ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

download ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

of 12

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    1/12

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NWS

    DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN

    (NYERI)

    DI RUANG F RSUD KLUNGKUNG

    TANGGAL 26 -29 MEI 2014

    I. PENGKAJIAN

    Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Mei 2014 pukul 08.30 WITA di

    ruang F RSUD Klungkung. Sumber data diperoleh dari anamnesa, observasi,

    pengkajian fisik, dan catatan medik pasien. No. CM pasien : 000984.

    A.

    Identitas Pasien

    Nama : NWS : INL

    Jenis Kelamin : Perempuan : Laki-laki

    Usia : 37 tahun : 37 tahun

    Status Perkawinan : Sudah menikah : Sudah menikah

    Pekerjaan : IRT : Petani

    Agama : Hindu : Hindu

    Suku Bangsa : Indonesia : Indonesia

    Pendidikan : SMP : SD

    Bahasa yang digunakan : Bali : Indonesia

    Alamat : Payungan, Serlat, Klungkung

    Diagnosa Medis : obs. Abd pain, cc Neprolitiasis dan ISK

    Sumber biaya : JKN

    Hubungan dengan pasien : Suami pasien

    B. Alasan di rawat

    1.

    Alasan Masuk Rumah Sakit

    Saat masuk rumah sakit, pasien mengeluh sakit pada perut dan BAK

    seret.

    2.

    Keluhan Utama Sekarang

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    2/12

    Saat pengkajian pasien terlihat menahan nyeri pada perut, seperti

    tangan memegang perut dan menahan sakitnya.

    C.

    Riwayat Penyakit

    1.

    Riwayat penyakit sekarang

    Pasien datang dalam keadaan sadar, wajah meringis menahan nyeri di

    bagian perutnya, mual (+), muntah (-), makan berkurang, kesemutan di

    kedua kaki, BAB (-), dan BAK seret. Pasien tersebut datang dari UGD

    RSUD Klungkung dan mendapat terapi pada tanggal 23 Mei 2014 :

    -

    Cefotaxime 3x1 gr IV

    - Ranitidin 2x1 gr IV

    -

    Ondacetron 2x8 mg IV

    - Pct 1 fls

    - Alinamin 2x1 mg IV

    2. Riwayat Penyakit Dahulu

    Saat pengkajian mengatakan pernah dirawat di Ruang A RSUD

    Klungkung dengan keluhan pada ginjalnya. Pasien mendapat tindakan

    dan sudah merasa lebih baik saat itu.

    D.

    Riwayat Kesehatan Keluarga

    Saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang memiliki

    riwayat penyakit yang sama.

    E. Data BioPsikoSosialSpiritual

    1. Bernapas

    Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum dan sesudah masuk

    rumah sakit tidak mengalami kesulitan dalam bernapas baik saat

    menarik napas maupun menghembuskan napas.2. Makan dan Minum

    Makan : Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah

    sakit pasien biasa makan, habis 1 porsi dan makan 3x sehari. Setelah

    masuk rumah sakit pasien mengatakan hanya makan 2 3 sendok

    makan dengan menu yang disediakan di Rumah Sakit (diet lunak :

    bubur ).

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    3/12

    Minum : Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah

    sakit pasien biasa minum 8 gelas belimbing ( 1600 cc) dalam sehari.

    Setelah masuk rumah sakit dalam sehari pasien minum 3 gelas kecil

    ( 600 cc) dan tambahan cairan dari infus yang terpasang.

    3. Eliminasi

    BAB : Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk

    rumah sakit pasien biasa BAB satu kali sehari. Setelah masuk rumah

    sakit mengatakan susah untuk BAB. Selama 3 hari dirawat rumah sakit

    pasien belum BAB sama sekali.

    BAK : Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum pasien masuk

    rumah sakit pasien BAK normal 4-7 kali sehari. Setelah masuk rumah

    sakit pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan karena

    menggunakan alat bantu berupa kateter. Volume urine yang di

    tampung dalam sehari 450 cc dengan warna kuning, bau khas urine.

    4.

    Gerak dan aktivitas

    Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien

    biasa melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan normal. Setelah

    masuk rumah sakit pasien mengatakan sedikit mengalami kesulitan

    dalam toileting karena adanya kateter. Namun pasien tidak mengalami

    kesulitan dalam melakukan miring kiri dan miring kanan walaupun

    rasa nyeri pada perut masih terasa.

    5. Istirahat dan tidur

    Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien

    biasa tidur 7 jam. Setelah masuk rumah sakit pasien mengatakan

    mengalami kesulitan dalam beristirahat dan tidur. Pasien mengatakansering terbangun pada saat beristirahat karena nyeri yang dirasakan

    hilang timbul pada bagian perutnya. Pasien hanya tidur sesaat pada

    siang hari. Pada malam hari pasien biasanya dapat tidur sebanyak 4-5

    jam.

    6. Kebersihan diri

    Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien

    membersihkan tubuhnya sendiri. Setelah masuk rumah sakit pasien

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    4/12

    mengatakan memenuhi kebutuhan akan kebersihan diri di bantu oleh

    keluarga.

    7.

    Temperatur/suhu tubuh

    Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit suhu

    tubuh pasien normal ( 36C). Setelah masuk rumah sakit mengatakan

    temperatur / suhu tubuh 37C tidak terlalu panas, pasien tidak meriang

    dan tidak menggigil.

    8. Rasa Aman

    Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien

    merasa aman. Setelah masuk rumah sakit pasien mengatakan cukup

    aman selama berada di rumah sakit. Ketika ditanyakan oleh dokter,

    perawat, keluarga, maupun yang lainnya pasien tampak kooperatif.

    Akan tetapi bila berhubungan dengan nyeri yang di rasakan, pasien

    merasa cemas nyerinya muncul.

    9.

    Rasa Nyaman

    Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien merasa nyaman

    dan tidak merasakan nyeri. Saat pengkajian pasien mengatakan nyeri

    pada perut bagian bawah. Sakitnya serasa ditusuk-tusuk. Skala nyeri

    pasien 5 setelah diberikan skala nyeri 010.

    10.Sosialisasi dan komunikasi

    Hubungan antara pasien dan keluarganya sangat baik. Keluarga pasien

    memberi dukungan kepada pasien untuk kesembuhannya. Pasien juga

    ramah kepada dokter, perawat, pasien yang lain dan keluarga pasien

    lain. Pasien kooperatif ditanya oleh perawat.

    11.

    RekreasiSaat pengkajian pasien mengatakan bosan berada di rumah sakit.

    Pasien ingin segera pulang dan melakukan aktivitasnya seperti biasa.

    12.Belajar

    Pasien mengatakan cukup mengerti dan tahu mengenai penyakit yang

    dideritanya.

    13.Bekerja

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    5/12

    Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien

    biasa mengerjakan pekerjaan rumah dan bertani. Setelah MRS pasien

    hanya berbaring di atas tempat tidur.

    14.

    Spiritual

    Saat pengkajian pasien mengatakan beragama Hindu dan tetap

    sembahyang walaupun hanya di tempat tidur.

    F. Pemeriksaan Fisik

    1. Keadaan Umum

    a.

    Kesan umum : Baik

    b. Kesadaran : Compos mentis

    c.

    Kebersihan diri : Kurang

    d. Warna kulit : Sawo matang

    2. Gejala Kardinal

    a. Suhu : 37,1oC

    b.

    Nadi : 80 x/menit

    c. Tekanan darah : 110/70 mmHg

    d. Respirasi : 20 x menit

    3.

    Keadaan Fisik

    a. Kepala : Nyeri tekan (-), benjolan (-)

    b. Mata : Pergerakan mata normal, konjungtiva merah muda,

    sklera agak merah, pupil berefleksi baik, lingkar hitam (+), tidak

    menggunakan alat bantu melihat.

    c. Hidung : Bentuk simetris, sekret (-), nyeri tekan (-),

    penciuman baik, tidak terpasang kanul nasal.

    d.

    Mulut dan gigi : Mukosa bibir kering, kebersihan mulut dan gigikurang, gigi jumlahnya lengkap.

    e. Telinga : Bentuk simetris, nyeri tekan (-), pendengaran baik,

    kebersihan cukup.

    f.

    Leher : Bentuk simetris, nyeri tekan (-), tidak ada

    pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.

    g. Genetalia : Kurang bersih, terpasang kateter.

    h.

    Kuku : Kurang bersih, panjang, dan kotor.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    6/12

    i. Thorax : Nyeri tekan (-), bentuk dan gerak dada simetris.

    j. Abdomen : Bentuk normal, nyeri tekan (+) pada regio 8,

    kembung.

    k.

    Ekstremitas :

    Atas : Bentuk normal, jari-jari lengkap, terpasang infus

    pada tangan kiri, edema (-), kekuatan otot cukup baik.

    Bawah : Bentuk normal, jari-jari lengkap, edema (-).

    l. Kulit : Kulit kotor.

    G.

    Pemeriksaan Penunjang

    Hasil laboratorium (tanggal 23 Mei 2014)

    Parameter Hasil Satuan Kisaran Normal

    WBC 7,6 10 9/1 4,0-11,0

    LYM 2,8 10 9/1 0,5-5,0

    LYM% 36,8 % 15,0-50,0

    MID 0,6 10 9/1 0,1-11,0

    MID% 7,3 % 2,0-15,0

    GRAN 4,2 10 9/1 1,2-8,0

    GRA% 55,9 % 35,0-80,0

    RBC 4,56 10 12/1 3,50-5,50

    HGB 13,7 gr/dl 11,5-16,5

    HCT 39,1 % 35,0-55,0

    MCV 85,6 fl 75,0-100,0

    MCH 30,0 pg 25,0-35,0

    MCHC 35,0 gr/dl 31,0-38,0

    RDW2 74,3 fl 30,0-150,0

    RDW% L 10,7 % 11,0-16,0

    PLT 227 10 9/1 150-440

    MPV 8,4 fl 8,0-11,0

    PDW 10,8 fl 0,1-99,9

    PCT 0,19 % 0,001-9,99

    LPCR 14,5 % 0,1-99,9

    Hasil Pemeriksaan Laboratorium (tanggal 23 Mei 2014)

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    7/12

    Pemeriksaan Kimia Darah

    Parameter Hasil Nilai Normal

    Ureum 14 mg/dl 10-50

    Creatinin 0,85 mg/dl 0,6-1,2

    Pemeriksaan Urine Rutin (Spektrofotometri)

    Warna : kuning

    Bau : khas

    Leukosit : 3+

    pH : 6,0

    Pemeriksaan BOF tanggal 23 Mei 2014

    BOF

    - Tak tampak bayangan batu radiopaque di KUB.

    -

    Contour ginjal kanan dan kiri tak tampak jelas.

    - Tak tampak pelebaran contour hepar dan lien.

    - Distribusi gas usus dan fecal meterial normal.

    -

    Psoat line shadow kanan kiri tak tampak jelas.

    Kesan : Tak tampak bayangan batu radiopaque di KUB.

    Pemeriksaan USG Abdomen tanggal 26 Mei 2014

    - Hepar : Ukuran tak membesar, ectoparenchyme tampak

    normal, sudut tajam, tapi rata, sistem vaskular dan bilier tidak

    tampak melebar, tak tampak kista/massa.

    - GB : Ukuran tak membesar, tak tampak penebalan

    dinding, tak tampak batu.

    -

    Lien : Ukuran tak tampak membesar parenkim homogen,

    tak tampak kista/massa.

    - Pancreas : Ukuran normal, tak tampak pelebaran ductus

    pancreaticus, tak tampak massa/kista.

    - Ginjal Kanan : Ukuran normal, ectocortex tampak normal, batas

    sinus cortex jelas, tak tampak pelebaran sistem pelvio caliceal, tak

    tampak batu/kista/massa.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    8/12

    - Ginjal kiri : Ukuran normal, echocortex tampak normal, batas

    sinus cortex jelas, tak tampak pelebaran sistem pelvio caliceal, tak

    tampak batu/kista/massa.

    -

    Buli : Terisi urine cukup tak tampak penebalan dinding,

    tak tampak batu massa, tak tampak cairan bebas intra abdomen.

    Kesan : Hepar, GB, Lien, Pancreas, Ginjal kanan dan kiri, serta Buli saat

    ini tak tampak kelainan.

    II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    A.

    Analisis Data

    No. Data Fokus Data Standar Normal Masalah Keperawatan

    1. DS :

    - Pasien mengatakan merasa

    nyeri pada perut bagian bawah

    dengan skala 5 dari 0-10.

    - Sakitnya serasa ditusuk-tusuk

    DO

    -

    Pasien terlihat meringis.

    -Kembung (+).

    -Nyeri tekan pada abdomen

    regio 8 (+).

    -Nadi : 80 x/menit.

    -TD : 110/70 mmHg

    S :

    - Pasien mengatakan tidak

    merasa nyeri pada perut

    bagian bawah dengan

    skala nyeri 0 dari 0-10.

    O :

    -

    Pasien tampak tidak

    meringis.

    -Kembung (-).

    -

    Nyeri tekan pada abdomen

    (-).

    -Nadi dan TD normal.

    Nyeri akut

    2 DS :-Pasien mengatakan mengalami

    kesulitan dalam beristirahat

    dan tidur.

    -Pasien mengatakan sering

    terbangun pada saat

    beristirahat karena nyeri yang

    dirasakan hilang timbul pada

    S :-Pasien tidak mengalami

    kesulitan dalam

    beristirahat dan tidur.

    -Pasien tidak mengalami

    gangguan pola dan

    frekuensi tidur.

    -Durasi tidur normal 6-8

    Gangguan pola tidur

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    9/12

    bagian perutnya.

    -Pasien hanya tidur sesaat pada

    siang hari, malam harinya

    pasien tidur sebanyak 4-5 jam.

    DO :

    -Sklera agak merah.

    -

    Lingkar hitam mata (+).

    jam.

    O :

    -Sklera bening.

    -

    Tidak ada lingkar hitam

    pada mata.

    B. Analisis Masalah

    1. P : Nyeri akut

    E : Agens cedera biologis (PNA)

    S : Pasien mengatakan merasa nyeri pada perut bagian bawah dengan

    skala 5 dari 0-10, sakitnya serasa ditusuk-tusuk, pasien terlihat meringis,

    kembung (+), nyeri tekan pada abdomen regio 8 (+), nadi : 80 x/menit,

    dan TD : 110/70 mmHg.

    Proses terjadinya : Proses inflamasi pada parenkim ginjal, tubulus dan

    jaringan interstisial pada ginjal diakibatkan oleh infeksi bakteri yang

    dimulai dari saluran kemih bawah. Inflamasi ini memicu terjadinya

    nyeri pada abdomen.

    Akibat : Apabila tidak ditangani akan terjadi gangguan

    pada saluran kemih yang mengakibatkan kesulitan dalam berkemih.

    2. P : Gangguan pola tidur

    E : Nyeri

    S : Pasien mengatakan mengalami kesulitan dalam beristirahat dan

    tidur, pasien mengatakan sering terbangun pada saat beristirahat karenanyeri yang dirasakan hilang timbul pada bagian perutnya, pasien hanya

    tidur sesaat pada siang hari, malam harinya pasien tidur sebanyak 4-5

    jam, sklera agak merah, lingkar hitam mata (+).

    Proses terjadinya : Proses inflamasi pada parenkim ginjal, tubulus dan

    jaringan interstisial pada ginjal diakibatkan oleh infeksi bakteri yang

    dimulai dari saluran kemih bawah. Inflamasi ini memicu terjadinya

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    10/12

    nyeri pada abdomen. Nyeri yang terjadi pada abdomen mempengaruhi

    kualitas dan frekuensi tidur sehingga timbullah gangguan pola tidur.

    C.

    Rumusan Diagnosa Keperawatan

    1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (PNA) ditandai

    dengan pasien mengatakan merasa nyeri pada perut bagian bawah

    dengan skala 5 dari 0-10, sakitnya serasa ditusuk-tusuk, pasien terlihat

    meringis, kembung (+), nyeri tekan pada abdomen regio 8 (+), nadi : 80

    x/menit, dan TD : 110/70 mmHg.

    2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ditandai dengan pasien

    mengatakan mengalami kesulitan dalam beristirahat dan tidur, pasien

    mengatakan sering terbangun pada saat beristirahat karena nyeri yang

    dirasakan hilang timbul pada bagian perutnya, pasien hanya tidur sesaat

    pada siang hari, malam harinya pasien tidur sebanyak 4-5 jam, sklera

    agak merah, lingkar hitam mata (+).

    III. Perencanaan Keperawatan

    Proritas Masalah :

    1.

    Nyeri akut

    2. Gangguan pola tidur

    No. Hari/tgl/jamNo.

    DxTujuan Intervensi Rasional

    1 Kamis, 26 Mei

    2014

    Pk.08.30WITA

    I Setelah diberikan

    askep selama 3x24

    jam diharapkan

    nyeri yangdirasakan pasien

    tekontrol atau

    berkurang dengan

    KH :

    - Melaporkan

    secara verbal

    nyeri berkurang

    NIC :

    Mandiri

    1. Istirahatkan pasien pada

    posisi yang nyaman dalambatas yang ditolerasi oleh

    pasien.

    2. Beri informasi tentang

    nyeri, meliputi penyebab,

    lama nyeri berlangsung,

    faktor yang dapat

    memperburuk atau

    1. Mengurangi

    rasa nyeri danmencegah

    terjadinya

    kekakuan sendi.

    2. Menambah

    pengetahuan

    pasien

    mengenai nyeri

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    11/12

    atau hilang.

    - Skala nyeri 0

    dari 0-10.

    -

    Wajah tampak

    rileks/ tenang.

    - TTV (Nadi dan

    pernapasan)

    dalam batas

    normal.

    meredakan nyeri.

    3. Ukur TTV.

    4. Ajarkan teknik non

    farmakologis, seperti

    relaksasi napas dalam dan

    distraksi.

    5.

    Kaji kembali keluhan

    nyeri.

    Kolaboratif

    6. Pemberian analgesik/

    sedasi jika diperlukan.

    sehingga pasien

    bisa

    memanajemen

    nyerinya.

    3. Respon nyeri

    dapat

    mempengaruhi

    TTV.

    4. Memandirikan

    pasien dalam

    memanajemen

    nyerinya.

    5.

    Mengetahui

    perubahan nyeri

    pasien.

    6.

    Mengurangi

    nyerin pasien.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI

    12/12