Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Risiko Bunuh Diri Disertai Sp 1
-
Upload
nie-ntu-enie -
Category
Documents
-
view
39 -
download
8
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Risiko Bunuh Diri Disertai Sp 1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI Disertai SP 1-4 Pasien DAN SP 1
Keluarga
A. Pengkajian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga
macam perilaku bunuh diri, yaitu:
1. Isyarat bunuh diri
Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya
dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu
akan lebih baik tanpa saya.”
Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai
dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa
bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif
tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah
2. Ancaman bunuh diri
Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati disertai dengan
rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut.
Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan
bunuh diri.
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus
dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh
dirinya.
3. Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri
kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum
racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.
Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada tiap jenisnya.
Setelah melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan
tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam perilaku bunuh diri pada
halaman sebelumnya).
Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan yang
mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka
tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien
(selengkapnya lihat modul harga diri rendah).
B. Diagnosa Keperawatan
Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh diri, masalah
keperawatan yang mungkin muncul :
Risiko bunuh diri
Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien.
C. Tindakan Keperawatan
Ancaman/percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan : Risiko Bunuh Diri
1. Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat
b. Tindakan : Melindungi pasien
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara dapat
melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak
ada keinginan bunuh diri
SP 1 Pasien
Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar ini, saya dinas
pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan berapa
lama kita bicara?”
KERJA
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A merasa paling
menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau
bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri
sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri
sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri?
Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?” Jika pasien telah menyampaikan ide
bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya
dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk
memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A, maka
saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk
mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga
atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau
teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”
TERMINASI
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri
b. Tindakan:
1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah meninggalkan pasien
sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang berbahaya disekitar
pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur
SP 2 Keluarga: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang
mencoba bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya B yang merawat putra bapak dan ibu di rumah sakit
ini”.
”Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar A tetap selamat dan tidak
melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita berbincang-bincangnya Pak/Bu?”Sambil kita
awasi terus A.
KERJA
”Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan sahabat karibnya akibat
bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena kondisi A yang
dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu mengawasi A terus-menerus.
Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya..pokoknya kalau alam kondisi serius seperti ini A tidak boleh
ditinggal sendidrian sedikitpun”
”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan A untuk
bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-barang tersebut tidak
boleh ada disekitar A”. ” Selain itu, jika bicara dengan A fokus pada hal-hal positif, hindarkan
pernyataan negatif.
”Selain itu sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain sepak bola, dll
supaya tidak sempat melamun sendiri”
TERMINASI
”Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?”
”Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut”Baik, mari sama-sama kita temani A, sampai
keinginan bunuh dirinya hilang.
Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah
1. Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri
a. Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
b.Tindakan keperawatan
1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan dari
keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan
3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:
a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing cara penyelesaian masalah
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik
SP 2 Pasien: Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum B!, masih ingat dengan saya khan?Bagaimana perasaanB hari ini? O... jadi B
merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau
begitu, hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau
berapa lama? Dimana?”Disini saja yah!
KERJA
“Baiklah, tampaknya B membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri
hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak ada benda-benda
yang membahayakan B.”
”Nah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup B, maka
saya tidak akan membiarkan B sendiri.”
”Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk
mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat atau keluarga dan teman yang
sedang besuk. Jadi usahakan B jangan pernah sendirian ya..”.
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah kita
bicarakan tadi? Bagus B. Bagimana Masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih ada perasaan
/ dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau perawat yang lain. Kalau sudah tidak ada
keinginan bunh diri saya akan ketemu B lagi, untuk membicarakan cara meninngkatkan harga diri
setengah jam lagi dan disini saja.
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
SP 3 Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan B saat ini? Masih adakah dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan membahas
tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau berapa lama? Dimana?”
KERJA
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau B
meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan B. Keadaan yang bagaimana yang
membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan B masih ada yang baik yang patut B syukuri.
Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih dapat B lakukan selama ini”.Bagaimana kalau B mencoba
melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang B
patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan B jika terjadi
dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus B. Coba B ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih
B miliki dan perlu disyukuri! Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik.
Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera hubungi
saya ya!”
SP 4 Pasien: Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
pada pasien isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum, B. Bagaimana perasaannyai? Masihkah ada keinginan bunuh diri? Apalagi hal-hal
positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi
masalah yang selama ini timbul. Mau berapa lama? Di saja yah ?”
KERJA
« Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apalagi kira-kira jalan
keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing
cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut B cara
yang mana? Ya, saya setuju. B bisa dicoba!”Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.”
TERMINASI
Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah yang B akan
gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih B tadi. Besok
di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman B menggunakan cara
yang dipilih”.