ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

33
Konsep Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Appendisitis Khusna Rahmawan Baskoro Abdiansyah

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

Konsep Asuhan Keperawatan

Pasien Dengan Appendisitis

Khusna Rahmawan

Baskoro Abdiansyah

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

• Appendicitis adalah infeksi pada appendiks karenatersumbatnya lumen oleh fekalith (batu feces), hiperplasijaringan limfoid, dan cacing usus.

• Definisi lain Apendisitis merupakan peradangan padaappendiks, sebuah kantung buntu yang berhubungan denganbagian akhir secum yang umumnya disebabkan oleh obstruksipada lumen appendiks (Luxner, 2005)

• Williams dan Wilkins (dalam Indri, et al, 2014) menyatakanapendisitis merupakan peradangan pada Apendiks yangberbahaya jika tidak ditangani dengan segera di mana terjadiinfeksi berat yang bisa menyebabkan pecahnya lumen usus.

PENGERTIAN

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

ETIOLOGI• Apendicitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri.

Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya.Diantaranya adalah obstruksi yang terjadi pada lumenapendiks. Obstruksi ini biasanya disebabkan karenaadanya timbunan tinja yang keras (fekalit), hiperplasiajaringan limfoid, tumor apendiks, striktur, benda asingdalam tubuh, dan cacing askaris dapat pulamenyebabkan terjadinya sumbatan.

• Penelitian epidemiologi menunjukkan peranankebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat danpengaruh konstipasi terhadap timbulnya penyakitapendisitis.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

1. Appendisitis Akut

Merupakan peradangan pada appendiks dengangejala khas yang memberikan tanda setempat. Gejalaapendisitis akut antara lain nyeri samar-samar dantumpul yang merupakan nyeri visceral di daerahepigastrium di sekitar umbilicus. Keluhan ini disertairasa mual muntah dan penurunan nafsu makan.Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titikMcBurney. Pada titik ini nyeri yang dirasakan lebihtajam dan lebih jelas letaknya sehingga merupakannyeri somatic setempat (Sjamsuhidayat, 2005).

KLASIFIKASI

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

2. Appendisitis Kronis

Diagnosis apendisitis kronik baru dapat ditegakkanjika ditemukan 3 hal yaitu; pertama, pasien memilikiriwayat nyeri pada kuadran kanan bawah abdomenselama paling sedikit 3 minggu tanpa alternativediagndosis lain. Kedua, setelah dilakukanappendiktomi gejala yang dialami pasien akanhilang dan yang ketiga, secara histopatologikgejalanya dibuktikan sebagai akibat dari inflamasikronis yang aktif pada dinding appendiks ataufibrosis pada appendiks, (Santacroce & Craig, 2006).

KLASIFIKASI

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

• Nyeri perut, Beberapatanda nyeri yang terjadipada kasus apendisitisdapat diketahui melaluibeberapa tanda nyeriantara lain; Rovsing’s sign,Psoas sign, dan Jump Sign

• Nyeri perut ini seringdisertai mual serta satuatau lebih episode muntahdengan rasa sakit

• Umumnya nafsu makanakan menurun

• Konstipasi

MANIFESTASI KLINIS• Nilai leukosit yang biasanya

meningkat dari rentangnilai normal

• Pada auskultasi, bising ususnormal atau meningkatpada awal apendisitis danbising melemah jika terjadiperforasi

• Demam• Temuan dari hasil USG

berupa cairan yang beradadi sekitar appendiksmenjadi sebuah tandasonographik penting

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

• Tanda patogenetik primer diduga karenaobstruksi lumen dan ulserasi mukosa menjadilangkah awal terjadinya appendicitis.

• Obstruksi lumen yang tertutup disebabkan olehhambatan pada bagian proksimal. Selanjutnya,terjadi peningkatan sekresi normal dari mukosaapendiks yang distensi secara terus meneruskarena multiplikasi cepat dari bakteri

• Obstruksi juga menyebabkan mukus yangdiproduksi mukosa terbendung. semakin lama,mukus tersebut semakin banyak. Namun,elastisitas dinding apendiks terbatas sehinggameningkatkan tekanan intralumen.

PATOFISIOLOGI

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

• Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkanapendiks mengalami hipoksia, hambatan aliran limfe,ulserasi mukosa, dan invasi bakteri. Infeksimemperberat pembengkakan apendiks (edema).Trombosis pada pembuluh darah intramural (dindingapendiks) menyebabkan iskemik. Pada saat ini, terjadiapendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeriepigastrium

• Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terusmeningkat. Hal tersebut menyebabkan obstruksi vena,edema bertambah, dan bakteri akan menembusdinding.

• Bila kemudian arteri terganggu akan terjadi infarkdinding apendiks yang diikuti dengan gangren

PATOFISIOLOGI

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

• Tata laksana apendisitissebelum terjadinyaperforasi antara lain;rehidrasi, pemberianantibiotik, dan tindakanbedah appendiktomi(pengangkatan appendiks)

• Antibiotik diberikansebelum prosedur operasi

• Cairan intra vena danelektrolit diberikansebelum operasi

• Tindakan bedah biasanyadilkukan pada kuadrankanan bawah perut dengandilakukan insisi

PENATALAKSANAAN• Pada apendisitis perforasi

atau yang telah mengalami rupture appendiks memiliki tata laksana antara lain; rehidrasi intra vena, antibiotic sistemik, dan dekompresi saluran gastro intestinal dengan menggunakan selang naso gastric sebelum operasi, serta tindakan bedah laparatomi appendiktomi.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

1. Anamnesis• Identitas Pasien• Jenis Kelamin : Kesalahan diagnosa appendicitis 15-

20% terjadi pada perempuan karena munculnyagangguan yang sama dengan appendicitis sepertipecahnya folikel ovarium, salpingitis akut, kehamilanektopik, kista ovarium, dan penyakit ginekologi lain.

• Usia : Penelitian Addins (1996) di Amerika Serikat,appendicitis tertinggi pada usia 10-19 tahun

• Tempat Tinggal : Amerika Serikat pada anak umur 2-20tahun didapat bahwa perforasi appendicitis lebihcenderung di pedesaan (69,6%) daripada perkotaan(30,4%)

PENGKAJIAN (FOKUS)

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

• Ras : Faktor ras berhubungan dengan polamakan terutama diet rendah serat danpencarian pengobatan.

• Keluhan Utama : Nyeri perut adalah gejalautama dari apendisitis. Perlu diingatbahwa nyeri perut bisa terjadi akibatpenyakit–penyakit dari hampir semuaorgan tubuh. Nyeri perut ini sering disertaimual serta satu atau lebih episode muntahdengan rasa sakit, dan setelah beberapajam, nyeri akan beralih ke perut kananbawah pada titik McBurney.

PENGKAJIAN (FOKUS)

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

2. Pemeriksaan Fisik• Tanda vital seperti peningkatan suhu jarang

>1oC (1.8oF) dan denyut nadi normal atausedikit meningkat.

• Perforasi apendiks vermikularis akanmenyebabkan peritonitis purulenta yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri makinhebat berupa nyeri tekan dan defansmuskuler yang meliputi seluruh perut,disertai pungtum maksimum di regio iliakakanan, dan perut menjadi tegang dankembung.

• Peristalsis usus dapat menurun sampaimenghilang akibat adanya ileus paralitik.

PENGKAJIAN (FOKUS)

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

1. Pemeriksaan Fisik

• Jika dilakukan palpasi akan didapatkannyeri yang terbatas pada regio iliakakanan, biasanya di sertai nyeri lepas.

• Tanda rovsing yaitu nyeri yang dirasakanpada kuadran kanan bawah perut ketikadilakukan penekanan dan pelepasan padabagian kiri bawah perut

• Uji psoas dan uji obturator merupakanpemeriksaan yang lebih ditujukan untukmengetahui letak apendiks vermiformis.

PENGKAJIAN (FOKUS)

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

UJI PSOAS

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

UJI OBTURATOR

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

3. Pemeriksaan Penunjang• Leukosit Darah : Pada kebanyakan kasus terdapat

leukositosis, terlebih pada kasus dengankomplikasi berupa perforasi.

• Urinalisis : Sekitar 10% pasien dengan nyeri perutmemiliki penyakit saluran kemih. Pemeriksaanlaboratorium urin dapat mengkonfirmasi ataumenyingkirkan penyebab urologi yangmenyebabkan nyeri perut. Meskipun prosesinflamasi apendisitis akut dapat menyebabkanpiuria, hematuria, atau bakteriuria sebanyak 40%pasien, jumlah eritrosit pada urinalisis yangmelebihi 30 sel per lapangan pandang atau jumlahleukosit yang melebihi 20 sel per lapanganpandang menunjukkan terdapatnya gangguansaluran kemih.

PENGKAJIAN (FOKUS)

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

3. Pemeriksaan Penunjang

• Radiologi

Pemeriksaan pencitraan yang mungkinmembantu dalam mengevaluasi pasiendengan kecurigaan apendisitis adalah fotopolos perut atau dada, ultrasonogram,enema barium, dan kadang-kadang CTscan.

• USG : dapat digunakan untukmembedakan antara appendisitis akut danappendisitis perforasi

PENGKAJIAN (FOKUS)

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL PADA PASIEN DENGAN APENDISITIS

1. Pre Operatif• Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan distensi

jaringan usus akibat inflamasi apendiks.

• Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnyapertahanan utama, perforasi/ruptur pada apendiks, pembentukanabses.

• Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah,status hipermetaabolik, dan inflamasi peritonium dengan cairanasing.

• Ansietas berhubungan dengan prosedur persiapan tindakan operasi,kurang pengetahuan, dan perubahan status kesehatan

• Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumberinformasi

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL PADA PASIEN DENGAN APENDISITIS

2. Post Operatif

• Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungandengan adanya luka insisi post apendiktomi

• Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungandengan adanya port de entry kuman pada lukainsisi post apendiktomi

• Risiko defisit volume cairan berhubungandengan pembatasan post operasi

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

INTERVENSI

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungandengan distensi jaringan usus akibatinflamasi apendiks; adanya luka insisi postapendiktomiGangguan rasa nyaman : nyeriberhubungan dengan adanya luka insisi postapendiktomi

TUJUAN :

Setelah dilakukan perawatan, klienmenunjukkan tingkat kenyamanan positif,mampu mengendalikan nyeri, tingkat nyeriberkurang

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

KRITERIA HASIL :

• Pasien mampu untuk melakukan aktivitasyang tidak menimbulkan nyeri; berbicara,makan, dan minum

• Terlihat rileks dapat tidur/ beristirahat danberpartisipasi dalam aktivitas sesuaikemampuan

• Pasien dapat mengendalikan rasa nyeridengan teknik yang telah diajarkan

• Pasien melaporkan tingkat nyeri berkurang

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

INTERVENSI• Observasi tingkat nyeri,

tanyakan lokasi, karakteristik,awitan, durasi, frekuensi, danperhatikan faktor presipitasinya

• Berikan posisi nyaman,semifowler ataupun posisimiring, bila tidak adakontraindikasi

• Ajarkan teknik pengendaliannyeri, teknik distraksi relaksasi,terapi mendengarkan musik,membaca, dan lainnya.

• Instruksikan pasien untukmenginformasikan kepadaperawat jika peredaan nyeritidak dapat dicapai.

• Kolaborasi :pemberian obat-obat

analgesik

RASIONAL• Membantu menentukan

intervensi yang tepat untukmengurangi nyeri.

• Memberikan posisi nyamandapat membantu dalammengurangi rasa nyeri

• Teknik-tenik pengendaliannyeri dapat diajarkan agar klienmampu mengatasi rasa nyeri.

• Dapat membantu dalammenentukan intervensiselanjutnya.

• Agen-agen farmakologi dapatdigunakan untuk mengurangiatau menghilangkan nyeri

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

Identitas Pasien

• Nama :Tn. K• Umur :36 tahun• No Reg :329621• Ruangan/Kamar :Ruang Seruni III A• Jenis Kelamin :Laki-laki• Status :Menikah• Golongan Darah :A• Agama :Islam• Pekerjaan :Pekerja Swasta• Alamat :Jalan Monginsidi

36, Surakarta• Suku Bangsa :Indonesia• Pendidikan :SLTA• Tgl MRS :24 Juli 2014• TglPengkajian :25 Juli 2014• Diagnosa Medis :Apendisitis akut

Keluhan Utama :

Keluhan utama nyeripada perut sebelahkanan bawah, yangdirasakan sejak 4 harisebelum masuk rumahsakit.

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

Riwayat Penyakit Sekarang :

P : Pasien mengatakan nyeri muncul

ketika merubah posisi, bertambah nyeri

saat batuk, miring ke kanan, ataupun

saat diraba, terkadang nyeri muncul

tidak diketahui apa sebabnya. Untuk

mengatasinya pasien hanya

menahannya saja dan beristirahat.

Q : Pasien mengatakan saat nyeri

muncul seperti ditusuk-tusuk dan nyeri

yang dirasakan hilang timbul. Ketika

nyeri muncul pasien terlihat meringis

menahan sakit

RIWAYAT KESEHATAN

R : Nyeri pada perut kanan bawahmerambat sampai epigastrium sepertitanda-tanda maag

S : Skala nyeri 7, pasien mengatakannyeri yang dirasakan sangat mengganguaktivitas, sehingga aktivitas pasien harusdibantu istrinya.

T : Nyeri terasa terus menerusbertambah nyeri saat batuk, miring kekanan, ataupun saat diraba.

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

Riwayat Penyakit Dahulu :

• Tidak ada riwayat penyakit serius

yang pernah dialami, tidak ada

riwayat alergi, pasien sebelumnya

tidak pernah dirawat di rumah sakit.

RIWAYAT KESEHATAN

Riwayat Penyakit Keluarga :

• Keluarga tidak ada yang memiliki

riwayat penyakit keturunan.

Riwayat Psikososial:

• Pasien mengatakan ingin cepat

sembuh dan pulang agar bisa kembali

berkumpul dengan keluarganya

khususnya anak-anaknya.

• Sejauh ini kondisi psikologis pasien

cukup stabil

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

Pola Nutrisi & Cairan :

• Dirumah (saat sakit) : Pasien juga

mengeluhkan nafsu makan

berkurang, kadang mual dan muntah.

• di Rumah Sakit : Saat pengkajian

pasien sudah makan 1 porsi habis

yang disediakan rumah sakit. Sudah

menghabiskan botol besar ±750cc air

mineral. Terpasang Infus RL 20 tpm

POLA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Pola Nutrisi & Cairan :

• Dirumah (saat sakit) : Pasien

mengatakan, BAK kurang lebih 9

gelas/hari berwarna kuning. Selama 2

hari sebelum masuk rumah sakit

pasien belum BAB.

• di Rumah Sakit : Pasien sudah BAK

kurang lebih 3 gelas dalam 6 jam

berwarna kuning sedikit gelap. Pasien

belum BAB selama di rumah sakitPola Istirahat :

• Pada saat pengkajian pasien

mengatakan susah tidur karena tidak

terbiasa dengan kondisi lampu yang

menyala di rumah sakit

Personal Hygiene

• Tidak ada masalah yang signifikan

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum:

• Compos mentis (E4V5E5)

• Terpasang infus RL 20 tpm di tangan

kiri

• BB : 71 kg

• TB : 170 cm

Pemeriksaan Abdomen:• Inspeksi : Bentuk abdomen simetris,

Tidak ada lesi, Warna kulit kuning

langsat

• Auskultasi : Bising usus 15 x/menit

• Palpasi : Nyeri tekan pada titik

McBurney dan nyeri tekan sampai

epigastrium, ditemukan tanda Psoas

dan Obturator positif. Pengkajian

Alvarado terdapat tanda-tanda nyeri

saat bergerak

• Perkusi : Tympani saat diperkusi

Tanda-Tanda Vital :

• TD : 130/90 mmHg

• N : 104x/menit

• RR : 20x/menit

• S : 38,5oC

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Satuan Normal Hasil

*HEMATOLOGI*

Hemoglobin g/dL 12,0–14,0 (P)

13,0– 16,0 (L)

13,9

Leukosit 103/μl 5,0–10,0 15,7

Eritrosit Juta/μl 4,0–5,0 (P)

4,5–5,5 (L)

4,73

Hematokrit % 40–50 (P)

45–55 (L)

42

Trombosit 103/μl 150 – 400 238

Golongan Darah O Rhesus (+)

Hitung Jenis

Basofil % 0,0–1,0 0,20

Eosinofil % 1,0–2,0 0,30

Neutrofil % 54,0–62,0 85,70

Limfosit % 20,0–40,0 8,70

Monosit % 2,0–8,0 5,10

1. Laboratorium :

Tabel disamping

2. Rontgent:

Ditemukan

bentukan infiltrat

pada apendiks

3. USG: Hasil

pemeriksaan USG

diperoleh kesan

apendisitis

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

PENGOBATAN/TERAPI

Terapi Parenteral :

• Infuse RL 20 tpm

• Metronidazole 500 gr/8 jam

• Cefotaxim 1 gr/12 jam

• Ranitidine 25 mg/12 jam

• Norages 100 gr/8 jam

Terapi Oral :

• Inadril sirup 3x1 sendok teh

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

No. Tanggal Kelompok Data Masalah Penyebab

1. 24/07/2014 DS :

1. Pasien mengatakan nyeri pada perut sebelah kanan

bawah dirasakan sejak 4 hari sebelum masuk

rumah sakit

2. Pasien mengatakan saat nyeri muncul seperti

ditusuk-tusuk dan nyeri yang dirasakan hilang

timbul

3. Nyeri terasa terus menerus bertambah nyeri saat

batuk, miring ke kanan, ataupun saat diraba

4. Nyeri pada perut kanan bawah merambat sampai

epigastrium seperti tanda-tanda maag

5. Skala nyeri 7, pasien mengatakan nyeri yang

dirasakan sangat menggangu aktivitas, sehingga

aktivitas pasien harus dibantu istrinya

DO :

1. Ketika nyeri muncul pasien terlihat meringis

menahan sakit

2. Nyeri tekan pada titik McBurney dan nyeri tekan

sampai epigastrium,

3. Ditemukan tanda Psoas dan Obturator positif.

4. Pengkajian Alvarado terdapat tanda-tanda nyeri

saat bergerak

Gangguan rasa nyaman :

Nyeri

Apendisitis

Sekresi mukus meningkat

Terjadi pembengkakan

Ulserasi

Peningkatan tekanan intraluminal

Peningkatan tekanan intraabdominal

Nyeri

ANALISA DATA

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan distensi

jaringan usus akibat inflamasi apendiks.

• Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak

adekuatnya pertahanan utama, perforasi/ruptur pada apendiks,

pembentukan abses.

• Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan mual dan

muntah, status hipermetabolik, dan inflamasi peritonium dengan

cairan asing.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF

INTERVENSI/RENCANA KEPERAWATANNo. Tanggal

Diagnosa

KeperawatanTujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. 24/07/2014 Gangguan rasa

nyaman : nyeri

berhubungan

dengan distensi

jaringan usus akibat

inflamasi apendiks

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24

jam pasien menunjukkan

tingkat kenyamanan

positif, mampu

mengendalikan nyeri,

tingkat nyeri berkurang

Kriteria Hasil :

1. Pasien mampu untuk

melakukan aktivitas

yang tidak

menimbulkan nyeri;

berbicara, makan, dan

minum

2. Terlihat rileks dapat

tidur/ beristirahat dan

berpartisipasi dalam

aktivitas sesuai

kemampuan

3. Pasien dapat

mengendalikan rasa

nyeri dengan teknik

yang telah diajarkan

4. Pasien melaporkan

tingkat nyeri

berkurang

Mandiri :

1. Selidiki keluhan nyeri, catat

lokasi dan intensitas (skala

0-10). Catat faktor- faktor

yang mempercepat dan

tanda tanda rasa sakit non

verbal.

2. Biarkan pasien mengambil

posisi yang nyaman pada

waktu tidur atau duduk di

kursi. Tingkatakan istirahat

di tempat tidur sesuai

indikasi.

3. Ajarkan penggunaan teknik

pengendalian nyeri secara

non-farmakologis, misalnya

teknik napas dalam,

mendengarkan musik, dsb.

4. Instruksikan pasien untuk

menginformasikan kepada

perawat jika peredaan nyeri

tidak dapat dicapai.

Kolaborasi :

1. NSAID mis: Ibuprofen

(motrin) naproksen

(naprosyin) sulindak

(clinoril)

Mandiri :

1. Membantu dalam menentukan

kebutuhan manajemen nyeri dan

keefektifan program .

2. Pada penyakit berat tirah baring

sangat mungkin diperlukan

(sampai perbaikan objektif dan

subjektif di dapat) untuk

membatasi nyeri

3. Teknik manajemen nyeri non-

farmakologis dapat digunakan

untuk mencegah pasien

ketergantungan dengan obat-

obatan jenis analgesik.

4. Dapat membantu dalam

menentukan intervensi

selanjutnya.

Kolaborasi :

1. Dapat digunakan bila pasien

tidak dapat memberikan respon

pada aspirin atau untuk

meningkatakan efek dari aspirin.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF