Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

29
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KATARAK A. KONSEP DASAR MEDIS 1. Definisi Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur – angsur penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya. Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun. Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai proses degenerasi. Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau kapsul lensa mata, penyebab umum kehilangan umum kehilangan pengelihatan yang bertahap. Lensa yang keruh menghalangi cahay amenembus kornea, yang pada

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KATARAK

A. KONSEP DASAR MEDIS

1. Definisi

Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur –

angsur penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya.

Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut

atau bahan lensa di dalam kapsul lensa.

Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa

atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada

semua orang lebih dari 65 tahun.

Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnenjadi

keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan

ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul

pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan

serat lensa masih berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti dalam

perkembangannya dan telah memulai proses degenerasi.

Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau kapsul lensa mata,

penyebab umum kehilangan umum kehilangan pengelihatan yang bertahap.

Lensa yang keruh menghalangi cahay amenembus kornea, yang pada

akhirnya mengaburkan tangkapan bayangan pada retina. Sebagai hasilnya

otak menginterpretasikan bayangan yang kabur.

Katarak umumnya mempengaruhi kedua mata. Tetapi katarak

masing – masing mata memburuk sendiri – sendiri. Pengecualian pada

katarak traumatic yang biasanya unilateral dan katarak konginetal yang

kondisinya dapat tidak berubah. Katarak merupakan penyakit yang paling

sering dijumpai pada orang dengan usia diatas 70 tahun. Pembedahan

memperbaiki pengelihatan pada sekitar 95% pasien. Tanpa pembedahan

katarak akhirnya menyebabkan kehilangan pengelihatan total.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

2. Macam – macam Katarak

Katarak dapat diklasifikasikan dalam golongan berikut :

1. Katarak perkembangan (developmental) dan degeneratif.

2. Katarak kongenital, juvenil, dan senil.

3. Katarak komplikata.

4. Katarak traumatik.

Berdasarkan usia pasien, katarak dapat di bagi dalam :

katarak kongenital, katarak yang terlihat pada usia di bawah 1

tahun

katarak juvenil, katarak yang terlihat pada usia di atas 1 tahun dan

di bawah 40 tahun

katarak presenil, yaltu katarak sesudah usia 30 - 40 tahun

katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari

40 tahun

1) Katarak kongenital

Adalah katarak sebagian pada lensa yang sudah didapatkan pada waktu

lahir. Jenisnya adalah:

a) Katarak lamelar atau zonular.

b) Katarak polaris posterior.

c) Katarak polaris anterior

d) Katarak inti (katarak nuklear)

e) Katarak sutural

2) Katarak juvenil

Adalah katarak yang terjadi pada anak – anak sesudah lahir.

3) Katarak senil

Adalah kekeruhan lensa ang terjadi karena bertambahnya usia. Ada beberapa

macam yaitu:

a) katarak nuklear : Kekeruhan yang terjadi pada inti lensa

b) Katarak kortikal : Kekeruhan yang terjadi pada korteks lensa

c) Katarak kupliform :Terlihat pada stadium dini katarak nuklear

atau kortikal.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Katarak senil dapat dibagi atas stadium:

a) katarak insipiens : Katarak yang tidak teratur seperti

bercak – bercak yang membentuk gerigi dengandasar di perifer dan

daerah jernih di antaranya.

b) katarak imatur : Terjadi kekeruhan yang lebih tebal

tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih

terdapt bagian- bagian yang jernih pada lensa.

c) katarak matur : Bila proses degenerasi berjala terus

maka akan terjadi pengeluaran air bersama – sama hasil

desintegritas melalui kapsul.

d) katarak hipermatur : Merupakan proses degenerasi

lanjut sehingga korteks lensa mencair dan dapat keluar melalui

kapsul lensa.

4) Katarak komplikasi

Terjadi akibat penyakit lain. Penyakit tersebut dapat intra okular atau

penyakit umum.

5) Katarak traumatik

Terjadi akibat ruda paksa atau katarak traumatik.

3. Tanda dan Gejala

1. Kehilangan pengelihatan secara bertahap dan tidak nyeri.

2. Penglihatan baca yang buruk.

3. Pandangan silau yang mengganggu dan penglihatan buruk pada sinar

matahari yang terang.

4. Pandangan silau yang membutakan akibat lampu sorot mobil pada

pengemudi dimalam hari.

5. Kemungkinan memiliki penglihatan pada cahaya yang redup

dibandingkan dengan cahaya yang terang.

6. Area putih keabu – abuan dibelakang pupil.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

4. Etiologi

1) Ketuaan biasanya dijumpai pada katarak Senilis

2) Trauma terjadi oleh karena pukulan benda tajam/tumpul, terpapar oleh

sinar X atau benda – benda radioaktif.

3) Penyakit mata seperti uveitis.

4) Penyakit sistemis seperti DM.

5) Defek kongenital

5. Patofisiologi

Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanya

keseimbangan antara protein yang dapat larut dalam protein yang tidak dapat

larut dalam membran semipermiabel. Apabila terjadi peningkatan jumlah

protein yang tdak dapat diserap dapat mengakibatkan penurunan sintesa

protein, perubahan biokimiawi dan fisik dan protein tersebut mengakibatkan

jumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein dalam lensa melebihi

jumlah protein dalam bagian yang lain sehingga membentuk suatu kapsul

yang dikenal dengan nama katarak. Terjadinya penumpukan

cairan/degenerasi dan desintegrasi pada serabut tersebut menyebabkan

jalannya cahaya terhambat dan mengakibatkan gangguan penglihatan.

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Trauma Degeneratif Perubahan Kuman

Perubahan serabut Kompresi sentral (serat) Jumlah protein

Keruh Densitas Membentuk massa

Keruh

Katarak

Menghambat jalan cahaya

Penglihatan /Buta

- Gangguan sensori persepsi visual

- Risiko tinggi cidera fisik

Pembedahan

Pre Operasi- Kecemasan

meningkat

- Kurang

pengetahuan

Post Operasi- Gangguan rasa

nyaman (nyeri)

- Resiko tinggi

terjadinya infeksi

- Resiko tinggi

terjadinya injuri :

Peningkatan

TIO.

Perdarahan

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

6. Pemeriksaan

1) Visus menurun bergantung pada :

2) Tak ada tanda-tanda radang (hyperemia tak ada)

3) Iluminasi oblik tampak kekeruhan yang keabu-abuan atau putih dengan bayangan

hitam disebut iris shadow.

4) Pemeriksaan dengan optalmoskop tampak warna hitam diatas dasar orange

disebut fundus reflek.

5) Pada katarak yang lebih lanjut, kekeruhan bertambah sehingga iris shadow

menghilang dan fundus reflek menjadi hitam saja (negatif).

7. Pengobatan Katarak

Apabila penderita masih dapat dikoreksi kacamata, maka diberikan dahulu

kacamata. Akan tetapi ukuran kacamata penderita biasanya sangat mudah / cepat

berubah. Pengobatan yang paling baik dan tepat saat ini adalah operasi.

Indikasi operasi yaitu :

1. Visus yang menurun yang tak dapat dikoreksi dengan kacamata dan mengganggu

aktifitas.

2. Dahulu penderita dioperasi bila visusnya 1/300 s/d tak terhingga (LP+).

Akan tetapi dengan kemajuan tehnologi saat ini katarak dapat dioperasi pada

stadium apapun, bila penderita sudah terganggu aktivitasnya.

8. Macam operasi :

1) Intra Capsular : Intra catarax extraction (ICCE) mengeluarkan lensa secara

utuh.

2) Ekstra Capsular : Extra capsular catarax extraction (ECCE) : mengeluarkan lensa

dengan merobek kapsul bagian anterior dan meninggalkan kapsul bagian

posterior.

Pada saat ini dimana kemajuan tehnologi yang sudah tinggi, tehnik ECCE lebih

disukai karena komplikasinya lebih kecil dan dapat disertai pemasangan lensa implant

intra okuler (IOL = intra okuler lens). Sehingga hasil setelah operasi menjadi lebih

baik.

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

9. Evaluasi sesudah operasi katarak :

Hari 1 sesudah operasi harus sudah dievaluasi yaitu :

1) Perdarahan dibilik mata depan (hifema).

2) Kamera okuli anterior jernih/keruh :

Bila mata depan keruh (flare/sel positif)

o Bilik mata depan keruh (flare /sel positif)

o Mungkin sampai terjadi pengendapan pus di bilik mata depan (hipopion).

o Iris Dmiossi disertai sinekia postrior

3) Perhatikan pupil miosis/midriasis/normal :

o Miosis : biasanya dipergunakan miotikum pada waktu operasi sehingga hari

berikutnya pupil menjadi miosis. Miosis ini dapat terjadi bila terjadi uveitis

anterior, dan biasanya disertai adanya sinekia posterior.

o Midirasis : dapat terjadi bila ada peningkatan tekanan intra okuler (glaucoma)

o Pupil tidak bulat : terjadi bila pada waktu operasi terjadi korpukasi (korpus

viterius keluar).

10. Pengobatan Sesudah Operasi Katarak :

Setelah operasi dapat diberi :

o Kacamata, diberikan bila tanda-tanda iritasi sudah hilang (kurang lebih sesudah

1,5 bulan post op), sudah tidak ada perubahan refraksi (3 x refraksi tiap minggu).

o Lensa Kontak :

Penglihatan lebih baik daripada kacamata, dan dipakai pada operasi katarak

unilateral (satu mata).

o Inolan Lensa Intra Okuli (IOL) :

- Implan ini memasukkan ke dalam mata pada saat operasi, menggantikan lensa

yang diambil (ECCE).

- Letaknya permanen

- Tidak memerlukan perawatan.

- Visus lebih baik daripada kacamata / lensa kontak.

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Kerugian :

o Merupakan benda asing, kemungkinan bereaksi / ditolak oleh tubuh.

o Tehnik operasi lebih sukar/canggih.

B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1. Pengkajian Pre Operatif

Subyektif : keluhan penglihatan

o Kabur secara total

o Hanya melihat baik pada tempat yang redup

o Hanya dapat melihat rangsangan cahaya saja

o Ganda / majemuk pada satu mata.

Indikator verbal dan non verbal dari ansietas.

Pemahaman tentang pembedahan katarak termasuk :

o Sifat prosedur

o Resiko dan keuntungan

o Obat anestesi

o Pilihan untuk rehabilitasi visual setelah pembedahan, seperti implan lensa

intraokuler, kontak lensa dan kacamata katarak (kacamata afakia).

Jumlah informasi yang dicari klien.

Obyektif :

o Tidak terdapat tanda-tanda peradangan kecuali pada katarak komplikata yang

penyakit intra okulernya masih aktif.

o Pada pemeriksaan penyinaran lensa tampak kelabu atau kekeruhan yang memutih.

o Pada pemeriksaan optalmoskop pada jarak tertentu didapatkan kekeruhan yang

berwarna hitam dengan latar belakang berwarna merah.

o Pada pemeriksaan refraksi meningkat. Pada penderita yang tadinya menderita

presbiopia kemudian menderita katarak, pada stadium awal dapat membaca tanpa

menggunakan kacamata baca.

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

o Observasi terjadinya tanda-tanda glaucoma karena komplikasi katarak, tersering

adalah glaucoma seperti adanya rasa nyeri karena peningkatan TIO, kelainan

lapang pandang.

2. Pengkajian Post Operasi

Data Subyektif

Nyeri

Mual

Diaporesis

Riwayat jatuh sebelumnya

Sistem pendukung, lingkungan rumah.

Data Obyektif

Perubahan tanda-tanda vital

Respon yang lazim terhadap nyeri.

Tanda-tanda infeksi :

1) Oedema

2) Kemerahan

3) Infeksi kojunctiva (pembuluh darah konjunctiva menonjol).

4) Drainase pada kelopak mata dan bulu mata.

5) Zat purulen

6) Peningkatan suhu

7) Nilai lab; peningkatan leukosit, perubahan leukosit, hasil pemeriksaan

kultur sensitifitas abnormal.

Ketajaman penglihatan masing-masing mata

Kesiapan dan kemampuan untuk belajar dan menyerap informasi

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Diagnosa Keperawatan

Pre Operatif

1. Gangguan persepsi sensori visual / penglihatan

Definisi : Perubahan pada jumlah atau pola stimulus yang diterima, yang disertai

respons terhadap stimulus tersebut yang dihilangkan, dilebihkan, disimpangkan,

atau dirusakkan.

Batasan Karakteristik :Subjektif

Distorsi sensori

Objektif

Perubahan pola perilaku

Perubahan kemampuan penyelesaian masalah

Perubahan ketajaman sensori

Perubahan respons yang biasanya terhadap stimulus

Disorientasi

Halusinasi

Hambatan komunikasi

Iritabilitas

Konsentrasi buruk

Gelisah

Faktor yang berhubungan :Perubahan resepsi, transmisi, dan/atau integrasi sensori

Ketidakseimbangan biokimia

Ketidakseimbangan elektrolit

Stimulus lingkungan yang berlebihan

Ketidakcukupan stimulus lingkungan

Stres psikologis

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Hasil NOC :Distorsi Kendali Pikir Diri : Pembatasan diri terhadap gangguan persepsi, proses

pikir, dan isi pikir

Status Neurologis : Fungsi Motorik Sensorik/Kranial : Kemampuan saraf kranial

untuk mengenali impuls sensorik dan motorik

Fungsi Sensorik : Kutaneus : Tingkat stimulasi terhadap kulit dirasakan dengan

tepat

Perilaku Kompensasi Penglihatan : Tindakan pribadi untuk mengompensasi

gangguan penglihatan

Intervensi NIC :Peningkatan Komunikasi : Defisit Penglihatan : Membantu pembelajaran dan

penerimaan metode alternatif untuk menjalani hidup dengan penurunan fungsi

penglihatan

Manajemen Waham : Meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan orientasi

realitas pasien yang mengalami keyakinan yang kuat dan salah yang tidak sesuai

dengan kenyataan

Manajemen Lingkungan : Memanipulasi lingkungan sekitar pasien untuk

manfaat terapeutik

Manajemen Halusinasi : Meningkatkan keamanan, kenyaman, dan orientasi

realitas pasien yang mengalami halusinasi

Pemantauan Neurologis : Mengumpulkan dan menganalisi data pasien untuk

mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologis

2. Cemas / ansietas

Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons

autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu);

perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Perasaan ini

merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi

dan memapukan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Batasan Karakteristik Perilaku :

Penurunan produktivitas

Mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan dalam peristiwa hidup

Gerakan yang tidak relevan (misalnya, mengeret kaki, gerakan lengan)

Gelisah

Memandang sekilas

Insomnia

Kontak mata buruk

Resah

Menyelidik dan tidak waspada

Afektif :

Gelisah

Kesedihan yang mendalam

Distres

Ketakutan

Perasaan tidak adekuat

Fokus pada diri sendiri

Peningkatan kekhawatiran

Iritabilitas

Gugup

Gembira berlebihan

Nyeri dan peningkatan ketidakberdayaan yang persisten

Marah

Menyesal

Perasaan takut

Ketidakpastian

Khawatir

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Fisiologis :

Wajah tegang

Insomnia

Peningkatan keringat

Peningkatan ketegangan

Terguncang

Gemetar atau tremor di tangan

Suara bergetar

Parasimpatis :

Nyeri abdomen

Penurunan tekanan darah

Penurunan nadi

Diare

Pingsan

Keletihan

Mual

Gangguan tidur

Kesemutan pada ekstremitas

Sering berkemih

Berkemih tidak lampias

Urgensi berkemih

Simpatis :

Anoreksia

Eksitasi kardiovaskular

Diare

Mulut kering

Wajah kemerahan

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Jantung berdebar-debar

Peningkatan tekanan darah

Peningkatan nadi

Peningkatan reflex

Peningkatan pernapasan

Dilatasi pupil

Kesulitan bernapas

Vasokontriksi supervfisial

Kedutan otot

Kelemahan

Kognitif :

Kesadaran terhadap gejala-gejala fisiologis

Blocking pikiran

Penurunan lapang pandang

Kesulitan untuk berkonsentrasi

Keterbatasan kemampuan untuk menyelesaikan masalah

Keterbatasan kemampuan untuk belajar

Mengeskpresikan kekhawatiran akibat perubahan dalam peristiwa hidup

Takut terhadap konsekuensi yang tidak spesifik

Fokus pada diri sendiri

Mudah lupa

Gangguan perhatian

Tenggelam dalam dunia sendiri

Melamun

Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain

Faktor yang berhubungan :Terpajan toksin

Hubungan keluarga/hereditas

Transimisi dan penularan interpersonal

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Krisis situasi dan maturasi

Stres

Penyalahgunaan zat

Ancaman kematian

Ancaman atau perubahan pada status peran, fumgsi peran, lingkungan, status

kesehatan, status ekonomi, atau pola interaksi

Ancaman terhadap konsep diri

Konflik yang tidak disadari tentang nilai dan tujuan hidup yang esensial

Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Hasil NOC :Tingkat Ansietas : Keparahan manifestasi kekhawatiran, ketegangan, atau

perasaan tidak tenang yang muncul dari sumber yang tidak dapat diidentifikasi

Pengendalian-Diri Terhadap Ansietas : Tindakan personal untuk

menghilangkan atau mengurangi perasaan khawatir, tegang, atau perasaan tidak

tenang akibat sumber yang tidak dapat diidentifikasi

Konsentrasi : kemampuan untuk fokus pada stimulus tertentu

Koping : Tindakan personal untuk mengatasi stresor yang membebani sumber-

sumber individu

Intervensi NIC :Bimbingan Antisipasi : mempersiapkan pasien menghadapi kemungkinan krisis

perkembangan dan/atau situasional

Penurunan Ansietas : Meminimalkan kekhawatiran, ketakutan, prasangka, atau

perasaan tidak tenang yang berhubungan dengan sumber bahaya yang diantisipasi

dan tidak jelas

Teknik Menenangkan Diri : Meredakan kecemasan pada pasien yang

memngalami distres akut

Peningkatan koping : Membantu pasien untuk beradapatasi dengan persepsi,

stresor, perubahan, atau ancaman yang memnghambat pemenuhan tuntutan dan

peran hidup

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Dukungan Emosi : Memberikan penenangan, penerimaan, dan bantuan/dukungan

selama masa stres

Post Operatif

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut)

Definisi : Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat

adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dengan

istilah seperti ( International Association for the Study of Pain ), awitan yang tiba –

tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat denngan akhir yang dapat

diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dri enam bulan

Batasan KarakteristikSubjektif

Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan ( nyeri ) dengan isyarat

Objektif

Posisi untuk menghindari nyeri

Perubahan tonus otot ( dengan rentang dari lemas tidak bertenaga sampai kaku )

Respon autonomik ( misalnya, diaforesis; perubahan tekanan darah, pernapasan,

atau nadi; dilatasi pupil )

Perubahan selera makan

Perilaku distraksi ( misalnya, mondar-mandir, mencari orang dan/ atau aktivitas

lain, aktivitas berulang )

Perilaku ekspresif ( misalnya, gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan

berlebihan, peka terhadap rangsang, dan menghela napas panjang )

Wajah topeng ( nyeri )

Perilaku menjaga atau sikap melindungi

Fokus menyempit ( misalnya, gangguan persepsi waktu, gangguan proses pikir,

interaksi dengan orang lain atau lingkungan menurun )

Bukti nyeri yang dapat diamati

Berfokus pada diri sendiri

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Gangguan tidur ( mata terlihat kuyu, gerakan tidak teratur atau tidak menentu, dan

menyeringai )

Faktor yang berhubunganAgens – agens penyebab cedera ( misalnya, biologis, kimia, fisik, dan psikologis )

Hasil NOCTingkat Kenyamanan : Tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan

psikologis

Pengendalian Nyeri : Tindakan individu untuk mengendalikan nyeri

Tingkat Nyeri : Keparahan nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan

Intervensi NICPemberian Analgesik : Menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi

atau menghilangkan nyeri

Manajemen medikasi : Memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas

secara aman dan efektif

Manajemen Nyeri : Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat

kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien

Bantuan Analgesia yang Dikendalikan oleh Pasien (Patient-Controlled

Analgesia (PCA) : Memudahkan pengendalian pemberian dan pengaturan

analgesik oleh pasien

Manajemen Sedasi : Memberikan sedatif, memantau respons pasien, dan

memberikan dukungan fisiologis yang dibutuhkan selama prosedur diagnostik atau

terapeutik

2. Infeksi, resiko

Definisi : Berisiko terhadap invasi organisme patogen

Faktor RisikoPenyakit kronis

Penekanan sistem imun

Ketidakadekuatan imunitas dapatan

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Pertahanan primer tidak adekuat ( mis., kulit luka, trauma jaringan, penurunan

kerja silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekresi, dan gangguan peristaltis )

Pertahanan lapis kedua yang tidak memadai ( mis., hemoglobin turun, leukopenia,

dan supresi respons inflamasi )

Peningkatan pemajanan lingkungan terhadap patoge

Pengetahuan yang kurang untuk menghindari pajanan patogen

Prosedur invasif

Malnutrisi

Agens farmasi ( mis., obat imunosupresi )

Pecah ketuban

Kerusakan jaringan

Trauma

Hasil NOCPengendalian Risiko Komunitas : Penyakit Menular : Tindakan komunitas

untuk menghilangkan atau menurunkan penyebaran agens infeksius yang

mengancam kesehatan masyarakat

Status Imun : resistansi alami dan dapatan yang bekerja tepat terhadap antigen

internal maupun eksternal

Keparahan Infeksi : Tingkat keparahan infeksi dan gejala terkait

Keparahan Infeksi : Bayi Baru Lahir : Tingkat keparahan infeksi dan gejala

terkait selama usia 28 pertama kehidupan

Pengendalian Risiko : Penyakit Menular Seksual (PMS) : Tindakan personal

untuk mencegah, meghilangkan, atau mengurangi perilaku yang berisiko

menimbulkan penyakit menular seksual

Penyembuhan Luka : Primer : Tingkat regenerasi sel dan jaringan setelah

penutupan luka secara sengaja

Penyembuhan Luka : Sekunder : Tingkat regenerasi sel dan jaringan pada luka

terbuka

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Intervensi NICPerawatan Sirkulasi : Insufisiensi Arteri : Meningkatkan sirkulasi arteri

Manajemen Penyakit Menular : Bekerja bersama komunitas untuk menurunkan

dan mengelola insiden dan prevalensi penyakit menular pada populasi khusus

Skrining Kesehatan : Mendeteksi risiko atau masalah kesehatan dengan

memenafaatkan riwayat kesehatan, pemeriksaan kesehatan, dan prosedur lainnya

Manajemen Imunisasi / Vaksinasi : Memantau status imunisasi, memfassilitasi

akses untuk memperoleh imunisasi, dan memberikan imunisasi untuk mencegah

penyakit menular

Perawatan Luka Insisi : Membersihkan, memantau, dan memfasilitasi proses

penyembuhan luka yang ditutup dengan jahitan, klip, atau staples

Pengendalian Infeksi : Meminimalkan penyebaran dan penularan agens infeksius

Perlindungan Infeksi : Mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien yang

berisiko

Survailens : Komunitas : Mengumpulkan, menginterpretasi, dan menyintesis data

secara terarah dan kontinu untuk mengambil keputusan di komunitas

Penyuluhan : Seks yang Aman : Memberikan instruksi tentang pentingnya

perlindungan seksual selama aktivitas seksual

Penyuluhan : Seksualiatas : Membantu individu memahami dimensi spesifik dan

psikososial pertumbuhan dan perkembangan seksual

Perawatan Luka : Mencegah terjadinya komplikasi pada luka dan memfasilitasi

proses penyembuhan luka

3. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis pengobatan

Definisi : Tidak ada atau kurang informasi kognitif tentang topik tertentu.

Batasan karakteristikSubjektif

Mengungkapkan masalah secara verbal

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

Objektif

Tidak mengikuti instruksi yang diberikan secara akurat

Performa uji tidak akurat

Perilaku yang tidak sesuai atau terlalu berlebihan ( sebagai contoh, histeris,

bermusuhan, agitasi, atau apatis )

Faktor yang berhubunganKeterbatasan kognitif

Kesalahan dalam memahami informasi yang ada

Kurang pengalaman

Kurang perhatan di dalam belajar

Kurang kemampuan mengingat kembali

Kurang familier dengan sumber-sumber informasi

Hasil NOCPengetahuan : Perilaku Sehat : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan mengenai

promosi dan perlindungan kesehatan

Pengetahuan : Promosi Kesehatan : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan

mengenai informasi yang diperlukan untuk memperoleh dan mempertahankan

kesehatan yang optimal

Pengetahuan : Sumber kesehatan : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan

mengenai sumber perawatan kesehatan yang relevan

Intervensi NICEdukasi Kesehatan : mengembangkan dan memberikan bimbingan dan

pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara sadar perilaku yang

kondusif untuk kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas

Panduan Sistem Kesehatan : memfasilitasi lokasi pasien dan penggunaan layanan

kesehatan yang sesuai

Fasilitasi Pembelajaran : meningkatkan kemampuan untuk memproses dan

memahami informasi

Peningkatan Kesiapan untuk Belajar : Memperbaiki kemampuan dan keinginan

untuk menerima informasi

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Katarak

DAFTAR PUSTAKA

http://adriananers.blogspot.com/2012/02/laporan-pendahuluan-katarak-pada-lansia.html

http://fajarsantoso89.blogspot.com/2010/12/asuhan-keperawatan-klien-dengan-masalah.html

http://id.princeelf.com/2009/12/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html