Asuhan Keperawatan Keluarga Child Bearing

download Asuhan Keperawatan Keluarga Child Bearing

of 13

description

askep keluarga dan komunitas

Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga Child Bearing

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S dan b.Ny. I (CHILD BEARING)DI RT 04/RW VII KELURAHAN SAMBIROTO

A. Pengkajian Keluarga1. Data Umuma. Nama KK: Tn . Sb. Alamat: Sambiroto, Semarangc. Pekerjaan: Wiraswastad. Pendidikan: SMPe. Tipe keluargaTipe keluarga Tn. S adalah Extended Family atau keluarga besar dimana dalam rumah tersebut terdapat Ayah yang bekerja sebagai pemulung, Ibu yang hanya menjadi ibu rumah tangga dan masih menyusui anaknya, 1 orang anak, Kakek yang tidak bekerja tapi kadang-kadang membantu anaknya bekerja, Nenek yang tidak bekerja tetapi membantu menantunya mengerjakan pekerjaan rumah tangga.f. Suku bangsaKeluarga Tn. S adalah suku jawa asli, menurut orang jawa kalau makan tidak boleh yang pedas atau asem karena dapat menyebabkan sakit perut.g. AgamaKeyakinan yang di anut keluarga Tn. S adalah islam. Tidak ada perbedaan diantara anggota keluarga. Keluarga Tn. S setiap hari selalu menjaklankan ibadah sholat walaupun tidak 5 waktu. Di sekitar tempat tinggalnya terdapat 1 mushola. hukumnya.

h. Status sosial ekonomi Status ekonomi keluarga Tn. S yaitu menengah kebawah. Dilihat dari keadaan rumah Tn. S merupakan keluarga prasejahtera karena dinding rumah terbuat dari tembok dan lantai terbuat dari plester. Tn. S menempuh pendidikan sampai SMP, kini Tn. S bekerja sebagai pemulung. Tiap hari Tn. S bekerja dari pagi sampai sore, tapi bila Tn. S merasa lelah Tn. S pulang untuk istirahat. Penghasilan Tn. S per bulan kurang lebih Rp 300.000,- . Kebutuhan sehari-hari semua yang membiayai adalah Tn. S seperti membayar listrik, air dan makan sehari hari. Aktivitas rekreasi keluargaKarena Tn. S hidup di kelas ekonomi menengah kebawah, mereka tidak mampu mengadakan rekreasi keluarga. Mereka menganggap berkumpul dengan keluarga dan tetangga sudah termasuk rekreasi. Jika ada waktu luang keluarga Tn. S melihat TV dan istirahat atau kumpul dengan keluarga dan tetangga.B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap perkembangan keluarga saat iniTahap perkembangan keluarga saat ini adalah yang ke II dimana tahap keluarga dengan Child Bearing atau kelahiran anak pertama.Tn. S telah memenuhi tugas perkembangan sebagai berikut :a. Persiapan menjadi orang tuaDimana Tn. S harus berusaha untuk mempersiapkan diri menjadi orang tua dan bisa beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan anaknya.b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : Peran interaksi, hubungan seksual dan kegiatan.Dimana orang tua mampu berinteraksi dengan pasangannya dan merawat anaknya serta bagaimana cara beresponc. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya.Dimana Tn. S mampu mempertahankan hidup bersama pasangannya.2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiPada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam masa kelahiran anak pertama adalah :Keluarga dengan tahap mengasuh anak, dimana Tn. S harus berusaha menjalankan kewajibannya sebagai ayah dan wajib mencukupi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan anaknya.3. Riwayat keluarga intiDi dalam pengkajian didapat Tn . S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular dan tidak pernah di rawat di RS. Ny. I tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular dan tidak pernah di rawat di RS. An. A tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan tetapi mempunyai penyakit menular yaitu diare sejak 1 minggu yang lalau dan tidak di rawat inap di RS, kondisi An.A lemas, rewel dan mual muntah. Keluarga menyatakan bahwa terakhir kali hanya diberi obat diapet yang hanya dibelikan di warung. Tn. J tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular tetapi pernah mempunyai riwayat penyakit stroke kurang lebih 3 tahun yang lalu di rawat di RS. Ny. Y tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular dan tidak pernah di rawat di RS.

4. Riwayat keluarga sebelumnyaPada keluarga Tn. S tidak diketahui adanya riwayat penyakit keturunan maupun menular. Sedangkan dari keluarga Ny. I juga tidak diketahui adanya penyakit keturunan dan menular. Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat perceraian.C. Data Lingkungan1. Karakteristik RumahRumah Tn. S berukuran 6 x 17 m. Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi. Rumah bentuk semi permanent, lantai dari plester, 2 ventilasidan 1 jendela kaca. Didalam rumah pencahayaan dari luar kurang karena tidak ada jendela yang bisa dibuka. Jadi ruangan tampak kelap dan pengap.Perabotan tidak tertata rapi, barang barang berserakan dimana mana. Didepan rumah terdapat sumur timba yang sekaligus digunakan tempat cuci baju dan cuci piring. Air yang digunakan untuk minum dan mandi sehari hari adalah air sumur. Di halaman rumah tampat terlihat barang barang hasil kerja Tn. S sebagai pemulung. Hanya terdapat 2 pohon dan tanaman kecil kecil.R. Depan:Kotor karena banyak barang-barang rongsokanR. Tamu:Kotor karena ada tempat tidur yang tidak dirapikan, perabotan rumah tangga tidak ditata rapi dan tidak ada tempat duduk. Bila ada tamu hanya menggunakan tikarR. Tidur:Tempat tidur terbuat dari kayu dan kasur terbuat dari kapas. Kamar tidak tertata rapi, banyak baju tergantung di belakang pintu.R. Dapur:Dapur tampak kotor karena barang-barang memasak ditaruh di sembarang tempat.Kamar Mandi:Kamar mandi terdiri dari 1 bak mandi dan 1 WC, keadaan air didalam bak mandi tampak kotor.Jendela:Jendela dirumah hanya ada 3, ventilasi kurang dan jendela terbuat dari kaca sehingga tidak bisa dibuka2. Denah rumah

Ruang masakKamar mandi / WC

Ruang Tidur

Tetangga

Ruang Tidur

Ruang Tamu

Ruang Depan / Teras US

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RWKeluarga Tn. S berada pada lingkungan yang bermata pencaharian berbeda beda, seperti wiraswsta, PNS, mayoritas penduduk RW 7 adalah orang asli Semarang dam mayoritas agamanya yaitu nasrani. Keluarga Tn. S mengikuti kegiatan yang diadakan di kampungnya seperti pengajian, arisan. Di daerah tersebut ada larangan yang tidak boleh dilanggar yaitu minum alkohol, berjudi. Selain dapat merugikan orang lain juga dapat merugikan diri sendiri..

4. Mobilitas geografis keluargaTn. S beserta keluarganya dari kecil sudah tinggal di RW 7, karena orang tua asli penduduk situ. Jarak antara rumah Tn. S dan puskesmas lumayan jauh, Biasanya Tn. S bila mau ke puskesmas menggunakan alat transportasi angkutan umum karena Tn. S tidak mempunyai kendaraan pribadi5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatKeluarga Tn. S setiap hari kumpul dengan tetangga, antara tetangga satu dengan yang lainnya saling menghormati. Tidak ada permusuhan diantara mereka, Tn. S mengajari keluarganya untuk bertutur kata yang sopan, ramah tamah kepada orang lain.6. Sistem pendukung keluargaPada saat pengkajian di keluarga Tn. S yang tampak sakit adalah An. A dengan diare. Biasanya kalau ada keluarga yang sakit hanya di belikan obat di warung terdekat, itu karena keluarga Tn. S tidak mampu memeriksaakan ke puskesmas karena tidak ada biaya. Tetapi kalau dirasa penyakitnya sudah parah maka fasilitas kesehatan yang digunakan adalah puskesmas.D. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluargaKomunikasi sehari hari yang biasa digunakan di keluarga Tn. S adalah jawa, itu karena keluarga Tn. S orang asli jawa. Komunikasi diantara mereka sangat terbuka. Bila ada masalah selalu di diskusikan bersama untuk mendapatkan jalan keluar.2. Struktur kekuatan keluargaAntar anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, bila ada masalah keluarga selalu mendiskusikan bersama3. Struktur perana. Tn. S Tn. S berperan sebagai kepala keluarga, suami dan pencari nafkah. Tn.S bekerja sebagai pemulung. b. Ny. I Ny. I berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai ibu dari anaknya, yang dilakukan Ny. I sehari-hari adalah memasak dan memantau serta merawat anaknya.c. An. AAn. A berperan sebagai anakd. Tn. J Tn. J berperan sebagai orang tua Tn. S sekaligus sebagai kakek dari cucunya. Pekerjaan Tn. J hanya di rumah, tapi kadang-kadang Tn. J membatu anaknya bekerja.e. Ny. Y Ny. Y berperan sebagai orang tua Tn. S dan sebagai nenek dari cucunya. Pekerjaan Ny. Y tiap hari adalah membantu memasak dan kadang juga menggantikan merawat cucunya.4. Nilai dan norma keluargaKebiasaan makan keluarga Tn. S biasanya menggunakan sendok dan kadang menggunakan tangan. Keluarga Tn. S jarang mencuci tangan sebelum makan karena kadang lupa. Keluarga Tn. S sangat santun dan ramah.

E. Fungsi Keluarga1. Fungsi afektifAntar anggota keluarga sangat ramah dan menghormati. Keluarga Tn. S memperhatikan An.A yang sedang sakit diare, mereka memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk perawatan An. A2. Fungsi sosialAntar keluarga, tetangga tidak ada masalah dalam bersosialisasi. Karena tiap hari mereka selalu berkumpul sehingga terjalin keakraban diantara mereka. Keluarga biasa dengan lingkungan sekitar, saling membantu bila ada masalah.3. Fungsi perawatan kesehatana. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.Dari pengkajian keluarga tidak mampu mengenal masalah yang terjadi pada An. A, itu terbukti bahwa saat ditanya penyakit anaknya keluarga tidak mampu menjawab.b. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.Dari observasi didapat bahwa keluarga tidak mampu merawat anaknya yang sakit. Itu terbukti diare berlangsung sampai dengan 1 minggu.c. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.Keluarga tidak mampu mengambil keputusan, itu terbukti saat keluarga hanya membelikan obat di warung.d. Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan.Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan, itu terbukti saat observasi lingkungan rumah tampak kotor karena Tn. S bekerja sebagai pemulung dan meletakkan barang rongsokannya di depan rumah. Perabotan rumah tangga berserakan dimana-mana dan banyak debu.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan.Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan, itu terbukti bahwa keluarga tidak memeriksakan langsung penyakit anaknya ke puskesmas.f. Fungsi reproduksiPernikahan Tn. S, merencanakan mempunyai anak 3, Ny. I menggunakan alat kontrasepsi pil KB.g. Fungsi ekonomiKeluarga Tn. S menggunakan penghasilan yang diperoleh untuk membiayai kebutuhan sehari hari dan untuk memeriksakan kesehatan, keluarga Tn. S menggunakan uang sisa hasil bekerjanya.F. Stress Dan Koping Keluarga1. Stresor jangka pendek dan panjangUntuk saat ini keluarga Tn. S tidak memeriksakan ke puskesmas karena faktor biaya tetapi Keluarga Tn. S mengatakan sangat takut kalau penyakit An. A tidak sembuh sembuh dan menjadi fatal karena tidak dibawa ke puskesmas.2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.Keluarga Tn. S menyadari bahwa An. A diare, untuk itu Keluarga membelikan obat di warung.3. Strategi koping yang digunakanStrategi yang biasa di gunakan untuk menghadapi masalah adalah musyawarah bersama anggota keluarga.4. Strategi adaptasi disfungsional Dalam keluarga Tn. S tidak ada kekerasan dalam menghadapi masalah

G. Pemeriksaan FisikPx. FisikTn. SNy. IAn. ATn. JNy. Y

TD130/80 mmHg120/80 mmHg-130/90 mmHg130/80 mmHg

Nadi80x/mnt82x/mnt97x/mnt84x/mnt86x/mnt

Suhu36C36,5 C37,5 C36,4 C36,8 C

KepalaMesocepal, rambut bersih, warna hitamMesocepal, rambut bersih, warna hitamMesocepal, rambut bersih, warna hitamMesocepal, rambut bersih, warna hitamMesocepal, rambut bersih, warna hitam

MataSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

HidungBersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidungBersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidungBersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidungBersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidungBersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung

TelingaBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baikBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baikBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baikBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baikBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik

MulutBersih, sietris, mukosa bibir lembabBersih, sietris, mukosa bibir lembabBersih, sietris, mukosa bibir keringBersih, sietris, mukosa bibir lembabBersih, sietris, mukosa bibir lembab

LeherTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroid

DadaParu-paruPergerakan paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Auskultasi paru vaskulerPergerakan paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Auskultasi paru vaskulerPergerakan paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Auskultasi paru vaskulerPergerakan paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Auskultasi paru vaskulerPergerakan paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Auskultasi paru vaskuler

JantungIctus cordis tidak tampak, konfigurasi jantung DBN, ictus cordis teraba, bunyi jantung I,II murniIctus cordis tidak tampak, konfigurasi jantung DBN, ictus cordis teraba, bunyi jantung I,II murniIctus cordis tidak tampak, konfigurasi jantung DBN, ictus cordis teraba, bunyi jantung I,II murniIctus cordis tidak tampak, konfigurasi jantung DBN, ictus cordis teraba, bunyi jantung I,II murniIctus cordis tidak tampak, konfigurasi jantung DBN, ictus cordis teraba, bunyi jantung I,II murni

AbdomenDatar, simetris, tidak ada nyeri tekanDatar, simetris, tidak ada nyeri tekanDatar, simetris, ada nyeri tekanDatar, simetris, tidak ada nyeri tekanDatar, simetris, tidak ada nyeri tekan

EkstrimitasTidak ada varises, tidak ada udemaTidak ada varises, tidak ada udemaTidak ada varises, tidak ada udemaTidak ada varises, tidak ada udemaTidak ada varises, tidak ada udema

GenitaliaBersih, jenis kelamin laki-lakiBersih, jenis kelamin perempuanBersih, jenis kelamin perempuan, anus agak kemerahan.Bersih, jenis kelamin laki-lakiBersih, jenis kelamin perempuan

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit b/d ketidak mampuan keluarga merawat keluarga diare2. Resti penularan penyakit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal diare