Asuhan Keperawatan Komunitas

52
Asuhan Keperawatan Komunitas A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu social (peran serta masyarakat). Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan. 1. Pengkajian

description

xxx

Transcript of Asuhan Keperawatan Komunitas

Page 1: Asuhan Keperawatan Komunitas

Asuhan Keperawatan Komunitas

A.    Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang

merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959).

Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan

masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan

Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan

masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu social (peran serta

masyarakat).

Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan

pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang

dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.

1. Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis

terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi

oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada

fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap

pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis

data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.

Page 2: Asuhan Keperawatan Komunitas

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data

subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu,

keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan

sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan

dan pengukuran.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang

dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :

kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).

Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,

pengamatan dan pemeriksaan fisik.

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah

kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk

mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan

spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut

harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian

yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1. Data inti

a)      Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas.

Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di

komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk

Page 3: Asuhan Keperawatan Komunitas

data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan

komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat rusal atau urban),

keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola

perubahan komunitas.

b)      Data demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status

perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan,

agam dan komposisi keluarga.

c)      Vital statistic

Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR,

penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.

d)     Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic

antara lain : dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi.

Selanjutnya status kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok

umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di

masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit

menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :

1. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

2. Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh

3. Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :

a. ISPA

b. Penyakit asthma

Page 4: Asuhan Keperawatan Komunitas

c. TBC paru

d. Penyakit kulit

e. Penyakit mata

f. Penyakit rheumatic

g. Penyakit jantung

h. Penyakit gangguan jiwa

i. Kelumpuhan

j. Penyakit menahun lainnya

4. Riwayat penyakit keluarga

5. Pola pemenuhan sehari-hari :

a. Pola pemenuhan nutrisi

b. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

c. Pola istirahat dan tidur

d. Pola eliminasi

e. Pola aktivitas gerak

f. Pola pemenuhan kebersihan diri

6. Status psikososial :

a. Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan

b. Hubungan dengan orang lain

c. Peran di masyarakat

d. Kesedihan yang dirasakan

e. Stabilitas emosi

f. Penelantaran anak atau lansia

Page 5: Asuhan Keperawatan Komunitas

g. Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku

tindakan kekerasan

7. Status pertumbuhan dan perkembangan

8. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

9. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

10. Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi

yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep,

penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak

dan purin.

2. Data lingkungan fisik

1. Pemukiman

a. Luas bangunan

1. Bentuk bangunan

2. Jenis bangunan

3. Atap rumah

4. Dinding

5. Lantai

6. Ventilasi

7. Pencahayaan

8. Penerangan

9. Kebersihan

10. Pengaturan ruangan dan perabot

11. Kelengkapan alat rumah tangga

Page 6: Asuhan Keperawatan Komunitas

b. Sanitasi

1. Penyediaan air bersih (MCK)

2. Penyediaan air minum

3. Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan

bagaimana jarak dengan sumber air

4. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

5. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana

cara pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan.

6. Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

7. Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.

c. Fasilitas

1. Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain

2. Pekarangan

3. Sarana olahraga

4. Taman, lapangan

5. Ruang pertemuan

6. Sarana hiburan

7. Sarana ibadah

d. Batas-batas wilayah

Sebelah utara, barat, timur, dan selatan

e. Sarana ibadah

Page 7: Asuhan Keperawatan Komunitas

3. Pelayanan kesehatan dan social

a. Pelayanan kesehatan

1. Lokasi sarana kesehatan

2. Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)

3. Jumlah kunjungan

4. System rujukan

b. Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)

1. Lokasi

2. Kepemilikan

3. Kecukupan

4. Ekonomi

- Jenis Pekerjaan

- Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan

- Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan

- Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia

5. Keamanan dan transportasi

a. Keamanan

b. Sistem keamanan lingkungan

c. Penanggulangan kebakaran

d. Penanggulangan bencana

e. Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

b)      Transportasi

         Kondisi jalan

Page 8: Asuhan Keperawatan Komunitas

         Jenis transportasi yang dimiliki

         Sarana transportasi yang ada

6)      Politik dan pemerintahan

a)      Sistem pengorganisasian

b)      Struktur organisasi

c)      Kelompok organisasi dalam komunitas

d)     Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7)      Sistem komunikasi

a)      Sarana umum komunikasi

b)      Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

c)      Cara penyebaran informasi

8)      Pendidikan

a)      Tingkat pendidikan komunitas

b)      Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)

         Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

         Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

c)      Jenis bahasa yang digunakan

9)      Rekreasi

a)      Kebiasaan rekreasi

b)      Fasilitas tempat rekreasi

c)      “Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai

berikut :

1)      Klasifikasi data atau kategori data

Page 9: Asuhan Keperawatan Komunitas

Cara mengkategori data :

         Karakteristik demografi

         Karakteristik geografi

         Karakteristik social ekonomi

         Sumber dan pelayanan kesehatan

(Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client)

2)      Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

3)      Tabulasi data

4)      Interpretasi data

b.      Analisa data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan

kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah

yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan

analisa data adalah :

         Menetapkan kebutuhan komunity

         Menetapkan kekuatan

         Mengidentifikasi pola respon komunity

         Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

c.       Perumusan atau penentuan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh

masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian

masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu

diprioritaskan masalah.

Page 10: Asuhan Keperawatan Komunitas

d.      Prioritas masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu

mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :

         Perhatian masyarakat

         Prevalensi kejadian

         Berat ringannya masalah

         Kemungkinan masalah untuk diatasi

         Tersedianya sumber daya masyarakat

         Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.

Maslow yaitu :

         Keadaan yang mengancam kehidupan

         Keadaan yang mengancam kesehatan

         Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2.      Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun

potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian sedangkan

masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of

Association (ANA).

Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

1)      Problem (Masalah)

2)      Etiologi (Penyebab)

3)      Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Page 11: Asuhan Keperawatan Komunitas

Perumusan daignosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1)      Dengan rumus PES

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)

2)      Dengan rumus PE

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)

Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas,

disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1)      Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

2)      Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

3)      Partisipasi dan peran serta masyarakat

Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :

1)      Masalah ……. Sehat ……. Sakit

2)      Karakteristik populasi

3)      Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)

Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community :

Diagnosa resiko : ……… (masalah)

Diantara : …….... (komunity)

Sehubungan dengan : ……… ( Karakteristik komunity dan lingkungan)

Yang dimanifestasikan/

didemonstrasikan oleh : ……... ( Indikator kesehatan/analisa data)

3.      Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan

Page 12: Asuhan Keperawatan Komunitas

terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan,

Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian

tujuan.

a.       Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1)      Berfokus pada masyarakat

2)      Jelas dan singkat

3)      Dapat diukur dan diobservasi

4)      Realistik

5)      Ada target waktu

6)      Melibatkan peran serta masyarakat

Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2

S: Subjek K.1 : Kondisi

P: Predikat K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :

1)      Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan

2)      Perilaku yang diharapkan berubah

3)      Specific

4)      Measurable atau dapat diukur

5)      Attainable atau dapat dicapai

6)      Relevant/realistic atau sesuai

7)      Time-Bound atau waktu tertentu

8)      Sustainable atau berkelanjutan

Page 13: Asuhan Keperawatan Komunitas

b.      Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan :

1)      Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2)      Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

3)      Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah

masyarakat desa atau lokakarya mini

4)      Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5)      Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan

masyarakat

6)      Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7)      Tindakan harus bersifat realistic

8)      Disusun secara berurutan

c.       Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut

1)      Menggunakan kata kerja yang tepat

2)      Dapat dimodifikasi

3)      Bersifat spesifik :

  Siapa yang melakukan ?

  Apa yang dilakukan ?

  Dimana dilakukan ?

  Kapan dilakukan ?

  Bagaimana melakukan ?

  Frekuensi melakukan ?

Page 14: Asuhan Keperawatan Komunitas

4.     Pelaksanaan

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan

komunitas adalah : I2 RMU.

1.      Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan takwa

2.      Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim kesehatan

lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan

3.      Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan

pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun.

4.      Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam

melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.

5.      Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak

dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

  Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan

kesehatan maupun sector lainnya

  Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.

  Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.

Page 15: Asuhan Keperawatan Komunitas

  Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.

5.      Evaluasi

a.       Fokus evaluasi

1)      Relevansi

Apakah program yang diperlukan ?

Yang ada atau yang terbaru

2)      Perkembangan kemajuan

Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana ?

Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ?

3)      Cost efficiency (efisiensi biaya)

Bagaimana biaya ?

Apa keuntungan program ?

4)      Efektifitas

Apakah tujuan tercapai ?

Apakah klien puas ?

Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?

5)      Impact

Apakah dampak jangka panjang ?

Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?

Apakah status kesehatan meningkat ?

b.      Kegunaan evaluasi

1)      Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan.

2)      Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.

Page 16: Asuhan Keperawatan Komunitas

3)      Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun

rencana dalam proses keperawatan.

c.       Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :

1)      Tujuan tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai

denga kriteria yang telah ditetapkan.

2)      Tujuan tercapai sebagian

Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara

memperbaiki atau mengatasinya.

3)      Tujuan tidak tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan

sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah

terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak

sesuai sehingga menjadi penyebab tidak tercpainya tujuan.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.   Data Umum

1.  Nama Kepala Keluarga          : Tn. A

2. Umur Kepala Keluarga           : 37 tahun

3. Alamat Kepala Keluarga         : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso

4. Pekerjaan Kepala Keluarga    : Pedagang

5. Pendidikan Kepala Keluarga  : SLTP

6. Komposisi Keluarga                :

N Nam J Hub. U Pend STATUS IMUNISASI

Page 17: Asuhan Keperawatan Komunitas

o a

Angg

ota

kelua

rga

K Dg.

Kep.

Kelua

rga

mu

r

(th

n)

.

terak

hirB

C

G

POLIO DPT HEPAT

ITIS

CAM

PAK

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1

2

3

Ny.K

An.M

An.N

P

P

L

ISTRI

Anak

1

Anak

2

35

12

9

SMP

SMP

SD

 

Genogram :

Keterangan :

       = laki-laki                 = garis hub. keluarga             = meninggal

       = perempuan           = tinggal satu rumah              = klien

6. Tipe Keluarga :

Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 orang

anak

7. Suku Bangsa :

Page 18: Asuhan Keperawatan Komunitas

Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia

8. Agama :

Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan

menjalankan perintah Allah SWT

9. Status Sosial Ekonomi keluarga :

Kepala Keluarga           : 500.000,-/bln

Istri (ibu K)                    : 250.000,-/bln

Anak ke-1                      : -

Anak ke-2                      : -

Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi Rp.750.000,-/bln

dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga

dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social

ekonomi rendah

10. Aktivitas rekreasi keluarga :

Setiap hari  KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan

biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga,

untuk anak ke-1 dan ke-2  sering keluar bermain dengan teman-temannya disore hari.

B.   Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini

Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14 thn,

anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada tahap

perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita   gastritis, dan  adanya

stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya.

13. Riwayat Keluarga Inti

Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat

kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :

         Kepala Keluarga        : Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi dan rawat inap

selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.

Page 19: Asuhan Keperawatan Komunitas

          Istri     : Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya kambuh tidak

mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup membeli obat

diapotek

         Anak ke-1       : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat

inap di RS

         Anak ke-2       : klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan tangan dislokasi

akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk berobat akan tetapi hanya

diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang cedera hanya

diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih terkadang

mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak digerakkan saat bermain. Biasanya

saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok pada daerah yang terasa sakit yang

kemudian digunakan untuk istirahat sampai sembuh dengan sendirinya.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD, sedangkan

dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit diare.

C.   Pengkajian Lingkungan

15. karakteristik rumah

Luas tanah      : 5 x 6 m2                                Luas Rumah : 4 x 5 m2

Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1 ruang

tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC umum. Jumlah

jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan

perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak ada septic tank, pembuangan

langsung ke selokan besar, jarak antara wc dengan sumber air kurang lebih 10 meter,

sumber air minum PAM.

Denah Rumah :

Page 20: Asuhan Keperawatan Komunitas

 

                                                                        Keterangan :

                                    1. Rg. Tamu & rg. Keluarga

1                                  2                      2. Kamar tidur

                                    3. Dapur

                        3          4. Kamar mandi

                                    5. Wc umum

                                                

10m

4

Page 21: Asuhan Keperawatan Komunitas

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW

Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah perkotaan

sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk setempat juga

mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor

pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare diadakan kerja bakti.

17. Mobilitas Geografis Keluarga

Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di Panampu

dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi.

18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu

untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar.

19. Sistem Pendukung Keluarga

Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi

satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air

bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa

mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan tentang

DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga

terpenuhi dengan baik.

D.  Struktur keluarga

20. Pola Komunikasi Keluarga

Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa

makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hari karena

hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.

21. Struktur Kekuatan Keluarga

Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik ,

sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk kekuatan

keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh

Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya.

22. Struktur Peran

Tn.A :

Page 22: Asuhan Keperawatan Komunitas

-          peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat

-          peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah

Ny.K :

-          peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu

dilingkungan tempat tinggal

-          peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibu

Anak ke-1 :

-          peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

-          peran formal : sebagai anak

Anak ke-2 :

-          peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

-          peran formal : sebagai anak

23. Nilai dan Norma keluarga

Keluarga kurang  menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci

tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak dijaga

dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari makanan

yang sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak memenuhi 4

sehat 5 sempurna).

E.   Fungsi Keluarga

24. Fungsi Afektif

Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu mendukung apa

yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangga etika dan sopan

santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.

25. Fungsi Sosial

Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih

memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.

26. Fungsi Perawatan Kesehatan

Page 23: Asuhan Keperawatan Komunitas

a.       kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai

penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang. Terbukti saat Ny.K kambuh

penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek tanpa berobat ke dokter dulu, dan juga

ketika anaknya mengalami cedera hanya diberi minyak gosok di area yang sakit, lalu

digunakan untuk istirahat sampai terasa baik.

b.      Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

-          anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan mengerti

tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki

-          keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat

mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari lingkungan sekitar banyak

terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga empat sampah.

-          Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi untuk

menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.

-          Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi kesehatan mereka.

Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur, mengatur waktu antara

bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik, terbukti keluarga mengutamakan

pekerjaan.

c.       Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

-          pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai hal-

hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk mencegah

kekambuhan

-          jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan,

maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan pada tenaga

kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan

istirahat, pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat antiseptic, generic, dll dari apotek atau

warung kepada anggota keluarga yang sakit.

-          Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering dikonsumsi dan

cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa parah,

keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.

Page 24: Asuhan Keperawatan Komunitas

-          Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat membantu proses

penyembuhan.

d.      Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :

-          keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya

-          anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, terkadang

maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih

lanjut.

-          Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu mencari

solusi jika keluarga sakit.

-          Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota keluarga

yang lain.

-          Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif

-          Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika

maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil keputusan.

27. fungsi reproduksi

a.       jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang  yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki

b.      keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak

yang satu dengan yang lainnya.

c.       Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami

28. fungsi ekonomi

-          keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan yang

diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan pendapatannya untuk

keperluan yang tidak terduga

-          keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu,

puskesmas dll.

F.   Stress dan Koping Keluarga

29. stressor jangka pendek dan jangka panjang

-          stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya banjir susulan

-          stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Page 25: Asuhan Keperawatan Komunitas

Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat tenang 

dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah berusaha

memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada dengan adanya

banjir susulan yang bisa datang lagi. Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama

Ny.K) berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya. Namun terkadang Ny.K tetap

mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangannya misalnya makanan pedas dan asam.

31. strategi koping yang digunakan

Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.

32. strategi adaptasi disfungsional

Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,

mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.

G.   Pemeriksaan Fisik

1.      Tn.A (kepala keluarga)

TD        : 120/70 mmHg

R           : 24 x/menit

N           : 80 x/menit

S            : 36 0C

  KEPALA

-          Rambut dan kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang

-          Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat

-          Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip

-          Mulut dan faring

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris

  LEHER

Inspeksi : tidak ada nodul

Page 26: Asuhan Keperawatan Komunitas

  DADA

Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi,

suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

  ABDOMEN

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik

usus baik.

  EKSTREMITAS

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

2.      Ny.K (Istri)

TD        : 120/80 mmHg

R           : 26 x/menit

N           : 80 x/menit

S            : 36 0C

  KEPALA

-          Rambut dan kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih

-          Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat

-          Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip

-          Mulut dan faring

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris

  LEHER

Inspeksi : tidak ada nodul

  DADA

Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi,

suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

  ABDOMEN

Page 27: Asuhan Keperawatan Komunitas

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik

usus baik.

  EKSTREMITAS

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

H.  Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan

Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa

saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang

membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam

memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.

I.     Pengkajian Fokus

-          Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan ayah selalu

meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah memberi makan dan

melihat keadaan anaknya

-          Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski orang tua

pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)

-          Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu meluangkan

waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya dirumah, tetap memberikan kasih sayang,

perhatian kepada seluruh keluarga dan tetap menjaga komunikasi dengan baik.

-          Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang tua memiliki

tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu.

J.     Analisa Data

SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

DO: bila lelah dan

makannya tidak

teratur Ny.K

nampak menahan

Ketidak mampuan keluarga

untuk mengenal mengenai

masalah kesehatan yang

meliputi pengertian, tanda

dan gejala, factor penyebab

Nyeri

Akut

(Ny.K)

Page 28: Asuhan Keperawatan Komunitas

nyeri

DS: pasien

mengatakan bila

lelah dan makan

tidak teratur

perutnya terasa

nyeri. Lalu

biasanya cukup

minum obat

magh (antasida),

tidak pernah ke

dokter periksa

Skala nyeri : 4 (1-

5)

yang mempengaruhinya

serta persepsi keluarga

terhadap masalah

DO: keluarga

tampak sering

tiduran dan

berkumpul

diruang tamu.

DS: keluarga

mengaku masih

sedikit cemas dan

keluarga tidak

dapat berada

didalam rumah

dengan nyaman

dan tenang.

Keluarga tetap

waspada dengan

adanya banjir

susulan akibat

Ketidak mampuan keluarga

dalam mengambil keputusan

mengenai tindakan yang

tepat atas kecemasan atau

trauma yang dirasakan.

Sindrom

pasca

trauma

Page 29: Asuhan Keperawatan Komunitas

cuaca yang tidak

menentu dan

tidak disangka-

sangka.

K.  Skoring

1.     Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga

untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah:

aktual

3/3x1 = 3/3 3/3=1 Masalah sudah terjadi

2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

sebagian

1/2x2 = 1 1 Kebiasaan klien yang

dapat mendorong

kekambuhan akan

terulang kembali saat

klien merasakan dalam

keadaan sehat

3 Potensial

masalah untuk

dicegah :

cukup

2/3x1 = 2/3 2/3 Sumber-sumber dan

tindakan yang mencegah

kekambuhan dapat

dijangkau oleh klien

4 Menonjolnya

masalah:

masalah tidak

dirasakan

0/2x1 = 0 0 Kebiasaan dalam

mengatasi masalah yang

sedederhana

menyebabkan masalah

tidak dianggap serius oleh

Page 30: Asuhan Keperawatan Komunitas

klien dan keluarga

∑     :22/3

2.     Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau

trauma yang dirasakan.

No. Kriteria Penghitunga

n

Skor Pembenaran

1 Sifat masalah:

aktual

3/3x1 = 1 1 Masalah actual karena

mekanisme koping

keluarga kurang adekuat

dan stressor sangat

dirasakan keluarga

2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah: sebagian

1/2x2 = 1 1 Semakin lama, stressor

makin sedikit sehingga

trauma dapat diatasi

sebagian.

3 Potensial

masalah untuk

dicegah: cukup

2/3x1 = 1 2/3 Penerimaan dan

keikhlasan terhadap

suatu peristiwa dapat

mengurangi trauma

4 Menonjolnya

masalah:

masalah berat,

perlu

penanganan

serius

2/2x1 = 1 1 Trauma merupakan salah

satu tanda keadaan

psikologis yang

terganggu

∑     :32/3

Page 31: Asuhan Keperawatan Komunitas

L.   Prioritas Masalah

1.      Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau

trauma yang dirasakan

2.      Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A

N

o

Hari/

Tanggal

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi

Umum Khusus

1. Rabu/

22/12/1

0

Sindrom pasca

trauma pada

keluarga Tn.A

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

mengambil

keputusan

mengenai

tindakan yang

tepat atas

kecemasan atau

trauma yang

dirasakan

Setelah

dilakukan

tindakan

selama 2

hari

diharapkan

keluarga

mampu

mengatasi

sindrom

pasca

trauma

1.   Keluarga

mampu

mengenal

masalah

trauma dalam

keluarga

2.   Keluarga

mampu

memutuskan

tindakan yang

tepat untuk

mengatasi

kecemasan

dan trauma

3.   Keluarga

mampu

melakukan

tindakan

keperawatan

1.   Anjurkan

keluarga untuk

mengungkapkan

kecemasannya

2.   Anjurkan

keluarga untuk

mengurangi

stressor yang

menyebabkan

kecemasan

seperti anjurkan

keluarga untuk

tidak berfokus

terhadap

kejadian banjir

yang paling

berkesan dan

merusak harta

1.   Dengan

mengungkapka

n apa yang

dirasakan

kepada

perawat, dapat

mengurangi

beban yang

dirasakan.

2.   Dengan tidak

selalu

mengingat dan

mengenang

masa lalu yang

menyedihkan

dan

menakutkan,

keluarga dapat

mengurangi

Page 32: Asuhan Keperawatan Komunitas

mencegah

trauma yang

berlebih

4.   Keluarga

mampu

memelihara

lingkungan

fisik, psikis,

dan social

untuk

mempertahan

kan derajat

kesehatan

5.   Keluarga

mampu

memanfaatkan

sumberdaya

yang ada

dimasyarakat

seperti

puskesma,

posyandu

untuk

memperoleh

pelayanan

kesehatan.

benda.

3.   Anjurkan

keluarga untuk

tetap

mempertahanka

n mekanisme

koping keluarga

dalam

menghadapi

masalah

4.   Anjurkan

keluarga untuk

menjaga

hubungan social

dengan tetangga

yang memiliki

kesamaan

senasib dan

sepenanggungan

, menjaga

keadaan psikis

dengan mampu

menerima

dengan ikhlas

keadaan yang

menimpanya.

5.   Anjurkan

keluarga untuk

meminta

bantuan dari

tega kesehatan

trauma.

3.   Mekanisme

koping

keluarga yang

adekuat dapat

mencegah

trauma yang

berlebih.

4.   Keadaan fisik,

social dan

psikis anggota

keluarga dapat

mempengaruhi

derajat

kesehatan

keluarga.

5.   Pelayanan

kesehatan

Page 33: Asuhan Keperawatan Komunitas

dalam upaya

mengurangi

masalah

kesehatan

merupakan

salah satu

bentuk sumber

daya yang ada

dimasyarakat.

2. Rabu/

22/12/1

0

Nyeri akut pada

Ny.K  pada

keluarga Tn.A

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga untuk

mengenal

masalah

kesehatan

anggota

keluarga.

Setelah

dilakukan

tindakan

selama 2

hari

diharapkan

Ny.K

mampu

mengatasi

nyeri

1.   Keluarga

mampu

mengenal

penyakit

gastritis.

2.   Keluarga

mampu

memutuskan

tindakan yang

tepat untuk

mengatasi

kekambuhan

Ny.K

3.   Keluarga

mampu

melakukan

tindakan

keperawatan

pencegahan

penyakit Ny.K

4.   Keluarga

mampu

memelihara

lingkungan

1.   Jelaskan tentang

penyakit

gastritis,

meliputi:

pengertian,

tanda dan gejala,

penyebab,

penanganan dan

pencegahan

serta akibat bila

penanganan

tidak tepat atau

tdk segera

ditangani

dengan bahasa

yang mudah

dipahami.

2.   Jelaskan kepada

keluarga

mengenai hal-

hal yang dapat

dilakukan saat

penyakit Ny.K

1.   Klien mampu

memahami

penyakit

gastritis, 

meliputi:

pengertian,

tanda dan

gejala,

penyebab,

penanganan

dan

pencegahan

serta akibat 

bila

penanganan

tidak tepat

atau tdk segera

ditangani.

2.   Keluarga

mampu

Page 34: Asuhan Keperawatan Komunitas

fisik, psikis,

dan social

sehingga dapat

menunjang

peningkatan

kesehatan

Ny.K

5.   Keluarga

mampu

memanfaatkan

sumberdaya

yang ada

dimasyarakat

seperti

puskesmas,

psyandu, kartu

sehat untuk

memperoleh

pelayanan

kesehatan bagi

Ny.K

kambuh

3.   Anjurkan

kepada keluarga

untuk

membantu klien

dalam

menghindari

dan

meminimalisasi

kan segala

bentuk makanan

dan minuman

yang dapat

menyebabkan

penyakit Ny.K

kambuh

4.   Anjurkan

kepada keluarga

untuk tidak

membiarkan

Ny.K kecapean

dan banyak

pikiran.

5.   Anjurkan

kepada keluarga

untuk

memeriksakan

Ny.K

kepelayanan

kesehatan

terdekat baik

memberikan

tindakan yang

tepat bagi klien

3.   Keikutsertaan

keluarga

secara optimal

dapat

membantu

klien untuk

mempertahank

an

kesehatannya.

4.   Dorongan dan

motivasi dari

keluarga dapat

membantu

meningkatkan

derajat

kesehatan

Ny.K

5.   Pemeriksaan

yang teratur

dapat

Page 35: Asuhan Keperawatan Komunitas

saat kambuh

maupun tidak

untuk

mengetahui

perkembangan

penyakit Ny.K

mencegah

keadaan

penyakit yang

lebih berat dan

dapat

mengontrol

kesembuhan

klien.

N.  IMPLEMENTASI

Hari/tgl No.

Dx

I M P E L E M E N T A S I Ket

Kamis/

23/12/2010

1 1.   Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan

kecemasannya

Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya

2.   Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang

menyebabkan kecemasan seperti anjurkan keluarga untuk

tidak berfokus terhadap kejadian banjir yang paling

berkesan dan merusak harta benda.

Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang

disrankan, dan ingin mencoba melaksanakan apa yang telah

dingajurkan perawat

3.   Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan

mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah

Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran

yang diberikan perawat dan ingin memperbaiki koping

keluarganya.

4.   Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan social

dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan

sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu

Page 36: Asuhan Keperawatan Komunitas

menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya.

Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga

yang memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan,

menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan

ikhlas keadaan yang menimpanya, meskipun jarang

berkumpul dan berkomunikasi dengan mereka.

5.   Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari

tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah

kesehatan.

Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan

kepada tenaga kesehatan dan keluarga mengatakan akan

melaksanakannya.

Kamis/

23/12/2010

2 1.      Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi:

pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan

pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau

tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah dipahami.

Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama

dan klien mengatakan agak mengerti dengan penjelasan

yang diberikan.

2.      Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang dapat

dilakukan saat penyakit ny.x kambuh.

Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang

diberikan perawat, dan klien mengatakan akan

melaksanakan apa yang disarankan.

3.      Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien

dalam menghindari dan meminimalisasikan segala bentuk

makanan dan minuman yang dapat menyebabkan penyakit

Ny.K kambuh

Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia membantu

klien

4.      Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan

Page 37: Asuhan Keperawatan Komunitas

ny.x kecapean dan banyak pikiran.

Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan

klien untuk menjaga kebiasaan dan aktivitas yang

menyebabkan kekambuhan penyakit klien.

5.      Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan Ny.K

kepelayanan kesehatan terdekat baik saat kambuh maupun

tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit Ny.K

Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan menerima

saran yang diberikan dan akan mengaplikasikannya.

O.  EVALUASI

No. Hari/tgl DIAGNOSA E V A L U A S I

1 sabtu /

25/12/201

0

Sindrom pasca trauma

pada keluarga Tn.A

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

mengambil keputusan

mengenai tindakan

yang tepat atas

kecemasan atau

trauma yang

dirasakan

S : keluarga mengatakan kini sudah tidak

secemas hari-hari kemarin karena rumah

yang rusak sudah diperbaiki, danada info

bahwa akan ada perbaikan selokan dan

pembuangan air bah oleh pemerintah

setempat secepatnya.

O : keluarga tampak lebih tenang

A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1

dan 5 = berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = belum

berhasil)

P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4

2 sabtu /

25/12/201

0

Nyeri akut pada Ny.K

pada keluarga Tn.A

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga untuk

mengenal masalah

kesehatan anggota

S : Ny.x mengatakan kini telah memahami

penyakitnya dan apa saja yang perlu

dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan

yang perlu dilakukan saat kambuh

O :  -  klien tampak mengangguk saat diberi

penjelasan

-    klien mengatakan mengerti dengan

Page 38: Asuhan Keperawatan Komunitas

keluarga. penjelasan perawat

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi