Atresia Ani

9
ATRESIA ANI DEFINISI Atresia ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus imperforata meliputi anus, rektum, atau batas di antara keduanya (Betz, 2002). 1 Atresia ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), tidak adanya lubang atau saluran anus (Donna, 2003). 1 ETIOLOGI Penyebab sebenarnya dari atresia ani ini belum di ketahui pasti, namun ada sumber yang mengatakan bahwa kelainan bawaan anus di sebabkan oleh : 1. Karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi, atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik. 2. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang anus. 3. Gangguan organogenesis dalam kandungan penyebab atresia ani, karena ada kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau 3 bulan. Atresia Ani Page 1

Transcript of Atresia Ani

Page 1: Atresia Ani

ATRESIA ANI

DEFINISI

Atresia ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus imperforata meliputi anus,

rektum, atau batas di antara keduanya (Betz, 2002).1

Atresia ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), tidak adanya lubang atau saluran anus

(Donna, 2003).1

ETIOLOGI

Penyebab sebenarnya dari atresia ani ini belum di ketahui pasti, namun ada sumber yang

mengatakan bahwa kelainan bawaan anus di sebabkan oleh :

1. Karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena gangguan

pertumbuhan, fusi, atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik.

2. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang anus.

3. Gangguan organogenesis dalam kandungan penyebab atresia ani, karena ada kegagalan

pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau 3 bulan.

4. Kelainan bawaan, anus umumnya tidak ada kelainan rektum, sfingter, dan otot dasar panggul.

Namun demikian pada agenesis anus, sfingter internal mungkin tidak memadai. Menurut

penelitian beberapa ahli masih jarang terjadi bahwa gen autosomal resesif yang menjadi

penyebab atresia ani. Orang tua tidak diketahui apakah mempunyai gen carier penyakit ini.

Janin yang diturunkan dari kedua orang tua yang menjadi carier saat kehamilan mempunyai

peluang sekitar 25 % - 30 % dari bayi yang mempunyai sindrom genetik, abnormalitas

kromosom, atau kelainan kongenital lain juga beresiko untuk menderita atresia ani

(Purwanto, 2001).1

Atresia Ani Page 1

Page 2: Atresia Ani

FAKTOR PREDISPOSISI

Atresia ani dapat terjadi disertai dengan beberapa kelainan kongenital saat lahir seperti :

1. Sindrom vactrel (sindrom dimana terjadi abnormalitas pada vertebral, anal, jantung,

trachea, esofahus, ginjal dan kelenjar limfe).

2. Kelainan sistem pencernaan.

3. Kelainan sistem pekemihan.

4. Kelainan tulang belakang.1,2

KLASIFIKASI

Klasifikasi atresia ani ada 4 yaitu :

1. Anal stenosis adalah terjadinya penyempitan daerah anus sehingga feses tidak dapat keluar.

2. Membranosus atresia adalah terdapat membran pada anus.

3. Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi ada daging diantara rectum dengan anus.

4. Rectal atresia adalah tidak memiliki rektum.

Pasien bisa diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 3 sub kelompok anatomi yaitu :

1. Anomali rendah / infralevator

Rektum mempunyai jalur desenden normal melalui otot puborektalis, terdapat sfingter internal

dan eksternal yang berkembang baik dengan fungsi normal dan tidak terdapat hubungan

dengan saluran genitourinarius.

2. Anomali intermediet

Rektum berada pada atau di bawah tingkat otot puborectalis, lesung anal dan sfingter eksternal

berada pada posisi yang normal.

3. Anomali tinggi / supralevator

Ujung rectum di atas otot puborectalis dan sfingter internal tidak ada. Hal ini biasanya

berhubungan dengan fistula genitourinarius – retrouretral (pria) atau rectovagina (perempuan).

Jarak antara ujung buntu rectum sampai kulit perineum lebih dari1 cm.1,2

Atresia Ani Page 2

Page 3: Atresia Ani

PATOFISIOLOGI

Kelainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena

gangguan pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik, sehingga anus dan

rektum berkembang dari embrionik bagian belakang. Ujung ekor dari bagian belakang

berkembang menjadi kloaka yang merupakan bakal genitourinari dan struktur anorektal. Terjadi

stenosis anal karena adanya penyempitan pada kanal anorektal. Terjadi atresia anal karena tidak

ada kelengkapan dan perkembangan struktur kolon antara 7-10 minggu dalam perkembangan

fetal.

Kegagalan migrasi dapat juga karena kegagalan dalam agenesis sakral dan abnormalitas pada

uretra dan vagina. Tidak ada pembukaan usus besar yang keluar melalui anus sehingga

menyebabkan fekal tidak dapat dikeluarkan sehingga intestinal mengalami obstruksi. Putusnya

saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur, sehingga bayi baru lahir tanpa lubang anus.

Atresia ani adalah suatu kelainan bawaan, terdapat tiga letak:

1. Tinggi (supralevator) : rektum berakhir di atas M. levator ani (M. puborektalis) dengan jarak

antara ujung buntu rektum dengan kulit perineum lebih dari 1 cm. Letak upralevator biasanya

disertai dengan fistel ke saluran kencing atau saluran genital.

2. Intermediate : rektum terletak pada M. levator ani tetapi tidak menembusnya.

Atresia Ani Page 3

Page 4: Atresia Ani

3. Rendah : rektum berakhir di bawah M. levator ani sehingga jarak antara kulit dan ujung

rektum paling jauh 1 cm.1,

GEJALA

Gejalanya adalah :

1. Mekonium (tinja pertama pada bayi baru lahir) tidak keluar dalam waktu 24 – 48 jam

setelah lahir

2. Tinja keluar dari vagina atau uretra

3. Perut menggembung

4. Jika disusui, bayi akan muntah3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Untuk memperkuat diagnosis sering diperlukan pemeriksaan penunjang sebagai berikut :

1. Pemeriksaan radiologis

Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obstruksi intestinal.

2. Sinar X terhadap abdomen

Dilakukan untuk menentukan kejelasan keseluruhan bowel dan untuk mengetahui jarak

pemanjangan kantung rectum dari sfingternya.

3. Ultrasound terhadap abdomen

Digunakan untuk melihat fungsi organ internal terutama dalam system pencernaan dan

mencari adanya faktor reversible seperti obstruksi oleh karena massa tumor.

4. CT Scan

Digunakan untuk menentukan lesi.

5. Pyelografi intra vena

Digunakan untuk menilai pelviokalises dan ureter.

6. Pemeriksaan fisik rectum

Kepatenan rectal dapat dilakukan colok dubur dengan menggunakan selang atau jari.

7. Rontgenogram abdomen dan pelvis

Juga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi adanya fistula yang berhubungan dengan traktus

urinarius.2

Atresia Ani Page 4

Page 5: Atresia Ani

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan dalam tindakan atresia ani yaitu :

a. Pembuatan kolostomi

Kolostomi adalah sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding

abdomen untuk mengeluarkan feses. Pembuatan lubang biasanya sementara atau permanen

dari usus besar atau colon iliaka. Untuk anomali tinggi, dilakukan kolostomi beberapa hari

setelah lahir.

b. PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty)

Bedah definitifnya, yaitu anoplasty dan umumnya ditunda 9 sampai 12 bulan. Penundaan ini

dimaksudkan untuk memberi waktu pelvis untuk membesar dan pada otot-otot untuk

berkembang. Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah berat badannya dan

bertambah baik status nutrisinya.

c. Tutup kolostomi

Tindakan yang terakhir dari atresia ani. Biasanya beberapa hari setelah operasi, anak akan

mulai BAB melalui anus. Pertama, BAB akan sering tetapi seminggu setelah operasi BAB

berkurang frekuensinya dan agak padat.

KOMPLIKASI

1. Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan.

2. Obstruksi intestinal

3. Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan.

4. Komplikasi jangka panjang :

a. Eversi mukosa anal.

b. Stenosis akibat kontraksi jaringan parut dari anastomosis.

c. Impaksi dan konstipasi akibat terjadi dilatasi sigmoid.

Atresia Ani Page 5

Page 6: Atresia Ani

d. Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training.

e. Inkontinensia akibat stenosis anal atau impaksi.

f. Fistula kambuh karena tegangan di area pembedahan dan infeksi.1

DAFTAR PUSTAKA

Atresia Ani Page 6

Page 7: Atresia Ani

1. http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4892

2. http://ilmubedah.blogspot.com/2010/06/atresia-ani-atauanus-imperforata.html

3. http://medicastore.com/penyakit/905/Atresia_Anus.html

Atresia Ani Page 7