ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

25
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan. Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pada neonatus? 2. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pasa bayi? 3. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pada balita? 4. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pada anak pra sekolah? C. TUJUAN 1

Transcript of ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

Page 1: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.

Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.

Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pada neonatus?2. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pasa bayi?3. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pada balita?4. Apa sajakah kebutuhan kasih sayang pada anak pra sekolah?

C. TUJUAN

1. Memahami kebutuhan kasih sayang pada neonatus.2. Memahami kebutuhan kasih sayang pada bayi.3. Memahami kebutuhan kasih saynag pda balita4. Memahami kebutuhan kasih sayang pada anak pra sekolah

1

Page 2: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

BAB II

PEMBAHASAN

1. Ikatan Kasih Sayang

Asih (kebutuhan emosional) adalah kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik maupun mental.

a.        Pada NeonatusCara untuk melakukan Bounding Attachment pada neonates:

1)      Pemberian ASI ekslusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

2)      Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.

3)      Kontak mata (Eye to Eye Contact)

Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan.Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.  Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian dengan segera.Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan

2

Page 3: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan manusia pada umumnya. 4)      Suara (Voice)

Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangatpenting.orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat.Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka. Respon antara ibu dan bayi berupa suara masing-masing. Orang tua akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan itu, ibu menjadi tenang karena merasa bayinya baik-baik saja (hidup). Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim, jadi tidak mengherankan jika ia dapat mendengarkan suara-suara dan membedakan nada dan kekuatan sejak lahir, meskipun suara-suara itu terhalang selama beberapa hari oleh sairan amniotik dari rahim yang melekat dalam telinga.

5)      Aroma / Odor (Bau Badan)

Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya. Indera penciuman pada bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik dan masih memainkan peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup. Indera penciuman bayi akan sangat kuat, jika seorang ibu dapat memberikan bayinya Asi pada waktu tertentu.

6)      Gaya bahasa (Entrainment)

Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.  Bayi baru lahir menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang dewasa. Artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi kultur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Dengan demikian terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam memulai berbicara (gaya bahasa). Selain itu juga mengisyaratkan umpan balik positif bagi orang tua dan membentuk komunikasi yang efektif.

7)      Bioritme (Biorhythmicity)

Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan irama alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara

3

Page 4: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

konsisten dan dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.

 

8)      Inisiasi Dini

Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek sucking dengan segera. Menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :

a)    Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.

b)   Reflek menghisap dilakukan dini.

c)    Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.

d)   Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).

1. b.        Pada BayiTahap-tahap bonding attachment adalah sebagai berikut:

1)      Perkenalan (acquaintance) dengan melakukan kontak mata, memberikan sentuhan, mengajak berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya

2)      Keterikatan (bonding)

3)      Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain

 

Elemen-elemen bonding attachment dapat dijelaskan sebagai  berikut:

1)      Sentuhan

4

Page 5: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

Sentuhan atau indera peraba dipakai secara inkstensif oleh orang tua sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Gerakan dilakukan untuk menenangkan bayi.

2)      Kontak mata

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua, dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan  dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.

3)      Suara

Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dengan bayinya juga penting dilakukan. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sementara itu, bayi akan menjadi tenang dan berpaling  kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.

4)      Aroma

Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwasetiap anak memiliki aroma yang unik, sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.

5)      Hiburan

Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kakinya. Hiburan  terjadi saat anak mulai bicara. Irama ini berfungsi memberi umpan baik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.

6)      Bioritme

Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan member kasih saying yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan prilakuk responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.

7)      Kontak dini

5

Page 6: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

Keuntungan fisiologis yang diperoleh dari kontak dini yaitu:

1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat2. Refleks mengisap dilakukan sedini mungkin3. Pembentukan kekebalan aktif dimulai4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak melalui kehangatan tubuh,

waktu pemberian kasih sayang dan memberikan stimulasi hormonalPrinsip-prinsip dan upaya bonding attachment :

1)      Bonding attachment dilakukan dimenit pertama dan jam pertama

2)      Orang tua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali

3)      Adanya ikatan yang baik dan sistematis

4)      Orang tua ikut terlibat dalam proses persalinan

5)      Persiapan (perinatal care)

6)      Cepat melakukan proses adaptasi

7)      Kontak sedini mungkin sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman.

8)      Tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama

9)      Penekanan pada hal-hal positif

10)  Adanya perawat maternitas khusus (bidan)

11)  Libatkan anggota keluarga lainnya

12)  Pemberian informasi bertahap mengenai bonding attachment

Dampak positif bonding attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, merasa aman, serta berani mengadakan eksplorasi. Hambatan yang biasa ditemui adalah kurangnya system dukungan, ibu dan bayi yang beresiko, kehadiran bayi yang tidak diinginkan. 

6

Page 7: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

1. c.         Pada BalitaUntuk dapat menjalin ikatan emosi yang erat dengan anak kita, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman bagi orangtua atau orang yang dekat dengan anak dalam melakukan interaksi dengan balita :

1)        Berikan rangsangan positif kepada balita. Misalnya dengan belaian/ sentuhan /pijatan–pijatan lembut, ucapan-ucapan lembut/bisikan-bisikan mesra, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan bayi.

2)        Tanggap terhadap kebutuhan balita.

3)        Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main “ciluk ba”, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang dilebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.

4)        Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan “hati” juga.

5)        Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.

6)        Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap balita karena balita juga bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi “jauh” terhadap anak.

 

Peran bidan dalam hal ini adalah :

1)        Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.

2)        Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

7

Page 8: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

3)        Sewaktu pemeriksaan ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesar

4)        Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi

5)        Bidan juga mensupport ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri dan tidak memiliki waktu yang seperti ibu inginkan

6)        Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya Bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya.  Pada kasus bayi atau ibu dengan risiko,  ibu dapat tetap melakukan bonding attachment ketika ibu member ASI bayinya atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal.

1. d.        Pada Anak PrasekolahIkatan emosi dan kaish sayang yang erat antara ibu/orangtua sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan prilaku anak di kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunialuar.Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi :1)   Kasih sayang orangtua

Orangtua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana menciptakan hubungan yang hangat dengan anak, sehingga anak merasa aman dan senang.

2)   Rasa aman

Adanya interaksi yang harmonis antara orangtua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.

3)   Harga Diri

Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak diacuhkan, maka hal ini akan menyebabkan frustasi

4)   Dukungan/dorongan

8

Page 9: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila orangtua sering melarang aktivitas yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu, orangtua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.

5)   Mandiri

Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan.

6)   Rasa memiliki

Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.

7)   Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman

Anak perlu mendapatkan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika orangtua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan kemauan anak.

Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ikatan kasih sayang :

1)        Berikan rangsangan positif. Misalnya dengan belaian/ sentuhan / pijatan – pijatan lembut, ucapan-ucapan lembut, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan.

2)        Tanggap terhadap kebutuhan anak. Misalnya bila anak menangis, segera cari tahu apa yang menyebabkannya untuk kemudian segera mengatasinya.

3)        Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main “ciluk ba”, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang di lebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.

4)        Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan “hati” juga.

9

Page 10: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

5)        Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.

6)        Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap anak karena anak bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi “jauh” terhadap anak.

1. 2.        Sibling Rivalry2. a.        Pengertian

Sibling rivarly adalah bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya ditunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan. 

1. b.        Faktor-Faktof yang Dapat Menimbulkan Sibling Rivalry dan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Menurut Boyle, pencetus timbulnya sibling rivalry ada dua yaitu:

1) Usia

Jarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan adanya sibling rivalry. Perbedaan usia antara 2 sampai 4 tahun merupakan usia yang paling mengancam terutama bila kakak masih sangat muda dan belum memahami situasi.Sibling rivalry muncul umumnya pada anak usia prasekolah yaitu pada usia 1 tahun sampai 6 tahun.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik cenderung jarang menimbulkan persaingan dibanding anak yang memiliki jenis kelamin yang sama. Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik lebih menunjukan hubungan yang positif dibanding kakak adik yang memiliki jenis kelamin sama.

Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalrydiantaranya:

1)        Peran orang tua

2)        Besarnya keluarga

10

Page 11: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

Besarnya keluarga mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati. Cemburu lebih umum pada keluarga kecil dengan 2-3 anak dari pada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari orang tua.

3)        Umur

Jarak kelahiran anak dan usia anak berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalry.

4)        Jenis kelamin

Jenis kelamin yang berbeda dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivalry dibanding yang berjenis kelamin sama

5)        Posisi anak

Sibling rivalry cenderung terjadi antara anak pertama dengan anak kedua dibanding dengan anak terakhir.

Hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:

1)        Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.

2)        Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.

3)        Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.

4)        Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.

5)        Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.

6)        Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu  sama lain.

7)        Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.

8)        Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.

11

Page 12: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

9)        Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.

10)    Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.

11)    Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.

12)    Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.

13)    Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.

14)    Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalryyang paling bagus.

1. c.         Tanda-Tanda Sibling RivalryAnda dapat mengeksploitasikan perasaan cemburu dengan berbagai cara yang kreatif, yaitu :

1)   Melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis seperti memukul adik atau kakaknya, mendorong anak lain dari pangkuan ibunya, memahami secara verbal atau melakukan penghinaan.

2)   Regresi pada anak yang lebih tua seperti menunjukan perilaku perkembangan sebelumnya misal, kembali mengompol atau meminta botol susu

3)   Displacement, anak mengalami perubahan penampilan disekolah misalnya menunjukan perilaku yang buruk disekolah.

4)   Anak mengalami gangguan dalam tidur dan terjadi perubahan dalam pola tidurnya

5)   Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan.

1. d.        Dampak Sibling RivalryPengaruh dari sibling rivalry dapat berdampak pada anak, orangtua dan masyarakat secara tidak langsung. Efek dari perilaku ini merupakan dampak jangka lama pada anak maupun masyarakat saat anak menjadi bagian dalam masyarakat antara lain :

1)        Anak

12

Page 13: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

Dampak pada anak ada dua hal yang utama. Pertama, anak dapat tumbuh sangat agresif, karena perilaku persaingan yang agresif yang berlangsung lama pada awal masa kanak-kanak dimana pada tahap ini konsep diri mulai terbentuk. Dampak kedua adanya sibling rivalry yaitu anak menjadi rendah diri, karena anak yang merasa gagal dalam merebut cinta kasih dari orangtua dan bila hal ini terjadi secara berulang-ulang anak dapat merasa kecewa dan hilang kepercayaan diri. Anak tumbuh menjadi individu yang sulit beradaptasi terhadap krisis yang ditemui pada tahap perkembangan selanjutnya, terutama pada masa penuh krisis seperti pada masa adolence

2)        Orangtua

Orangtua dapat menjadi stres dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-anak dengan sibling rivalry

3)        Masyarakat

Anak yang tumbuh menjadi dewasa dengan kepribadian yang terbentuk dari dampak negatif sibling rivalry yaitu, perilaku psikologis yang merusak yang dapat berupa perilaku agresif atau perilaku kriminal tertentu yang mengganggu masyarakat.

1. e.         Sibling Rivalry pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah1)        Pada Neonatus

Pada Neonatus dengan sibling rivalry cara mengatasinya :

a)    Orang tua jangan campur tangan langsung, campur tangan langsung diperlukan saat terdapat tanda-tanda akan terjadinya kekerasan fisik.

b)   Pisahkan keduanya hingga masing-masing tenang, lalu suruh mereka kembali dengan sedikitnya satu ide tentang cara menyelesaikan masalah hingga tidak akan terulang lagi.

c)    Tidak penting yang memulai siapa yang memulai masalah, karena orang tua tak mungkin menemukan anak mana yang bersalah, karena tak satupun dari mereka yang 100% benar ataupun salah.

d)   Jika anak-anak selalu memperebutkan benda yang sama, misalnya mereka rebutan TV, ajaklah mereka dan ajari membuat jadwal daftar TV.

e)    Bantu anak-anak mengembangkan ketrampilan dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa kekerasan.

13

Page 14: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

f)    Ajari mereka bagaimana cara berkompromi, menghormati orang lain dan memutuskan sesuatu secara adil.

g)   Jangan berteriak-teriak pada anak-anak.

h)   Ajaklah setiap anak untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang saudaranya, misalnya rasa marah dan kecewa. Hal ini akan membantu mereka untuk mengenali emosi negatif dan mengatasinya dikemudian hari

i)     Belajarlah mengatur kemarahan agar anak-anak bisa belajar untuk tidak mudah marah sehingga tidak ada pertengkaran. Tidak perlu berargumen bahwa orang tua sudah bersikap adil, karena sebesar apapun usaha orang tua, anak-anak tetap menemukan ketidakadilan dari perlakuan orang tua.

2)        Pada Bayi

Sibling rivalry adalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya., terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Prilaku ini biasanya ditunjukkan untuk menarik perhatian ibu dan biasa muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.

 

3)        Pada Balita

Sibling rivalry dapat diartikan sebagai persaingan antara saudara kandung. Persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang anak karena merasa ada ancaman gangguan yang mengganggu kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya saudara baru.

Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini agar tidak terjadinya sibling rivalry antara lain:

a)      Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran.

b)      Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak balitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.

c)      Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya.

14

Page 15: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

d)     Memperkuat kasih-sayang terhadap anaknnya.

4)        Pada Anak Pra Sekolah

Pada usia anak prasekolah biasanya orang tua sudah akan kembali melahirkan. Itu berarti seorang anak akan memiliki seorang adik. Hal ini menciptakan suatu keaadaan yang disebut Sibling Rivalry. Ini dikarenakan anak tersebut merasa kasih sayang orang tuanya berpindah pada adiknya. Sibling rivairy adalah perselisihan yang terjadi pada anak atau perselisihan antara kakak dan adik. Sibling rivairyadalah semangat kecemburuan atau kemarahan antar kakak dan adik yang dimulai sejak kelahiran adik dalam keluraga. Faktor penyebab sibling rivairy yakni;

a)      Jenis kelamin antara saudara kandung

Jenis kelamin yang sama dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivairy dibandingkan dengan jenis kelamin yang berbeda. Hal ini dikarenakan jenis kelamin yang sama antara saudara kandung dapat memicu terjadinya iri hati yang dikarenakan kebutuhan dan karakteristik yang sama.

b)      Perbedaan usia antara saudara kandung

Sibling rivairy muncul ketika selisih usia saudara kandung terlalu dekat, karena kehadiran adik dianggap menyita waktu dan perhatian terlalu banyak dari orangtua

c)      Sikap orang tua

Sikap orangtua yang membagi perhatian dengan orang lain, mengidolakan anak tertentu, perasaan kesal orangtua, dan membanding-bandingkan anak dapat memicu terjadinya sibling rivairy pada anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak merasa mendapatkan perlakuan dan perhatian yang tidak sama dari orangtuanya.

d)     Jumlah keluarga

Cemburu lebih umum terjadi pada keluarga kecil dengan 2-3 anak daripada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari prang tua. Hal ini dikarenakan bila hanya terdapat 2 atau 3 saudara dalam keluarga akan cenderung sering berinteraksi dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga yang lebih banyak.

1. f.         Mengatasi Sibling RivalryBeberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, yaitu :

15

Page 16: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

1)        Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.2)        Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.3)        Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.4)        Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.5)        Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.

6)        Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.7)        Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.8)        Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.9)        Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.10)    Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.11)    Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.12)    Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.13)    Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.14)    Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tuasehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalryyang paling bagus

g.        Peran BidanPeran bidan dalam mengatasi sibling rivalry, antara lain:1)        Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.2)        Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

16

Page 17: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Asih (kebutuhan emosional) adalah kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik maupun mental. Yang mana kasih sayang ini diberikan oleh seorang ibu dan ayah kepada anaknya dengan tulus ikhlas, sebagai amanah yang telah diberikan kepada keduanya, untuk dididik, diberikan kasih sayang, diberikan nafkah.

B. SARAN

Peran bidan dalam memberikan KIE kepada setiap ibu dan bapa yang akan memiliki seorang anak, haruslah diaplikasikan dengan sebaik-baiknya, karna generasi yang baik dilahirkan dari pendidikan yang baik dari orang tua, sekolah, serta lingkungannya.

17

Page 18: ASUHAN NEONATUS (KEBUTUHAN KASIH SAYANG).docx

DAFTAR PUSTAKA

Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New York. Hal. 623-625

Linda V. Walsh. 2003. Midwifery Chapter 23. W. B. Saunders. San Fransisco California. Hal. 330-335

Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku IV Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum. Hal. 30-37

Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.

18