Aturan Dalam Penulisan Skripsi

9
ATURAN DALAM PENULISAN SKRIPSI Posted by NURSAPTIA PURWA ASMARA on Wednesday, October 03, 2012 with 9 comments Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hasil penelitian menjadi sebuah karangan berbentuk skripsi. Diantara banyak hal yang harus diperhatikan itu adalah (1) kertas dan ukurannya, (2) cara pengetikan, (3) penomoran, (4) penulisan bilangan, (5) alenia, (6) penyajian table, gambar, diagram, dan lukisan, (7) penulisan sumber, (8) penyusunan daftar pustaka, dan (9) penulisan symbol. A. Kertas dan Ukuran Kertas yang dipergunakan dalam penulisan skripsi meliputi (1) kertas untuk naskah dan (2) kertas untuk sampul. Ketentuan mengenai kedua kertas itu adalah sebagai berikut. A.1. Kertas untuk Naskah Kertas yang dipergunakan untuk mengetik naskah adalah kertas HVS dengan ukuran kuarto, berat 80 gram, dan berwarna putih. Jika dalam penulisan naskah terdapat lembaran yang harus menggunakann kertas lain (misalnya kertas millimeter atau kertas kalkir), kertas tersebut harus dilipat berukuran kuarto. A.2. Kertas untuk Sampul Kertas yang dipergunakan untuk sampul adalah kertas kuarto dijilid model hardcover. Kertas untuk sampul tersebut pada dasarnya memiliki ukuran yang sama dengan kertas untuk naskah. Adapun warnanya diatur sesuai warna prodi masing-masing. B. Cara Pengetikan Cara pengetikan naskah untuk setiap halaman mengikuti ketentuan berikut. B.1. Huruf

Transcript of Aturan Dalam Penulisan Skripsi

Page 1: Aturan Dalam Penulisan Skripsi

ATURAN DALAM PENULISAN SKRIPSI Posted by NURSAPTIA PURWA ASMARA on Wednesday, October 03, 2012 with 9 comments

            Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hasil penelitian menjadi sebuah karangan berbentuk skripsi. Diantara banyak hal yang harus diperhatikan itu adalah (1) kertas dan ukurannya, (2) cara pengetikan, (3) penomoran, (4) penulisan bilangan, (5) alenia, (6) penyajian table, gambar, diagram, dan lukisan, (7) penulisan sumber, (8) penyusunan daftar pustaka, dan (9) penulisan symbol.

A.   Kertas dan UkuranKertas yang dipergunakan dalam penulisan skripsi meliputi (1) kertas untuk

naskah dan (2) kertas untuk sampul. Ketentuan mengenai kedua kertas itu adalah sebagai berikut.

A.1. Kertas untuk NaskahKertas yang dipergunakan untuk mengetik naskah adalah kertas HVS

dengan ukuran kuarto, berat 80 gram, dan berwarna putih. Jika dalam penulisan naskah terdapat lembaran yang harus menggunakann kertas lain (misalnya kertas millimeter atau kertas kalkir), kertas tersebut harus dilipat berukuran kuarto.

A.2. Kertas untuk SampulKertas yang dipergunakan untuk sampul adalah kertas kuarto dijilid

model hardcover. Kertas untuk sampul tersebut pada dasarnya memiliki ukuran yang sama dengan kertas untuk naskah. Adapun warnanya diatur sesuai warna prodi masing-masing.

B.   Cara PengetikanCara pengetikan naskah untuk setiap halaman mengikuti ketentuan berikut.

B.1. HurufHuruf yang digunakan untuk pengetikan naskah teks adalah sebagai

berikut. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12. Untuk judul digunakan huruf yang sama dengan naskah teks dengan ukuran 16. Untuk penulisan bab digunakan huruf yang sama dengan naskah teks dengan ukuran 14.

B.2. SpasiSpasi dalam pengetikan skripsi diatur sebagai berikut  (1) antara judul

bab ke subbab tiga spasi; (2) jarak antara subbab dengan baris berikutnya berjarak dua setengah spasi; (3) jarak antara baris satu dengan baris

Page 2: Aturan Dalam Penulisan Skripsi

lainnya dalam teks berjarak dua spasi. Adapun baris antara nomor halaman dengan baris teks berjarak dua spasi.

B.3. MarginMargin diatur sebagai berikut: (1) margin kiri: dari tepi kertas sebelah

kiri ke teks naskah 4 cm, (2) margin kanan: dari tepi kertas sebelah kanan ke teks naskah 3 cm, (3) dari tepi kertas bagian atas ke teks naskah berjarak 4 cm, dan (4) dari tepi kertas bagian bawah ke teks naskah berjarak 3 cm.

B.4. Pengetikan Bab dan SubbabNama bab diketik dengan huruf capital semua dan diatur secara

sistematis tanpa diakhiri dengan tanda titik. Nomor urut bab ditulis dengan angka romawi dan ditempatkan secara sistematis di atas bab.

Adapun pengetikan subbab dimulai dari batas tepi teks naskah pada margin kiri dan tidak diakhiri dengan tanda titik. Huruf pertama setiap kata pada subbab ditulis dengan huruf capital,kecuali kata seperti di, ke, dari, kepada, daripada, dan, yang, untuk. Nomor subbab menggunakan angka arab.

B.5. Pengetikan AlineaSetiap alinea dimuai dengan baris yang menjorok ke kanan teks

sebanyak lima ketukan dari margin kiri. Harus dihindari adanya satu alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat atau satu alinea yang terdiri atas berpuluh-puluh kalimat sampai memakan tempat satu halaman lebih. Setiap alinea berada pada halaman yang sama. Jika terpaksa harus disambung pada halaman berikutnya, bagian alinea yang harus diteruskan ke halaman berikutnya tidak kurang dari dua baris.

C.   PenomoranPenomoran dalam penulisan skripsi ini meliputi penomoran halaman,

penomoran bab, dan penomoran matematis.C.1. Penomoran Halaman

Penomoran halaman pada halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman persembahan, halaman motto, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar table, halaman daftar gambar, dan halaman abstrak menggunakan angka romawi kecil, ditulis di tengah bawah. Mulai dari bab pendahuluan, penomoran halaman menggunakan angka arab, ditulis di sudut kanan atas, kecuali dapa halaman bab. Nomor halaman pada bab ditulis di tengah bawah, berjarak dua spasi dari baris terakhir.

C.2. Penomoran BabSemua bab harus diberi nomor dengan menggunakan angka romawi

besar, diletakkan di tengah-tengah margin atas. Kemudian disusul dengan judul bab di bawahnya, dengan jarak tiga spasi.

C.3. Penomoran MatematisJika dalam penyusunan skripsi terdapat sejumlah persamaan

matematis dalam bidang fisika, kimia, mekanika, matematika, aljabar, dan sebagainya penomoran dilakukan dengan angka arab yang ditempatkan di dekat batas tepi kanan di antara dua tanda kurung.

D.   Penulisan Bilangan

Page 3: Aturan Dalam Penulisan Skripsi

Lambang bilangan yang penyebutannya dalam teks terdiri atas satu kata, ditulis dengan huruf. Lambang bilangan yang penyebutannya lebih dari satu kata ditulis dengan angka. Bilangan yang menunjukan jumlah ditulis dengan tanda titik untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya. Adapun lambing bilangan atau angka pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

E.   Penyajian Tabel dan GambarPenyajian table dan gambar dalam penulisan skripsi diatur dengan

ketentuan sebagai berikut.E.1. Penyajian Table

Penyajian table mengikuti ketentuan berikut.E.1.a. Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu

judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan bab V.

E.1.b. Penomoran tabel menggunakan angka arab.E.1.c. Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan

tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.

E.1.d. Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.E.1.e. Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris

harus diberi nama untuk penjelasan.E.1.f. Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang

bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut.E.1.f.(1). Kata-kata isi diawali dengan huruf capital.E.1.f.(2). Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecll.

E.2. Penyajian GambarPengertian gambar di sini mencakup foto, grafik, diagram, peta, bagan,

skema, lukisan, dan yang sejenis. Ketentuan penyajiannya adalah sebagai berikut.E.2.a. Gambar diberi judul dan nomor.E.2.b. Nomor gambar menggunakan angka romawi.E.2.c. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I

sampai bab V.E.2.d. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar yang

bersangkutan.E.2.e. Gambar tidak boleh dipotong atau dipenggalE.2.f. Penulisan judul gambar mengikuti ketentuan pada judul tabel (judul

gambar tabel ditulis di bawah gambar dengan penomoran urut sejak bab awal sampai dengan bab akhir).

E.2.g. Gambar harus dibuat sejelas mungkin sehingga mudah dimengerti.

F.    Sistematika Penomoran Isi SkripsiSistematika penomoran isi skripsi ada dua macam, yakni (1) Tipografi

Angka-Huruf dan (2) Tipografi Kesatuan Desimal. Untuk penulisan skripsi di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan, tipografi yang dipergunakan adalah Tipografi Angka-Huruf. Contoh Tipografi Angka-Huruf adalah: BAB I , A., 1., a., 1)., a), (1), (a) dst.

G.   Teknik Penulisan Sumber Acuan dan Pengutipan

Page 4: Aturan Dalam Penulisan Skripsi

Bahan penulisan skripsi harus dikumpulkan sebelum penulisan dimulai. Bahan-bahan yang diperoleh dan dijadikan acuan/kutipan wajib ditunjukkan sebagai bukti pada saat ujian pendadaran. Jumlah referensi minimal yang dijadikan acuan/kutipan 15 referensi dari berbagai sumber. Bahan-bahan yang diperoleh dari berbagai sumber ketika digunakan dalam penulisan skripsi ketentuan- ketentuan berikut harus ditaati.G.1. Kutipan diawali dengan tanda kutip (“). Kutipan barbahasa Indonesia yang

terdiri atas tiga baris atau kurang disajikan langsung dalam teks. Tanda titik yang mengakhiri kalimat kuipan dicantumkan sebelum tanda petik akhir.

G.2. Kutipan yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yan terdiri atas tiga baris atau kurang disajikan langsung di dalam teks. Kutipan ini didahului dan diakhiri oleh tanda petik. Di samping itu, kata demi kata pada seluruh kalimat kutipan itu ditulis dengan huruf miring.

G.3. Kutipan yang berasal dari bahasa Indonesia yang terdiri atas empat baris atau lebih diketik di luar teks. Kutipan ini dibedakan dari teks utama, yakni menjorok ke dalam sebanyak 10 ketuk dari margin kiri dan kira-kira 5 ketuk dari margin kanan. Jarak antar baris teks adalah satu spasi, tidak diawali dan diakhiri dengan tanda petik.

G.4. Kutipan yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang terdiri atas empat baris atau lebih disajikan di luar teks, tidak ditulis dengan huruf miring, dan tidak diawali maupun diakhiri dengan tanda petik.

G.5. Jika yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, penulis harus membubuhkan tanda titik tiga buah (…). Apabila bagian yang dihilangkan tersebut mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu dibubuhkan empat titik (….).

G.6. Penyebutan sumber kutipan dilakukan dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip, langsung di dalam teks. Contoh: (Susilo, 2010: 23)Menurut Ishafit (2009:53)Susilo dan Triwahyuningsih (2011:67) berpendapat________________Rahayu, dkk. (2010:10-15).

G.7. Jika pengarangnya orang asing, sebutkan nama keluarganya saja. Contnh:Derek Heater menjadi: (Heater, 1999: 39).

G.8. Jika kutipan itu berasal dari terjemahan, nama penterjemah harus disebutkan juga. Contoh: (Anderson terjemahan Suhardian: 1980: 54).Jika yang digunakan untuk menulis skripsi itu disajikan dalam bentuk

paraphrase atau ringkasan, maka pada akhir kalimat harus juga disebutkan sumbernya, sama seperti halnya pada kutipan.

H.   Penyusunan Daftar PustakaKepustakaan merupakan sumber tertulis, baik yang dirujuk secara langsung

maupun hanya menjadi bahan bacaan tambahan yang relevan bagi permasalahan yang dibahas. Kepustakaan ini dapat berupa buku (naskah), makalah (artikel), atau karya tulis yang lain seperti skripsi, tesis, disertasi, ataupun diktat. Kepustakaan yang dipergunakan untuk menyusun skripsi (dan juga karya ilmiah lainnya) harus dimasukkan ke dalam Daftar Pustaka. Tekik penyusunan daftar pustaka untuk lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan adalah sebagai berikut.H.1. Penyajian daftar pustaka tidak bernomor urut, jarak antarbaris dalam satu

sumber pustaka berspasi tunggal, dan didasarkan atas gaya urutan berikut:

Page 5: Aturan Dalam Penulisan Skripsi

nama penulis, tahun penerbitan, judul karya tulis beserta keterangannya, tempat terbit, dan nama penerbit. Penyajian setiap unsur tersebut diikuti oleh tanda titik, kecuali unsur tempat terbit. Unsur tempat terbit diikuti oleh tanda titik dua.

H.2. Jarak pengetikan antara pustaka satu dengan pustaka lainnya adalah dua spasi.

H.3. Urutan nama penyajian nama penulis yang terdiri atas dua unsur atau lebih, baik yang menyatakan nama keluarga/marga maupun yang tidak menyatakan nama keluarga/marga, dibalik susunannya. Antara unsur nama yang telah dibalik itu dan unsur nama yang mengikutinya dipisahkan dengan tanda koma.

H.4. Daftar pustaka disusun alfabetis menurut nama resmi pengarangnya. Nama resmi penulis asing adalah nama keluarga (surname). Nama-nama lain atau huruf singkatannya (initial) ditulis di belakang nama resmi, dan dipisahkan dengan tanda koma. Bila pemilik nama tersebut sebagai penyuting buku, maka di belakang namanya dibubuhkantanda (ed.).

H.5. Bila pustaka ditulis oleh dua orang atau lebih, nama penulis dicantumkan secara berurutan. Nama penulis pertama dibalik urutannya sedangkan nama kedua dan seterusnya tidak dibalik urutannya, waaupun terdiri atas dua unsur atau lebih. Antarpenulis satu dan kedua (pada penulis yang terdiri atas dua orang) dihubungkan dengan kata dan. Antara nama penulis pertama dan kedua, ketiga, dan seterusnya (pada penulis yang lebih dari dua orang) dihubungkan dengan tanda koma, tetapi sebelum nama yang terakhir dibubuhkan kata dan.

H.6. Nama penulis yang terdiri atas empat atau lebih dapat disajikan hanya dengan satu nama penulis, sedangkan nama penulis lainnya dinyatakan dengan singkatan dkk. (digarisbawahi dan diakhiri dengan tanda titik). Contoh: Purwiati, dkk..1996. Frasa Verbal Bahasa Bali. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

H.7. Apabila pustaka itu diterbitkan oleh suatu instansi atau lembaga dengan tidak menyebutkan nama penulisannya, nama instansi atau lembaga tersebut dianggap sebagai penulisnya. Nama instansi atau lembaga tersebut ditulis sepenuhnya seperti adanya, tanpa dibalik susunannya. Contoh: Pemerintah Daerah Kota Sawahlunto. 2005. Sawahlunto, Kota Wisata Tambang yang Berbudaya Tahun 2020. Sawahlunto: Pemda Kota Sawahlunto.

H.8. Judul buku atau makalah atau karya ilmiah lainnya yang berdiri sendiri dan belum diterbitkan disajikan dalam daftar pustaka dengan diapit oleh tanda petik. Urutan penyajiannya tidak dilengkapi dengan nama tempat dan nama penerbit, tetapi dilengkapi dengan nama tempat dan instansi yang memperbanyak makalah atau karya ilmiah itu.

H.9. Judul buku yang sudah diterbitkan disajikan tana tanda tepik, tetapi ditulis (1) dengan huruf miring apabila pengetikan dilakukan dengan komputer atau (2) diberi garis bawah kata demi kata apabila pengetikan dilakukan dengan mesin ketik manual.

H.10. Judul artikel yang dimuat dalam majalah atau surat kabar diapit dengan tanda petik, sedangkan nama surat kabar atau majalahnya ditulis dengan huruf miring apabila diketik dengan komputer atau garis bawah apabila diketik dengan mesin ketik manual. Tempat terbit dan nama penerbit tidak

Page 6: Aturan Dalam Penulisan Skripsi

disajikan. Untuk majalah ditambahkan keterangan tentang volume dan nomor majalah itu serta tahun terbitnya, sedangkan untuk surat kabar ditambahkan keterangan tentang tanggal terbit, nomor halaman, serta nomor kolomnya.

H.11. Dua pustaka atau lebih yang ditulis oleh seorang penulis dan diterbitkan dalam tahun yang sama disajikan dengan menambahkan huruf a, b, c dan seterusnya pada unsur terbitnya.  Nama penulisnya tidak perlu ditulis dua kali atau lebih, tetapi dinyatakan dengan garis mendatar sebanyak 10 ketukan.

H.12. Untuk buku terjemahan harus dicantumkan nama pengarang asl dan tahun buku yang diterjemahkan, judul terjemahan, nama penerjemah beserta tahun penerbitan terjemahan tersebut.

H.13. Dalam daftar pustaka gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.H.14. Penulisan pustaka yang dambil dari internet diatur seperti contoh berikut.

Microsoft.2002.”Remote Desktop Overview, Microsoft TechNet Newsletter”. http://www. Microsoft.com/technet/treeview/default.asp?url=technet/prodtech_ nol/winxppro/reskit/pree_rem_fhca.as.diunduh tanggal….SecuriTeam.2001.”Invalid RDP Dta Can Cause Memory Leak in Terminal Service”.http://securiteam.com/windowsntfocus/5QPOM2A4I.html.

I.      Penulisan SimbolSimbol-simbol statistik harus ditulis sesuai dengan aslinya. Jika symbol-

simbol tersebut tidak dapat ditulis dengan mesin ketik manual maupun komputer, maka symbol-simbol yang bersangkutan harus ditulis dengan tinta hitam dengan rapid an jelas.

J.    Pembetulan KesalahanKesalahan tulis yang tidak melebihi 15% dari jumlah halaman dalam setiap

bab dapat dibetulkan dengan ralat. Untuk setiap halaman kasalahan tidak diperkenankan memiliki lebih dari tiga kesalahan. Kesalahan dalam menuliskan nama orang tidak boleh diralat, tetapi harus dibetulkan dengan alat korektor atau diganti. Usahakan pembetulan dilakukann tanpa harus mengurangi kerapian dan keindahan tulisan.