Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

20
BY : PRODALIMA, S.KEP, NERS ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA)

Transcript of Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

Page 1: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

BY :PRODALIMA, S.KEP, NERS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN BPH

(BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA)

Page 2: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

ANATOMI SIS. REPRODUKSI PRIA

Page 3: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

VU/Bladder

N. ProstateUretra Ab. Prostate

Page 4: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

BPH < BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA> ATAU DISEBUT TUMOR PROSTAT JINAK ADALAH PERTUMBUHAN BERLEBIHAN YANG TIDAK GANAS. PEMBESARAN PROSTAT JINAK AKIBAT SEL-SEL PROSTAT MEMPERBANYAK DIRI MELEBIHI KONDISI NORMAL, BIASANYA LAKI-LAKI BERUSIA DI ATAS 50 TAHUN.

CYSTOSCOPY adalah pemeriksaan langsung dari kandung kemih dengan menggunakan instrument yang disebut cystoskop.

Page 5: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

BPH DISEASIS

Page 6: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

Gejala klinik terjadi oleh karena 2 hal yaitu : Penyempitan urethra yang menyebabkan kesulitan

berkemih. Retensi air kemih dalam kandung kemih,hipertropi

kandung kemih dan cystitis (peradangan pada VU).

Page 7: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

Gejala klinik dapat berupa : Frekwensi berkemih bertambah Nocturia < Berkemih pada tengah malam> Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan

berkemih Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih Rasa nyeri pada saat berkemih Kandung kemih tidak mampu mengosongkan

sepenuhnya pada tiap kali berkemih, air kemih menjadi alkali akibat stasis dan menjadi subur untuk pertumbuhan bakteri

Hematuria terjadi karena pecahnya pembuluh darah akibat terlalu meregang.

Page 8: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

Pengobatan yang lazim diberikan yaitu dengan tindakan pembedahan. Pada waktu operasi kapsul kelenjar dibiarkan utuh dan jaringan yang seperti adoma diangkat dengan salah satu metode berikut ini :Berbagai bentuk bedah prostate :

Trans urethra prostatic resection < TURP >Operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretra

Reseksi supra (bagian atas) pubisOperasi pengangkatan jaringan melalui bagian atas daerah kemaluan

Reseksi retro (bagian belakang) pubisOperasi pengangkatan jaringan melaui bagian belakang daerah kemaluan

Reseksi perineal radikalOperasi pengangkatan jaringan sampai keakar-akarnya. Dilakukan pada jaringan pembatas antara anus dan kemaluan

Page 9: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN

Dx medik : TURP a/i BPHData : Tn. S, 72 tahun pensiunan mekanis

automobile (pergerakan diri). Nokturia dialami ± 4 bulan yang lalu. Beberapa minggu kemudian ia menderita kesukaran untuk memulai berkemih. Diketahuinya juga suka menetes setelah berkemih. Pada pemeriksaan fisik dokter pribadinya mengetahui bahwa pasien menderita pembesaran prostate. Ia masuk rumah sakit untuk cystoskop dan TURP.

Page 10: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

Keperawatan kolaboratif terdiri dari pemantauan berbagai komplikasi pasca bedah, termasuk pendarahaan dan disuria. Kegiatan keperawatan yang spesifik adalah sbb:

Tanda-tanda dari gejala hemoragi: hematuria, peningkatan nadi, tekanan darah menurun, gelisah, dingin, kulit sembab.

Tidak mampu berkemih setelah kateter diangkat.

Page 11: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

ANALISA MASALAHNo. Problem Etiologi Symptom/sign

1 Perubahan pola retensi urine

Obstruksi sekunder dari TURP

Do : urine yang keluar dari kateter sedikit dan berwarna merah

2 Nyeri Spasmus kandung kemih Do : pasien tampak meringis dan kateter terpasangDs : px mengatakan nyeri

3 Potensial untuk infeksi

Pembedahan

4 Inkontinen Pengangkatan kateter pascah bedah

Susah B.A.K setelah kateter dibuka

5 Potensial Disfungsi sexsul

TURP

6 Kurangnya pengetahuan tentang TURP.

Kurangnya informasi. Pasien banyak bertanya

Page 12: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan pola retensi urine berhubungan dengan obstruksi sekunder dari TURP.

2. Nyeri berhubungan dengan spasmus(menegang) kandung kemih 3. Resti infeksi berhubung dengan pembedahan4. Inkotinen berhubungan dengan pengangkatan kateter setelah

bedah5. Resti disfungsi sexsual berhubungan dengan TURP6. Kurangnya pengetahuan tentang TURP berhubungan dengan

kurangnya informasi.

Page 13: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

C. INTERVENSI

1. Perubahan pola retensi urine berhubung dengan obstruksi sekunder dari TURP

Tujuan Rencana Rasional

Tidak terjadi retensi urine Pantau out put urine dan karakteristik

Mendeteksi retensi pada saat dini

Pertahankan irigasi kemih yang konstan selama 24 jam

Mencegah bekuan darah menyumbat aliran urine

Pertahankan kepatenan kateter dengan irigasi

Mencegah bekuan darah menyumbat kateter

Usahakan intake cairan < 2500-3000 ml/hari >

Melancarkan aliran urine

Setelah kateter diangkat, pantau terus gejala-gejala retensi

Mendeteksi dini retensi urine

Page 14: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

2. NYERI BERHUBUNGAN DENGAN SPASMUS KANDUNG KEMIH

Tujuan Tujuan Rencana Rencana Rasional Rasional

Pasien Pasien mengatakan mengatakan perasaannya perasaannya lebih nyaman dan lebih nyaman dan nyeri hilangnyeri hilang

Pantau pasien pada Pantau pasien pada interval yang teratur interval yang teratur selama 48 jam.selama 48 jam.

Untuk mengenal Untuk mengenal gejala dini dari gejala dini dari spasmus kandung spasmus kandung kemih. Sehingga kemih. Sehingga dapat memberikan dapat memberikan obatobat

Kolaborasi tentang Kolaborasi tentang pemberian analgetikpemberian analgetik

Mengurangi nyeriMengurangi nyeri

Page 15: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

3. RESTI INFEKSI BERHUBUNGAN DENGAN PEMBEDAHAN

Tujuan Tujuan Rencana Rencana Rasional Rasional

Tidak ada infeksi Tidak ada infeksi Pantau vital sing, laporkan gejala Pantau vital sing, laporkan gejala shock dan demamshock dan demam

Mencegah sebelum terjadi Mencegah sebelum terjadi shockshock

Pantau warna urine merah darah Pantau warna urine merah darah segar dan bukan merah tua segar dan bukan merah tua beberapa jam setelah bedahbeberapa jam setelah bedah

Warna urine harus berubah Warna urine harus berubah dari merah cerah menjadi dari merah cerah menjadi lebih tua pada hari ke2 dan lebih tua pada hari ke2 dan ke3 setelah operasike3 setelah operasi

Cegah pemakaian thermometer Cegah pemakaian thermometer rectal, pemeriksaan rectal atau rectal, pemeriksaan rectal atau huknah selama ± 1 mingguhuknah selama ± 1 minggu

Dapat menimbulkan Dapat menimbulkan perdarahan prostate perdarahan prostate

Pertahankan tehnik aseptic dari Pertahankan tehnik aseptic dari sistem drainase urine, irigasi sistem drainase urine, irigasi hanya bila perlu saja.hanya bila perlu saja.

Meminimalkan potensial Meminimalkan potensial masuknya kuman yang bisa masuknya kuman yang bisa menyebabkan infeksi.menyebabkan infeksi.

Usahakan intake yang banyak Usahakan intake yang banyak dapat menurunkan potensial dapat menurunkan potensial infeksi.infeksi.

Meningkatkan output urine Meningkatkan output urine

Page 16: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

4. INKONTINEN BERHUBUNGAN DENGAN PENGANGKATAN KATETER SETELAH PEMBEDAHAN

Tujuan Tujuan Rencana Rencana Rasional Rasional

Pasien dapat Pasien dapat mengendalikan mengendalikan berkemih. berkemih.

Kaji terhadap tetesan urine Kaji terhadap tetesan urine setelah kateter diangkat. setelah kateter diangkat. Bila terjadi tetesan :Bila terjadi tetesan :

Katakana kepada pasien Katakana kepada pasien bahwa itu biasa dan bahwa itu biasa dan kontinen akan pulih.kontinen akan pulih.

Penyuluhan latihan Penyuluhan latihan perineal.perineal.

Mendeteksi inkontinenMendeteksi inkontinen

Pasien harus dibesarkan Pasien harus dibesarkan harapannya bahwa itu harapannya bahwa itu normal.normal.

Bantuan untuk Bantuan untuk pengendalian kandung pengendalian kandung kemih.kemih.

Page 17: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

5. RESTI DISFUNGSI SEXSUAL BERHUBUNGAN DANGAN TURP

Tujuan Tujuan Rencana Rencana Rasional Rasional

Fungsi seksual Fungsi seksual dapat dapat dipertahankandipertahankan

Beri kesempatan pada Beri kesempatan pada pasien untuk pasien untuk memperbincangkan memperbincangkan pengaruh TURP terhadap pengaruh TURP terhadap seksualseksual

Agar pasien dapat Agar pasien dapat memahami.memahami.

Beri informasi sesuai Beri informasi sesuai dengan kebutuhandengan kebutuhan

Kurang pengetahuan Kurang pengetahuan dapat membangkitkan dapat membangkitkan cemas dan berdampak cemas dan berdampak disfungsi seksualdisfungsi seksual

Cegah hubungan seksual Cegah hubungan seksual selama 3-4 minggu selama 3-4 minggu setelah operasi.setelah operasi.

Bisa terjadi perdarahan Bisa terjadi perdarahan dan ketidaknyamanan.dan ketidaknyamanan.

Page 18: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

6. KURANG PENGETAHUAN TENTANG TURP BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA INFORMASI

Tujuan Tujuan Rencana Rencana Rasional Rasional

Pasien Pasien menguraikan menguraikan pantangan pantangan kegiatan serta kegiatan serta kebutuhan berobat kebutuhan berobat lanjutan.lanjutan.

Penyuluhan pada pasien :Penyuluhan pada pasien : Mencegah aktivitas Mencegah aktivitas

berat selama 3-4 berat selama 3-4 mingguminggu

Mencegah mengedan Mencegah mengedan waktu B.A.B selama 4-6 waktu B.A.B selama 4-6 minggu, memakai minggu, memakai laksatif sesuai laksatif sesuai kebutuhan.kebutuhan.

Pengelolaan cairan Pengelolaan cairan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 2500-3000 ml/ hari.2500-3000 ml/ hari.

Untuk berobat lanjutan Untuk berobat lanjutan kepada dokter.kepada dokter.

Dapat menimbulkan Dapat menimbulkan perdarahan.perdarahan.

Mengedan dapat Mengedan dapat menimbulkan menimbulkan perdarahan, laksatif perdarahan, laksatif dapat membantu pada dapat membantu pada saat B.A.Bsaat B.A.B

Mengurangi potensial Mengurangi potensial infeksi dan gumpalan infeksi dan gumpalan darah.darah.

Berobat lanjutan penting Berobat lanjutan penting untuk menjamin tidak untuk menjamin tidak ada perkembangan ada perkembangan komplikasi.komplikasi.

Page 19: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

D.IMPLEMENTASIMelaksanakan apa yang telah direncanakan, mengusahakan yang terbaik bagi pasien.

E. EVALUASI Perawatan spesifik bagi pasien TURP a/i BPH dievaluasi atas dasar hasil yang diharapkan dari pasien. Hasil yang diharapkan adalah :

Tidak terjadi retensi urine Pasien mengatakan perasaannya nyaman dan nyeri

hilang Tidak terjadi infeksi Pasien dapat mengendalikan berkemih Fungsi seksual dapat dipertahankan Pasien menguraikan pantangan kegiatan serta

kebutuhan berobat lanjutan.

Page 20: Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)

Tanya-Tanya-kenapa !!kenapa !!!?!?