal itu hanya berfungsi sebagai

pelengkap berita.

Di sisi lain, surat kabar Tangsel Pos tidak memilih isu kampanye negatif

sebagai fokus pemberitaan. Jika Radar Banten mengutip banyak pernyataan

dari Atut, Tangsel Pos justru mengutip pernyataan dari massa yang

menghadiri kampanye. Ada tiga kutipan yang dimuat Tangsel Pos di dalam

teks berita. Satu kutipan mendeskripsikan citra positif Atut dan dua kutipan

lainnya menggambarkan kemeriahan kampanye Atut di Kota Malingping.

Tabel 22

Perbandingan Skrip Berita Edisi 13 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Skrip Penekanan pada aspek isu

kampanye negatif yang

menyerang Atut. Radar Banten

memaparkan kutipan dari Atut

untuk menegaskan hal itu.

Sementara itu, suasana

kampanye tidak diceritakan.

Penjelasan lengkap

mengenai kampanye Atut,

mulai dari keramaian di

sekitar lokasi kampanye

sampai artis-artis yang

memeriahkan kampanye.

Sedangkan kutipan dari

orasi yang disampaikan

Atut tidak dituliskan.

 

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

94

Surat kabar Radar Banten menekankan aspek isu kampanye negatif

dengan menempatkan banyak kutipan dari Atut. Selain itu, Radar Banten juga

memuat pernyataan dari Atut mengenai kemajuan-kemajuan yang telah

dirasakan masyarakat Banten melalui program pembangunan yang telah

dilakukannya. Dengan menampilkan fakta demikian, frame yang muncul di

benak khalayak adalah adanya serangan dari lawan-lawan politik Atut yang

ingin menjatuhkan nama baik Atut.

Sementara itu, surat kabar Tangsel Pos mendeskripsikan kegiatan

kampanye yang digelar Atut dengan menceritakan keramaian di lokasi

kampanye. Puluhan ribu massa pendukung dan simpatisan pasangan Atut-

Rano yang mengikuti jalannya kampanye serta hadirnya deretan artis top yang

menyemarakkan kampanye diuraikan dengan detail yang panjang.

Tabel 23

Perbandingan Tematik Berita Edisi 13 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Tematik (1) Pernyataan Atut yang

mengingatkan agar

masyarakat jangan termakan

hasutan yang menjelek-

jelekkan dirinya.

(2) Dukungan terhadap Atut

untuk melanjutkan

pembangunan di Banten.

(3) Pandangan dua pengamat

politik, yakni Lili Romli dan

Abdul Hamid, mengenai

kampanye negatif.

(4) Unjuk rasa yang dilakukan

Gerakan Aliansi Mahasiswa

Peduli Pemilu Raya

(Gamppar).

(5) Sosialisasi pasangan Jazuli

Juwaini-Makmun Muzakki

oleh Tim Opera Fans Jazuli.

(1) Pergerakan massa

pendukung dan

simpatisan pasangan

Atut-Rano menuju

lokasi kampanye.

(2) Kemeriahan kampanye

yang menampilkan

deretan artis top, seperti

Ira Swara, Radja, dan

lain-lain.

(3) Para pedagang

makanan dan minuman

yang memanfaatkan

momen kampanye

untuk mendulang

rejeki.

 

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

95

Surat kabar Radar Banten membagi berita ini ke dalam lima tema. Tema

pertama, kedua, dan ketiga menunjuk pada inti pemberitaan, yakni isu

kampanye negatif yang menyerang Atut. Ketiga tema tersebut diisi oleh

argumen-argumen dari Atut dan Lili Romli yang diuraikan secara eksplisit,

serta argumen lain yang hanya dipaparkan secara implisit. Sedangkan dua

tema lainnya berfungsi sebagai pelengkap berita, karena tidak menunjuk pada

inti pemberitaan.

Di lain pihak, surat kabar Tangsel Pos menyusun berita ini ke dalam tiga

tema dan semuanya mengacu pada inti berita, yakni kemeriahan kampanye

yang digelar Atut di Kota Malingping. Tangsel Pos lebih mem-blow up sisi

kemeriahan kampanye Atut yang menghadirkan sederet artis top. Sangat jelas,

frame yang dibentuk Tangsel Pos bertujuan untuk memberikan gambaran

kepada publik mengenai kemeriahan kampanye Atut. Hal ini diperkuat

dengan penjelasan lengkap keadaan di sekitar lokasi kampanye, artis-artis

yang memeriahkan kampanye, dan para pedagang yang memanfaatkan momen

kampanye untuk mendulang rejeki. Di sini, Tangsel Pos benar-benar

memusatkan perhatian pada jalannya kegiatan kampanye.

Tabel 24

Perbandingan Retoris Berita Edisi 13 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Retoris Pemberian label otoritas

keilmuan (LIPI dan Untirta) dari

dua pengamat politik yang

diwawancarai dan penempatan

foto untuk menggambarkan

suasana kampanye.

Pemakaian kata-kata

tertentu dan penempatan

foto untuk

mendeskripsikan

kemeriahan kampanye.

 

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

96

Surat kabar Radar Banten memakai label otoritas keilmuan untuk

memberikan penekanan terhadap hal-hal tertentu. Lili Romli dilabeli dengan

“pengamat politik dari LIPI” dan Abdul Hamid diberi label “pengamat politik

dari Untirta”. Pemberian label otoritas keilmuan berfungsi untuk menekankan

bahwa pendapat mereka sahih dan dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus

untuk menegaskan kepada pembaca bahwa mereka layak berbicara mengenai

masalah politik. Radar Banten juga memuat foto Atut yang tengah melakukan

orasi sebagai pelengkap berita.

Di sisi lain, surat kabar Tangsel Pos memberikan penekanan lewat

pemakaian atau pemilihan kata-kata tertentu (leksikon). Kata-kata seperti

lautan manusia, animo masyarakat, sederet artis top, dan lain-lain digunakan

untuk memberikan gambaran kepada khalayak tentang kemeriahan kampanye

Atut. Seperti halnya Radar Banten, Tangsel Pos pun menempatkan foto yang

menunjukkan suasana kampanye sebagai pelengkap berita.

2. Berita Edisi 19 Oktober 2011

Tabel 25

Perbandingan Sintaksis Berita Edisi 19 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Frame Atut Kerja Keras Garap

Dukungan

Atut-Rano Tutup

Kampanye Terakhir

Sintaksis Radar Banten menuliskan

pasangan Atut-Rano menutup

masa kampanye Pilgub Banten.

Radar Banten juga

mewawancarai empat orang

anggota Panwaslukada Provinsi

Banten. Pendapat keempatnya

mendapatkan porsi yang sama

dalam teks berita.

Tangsel Pos menuliskan

pasangan Atut-Rano

menutup masa kampanye

Pilgub Banten. Tangsel

Pos mewawancarai satu

orang yang menghadiri

kampanye yang digelar

pasangan Atut-Rano.

 

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

97

Surat kabar Radar Banten menjelaskan tentang pasangan Atut-Rano

yang menutup masa kampanye Pilgub Banten. Dalam teks berita, Radar

Banten juga menempatkan pernyataan dari empat orang anggota

Panwaslukada Provinsi Banten. Pandangan dari keempatnya membahas

masalah yang sama, yaitu penertiban atribut kampanye pada masa tenang.

Penempatan statement dari mereka berfungsi sebagai pelengkap berita, karena

hal tersebut tidak menunjuk pada inti pemberitaan.

Sama halnya seperti Radar Banten, surat kabar Tangsel Pos juga

mendeskripsikan kampanye terakhir Pilgub Banten yang ditutup oleh

pasangan Atut-Rano. Namun, Tangsel Pos tidak menempatkan banyak

pernyataan dan hanya mengutip statement dengan detail yang kecil dari dua

orang yang terlibat dalam kegiatan kampanye.

Tabel 26

Perbandingan Skrip Berita Edisi 19 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Skrip Pemaparan kutipan dari Atut

yang mengungkapkan optimisme

Atut dalam memenangkan

Pilgub Banten. Sementara itu,

suasana kampanye diuraikan

dengan detail yang kecil.

Penjelasan mengenai

kampanye terakhir tiga

pasangan Cagub-Cawagub

yang bertarung pada ajang

Pilgub Banten. Kemeriahan

kampanye diceritakan

dengan detail yang

panjang.

Optimisme Atut dalam memenangi Pilgub Banten dipaparkan oleh surat

kabar Radar Banten dengan menempatkan banyak kutipan dari Atut. Dalam

teks berita, Radar Banten mengedepankan statement dari Atut untuk

menekankan kepada pembaca bahwa Atut sangat yakin menang atas rival-

 

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

98

rivalnya di perhelatan Pilgub Banten. Selain itu, Radar Banten juga sedikit

menguraikan tentang kampanye terakhir yang digelar Atut.

Sementara itu, surat kabar Tangsel Pos menjelaskan kampanye terakhir

tiga pasangan yang bertarung di ajang Pilgub Banten. Tangsel Pos tidak

menempatkan argumen yang dilontarkan Atut dan justru menceritakan

suasana kampanye dengan detail yang panjang. Ini menunjukkan bahwa

Tangsel Pos ingin menekankan jika kampanye terakhir Atut cukup penting

dan menarik untuk diketahui.

Tabel 27

Perbandingan Tematik Berita Edisi 19 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Tematik (1) Atut optimis bisa memenangi

Pilgub Banten.

(2) Penertiban atribut kampanye

oleh Panwaslukada pada

masa tenang.

(3) Debat pasangan Cagub-

Cawagub yang berlangsung

di Metro TV.

(4) Persiapan Polda Banten

dalam mengamankan Pilgub.

(1) Atut-Rano menutup

masa kampanye Pilgub

Banten.

(2) Gambaran singkat

kampanye terakhir

pasangan Wahidin

Halim-Irna Narulita

dan Jazuli Juwaini-

Makmun Muzakki.

(3) Massa pendukung

pasangan Atut-Rano

menguasai Kota

Tangerang.

(4) Suasana kampanye

terakhir pasangan Atut-

Rano di Kota

Tangerang.

Surat kabar Radar Banten menyusun berita ini ke dalam empat tema, di

mana keempatnya tidak saling berhubungan, meskipun secara garis besar

membahas masalah Pilgub Banten. Hanya tema pertama dan kedua yang

menunjuk pada inti pemberitaan. Sedangkan dua tema lainnya berfungsi

sebagai informasi tambahan atau pelengkap. Namun, tema ketiga membuat

 

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

99

konten berita ini menarik, karena Radar Banten menceritakan debat yang

dilakukan oleh ketiga pasangan Cagub-Cawagub. Pada tema tersebut,

pernyataan ketiga Cagub mendapatkan porsi yang sama dalam teks berita.

Di sisi lain, surat kabar Tangsel Pos membagi isi berita ke dalam empat

tema dan semuanya mengacu pada inti pemberitaan. Namun, Tangsel Pos

memilih untuk fokus memaparkan sisi kemeriahan kampanye dan statement

dari Atut sama sekali tidak terlihat dalam teks berita. Tangsel Pos justru

sedikit “menyentil” salah satu pasangan Cagub-Cawagub dengan menuliskan

kalimat “pasangan Atut-Rano memperlihatkan kekuatannya dengan

menguasai Kota Tangerang yang merupakan „kandang‟ pasangan Wahidin

Halim-Irna Narulita.”

Tabel 28

Perbandingan Retoris Berita Edisi 19 Oktober 2011

Elemen Radar Banten Tangsel Pos

Retoris Pemakaian klaim yuridis (UU

Nomor 32 Tahun 2004) dan

pemilihan kata untuk

mendukung gagasan/pendapat,

serta penempatan foto untuk

melengkapi berita.

Penekanan kata untuk

menegaskan fakta dan

penempatan foto tiga

pasangan cagub-cawagub

secara seimbang.

Surat kabar Radar Banten menggunakan klaim yuridis untuk

menegaskan statement tertentu agar tampak memiliki dasar hukum yang kuat.

Klaim yuridis yang dipakai adalah UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan penertiban atribut kampanye pada

masa tenang. Radar Banten juga memberi penekanan dengan pemilihan

leksikon seperti basis massa, konflik horisontal, dan sebagainya.

 

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

100

Sementara itu, surat kabar Tangsel Pos memakai kata “kandang” untuk

menekankan kepada pembaca bahwa Atut tetap tangguh meskipun menggelar

kampanye di Kota Tangerang, yakni daerah di mana Wahidin Halim menjabat

sebagai Walikota. Sebagai pelengkap berita, Tangsel Pos menempatkan foto

kampanye terakhir ketiga pasangan Cagub-Cawagub Banten.

C. Keberpihakan Frame

a. Frame Radar Banten

Pada berita edisi Kamis, 13 Oktober 2011, keberpihakan surat kabar

Radar Banten dapat dilihat dari fokus pemberitaan, yakni isu kampanye

negatif yang menyerang Ratu Atut Chosiyah yang dijelaskan pada tiga

paragraf awal. Penyusunan fakta-fakta yang diambil Radar Banten

memunculkan frame mengenai adanya serangan dari lawan-lawan politik

Atut yang ingin menjatuhkan nama baik Atut. Frame semacam ini

menunjukkan bahwa Radar Banten tampaknya berpihak pada kubu Atut

yang menilai bahwa isu kampanye negatif tersebut adalah suatu

kebohongan. Hal ini diperkuat oleh argumen dari Atut, Rano Karno dan

Ali Muhadi. Ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

“Saya yakin dan sudah melihat secara langsung ke lapangan

bahwa masyarakat telah merasakan kemajuan-kemajuan yang

dicapai melalui program pembangunan yang dilakukan selama

lima tahun terakhir kepemimpinan saya. Saya ingin masyarakat

Banten semakin sejahtera,” katanya.15

“Masyarakat Lebak sudah mengalami kemajuan di segala

bidang,” tandasnya.16

Saya tegaskan sekali lagi, yang namanya isu tidak bisa

dipertanggungjawabkan kebenarannya alias bohong. Oleh

15

“Atut: Jangan Termakan Hasutan,” Radar Banten, 13 Oktober 2011, h. 1 dan 11. 16

Ibid.

 

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

101

sebab itu, abaikan saja semua isu dan tetap memberikan

dukungan kepada Ibu (Ratu Atut),” katanya.17

“Ibu Atut telah terbukti berbuat banyak dan melakukan yang

terbaik bagi masyarakat Banten. Mari kita beri kesempatan

sekali lagi pada Ibu Ratu Atut untuk meneruskan

pembangunan,” kata Ali Muhadi dari partai Hanura.18

Surat kabar Radar Banten mencoba sedikit mengaburkan

keberpihakannya kepada Ratu Atut Chosiyah dengan menempatkan

subjudul kampanye negatif setelah berita utama. Subjudul tersebut berisi

pandangan dari dua pengamat politik, yakni Lili Romli dan Abdul Hamid

mengenai dampak yang ditimbulkan dari kampanye negatif. Seperti pada

kutipan berikut ini:

Di tempat berbeda, pengamat politik dari Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Lili Romli mengatakan, bila

yang disampaikan untuk menyerang calon adalah fakta, tidak

bisa disebut sebagai kampanye negatif (negative campaign).

“Saling serang tentang kelemahan kandidat sudah menjadi hal

yang biasa. Adanya saling serang ini menjadi informasi penting

bagi publik sehingga publik tahu tentang track record masing-

masing calon,” kata Lili yang dihubungi melalui telepon

genggam.19

Sementara pengamat politik dari Untirta, Abdul Hamid

mengatakan, kampanye negatif bisa berdampak positif.

“Dampaknya masyarakat akan mencari lebih tahu tentang

calon,” tandasnya.20

Radar Banten mencoba “mengalihkan perhatian” pembaca dengan

menguraikan pendapat dari Lili Romli dan Abdul Hamid agar pembaca

menganggap bahwa Radar Banten bersikap netral dalam memandang isu

17

Ibid. 18

Ibid. 19

Ibid. 20

Ibid.

 

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

102

kampanye negatif yang menyerang Atut. Namun, pendapat keduanya

terkesan netral dan tidak berpihak terhadap salah satu kandidat pasangan

cagub-cawagub. Sehingga, keberpihakan Radar Banten yang cenderung

pro Atut masih dapat terlihat.

Sementara dalam pemberitaan edisi Rabu, 19 Oktober 2011,

keberpihakan surat kabar Radar Banten terhadap Atut dapat dilihat dari

pengulangan kata “menang” di tiga paragraf awal teks berita. Seperti pada

kutipan berikut ini:

Dia optimistis bisa memenangi Pilgub Banten. Kata Atut,

bersama pasangannya, Rano Karno, akan menang mutlak di

Kota Tangerang. “Insya Allah, kami akan menang di semua

kabupaten dan kota se-Banten. Itu karena tim kami sudah

bekerja keras dalam menggarap dukungan,” ucap Atut kepada

wartawan seusai berkampanye di Lapangan Ahmad Yani, Kota

Tangerang, Selasa (18/10).21

“Pokoknya target kami menang di semua kabupaten/kota,”

ujarnya.22

Kata Atut, meskipun menjadi basis massa pendukung Wahidin

Halim (WH), dirinya bersama Rano Karno bisa meraih

kemenangan. “Sangat yakin, saya dan Rano bisa menang di

Kota Tangerang, Buktinya, kampanye ini sangat ramai,”

ujarnya.23

Penulis beranggapan jika kata “menang” yang diulang sebanyak

enam kali merupakan cara Radar Banten mengisahkan atau menceritakan

fakta yang ada kepada pembaca agar tertarik dengan berita yang ditulis.

Namun, kecenderungan tersebut merefleksikan bahwa Radar Banten

bersikap pro terhadap Atut dalam memberitakan kegiatan kampanye yang

21

“Atut Kerja Keras Garap Dukungan,” Radar Banten, 19 Oktober 2011, h. 1 dan 11. 22

Ibid. 23

Ibid.

 

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

103

dilakukan Atut di Kota Tangerang. Apalagi, pada kutipan terakhir,

sebagaimana yang tertulis di atas, Radar Banten menuliskan jika Atut

optimis bisa menang di Kota Tangerang yang notabene merupakan basis

massa Wahidin. Pemilihan fakta tersebut menggambarkan bahwa Radar

Banten bersikap tidak netral dan cenderung berpihak pada kubu Atut.

Selain itu, keberpihakan Radar Banten terhadap Atut juga dapat

diketahui dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis. Ini dapat

dilihat dari kutipan wawancara dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten

berikut ini:

“Secara keseluruhan, ketiga pasangan Cagub-Cawagub

tentunya memiliki segmentasi massa pendukung yang berbeda-

beda. Jika dilihat dari jumlah masa pendukung, incumbent

lebih unggul dari pasangan yang lain. Apalagi, incumbent

didukung oleh partai-partai besar yang memiliki jaringan

kuat.”24

“Kita bersikap netral dan tidak pro/mendukung pasangan

tertentu. Sebenarnya, kita sudah membuka pintu untuk setiap

pasangan yang ingin berkampanye lewat media cetak. Namun,

tidak semua pasangan memanfaatkannya. Hal tersebut mungkin

dikarenakan dana yang terbatas, kurangnya jaringan, atau

bahkan memiliki strategi kampanye tersendiri.”25

Redaktur Pelaksana Radar Banten mengakui jika pihaknya

melakukan kerjasama dengan salah satu pasangan cagub-cawagub yang

bertarung pada ajang Pemilukada Banten 2011. Hal itu dapat dilihat dari

statement yang diberikan Redaktur Pelaksana Radar Banten kepada

penulis. Beliau mengungkapkan bahwa sebenarnya Radar Banten sudah

membuka pintu bagi setiap pasangan yang ingin berkampanye lewat media

24

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten, Serang, 7 Agustus 2012. 25

Ibid.

 

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

104

cetak. Meskipun tidak menyebutkan nama pasangan yang telah menjalin

kesepakatan dengan pihaknya, penulis beranggapan jika pasangan yang

telah bekerjasama dengan Radar Banten adalah Atut-Rano.

Penulis berpendapat demikian, karena Redaktur Pelaksana Radar

Banten sempat memberikan pandangannya mengenai tiga pasangan yang

maju sebagai Cagub-Cawagub Banten. Beliau mengatakan bahwa Atut

yang berstatus sebagai incumbent didukung oleh partai-partai besar yang

memiliki jaringan kuat. Sedangkan dalam pernyataan keduanya,

Redaktur Pelaksana Radar Banten menjelaskan jika tidak semua pasangan

memanfaatkan bentuk kerjasama yang telah ditawarkan pihaknya. Hal

tersebut mungkin dikarenakan dana yang terbatas, kurangnya jaringan,

atau bahkan memiliki strategi kampanye tersendiri.

Penulis menganggap jika kalimat jaringan kuat dan kurangnya

jaringan berhubungan erat dengan salah satu pasangan cagub-cawagub

yang telah melakukan kerjasama dengan Radar Banten. Karena, Redaktur

Pelaksana Radar Banten mengatakan bahwa Atut mempunyai jaringan

yang kuat dan beliau juga menyatakan bahwa salah satu pasangan telah

menjalin kesepakatan dengan pihaknya, maka penulis berpendapat jika

pasangan yang dimaksud oleh Radar Banten adalah Atut-Rano.

Berdasarkan analisis yang telah penulis uraikan, maka wajar saja jika

kegiatan kampanye pasangan Atut-Rano cenderung diberitakan “baik”

oleh Radar Banten. Pemberitaan kampanye Atut-Rano dibingkai

sedemikian rupa oleh Radar Banten agar khalayak menaruh perhatian

 

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

105

lebih dan terpengaruh oleh apa yang telah dituliskan oleh media cetak

lokal terbesar di Provinsi Banten itu.

b. Frame Tangsel Pos

Pada berita edisi Kamis, 13 Oktober 2011, keberpihakan surat kabar

Tangsel Pos dapat dilihat dari kutipan yang diambil berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan wartawan di lokasi kampanye. Disini, Tangsel

Pos tidak mengambil kutipan dari Atut, melainkan dari massa yang

menghadiri kampanye. Penulis menganggap, ada dua kutipan yang

menggambarkan citra positif dari Atut. Seperti pada kutipan berikut ini:

“Dulu kalau ke Malingping bisa empat jam, sekarang paling-

paling cuma dua jam. Ini juga merupakan hasil pembangunan

dalam kepemimpinan Ibu Ratu (Atut Chosiyah),” tandas

Wawan.26

Salah seorang pedagang siomay, Bang Ogun, mengakui massa

kampanye Atut-Rano lebih banyak dibandingkan

pasangan cagub-cawagub yang lain. “Kampanye Ibu Atut

membawa berkah,” tandasnya.27

Kutipan di atas jelas memperlihatkan keberpihakan Tangsel Pos

terhadap Atut, di mana kedua pendapat tersebut cenderung bersifat pro

Atut. Pernyataan dari kedua narasumber juga dapat menggambarkan

strategi Tangsel Pos dalam memilih dan menekankan fakta yang terjadi di

lapangan. Fakta-fakta yang dinilai “menyanjung” Atut disaring, kemudian

ditempatkan ke dalam teks berita secara keseluruhan.

Sedangkan dalam pemberitaan edisi Rabu, 19 Oktober 2011,

keberpihakan surat kabar Tangsel Pos dalam memaknai suatu peristiwa

26

“Dari Ira Swara Sampai Raja Bergoyang, Kota Malingping Jadi Lautan Massa,” Tangsel

Pos, 13 Oktober 2011, h. 8. 27

Ibid.

 

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

106

dapat dilihat dari subjudul berita Massa Atut-Rano “Kuasai” Kota

Tangerang. Pada paragraf pertama yang terdapat di dalam subjudul berita

tersebut, keberpihakan Tangsel Pos terhadap pasangan Atut-Rano terlihat

jelas. Ini dapat diamati dari pemaparan berikut ini:

Puluhan ribu massa pendukung dan simpatisan pasangan Ratu

Atut Chosiyah-Rano Karno yang tergabung dalam koalisi

“Banten Bersatu Teruskan Pembangunan”, memperlihatkan

kekuatannya dengan menguasai Kota Tangerang, yang

merupakan “kandang” pasangan Wahidin Halim-Irna

Narulita.28

Penulis menganggap jika kalimat di atas, terutama yang dicetak

tebal, jelas merefleksikan pandangan Tangsel Pos yang berpihak pada

kubu Atut. Ditambah lagi, penggunaan kata “kandang” yang seolah-olah

mengecilkan pasangan Wahidin-Irna. Pemaparan kalimat tersebut

memiliki arti jika pasangan Atut-Rano tampak superior, meskipun

melakukan kampanye di wilayah kekuasan Wahidin. Pesan yang ingin

disampaikan Tangsel Pos kepada khalayak adalah Atut mampu menggelar

kampanye yang jauh lebih meriah dibandingkan dengan salah satu

rivalnya itu. Sebagian besar warga Banten tahu jika Kota Tangerang

merupakan basis utama massa pendukung Wahidin, karena status beliau

yang merupakan Walikota Tangerang. Namun, Tangsel Pos justru

menonjolkan sisi tertentu dengan menggunakan kata “kandang”. Di sini

terlihat bahwa Tangsel Pos menginginkan pembaca menaruh perhatian

lebih pada bagian tersebut.

28

“Atut-Rano Tutup Kampanye Terakhir,” Tangsel Pos, 19 Oktober 2011, h. 8.

 

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

107

Selain itu, keberpihakan Tangsel Pos terhadap Atut diperkuat oleh

hasil wawancara yang telah dilakukan penulis. Ini dapat dilihat dari

kutipan wawancara dengan wartawan Tangsel Pos berikut ini:

Kami memang sengaja tidak menempatkan kutipan atau

statement dari pasangan Atut-Rano. Kami menganggap bahwa

statement terlalu riskan untuk dimuat dalam pemberitaan.

Apalagi, kami sudah melakukan kerjasama dengan

pasangan Atut-Rano. Kami khawatir jika statement yang ada

bisa dijadikan barang bukti oleh lawan-lawan politik Atut jika

suatu hari nanti janji-janji yang pernah dikatakan Atut saat

kampanye tidak ditepati atau direalisasikan.29

Kutipan wawancara di atas semakin memperlihatkan pandangan

Tangsel Pos yang cenderung pro terhadap Atut. Sama halnya seperti surat

kabar Radar Banten, Tangsel Pos pun melakukan kerjasama dengan

pasangan Atut-Rano. Hal ini dapat diketahui dari pengakuan wartawan

Tangsel Pos yang mengatakan jika pihaknya telah menjalin kesepakatan

dengan pasangan Atut-Rano.

D. Interpretasi Penelitian

Setelah melakukan analisis pada teks berita, penulis berpandangan

bahwa surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos memiliki perbedaan yang

dari sisi pembingkaian (frame) berita. Dalam memaknai peristiwa, kedua surat

kabar tersebut mempunyai perspektif dan tingkat penonjolan (salience) isu

yang berbeda. Namun, dari sisi keberpihakan pemberitaan, Radar Banten dan

Tangsel Pos memiliki persamaan, yakni bersikap pro terhadap pasangan Ratu

Atut Chosiyah dan Rano Karno.

29

Wawancara pribadi dengan Redaktur Politik Tangsel Pos, Serpong, 13 September 2012.

 

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

108

Surat kabar Radar Banten menempatkan sosok Atut sebagai aktor utama

dalam pemberitaan. Pada teks berita, Atut berperan sebagai pusat informasi

yang berfungsi untuk membentuk frame berita secara keseluruhan. Atut

dianggap sebagai faktor terpenting dan dapat menarik minat pembaca.

Berbagai aspek yang berhubungan dengan Atut diuraikan dan mendapat porsi

lebih banyak di dalam teks berita. Sedangkan keberpihakan Radar Banten

terlihat dari penggambaran citra positif Atut dan pemilihan fakta tertentu yang

dimuat ke dalam pemberitaan. Tujuan Radar Banten membentuk frame seperti

ini adalah agar khalayak menganggap penting berita tersebut dan terpengaruh

oleh apa yang telah dituliskan.

Di sisi lain, surat kabar Tangsel Pos menjadikan kegiatan kampanye

yang digelar Atut sebagai fokus pemberitaan. Jika Radar Banten

menempatkan sosok Atut sebagai inti berita, maka Tangsel Pos lebih

menonjolkan aspek kemeriahan kampanye Atut. Frame seperti ini

mendeskripsikan bahwa suasana kampanye lebih penting untuk diketahui oleh

publik daripada statement-statement dan dilontarkan Atut saat berorasi.

Strategi yang dipakai Tangsel Pos dalam membingkai peristiwa terlihat dari

pemberian makna dan penyeleksian fakta-fakta tertentu. Kemudian, peristiwa

yang telah dikonstruksi tersebut dipaparkan ke dalam teks berita untuk

disampaikan kepada pembaca agar mereka menganggap penting informasi

yang telah disajikan. Sama halnya seperti Radar Banten, pemberitaan Tangsel

Pos pun memihak pada kubu Atut. Keberpihakan ini dapat dilihat dari

pemakaian kata-kata dan penonjolan fakta tertentu.

 

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

109

Berkaitan dengan konsep agenda media dalam teori agenda setting yang

telah penulis paparkan pada bab sebelumnya, visibilitas berita kampanye

pasangan Atut-Rano pada surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos cukup

tinggi. Selama penyelenggaraan kampanye terbuka untuk Pemilukada Banten

2011 yang berlangsung dalam kurun dua pekan (5-18 Oktober 2011), Radar

Banten memuat enam berita mengenai kampanye pasangan Atut-Rano.

Sedangkan dua pasangan lainnya, yakni Wahidin Halim-Irna Narulita dan

Jazulli Juwaini-Makmun Muzakki, hanya mendapatkan “jatah” masing-

masing empat berita. Selain itu, Radar Banten juga menonjolkan berita

kampanye pasangan Atut-Rano dengan cara menempatkan berita kampanye

pasangan nomor urut 1 itu di halaman depan (headline). Di sisi lain, surat

kabar Tangsel Pos memuat tujuh berita mengenai kampanye pasangan Atut-

Rano yang selalu ditempatkan pada rubrik khusus “Pilgub Banten”.

Kemudian, kegiatan kampanye pasangan Wahidin-Irna diberitakan sebanyak

empat kali dan berita kampanye pasangan Jazulli-Zakki hanya dimuat tiga kali

oleh Tangsel Pos selama masa kampanye terbuka Pemilukada Banten 2011.

Sementara itu, penulis menganggap jika tingkat audience salience yang

terkandung dalam berita kampanye pasangan Atut-Rano pada surat kabar

Radar Banten dan Tangsel Pos sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan

khalayak akan informasi dan membentuk persepsi mereka mengenai

pentingnya pemberitaan kampanye yang digelar Atut-Rano selama masa

kampanye terbuka. Valensi pemberitaan kampanye Atut-Rano disampaikan

oleh Radar Banten dan Tangsel Pos dengan teknik pengemasan berita yang

menggambarkan citra positif Atut. Kegiatan kampanye Atut-Rano diberitakan

 

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

110

dengan cara yang menyenangkan dan sama sekali tidak memaparkan sisi

negatif yang ditimbulkan dari kampanye pasangan Atut-Rano.

Dari sisi konsep agenda publik, surat kabar Radar Banten dan Tangsel

Pos menempatkan personal salience pada sosok Atut dengan cara menuliskan

statement dari Atut, keberhasilan Atut dalam membangun Banten, dan

kemeriahan kampanye yang digelar Atut. Hal itu dimaksudkan untuk

menggiring perhatian khalayak, khususnya masyarakat Banten agar tingkat

familiarity dan favorability mereka terbentuk dan menganggap penting berita

kampanye pasangan Atut-Rano yang disampaikan oleh kedua surat kabar

tersebut. Sedangkan konsep agenda kebijakan dalam berita kampanye

Pemilukada Banten 2011 pada Radar Banten dan Tangsel Pos terlihat dari

bentuk dukungan (support) yang diberikan kepada pasangan Atut-Rano.

Dukungan yang diberikan bertujuan untuk mempengaruhi persepsi khalayak

tentang pentingnya mengetahui berita kampanye Atut-Rano dan meyakinkan

mereka agar memberikan suaranya untuk pemenangan pasangan tersebut pada

ajang Pemilukada Banten 2011.

 

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

pemberitaan kampanye pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Calon

Wakil Gubernur Banten periode 2011-2016, yakni Ratu Atut Chosiyah dan

Rano Karno dalam surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos, maka penulis

dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Frame yang dibentuk surat kabar Radar Banten dipenuhi oleh banyak

pernyataan dari narasumber yang bertujuan untuk menonjolkan citra

positif Atut. Di sisi lain, surat kabar Tangsel Pos tidak menempatkan

statement dari Atut ke dalam teks berita dan hanya mendeskripsikan

suasana kampanye yang digelar pasangan Atut-Rano sebagai fokus

pemberitaan.

2. Dalam membingkai berita, surat kabar Radar Banten memosisikan

pasangan Atut-Rano sebagai “pemeran utama” dengan menyiapkan ruang

yang cukup untuk mengampanyekan pasangan tersebut melalui berita yang

disampaikan. Sementara itu, surat kabar Tangsel Pos menitikberatkan pada

penekanan fakta tertentu, yakni menonjolkan kemeriahan kampanye.

3. Surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos merupakan media cetak yang

melakukan pemihakan pada salah satu kandidat, yaitu pasangan Ratu Atut

Chosiyah dan Rano Karno. Radar Banten dan Tangsel Pos memiliki

persamaan dalam pemberitaan, yakni bersikap pro dan berperan sebagai

 

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

112

media pemenang kubu Atut-Rano. Persamaan selanjutnya adalah berita

kampanye Pemilukada Banten 2011 pada Radar Banten dan Tangsel Pos

menggunakan jenis kampanye kandidat (candidate-oriented campaigns)

dengan cara menonjolkan salah satu pasangan saja, yaitu pasangan Atut-

Rano. Namun, Radar Banten dan Tangsel Pos memiliki strategi yang

berbeda dalam teknik pengemasan berita kampanye pemenangan pasangan

Atut-Rano. Pemihakan Radar Banten terlihat dari pengulangan aspek dan

pemilihan fakta-fakta yang merefleksikan keberhasilan Atut dalam

membangun Banten. Sedangkan keberpihakan Tangsel Pos dapat dilihat

dari penggunaan kata-kata yang menggambarkan kekuatan Atut.

B. Saran

1. Penulis berharap agar surat kabar Radar Banten dapat meningkatkan

kualitas pemberitaan dengan memerhatikan unsur tematik dalam

membingkai peristiwa. Radar Banten terlalu banyak menempatkan

subjudul dalam sebuah berita dan sebaiknya hal tersebut bisa lebih

diperhatikan agar pembaca merasa nyaman dalam menikmati berita yang

disampaikan. Selain itu, Radar Banten juga harus dapat bersikap netral

dalam memandang sebuah peristiwa. Karena, Radar Banten merupakan

surat kabar lokal yang berpengaruh dan memiliki pembaca yang dominan

di Provinsi Banten, serta kerap dijadikan referensi oleh masyarakat Banten

untuk mengetahui perkembangan informasi seputar peristiwa yang terjadi

di wilayah Banten.

2. Dalam mengonstruksi berita, surat kabar Tangsel Pos harus lebih

memerhatikan unsur sintaksis, terutama penempatan pernyataan dan

 

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

113

kutipan dalam sebuah berita. Pernyataan dan kutipan merupakan salah satu

aspek terpenting dan wajib dicantumkan dalam pemberitaan. Selain

sebagai data pelengkap, kedua aspek tersebut adalah poin penting dalam

sebuah berita, apalagi berita yang termasuk dalam kategori hard news.

Tangsel Pos pun harus menghindari keberpihakan dan mampu bersikap

netral dalam memberitakan suatu peristiwa, meskipun penulis memahami

jika kehidupan media massa tidak bisa dilepaskan dari sisi komersialisasi

atau bisnis.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada analisis teks media saja, tanpa meneliti

faktor lain terkait hal-hal yang memengaruhi agenda pemberitaan media.

Karena alasan tersebut, penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat

dikembangkan lebih lanjut dengan melakukan analisis pada seluruh

komponen framing, bukan hanya pada teks beritanya saja. Hal ini

bertujuan untuk menemukan temuan-temuan baru terkait penggunaan

subjek dan objek penelitian.

 

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ardianto, Elvinaro. dkk. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Cetakan ke-3.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Birowo, M. Antonius. Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gintanyali. 2004.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2008.

Djuroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.

Citra Aditya Bakti, 2003.

Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.

Yogyakarta: LKis, 2002.

Gunadi, Y.S. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1998.

Karlina, Siti, dkk. Komunikasi Massa. Cetakan ke-6. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2007.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis

Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,

Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

 

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

Mariana, Dede dan Paskarina, Caroline. Demokrasi dan Politik Desentralisasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Morissan, dkk. Teori Komunikasi Massa. Bogor: PT. Ghalia Indonesia, 2010.

Mulyana, Deddy. Nuansa-nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya

Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Cetakan ke-3. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005.

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek. Cetakan ke-4. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007.

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKiS, 2007.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Cetakan ke-5. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009.

Sumadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Susanto, Astrid S. Komunikasi dalam Teori dan Praktik. Bandung: Bina Cipta,

1998.

 

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia, 2005.

Venus, Antar. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam

Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Cetakan ke-3. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2009.

Website

http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_12_Tahun_2008.pdf

Heryanto, Gun Gun. “Marketing Politik di Media Massa dalam Pemilu 2009,”

artikel diakses pada 28 Mei 2013 dari

http://www.scribd.com/doc/22540557/Marketing-Politik-Di-Media-Massa-

Gun

Juliana, Indra. “Analisis Framing Pemberitaan Kasus M. Nazaruddin Pada Harian

Pagi Tribun Jabar.” Artikel diakses pada 6 Mei 2012 dari

http://www.scribd.com/doc/82845272/21/Teori-Agenda-Setting

Karthubij, Susanto. “Agenda Setting, Framing, dan Priming.,” Artikel diakses

pada 13 Mei 2012 dari http://www.paksanto.com

Prastowo, Andi. “Pengertian Teknik Wawancara, Observasi, dan Pengamatan,”

artikel diakses pada 28 Mei 2013 dari http://dunia-

penelitian.blogspot.com/2011/10/pengertian-teknik-wawancara-

observasi.html

 

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

Skripsi

Fauzi, Ahmad. “Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Pilkada DKI Jakarta

pada Harian Kompas dan Republika.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah

dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2008.

Fatimatuzzahro. “Analisis Framing Berita Kriminal Koran Harian Umum

Republika.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Wawancara

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Radar Banten. Serang, 14 Maret

dan 7 Agustus 2012.

Wawancara pribadi dengan Reporter Radar Banten. Serang, 8 Agustus 2012.

Wawancara pribadi dengan Pemimpin Redaksi Tangsel Pos. Serpong, 26 April

dan 17 September 2012.

Wawancara pribadi dengan Redaktur Politik Tangsel Pos. Serpong, 13 September

2012.

Sumber Lain

Company Profile Radar Banten.

Company Profile Tangsel Pos.

 

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

COMPANY PROFILE RADAR BANTEN

Sejarah dan Perkembangan

Harian Radar Banten (selanjutnya disebut Radar Banten) merupakan satu dari

tiga harian lokal yang terbit di Provinsi Banten. Terbit pertama kali pada tanggal 2

Juni 2000 dengan nama Harian Banten yang dikelola oleh PT Wahana Semesta

Banten dan berada di bawah naungan Jawa Pos Group.

Munculnya koran lokal seperti Radar Banten, adalah sebuah keniscayaan sejarah,

seiring dibukanya kran kebebasan pers di Indonesia pasca runtuhnya Rezim Orde

Baru, yang ditandai dengan disahkannya UU Pokok Pers No. 40 Tahun 1999.

Fenomena munculnya koran-koran lokal, ini juga dilandasi oleh semangat Otonomi

Daerah sesuai dengan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan

daerah.

Karena itu, pasca kebebasan pers ini, tak heran koran-koran lokal pun

bermunculan di hampir seantero negeri, terutama dipelopori oleh industri-industri

media yang telah eksis dan establish di dunia persuratkabaran tanah air. Sebut saja

dengan Jawa Pos. Koran terbesar di Jawa Timur ini menjadi “raja” media dengan

menerbitkan puluhan koran lokal di berbagai daerah di Indonesia.

Kemunculan Harian Banten di provinsi ke-30 ini bersamaan dengan semangat yang

menggelora dari masyarakat Banten untuk memisahkan diri dari Provinsi Jawa Barat

dan menjadi provinsi sendiri. Apalagi, saat itu Harian Banten tampil sebagai satu-

satunya koran yang terbit di Kota Serang (cikal bakal ibukota Provinsi Banten kala

itu). Sedangkan satu koran lagi, Radar Tangerang (juga berada di bawah manajemen

Jawa Pos Group), sekalipun berada di wilayah Banten, namun terbit, komposisi

berita dan peredarannya lebih terkonsentrasi di kawasan Tangerang.

Karena itu, menjadi sebuah keniscayaan jika Harian Banten pada masa-masa

awal terbitnya banyak mengangkat berita-berita seputar perjuangan pembentukan

Provinsi Banten. Berbagai peristiwa penting perjuangan masyarakat Banten hingga

 

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

terealisasinya provinsi ke-30 ini berhasil direkam oleh para wartawan Harian Banten

dan menjadi liputan-liputan menarik serta ditunggu masyarakat. Maka, tak heran bila

nama Harian Banten langsung melekat di hati masyarakat Banten, sehingga

kemudian manajemen mengambil motto Harian Banten sebagai “Koran Kebanggaan

Warga Banten”.

Untuk mempercepat penerimaan masyarakat, pada masa-masa awal

terbitnya, Harian Banten banyak menyebar spanduk promosi yang bernada

propagandis dan provokatif yang dikemas dalam bahasa setempat. Untuk wilayah

Serang dan Kota Cilegon yang notabene masyarakatnya berbahasa Jawa-Banten,

ditampilkan spanduk yang berbunyi “Aje Ngaku Wong Banten Lamun Ore Mace

Harian Banten”. sedangkan di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang

notabene masyarakatnya berbahasa Sunda, tampill dengan spanduk berbunyi “Ulah

Ngaku Urang Banten Lamun Teu Maca Harian Banten”. Sedangkan di wilayah

Tangerang yang masyarakatnya heterogen tampil dengan spanduk “Jangan Ngaku

Orang Banten Kalau Tidak Membaca Harian Banten.”

Kemunculan spanduk-spanduk tersebut, tentu saja mendapat beragam reaksi

dari masyarakat. Mulai yang memberikan pujian hingga yang mempertanyakannya

karena bahasanya dianggap terlalu vulgar. Bahkan, seorang tokoh agama di Kota

Serang sempat menelepon redaksi Harian Banten. Ia mempertanyakan mengapa

Harian Banten membuat spanduk demikian. Kata dia, sebagai masyarakat yang

berkultur religius, yang dibaca pertama kali adalah al-Qur‟an bukan koran. Jadi,

mestinya kalimatnya diganti menjadi “Aje Ngaku Wong Banten Lamun Ore Mace Al-

Qur’an”. Reaksi masyarakat atas kemunculan spanduk-spanduk tersebut, terbukti

mempercepat penetrasi Harian Banten, dengan oplah pada masa-masa awal

terbitnya mencapai angka 5.000 eksemplar.

Pada Mei 2003 Harian Banten berpindah kantor dari yang semula di Jalan

Ahmad Yani No. 104 Serang, ke Jalan Letnan Jidun No. 7 Kapendean, Serang dan

seiring dengan tumbuh pesatnya perkembangan perusahaan sekarang Radar

Banten sudah memiliki gedung sendiri yang bernama Graha Pena Radar Banten

 

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

yang beralamat di Jl. Kolonel Tb. Suwandi Lingkar Selatan Kota Serang. Sementara

itu, seiring dengan pergantian struktur di manajemen, terhitung sejak 1 November

2004, Harian Banten dengan semboyan “Kebanggaan Warga Banten” resmi berubah

menjadi Radar Banten dengan semboyan baru pula, “Aspirasi, Suara Hati dan

Kebanggaan Banten”. Perubahan ini dilandasi oleh pertimbangan, antara lain:

1. Sebagai strategi manajemen untuk mereposisi Harian Banten di masyarakat.

2. Mengkuti tradisi nama, di mana koran anak-anak perusahaan Jawa Pos Group

umumnya diawali dengan nama Radar.

3. Dari segi bisnis, nama Radar lebih „menjual‟ ketimbang nama Harian terutama di

mata para biro iklan di Jakarta.

Perubahan dari Harian Banten menjadi Radar Banten terbukti membawa

angin segar. Radar Banten tampil sebagai market leader dengan oplah yang kini

mencapai 40 ribu eksemplar setiap harinya (data terakhir Bagian Pemasaran). Begitu

juga pendapatan iklannya, yang rata-rata per bulan mencapai angka di atas Rp 500

juta. Bahkan, pada periode pasca perubahan nama, Radar Banten sempat

membukukan angka pendapatan iklan lebih dari Rp700 juta dalam satu bulan (data

Bagian Iklan). Untuk ukuran koran lokal, pendapatan iklan sebanyak itu merupakan

angka cukup fantastis. Kebijakan lain yang ditempuh oleh manajemen adalah

perubahan perwajahan koran dan mempertegas pemberlakuan larangan bagi para

wartawan untuk menerima uang atau barang berharga lainnya dari narasumber

(dimuat di halaman depan Radar Banten).

Visi Radar Banten

Radar Banten dalam operasional aktivitasnya didasarkan pada visi berikut:

Visi Sosial.

Tampil menjadi koran lokal yang memiliki kepekaan dan tanggung jawab

sosial-kemasyarakatan, serta mendorong dinamisasi dan percepatan pembangunan

di Provinsi Banten.

Visi Bisnis.

 

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

Radar Banten sebagai koran yang probisnis. Radar Banten harus menjadi

media paling efektif bagi para pebisnis di Banten maupun luar Banten dalam

mengenalkan produk-produknya di masyarakat. Dengan visi ini pula Radar Banten

mendorong terwujudnya masyarakat yang berjiwa entrepreneur (wirausaha).

Misi Radar Banten

Radar Banten dilahirkan untuk berkiprah dan berperanserta dalam

pembangunan bangsa dan negara, khususnya di Provinsi Banten. Untuk

menjalankan perannya itu, Radar Banten memiliki misi Aspirasi, Suara Hati dan

Kebanggaan Banten, dengan penjabaran sebagai berikuti:

1. Aspirasi. Sebagai penyebar informasi, Radar Banten harus tampil menjadi

koran terpercaya dan berguna bagi masyarakat, menjadi media penghubung

yang baik bagi semua pihak, baik pemerintah dengan masyarakat, masyarakat

dengan masyarakat, serta pihak-pihak lain.

2. Suara Hati. Segala isi pemberitaan Radar Banten, harus mencerminkan

suara hati masyarakat Banten. Karena itu, wartawan dan karyawannya dituntut

memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi sosial masyarakat, dan harus

merasa sebagai bagian dari masyarakat Banten.

3. Kebanggaan Banten. Radar Banten sebagai salah satu koran lokal di Banten

harus tampil menjadi koran kebanggaan warga Banten, dengan penyajian

beritanya yang akurat, tepat, dan terpercaya, serta menaati kode etik jurnalistik

dan sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers.

Persebaran Wilayah & Segmentasi Pembaca

Perkembangan oplah koran dari hari ke hari mengalami kenaikan, dan

berdasarkan data dari Bagian Pemasaran, saat ini oplah Radar Banten berada dalam

kisaran angka 40 ribu eksemplar, dengan persebaran wilayah dan segmentasi

pembaca sebagai berikut:

- Persebaran Wilayah:

1. Kota Cilegon 30%

2. Kota Tangerang 10%

 

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

3. Kabupaten Serang 31%

4. Kabupaten Pandeglang 12%

5. Kabupaten Lebak 8%

6. Kabupaten Tangerang 9%

- Segmentasi Pembaca:

1. Jenis Kelamin: Pria 78%

Wanita 22%

2. Usia Pembaca: 15-19 tahun 7%

20-24 tahun 23%

25-29 tahun 17%

30-34 tahun 19%

35-39 tahun 18%

40-49 tahun 9%

di atas 50 tahun 7%

3. Pendidikan Pembaca: Universitas 14%

Akademisi 18%

Tamatan SLTA 43%

Tamatan SLTP 17%

Lain-lain 8%

4. Pekerjaan Pembaca: Pelajar/mahasiswa 9%

Professional 33%

Karyawan biasa 11%

Usahawan 35%

Ibu Rumah Tangga 5%

Lain-lain 7%

- Pembelanjaan/Pengeluaran Per Bulan Pembaca

Rp 1.500.000,- - ke atas 20%

Rp 1.000.000,- - Rp 1.500.000,- 19%

Rp 700.000,- -Rp 1.000.000,- 23%

Rp 500.000,- - Rp 700.000,- 11%

Rp 350.000,- - Rp 500.000,- 10%

 

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

Rp 200.000,- - Rp 350.000,- 13%

Di bawah - Rp 200.000,- 4%

Format & Bentuk Fisik

Sejak awal terbit pada 2 Juni 2000, Harian Banten (selanjutnya disebut Radar

Banten) tampil dengan ukuran tujuh kolom (Junior Broadsheet, 35 x 58 Cm),

mengikuti induknya, Jawa Pos. Dalam dunia persuratkabaran, ukuran tujuh kolom ini

disebut American Style, karena berkiblat pada bentuk koran yang terbit di Amerika

Serikat.

Filosofinya adalah bahwa saat ini dunia semakin ramai dan padat. Karena itu,

dibutuhkan koran dengan format yang lebih kecil dan mudah dibawa maupun dibaca

di mana pun dan kapan pun. Trend, tersebut agaknya memang terjadi di Amerika

Serikat dan beberapa negara lainnya. Koran menjadi mudah dibawa ke mana pun

dan tidak mengganggu orang lain sewaktu dibaca. Belakangan perubahan format

koran ini juga diikuti oleh Kompas dan hampir seluruh koran lainnya. Bahkan, Koran

Tempo kini tampil dengan format yang lebih kecil lagi (format tabloid).

Radar Banten juga tampil sebagai koran berwarna (sebanyak empat halaman,

yakni halaman 1,12,13, dan 24), dengan berita-berita tuntas dalam satu halaman,

kecuali halaman satu (halaman utama) yang bersambung ke halaman 11.

Penggunaan sistem berita tuntas ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca,

sehingga tidak harus membolak-balik halaman guna mencari sambungan. Pemuatan

berita disesuaikan dengan garis lipatan koran, sehingga saat dibaca dengan posisi

melipat pun, pembaca tidak kesulitan membacanya.

Bentuk fisik lain yang menjadi ciri khas Radar Banten adalah

menyeimbangkan pemuatan berita dengan foto berita pada masing-masing halaman.

Dalam satu halaman, rata-rata foto yang termuat mencapai tiga buah. Hal ini

dimaksudkan agar pembaca tidak jenuh dengan tampilan Radar Banten, sekaligus

mengikuti perkembangan jurnalistik yang amat dinamis. Dalam dunia jurnaslitik

 

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43668/1/OKY OKTANIANTO-FDK.pdf · ANALISIS FRAMING BERITA PEMENANGAN PASANGAN RATU ATUT CHOSIYAH DAN RANO

dikenal bahwa foto adalah juga bentuk lain dari berita.

Setiap hari Senin, Rabu, Kamis Radar Banten terbit dengan 24 halaman,

kecuali edisi Selasa dan Sabtu sebanyak 20 halaman serta Minggu sebanyak 16

halaman. Sedangkan kebijaksanaan penyajian halaman, kecuali halaman satu,

berbeda-beda sesuai dengan pokok permasalahan yang telah digariskan oleh

redaksi.

Sementara itu, berita-berita yang tersaji dalam Radar Banten tidak semuanya

merupakan hasil kerja lapangan wartawannya. Khususnya berita-berita dan foto

nasional, olahraga dan internasional, banyak memanfaatkan jasa pelayanan kantor

berita serta jaringan Jawa Pos News Network atau yang lebih dikenal dengan istilah

JPNN, serta kantor berita luar negeri seperti AFP dan Reuteurs.